KULIAH HISTOLOGI & ANATOMI GIGI

  1 HISTOLOGI DAN ANATOMI RONGGA MULUT Oleh: drg. Enny Willianti, M. Kes.

ANATOMI RONGGA MULUT

  Di Rongga mulut terdapat :

  • bibir
  • Mukosa pipi
  • lidah,
  • mukosa gingival,
  • palatum durum,
  • palatum molle,
  • dasar rongga mulut pharynx.

  2

  • Gigi

  BIBIR Bibir dibagi menjadi 3 bagian :

  1.Pars Kutanca : strukturnya = struktur kulit tipis ,

ditemukan folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat

yang dilapisi oleh epitel pipih bertanduk.

2. Pars Intermedia ( merah bibir / Prolabium / transition

  

Zone / Lip margin ). : merupakan mukokutaneus antara kulit

dan mukosa oral yang epitelnya mengalami modifikasi

sehingga banyak keratohalin dan stratum lusidumnya tebal.

  

Kedua hal ini menyebabkan pars intermedia lebih transparan.

Di bagian dermisnya terdapat papil – papil yang tinggi, di

dalam papil terdapat pleksus pembuluh darah kapiler, karena

adanya pleksus tersebut --- bibir tampak merah. Tidak terdapat

rambut dan kelenjar, tetapi masih bisa ditemukan sedikit

kelenjar sebasea. Pada dermal papilnya banyak terdapat

akhiran-akhiran saraf sensorik.

  3. Pars Mukosa (Permukaan dalam bibir) : Epitelnya

berlapis pipih tanpa tanduk, propria papil lebih rendah dan

bersambung dengan mukosa pipi. Di dalamnya dapat

ditemukan mucus kecil-kecil disebut Glandula labialis yang

memiliki saluran keluar yang pendek dan bermuara pada

permukaan mukosanya.

MUKOSA PIPI

  Mukosa pipi merupakan lanjutan dari pars mukosa bibir yang memiliki perbedaan yaitu :

  • Sel – sel permukaannya terus mengelupas diganti sel-sel di

    bawahnya. Bila kita menggoreskan spatel pada mukosa pipi dan

    mengusapkannya pada obyek glas lalu mengecatnya dengan

    methylene blue atau cresyl ecth violet, maka akan tampak banyak sel

    dengan inti-inti yang kecil yang dapat dihitung disebut: Baar Bodies.

  • Lamina propria merupakan jaringan ikat fibroelastis yang padat.
  • Submukosa adalah jaringan sabut elastis yang mengandung banyak

    pembuluh darah.
  • Mukosa di dalamnya dapat ditemukan kelenjar mucus kecil-kecil,

    beberapa diantaranya mengandung serous demilune. Berkas-berkas

    sabut fibroelastis pada lamina propria masuk ke dalam submukosa

    lalu bersama-sama sabut elastis submukosa masuk di antara

    musculus bucinator atau otot pipi dengan demikian pipi terikat pada

    otot pipi, hal itu menyebabkan tidak akan ada lipatan pada saat

    mengunyah, sehingga mukosa pipi tidak tergigit.

  LIDAH

  Adalah : 1.organ muscular yang tersusun saling tegak lurus (longitudinal, transversal, vertical)

  2.Terletak pada dasar rongga mulut , berperan pada saat menelan makanan dan membentuk suara

  3.Di lidah ditemukan alat perasa. Mereka berkelompok dalam berkas- berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan penyambung.

  Mukosa lidah

  • bagian bawah tipis, licin dan halus dengan epitel berlapis pipih tanpa tanduk
  • Mukosa lidah bagian atas/ dorsal permukaannya irregular, di anterior diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papilla lingualis. Daerah posterior permukaan dorsal lidah dipisahkan dari bagian anterior oleh sulcus terminalis yaitu batas / alur yang berbentuk huruf V yang ujungnya mengarah ke posterior.

  Lidah dibagi oleh sulcus terminalis :

  • 2/3 di depan sulcus terminalis disebut bagian anterior terdapat papilla lingualis
  • 1/3 di belakang sulcus terminalis disebut bagian

    posterior, dpt ditemukan limfonodul, terdiri atas

    folikel-folikel limfatik yang merupakan kelompok

    kecil nodulus limfatikus yang letaknya berkelompok

    dan di bawahnya terdapat kelenjar weber (mucus

    murni), serta tonsila/papilla lingualis.
  • Terletak pada parit sulkus terminalis bermuara

    saluran keluar kelenjar ebner (serus murni). Pada

    apex lidah terdapat kelenjar Blendin Nuhn (serus

    mucus).

  Tonjolan korrium yang dilapisi oleh epitel. Pada manusia ada 3 jenis, yaitu:

  • Papilla filiformis
  • Papilla fungiformis
  • Papilla circummvalata

  TASTE BUD / ALAT PENGECAP / KUNCUP KECAP

  • Taste bud ini banyak ditemukan pada lidah, sehingga lidah dapat mengecap rasa makanan.
  • Terletak di antara epitel tengah lurus permukaan. Pada papilla fungiformis,

    umumnya kita mendapatkannya pada permukaan di atas, sedangkan pada papilla

    circumvalata pada sisi lateralnya.
  • Taste bud ini bisa ditemukan juga pada palatum, lengkung palatoglocus, lengkung palatopharyngeus, pharynx, larynx, epiglottis sisi laryngeal.
  • Secara histologi taste bud berbentuk oval atau memanjang seperti tong, pucat,

    tegak lurus pada membrane basalis, basisnya berhubungan dengan tunika propria dan

    pada permukaan epitel dimana terdapat alat pengecap, terdapat lubang kecil yang

    disebut outer taste pore yang melalui saluran kecil dan pendek. Berhubungan dengan

    ruangan kecil di atas alat pengecap tadi yang disebut inner taste pore.

  Mukosa gingiva Terdiri dari :

1.Free Gingiva yaitu bagian yang membentuk sulkus gingival 2.Attached gingival.

  Permukaan mukosa gingiva dilapisi oleh epitel berlapis pipih

dengan penandukan pada beberapa tempat. Penandukan paling

menonjol terjadi pada daerah-daerah yang paling banyak terkena

geseran pada proses mengunyah. Mukosa gingival memiliki

propria papil tinggi-tinggi dan banyak mengandung pembuluh

darah. Proprianya terdiri dari anyaman sabut-sabut jaringan ikat

yang kasar yang melekat kuat pada tulang di bawahnya atau pada

periodontal membrane. Mukosa gingival tidak mempunyai

submukosa.

  Palatum durum

  • Merupakan lanjutan dari mukosa gingival jadi epitelnya sama seperti pada

    gingival, jaringan ikatnya melekat pada periosteum. Palatum durum memiliki

    epitel bertanduk dan strarum granulosum dengan papil yang tinggi dan

    mengandung banyak pembuluh darah sehingga palatum berwarna merah muda.

    Pada palatum durum terdapat submukosa, tetapi dekat gusi tidak ada. Sabut-sabut

    kasar yang terdapat di dalamnya sebagian besar berarah vertical sehingga dengan

    demikian mereka mengikat lamina propria dengan kuat pada perisoteum palatum

    durum.
  • Submukosa pada palatum durum dibedakan menjadi 2 bagian, bagian

    anterior submukosa mengandung kelenjar lemak (faty zone), sedangkan 2/3 bagian

    posterior submukosanya mengandung kelenjar mucus (glandular zone). Pada

    daerah yang sempit sepanjang raphe tidak ada kelenjar. Kadang-kadang di

    dekat/raphe palatum durum dapat ditemukan epithelial pearl yaitu bentukan ovoid

    dari sel-sel epitel pipih yang letaknya konsentrik. Mereka adalah sisa-sisa fusi

    processus palatines pada masa janin.

  Palatum Molle

  Pada permukaan palatum molle dan uvula dilapisi oleh epitel berlapis pipih tanpa tanduk. Lapisan ini terus sampai pada pinggiran bebas, dan bahkan terus ke permukaan nasopharynx. Tetapi bila di nasopharynx, epitelnya berlanjut dengan epitel berderet silindris bersilia dengan sel goblet. Submukosa palatum molle terdiri atas jaringan ikat kendor yang di dalamnya terdapat kelenjar (mucus pada sisi oral dan kelenjar seromukus pada sisi pharyngeal) juga di dalam palatum molle dan uvula terdapat otot bergaris kecil- kecil.

  Dasar rongga mulut

  • Dilapisi oleh epitel berlapis pipih tanpa tanduk, dan lapisan submukosanya sendiri td jaringan ikat kendor yang di dalamnya terdapat kelenjar sublingualis
pharynx

  • Merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan system pernapasan dan pencernaan. Terbentuk dari dasar tengkorak ke esophagus, Bagian anteriornya berhubungan dengan rongga hidung, rongga mulut dan larynx.
  • Pharynx dibagi 3 bagian sesuai dengan fungsinya, yaitu :

  1)Nasopharynx: yaitu bagian yang terletak di atas permukaan palatum molle.

  2)Oropharynx : yaitu bagian yang terletak di belakang arcus glossopalatinus 3)Laryngopharynx : yaitu bagian parynx mulai dari bagian bawah os hyoid sampai

  PERTUMBUHAN GIGI

  Dari semua komponen gigi, hanya enamel yang berasal dari ectoderm, sisanya berasal dari mesoderm. 1. ± V (lima) minggu intra uterin : terbentuk labiodental lamina , berasal dr oktoderm mulut membentuk penebalan seperti tapak kuda pada rahang atas dan bawah. Labiodentals lamina kemudian bercabang, yang sisi labial membentuk vestibulum oris. Yang sisi lingual membentuk lamina dentalis. Pada lamina dentalis dibentuk 10 (sepuluh) tonjolan-tonjolan tooth germs atau bud stage yang berbentuk kuntum bunga, yang akan membentuk gigi dacidua.

  2. Kurang lebih pada minggu X – XII pada sisi lingual dari tooth germs gigi deciduas, dental lamina membentuk lagi tooth germ untuk gigi permanen. Disamping itu dental lamina bertumbuh ke belakang dan pada bagian ini dibentuk tooth germ untuk gigi – gigi molar permanen, pada masing-masing sisi 3 (tiga) buah. Dengan demikian tooth germ untuk seluruh gigi

  13 sudah terbentuk. Tooth germ tadi disebut juga enamel knot (bud stage dari enamel organ).

  3. Jaringan Mesenkim dibawah enamel knot memadat disebut primordium dari dental papilla (primus = pertama, ordior = permulaan). Papilla ini bertumbuh dan menyebabkan invaginasi dari dasar tooth germ sehingga bentuk tooth germ seperti gental (bell). Sejak ini tooth germ disebut enamel organ dengan dental papilla dibawahnya.

4. Juga terjadi pemadatan jaringan sekitar enamel organ.

  Bagian yang memadat yang mengelilingi enamel organ ini disebut dental sac = dental follicle, yang kelak membentuk sementum dan membran periodontal. Dental sac kemudian memutuskan hubungan dental lamina dengan enamel organ.

  5. Perkembangan enamel organ. Sel-sel dalam enamel organ mengalami diferensiasi sehingga bentuknya seperti bintang dan berhubungan satu dengan yang lain melalui tonjolan-tonjolan sitoplasmanya.

  Diantara sel-sel terdapat cairan yang menghasilkan asam glikosaminoglikan. Struktur ini disebut stellate regikulum atau enamel pulp

6.Pembentukan dentin :

  Pada minggu XX dentin mulai dibentuk. Sabut-sabut retikuler

  • dibentuk dalam pulpa dentis terutama pada perbatasannya dengan ameloblast yang disebut sabut-sabut dari Korff. Sabut-sabut ini bergabung dengan lamina basalis, membran yang menebal ini disebut membrana performativa.

  Mula-mula odontoblast melekat pada membrana performativa. Saat pembentukan dentin ia terus terletak di permukaan dan hanya meninggalkan tonjolan sitoplasmanya dalam saluran-saluran yang disebut kanalikuli dentinalis. Tonjolan sitoplasma dr odotoblast dalam kanalikuli dentinalis disebut dentinal fibers = tome’s fibres. Meskipun gigi selesai dibentuk odotoblast tetap aktif dan dapat membentuk dentin sekunder.

  Sesudah pembentukan dentin dimulai

  • (dari akar) maka epithelial root sheath menghilang. Sel-sel dari dental sac atau dental follicle dekat dentin menjadi sementoblast Dental sac juga membentuk osteoblast
  • untuk tulang preocessus alveolaris dan sabut-sabut kolagen yang merupakan komponen firous dari membran periodontalis. Membran periodontalis dan tulang
  • alveolar tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan akar gigi.

  GIGI Gigi tersusun dalam 2 lengkung yang terletak

pada tulang maxilla dan mandibula. Masing-masing

gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas

gingival (atau gum) disebut mahkota gigi dan di

bawah gingival disebut akar gigi yang

mempertahankan gigi dalam lekuk tulang yang

dinamakan alveolus, satu alveolus untuk akar tiap-

tiap gigi.

  Fungsi dari gigi :

  

1. Untuk memotong dan memperkecil bahan-bahan

makanan pada waktu pengunyahan. (Insisivus = cutting tooth, cuspid = tearing tooth, bicuspid = grasping tooth, molar = grinding tooth)

  2. Untuk memproduksi dan membentuk suara/bunyi

  3. Untuk estetik

  18 Struktur gigi dapat dibagi menjadi komponen keras dan komponen lunak,

  A.Komponen keras gigi yaitu

1.Email / enamel yang berwarna putih, translusen.

  2.Dentin yang merupakan bagian gigi terbanyak

dan paling tebal,

  3.Sementum yaitu lapisan tipis yang menutupi dentin di bagian akar gigi, dan paling banyak / tebal di daerah dekat apex.

B. Komponen lunak gigi yaitu

4.Pulpa yang mengisi rongga pulpa,

  5.Membrane periodontal atau ligamentrum merupakan struktur fibrosa kolagen yang mengelilingi sementum akar, membantu untuk memfiksasi gigi dengan kuat pada lekuk tulangnya.

  6.Gingival yaitu bagian membrane mukosa yang terikat kuat pada periosteum tulang maxilla dan tulang mandibula menutupi tulang alveolar dan mengelilingi gigi.

  • Jaringan penyokong gigi (sementum, membrane periodontalis, gingival, tulang

    alveolar) yang merupakan unit fungsional dan unit anatomis yang melekatkan gigi pada tulang alveolar rahang disebut Periodonsium.

  Enamel atau email

  • adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan

    merupakan bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang

    disebut ameloblast. Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan

    asam, baik langsung dari makanan atau dari hasil metabolisme bakteri yang

    memfermentasi karbohidrat yang kita makan dan menghasilkan asam. Pola

    makan yang kaya asam akan mempercepat kerusakan email gigi. Demikian

    juga pada penderita penyakit tertentu misalnya bulimia yang selalu

    memuntahkan kembali makanan yang baru dimakan, di mana makanan yang

    dimuntahkan tersebut telah bercampur dengan asam lambung sehingga

    bersifat erosif bagi gigi.
  • Jaringan email gigi tidak mengandung persyarafan, sehingga bila terjadi

    kerusakan yang terbatas hanya pada email tidak akan terasa sakit. Bila

    terjadi kerusakan pada email, tidak dapat mengadakan pemulihan diri

    dengan sendirinya seperti halnya pada tulang atau jaringan dentin.

  Warnanya putih, namun email memiliki sifat translusen dan

  • memungkinkan warna dentin yang kuning sedikit terlihat, sehingga

    memberi tampilan gigi terlihat kuning.

  Jaringan email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan

  • anorganik (kalsium phosphate dalam bentuk Kristal apartit) 96 %, material

    organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat

    email gigi mirip seperti keramik.

  Secara mikroskopis, lapisan email tersusun oleh prisma email yang

  • merupakan kristal hidroksiapatit  dengan pola orientasi yang khas. Meski

    strukturnya keras dan padat, email mampu dilewati oleh ion dan molekul

    Email menutupi mahkota anatomis gigi dengan ketebalan yang berbeda-

  • beda di daerah-daerah tertentu, email paling tebal di daerah permukaan

    kunyah gigi (di insisal gigi insisif dan oklusal gigi molar), dan semakin

    kebawah makin menipis. Ketebalan juga berbeda-beda pada jenis gigi yang berbeda, yaitu:                               -  Incisal ridge insisif = ± 2 mm                               -  Cusp premolar = 2.3 – 2.5 mm

dentin Dentin merupakan struktur penyusun gigi

  • yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak

    dibandingkan email karena komposisi material

    organiknya lebih banyak dibandingkan email Komposisinya yaitu
  • 1. mencapai 20 %, di mana 93 % dari material

    organik tersebut adalah kolagen, sisanya glikosaminoglikans, lipid, protein..

3. Material anorganik 70 %.

  

Di daerah permukaan mahkota gigi, dentin

terletak di bawah email. Tapi di bagian akar

dentin tidak ditutupi oleh email melainkan oleh

sementum .

  

Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang

disebut tubuli dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli

dentin. Sel ini dianggap sebagai bagian dari dentin maupun

jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa namun

serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam

tubuli-tubuli dentin yang termineralisasi. Serabut tomes inilah

yang membuat dentin dianggap sebagai jaringan hidup dengan

kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun

patologis.

  

Bila dentin terekspos ke lingkungan karena karies telah mencapai dentin

atau karena gigi tersebut patah, maka gigi akan sensitif terhadap

perubahan suhu (misalnya pada saat berkontak dengan makanan

panas/dingin) dan akan terasa sakit. Hal ini disebabkan karena tubuli

dentin berisi cairan seperti serum yang berkesinambungan dengan cairan

ekstraseluler pada jaringan pulpa. Dengan tereksposnya tubuli dentin,

cairan dalam tubuli ini akan mengalir dari pulpa ke arah luar yaitu

perbatasan email dengan dentin, sehingga mempengaruhi ujung syaraf

gigi. Akibatnya syaraf gigi akan teraktivasi dan mengirimkan sinyal ke otak dan terasa sakit. Berbeda dengan tulang, dentin dibentuk sepanjang hidup. Dentin yang dibentuk sebelum pertumbuhan akar selesai disebut

  

Primary dentin, terlihat dentinal tubulusnya lurus. Dentin yang

  dibentuk kemudian disebut Secondary Dentin, terlihat dentinal tubulusnya berombak. Dentin tetap sebagai mineral dalam waktu yang lama setelah dekstruksi odontoblast. Hal ini memungkinkan dentin dapat mempertahankan gigi yang pulpa dan odontoblasnya telah dirusak oleh infeksi. pada gigi dewasa dekstruksi enamel akibat erosi oleh pemakaian atau caries biasanya merangsang reaksi dalam dentin yang menyebabkan dentin memulai kembali mensintesis unsur-unsurnya. Terjadi pembentukan dentin yang baru, biasanya merupakan dentin yang irreguler disebut

  

Reparative Dentin. Reparative Dentin ini dapat ditemukan pada

  dinding rongga pulpa. Pembentukan dentin oleh stimuli dapat sedemikian hebatnya rongga pulpa tertutup/terisi seluruhnya. Ini sebenarnya suatu respon bela diri. pulpa

  Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah dan persyarafan bagi gigi. Di bagian atasnya atau disebut atap pulpa,  dentin menjadi atap pulpanya. Oleh karena itu secara anatomis, dentin sangat berhubungan erat dengan jaringan pulpa. Kebanyakan ilmuwan menganggap dentin dan pulpa adalah satu jaringan dan membentuk pulp-dentin complex. Pulpa gigi berasal dari kondensasi mesenkim di papila dentis. Unsur-unsur utamanya mirip sel mesenkim dan bahan intraselular yaitu sabut kolagen halus asimetris (metachromatic) dan sabut retikuter dalam bahan dasar glikosaminoglikans, juga terdapat limfosit dan makroga. Jaringan ikatnya disebut (jaringan ikat mukosa (Wharton ’s Jelly).

  Pada sekitar pulpa yang memisahkannya dari dentin, terdapat odontoblast. Dengan bertambahnya usia, rongga pulpa makin mengecil dan akan tampak sabut-sabut kolagen yang kasar. sementum

  • Jaringan yang meliputi dentin pada akar gigi
  • strukturnya sama seperti tulang, walaupun sistem havers dan pembuluh darah tidak ada.
  • Tampak lebih gelap dari enamel tetapi lebih terang dari dentin.
  • Berasal dari cementoblast.
  • Sementum dapat dibedakan menjadi accelluair cementrum dan celluair cementrum yang letaknya dekat apeks dari akar gigi, daerah sementrum lebih tebal, dan terdapat sel-sel yang tampak berada di dalam lakuna yang berhubungan melalu kanalikuli. Sabut-sabut kolagennya dari matriks masuk ke periodontal membran sharpey ’s fiber yang fungsinya sebagai peredam suatu getaran.
  • Sementoblast pada permukaan sementum dapat terus dapat membentuk sementum. Hipertrofi pada sementum sering terjadi akibat stress atau gerak gigi yang biasa terjadi. Sementum merupakan pelindung dari dentin dan penting untuk perlekatan gigi pada sekelilingnya.
  • Seperti jaringan tulang, sementum labil dan bereaksi terhadap resorpsi atau pembentukan jaringan baru sesuai dengan tekanan yang dialaminya. Bila membran periodontal dihancurkan, sementum mengalami nekrosis dan diresorpsi. Pembentukan sementum yang kontinyu mengkompensasi pertumbuhan normal yang dialami oleh gigi. Proses ini mempertahankan hubungan yang dekat antara akar gigi dan lekuknya. Pada prosedur orthodentik gigi dapat diubah letaknya tanpa kerusakan dari gigi sebab sementum lebih tahan lama terhadap resorpsi daripada tulang alveolar.

  Membrana periodontal

  • Membran periodontalis terdiri atas jaringan ikat padat jenis khusus yang mengitari gigi, serabut-serabutnya menembus sementum gigi dan menghubungkannya dengan tulang alveolar, ke jaringan gingival dan dengan bagian superfisial dari gigi ke gigi yang bersebelahan, akan tetapi memungkinkan pergerakan yang terbatas pada gigi.
  • Membran periodontal berperan sebagai periosteum terhadap tulang alveolar.
  • Di dalam membran periodonalis terdapat fibroblast, osteoblast, sementoblast, kadang-kadang terdapat sel-sel dari sisa- sisa epitelila root sheat dari hertwig, yang bisa berubah menjadi kista dental lalu mengalami pengapuran menjadi cementicles.

  Tulang alveolar

  • Tulang alveolar merupakan bagian rahang atas dan bawah yang mengelilingi jar gigi.
  • Tulang alveolar terdiri dari :

  Bagian luar berupa lapisan tipis yang secara readiografik tampak sebagai garis tebal yaitu lamina dura Bagian dalam terdapat tulang spongiosa, yang merupakan tulang immature dimana serabut-serabut kolagen tidak tersusun dalam lamel- lamel yang khas seperti pada tulang devisa.

  PERTUMBUHAN GIGI

  Berdasarkan pertumbuhan gigi dan usia, gigi dibagi menjadi :

  a. Gigi primer / decidua/sulung yang berjumlah 20 dengan masa erupsi pada usia 6 bulan sampai 2 tahun.

  b. Gigi sekunder / permanen yang berjumlah 32 dengan masa erupsi pada usia 6 tahun sampai 12-13 tahun.

GIGI SULUNG/SUSU/DECIDUA

  Normal anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang susunannya sebagai berikut :

  • 10 gigi di RA (5 gigi di kiri dan 5 gigi di kanan) dan RB (5 gigi di kiri dan 5 gigi di kanan)

  Nama dari macam-macam gigi susu : 

  I ……………gigi seri pertama/insisivus sentral/i1 

  II…………...gigi seri kedua/insisivus lateral/i2 

  III.………….gigi taring/kaninus/c 

  IV…………..gigi geraham pertama/molar ke-1/m1 

  V …………..gigi geraham kedua/mo;ar ke-2/m2 garis median/tengah

  V IV III II I I II III IV V

garis oklusal

  V IV III II I I II III IV V Gigi anterior gigi depan ialah gigi i1, i2 dan c

  • Gigi posterior atau gigi belakang ialah gigi m1 dan m2

GIGI TETAP/PERMANEN

  Normal mempunyai 32 gigi tetap yang susunannya sebagai berikut: 16 gigi di rahang atas yaitu :

  • 8 gigi di kiri
  • 8 gigi di kanan 16 gigi di rahang bawah yaitu:
  • 8 gigi di kiri
  • 8 gigi di kanan

  

  Nama dari macam-macam gigi permanen ialah :

  

  1 ……………….. gigi seri pertama/insisivus sentral/I1

  

  2 ……………….. gigi seri kedua/insisivus lateral/I2

  

  3 ……………….. gigi taring/caninus/C

  

  4………………... gigi geraham kecil pertama/premolar 1/P1

  

  5 ……………….. gigi geraham kecil kedua/premolar 2/P2

  

  6 ……………….. gigi geraham pertama/molar 1/M1

  

  7………………....gigi geraham kedua/molar 2/M2

  

  8 ……………….. gigi geraham ketiga/molar 3/M3 GARIS MEDIAN 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 GARIS OKLUSAL 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

  

  Gigi anterior atau gigi depan terdiri dari gigi I1, I2, C

  

  Gigi posterior atau gigi belakang dari gigi P1, P2,

M1, M2, M3

  

  Gigi antagonis adalah gigi atas/bawah yang mengadakan kontak dengan gigi lawannya, gigi bawah/atas.

  

  Succedaneous teeth adalah gigi tetap yang menggantikan tempat kedudukan dari gigi susu yaitu gigi I1, I2, C, P1 dan P2 Oklusi Gigi adalah hubungan kontak antara gigi-gigi rahang atas dengan gigi-gigi di rahang bawah waktu mulut dalam keadaan tertutup. Normalnya rahang bawah terletak sedikit ke belakang daripada rahang atas.

   Permukaan-permukaan Gigi Sebutan untuk bagian permukaan- permukaan gigi :

Labial: permukaan menghadap bibir

(labium), sebutan untuk gigi anterior Lingual : permukaan menghadap ke lidah, sebutan untuk gigi rahang bawah Fasial : bagian permukaan/muka Palatal : permukaan menghadap ke

langit-langit (palatum), sebutan untuk

gigi rahang atas Bukal : permukaan menghadap ke pipi, sebutan untuk gigi posterior

Sisi mesial : sisi yang berhadapan

dengan garis median

Sisi distal : sisi yang berlawanan

dengan garis median

   Permukaan Gigi Anterior adalah : Permukaan Labial/ fasial Atas :Permukaan palatal Bawah :Permukaan lingual

Permukaan proksimal ialah permukaan gigi yang berhadapan dengan

permukaan gigi sebelahnya, yang terletak dalam satu lengkung gigi, permukaan mesial dan permukaan distal.

  Permukaan insisal ialah permukaan gigi yang digunakan untuk

memotong dan yang menghadap kearah garis kunyah dimana terdapat

tepi insisal   Permukaan Gigi Posterior adalah : Permukaan fasial/bukal Atas : permukaan palatal Bawah: permukaan lingual Permukaan proksimal : permukaan mesial dan distal

  Permukaan oklusal ialah permukaan gigi yang menghadap ke arah garis oklusi/kunyah, yang digunakan untuk menghaluskan, menyobek dan

menggiling makanan dimana terdapat tonjol-tonjol ( ) dan lekukan-

cups lekukan ( ). fissure

  42 SEKIAN TERIMA KASIH