Analisis Kinerja Openflow Based Switch pada Router Linkysys WRT54GL dan TP-Link TL-WR1043ND Dalam Arsitektur Software Defined Networking
Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 7233-7241 http://j-ptiik.ub.ac.id
Analisis Kinerja Openflow Based Switch pada Router Linkysys WRT54GL
dan TP-Link TL-WR1043ND Dalam Arsitektur Software Defined
1 Networking 2 3 Yasin Rizqi Afandi , Sabriansyah Rizqika Akbar , Widhi YahyaProgram Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pada arsitektur software defined network (SDN) terdapat sebuah protokol yang bersifat open source yang disebut dengan Openflow. Openflow dapat ditambahkan pada open interface device. Router Linkysys WRT54GL dan TP-Link TL-WR1043ND dapat menggunakan Openflow dengan menginstal
firmware open interface seperti Openwrt. Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian
terkait kinerja router LInkysys WRT54GL dan TP-Link TL-WR1043ND berdasarkan parameter sumberdaya jaringan seperti throughput, round trip time dan jitter. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kinerja protokol Openflow pada arsitektur SDN dengan menambahkan sumberdaya komputasi sebagai parameter uji. Parameter sumberdaya komputasi meliputi penggunaan sumberdaya CPU dan memory sedangkan, parameter jaringan meliputi round trip time, throughput dan waktu pembentukan flow table. Berdasarkan seluruh hasil pengujian, penambahan Openflow pada router Linkysys WRT54GL dan TP-Link TL-WR1043ND yang diinstal Openwrt, dapat meningkatkan penggunaan sumberdaya CPU dan memory serta menurunkan kinerja jaringan seperti round trip time dan throughput. Penurunan kinerja router tersebut disebabkan karena penambahan proses Openflow pada router yang menyebabkan turun nya kinerja switching dan mekanisme dari hybrid Openflow switch
yang menyebabkan penambahan waktu pemrosesan forwarding data .
Kata kunci: software define network, Openflow, tp-link tl-wr1043nd, linksys wrt54gl
Abstract
In software defined network architecture (SDN) there is an open source protocol called Openflow.
Openflow can be added to the open interface device. The Linkysys WRT54GL and TP-Link TL-
WR1043ND routers can use Openflow by installing open-source firmware such as Openwrt. Several
previous studies have tested the performance of LInkysys WRT54GL and TP-Link TL-WR1043ND
routers based on network resource parameters such as throughput, round trip time and jitter. This study
is conducted testing the performance of the Openflow protocol on the SDN architecture with adding
parameters of computational. Computational parameters include the use of CPU and memory resources
then, network parameters include round trip time, throughput and flow table formation time. Based on
all test results, the addition of Openflow on the Linkysys WRT54GL and TP-Link TL-WR1043ND router
who installed openwrt, can increase the use of CPU and memory resources and can degrade network
performance such as round trip time and throughput. The decrease performance of router is due to the
addition of the Openflow process on the router who cause decreased the switching performance and the
mechanism of the Openflow hybrid switch who cause increased forwarding data processing time .Keywords: software define network, Openflow, tp-link tl-wr1043nd, linksys wrt54gl
dengan kondisi jaringan yang ada. Konsep SDN 1. memisahkan antara fungsi data plane dan control
PENDAHULUAN
plane pada jaringan (Bakhshi, 2017). Pada Software defined networking (SDN) arsitektur SDN terdapat beberapa protokol yang merupakan sebuah konsep arsitektur jaringan mendukung konsep SDN, salah satunya adalah yang bersifat terpusat, dinamis, mudah dikelolah
Openflow. Openflow merupakan protokol dan dimodifikasi serta dapat menyesuaikan komunikasi antara data plane dan control plane
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
7233 pada arsitektur SDN. Beberapa vendor mengenai sebuah konsep baru dalam manajemen perangkat jaringan seperti Big Switch, NEC, HP dan mengimplementasikan jaringan, terlebih dan IBM mendukung penggunaan Openflow. untuk mempermudah pengelolaan jaringan yang Pada vendor-vendor tersebut, Openflow kompleks (mulyana, 2014). Prinsip dasar SDN ditambahkan dalam perangkat jaringan untuk adalah dengan memisahkan antara control dan mendukung penggunaan konsep SDN. Beberapa forwarding plane. Vendor yang tidak mendukung Openflow
1 Standard interface untuk memprogram menggunakan protokol SDN lain, misalnya perangkat jaringan Cisco dan Juniper (Doyle, 2013). Sedangkan
2 Control-plane yang terpusat atau adanya untuk vendor yang tidak mendukung SDN, dapat pengendali pada jaringan yang mampu menambahkan Openflow secara manual pada membentuk peta logika dari seluruh open interface device. Open interface device jaringan. Peta tersebut kemudian adalah perangkat jaringan yang mendukung direpresentasikannya melalui API adanya perubahan dan modifikasi sistem operasi
3 Virtualisasi dimana beberapa sistem didalamnya. operasi jaringan dapat mengkontrol
Openwrt merupakan salah satu firmware bagian-bagian (slices atau substrates) perangkat jaringan yang mendukung dari perangkat yang sama. penggunaan protokol Openflow. Openwrt Dalam konsep SDN, tersedia open interface adalah sistem operasi berbasis Linux yang yg memungkinkan sebuah entitas digunakan pada embeded device khususnya software/aplikasi untuk mengendalikan router (Openwrt, 2013). Dengan menginstal konektivitas yg disediakan oleh sejumlah Openwrt, router dapat digunakan sebagai switch sumber-daya jaringan, mengendalikan aliran pada arsitektur SDN. Namun, tidak semua router trafik yg melewatinya serta melakukan inspeksi dapat diinstal Openwrt. Pada setiap router terhadap atau memodifikasi trafik tersebut. terdapat sebuah sistem operasi yang tertanam Gambar berikut menunjukan arsitektur SDN didalamnya, dimana sistem operasi tersebut beserta komponen dan interaksinya. berbeda-beda pada setiap vendor router (Mitchell, 2017). Beberapa vendor yang mendukung penggunaan Openwrt pada router adalah Linksys, TP-Link, Mikrotik dll. Namun, penambahan Openflow secara manual pada router masih jarang digunakan dan jarang diterapkan pada arsitektur SDN.
Router LInkysys WRT54GL dan TP-Link TL-WR1043ND dapat diinstal sistem operasi Openwrt dan ditambahkan Openflow. Pada penelitian ini dilakukan pengujian menggunakan 2 buah router dari 2 vendor yang berbeda yaitu
Gambar 1. Komponen SDN Linksys dengan seri WRT54GL dan TP-Link
Sumber: (Open network fondation, 2013) dengan seri TL-WR1043ND, berdasarkan parameter sumberdaya komputasi dan jaringan.
Arsitektur SDN dapat dilihat sebagai 3 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lapis/bidang: kinerja kedua router tersebut sebagai Openflow
1 infrastruktur (data-plane / infrastructure based switch dan mengetahui pengaruh dari layer): terdiri dari elemen jaringan yg penggunaan Openflow pada kedua router dapat mengatur SDN Datapath sesuai tersebut. Parameter sumberdaya komputasi dengan instruksi yg diberikan melalui meliputi penggunaan CPU dan memory.
Control -Data-Plane Interface (CDPI)
Sedangkan parameter sumberdaya jaringan
2 kontrol (control plane / layer): entitas meliputi round trip time, throughput dan waktu kontrol (SDN Controller ) pembentukan flow table. mentranslasikan kebutuhan aplikasi dengan infrastruktur dengan
2. SOFTWARE DEFINED NETWORK
memberikan instruksi yg sesuai untuk
Software define d Network (SDN)
SDN Datapath serta memberikan merupakan sebuah gagasan yang membahas informasi yg relevan dan dibutuhkan oleh SDN Application 3 aplikasi (application plane / layer): berada pada lapis teratas, berkomunikasi dengan sistem via NorthBound Interface (NBI)
2.1 Openflow
1. Forward
yang telah terintegerasi dengan Openflow sejak awal dan hanya memproses paket dengan aturan Openflow. Openflow-hybrid terdiri dari 2 mode yaitu Openflow mode dan legacy mode. Pada Openflow mode switch mengikuti aturan Openflow sedangkan pada mode legacy switch bekerja seperti switch/router tradisional. Pada Openflow-hybrid terdapat proses preprocessing clasification untuk menentukan sebuah paket diproses melalui proses Openflow atau traditional switching.
switch . Openflow-only switch merupakan switch
Terdapat 2 jenis Openflow switch yaitu Openflow-only switch dan Openflow-hybrid
Gambar 3. Jalur paket Openflow switch Sumber: (Goransson, 2014)
Apabila informasi paket mengharuskan diproses pada controller maka, paket akan diforward ke controller
Pass to controller
Paket akan dibuang apabila tidak sesuai dengan instruksi controller pada flow tabel 3.
Drop packet
Paket akan diforward apabila sesuai dengan instruksi controller pada flow tabel 2.
Pada arsitektur SDN, switch hanya berperan sebagai data plane. Untuk dapat bekerja sebagai SDN switch, diperlukan sebuah protokol SDN seperti Openflow. Openflow switch bekerja dengan menangani paket sesuai intruksi yang ada pada controller. Aturan Openflow terdiri dari 3 aksi yang dapat dilakukan SDN switch berdasarkan instruksi dari controller yaitu sebagai berikut.
Openflow adalah protokol yang dikembangkan open networking foundation untuk menangani proses komunikasi antara
2.2 SDN switch
3. Instruction: menentukan tindakan yang akan diterapkan ke flow tertentu.
2. Counter: digunakan untuk menghitung matching paket yang telah terjadi untuk tujuan manajemen.
1. Match field: digunakan untuk menentukan kondisi paket yang sesuai menuju flow yang tepat.
Gambar 2. Flow entries pada Openflow Sumber : (James F. Kurose,2014) Berikut penjelasan dari gambar flow table diatas.
keputusan pada paket tersebut. controller bisa melakukukan drop atau menambahkan flow tentang cara meneruskan paket yang sejenis kedepannya. Setiap flow tabel terdiri atas flow entries dan setiap flow entries tersusun atas 3 komponen seperti pada gambar 2 berikut.
controller . Controller selanjutnya mengambil
Openflow bekerja dengan cara mengecek entri pada flow table, jika tidak memiliki entri yang sesuai, switch akan mengirimkan paket ke
merupakan standar komunikasi protokol pertama pada arsitektur SDN. Openflow memungkinkan controller untuk mengirimkan perintah kepada switch terkait paket yang ada pada switch. Openflow mendukung berbagai jenis vendor dalam sebuah jaringan komputer.
control plane dan data plane. Openflow
3. PERANCANGAN LINGKUNGAN PENGUJIAN Dalam merancang lingkungan pengujian kinerja Openflow-based switch pada router Linksys WRT54GL dan TP- Link TL-WR1043ND pada arsitektur SDN terdapat 4 tahapan yang harus dilakukan. Tahapan perancangan tersebut meliputi, topologi jaringan, control plane, data plane, dan application plane. Berikut alur perancangan lingkungan dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 5. Topologi jaringan pada arsitektur SDN
Gambar 6. Topologi jaringan pada arsitektur tradisional
b. Control plane
Perancangan pada control plane meliputi instalasi dan konfigurasi aplikasi ryu pada laptop dengan system operasi ubuntu. Penggunaan Ryu
Gambar 4. Skema alur perancangan pada arsitektur SDN dapat mempermudah dalam lingkungan pengujian mengatur, manajemen jaringan dan mengontrol aplikasi yang ada didalamnya. Bahasa pemrograman yang didukung Ryu adalah Bahasa python dan dapat menggunakan protokol Openflow, NetConf, Of-config dll c.
Data plane a. Topologi
Pada arsitektur SDN perangkat yang bertindak sebagai data plane disini adalah router. Dalam tahapan ini perangkat yang ada
Tahapan perancangan pada data plane meliputi disusun menggunakan topologi linier yang instalasi firmware openwrt, instalasi Openflow dianggap paling efektif untuk pengujian. dan konfigurasi router. Konfigurasi router
Berikut topologi yang digunakan pada meliputi pengaturan jaringan router dan penelitian inidapat dilihat pada gambar 5 dan pengaturan Openflow. Pengaturan jaringan
6 terdiri dari pengaturan vlan (virtual lan), pengaturan interface/port dan pengalamatan jaringan. Konfigurasi Openflow terdiri dari, pengaturan data path, pengaturan interface/port Openflow dan pengalamatan jaringan.
Program yang digunakan pada application plane adalah program “simple_switch” yang diambil dari library ryu. Pada perancangan
application plane , dilakukan modifikasi
pada gambar 9 dibawah ini Gambar 9 Pengambilan data menggunakan proses ping pada host
round trip time min, max dan avg seperti
antar host. Data yang digunakan adalah
time diambil dari statistic hasil proses ping
Proses pengujian round trip time menggunakan aplikasi ping yang dilakukan antar host. Dalam pengujian ini besarnya paket ping yang dikirimkan dijadikan variable penguji. Ukuran paket pada ping terdiri atas 64 bit, 512 bit, 1024 bit dan 2048 bit. Proses ping dilakukan dari host 1 ke host 2/3/4. Data pengujian round trip
b. Round trip time
Gambar 8. Pengambilan data menggunakan aplikasi top pada router
file menggunakan aplikasi Top seperti pada gambar 8 dibawah.
penggunaan memory dan CPU saat proses pengiriman file, disimpan pada sebuah text
memory dan CPU secara real time. Data
Sedangkan jumlah host penerima terdiri atas 1 host, 2 host, 3 host dan 4 host. Proses pengambilan data pada pengujian ini dilakukan menggunakan aplikasi Top yang ada pada router. Top merupakan aplikasi bawaan pada sistem operasi linux yang berfungsi menampilkan penggunaan
d. Application plane
file dan jumlah host penerima. Ukuran file terdiri atas 500 MB, 1 GB dan 2 GB.
penggunaan memory dan CPU dilakukan pada Openflow-based router dan non- Openflow router. Dalam pengujian ini digunakan 2 macam variable yaitu: ukuran
host pada suatu jaringan. Pengujian
Pengujian penggunaan memory dan CPU dilakukan dengan mengirimkan sebuah file dari host ke host lainnya menggunakan fungsi “scp”. Perintah “scp” atau secure copy merupakan perintah yang digunakan untuk mengirimkan file antar
memory
Memory , round trip time, throughput, waktu pembentukan flow table.
Pengujian dilakukan berdasarkan beberapa parameter uji yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu penggunaan sumber daya CPU dan
Gambar 7. Penambahan fungsi waktu pada program simple_switch
informasi waktu pada kode dilakukan meggunakan fungsi time pada python. Berikut potongan kode penambahan fungsi waktu pada program simple_switch.
controller berupa informasi waktu. Penambahan
program untuk disesuaikan dengan proses pengujian. Proses penyesuaian program tersebut dilakukan pada saat pengujian waktu pembentukan flow table pada router. Modifikasi dilakukan dengan menambahkan keluaran pada
3.1 PERANCANGAN SKENARIO PENGUJIAN
a. Penggunaan sumber daya CPU dan
c.
detik. Untuk mendpatkan hasil yang lebih
Throughput
akurat, pengujian tersebut dilakukan Terdapat 2 jenis throughput yang diuji sebanyak 3 kali. Aplikasi simple switch dan pada penelitian ini. Pengujian throughput ping dijalankan bersamaan menggunakan pertama dilakukan pada pengiriman data aplikasi CSSH. Berikut proses antara controller dan router. Pengujian pengambilan data waktu pembentukan flow kedua dilakukan pada pengiriman file antar table seperti pada gambar 11 host. Pengujian Throughput antara
controller ke router diuji menggunakan
aplikasi. Iftop merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengamatai bandwith secara real time berdasarkan host dan port. Pengujian dilakukan saat aplikasi simple
switch pertama kali dijalankan. Untuk
megetahui throughput antara controller ke router, throughput diidentifikasi berdasarkan alamat host dan port yang digunakan. Data throughput tersebut disimpan ke sebuah file. Pengujian
throughput antar host dilakukan dengan
Gambar 11. Pengambilan data menggunakan mengirimkan sebuah file dari satu host ke aplikasi simple_switch dan proses ping
host lai
n menggunakan fungsi “scp”. File yang dikirimkan berukuran 100 MB. Proses
pengambilan data dilakukan dengan mengamati proses pengiriman file pada
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penggunaan sumber daya CPU dan
terminal, terkait throughput dan lamanya
memory
waktu pengiriman. Berikut pengambilan Hasil pengujian pada kedua router data throughput antara controller dan router menunjukan bahwa penggunaan seperti pada gambar 10. sumberdaya CPU dan memory terus bertambah apabila ukuran file yang dikirim semakin besar atau jumlah host yang dituju semakin banyak. Bertambah nya penggunaan sumberdaya tersebut terjadi pada saat penggunaan Openflow ataupun tidak. Berikut rata-rata penggunaan memory dan CPU pada kedua router
Tabel 1. Rata-rata penggunaan memory dan Gambar 10. Pengambilan data menggunakan
CPU router Linkysys wrt54gl dan Tp-link aplikasi iftop pada controller tl-wr1043nd d.
Waktu pembentukan flow table
Proses pengujian dilakukan dengan mengaktifkan aplikasi simple switch bersamaan dengan dilakukannya proses ping ke host lain. Hal tersebut dilakukan disaat host sesaat setelah host terkoneksi dengan switch. Pada saat proses ping mendapat reply dari host yang dituju, hal tersebut menandakan bahwa flow table telah terbentuk. Aplikasi simple switch akan memberikan keluaran berupa angka Pada saat flow table terbentuk. Angka tersebut merupakan durasi terbentuknya
flow table yang di tuliskan dengan satuan Gambar 12. Grafik rata-rata penggunaan Gambar 13. Grafik rata-rata nilai round trip
memory dan CPU router Linkysys wrt54gl dan
router Linkysys wrt54gl dan Tp-link tl-
time
Tp-link tl-wr1043nd wr1043nd Berdasarkan gambar 12 menunjukkan
Berdasarkan gambar 9, penggunaan bahwa, penggunaan Openflow dapat Openflow dapat meningkatkan nilai round trip meningkatkan penggunaan sumberdaya CPU
time pada kedua router. Rata-rata peningkatan
dan memory pada kedua router. Rata-rata nilai round trip time router Linkysys wrt54gl peningkatan penggunaan sumberdaya CPU pada sebesar 4,61 ms. Pada router Tp-link tl- router Linksys sebesar 16% dan memory sebesar wr1043nd Rata-rata peningkatan nilai round trip 345 KB atau sekitar 2% dari total memory. Pada sebesar 1,56 ms. Berdasarkan hal tersebut, dapat router Tp-Link rata-rata peningkatan diambil kesimpulan bahwa penggunaan penggunaan sumberdaya CPU sebesar 64% dan
Openflow pada kedua router dapat
memory sebesar 3219 KB atau sekitar 11% dari
meningkatkan nilai round trip time pada kedua total memory. Berdasarkan hal tersebut, dapat router. diambil kesimpulan bahwa penggunaan Openflow pada kedua router membutuhkan
4.3 Throughput sumberdaya yang banyak.
Tabel 3. Hasil pengujian throughput antara
4.2 Round trip time
router dan controller pada Linksys wrt54gl dan Tp-link tl-wr1043nd Hasil pengujian pada kedua router menunjukan bahwa nilai round trip time bertambah apabila ukuran paket yang dikirim semakin besar. Bertambahnya nilai
round trip time terjadi pada saat penggunaan Openflow ataupun tidak.
Tabel 2. Rata-rata nilai round trip time router Linkysys wrt54gl dan Tp-link tl-wr1043nd
Gamber 14. Hasil pengujian throughput antara router dan controller pada Linksys wrt54gl dan Tp-link tl-wr1043nd Pada SDN switch , controller saat tidak menggunakan Openflow. mengirimkan data ke router hanya saat Sedangkan pada router Linksys, throughput router tidak mempunyai informasi paket turun sebesar 5,05 MB/s atau sekitar 84% pada flow entries atau paket mengharuskan dbanding saat tidak menggunakan diproses di kontroller. Data yang dikirimkan Openflow.
controller ke router berupa header field dari
sebuah Data. Data header field ini kemudian, dicocokan pada entri yang ada untuk Tabel 5. hasil pengujian waktu menentukan aksi terhadap suatu paket. pembentukan flow table
4.4 Waktu pembentukan flow table
Kecepatan throughput yang kecil tersebut disebabkan karena header field yang diforward ke controller memiliki ukuran yang kecil juga. Hal tersebut bisa dilihat pada gambar 14 diatas.
Tabel 4. Hasil pengujian throughput antar
host pada Linksys wrt54gl dan
Tp-link tl-wr1043nd Gambar 16. hasil pengujian waktu pembentukan flow table
Berdasarkan gambar 16, hasil pengujian pada masing-masing router memiliki nilai waktu pembentukan flow table tabel antara 14 sampai 17 detik. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam membentuk flow table adalah 15,3 pada router TP-Link dan 16 detik pada Linksys. Waktu pembentukan
flow table ini dipengaruhi oleh kecepatan throughput antara router dan controller.
Dengan throughput yang tinggi, pengiriman data dari controller ke router akan lebih cepat sehingga tabel terbentuk lebih cepat juga.
Gambar 15. Hasil pengujian throughput 5.
KESIMPULAN
antar host pada Linksys WRT54GL dan TP-Link TL-WR1043ND
Penambahan Openflow pada router Linkysys WRT54GL dan TP-Link TL-
Berdasarkan gambar 15 diatas, WR1043ND yang diinstal Openwrt dapat menunjukkan bahwa penggunaan Openflow meningkatkan penggunaan sumberdaya pada kedua router dapat menurunkan CPU dan memory serta dapat menurunkan
throughput . Penggunaan Openflow pada
kinerja jaringan seperti round trip time dan router TP-Link menurunkan throughput throughput. Penurunan kinerja router sebesar 5 MB/s atau sekitar 52% dibanding tersebut disebabkan penambahan proses Openflow pada router yang mengakibatkan Idris Z. Bholebawa, R. K. J. U. D. D., 2016. tingginya konsumsi memory dan CPU Performance Analysis of Proposed sehingga kemampuan switching menurun. Network. International Journal of Router menjalankan proses ofprotocol dan Computer Science and Information ofdatapath saat berperan sebagai SDN Security (IJCSIS), p. 11. switch. Ofprotocol dan Ofdatapath
Kanika. (2016). SDN Tutorials. Diambil ulang merupakan bagian dari aplikasi Openflow.
12 28, 2017, from Ofprotocol berfungsi sebagai sarana http://sdntutorials.com/difference- komunikasi antara router dan controller. between-control-plane-and-data-plane/
Sedangkan ofdatapatah berfungsi sebagai Mardiansyah, A. (2014). Apa itu network penghubung antar host.. engineer. Diambil ulang september 9,
Selain itu mekanisme dari hybrid 2016, from
Openflow switch dapat menyebabkan http://achmad.glcnetworks.com/2014/0 penambahan waktu pemrosesan saat proses
6/30/apa-itu-network-engineer- forwarding paket/data. Mekanisme hybrid program-studi-apa-yang-dapat-
Openflow switch berfungsi menentukan menjadikan-network-engineer/ bagaimana paket tersebut akan diproses.
Mitchell, B. (2017). What Is a Router for Apakah paket diproses menggunakan
Computer Networks. Diambil ulang 11 Openflow atau diproses menggunakan
23, 2017, from legacy/regular switch https://www.lifewire.com/how-routers- work-816456
6. DAFTAR PUSTAKA
mulyana, E. (2014). Pengantar SDN. Diambil ulang from eueung.gitbooks.io: Abdillah, N., 2016. Analisis Performa Arsitektur https://eueung.gitbooks.io/buku-
Software Defined Network Dengan komunitas-sdn- Openflow Pada Mikrotik Rb750. rg/content/pengantar_sdn/README.ht Naskah Publikasi, p. 8. ml Aris Cahyadi Risdianto, M. A. &. E. M., 2014.
Open Networking Foundation. (2016). Kontroler opendaylight. [Online]
Openflow. Diambil ulang from Open [Diakses 10 september 2017]. Networking Foundation:
Aris Cahyadi Risdianto, M. A. E. M., 2014. https://www.opennetworking.org/sdn- Pengantar SDN. [Online] resources/Openflow
[Diakses 10 september 2017].
Open Networking, F. (2011). Learn more Openflow. Diambil ulang 11 23, 2017,
Bakhshi, T., 2017. State of the Art and Recent from Research Advances in Software Defined http://archive.Openflow.org/wp/learnm Networking. Wireless Communications ore/ and Mobile Computing.
Openwrt. (2013). Openwrt. Diambil ulang 12 29, bps.go.id, 2016. Indeks Pembangunan 2017, from Openwrt.org Teknologi Informasi Dan Komunikasi. [Online] Prahadi, Y. Y. (2015). swa.co.id. Diambil ulang 12 15, 2017, from
Available at: https://swa.co.id/swa/headline/pwc- https://bps.go.id/website/brs_ind/brsInd perkembangan-cloud-computing-di-
- 20161215131927.pdf indonesia-lamban [Diakses 23 11 2017].
Rikie Kartadie, T. S. (2015). UJI PERFORMA Budiyanto,
a., 2012. Pengantar Cloud SOFTWARE-BASED OPENFLOW. Computing. 1 penyunt. jakarta:
Uji Performa Software Based Openflow CloudIndonesiA.ORG. Switch, 13. Detik.com, 2013. Router murah. [Online] Available at: http://forum.detik.com/pusat- belanja-router-usb-wifi-TP-Link- termurah-t626404.html [Diakses 16 12 2017].