TEKNIK BUDIDAYA TUMBUHAN OBAT
TEKNIK BUDIDAYA TUMBUHAN
OBAT
Oleh :
Djoko Santosa
Fakultas Farmasi UGM
Dalam rangka Pelatihan Pemanfaatan Obat
Tradisional Bagi Kader Kesehatan di Provinsi D.I.
Yogyakarta
19-24 September 2011
20 September 2011
[email protected]
1
Beberapa contoh tumbuhan
obat :
20 September 2011
[email protected]
2
Ada pengkategorian bagi tumbuhan:
Tabat barito (Ficus deltoidea)
20 September 2011
Pasak bumi (Eurycoma longifolia)
[email protected]
3
Alasan Budidaya Tumbuhan
Nilai strategis Tumbuhan Obat :
Kesehatan dan Kecantikan
Bahan baku industri
Konservasi Keanekaan Hayati
Penghasil devisa : Persyaratan
Perdagangan Bebas
Pemberdayaan masyarakat :
Agromedesin
20 September 2011
[email protected]
4
Berbagai komoditas tumbuhan obat
Empon-empon dan tanaman kebun:
jahe, kencur, kunyit, temu lawak,
sambiloto, seledri, pegagan
Aromaterapi/minyak atsiri :
cengkeh, nilam, serai, selasih, adas,
kenanga, akar wangi, mentha
Kosmetika dan aprodisiaka :
bengkuwang, purwoceng, tabat
barito
Insektisida nabati : piretrum,
melaleuca, mimba
20 September 2011
[email protected]
5
20 September 2011
[email protected]
6
Membudidayakan tumbuhan obat :
Mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan obat melalui :
pemilihan bibit unggul dari jenis
tanaman yang betul secara taksonomi
pemilihan dan pengolahan lahan
pemupukan
pemeliharaan
pemanenan
penanganan pascapanen
20 September 2011
[email protected]
7
Masalah pemilihan bibit unggul:
Manakah yang dinamakan Kenikir ?
20 September 2011
[email protected]
8
Manakah yang disebut Som Jawa ?
20 September 2011
[email protected]
9
Manakah yang disebut Daun
Dewa?
20 September 2011
[email protected]
10
Mengenal Tumbuhan Obat dengan betul dan
baik
• Betul secara
Taksonomi
• Mengerti jenis
tumbuhan dengan
betul
• Mengerti bagian
yang dimanfaatkan
20 September 2011
• Betul secara kajian
Farmasi
• Mengerti khasiat
tumbuhan
• Mengerti cara
pemanfaatan
dengan betul
[email protected]
11
Mengenal dengan baik
• Mampu mencandra
• Mampu
menggambarkan
• Mampu
membedakan ciri
khas dengan jenis
lain
• Mengetahui lokasi
biasanya terdapat
tumbuhan obat
20 September 2011
• Modal :
• Mempelajari
morfologi tumbuhan
• Menghafal lewat foto
• Sering
berkomunikasi
dengan pakar
taksonomi
• Wisata dan punya
kebun koleksi
[email protected]
12
TAMAN OBAT KELUARGA
(TOGA)
SEBAGAI SALAH SATU TEKNIK
BUDIDAYA TUMBUHAN OBAT
20 September 2011
[email protected]
13
Apa kegunaan TOGA ?
Penyedia bahan obat tradisional
(jamu/herbal)
Penyedia bahan untuk menjaga kesehatan
dan kecantikan tubuh
Pelestarian tumbuhan
Pelestarian lingkungan
Peningkatan pendapatan
Wisata agromedesin
20 September 2011
[email protected]
14
Mengembangkan TOGA :
LAHAN :
Pekarangan rumah
Kebun
Tanah kritis
Tumpang sari, Contoh : Temulawak ditanam di
dalam kebun pisang
Catatan : lahan kritis dan dataran tinggi (sebagai
zona penyangga) tidak digunakan untuk budidaya
empon-empon dikhawatirkan terjadi erosi setelah
panen karena kerusakan tekstur tanah
20 September 2011
[email protected]
15
SYARAT : Teknik Budidaya
Tumbuhan Obat Secara
Organik
Pupuk organik (kompos/pupuk
kandang/pupuk organik cair lainnya)
Insektisida organik (berasal dari
tumbuhan misal : daun tembakau,
daun gamal, daun cengkeh, biji saga
dan lain-lain)
Air bukan dari irigasi yang sudah
tercemar insektisida kimiawi (sintetik)
20 September 2011
[email protected]
16
Tumpangsari Daun Sendok dan Daun
Dewa
20 September 2011
[email protected]
17
Tempuyung
20 September 2011
[email protected]
18
Contoh etiket jenis tumbuhan :
Tempuyung
Sonchus arvensis L.
Asal bibit : Kecamatan Karangpandan,
Karanganyar
Bagian yang dimanfaatkan : Daun
Khasiat : Melancarkan buang air kecil
20 September 2011
[email protected]
19
Bibit unggul :
Berukuran normal atau lebih besar
Kenampakan sehat, kuat secara
fsiologi
Tidak tergores (luka) saat panen
Tidak terserang penyakit
Tidak terserang hama
20 September 2011
[email protected]
20
Pemilihan bibit dan pembibitan
20 September 2011
[email protected]
21
KESESUAIAN LAHAN
UNTUK BUDIDAYA
TUMBUHAN OBAT
Meliputi antara lain : ketinggian
tempat, jenis tanah, tekstur
tanah, pH tanah, kelembaban
tanah, di bawah tegakan, dan
daerah terbuka
20 September 2011
[email protected]
22
Kesesuaian lahan :
Jahe, Zingiber offinine
20 September 2011
• Ketinggian tempat :
mulai dataran rendah
sampai 800 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Kelembaban : sedang
• Lahan : terbuka
• pH : 6-7
• Panen : 10-12 bulan
[email protected]
23
Kesesuaian lahan :
• Ketinggian tempat :
mulai dataran rendah
sampai 1000 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Kelembaban : sedang
• Lahan : terbuka
• pH 6-7
• Panen :1 atau 2 tahun
Kencur, Kiempferii giningi
20 September 2011
[email protected]
24
Kesesuaian lahan :
Temulawak, Curfumi xinthorrhizi
20 September 2011
• Ketinggian tempat :
100-800 m dpl
• Tanah : sedikit
berlempung
• Kelembaban: sedang
• Lahan : terbuka
• pH 6-7
• Panen : 10-12 bulan
[email protected]
25
Kesesuaian lahan :
• Ketinggian tempat :
500-800 m dpl
• Tanah : regosol
(mudah pecahpecah)
• Keadaan : ternaung
sampai 25%, dapat
tumpangsari
• pH : 6-7
• Panen : 45-60 hari
20 September 2011
[email protected]
26
Kesesuaian lahan :
Tempuyung, Sonfhus irvensis
20 September 2011
• Ketinggian
tempat : dataran
rendah sampai
1000 m dpl
• Tanah: regosol,
sedikit berkapur
• Keadaan : terbuka
• pH : 6-7
• Panen : 30-60 hari
[email protected]
27
Kesesuaian lahan :
Cabe Jawa, Piper retrofriftum
20 September 2011
• Ketinggian tempat :
200-800 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Keadaan : ternaung,
menjalar pada
batang
• Panen : buah
berwarna merah
atau jingga
[email protected]
28
Kesesuaian lahan :
Adas, Foenifunum vungire
20 September 2011
• Ketinggian
tempat : 800-1200
m dpl
• Tanah : vulkanik
• Kelembaban :
sedang-tinggi
• Lahan : terbuka
• pH : 5-6
• Panen : 5-9 bulan
[email protected]
29
Pengolahan lahan:
20 September 2011
[email protected]
30
Kelebihan dibuat
bedengan :
Mudah memprakirakan produksi
hasil panen
Memberikan ruang setiap tanaman
tumbuh dan berkembang dengan
baik
Mudah dalam pemeliharaan
Menghemat pemupukan
20 September 2011
[email protected]
31
Kelebihan menggunakan mulza
:
Tidak mudah ditumbuhi gulma
Perakaran dapat optimum karena
tidak tergangggu oleh tanaman lain
Kelembaban tanah terjaga
Tidak mudah diserang penyakit
20 September 2011
[email protected]
32
Cara penanaman
Ditanam langsung ke lahan (direft
seedning), contoh : rimpang temutemuan
Pembibitan lebih dulu (indireft
seedning), contoh : biji, stek bagi
tanaman berbatang basah
20 September 2011
[email protected]
33
Pemindahan bibit ke lahan
20 September 2011
[email protected]
34
Pemindahan bibit ke lahan :
Sore hari : untuk jenis-jenis tumbuhan
yang tidak kuat cahaya matahari ketika
masih muda.
Pagi hari : untuk jenis-jenis tumbuhan
berkayu yang tahan terhadap cahaya
matahari
20 September 2011
[email protected]
35
Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah PUPUK
ORGANIK.
TIDAK BOLEH menggunakan PUPUK
KIMIA (ANORGANIK), alasan : meracuni
tanaman, terjadi kontaminasi antara
bahan kimia pupuk anorganik dengan
senyawa aktif tanaman, berbahaya bagi
manusia
20 September 2011
[email protected]
36
PUPUK ORGANIK
Pupuk Kandang : berasal dari kotoran
hewan ternak, termasuk urin.
Pupuk Hijau : berasal dari bagian
tanaman yang dibenamkan ke tanah
Humus : hasil dekomposisi tumbuhan
secara alami.
20 September 2011
[email protected]
37
Pupuk Organik
Kompos : sisa bahan organik dari
tanaman, hewan dan limbah organik lain
yang telah mengalami dekomposisi.
Contoh : dari tanaman : jerami, sekam,
sayuran yang telah busuk, sisa tanaman
jagung; dari hewan : kotoran ternak, urin;
dari jenis alga : azola.
20 September 2011
[email protected]
38
Pupuk Organik
Pupuk organik buatan : jenis pupuk
organik buatan pabrik sebagai campuran
dari berbagai pupuk organik untuk
mengefektifkan penyerapan hara oleh
tanaman.
• Contoh : pupuk kascing
20 September 2011
[email protected]
39
Sifat pupuk organik :
Memperbaiki struktur
tanah
Meningkatkan daya
serap tanah terhadap
air
Meningkatkan aktivitas
mikroorganisme
Ramah lingkungan
Meningkatkan kualitas
produksi: rasa lebih
enak
20 September 2011
Tidak ada takaran
yang tepat
Tidak dapat langsung
digunakan (harus
menunggu sampai
“jadi” atau “masak”)
[email protected]
40
Pengendalian Hama &
Penyakit
Pestisida Nabati
20 September 2011
[email protected]
41
Pestisida nabati ?
Pestisida yang bahan dasarnya berasal
dari tumbuhan.
Pestisida nabati sudah dikenal dan
digunakan petani, contoh : perasan daun
tembakau
Mulai 1939 pestisida nabati mulai
ditinggalkan seiring ditemukannya DDT
dan senyawa sintesis lain yang justru
sekarang terbukti mengancam kelestarian
lingkungan
20 September 2011
[email protected]
42
Keadaan saat ini ?
Harga pestisida kimia sangat mahal
Terbiasa dengan pestisida kimia,
hama semakin kebal maka kadar dan
kekerapan penggunaan pestisida
bertambah
Hasilnya : pencemaran lingkungan,
timbunan pestisida paling banyak
pada manusia
20 September 2011
[email protected]
43
Usaha kita :
Pestisida nabati mudah diusahakan
dan dibuat oleh para petani
Secara sederhana, pestisida nabati
diambil dari perasan, rendaman, sari,
rebusan akar, daun, batang, buah/biji.
Sifat pestisida nabati : murah,
sederhana, aman, dan ramah
lingkungan
20 September 2011
[email protected]
44
Keunikan pestisida nabati :
1. Merusak perkembangan telur, pupa dan
larva
2. Mengganggu komunikasi antarserangga
3. Mengurangi nafsu makan serangga
(menolak makan, memblokir kemampuan
makan)
4. Menghambat reproduksi serangga betina
5. Mengusir serangga
6. Menghambat perkembangan penyakit
20 September 2011
[email protected]
45
Pestisida nabati daun Gamal
20 September 2011
[email protected]
46
Cara pembuatan & pemanfaatan :
150 g daun segar dilumatkan dalam 1
liter air, disaring dengan kain
Ditambahkan 250 ml minyak tanah dan
50 g deterjen, ditambahkan air sampai
8 liter
Diaduk sampai rata, cara : disemprotkan
20 September 2011
[email protected]
47
Pestisida nabati Mindi
20 September 2011
[email protected]
48
Cara pembuatan &
pemanfaatan :
Dilumatkan 150 g daun dalam 1 liter
air, kemudian dibiarkan semalam
Disaring cairan rendaman dengan
kain, hasil saringan disemprotkan
pada bagian yang diserang hama
20 September 2011
[email protected]
49
Pestisida nabati bawang putih
Gerus 100 g bawang
putih+0,5 liter
air+10 g deterjen
Diamkan semalam
Disaring dengan kain
Diencerkan sampai
volumen 10 liter
Cara: disemprotkan
20 September 2011
[email protected]
50
Pestisida nabati lombok
100 g buah
ditumbuk dan
direndam dalam 1
liter air semalam
Disaring dengan
kain dan cairan
hasil rendaman
disemprotkan pada
tanaman
20 September 2011
[email protected]
51
Pestisida nabati tagetes
Sejumlah 20 g
daun tagetes yang
sudah dikeringkan
ditumbuk
Ditaburkan serbuk
daun tagetes pada
lubang tanam,
seminggu sebelum
tanam
20 September 2011
[email protected]
52
Pestisida nabati saga
Ditumbuk
sebanyak 100
gram biji saga
Dilarutkan ke
dalam 2 liter air,
rendam semalam
Disaring,
disemprotkan pada
tanaman
20 September 2011
[email protected]
53
Pemberantasan gulma
Ki Rinyu (Eupitorium inunifonium)
20 September 2011
[email protected]
54
Cara pembuatan :
Sebanyak 500 g akar, batang dan daun
dilumatkan dan direndam 2 liter air (24
jam)
Disaring dan diencerkan sampai 5 liter
diberi sedikit sabun cuci
Disemprotkan pada gulma atau tanah di
sekitarnya
20 September 2011
[email protected]
55
Hasil budidaya organik tumbuhan obat
20 September 2011
[email protected]
56
Panen
• Daun : jika telah mekar sempurna
• Rimpang : jika bagian di atas tanah sudah
menguning (mati), biasanya setelah 10-12
bulan sejak penanaman.
• Kulit batang : setelah umur tanaman
minimal 4 tahun.
• Bunga : jika perhiasan bunga sudah mekar
semua
• Buah : jika sudah terjadi perubahan warna
• Biji : jika buah sudah membuka (pecah)
20 September 2011
[email protected]
57
Kesimpulan
• Dibudidayakan :
Kebutuhan unsur
hara diperhatikan
Tanaman tumbuh
optimum
Kualitas bahan
baku terjamin
Keberlanjutan
dapat dipenuhi
20 September 2011
• Tidak
dibudidayakan :
Unsur hara tidak
diperhatikan
Tanaman tidak
tumbuh optimum
Kualitas tidak
terjamin
Keberlanjutan sulit
dipenuhi
[email protected]
58
20 September 2011
[email protected]
59
OBAT
Oleh :
Djoko Santosa
Fakultas Farmasi UGM
Dalam rangka Pelatihan Pemanfaatan Obat
Tradisional Bagi Kader Kesehatan di Provinsi D.I.
Yogyakarta
19-24 September 2011
20 September 2011
[email protected]
1
Beberapa contoh tumbuhan
obat :
20 September 2011
[email protected]
2
Ada pengkategorian bagi tumbuhan:
Tabat barito (Ficus deltoidea)
20 September 2011
Pasak bumi (Eurycoma longifolia)
[email protected]
3
Alasan Budidaya Tumbuhan
Nilai strategis Tumbuhan Obat :
Kesehatan dan Kecantikan
Bahan baku industri
Konservasi Keanekaan Hayati
Penghasil devisa : Persyaratan
Perdagangan Bebas
Pemberdayaan masyarakat :
Agromedesin
20 September 2011
[email protected]
4
Berbagai komoditas tumbuhan obat
Empon-empon dan tanaman kebun:
jahe, kencur, kunyit, temu lawak,
sambiloto, seledri, pegagan
Aromaterapi/minyak atsiri :
cengkeh, nilam, serai, selasih, adas,
kenanga, akar wangi, mentha
Kosmetika dan aprodisiaka :
bengkuwang, purwoceng, tabat
barito
Insektisida nabati : piretrum,
melaleuca, mimba
20 September 2011
[email protected]
5
20 September 2011
[email protected]
6
Membudidayakan tumbuhan obat :
Mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan obat melalui :
pemilihan bibit unggul dari jenis
tanaman yang betul secara taksonomi
pemilihan dan pengolahan lahan
pemupukan
pemeliharaan
pemanenan
penanganan pascapanen
20 September 2011
[email protected]
7
Masalah pemilihan bibit unggul:
Manakah yang dinamakan Kenikir ?
20 September 2011
[email protected]
8
Manakah yang disebut Som Jawa ?
20 September 2011
[email protected]
9
Manakah yang disebut Daun
Dewa?
20 September 2011
[email protected]
10
Mengenal Tumbuhan Obat dengan betul dan
baik
• Betul secara
Taksonomi
• Mengerti jenis
tumbuhan dengan
betul
• Mengerti bagian
yang dimanfaatkan
20 September 2011
• Betul secara kajian
Farmasi
• Mengerti khasiat
tumbuhan
• Mengerti cara
pemanfaatan
dengan betul
[email protected]
11
Mengenal dengan baik
• Mampu mencandra
• Mampu
menggambarkan
• Mampu
membedakan ciri
khas dengan jenis
lain
• Mengetahui lokasi
biasanya terdapat
tumbuhan obat
20 September 2011
• Modal :
• Mempelajari
morfologi tumbuhan
• Menghafal lewat foto
• Sering
berkomunikasi
dengan pakar
taksonomi
• Wisata dan punya
kebun koleksi
[email protected]
12
TAMAN OBAT KELUARGA
(TOGA)
SEBAGAI SALAH SATU TEKNIK
BUDIDAYA TUMBUHAN OBAT
20 September 2011
[email protected]
13
Apa kegunaan TOGA ?
Penyedia bahan obat tradisional
(jamu/herbal)
Penyedia bahan untuk menjaga kesehatan
dan kecantikan tubuh
Pelestarian tumbuhan
Pelestarian lingkungan
Peningkatan pendapatan
Wisata agromedesin
20 September 2011
[email protected]
14
Mengembangkan TOGA :
LAHAN :
Pekarangan rumah
Kebun
Tanah kritis
Tumpang sari, Contoh : Temulawak ditanam di
dalam kebun pisang
Catatan : lahan kritis dan dataran tinggi (sebagai
zona penyangga) tidak digunakan untuk budidaya
empon-empon dikhawatirkan terjadi erosi setelah
panen karena kerusakan tekstur tanah
20 September 2011
[email protected]
15
SYARAT : Teknik Budidaya
Tumbuhan Obat Secara
Organik
Pupuk organik (kompos/pupuk
kandang/pupuk organik cair lainnya)
Insektisida organik (berasal dari
tumbuhan misal : daun tembakau,
daun gamal, daun cengkeh, biji saga
dan lain-lain)
Air bukan dari irigasi yang sudah
tercemar insektisida kimiawi (sintetik)
20 September 2011
[email protected]
16
Tumpangsari Daun Sendok dan Daun
Dewa
20 September 2011
[email protected]
17
Tempuyung
20 September 2011
[email protected]
18
Contoh etiket jenis tumbuhan :
Tempuyung
Sonchus arvensis L.
Asal bibit : Kecamatan Karangpandan,
Karanganyar
Bagian yang dimanfaatkan : Daun
Khasiat : Melancarkan buang air kecil
20 September 2011
[email protected]
19
Bibit unggul :
Berukuran normal atau lebih besar
Kenampakan sehat, kuat secara
fsiologi
Tidak tergores (luka) saat panen
Tidak terserang penyakit
Tidak terserang hama
20 September 2011
[email protected]
20
Pemilihan bibit dan pembibitan
20 September 2011
[email protected]
21
KESESUAIAN LAHAN
UNTUK BUDIDAYA
TUMBUHAN OBAT
Meliputi antara lain : ketinggian
tempat, jenis tanah, tekstur
tanah, pH tanah, kelembaban
tanah, di bawah tegakan, dan
daerah terbuka
20 September 2011
[email protected]
22
Kesesuaian lahan :
Jahe, Zingiber offinine
20 September 2011
• Ketinggian tempat :
mulai dataran rendah
sampai 800 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Kelembaban : sedang
• Lahan : terbuka
• pH : 6-7
• Panen : 10-12 bulan
[email protected]
23
Kesesuaian lahan :
• Ketinggian tempat :
mulai dataran rendah
sampai 1000 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Kelembaban : sedang
• Lahan : terbuka
• pH 6-7
• Panen :1 atau 2 tahun
Kencur, Kiempferii giningi
20 September 2011
[email protected]
24
Kesesuaian lahan :
Temulawak, Curfumi xinthorrhizi
20 September 2011
• Ketinggian tempat :
100-800 m dpl
• Tanah : sedikit
berlempung
• Kelembaban: sedang
• Lahan : terbuka
• pH 6-7
• Panen : 10-12 bulan
[email protected]
25
Kesesuaian lahan :
• Ketinggian tempat :
500-800 m dpl
• Tanah : regosol
(mudah pecahpecah)
• Keadaan : ternaung
sampai 25%, dapat
tumpangsari
• pH : 6-7
• Panen : 45-60 hari
20 September 2011
[email protected]
26
Kesesuaian lahan :
Tempuyung, Sonfhus irvensis
20 September 2011
• Ketinggian
tempat : dataran
rendah sampai
1000 m dpl
• Tanah: regosol,
sedikit berkapur
• Keadaan : terbuka
• pH : 6-7
• Panen : 30-60 hari
[email protected]
27
Kesesuaian lahan :
Cabe Jawa, Piper retrofriftum
20 September 2011
• Ketinggian tempat :
200-800 m dpl
• Tanah : agak
berlempung
• Keadaan : ternaung,
menjalar pada
batang
• Panen : buah
berwarna merah
atau jingga
[email protected]
28
Kesesuaian lahan :
Adas, Foenifunum vungire
20 September 2011
• Ketinggian
tempat : 800-1200
m dpl
• Tanah : vulkanik
• Kelembaban :
sedang-tinggi
• Lahan : terbuka
• pH : 5-6
• Panen : 5-9 bulan
[email protected]
29
Pengolahan lahan:
20 September 2011
[email protected]
30
Kelebihan dibuat
bedengan :
Mudah memprakirakan produksi
hasil panen
Memberikan ruang setiap tanaman
tumbuh dan berkembang dengan
baik
Mudah dalam pemeliharaan
Menghemat pemupukan
20 September 2011
[email protected]
31
Kelebihan menggunakan mulza
:
Tidak mudah ditumbuhi gulma
Perakaran dapat optimum karena
tidak tergangggu oleh tanaman lain
Kelembaban tanah terjaga
Tidak mudah diserang penyakit
20 September 2011
[email protected]
32
Cara penanaman
Ditanam langsung ke lahan (direft
seedning), contoh : rimpang temutemuan
Pembibitan lebih dulu (indireft
seedning), contoh : biji, stek bagi
tanaman berbatang basah
20 September 2011
[email protected]
33
Pemindahan bibit ke lahan
20 September 2011
[email protected]
34
Pemindahan bibit ke lahan :
Sore hari : untuk jenis-jenis tumbuhan
yang tidak kuat cahaya matahari ketika
masih muda.
Pagi hari : untuk jenis-jenis tumbuhan
berkayu yang tahan terhadap cahaya
matahari
20 September 2011
[email protected]
35
Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah PUPUK
ORGANIK.
TIDAK BOLEH menggunakan PUPUK
KIMIA (ANORGANIK), alasan : meracuni
tanaman, terjadi kontaminasi antara
bahan kimia pupuk anorganik dengan
senyawa aktif tanaman, berbahaya bagi
manusia
20 September 2011
[email protected]
36
PUPUK ORGANIK
Pupuk Kandang : berasal dari kotoran
hewan ternak, termasuk urin.
Pupuk Hijau : berasal dari bagian
tanaman yang dibenamkan ke tanah
Humus : hasil dekomposisi tumbuhan
secara alami.
20 September 2011
[email protected]
37
Pupuk Organik
Kompos : sisa bahan organik dari
tanaman, hewan dan limbah organik lain
yang telah mengalami dekomposisi.
Contoh : dari tanaman : jerami, sekam,
sayuran yang telah busuk, sisa tanaman
jagung; dari hewan : kotoran ternak, urin;
dari jenis alga : azola.
20 September 2011
[email protected]
38
Pupuk Organik
Pupuk organik buatan : jenis pupuk
organik buatan pabrik sebagai campuran
dari berbagai pupuk organik untuk
mengefektifkan penyerapan hara oleh
tanaman.
• Contoh : pupuk kascing
20 September 2011
[email protected]
39
Sifat pupuk organik :
Memperbaiki struktur
tanah
Meningkatkan daya
serap tanah terhadap
air
Meningkatkan aktivitas
mikroorganisme
Ramah lingkungan
Meningkatkan kualitas
produksi: rasa lebih
enak
20 September 2011
Tidak ada takaran
yang tepat
Tidak dapat langsung
digunakan (harus
menunggu sampai
“jadi” atau “masak”)
[email protected]
40
Pengendalian Hama &
Penyakit
Pestisida Nabati
20 September 2011
[email protected]
41
Pestisida nabati ?
Pestisida yang bahan dasarnya berasal
dari tumbuhan.
Pestisida nabati sudah dikenal dan
digunakan petani, contoh : perasan daun
tembakau
Mulai 1939 pestisida nabati mulai
ditinggalkan seiring ditemukannya DDT
dan senyawa sintesis lain yang justru
sekarang terbukti mengancam kelestarian
lingkungan
20 September 2011
[email protected]
42
Keadaan saat ini ?
Harga pestisida kimia sangat mahal
Terbiasa dengan pestisida kimia,
hama semakin kebal maka kadar dan
kekerapan penggunaan pestisida
bertambah
Hasilnya : pencemaran lingkungan,
timbunan pestisida paling banyak
pada manusia
20 September 2011
[email protected]
43
Usaha kita :
Pestisida nabati mudah diusahakan
dan dibuat oleh para petani
Secara sederhana, pestisida nabati
diambil dari perasan, rendaman, sari,
rebusan akar, daun, batang, buah/biji.
Sifat pestisida nabati : murah,
sederhana, aman, dan ramah
lingkungan
20 September 2011
[email protected]
44
Keunikan pestisida nabati :
1. Merusak perkembangan telur, pupa dan
larva
2. Mengganggu komunikasi antarserangga
3. Mengurangi nafsu makan serangga
(menolak makan, memblokir kemampuan
makan)
4. Menghambat reproduksi serangga betina
5. Mengusir serangga
6. Menghambat perkembangan penyakit
20 September 2011
[email protected]
45
Pestisida nabati daun Gamal
20 September 2011
[email protected]
46
Cara pembuatan & pemanfaatan :
150 g daun segar dilumatkan dalam 1
liter air, disaring dengan kain
Ditambahkan 250 ml minyak tanah dan
50 g deterjen, ditambahkan air sampai
8 liter
Diaduk sampai rata, cara : disemprotkan
20 September 2011
[email protected]
47
Pestisida nabati Mindi
20 September 2011
[email protected]
48
Cara pembuatan &
pemanfaatan :
Dilumatkan 150 g daun dalam 1 liter
air, kemudian dibiarkan semalam
Disaring cairan rendaman dengan
kain, hasil saringan disemprotkan
pada bagian yang diserang hama
20 September 2011
[email protected]
49
Pestisida nabati bawang putih
Gerus 100 g bawang
putih+0,5 liter
air+10 g deterjen
Diamkan semalam
Disaring dengan kain
Diencerkan sampai
volumen 10 liter
Cara: disemprotkan
20 September 2011
[email protected]
50
Pestisida nabati lombok
100 g buah
ditumbuk dan
direndam dalam 1
liter air semalam
Disaring dengan
kain dan cairan
hasil rendaman
disemprotkan pada
tanaman
20 September 2011
[email protected]
51
Pestisida nabati tagetes
Sejumlah 20 g
daun tagetes yang
sudah dikeringkan
ditumbuk
Ditaburkan serbuk
daun tagetes pada
lubang tanam,
seminggu sebelum
tanam
20 September 2011
[email protected]
52
Pestisida nabati saga
Ditumbuk
sebanyak 100
gram biji saga
Dilarutkan ke
dalam 2 liter air,
rendam semalam
Disaring,
disemprotkan pada
tanaman
20 September 2011
[email protected]
53
Pemberantasan gulma
Ki Rinyu (Eupitorium inunifonium)
20 September 2011
[email protected]
54
Cara pembuatan :
Sebanyak 500 g akar, batang dan daun
dilumatkan dan direndam 2 liter air (24
jam)
Disaring dan diencerkan sampai 5 liter
diberi sedikit sabun cuci
Disemprotkan pada gulma atau tanah di
sekitarnya
20 September 2011
[email protected]
55
Hasil budidaya organik tumbuhan obat
20 September 2011
[email protected]
56
Panen
• Daun : jika telah mekar sempurna
• Rimpang : jika bagian di atas tanah sudah
menguning (mati), biasanya setelah 10-12
bulan sejak penanaman.
• Kulit batang : setelah umur tanaman
minimal 4 tahun.
• Bunga : jika perhiasan bunga sudah mekar
semua
• Buah : jika sudah terjadi perubahan warna
• Biji : jika buah sudah membuka (pecah)
20 September 2011
[email protected]
57
Kesimpulan
• Dibudidayakan :
Kebutuhan unsur
hara diperhatikan
Tanaman tumbuh
optimum
Kualitas bahan
baku terjamin
Keberlanjutan
dapat dipenuhi
20 September 2011
• Tidak
dibudidayakan :
Unsur hara tidak
diperhatikan
Tanaman tidak
tumbuh optimum
Kualitas tidak
terjamin
Keberlanjutan sulit
dipenuhi
[email protected]
58
20 September 2011
[email protected]
59