SALAM REDAKSI LENSA KEGIATAN

  REFERENSI TEBING TINGGI DELI TERBIT SEJAK 16 JULI 2002 KETUA PENGARAH : Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM (Walikota Tebing Tinggi) WAKIL KETUA PENGARAH :

  H. Irham Taufi k, SH. MAP (Wakil Walikota Tebing Tinggi) PENGENDALI :

  H. Johan Samose Harahap, SH.MSP (Plt. Sekdako Tebing Tinggi) PENANGGUNG JAWAB : Ir. H. Zainul Halim (Assisten Administrasi Umum) PIMPINAN REDAKSI : Ahdi Sucipto, SH (Kabag Adm. Humas PP) WAKIL PIMPINAN REDAKSI : Nursinta Pasaribu, S. Sos (Kasubbag Pemberitaan) REDAKSI : Rizal Syam, Khairul Hakim, S. Sos, Juanda, KOORDINATOR LIPUTAN : Drs. Abdul Khalik, MAP LIPUTAN & REPORTER :

  Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi DESAIN & LAYOUT : M. Rahmadsyah SEKRETARIS REDAKSI : Dian Astuti BENDAHARA : Jaffet Candra Saragih FOTOGRAFER : syahrahmad DISTRIBUTOR : Riduwan, Sri Astuty Rahmayani, SE DITERBITKAN OLEH : BAGIAN ADMINISTRASI HUMAS PIMPINAN DAN PROTOKOL Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi Alamat : Jl. DR. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi Telp. 0621 - 329139 PRACETAK : Bege’s Medan, Senpro78 (Isi di luar tanggungjawab percetakan) salam redaksi

  P

  embaca budiman. Mengejutkan, itulah kata yang bisa mewakili perasaan jajaran redaksi SINERGI atas respon yang sangat besar terhadap penerbitan edisi khusus yang lalu. Respon itu, adalah reaksi jujur pembaca atas sajian yang Kami suguhkan, terlepas dari reaksi pro dan kontra. Sikap pro atas penulisan Kami terima dari banyak pembaca beragam latar belakang. Termasuk didalamnya pujian yang membuat Kami bertambah semangat dalam menakhodai majalah yang kita cintai ini. Bahkan, ada permintaan khusus dari sejumlah tokoh, agar edisi khusus itu dicetak ulang.

  Sikap kontra dari sejumlah kalangan juga mengejutkan jajaran redaksi SINERGI. Mulai dari sikap kritis yang halus dan lembut hingga pada sikap kontra yang kesannya masuk pada wilayah yang tidak etis. Semua sikap kontra itu, Kami terima dengan kebesaran jiwa, tapi tetap dalam koridor pertanggung jawaban intelektual. Bagi kalangan yang kontra dengan isi laporan SINERGI edisi khusus, redaksi tetap menyiapkan halaman khusus untuk memuat tulisan tandingan.

  Namun, hingga titik akhir penyelesaian edisi Juli 2012 ini, Kami belum menerima satu pun tulisan yang mencoba membantah atau menetralisir edisi khusus itu. Begitu pun sepanjang tahun, SINERGI siap memuat tulisan yang sifatnya memperkaya maupun menambah dan mengoreksi khasanah historis kota Tebingtinggi. Prinsip Kami, SINERGI harus menjadi media penyambung dialog warga terkait berbagai persoalan yang ada dan terasa. Sehingga motto sebagai referensi Tebingtinggi Deli menemukan momentumnya.

  Untuk edisi Juli 2012 ini, meski separuh pengerjaannya dalam kondisi puasa Ramadhan, jajaran redaksi tetap bersemangat menyelesaikannya. Untuk laporan utama kali ini, SINERGI dibantu sejumlah reporter tamu, yakni Zulfan Kurniawan dan Asnawi Mangkualam yang mengupas persoalan anggaran yang terserap untuk rehabilitas jalan dan korban sia-sia yang terjadi di jalanan. SINERGI juga mencoba memetakan persoalan utama jalan dan transportasi di kota tercinta ini.

  Laporan edisi ini, juga akan dilengkapi dengan sejumlah hasil reportase jajaran redaksi. Misalnya, nasib madrasah di Tebing Tinggi, ada juga analisis ekonomi soal Tebingtinggi Ekspo 2012, penyakit musim pancaroba di rubrik ekonomi. Mengingat banyaknya tulisan yang masuk dari pembaca di meja redaks, untuk edisi Juli 2012, Kami pun memberi porsi yang besar kepada penulis relawan di atas, terutama tulisan pada ruang seni/budaya. Tulisan itu kami muat sebagai apresisasi positif terhadap minat menulis para pelajar kota ini.

  Melengkapi laporan Kami, sejumlah tulisan juga akan turut meramaikan lembaran majalah ini. Misalnya, halaman perlementaria akan tolak ukur RPJMD Untuk ruang olah raga, diupayakan pemuatan rubrik tentang group sepak bola PS Pemko Demikian pula tak ketinggalan tulisan lingkungan hidup tentang areal perdestrian (ruang pejalan kaki) disamping menyiapkan rubrik opini dengan tulisan tentang sensor fi lm.

  Laporan SINERGI edisi Juli 2012 ini, Kami harapkan bisa dicetak lebih cepat, sehingga menjadi teman Anda dalam mengisi hari-hari melatih diri menjadi manusia taqwa, seperti tujuan dari puasa Ramadhan. Tak lupa, Kami menyampaikan permohonan maaf, jika selama ini dalam kerja keras tim redaksi SINERGI ada hal-hal yang tidak pas dan mungkin menimbulkan ketidak puasan. Bagaimanapun Kami adalah manusia, sehingga tak bisa bebas dan kesalahan dan kekhilafan. Selamat membaca.

  Redaksi Menerima Tulisan, Foto, juga surat beri- si saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan Tanda Pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepan- jang tidak mengubah isi dan maknanya

  Tulisan dikirimkan ke alamat Redaksi Majalah Sinergi : Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Pro- tokol Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl. DR. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi sinergi_majalah@yahoo.co.id

  Sinergi Majalah Sinergi Majalah MESTIKAH kita menolak demokrasi! Setelah negara Athena, dikenal sebagai pengusung demokrasi pertama di dunia, menghukum mati Socrates. Ia dianggap bersalah karena telah mencemari pemikiran anak-anak muda Athena. Ada beberapa indikasi menyebabkan hukuman mati dijatuhkan. Di antaranya Socrates dituduh: enggan menyembah dewa-dewa negara dan memperkenalkan ajaran-ajaran keagamaan yang menyimpang. Dari identifi kasi inilah, agaknya, Socrates didiskreditkan telah maracuni jiwa para pemuda Athena.

  Keputusan hukuman mati ini tidak mengherankan diberikan pada Socrates. Ia yang lahir tahun 469 SM dan meninggal pada 399 SM: besar, tumbuh dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk Athena. Di tengah masyarakat Athena Socrates kemudian dikenal memiliki integritas pribadi dan moral sosial bagai seorang nabi. Dia siap mengorbankan hidupnya untuk apa saja demi kebenaran. Ini yang menarik bagi sosok seperti Socrates. Dan tentu pula hal inilah membuat banyak orang iri hati padanya.

  13

  20

  32

  04

  21

  33 05-11

  22

  34

  12

  24

  25

  31

  14

  26

  15

  28

  16

  17 29-30

  SALAM REDAKSI LENSA KEGIATAN BINGKAI RAMADHAN SURAT PEMBACA

  INFO NASIONAL KABAR PASAR SINERGITAS LENSA SRIKANDI DAPUR SINERGI UTAMA TERAS PEMKO TEPIAN PENDIDIKAN AGAMA EKONOMI OLAHRAGA KESEHATAN OPINI LINGKUNGAN HIDUP BUDAYA HUKUM PARLEMENTARIA SASTRA COVER EDISI JULI 2012 PERSOALAN UTAMA JALAN DAN TRANSPORTASI KITA Soal kualitas jalan, bandingkanlah antara jalan lintasan di Sumatera Utara dengan jalan lintasan dua provinsi tetangga, yakni Sumatera Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam. Ada cerita satire yang menggelitik terkait kualitas jalan antara ketiga provinsi itu yang pernah disampaikan seorang kawan warga NAD..

  >>>>> Halaman 5

  03

  18

  Lihatlah, betapa pada tahun 406 SM, dengan berwibawanya Socrates menolak menjadi pihak penuntut delapan komandan yang didakwa mengabaikan tugas dan karena itu harus diadili sekaligus. Menurutnya keputusan ini bertolak belakang dengan hukum Athena, jika mengadili mereka secara bersama-sama. Setelah itu dua tahun kemudian 404 SM, ia enggan berkonspirasi dengan kelompok perebut kekuasaan yang disebut sebagai Kelompok Tiga Puluh (Karl R. Popper fi lsuf dan penulis Amerika menyebutnya “Tiga Puluh Tirani”). Kelompok ini bertindak memberangus warga yang berpengaruh dan konsisten terhadap aturan. Beberapa saat kemudian Kelompok Tiga Puluh akhirnya jatuh dari kekuasaan. Akan tetapi, tahun 400 SM Socrates diajukan ke pengadilan dengan tuntutan hukuman mati, oleh rezim yang pulih atas tuduhan kesalahan yang tak masuk akal. Di penjara ia lebih memilih meneguk racun: Mati!

  Demokrasi seharusnya tidak menjadi tujuan pada dirinya sendiri, tetapi semata-mata alat bagi kita untuk menjamin tegaknya pemerintahan yang manusiawi.

  Socrates

  Ada yang mengagumkan dari Socrates, sebagai fi lsuf yang sangat terkenal di dunia Timur dan Barat.

  Popularitas yang diraihnya justru tidak berasal dari buku-bukunya, sebab ia tidak meninggalkan satu pun karya tulis. Adalah Plato, yang dikenal sebagai muridnya, memperkenalkan gagasan- gagasan Socrates. Lewat dialog-dialog bersama, Plato menuliskan fi lsafatnya. Minatnya yang mendalam ialah tentang persoalan manusia dan etika.

  Balik ke masalah demokrasi. Akankah manusia bisa menemukan martabatnya dalam negara tanpa demokrasi? Dari pertanyaan ini, kita tidak bermaksud mendewakan demokrasi.

  Demokrasi barangkali tidak termuat dalam satu bentuk ajaran agama mana pun di dunia. Demonrasi tidak lain merupakan kreasi dari orang-orang yang ingin dunia ini damai tanpa konfl ik. Meski sebuah kreasi manusia, bukan berarti demokrasi ditolak aleh ajaran agama. Kebenaran dan kebaikan itu universal. Dari mana pun ia berasal. bagaimanapun, demokrasi masih kita perlukan -paling tidak sampai saat ini- untuk sebuah kepentingan dalam mempertahankan martabat manusia itu sendiri.

  Resosnansi demokrasi yang pernah tenggelam di Dunia Ketiga kini mencuat kembali. Ikuti saja perkembangan di Filipina, Korea Selatan, Pakistan, Argentina, Brasil dan negara-negara Arab serta Indonesia sendiri. Gaya pemerintahan diktator yang mengelola negara dengan kekerasan dan tekanan oleh satu orang atau kelompok, telah diganti dengan demokrasi, di mana penguasanya dipilih dalam pemilihan umum yang bebas. Dalam proses menuju itu, demokrasi tidak hanya memakan Socrates, tapi juga anak-anaknya sendiri. Gelombang demokrasi yang ditegakkan oleh mahasiswa dan rakyat lewat power of people atau gerakan massa terpaksa merenggut nyawa mereka, karena harus berhadapan dengan tentara yang digunakan kekuasaan otoriter sebagai pelindung.

  Jika dianalisa, perubahan ini sebenarnya didorong oleh beberapa hal. Pertama, terjadinya krisis kepercayaan pada level atas. Penguasa atau pemerintah dianggap sudah tidak becus lagi melaksanakan tugas kenegaraan. Kedua, gerakan akar rumput yang masif. Hal ini terjadi karena rakyat menginginkan negara ini dijalankan dengan benar. Ketiga, rakyat menghendaki partisipasi politik yang tegas dan transparan, artinya sudah tidak ada lagi pengelabuan dalam pengelolaan negara, rakyat harus diajak dalam mengurusnya. Berkaca dari analisa ini, pemerintah harus selalu berhati-hati, sebab gerakan prodemokrasi bisa terjadi berulang- ulang. Indonesia sendiri telah dua kali mengalami krisis seperti ini, di mana penguasanya dijatuhkan oleh mahasiswa, anak-anak yang diasuh sendiri oleh pemerintah.

  Kita tutup tulisan ini dengan mengutip Anwar Ibrahim dari bukunya Renaisans Asia: “Demokrasi seharusnya tidak menjadi tujuan pada dirinya sendiri, tetapi semata-mata alat bagi kita untuk menjamin tegaknya pemerintahan yang manusiawi (humane governance): pemulihan martabat manusia dan pemuasan akan kebutuhan dan keadilan. Martabat manusia tidak akan dapat dicapai dalam kemiskinan, penuh penyakit, ketercerabutan, buta huruf, dan kejahilan. Juga tidak akan ada martabat jika kaum perempuan terus menerus ditolak haknya untuk memperoleh status, peluang dan upah yang setara.... Tidak akan ada keadilan jika individu ditekan, ditindas dan hak asasinya diabaikan dan dilanggar, serta ketika seluruh penduduk terperangkap ke dalam perang dan saling bunuh tanpa arti. Ketika tatanan dunia didominasi oleh sekelompok kecil manusia yang mendakwahkan demokrasi di negeri mereka sendiri tetapi jelas-jelas mengabaikannya di luar negeri. Ketika 85 persen kekayaan dunia dinikmati hanya 20 persen penduduk dunia, itu hanya menandakan satu hal: kita masih jauh dari cita-cita penegakan martabat dan keadilan. Tujuan utama kita seharusnya tidak boleh kurang dari penegasan umum ini: terciptanya sebuah masyarakat yang adil dan egaliter. ”

  (Khairul Hakim)

  (Anwar Ibrahim) t ep i a n

  02

  Koordinator Liputan Drs. ABDUL KHALIK, MAP Pimpinan Redaksi AHDI SUCIPTO, SH Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI Redaksi RIZAL SYAM Redaksi KHAIRUL HAKIM, S.Sos Redaksi/Photografer M. RAHMADSYAH Bendahara JAFET CHANDRA SARAGIH Redaksi JUANDA Distributor SRI ASTUTI RAHMAYANI, SE Distributor RIDWAN TUMBUHKAN RASA MEMILIKI KOTA KITA

  Kemeriahan HUT Kota Tebing Tinggi ke-95 dan HUT Bhayangkara ke-66 yang jatuh pada tanggal 1 juli yang digelar diberbagai tempat telah dilalui bersama. Kemasan serangkaian kegiatanpun dilaksanakan pihak pemko dari pemberian bantuan kepada warga miskin hingga mendatangkan artis asal ibu kota Jakarta sebagai hiburan puncak di Lapangan Merdeka. Tetapi kesadaran masyarakat gunan mempersiapkan berbagai ornamen seperti , ketersediaan umbul umbul dll sebagai tanda kemeriahan dinilai masih sangat rendah. Minimnya pedulian masyarakat terutama para pengusaha yang melakukan transasksi bisnis diberbagai kawasan yang ada, seakan memberikan sinyal bahwa sikap nasionalisme terhadap kota lemang ini semakin menurun.

  Diharapkan, kesadaran itu dapat ditingkatkan, terutama dalam menyongsong berbagai moment penting baik nasional maupun lokal. Semoga.

  JAYA KOTA KITA, KOTA TEBING TINGGI TERCINTA Fery Fernando Lubis, SSTP Kepala Kecamatan Padang Hilir

  Refl eksi hari jadi Kota Tebing Tinggi ke -95 1 juli 1917-1 juli 2012 Harus menjadi momentum

  Retropeksi masa lalu , proyeksi masa depan menuju masyarakat yang beriman dan sejahtera.

  Juan Kelurahan Bandar Sakti Kecamatan Tebing Tinggi Kota kata MEREKA

  DAFTAR

  ISI

TIM REDAKSI

DAPUR SINERGI

  Di Indonesia sendiri jalan secara besar-besaran dimulai dari penguasa Herman Willem Daendels. Beliau adalah seorang GubernurJendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Jalan yang dibanguan lebih kurang sepanjang 1000 km. Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan. Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini adalah proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa imbalan pantas.

  RESEP KUE KERING LEBARAN KUE KERING KACANG MEDE RESEP KUE KERING NASTAR SELAI RESEP ANEKA MINUMAN LEBARAN JUS BUAH KOMBINASI JUS BELIMBING CAMPUR

  BAHAN

  Jalan sejatinya adalah tempat untuk berjalan atau media berkendara bagi semua orang menuju tempat yang diinginkan. Karena itul pemerintah banyak menghabiskan anggaran hanya untuk membangun jalan. Jalan secara definisi berarti prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

  JALAN DAN KEGUNAANNYA SINERGITAS

  • 250 gram mentega
  • 100 gram gula halus
  • 2 butir kuning telur
  • 250 gram tepung terigu protein sedang dan di ayak
  • 1/2 sendok teh vanilla essence
  • 50 gram kacang mede, sangrai dan cincang
  • 50 gram kacang mede, sangrai dan belah dua bagian
  • 1 butir kuning telur untuk memoles CARA MEMBUAT
  • Kocok margarin dan gula hingga lembut. Masukkan kuning telur satu persatu sambil terus di kocok.
  • Tambahkan tepung terigu, vanilla essence, dan kacang mede cincang, lalu aduk rata. Tutup adonan dengan plastik, simpan dalam lemari pendingin selama 1 jam.
  • Pipihkan hingga ketebalan 1 cm. Cetak adonan bentuk hari, lalu beri kacang mede di atasnya. Oleskan dengan kuning telur.
  • Letakkan kue di loyang yang telah di olesi dengan margarin. Panggang dalam oven bersuhu 190 derajat celcius selama 15 menit. Angkat.
  • Masukkan terigu, kuning telur dan maizena. Matikan mixer bila adonan mulai berbulir.
  • Diamkan adonan sesaat.
  • Panaskan oven dengan suhu 1800 C.
  • Cetak nastar dengan cara ambil adonan nastar sedikit, pipihkan, bungkus selai nanas dengan adonan sampai selai tidak terlihat. (agar ukuran nastar seragam adonan bisa digilas menggunakan rolling kayu dengan ketebalan yang disesuaikan).
  • Tata di loyang dengan jarak kurleb 1 cm.
  • Panggang selama + 20 menit, keluarkan dari oven.
  • Oleskan bahan olesan, tujuannya agar nastar tidak retak dan kelihatan mengkilap. panggang lagi selama + 10 menit.
  • Keluarkan dari oven dan dinginkan. Siap disajikan

  Sesungguhnya jalan sudah eksis sejak manusia membutuhkan zona untuk berjalan, terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak terlalu jelas terungkap bahwa peradaban mana yang lebih dahulu membentuk jalan. Namun, hampir semua peradaban tidak terlepas dari eksistensi jalan tersebut.

  • – wilayah yang sulit terjangkau tetap memerlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan nilai ekonomis wilayah tersebut. Salah satu bentuk peranan pemerintah yakni melaksanakan pembangunan infrastruktur transportasi. Pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi ditujukan untuk membuka akses/hubungan antar satu wilayah dengan wilayah lain.

  Bila digabung mencapai 3200 km. Sementara bangsa Romawi juga banyak membangun jalan. Karena itu agaknya istilah “banyak jalan menuju Roma” terkesan cukup pas. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.

  BAHAN:

  • 200 g semangka merah, potong-potong
  • 100 g stroberi, potong-potong
  • 200 ml air perasan jeruk manis
  • 5 potong es batu CARA MEMBUAT:

  Oleh Sry Astuty Rahmayani

  Tip: Langsung sajikan jus setelah dibuat agar tidak mengendap dan warnannya berubah menjadi kecoklatan. Setelah menyantap jamuan lebaran yang sarat lemak, garam dan gula, kini saatnya Anda mendetoksifi kasi tubuh dengan minuman sehat yang kaya vitamin dan serat. Kandungan mineral kalium dalam buah akan mengeluarkan kelebihan garam dari dalam tubuh, sedangkan serat berfungsi mengikat kelebihan lemak dalam saluran pencernaan. Semoga bermanfaat.

  2. Tuang jus ke dalam gelas saji. Hidangkan segera. Untuk 2 Porsi

  Saring.

  1. Masukkan potongan belimbing, air jeruk, madu dan e sbatu ke dalam tabung blender. Halsukan hingga lembut.

  2. Tuang jus ke dalam gelas saji. Hidangkan untuk 2 porsi. BAHAN :

  1. Campur potongan semangka, stroberi, air perasan jeruk manis dan es batu ke dalam tabung blender. Proses hingga lembut.

  • 400gr margarin atau mentega tawar (boleh juga dicampur
  • 5btr kuning telur
  • 100gr gula halus
  • 500gr terigu protein rendah
  • 2sdm susu bubuk
  • 2sdm maizena
  • 2btr kuning telur untuk olesan, boleh ditambah 2 sdm madu
  • 1bh nanas – kupas, bersihkan dan parut
  • 150gr gula pasir
  • 5bh bunga cengke
  • 10cm kayu manis CARA MEMBUAT KUE NASTAR SELAI NANAS UNTUK SELAI NANAS
  • Masak di wajan dengan api kecil nanas parut dan seluruh bahan selai.
  • Aduk-aduk dengan spatula kayu sampai matang dan kering tidak berair, agar nastar tidak mudah berjamur.
  • Setelah dingin adonan dibulat-bulatkan sebesar kelerang. UNTUK KUE NASTAR
  • Kocok margarin dan gula halus sampai rata dengan kecepat rendah.

  30% mentega : 70% margarin)

  Bahan untuk membuat selai nanas :

  Sedangkan di Asia timur, peradaban Cina sudah membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya.

  BAHAN KUE NASTAR :

  Beberapa sumber mengungkapkan bahwa jalan sudah mewujud sejak 3000 SM. Kira-kira jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda yang berlaku pada masa itu. Keberadaan jalan awal itu diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia. Seiring perkembangan peradaban di Timur Tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia- Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM. Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik.

  • 100 g belimbing, potong-potong
  • 500 ml air peasan jeruk manis
  • 2 sdm madu
  • 6 potong es batu CARA MEMBUAT :

  Perhatian yang sangat itu tentu berkaitan erat dengan kualitas jalan, kelancaran penggunaan jalan dan sekaligus keamanan pemakai jalan. Jangan sempat jalan yang sedemikian signifi kan manfaatnya bagi manusia, justrus menjadi ‘ladang pembantaian’ manusia. Di jalanan –entah karena kebobrokannya atau kekurangan fasilitas- umat manusia banyak menemukan kematian. Semoga jalan-jalan kita semakin sesuai dengan fungsi dan kegunaannya serta dapat menambah manfaat yang besar bagi masyarakat Kota Tebing Tinggi. Semoga saja! kabar pasar

  Di Kota Tebing Tinggi menurut Dinas PU Kota Tebing Tinggi, memiliki Jalan Negara sepanjang 13,68 km, Jalan Provinsi sekira 5 km dan Jalan Kota sekitar 217,95 km. Kesemua jalan ini dibangun dengan menggunakan dan APBD Kota ditambah APBN dan APBD Provinsi. Akan tetapi jalan sepangjang 217,95 km inilah yang sangat membutuhkan perhatian, karena jalan tersebut sangat dominan dinikmati masyarakat Kota Tebing Tinggi.

  Sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, jalan mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan keamanan. Dari aspek ekonomi, jalan sebagai modal sosial masyarakat merupakan katalisator di antara proses produksi, pasar dan konsumen akhir. Dari aspek sosial budaya, keberadaan jalan membuka cakrawala masyarakat yang dapat menjadi wahana perubahan sosial, membangun toleransi, dan mencairkan sekat budaya. Dari aspek lingkungan, keberadaan jalan diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari aspek politik, keberadaan jalan menghubungkan dan mengikat antar wilayah, sedangkan dari aspek pertahanan keamanan, keberadaan jalan memberikan akses dan mobilitas dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan. Pengembangan prasarana perkotaan dan sentra-sentra produksi ekonomi masyarakat khususnya pada wilayah

  Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat mempunyai peranan penting dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara .Dalam kerangka tersebut, jalan memiliki peranan penting untuk mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

  Oleh : Khairul Hakim

  Langkah mengantisipasi kenaikan harga dan pasokan sembako (sembilan bahan pokok) di Tebing Tinggi Jelang Lebaran 1433 H, Walikota Tebing Tinggi Ir.Umar Zunaidi Hasibuan,MM, Wakil Walikota H. Irham Taufi k,SH,MAP, bersama unsur muspida melakukan sidak harga dan pasokan sembako di beberapa grosir dan sentra pasar tradisional dan pasar modern yang ada. Bahkan gudang pasokan beras Divre Bulog di Jalinsum Tebing Tinggi –Kisaran juga tidak luput dari sidak yang digelar, Rabu

  Soal kualitas jalan, bandingkanlah antara jalan lintasan di Sumatera Utara dengan jalan lintasan dua provinsi tetangga, yakni Sumatera Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam. Ada cerita satire yang menggelitik terkait kualitas jalan antara ketiga provinsi itu yang pernah disampaikan seorang kawan warga NAD.

  Dari data itu, selama empat tahun (2004-2007) terdapat pengurangan jalan kelas I dan II, sedangkan jalan kelas III bertambah. Untuk jalan negara terjadi pengurangan 1,13 km, jalan provinsi berkurang menjadi 31,12 km. Sedangkan jalan kota bertambah drastis hingga 62,35 km. Hal itu, mengindikasikan dalam empat tahun terjadi penambahan beban penanganan dan peningkatan jalan yang sangat besar di APBD kota.

  III) 132,41 km. Panjangan jalan itu tidak berubah hingga 2006. Selanjutnya, pada 2007 terjadi penambahan panjang jalan, totalnya sepanjang 218,9 km, terdiri dari jalan negara 19,20 km, jalan provinsi 5,00 km dan jalan kota 194,76 km.

  Perhatikan data jalan yang tersaji ini. Sejak 2004 panjang jalan di kota Tebingtinggi total keseluruhannya mencapai 190,23 km, terbagi atas jalan negara (kelas I) 21,7 km, jalan provinsi (kelas II) 36,12 km dan jalan kota (kelas

  Rohani Darus Daniel, SH. Misalnya Jalan Gn. Leuser, seorang rekan wartawan pernah menghitung anggaran rehab jalan itu sejak dibuka, telah menghabiskan dana mencapai Rp30 milyar. Lalu, sejauh apa perkembangan jalan di kota Tebingtinggi?

  Jalan AMD dan Jalan Gunung Leuser, adalah dua jalur ring road yang jadi simbol betapa buruknya menajemen pengelolaan jalan di kota ini. Diperkirakan, kedua jalan itu telah menyerap keuangan negara (APBN, APBD provinsi dan APBD kota) hingga di angka puluhan milyar rupiah, sejak dibukanya kedua jalan itu, sekira belasan tahun lalu dimasa Wali Kota Hj.

  Perkiraan dalam satu dekade terakhir, kondisinya tak bergeser bila diukur dari daerah induknya. Setiap tahun milyaran rupiah dana rehab jalan di kota Tebingtinggi dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum. Meski dari tahun ke tahun panjang jalan terus bertambah, tapi kualitas jalan tetap tak membaik. Praktek pekerjaan tambal sulam dan rehab total atas badan jalan, berlangsung setiap tahun. Namun, hasil dari pekerjaan itu hanya mampu bertahan beberapa bulan. Setelah itu, kondisi jalan kembali ke titik semula. Yakni compang camping.

  Jika itulah potret sesaat tentang jalan-jalan di Sumut, lalu bagaimana dengan jalan di kota Tebingtinggi.

  Agaknya sudah belasan triliun anggaran negara terserap untuk membiayai rehab sektor lintasan itu. Setiap tahun ratusan milyar anggaran di APBD Provsu dialokasikan untuk rehab sektor jalan. Belum lagi dana bantuan daerah bawahan (BDB) dari APBN atau BDB dari APBD provinsi untuk kabupaten/kota. Entah bagaimana manajemen pengelolaannya, kondisi jalan Sumut, baik jalan kelas I, II dan III, tetap tak lebih baik dari dua provinsi tetangganya itu. Aek Latong yang tak tertangani hingga kini dan kecelakaan bus ALS yang memakan korban hingga 14 jiwa penumpang bus itu pada 2011 lalu, menjadi ikon betapa buruknya kondisi jalan di provinsi ujung pulau Sumatera itu.

  telah menjadi bahan olok-olokan para pendatang dari daerah lain. Hal itu telah berlangsung puluhan tahun dan tak terselesaikan hingga beberapa gubernur. Bahkan, gubernur H. Syamsul Arifi n, SH, bersama wakilnya Gatot Pudjo Nugroho, ST, dalam kampanyenya berjanji penanganan kondisi jalan di provinsi itu, menjadi target utama. Namun, hingga akan berakhirnya masa jabatan kedua pasangan Gubsu itu pada 2013, kondisi jalan di provinsi penghasil karet terbesar itu tak beranjak dari keadaan puluhan tahun lalu. Beberapa calon Gubsu menjelang Pilgubsu 2013 pun, sudah menjadikan persoalan jalan sebagai target utama kampanyenya merebut hati masyarakat.

  Kondisi jalan di Sumut, sejak lama

  (1/8) pekan lalu. Harga tidak mengalami kenaikan, sementara pasokan sembako mampu menopang kebutuhan masyarakat sampai usai lebaran. (Rahmadsyah)

  Sang supir hanya tersenyum, mendengar gumam si pengusaha. Bagi orang Aceh, jalan mobil yang oleng ke kiri dan kanan, hentakan dan hempasan keras mobil akibat lintasan yang rusak, menjadi pertanda perjalanan mereka sudah masuk ke wilayah Sumut. Begitu cerita rekan saya, seorang camat di Kabupaten Singkil, NAD yang sekelas saat kuliah pada 2011 lalu di Medan.

  Medan ini selalu saja membangunkan tidur saya,” sambil mengambil sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam.

  Si supir menjawab, “sudah pak.” Sesaat kemudian si pengusaha bergumam, “memanglah jalanan di

  Singkat cerita, perjalanan pun ditempuh selama lebih kurang tiga jam dalam suasana senyap dan sang supir hanya mendengar dengkuran si pengusaha yang terlelap dalam pelukan mimpi. Namun, ketika mobil memasuki wilayah Sumut sejauh beberapa kilometer, pengusaha itu terbangun dari tidurnya. “Sudah sampai kita di Medan, din?” Tanya si pengusaha kepada supirnya.

  Begini ceritanya. Seorang pengusaha asal pantai barat NAD mengajak supirnya ke Medan untuk satu urusan bisnis. Si pengusaha, sesaat berangkat berpesan agar selama dalam perjalanan jangan diganggu, karena ingin tidur setelah malam sebelumnya tidak cukup tidur karena disita urusan bisnisnya.

  Grosir sembako di Pasar Gambir PERSOALAN UTAMA JALAN DAN TRANSPORTASI KITA UTA M A

  Pedagang Sayuran di Pasar Iskandar Muda Pedagang Daging Pasar Gambir

  Kilang Padi Kamal, Kp Lalang Pedagang ikan di Pasar Gambir

  Ramayana Dept. Store Pasokan beras di Divre Bulog

  SIDAK HARGA DAN PASOKAN SEMBAKO JELANG LEBARAN,

  Pembebanan tanggung jawab penanganan jalan untuk kota Tebingtinggi pada 2008 juga meningkat. UTA M A

  Simak pula data ini. Untuk jalan negara panjangnya mencapai 19,20 km, jalan provinsi 5.00 km dan jalan kota 196,43 km dengan panjang keseluruhan mencapai 220,63 km. Sehingga ada pertambahan panjang untuk jalan kelas

  III, mencapai 1,67 km.

  Sedangkan dari data 2009, panjang jalan di kota Tebingtinggi terus bertambah. Total keseluruhannya mencapai 259, 92 km. Terdiri dari 19,20 km jalan negara, 5,00 km jalan provinsi dan 235,72 km jalan kota. Itu artinya, terjadi peningkatan luar biasa jalan kota selama tahun itu, mencapai 44 km. Sedangkan pada 2010, kondisi panjang jalan stabil dan tidak ada penambahan. Sedangkan pada 2011, ada sejumlah pembukaan jalan baru di berbagai kelurahan, sehingga diperkirakan akan ada lagi pertambahan panjang jalan di kota lintasan itu.

  Lalu, dari total penjang jalan 190,23 km (2006) jalan dengan kualitas baik 56,43 km, sedang 68,37 km, dan rusak 65,43 km. Saat itu jalan yang paling besar kerusakannya, yakni jalan kota (kelas III) mencapai 53,91 km. Selanjutnya, pada 2008 kondisi jalan yang baik 131, 52 km, sedang 78,62 km dan rusak 10,49 km dari total panjang jalan tahun itu mencapai 220,63 km.

  Hal sama, terjadi pada 2009, di mana panjang jalan telah meningkat hingga 259,92 km, dengan kondisi baik 212,97 km, sedang 25,67 km dan rusak hanya 21,36 km. Kemudian pada 2010, kondisi jalan semakin membaik, dari panjang 259,92 km, jalan baik mencapai 215,69 km, sedang 21,21 km dan rusak 18,05 km serta rusak berat 5,00 km.

  Dari data di atas, terdapat hal menggembirakan berupa kian membaiknya kondisi jalan di kota Tebingtinggi, disamping panjang jalan yang terus bertambah, sehingga memberi ruang artikulasi, aktifi tas dan dinamika kota semakin besar. Dalam proses itu, seharusnya dilakukan pengendalian atas kenderaan transportasi warga, agar diperoleh keseimbangan antara panjang jalan dan jumlah kenderaan. Keseimbangan antara jalan dan transportasi sangat dibutuhkan guna mengurangi rasio kerusakan jalan, kemacetan serta menekan tingkat kecelakaan di jalan raya.

  Dari data yang ada, dengan panjang jalan 259,92 km pada 2010, jumlah kenderaan yang melintasi di jalan itu mencapai 51.126 unit, terdiri atas beberapa jenis kenderaan. Yakni, sedan 225 unit, jeep 574 unit, bus 3.206 unit, pick up 2.718 unit, dan sepeda motor 44.395 unit. Ledakan kenderaan terbesar, terjadi pada 2009 dengan total mencapai 54.948 unit.

  Selain kenderaan tetap, yang menjadi milik warga kota, arus kenderaan luar daerah yang masuk ke kota Tebingtinggi, khususnya siang hari, diperkirakan mencapai sepertiga dari kenderaan yang ada. Dapat dibayangkan, kenderaan yang beraktifi tas di kota Tebingtinggi per harinya mencapai lebih dari 60 ribu unit dari berbagai jenis dengan jenis kenderaan terbesar, yakni sepeda motor. Sehingga saat ini jarak antara satu kenderaan dengan kenderaan lain dibagi dari panjang jalan hanya 3 meter. Padahal, standard nasional mencapai 5 meter.

  Kian besarnya jumlah kenderaan yang ada di kota Tebingtinggi, saat ini mulai terasa terjadinya kemacetan di ruas jalan inti kota. Kemacetan, terjadi terutama pada jam-jam sibuk, misalnya pagi, siang dan sore hari, saat aktifi tas warga dimulai, jam istirahat maupun jam pulang. Jalan-jalan di inti kota yang diindikasikan mulai

  B I N G KA I R A M A D H A N Ramadan adalah momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan intensitas ibadah. Rasullah bersabda dalam hadistnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah katanya “ Rasullah SAW bersabda “apabila tiba bulan ramadan dibuka pintu pintu surga dan ditiup puntu pintu neraka serta setan setan dibelenggu (HR.Muslim). Allah memudahkan umat Islam seluruhnya untuk berbuat baik dan taat, serta dimudahkan pula untuk menjauhi perbuatan dosa terasa ringan pada diri untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan karakter tauhid, mari menjadi menjadi pribadi yang menghidupkan malam, memenangkan siang.....Insya Allah.

  (Juanda) Marhaban Ya Marhaban 1433 H

  WALIKOTA Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM , Wakil walikota H.Irham Taufi k,SH,MAP bersama unsur Muspidan beserta masyarakat dalam acara Nuzulul Qur’an 1433 H di Masjid Raya Nur Addin Jl.Suprapto Minggu(5/8).

  WAKIL WALIKOTA H.Irham Taufi k, SH,MAP bersama rombongan Tim II Safari ramadan saat memberikan bantaun kepada BKM (Badan Kenajiran Masjis) An Namirah, Komplek Perumahan BP-7 Kelurahan Tanjung marulak Kecamatan Rambutan WALIKOTA Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM bersam Tim I Ramadan 1433 H, ketika bertanya jawab dengan para santri di Masjid Al Hasimiyah, Jl Danau Singkarak Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Senin 30/7).

  PLT SETDAKO H.Johan Samose Harahap,SH,MSP bersama Kapolres Tebing Tinggi AKBP. Andi Rian Djajadi,SIK dan rombongan Tim III Safari ramadan saat memberikan santunan kepada anak yatim di masjid Al Ikhlas Jl.Imam Bonjol Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir. Pemko juga memberikan bantuan sebesar Rp.2.000.000.- kepada BKM masid tersebut. WALIKOTA Tebing Tiggi H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM ketika memberikan santunan kepada anak yatim saat berbuka puasa bersama masyarakat di Rumah Dinas Walikota Kamis(2/8).

  30.629 orang tewas karena kecelakaan dan sebagian besar didominasi pengendera sepeda motor. Karena itu, menaikkan uang muka kredit kepemilikan kenderaan, merupakan salah satu cara yang pantas didukung, guna mengurangi aksi kepemilikan kenderaan yang jor-joran.

CINTA UNTUK ERLITA

  Persoalan utama yang terdeteksi dari jalan dan transportasi kota Tebingtinggi harus segera diurai, agar kota ini tidak terjebak dalam lingkaran kesemrawutan jalan dan transportasi yang merugikan masa depan kota. Diperlukan kecerdasan menangkap isu-isu seputar persoalan di atas sejak dini, untuk kemudian dicarikan formulasi yang tepat dalam menanganinya. Sehingga dalam implementasi dan aktualisasi penanganannya, dilakukan secara sistematis dan terukur. Pemko Tebingtinggi harus pula melibatkan stakeholder jalan dan transportasi dalam upaya membenahi berbagai permasalahan yang ada.

  Di kelas Erlita tidak seperti biasa,dia tampak murung dan enggan berkumpul dengan sahabatnya. Riva dan Diva pun tampak hanya diam tanpa berusaha menghibur Erlita. Bayu yang memperhatikan Erlita dari tadi pun langsung mendekatinya dan mulai bertanya “ada apa Er? Lo tampak murung aja daritadi? Ada masalah ya? Cerita donk” Erlita tampak kaget dan tersenyum “gue gak apa-apa kok. Eh berarti lo daritadi merhatiin gue donk,sampai-sampai tau kalo gue diam terus daritadi” tampak Bayu langsung salting alias salah tingkah begitu mendengar jawaban Erlita “ihh gak gitu juga kali,gue heran aja biasanya kan elo yang paling ribut di kelas tapi hari ini lo beda,jadi gue tanya aja sekalian biar hilang rasa penasaran gue” karena takut ketahuan kalo dia lagi salting berat,maka dia langsung balik ke mejanya setelah membalas perkataan Erlita,dalam hati Bayu membenarkan perkataan Erlita “iya Er,gue emang merhatiin elo daritadi” sambil tersenyum Bayu membatin.

  Seminggu kemudian Erlita tidak Nampak di sekolah. Ternyata dia sakit,tapi tak seorang pun dari temannya tau,termasuk Riva,Diva,serta Bayu. Bayu khawatir terjadi apa-apa pada Erlita,begitu pula yang Diva dan Riva rasakan. “Padahal biasanya kalo Erlita gak masuk 1 hari aja,pasti dia kabarin kita” seru Diva suatu hari “iya,ini beda banget,udah 3 hari tapi dia gak kasih kabar. Mana ditelponin hpnya gak aktif lagi” ujar Riva menambahi “udah yakin aja kalo Erlita itu baik-baik aja kok” jawab Bayu berusaha tenang. Di tempat yang berbeda Erlita tengah berbaring di atas kasur dan tampak ada selang infuse di tangan kirinya,dokter yang merawatnya mengatakan bahwa Erlita terserang DBD. Betapa cemasnya Ibu Erlita sampai-sampai beliau lupa mengabarkannya ke sekolah Erlita,untungnya Riva dan Diva sepakat memberitahukan ke guru bahwa Erlita sedang sakit. Hingga suatu hari Riva dan Diva menghubungi nomor Ibunya Erlita dan kebetulan diangkat,mereka menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dan Ibu Erlita pun menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada putrinya dan memberitahukan juga alamat rumah sakitnya pada sahabat baik putrinya itu. Setelah mengetahui semuanya,Riva dan Diva sangat terkejut mereka sangat cemas,takut,khawatir dan berbagai perasaan lain yang serupa merasuki pikiran mereka masing-masing hingga mereka tampak seperti orang linglung. Bayu merasa aneh melihat mereka berdua dan langsung menghampiri mereka “lo berdua kenapa? Kok kelihatan kayak orang linglung gitu? Kalian udah tau sesuatu?” Tanya Bayu bertubi-tubi,Riva dan Diva hanya menganggukkan kepalanya tanpa berujar sepatah kata pun “heh jawab pertanyaan gue,lo tau apa? Buruan kasih tau gue” Bayu menjadi semakin tak sabar “Bay,Erlita di rumah sakit” akhirnya Diva buka mulut “hah? Apa? Serius lo?” Bayu tak percaya apa yang didengarnya barusan “iya Bay,kita juga gak percaya tapi itulah kenyataannya” sahut Riva “buruan kasih tau gue dimana alamat rumah sakitnya,setelah pulang sekolah kita harus segera kesana” Bayu benar-benar khawatir.

  Salah satu penyebab itu semua, adalah besarnya jumlah kenderaan angkutan, mulai dari Betor, Angkot dan kepemilikan sepeda motor yang tidak terkendali. Sehingga pengguna transportasi dengan penyedia jasa transportasi jadi tak seimbang antara penawaran dan permintaan jasa. Kondisi itu, memunculkan prustasi massif di jalan raya yang berdampak pada perilaku ugal-ugalan dari pengendara Betor dan Angkot. Jadilah jalan-jalan kota sebagai arena mematikan, paling tidak mematikan rasa estetika kota yang humanis.

  Stasiun Bandar Kajum yang selama ini dijadikan sebagai sentral arus keluar masuk bus (antar provinsi, kota dan desa), tidak berjalan normal. Akibatnya, banyak muncul stasiun liar di berbagai sudut kota yang juga berujung pada semrawutnya jalan. Stasiun-stasiun liar itu muncul, akibat lemahnya penataan, disamping persaingan tidak sehat yang memunculkan gesekan di antara sesama pengusaha maupun supir angkutan.

  Bahkan, atas nama membela UMKM, gerobak jualan, warung kopi dengan berbagai tipe menyesakkan bibir jalan dan trotoar, tanpa ada larangan dari instansi penegak Perda, seperti Satpol PP. Mereka juga secara berani merebut ruang parkir kenderaan, sehingga tak jelas lagi mana trotoar, mana ruang parkir dan mana jalan lintas, karena semua batas diterabas. Contoh terbaru, adalah bagaimana mereka merebut ruang pedestrian di seputar lapangan Merdeka, sehingga nilai-nilai sakralitas dan heroisme kota tercederai karena ketidak pedulian stakeholder dan kecuekan negara. Saat ini, tak ada lagi ruang steril di inti kota yang bebas dari pedagang mikro.

  UTA M A

  mengalami kemacetan di jam sibuk, yakni Jalan Sudirman, Yos Sudarso, HM. Yamin, A. Yani, Suprapto, KF Tandean, Haryono MT, Thamrin, Iskandar Muda, KHA Dahlan, Senangin, HAR Syihab, Pahlawan dan Sutomo. Semua jalan itu, merupakan pusat kegiatan pemerintahan, pendidikan, ekonomi dan bisnis kota.

  Jam-jam sibuk itu pun, kemudian berdampak pada jatuhnya korban akibat kecelakaan di jalan raya. Setiap tahun angka kecelakaan di jalan berfl uktuasi dengan kecenderungan meningkat dan menimbulkan korban jiwa dan harta yang besar. Pada 2004 misalnya, kecelakaan yang terjadi hanya 52 kasus. Setahun kemudian jumlah kecelakaan berkurang menjadi 39 kejadian, tapi terjadi lonjakan drastis di 2006 menjadi 96 kasus dengan korban meninggal 66 orang dan kerugian material Rp.148 juta. Lalu pada 2007 terjadi 82 insiden kecelakaan dengan korban 69 meninggal dan kerugian 140,77 juta. Kasus kecelakaan di 2008 cenderung menurun menjadi hanya 57 kasus, namun korban meninggal justru meningkat menjadi 59 orang dengan kerugian 81,9 juta. Sedangkan pada 2009 terjadi 61 insiden kecelakaan dengan korban 68 meninggal dan kerugian mencapai 95,5 juta.

  SAST R A “ERLITA BANGUN ! Sudah siang,apa kamu tidak sekolah?” teriak Ibu penuh amarah karena sudah jam 7 tetapi Erlita belum bangun juga. Erlita tersentak mendengar teriakan Ibu ia pun bangun dan menjawab “inikan hari Minggu sih Bu?Ngapain juga bangun pagi-pagi” “apa? Kamu ngigau ya? Ini hari Senin Erlita,hari dimana upacara berlangsung!” Ibu semakin marah pada Erlita.Mendengarnya Erlita terkaget dan langsung melompat dari tempat tidur melewati Ibunya dan mengambil handuk seraya berlari ke kamar mandi. Setelah beberapa kali terdengar suara jebar jebur,Erlita pun keluar kamar mandi kemudian menyuap beberapa sendok nasi goreng dan langsung berangkat ke sekolah setelah sebelumnya pamitan dulu sama Ibunya. Ketika ia melihat jam tangannya , lalu ia terkaget-kaget seperti tersetrum ribuan volt karena sudah jam 8 “wah pasti gue udah telat 1 jam nih” pikir Erlita dan benar saja ketika sampai di sekolah,ia harus berdiri di barisan khusus orang terlambat.”Sial,ini semua gara-gara nonton bola tadi malam nih” rutuk Erlita menyesalinya. Tapi kesialan Erlita malah membawa berkah untuknya pagi ini,Yuda cowok terkeren di sekolah ternyata juga terlambat dan di strap di barisan yang sama dengan Erlita.Erlita yang mengetahui hal itu langsung semangat lagi,ya hanya dengan melihat cowok idamannya itu ia bisa melupakan seluruh hal yang terjadi pada dirinya sebelumnya.Erlita berusaha membuka percakapan dengan Yuda “hai Yud,lo telat juga ya?” sapa Erlita ramah “Lo lihat gak sih? Sudah jelas gue berdiri di barisan sialan ini masih juga lo nanyak.” Sahut Yuda ketus. Mendengar jawaban Yuda yang sangat kasar,hati Erlita terluka seperti disayat pisau dapur. Mau nangis rasanya! “Oh nggak kok,gue cuma nanyak. Eh lo anak 11 IPA 1 kan? Tanya Erlita sambil berusaha menyamarkan air matanya yang mulai keluar. “Ya,lo tuh aneh ya? Udah tau tapi masih aja nanyak. Gue tuh gak suka ditanyakin hal-hal yang gak penting gitu!”Yuda menjawab sambil marah. “Sudahlah,mungkin dia lagi sensi hari ini,besok- besok aja deh” hibur Erlita dalam hati.

  Persoalan lain yang menghinggapi jalan dan transportasi kota Tebingtinggi, adalah hilangnya area pedestrian (pejalan kaki) pada semua badan jalan yang ada. Kondisi itu, mengakibatkan semua jalan di kota Tebingtinggi beresiko tinggi bagi pejalan kaki dan pendayung sepeda. Trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, saat ini mengalami penyusutan drastis, karena dirampok semena-mena oleh pedagang kaki lima (PKL).

  • Beberapa saat kemudian upacara telah selesai dilaksanakan,semua murid-murid dibubarkan dan disuruh masuk ke kelas masing- masing , kecuali murid yang terlambat. Semua murid terlambat harus membersihkan pekarangan lalu menyapu dan mengepel lorong sekolah. 1 les berlalu,semua murid terlambat diperbolehkan masuk ke dalam kelas termasuk Yuda dan Erlita kebetulan kelas mereka bersebelahan dan mereka jalan di lorong yang sama. Jantung Erlita berdegup kencang. Setelah masuk ke dalam kelas Erlita ternyata lupa mengerjakan pr dari Pak Yono guru MM tergalak,langsung saja ia berusaha mengeles pada bapak itu agar tidak dihukum,tapi sayang Bapak itu sepertinya tidak merasa kasihan pada Erlita,alhasil dia pun dihukum berjemur dibawah terik matahari hingga pergantian les.

  Data jumlah kecelakaan yang dilansir Mabes Polri menunjuk-kan, sepanjang 2011 lalu terjadi 106.129 kecelakaan. Yang tewas 30.629 orang, 35.787 orang luka berat dan 107.281 orang luka ringan. Jum¬lah ini naik 2,27 persen dibanding tahun 2010. Sedangkan kerugian material mencapai Rp 278,4 miliar. Kecelakaan lalu lintas di Tanah Air masih mengkhawatirkan. 2011, Mabes Polri mencatat ada

  Yah,begitulah hidup. Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi berikutnya dan tak bisa pula kembali ke masa lalu,kini Erlita telah menemukan cinta sejatinya. Baginya hidup penuh cinta itu wajib. *****

  Tak cuma PKL yang melakukan hal demikian, pemilik rumah toko di inti kota juga, tak mau ketinggalan merebut ruang pedestrian itu. Mereka, berlomba-lomba memajang aneka barang dagangan hingga ke trotoar yang semestinya dibiarkan steril dari barang dagangan. Akibatnya, pejalan kaki terpaksa menggunakan badan jalan sebagai tempat melintas, berbaur dengan berbagai jenis kenderaan. Dalam kondisi demikian, insiden tersenggol dan tertabrak, merupakan kejadian sehari-hari di jalanan dan kerap memicu kemarahan antar pengguna jalan. Jangan heran, jika sumpah serapah dan teriakan keras dari pengguna jalan, jadi nyanyian fals yang membuat pekak telinga dan memunculkan emosi yang menggelora.

  Di sektor transportasi, harus diakui kondisinya juga tak membaik.