TEKNIK BUDIDAYA TUMBUHAN OBAT

TEKNIK BUDIDAYA TUMBUHAN
OBAT
Oleh :
Djoko Santosa
Fakultas Farmasi UGM
Dalam rangka Pelatihan Pemanfaatan Obat
Tradisional Bagi Kader Kesehatan di Provinsi D.I.
Yogyakarta
19-24 September 2011
20 September 2011

[email protected]

1

Beberapa contoh tumbuhan
obat :

20 September 2011

[email protected]


2

Ada pengkategorian bagi tumbuhan:

Tabat barito (Ficus deltoidea)
20 September 2011

Pasak bumi (Eurycoma longifolia)

[email protected]

3

Alasan Budidaya Tumbuhan
Nilai strategis Tumbuhan Obat :
Kesehatan dan Kecantikan
 Bahan baku industri
Konservasi Keanekaan Hayati
Penghasil devisa : Persyaratan

Perdagangan Bebas
Pemberdayaan masyarakat :
Agromedesin

20 September 2011

[email protected]

4

Berbagai komoditas tumbuhan obat
Empon-empon dan tanaman kebun:
jahe, kencur, kunyit, temu lawak,
sambiloto, seledri, pegagan
Aromaterapi/minyak atsiri :
cengkeh, nilam, serai, selasih, adas,
kenanga, akar wangi, mentha
Kosmetika dan aprodisiaka :
bengkuwang, purwoceng, tabat
barito

Insektisida nabati : piretrum,
melaleuca, mimba

20 September 2011

[email protected]

5

20 September 2011

[email protected]

6

Membudidayakan tumbuhan obat :
Mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan obat melalui :
 pemilihan bibit unggul dari jenis
tanaman yang betul secara taksonomi







pemilihan dan pengolahan lahan
pemupukan
pemeliharaan
pemanenan
penanganan pascapanen

20 September 2011

[email protected]

7

Masalah pemilihan bibit unggul:


Manakah yang dinamakan Kenikir ?
20 September 2011

[email protected]

8

Manakah yang disebut Som Jawa ?

20 September 2011

[email protected]

9

Manakah yang disebut Daun
Dewa?

20 September 2011


[email protected]

10

Mengenal Tumbuhan Obat dengan betul dan
baik
• Betul secara
Taksonomi
• Mengerti jenis
tumbuhan dengan
betul
• Mengerti bagian
yang dimanfaatkan

20 September 2011

• Betul secara kajian
Farmasi
• Mengerti khasiat
tumbuhan

• Mengerti cara
pemanfaatan
dengan betul

[email protected]

11

Mengenal dengan baik
• Mampu mencandra
• Mampu
menggambarkan
• Mampu
membedakan ciri
khas dengan jenis
lain
• Mengetahui lokasi
biasanya terdapat
tumbuhan obat
20 September 2011


• Modal :
• Mempelajari
morfologi tumbuhan
• Menghafal lewat foto
• Sering
berkomunikasi
dengan pakar
taksonomi
• Wisata dan punya
kebun koleksi

[email protected]

12

TAMAN OBAT KELUARGA
(TOGA)
SEBAGAI SALAH SATU TEKNIK
BUDIDAYA TUMBUHAN OBAT


20 September 2011

[email protected]

13

Apa kegunaan TOGA ?
Penyedia bahan obat tradisional
(jamu/herbal)
Penyedia bahan untuk menjaga kesehatan
dan kecantikan tubuh
Pelestarian tumbuhan
Pelestarian lingkungan
Peningkatan pendapatan
Wisata agromedesin

20 September 2011

[email protected]


14

Mengembangkan TOGA :
LAHAN :
 Pekarangan rumah
 Kebun
 Tanah kritis
 Tumpang sari, Contoh : Temulawak ditanam di
dalam kebun pisang
 Catatan : lahan kritis dan dataran tinggi (sebagai
zona penyangga) tidak digunakan untuk budidaya
empon-empon dikhawatirkan terjadi erosi setelah
panen karena kerusakan tekstur tanah
20 September 2011

[email protected]

15


SYARAT : Teknik Budidaya
Tumbuhan Obat Secara
Organik

 Pupuk organik (kompos/pupuk
kandang/pupuk organik cair lainnya)
 Insektisida organik (berasal dari
tumbuhan misal : daun tembakau,
daun gamal, daun cengkeh, biji saga
dan lain-lain)
 Air bukan dari irigasi yang sudah
tercemar insektisida kimiawi (sintetik)
20 September 2011

[email protected]

16

Tumpangsari Daun Sendok dan Daun
Dewa

20 September 2011

[email protected]

17

Tempuyung

20 September 2011

[email protected]

18

Contoh etiket jenis tumbuhan :

Tempuyung
Sonchus arvensis L.
Asal bibit : Kecamatan Karangpandan,
Karanganyar
Bagian yang dimanfaatkan : Daun
Khasiat : Melancarkan buang air kecil
20 September 2011

[email protected]

19

Bibit unggul :
 Berukuran normal atau lebih besar
 Kenampakan sehat, kuat secara
fsiologi
 Tidak tergores (luka) saat panen
 Tidak terserang penyakit
 Tidak terserang hama

20 September 2011

[email protected]

20

Pemilihan bibit dan pembibitan

20 September 2011

[email protected]

21

KESESUAIAN LAHAN
UNTUK BUDIDAYA
TUMBUHAN OBAT
Meliputi antara lain : ketinggian
tempat, jenis tanah, tekstur
tanah, pH tanah, kelembaban
tanah, di bawah tegakan, dan
daerah terbuka
20 September 2011

[email protected]

22

Kesesuaian lahan :

Jahe, Zingiber offinine

20 September 2011

• Ketinggian tempat :
mulai dataran rendah
sampai 800 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Kelembaban : sedang
• Lahan : terbuka
• pH : 6-7
• Panen : 10-12 bulan

[email protected]

23

Kesesuaian lahan :
• Ketinggian tempat :
mulai dataran rendah
sampai 1000 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Kelembaban : sedang
• Lahan : terbuka
• pH 6-7
• Panen :1 atau 2 tahun
Kencur, Kiempferii giningi
20 September 2011

[email protected]

24

Kesesuaian lahan :

Temulawak, Curfumi xinthorrhizi

20 September 2011

• Ketinggian tempat :
100-800 m dpl
• Tanah : sedikit
berlempung
• Kelembaban: sedang
• Lahan : terbuka
• pH 6-7
• Panen : 10-12 bulan

[email protected]

25

Kesesuaian lahan :
• Ketinggian tempat :
500-800 m dpl
• Tanah : regosol
(mudah pecahpecah)
• Keadaan : ternaung
sampai 25%, dapat
tumpangsari
• pH : 6-7
• Panen : 45-60 hari
20 September 2011

[email protected]

26

Kesesuaian lahan :

Tempuyung, Sonfhus irvensis
20 September 2011

• Ketinggian
tempat : dataran
rendah sampai
1000 m dpl
• Tanah: regosol,
sedikit berkapur
• Keadaan : terbuka
• pH : 6-7
• Panen : 30-60 hari

[email protected]

27

Kesesuaian lahan :

Cabe Jawa, Piper retrofriftum
20 September 2011

• Ketinggian tempat :
200-800 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Keadaan : ternaung,
menjalar pada
batang
• Panen : buah
berwarna merah
atau jingga

[email protected]

28

Kesesuaian lahan :

Adas, Foenifunum vungire

20 September 2011

• Ketinggian
tempat : 800-1200
m dpl
• Tanah : vulkanik
• Kelembaban :
sedang-tinggi
• Lahan : terbuka
• pH : 5-6
• Panen : 5-9 bulan

[email protected]

29

Pengolahan lahan:

20 September 2011

[email protected]

30

Kelebihan dibuat
bedengan :
 Mudah memprakirakan produksi
hasil panen
 Memberikan ruang setiap tanaman
tumbuh dan berkembang dengan
baik
 Mudah dalam pemeliharaan
 Menghemat pemupukan

20 September 2011

[email protected]

31

Kelebihan menggunakan mulza
:
 Tidak mudah ditumbuhi gulma
 Perakaran dapat optimum karena
tidak tergangggu oleh tanaman lain
 Kelembaban tanah terjaga
 Tidak mudah diserang penyakit

20 September 2011

[email protected]

32

Cara penanaman
 Ditanam langsung ke lahan (direft
seedning), contoh : rimpang temutemuan
 Pembibitan lebih dulu (indireft
seedning), contoh : biji, stek bagi
tanaman berbatang basah

20 September 2011

[email protected]

33

Pemindahan bibit ke lahan

20 September 2011

[email protected]

34

Pemindahan bibit ke lahan :
 Sore hari : untuk jenis-jenis tumbuhan
yang tidak kuat cahaya matahari ketika
masih muda.
 Pagi hari : untuk jenis-jenis tumbuhan
berkayu yang tahan terhadap cahaya
matahari

20 September 2011

[email protected]

35

Pemupukan
 Pupuk yang digunakan adalah PUPUK
ORGANIK.
 TIDAK BOLEH menggunakan PUPUK
KIMIA (ANORGANIK), alasan : meracuni
tanaman, terjadi kontaminasi antara
bahan kimia pupuk anorganik dengan
senyawa aktif tanaman, berbahaya bagi
manusia
20 September 2011

[email protected]

36

PUPUK ORGANIK
 Pupuk Kandang : berasal dari kotoran
hewan ternak, termasuk urin.
 Pupuk Hijau : berasal dari bagian
tanaman yang dibenamkan ke tanah
 Humus : hasil dekomposisi tumbuhan
secara alami.

20 September 2011

[email protected]

37

Pupuk Organik
Kompos : sisa bahan organik dari
tanaman, hewan dan limbah organik lain
yang telah mengalami dekomposisi.
Contoh : dari tanaman : jerami, sekam,
sayuran yang telah busuk, sisa tanaman
jagung; dari hewan : kotoran ternak, urin;
dari jenis alga : azola.

20 September 2011

[email protected]

38

Pupuk Organik
Pupuk organik buatan : jenis pupuk
organik buatan pabrik sebagai campuran
dari berbagai pupuk organik untuk
mengefektifkan penyerapan hara oleh
tanaman.
• Contoh : pupuk kascing

20 September 2011

[email protected]

39

Sifat pupuk organik :
 Memperbaiki struktur
tanah
 Meningkatkan daya
serap tanah terhadap
air
 Meningkatkan aktivitas
mikroorganisme
 Ramah lingkungan
 Meningkatkan kualitas
produksi: rasa lebih
enak
20 September 2011

 Tidak ada takaran
yang tepat
 Tidak dapat langsung
digunakan (harus
menunggu sampai
“jadi” atau “masak”)

[email protected]

40

Pengendalian Hama &
Penyakit
Pestisida Nabati

20 September 2011

[email protected]

41

Pestisida nabati ?
 Pestisida yang bahan dasarnya berasal
dari tumbuhan.
 Pestisida nabati sudah dikenal dan
digunakan petani, contoh : perasan daun
tembakau
 Mulai 1939 pestisida nabati mulai
ditinggalkan seiring ditemukannya DDT
dan senyawa sintesis lain yang justru
sekarang terbukti mengancam kelestarian
lingkungan
20 September 2011

[email protected]

42

Keadaan saat ini ?
 Harga pestisida kimia sangat mahal
 Terbiasa dengan pestisida kimia,
hama semakin kebal maka kadar dan
kekerapan penggunaan pestisida
bertambah
 Hasilnya : pencemaran lingkungan,
timbunan pestisida paling banyak
pada manusia
20 September 2011

[email protected]

43

Usaha kita :
 Pestisida nabati mudah diusahakan
dan dibuat oleh para petani
 Secara sederhana, pestisida nabati
diambil dari perasan, rendaman, sari,
rebusan akar, daun, batang, buah/biji.
 Sifat pestisida nabati : murah,
sederhana, aman, dan ramah
lingkungan
20 September 2011

[email protected]

44

Keunikan pestisida nabati :
1. Merusak perkembangan telur, pupa dan
larva
2. Mengganggu komunikasi antarserangga
3. Mengurangi nafsu makan serangga
(menolak makan, memblokir kemampuan
makan)
4. Menghambat reproduksi serangga betina
5. Mengusir serangga
6. Menghambat perkembangan penyakit
20 September 2011

[email protected]

45

Pestisida nabati daun Gamal

20 September 2011

[email protected]

46

Cara pembuatan & pemanfaatan :
150 g daun segar dilumatkan dalam 1
liter air, disaring dengan kain
Ditambahkan 250 ml minyak tanah dan
50 g deterjen, ditambahkan air sampai
8 liter
Diaduk sampai rata, cara : disemprotkan
20 September 2011

[email protected]

47

Pestisida nabati Mindi

20 September 2011

[email protected]

48

Cara pembuatan &
pemanfaatan :
Dilumatkan 150 g daun dalam 1 liter
air, kemudian dibiarkan semalam
Disaring cairan rendaman dengan
kain, hasil saringan disemprotkan
pada bagian yang diserang hama

20 September 2011

[email protected]

49

Pestisida nabati bawang putih
 Gerus 100 g bawang
putih+0,5 liter
air+10 g deterjen
 Diamkan semalam
 Disaring dengan kain
 Diencerkan sampai
volumen 10 liter
 Cara: disemprotkan

20 September 2011

[email protected]

50

Pestisida nabati lombok
 100 g buah
ditumbuk dan
direndam dalam 1
liter air semalam
 Disaring dengan
kain dan cairan
hasil rendaman
disemprotkan pada
tanaman
20 September 2011

[email protected]

51

Pestisida nabati tagetes
 Sejumlah 20 g
daun tagetes yang
sudah dikeringkan
ditumbuk
 Ditaburkan serbuk
daun tagetes pada
lubang tanam,
seminggu sebelum
tanam
20 September 2011

[email protected]

52

Pestisida nabati saga
 Ditumbuk
sebanyak 100
gram biji saga
 Dilarutkan ke
dalam 2 liter air,
rendam semalam
 Disaring,
disemprotkan pada
tanaman
20 September 2011

[email protected]

53

Pemberantasan gulma

Ki Rinyu (Eupitorium inunifonium)
20 September 2011

[email protected]

54

Cara pembuatan :
Sebanyak 500 g akar, batang dan daun
dilumatkan dan direndam 2 liter air (24
jam)
Disaring dan diencerkan sampai 5 liter
diberi sedikit sabun cuci
Disemprotkan pada gulma atau tanah di
sekitarnya
20 September 2011

[email protected]

55

Hasil budidaya organik tumbuhan obat

20 September 2011

[email protected]

56

Panen
• Daun : jika telah mekar sempurna
• Rimpang : jika bagian di atas tanah sudah
menguning (mati), biasanya setelah 10-12
bulan sejak penanaman.
• Kulit batang : setelah umur tanaman
minimal 4 tahun.
• Bunga : jika perhiasan bunga sudah mekar
semua
• Buah : jika sudah terjadi perubahan warna
• Biji : jika buah sudah membuka (pecah)
20 September 2011

[email protected]

57

Kesimpulan
• Dibudidayakan :
 Kebutuhan unsur
hara diperhatikan
 Tanaman tumbuh
optimum
 Kualitas bahan
baku terjamin
 Keberlanjutan
dapat dipenuhi
20 September 2011

• Tidak
dibudidayakan :
 Unsur hara tidak
diperhatikan
 Tanaman tidak
tumbuh optimum
 Kualitas tidak
terjamin
 Keberlanjutan sulit
dipenuhi

[email protected]

58

20 September 2011

[email protected]

59