OPTIMALISASI KINERJA KARYAWAN MELALUI BU
OPTIMALISASI KINERJA KARYAWAN MELALUI BUDAYA
ORGANISASI
Oleh:
Martha Sari Tri Andhiyani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret
Email: marthaandhiyani@yahoo.co.id
Abstrak
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, salah satunya adalah
budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan pedoman atau landasan untuk
menjalankan kegiatan dalam sebuah organisasi yang dibagi dan mempengaruhi
perilaku dan tindakan anggota organisasi. Budaya yang kuat dapat membantu
perusahaan dalam memberikan kepastian kepada seluruh karyawan untuk tumbuh
dengan dan membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan. Budaya yang kuat
memberikan pesan yang konsisten tentang apa yang dianggap valuabel, sehingga
karyawan yang puas dalam pekerjaan mereka. Kepuasan kerja adalah apa yang
membuat karyawan ingin menghabiskan seluruh energi dan kemampuannya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sehingga mencapai kinerja yang optimal. Dalam
menulis artikel ini, penulis melakukan studi literatur yang berkaitan dengan
budaya organisasi dan kinerja karyawan.
Kata kunci : budaya organisasi , kinerja karyawan
Sumber
daya
manusia
keberhasilan. Hal ini hanya bisa
merupakan aset terpenting dalam
dilakukan
suatu perusahaan karena berperan
memiliki perilaku kerja yang baik.
sebagai subyek pelaksana kebijakan
Sumber
dan kegiatan operasional perusahaan.
perusahaan seperti modal, fasilitas,
Persaingan yang dihadapi perusahan
mesin, maupun metode yang baik
pada dewasa ini semakin ketat
tidak akan bisa memberikan hasil
sehingga mengharuskan perusahaan
yang optimal apabila tidak didukung
memiliki sumber daya manusia yang
oleh karyawan yang memiliki kinerja
mampu
optimal.
bersaing
dan
membawa
oleh
daya
karyawan
yang
yang
dimiliki
1
Menurut
Maryadi
(2012)
tidak semua budaya yang diterapkan
banyak faktor yang mempengaruhi
sama kuatnya dalam mempengaruhi
perilaku disiplin kerja, yakni: (a)
perilaku
karyawan.
tujuan pekerjaan dan kemampuan
manajemen
“budaya
pekerjaan,
kesejahteraan,
(strong culture) yaitu, budaya yang
pengawasan melekat, sanksi hukum,
menanamkan nilai-nilai utama secara
teladan pemimpin, keadilan, dan
kokoh dan diterima secara luas di
hubungan kemanusiaan. Salah satu
kalangan para karyawan – memiliki
faktor yang mempengaruhi perilaku
pengaruh yang lebih besar terhadap
atau
adalah
perilaku para kayawan dibandingkan
lingkungan dari karyawan itu sendiri,
dengan budaya yang lemah” Robbins
yang dalam hal ini adalah budaya
dan
perusahaan. Budaya perusahaan atau
penerimaan karyawan terhadap nilai-
budaya
dapat
nilai
dalam
semakin besar komitmen mereka
bertingkah laku, cara bekerjasama
terhadap organisasi, maka budaya
dengan
organisasi
(b)
kinerja
karyawan
organisasi
mempengaruhi
karyawan
koleganya,
menggambarkan
dan
cara
Coulter
organisasi
akan
Dalam
yang
(2010).
itu
kuat
Apabila
tinggi
semakin
dan
kuat.
pekerjaannya.
Semakin kuat budaya organisasi
Selain itu budaya organisasi juga
maka semakin besar pengaruhnya
menentukan
terhadap
batasan-batasan
terhadap apa saja yang boleh dan
organisasi terdiri dari sekumpulan
nilai dan norma yang dianut bersama
oleh
anggota
organisasi
dan
mempengaruhi perilaku para anggota
organisasi.
Setiap
manajer
dalam
menjalankan fungsi-fungsi bisnisnya.
tidak boleh dilakukan oleh anggota
organisasi, artinya adalah budaya
cara
Sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk memiliki budaya
organisasi yang kuat karena jika
suatu perusahaan memiliki budaya
yang kuat, maka para karyawan akan
memberikan kesetiaan yang lebih
besar terhadap perusahaan. Tidak
perusahaan
atau
organisasi memiliki budaya, tetapi
hanya
masalah
budaya
yang
loyalitas,
kuat
juga
tetapi
akan
2
berpengaruh pada kinerja karyawan
Budaya Organisasi dan Kinerja
yang lebih baik. Karyawan dapat
Karyawan
memahami
nilai-nilai
pokok
organisasi secara jelas dan diterima
secara luas, mereka juga akan lebih
mengetahui
apa
yang
harus
dikerjakan dan apa yang diharapkan
dari diri mereka, sehingga mereka
dapat bertindak lebih cepat untuk
mengatasi berbagai masalah. Tetapi,
budaya yang kuat juga memiliki
dampak
negatif
perusahaan.
lebih
bagi
Karyawan
pasif
dan
suatu
cenderung
takut
untuk
menyatakan
pendapat
dan
memberikan
masukan-masukan
untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi
perusahaan
terutama
masalah yang berubah cepat dan
membutuhkan solusi yang cepat.
Kurangnya akses karyawan untuk
terlibat dalam keputusan manajemen,
menyebabkan perusahaan kesulitan
dalam menghadapi persaingan dan
sulit untuk mencapai keberhasilan.
Untuk itu, dalam tulisan ini akan
disajikan lebih detail mengenai peran
budaya
organisasi
dalam
mengoptimalkan kinerja karyawan.
Beberapa
Ahli
mendefinisikan budaya organisasi
menurut persepsinya masing-masing.
Salah satu pendapat dari Robbins
(2001)
dalam
Riani
(2011)
mendefinisikan budaya organisasi
sebagai nilai-nilai dominan yang
disebarluaskan
yang
dalam
dijadikan
organisasi
filosofi
kerja
karyawan yang menjadi panduan
bagi kebijakan organisasi dalam
mengelola karyawan dan konsumen.
Menurut
Moorheod
dan
Grifiin
dalam Maryadi (2012) berpendapat
bahwa budaya organisasi diartikan
sebagai
seperangkat
diterima
selalu
nilai
benar,
membantu
seseorang
organisasi
untuk
yang
yang
dalam
memahami
tindakan-tindakan mana yang dapat
diterima dan tindakan mana yang
tidak dapat diterima dan nilai-nilai
tersebut
dikomunikasikan
melalui
cerita dan cara-cara simbolis lainnya.
Senada dengan pendapat Gibson
(1996)
dalam
menyatakan
Irawan
bahwa
(2012)
budaya
organisasi menentukan apa yang
3
boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
peraturan tertulis, dasar operasional,
anggota
menentukan
atau sistematika kerja yang menjadi
perilaku
buku suci perusahaan. Lebih dari itu,
organisasi,
batas-batas
normatif
organisasi, menentukan sifat dan
budaya
bentuk
d’corp – jiwa perusahaan, yang
pengendalian
dan
perusahaan
adalah
pengawasan organisasi, menentukan
menjiwai
gaya manajerial yang dapat diterima
aktivitas dalam perusahaan anda.
oleh anggota organisasi, menentukan
Sangat
cara kerja yang tepat dan lain
budaya perusahaan yang menjadi
sebagainya.
menurut
dasar dari kinerja perusahaan agar
King
Sedangkan
keseharian
dan
spirit
ditekankan
segala
pentingnya
dalam
Widodo
(2010)
mampu berkembang dan bersaing
mengemukakan
bahwa
kinerja
dalam
jangka
panjang,
adalah aktivitas seseorang dalam
Santoso
melaksankan
yang
Artinya bahwa budaya organisasi
dibebankan kepadanya. Dari definisi
dapat membantu karyawan untuk
yang telah disampaikan diatas dapat
mengetahui tindakan apa yang boleh
disimpulkan
dilakukan dan tidak boleh dilakukan
tugas
pokok
bahwa
budaya
dalam
Riani
Tanadi
organisasi merupakan pedoman atau
karyawan
landasan dalam melaksanakan tugas
perusahaan ketika menjalankan suatu
pokok atau kegiatan suatu organisasi
pekerjaan.
yang
dan
organisasi juga merupakan kekuatan
serta
yang dapat mempengaruhi pola pikir,
dianut
bersama
mempengaruhi
perilaku
tindakan anggota organisasi.
Bagi
suatu
perusahaan,
penting karena menjadi dasar kinerja
perusahaan agar mampu bersaing dan
target
Kinerja
menurut
perusahaan
keberhasilan.
bukanlah
Selain
lingkungan
itu
budaya
persepsi, dan tindakan karyawan
budaya organisasi sangat berperan
mencapai
dalam
(2011)”.
“Budaya
sekedar
dalam
bekerja,
menentukan
sehingga
bagaimana
dapat
cara
karyawan bekerja sehari-hari dan
membuat mereka nyaman dalam
menjalankan
(1998)
tugasnya.
dalam
Riani
Luthans
(2011)
menyebutkan ada tiga fungsi budaya
organisasi yaitu: 1)Memberi sence of
4
identity kepada anggota organisasi
besar daripada faktor-faktor lain
untuk memahami visi, misi dan
seperti
menjadi
bagian
struktur
organisasi,
alat
integral
dari
analisis keuangan. Suatu perusahaan
2)Menghasilkan
dan
apabila memiliki budaya organisasi
meningkatkan komitmen terhadap
yang kuat, dimana nilai-nilai dari
misi organisasi. 3)Memberikan arah
budaya tersebut dapat diterima secara
dan memperkuat standar perilaku
luas sehingga karyawan lebih mudah
untuk
terpengaruh
organisasi.
mengendalikan
pelaku
dan
taat
terhadap
organisasi agar melaksanakan tugas
peraturan-peraturan yang ada dalam
dan tanggung jawab mereka secara
perusahaan yang mereka tempati.
efektif dan efisien untuk mencapai
Biasanya
tujuan dan sasaran organisasi yang
memberikan pesan yang konsisten
telah disepakati bersama.
kepada para karyawan mengenai apa
Budaya
penting
organisasi
bagi
suatu
sangat
perusahaan.
Secanggih apapun teknologi yang
dimiliki, selengkap apapun fasilitas
yang disediakan, dan sebesar apapun
modal yang dimiliki tidak akan
memberikan
apabila
hasil
tidak
yang
optimal
didukung
dengan
sumber daya manusia yang memiliki
kinerja dan perilaku yang baik.
Kotter dan Heskett (1997) dalam
Irawan (2012) mengatakan bahwa
budaya
yang
menghasilkan
kuat
efek
yang
dapat
sangat
mempengaruhi individu dan kinerja,
bahkan
dalam
suatu
lingkungan
bersaing pengaruh tersebut lebih
budaya
yang
kuat
yang dipandang berharga, sehingga
karyawan
merasa
puas
bekerja
diperusahaan. Kepuasan kerja inilah
yang
membuat
karyawan
mau
mengeluarkan seluruh energi dan
kemampuannya untuk menyelesaikan
pekerjaan. Semakin kuat budaya
organisasi, maka semakin tinggi pula
komitmen
karyawan
perusahaan.
terhadap
Sebaliknya
apabila
budaya dalam suatu perusahaan itu
lemah,
dimana
tertanam
dalam
nilai-nilai
budaya
yang
tersebut
hanya dianut oleh beberapa golongan
saja
yaitu
biasanya
dikalangan
manajemen puncak, akibatnya para
karyawan
tidak
peduli
dengan
budaya yang ada dalam perusahaan
5
yang mereka tempati. Selain itu,
suatu
budaya yang lemah biasanya pesan-
penghargaan dari perusahaan untuk
pesan
karyawan
yang
terkandung
belakang
dengan
bertolak
perusahaan,
adanya
yang
memiliki
keinginan
profesionalitas dan tanggung jawab
karyawan. Disisi lain, budaya yang
yang tinggi terhadap pekerjaannya,
kuat juga memiliki kelemahan yaitu
adanya
karyawan cenderung lebih pasif dan
membuat karyawan mampu bekerja
takut untuk menyatakan pendapat
secara teratur dan memiliki nilai
dan memberikan masukan-masukan
lebih,
untuk menyelesaikan masalah yang
komunikasi antara karyawan dengan
dihadapi
manajemen
perusahaan
terutama
pelatihan
serta
kerja
adanya
sehingga
karyawan
merasa
yang cepat. Tetapi perusahaan yang
manajemen
memiliki budaya kuat lebih baik
perhatian kepada karyawan.
budaya lemah. Menanamkan nilai-
senang
intesitas
masalah yang membutuhkan solusi
dibanding perusahaan yang memiliki
untuk
bekerja
selalu
bila
memberikan
Penutup
Berdasarkan
nilai agar dapat diterima secara luas
uraian
diatas
dari berbagai kalangan itu lebih
dapat disimpulkan bahwa budaya
penting daripada hanya sebagian
organisasi dapat membentuk tingkah
kalangan saja yang dapat menerima.
laku
Dengan diterimanya nilai secara luas,
mempengaruhi
maka perusahaan akan lebih mudah
Pencapaian kinerja yang optimal
mengarahkan
karyawan
dapat terwujud apabila karyawan
sehingga target perusahaan dapat
merasa nyaman dan puas dengan
dicapai dengan cepat dan perusahaan
kerjanya. Kepuasan kinerja terbentuk
akan lebih mudah untuk mencapai
melalui budaya yang ada dalam
keberhasilan.
lingkungan kerja, dimana dalam hal
para
Contoh budaya yang baik
antara lain adalah adanya solidaritas
antar karyawan yang tinggi dalam
karyawan
sehingga
kinerja
karyawan.
ini adalah lingkungan perusahaan.
Budaya organisasi yang dibangun
dapat
perilaku
memberikan
ruang
gerak
karyawan
yang
lebih
6
mendorong
terhadap
peningkatan
perusahaan
tidak
akan
tercapai
kepuasan kerja karyawan. Selain itu
apabila karyawan tidak bisa bekerja
budaya juga dapat meningkatkan
secara optimal. Oleh karena itu
komitmen karyawan terhadap misi
hendaknya perusahaan tidak hanya
perusahaan dan memperkuat standar
fokus pada masalah modal, fasilitas,
perilaku
mengendalikan
dan teknologi saja, tetapi mulailah
karyawan agar melaksanakan tugas
memberikan perhatian pada sumber
dan tanggung jawab mereka secara
daya
efektif dan efisien untuk mencapai
memperhatikan budaya perusahaan.
tujuan dan sasaran organisasi yang
Budaya yang kuat akan membantu
telah disepakati bersama. Sebagai
perusahaan
contoh
kepastian kepada karyawan untuk
untuk
misalnya,
memberikan
karyawan
perusahaan
penghargaan
yang
kepada
bekerja
secara
manusia,
yaitu
dalam
dengan
memberikan
berkembang bersama, dan membantu
perusahaan
dalam
mencapai
profesional dan bertanggungjawab
keberhasilannya.
terhadap pekerjaannya.
perilaku karyawan itu sangat penting,
Dengan
adanya penghargaan tersebut, maka
karena
karyawan akan termotivasi untuk
menentukan kinerja karyawan yang
mencurahkan
dan
nantinya akan berpengaruh pada
kemampuannya secara optimal untuk
kinerja perusahaan. Jadi perlu sekali
menyelesaikan
perusahaan membentuk budaya yang
segala
energi
pekerjaannya.
perilaku
Membentuk
akan
kuat
optimal, otomatis target perusahaan
sumber daya manusia yang memiliki
akan lebih mudah tercapai.
kinerja
penting
organisasi
dimiliki
oleh
sangat
suatu
perusahaan karena budaya memiliki
banyak peran dan fungsi terutama
mampu
yang
Apabila karyawan bekerja secara
Budaya
agar
lah
yang
membantu
berkembangnya
baik
menghasilkan
yang
tumbuh
perusahaan
dapat
dan
dan
membantu tercapainya visi dan misi
perusahaan.
dalam mencapai target atau sasaran
perusahaan.
Keberhasilan
suatu
7
8
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, H. 2012. “Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Subang)”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Pelita Ilmu – Vol 6.
N0.
2
Oktober
2012.
Available
online
at:
http://qjournal.co.id/paper-207-pengaruh-kepemimpinan-danbudaya-organisasi-terhadap-kinerja-karyawan.html
(accessed
November 2014)
Maryadi. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi, dan Kepuasan Kerja
Terhadap Disiplin Kerja Guru SD di Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang”. JMP Volume 1 No 2 - Agustus 2012.
Available online at: http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=7081&val=534 (accessed November 2014)
Riani, Asri Laksmi. 2011. “Budaya Organisasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. “Management”. Edisi 10: Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Widodo,
T.
2010. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi,
Kepemimpinan Terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga)”. Among Makarti Vol 3. No. 5 – Juli 2010.
Available
online
at:
http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/15 (accessed
November 2014)
ORGANISASI
Oleh:
Martha Sari Tri Andhiyani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret
Email: marthaandhiyani@yahoo.co.id
Abstrak
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, salah satunya adalah
budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan pedoman atau landasan untuk
menjalankan kegiatan dalam sebuah organisasi yang dibagi dan mempengaruhi
perilaku dan tindakan anggota organisasi. Budaya yang kuat dapat membantu
perusahaan dalam memberikan kepastian kepada seluruh karyawan untuk tumbuh
dengan dan membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan. Budaya yang kuat
memberikan pesan yang konsisten tentang apa yang dianggap valuabel, sehingga
karyawan yang puas dalam pekerjaan mereka. Kepuasan kerja adalah apa yang
membuat karyawan ingin menghabiskan seluruh energi dan kemampuannya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sehingga mencapai kinerja yang optimal. Dalam
menulis artikel ini, penulis melakukan studi literatur yang berkaitan dengan
budaya organisasi dan kinerja karyawan.
Kata kunci : budaya organisasi , kinerja karyawan
Sumber
daya
manusia
keberhasilan. Hal ini hanya bisa
merupakan aset terpenting dalam
dilakukan
suatu perusahaan karena berperan
memiliki perilaku kerja yang baik.
sebagai subyek pelaksana kebijakan
Sumber
dan kegiatan operasional perusahaan.
perusahaan seperti modal, fasilitas,
Persaingan yang dihadapi perusahan
mesin, maupun metode yang baik
pada dewasa ini semakin ketat
tidak akan bisa memberikan hasil
sehingga mengharuskan perusahaan
yang optimal apabila tidak didukung
memiliki sumber daya manusia yang
oleh karyawan yang memiliki kinerja
mampu
optimal.
bersaing
dan
membawa
oleh
daya
karyawan
yang
yang
dimiliki
1
Menurut
Maryadi
(2012)
tidak semua budaya yang diterapkan
banyak faktor yang mempengaruhi
sama kuatnya dalam mempengaruhi
perilaku disiplin kerja, yakni: (a)
perilaku
karyawan.
tujuan pekerjaan dan kemampuan
manajemen
“budaya
pekerjaan,
kesejahteraan,
(strong culture) yaitu, budaya yang
pengawasan melekat, sanksi hukum,
menanamkan nilai-nilai utama secara
teladan pemimpin, keadilan, dan
kokoh dan diterima secara luas di
hubungan kemanusiaan. Salah satu
kalangan para karyawan – memiliki
faktor yang mempengaruhi perilaku
pengaruh yang lebih besar terhadap
atau
adalah
perilaku para kayawan dibandingkan
lingkungan dari karyawan itu sendiri,
dengan budaya yang lemah” Robbins
yang dalam hal ini adalah budaya
dan
perusahaan. Budaya perusahaan atau
penerimaan karyawan terhadap nilai-
budaya
dapat
nilai
dalam
semakin besar komitmen mereka
bertingkah laku, cara bekerjasama
terhadap organisasi, maka budaya
dengan
organisasi
(b)
kinerja
karyawan
organisasi
mempengaruhi
karyawan
koleganya,
menggambarkan
dan
cara
Coulter
organisasi
akan
Dalam
yang
(2010).
itu
kuat
Apabila
tinggi
semakin
dan
kuat.
pekerjaannya.
Semakin kuat budaya organisasi
Selain itu budaya organisasi juga
maka semakin besar pengaruhnya
menentukan
terhadap
batasan-batasan
terhadap apa saja yang boleh dan
organisasi terdiri dari sekumpulan
nilai dan norma yang dianut bersama
oleh
anggota
organisasi
dan
mempengaruhi perilaku para anggota
organisasi.
Setiap
manajer
dalam
menjalankan fungsi-fungsi bisnisnya.
tidak boleh dilakukan oleh anggota
organisasi, artinya adalah budaya
cara
Sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk memiliki budaya
organisasi yang kuat karena jika
suatu perusahaan memiliki budaya
yang kuat, maka para karyawan akan
memberikan kesetiaan yang lebih
besar terhadap perusahaan. Tidak
perusahaan
atau
organisasi memiliki budaya, tetapi
hanya
masalah
budaya
yang
loyalitas,
kuat
juga
tetapi
akan
2
berpengaruh pada kinerja karyawan
Budaya Organisasi dan Kinerja
yang lebih baik. Karyawan dapat
Karyawan
memahami
nilai-nilai
pokok
organisasi secara jelas dan diterima
secara luas, mereka juga akan lebih
mengetahui
apa
yang
harus
dikerjakan dan apa yang diharapkan
dari diri mereka, sehingga mereka
dapat bertindak lebih cepat untuk
mengatasi berbagai masalah. Tetapi,
budaya yang kuat juga memiliki
dampak
negatif
perusahaan.
lebih
bagi
Karyawan
pasif
dan
suatu
cenderung
takut
untuk
menyatakan
pendapat
dan
memberikan
masukan-masukan
untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi
perusahaan
terutama
masalah yang berubah cepat dan
membutuhkan solusi yang cepat.
Kurangnya akses karyawan untuk
terlibat dalam keputusan manajemen,
menyebabkan perusahaan kesulitan
dalam menghadapi persaingan dan
sulit untuk mencapai keberhasilan.
Untuk itu, dalam tulisan ini akan
disajikan lebih detail mengenai peran
budaya
organisasi
dalam
mengoptimalkan kinerja karyawan.
Beberapa
Ahli
mendefinisikan budaya organisasi
menurut persepsinya masing-masing.
Salah satu pendapat dari Robbins
(2001)
dalam
Riani
(2011)
mendefinisikan budaya organisasi
sebagai nilai-nilai dominan yang
disebarluaskan
yang
dalam
dijadikan
organisasi
filosofi
kerja
karyawan yang menjadi panduan
bagi kebijakan organisasi dalam
mengelola karyawan dan konsumen.
Menurut
Moorheod
dan
Grifiin
dalam Maryadi (2012) berpendapat
bahwa budaya organisasi diartikan
sebagai
seperangkat
diterima
selalu
nilai
benar,
membantu
seseorang
organisasi
untuk
yang
yang
dalam
memahami
tindakan-tindakan mana yang dapat
diterima dan tindakan mana yang
tidak dapat diterima dan nilai-nilai
tersebut
dikomunikasikan
melalui
cerita dan cara-cara simbolis lainnya.
Senada dengan pendapat Gibson
(1996)
dalam
menyatakan
Irawan
bahwa
(2012)
budaya
organisasi menentukan apa yang
3
boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
peraturan tertulis, dasar operasional,
anggota
menentukan
atau sistematika kerja yang menjadi
perilaku
buku suci perusahaan. Lebih dari itu,
organisasi,
batas-batas
normatif
organisasi, menentukan sifat dan
budaya
bentuk
d’corp – jiwa perusahaan, yang
pengendalian
dan
perusahaan
adalah
pengawasan organisasi, menentukan
menjiwai
gaya manajerial yang dapat diterima
aktivitas dalam perusahaan anda.
oleh anggota organisasi, menentukan
Sangat
cara kerja yang tepat dan lain
budaya perusahaan yang menjadi
sebagainya.
menurut
dasar dari kinerja perusahaan agar
King
Sedangkan
keseharian
dan
spirit
ditekankan
segala
pentingnya
dalam
Widodo
(2010)
mampu berkembang dan bersaing
mengemukakan
bahwa
kinerja
dalam
jangka
panjang,
adalah aktivitas seseorang dalam
Santoso
melaksankan
yang
Artinya bahwa budaya organisasi
dibebankan kepadanya. Dari definisi
dapat membantu karyawan untuk
yang telah disampaikan diatas dapat
mengetahui tindakan apa yang boleh
disimpulkan
dilakukan dan tidak boleh dilakukan
tugas
pokok
bahwa
budaya
dalam
Riani
Tanadi
organisasi merupakan pedoman atau
karyawan
landasan dalam melaksanakan tugas
perusahaan ketika menjalankan suatu
pokok atau kegiatan suatu organisasi
pekerjaan.
yang
dan
organisasi juga merupakan kekuatan
serta
yang dapat mempengaruhi pola pikir,
dianut
bersama
mempengaruhi
perilaku
tindakan anggota organisasi.
Bagi
suatu
perusahaan,
penting karena menjadi dasar kinerja
perusahaan agar mampu bersaing dan
target
Kinerja
menurut
perusahaan
keberhasilan.
bukanlah
Selain
lingkungan
itu
budaya
persepsi, dan tindakan karyawan
budaya organisasi sangat berperan
mencapai
dalam
(2011)”.
“Budaya
sekedar
dalam
bekerja,
menentukan
sehingga
bagaimana
dapat
cara
karyawan bekerja sehari-hari dan
membuat mereka nyaman dalam
menjalankan
(1998)
tugasnya.
dalam
Riani
Luthans
(2011)
menyebutkan ada tiga fungsi budaya
organisasi yaitu: 1)Memberi sence of
4
identity kepada anggota organisasi
besar daripada faktor-faktor lain
untuk memahami visi, misi dan
seperti
menjadi
bagian
struktur
organisasi,
alat
integral
dari
analisis keuangan. Suatu perusahaan
2)Menghasilkan
dan
apabila memiliki budaya organisasi
meningkatkan komitmen terhadap
yang kuat, dimana nilai-nilai dari
misi organisasi. 3)Memberikan arah
budaya tersebut dapat diterima secara
dan memperkuat standar perilaku
luas sehingga karyawan lebih mudah
untuk
terpengaruh
organisasi.
mengendalikan
pelaku
dan
taat
terhadap
organisasi agar melaksanakan tugas
peraturan-peraturan yang ada dalam
dan tanggung jawab mereka secara
perusahaan yang mereka tempati.
efektif dan efisien untuk mencapai
Biasanya
tujuan dan sasaran organisasi yang
memberikan pesan yang konsisten
telah disepakati bersama.
kepada para karyawan mengenai apa
Budaya
penting
organisasi
bagi
suatu
sangat
perusahaan.
Secanggih apapun teknologi yang
dimiliki, selengkap apapun fasilitas
yang disediakan, dan sebesar apapun
modal yang dimiliki tidak akan
memberikan
apabila
hasil
tidak
yang
optimal
didukung
dengan
sumber daya manusia yang memiliki
kinerja dan perilaku yang baik.
Kotter dan Heskett (1997) dalam
Irawan (2012) mengatakan bahwa
budaya
yang
menghasilkan
kuat
efek
yang
dapat
sangat
mempengaruhi individu dan kinerja,
bahkan
dalam
suatu
lingkungan
bersaing pengaruh tersebut lebih
budaya
yang
kuat
yang dipandang berharga, sehingga
karyawan
merasa
puas
bekerja
diperusahaan. Kepuasan kerja inilah
yang
membuat
karyawan
mau
mengeluarkan seluruh energi dan
kemampuannya untuk menyelesaikan
pekerjaan. Semakin kuat budaya
organisasi, maka semakin tinggi pula
komitmen
karyawan
perusahaan.
terhadap
Sebaliknya
apabila
budaya dalam suatu perusahaan itu
lemah,
dimana
tertanam
dalam
nilai-nilai
budaya
yang
tersebut
hanya dianut oleh beberapa golongan
saja
yaitu
biasanya
dikalangan
manajemen puncak, akibatnya para
karyawan
tidak
peduli
dengan
budaya yang ada dalam perusahaan
5
yang mereka tempati. Selain itu,
suatu
budaya yang lemah biasanya pesan-
penghargaan dari perusahaan untuk
pesan
karyawan
yang
terkandung
belakang
dengan
bertolak
perusahaan,
adanya
yang
memiliki
keinginan
profesionalitas dan tanggung jawab
karyawan. Disisi lain, budaya yang
yang tinggi terhadap pekerjaannya,
kuat juga memiliki kelemahan yaitu
adanya
karyawan cenderung lebih pasif dan
membuat karyawan mampu bekerja
takut untuk menyatakan pendapat
secara teratur dan memiliki nilai
dan memberikan masukan-masukan
lebih,
untuk menyelesaikan masalah yang
komunikasi antara karyawan dengan
dihadapi
manajemen
perusahaan
terutama
pelatihan
serta
kerja
adanya
sehingga
karyawan
merasa
yang cepat. Tetapi perusahaan yang
manajemen
memiliki budaya kuat lebih baik
perhatian kepada karyawan.
budaya lemah. Menanamkan nilai-
senang
intesitas
masalah yang membutuhkan solusi
dibanding perusahaan yang memiliki
untuk
bekerja
selalu
bila
memberikan
Penutup
Berdasarkan
nilai agar dapat diterima secara luas
uraian
diatas
dari berbagai kalangan itu lebih
dapat disimpulkan bahwa budaya
penting daripada hanya sebagian
organisasi dapat membentuk tingkah
kalangan saja yang dapat menerima.
laku
Dengan diterimanya nilai secara luas,
mempengaruhi
maka perusahaan akan lebih mudah
Pencapaian kinerja yang optimal
mengarahkan
karyawan
dapat terwujud apabila karyawan
sehingga target perusahaan dapat
merasa nyaman dan puas dengan
dicapai dengan cepat dan perusahaan
kerjanya. Kepuasan kinerja terbentuk
akan lebih mudah untuk mencapai
melalui budaya yang ada dalam
keberhasilan.
lingkungan kerja, dimana dalam hal
para
Contoh budaya yang baik
antara lain adalah adanya solidaritas
antar karyawan yang tinggi dalam
karyawan
sehingga
kinerja
karyawan.
ini adalah lingkungan perusahaan.
Budaya organisasi yang dibangun
dapat
perilaku
memberikan
ruang
gerak
karyawan
yang
lebih
6
mendorong
terhadap
peningkatan
perusahaan
tidak
akan
tercapai
kepuasan kerja karyawan. Selain itu
apabila karyawan tidak bisa bekerja
budaya juga dapat meningkatkan
secara optimal. Oleh karena itu
komitmen karyawan terhadap misi
hendaknya perusahaan tidak hanya
perusahaan dan memperkuat standar
fokus pada masalah modal, fasilitas,
perilaku
mengendalikan
dan teknologi saja, tetapi mulailah
karyawan agar melaksanakan tugas
memberikan perhatian pada sumber
dan tanggung jawab mereka secara
daya
efektif dan efisien untuk mencapai
memperhatikan budaya perusahaan.
tujuan dan sasaran organisasi yang
Budaya yang kuat akan membantu
telah disepakati bersama. Sebagai
perusahaan
contoh
kepastian kepada karyawan untuk
untuk
misalnya,
memberikan
karyawan
perusahaan
penghargaan
yang
kepada
bekerja
secara
manusia,
yaitu
dalam
dengan
memberikan
berkembang bersama, dan membantu
perusahaan
dalam
mencapai
profesional dan bertanggungjawab
keberhasilannya.
terhadap pekerjaannya.
perilaku karyawan itu sangat penting,
Dengan
adanya penghargaan tersebut, maka
karena
karyawan akan termotivasi untuk
menentukan kinerja karyawan yang
mencurahkan
dan
nantinya akan berpengaruh pada
kemampuannya secara optimal untuk
kinerja perusahaan. Jadi perlu sekali
menyelesaikan
perusahaan membentuk budaya yang
segala
energi
pekerjaannya.
perilaku
Membentuk
akan
kuat
optimal, otomatis target perusahaan
sumber daya manusia yang memiliki
akan lebih mudah tercapai.
kinerja
penting
organisasi
dimiliki
oleh
sangat
suatu
perusahaan karena budaya memiliki
banyak peran dan fungsi terutama
mampu
yang
Apabila karyawan bekerja secara
Budaya
agar
lah
yang
membantu
berkembangnya
baik
menghasilkan
yang
tumbuh
perusahaan
dapat
dan
dan
membantu tercapainya visi dan misi
perusahaan.
dalam mencapai target atau sasaran
perusahaan.
Keberhasilan
suatu
7
8
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, H. 2012. “Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Subang)”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Pelita Ilmu – Vol 6.
N0.
2
Oktober
2012.
Available
online
at:
http://qjournal.co.id/paper-207-pengaruh-kepemimpinan-danbudaya-organisasi-terhadap-kinerja-karyawan.html
(accessed
November 2014)
Maryadi. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi, dan Kepuasan Kerja
Terhadap Disiplin Kerja Guru SD di Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang”. JMP Volume 1 No 2 - Agustus 2012.
Available online at: http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=7081&val=534 (accessed November 2014)
Riani, Asri Laksmi. 2011. “Budaya Organisasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. “Management”. Edisi 10: Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Widodo,
T.
2010. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi,
Kepemimpinan Terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga)”. Among Makarti Vol 3. No. 5 – Juli 2010.
Available
online
at:
http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/15 (accessed
November 2014)