OPTIMALISASI KINERJA KARYAWAN MELALUI BU

OPTIMALISASI KINERJA KARYAWAN MELALUI BUDAYA
ORGANISASI

Oleh:
Martha Sari Tri Andhiyani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret
Email: marthaandhiyani@yahoo.co.id

Abstrak
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, salah satunya adalah
budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan pedoman atau landasan untuk
menjalankan kegiatan dalam sebuah organisasi yang dibagi dan mempengaruhi
perilaku dan tindakan anggota organisasi. Budaya yang kuat dapat membantu
perusahaan dalam memberikan kepastian kepada seluruh karyawan untuk tumbuh
dengan dan membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan. Budaya yang kuat
memberikan pesan yang konsisten tentang apa yang dianggap valuabel, sehingga
karyawan yang puas dalam pekerjaan mereka. Kepuasan kerja adalah apa yang
membuat karyawan ingin menghabiskan seluruh energi dan kemampuannya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sehingga mencapai kinerja yang optimal. Dalam
menulis artikel ini, penulis melakukan studi literatur yang berkaitan dengan
budaya organisasi dan kinerja karyawan.

Kata kunci : budaya organisasi , kinerja karyawan
Sumber

daya

manusia

keberhasilan. Hal ini hanya bisa

merupakan aset terpenting dalam

dilakukan

suatu perusahaan karena berperan

memiliki perilaku kerja yang baik.

sebagai subyek pelaksana kebijakan

Sumber


dan kegiatan operasional perusahaan.

perusahaan seperti modal, fasilitas,

Persaingan yang dihadapi perusahan

mesin, maupun metode yang baik

pada dewasa ini semakin ketat

tidak akan bisa memberikan hasil

sehingga mengharuskan perusahaan

yang optimal apabila tidak didukung

memiliki sumber daya manusia yang

oleh karyawan yang memiliki kinerja


mampu

optimal.

bersaing

dan

membawa

oleh
daya

karyawan
yang

yang

dimiliki


1

Menurut

Maryadi

(2012)

tidak semua budaya yang diterapkan

banyak faktor yang mempengaruhi

sama kuatnya dalam mempengaruhi

perilaku disiplin kerja, yakni: (a)

perilaku

karyawan.


tujuan pekerjaan dan kemampuan

manajemen

“budaya

pekerjaan,

kesejahteraan,

(strong culture) yaitu, budaya yang

pengawasan melekat, sanksi hukum,

menanamkan nilai-nilai utama secara

teladan pemimpin, keadilan, dan

kokoh dan diterima secara luas di


hubungan kemanusiaan. Salah satu

kalangan para karyawan – memiliki

faktor yang mempengaruhi perilaku

pengaruh yang lebih besar terhadap

atau

adalah

perilaku para kayawan dibandingkan

lingkungan dari karyawan itu sendiri,

dengan budaya yang lemah” Robbins

yang dalam hal ini adalah budaya


dan

perusahaan. Budaya perusahaan atau

penerimaan karyawan terhadap nilai-

budaya

dapat

nilai

dalam

semakin besar komitmen mereka

bertingkah laku, cara bekerjasama

terhadap organisasi, maka budaya


dengan

organisasi

(b)

kinerja

karyawan

organisasi

mempengaruhi

karyawan

koleganya,

menggambarkan


dan

cara

Coulter
organisasi

akan

Dalam
yang

(2010).
itu

kuat

Apabila


tinggi

semakin

dan

kuat.

pekerjaannya.

Semakin kuat budaya organisasi

Selain itu budaya organisasi juga

maka semakin besar pengaruhnya

menentukan

terhadap


batasan-batasan

terhadap apa saja yang boleh dan

organisasi terdiri dari sekumpulan
nilai dan norma yang dianut bersama
oleh

anggota

organisasi

dan

mempengaruhi perilaku para anggota
organisasi.
Setiap

manajer

dalam

menjalankan fungsi-fungsi bisnisnya.

tidak boleh dilakukan oleh anggota
organisasi, artinya adalah budaya

cara

Sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk memiliki budaya
organisasi yang kuat karena jika
suatu perusahaan memiliki budaya
yang kuat, maka para karyawan akan
memberikan kesetiaan yang lebih
besar terhadap perusahaan. Tidak

perusahaan

atau

organisasi memiliki budaya, tetapi

hanya

masalah

budaya

yang

loyalitas,
kuat

juga

tetapi
akan

2

berpengaruh pada kinerja karyawan

Budaya Organisasi dan Kinerja

yang lebih baik. Karyawan dapat

Karyawan

memahami

nilai-nilai

pokok

organisasi secara jelas dan diterima
secara luas, mereka juga akan lebih
mengetahui

apa

yang

harus

dikerjakan dan apa yang diharapkan
dari diri mereka, sehingga mereka
dapat bertindak lebih cepat untuk
mengatasi berbagai masalah. Tetapi,
budaya yang kuat juga memiliki
dampak

negatif

perusahaan.
lebih

bagi

Karyawan

pasif

dan

suatu

cenderung

takut

untuk

menyatakan

pendapat

dan

memberikan

masukan-masukan

untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi

perusahaan

terutama

masalah yang berubah cepat dan
membutuhkan solusi yang cepat.
Kurangnya akses karyawan untuk
terlibat dalam keputusan manajemen,
menyebabkan perusahaan kesulitan
dalam menghadapi persaingan dan
sulit untuk mencapai keberhasilan.
Untuk itu, dalam tulisan ini akan
disajikan lebih detail mengenai peran
budaya

organisasi

dalam

mengoptimalkan kinerja karyawan.

Beberapa

Ahli

mendefinisikan budaya organisasi
menurut persepsinya masing-masing.
Salah satu pendapat dari Robbins
(2001)

dalam

Riani

(2011)

mendefinisikan budaya organisasi
sebagai nilai-nilai dominan yang
disebarluaskan
yang

dalam

dijadikan

organisasi

filosofi

kerja

karyawan yang menjadi panduan
bagi kebijakan organisasi dalam
mengelola karyawan dan konsumen.
Menurut

Moorheod

dan

Grifiin

dalam Maryadi (2012) berpendapat
bahwa budaya organisasi diartikan
sebagai

seperangkat

diterima

selalu

nilai
benar,

membantu

seseorang

organisasi

untuk

yang
yang
dalam

memahami

tindakan-tindakan mana yang dapat
diterima dan tindakan mana yang
tidak dapat diterima dan nilai-nilai
tersebut

dikomunikasikan

melalui

cerita dan cara-cara simbolis lainnya.
Senada dengan pendapat Gibson
(1996)

dalam

menyatakan

Irawan
bahwa

(2012)
budaya

organisasi menentukan apa yang

3

boleh dan tidak boleh dilakukan oleh

peraturan tertulis, dasar operasional,

anggota

menentukan

atau sistematika kerja yang menjadi

perilaku

buku suci perusahaan. Lebih dari itu,

organisasi,

batas-batas

normatif

organisasi, menentukan sifat dan

budaya

bentuk

d’corp – jiwa perusahaan, yang

pengendalian

dan

perusahaan

adalah

pengawasan organisasi, menentukan

menjiwai

gaya manajerial yang dapat diterima

aktivitas dalam perusahaan anda.

oleh anggota organisasi, menentukan

Sangat

cara kerja yang tepat dan lain

budaya perusahaan yang menjadi

sebagainya.

menurut

dasar dari kinerja perusahaan agar

King

Sedangkan

keseharian

dan

spirit

ditekankan

segala

pentingnya

dalam

Widodo

(2010)

mampu berkembang dan bersaing

mengemukakan

bahwa

kinerja

dalam

jangka

panjang,

adalah aktivitas seseorang dalam

Santoso

melaksankan

yang

Artinya bahwa budaya organisasi

dibebankan kepadanya. Dari definisi

dapat membantu karyawan untuk

yang telah disampaikan diatas dapat

mengetahui tindakan apa yang boleh

disimpulkan

dilakukan dan tidak boleh dilakukan

tugas

pokok

bahwa

budaya

dalam

Riani

Tanadi

organisasi merupakan pedoman atau

karyawan

landasan dalam melaksanakan tugas

perusahaan ketika menjalankan suatu

pokok atau kegiatan suatu organisasi

pekerjaan.

yang

dan

organisasi juga merupakan kekuatan

serta

yang dapat mempengaruhi pola pikir,

dianut

bersama

mempengaruhi

perilaku

tindakan anggota organisasi.
Bagi

suatu

perusahaan,

penting karena menjadi dasar kinerja
perusahaan agar mampu bersaing dan
target

Kinerja

menurut

perusahaan

keberhasilan.

bukanlah

Selain

lingkungan
itu

budaya

persepsi, dan tindakan karyawan

budaya organisasi sangat berperan

mencapai

dalam

(2011)”.

“Budaya
sekedar

dalam

bekerja,

menentukan

sehingga
bagaimana

dapat
cara

karyawan bekerja sehari-hari dan
membuat mereka nyaman dalam
menjalankan
(1998)

tugasnya.

dalam

Riani

Luthans
(2011)

menyebutkan ada tiga fungsi budaya
organisasi yaitu: 1)Memberi sence of

4

identity kepada anggota organisasi

besar daripada faktor-faktor lain

untuk memahami visi, misi dan

seperti

menjadi

bagian

struktur

organisasi,

alat

integral

dari

analisis keuangan. Suatu perusahaan

2)Menghasilkan

dan

apabila memiliki budaya organisasi

meningkatkan komitmen terhadap

yang kuat, dimana nilai-nilai dari

misi organisasi. 3)Memberikan arah

budaya tersebut dapat diterima secara

dan memperkuat standar perilaku

luas sehingga karyawan lebih mudah

untuk

terpengaruh

organisasi.

mengendalikan

pelaku

dan

taat

terhadap

organisasi agar melaksanakan tugas

peraturan-peraturan yang ada dalam

dan tanggung jawab mereka secara

perusahaan yang mereka tempati.

efektif dan efisien untuk mencapai

Biasanya

tujuan dan sasaran organisasi yang

memberikan pesan yang konsisten

telah disepakati bersama.

kepada para karyawan mengenai apa

Budaya
penting

organisasi

bagi

suatu

sangat

perusahaan.

Secanggih apapun teknologi yang
dimiliki, selengkap apapun fasilitas
yang disediakan, dan sebesar apapun
modal yang dimiliki tidak akan
memberikan
apabila

hasil

tidak

yang

optimal

didukung

dengan

sumber daya manusia yang memiliki
kinerja dan perilaku yang baik.
Kotter dan Heskett (1997) dalam
Irawan (2012) mengatakan bahwa
budaya

yang

menghasilkan

kuat

efek

yang

dapat
sangat

mempengaruhi individu dan kinerja,
bahkan

dalam

suatu

lingkungan

bersaing pengaruh tersebut lebih

budaya

yang

kuat

yang dipandang berharga, sehingga
karyawan

merasa

puas

bekerja

diperusahaan. Kepuasan kerja inilah
yang

membuat

karyawan

mau

mengeluarkan seluruh energi dan
kemampuannya untuk menyelesaikan
pekerjaan. Semakin kuat budaya
organisasi, maka semakin tinggi pula
komitmen

karyawan

perusahaan.

terhadap

Sebaliknya

apabila

budaya dalam suatu perusahaan itu
lemah,

dimana

tertanam

dalam

nilai-nilai
budaya

yang

tersebut

hanya dianut oleh beberapa golongan
saja

yaitu

biasanya

dikalangan

manajemen puncak, akibatnya para
karyawan

tidak

peduli

dengan

budaya yang ada dalam perusahaan

5

yang mereka tempati. Selain itu,

suatu

budaya yang lemah biasanya pesan-

penghargaan dari perusahaan untuk

pesan

karyawan

yang

terkandung

belakang

dengan

bertolak

perusahaan,

adanya

yang

memiliki

keinginan

profesionalitas dan tanggung jawab

karyawan. Disisi lain, budaya yang

yang tinggi terhadap pekerjaannya,

kuat juga memiliki kelemahan yaitu

adanya

karyawan cenderung lebih pasif dan

membuat karyawan mampu bekerja

takut untuk menyatakan pendapat

secara teratur dan memiliki nilai

dan memberikan masukan-masukan

lebih,

untuk menyelesaikan masalah yang

komunikasi antara karyawan dengan

dihadapi

manajemen

perusahaan

terutama

pelatihan

serta

kerja

adanya
sehingga

karyawan

merasa

yang cepat. Tetapi perusahaan yang

manajemen

memiliki budaya kuat lebih baik

perhatian kepada karyawan.

budaya lemah. Menanamkan nilai-

senang

intesitas

masalah yang membutuhkan solusi

dibanding perusahaan yang memiliki

untuk

bekerja

selalu

bila

memberikan

Penutup
Berdasarkan

nilai agar dapat diterima secara luas

uraian

diatas

dari berbagai kalangan itu lebih

dapat disimpulkan bahwa budaya

penting daripada hanya sebagian

organisasi dapat membentuk tingkah

kalangan saja yang dapat menerima.

laku

Dengan diterimanya nilai secara luas,

mempengaruhi

maka perusahaan akan lebih mudah

Pencapaian kinerja yang optimal

mengarahkan

karyawan

dapat terwujud apabila karyawan

sehingga target perusahaan dapat

merasa nyaman dan puas dengan

dicapai dengan cepat dan perusahaan

kerjanya. Kepuasan kinerja terbentuk

akan lebih mudah untuk mencapai

melalui budaya yang ada dalam

keberhasilan.

lingkungan kerja, dimana dalam hal

para

Contoh budaya yang baik
antara lain adalah adanya solidaritas
antar karyawan yang tinggi dalam

karyawan

sehingga

kinerja

karyawan.

ini adalah lingkungan perusahaan.
Budaya organisasi yang dibangun
dapat
perilaku

memberikan

ruang

gerak

karyawan

yang

lebih

6

mendorong

terhadap

peningkatan

perusahaan

tidak

akan

tercapai

kepuasan kerja karyawan. Selain itu

apabila karyawan tidak bisa bekerja

budaya juga dapat meningkatkan

secara optimal. Oleh karena itu

komitmen karyawan terhadap misi

hendaknya perusahaan tidak hanya

perusahaan dan memperkuat standar

fokus pada masalah modal, fasilitas,

perilaku

mengendalikan

dan teknologi saja, tetapi mulailah

karyawan agar melaksanakan tugas

memberikan perhatian pada sumber

dan tanggung jawab mereka secara

daya

efektif dan efisien untuk mencapai

memperhatikan budaya perusahaan.

tujuan dan sasaran organisasi yang

Budaya yang kuat akan membantu

telah disepakati bersama. Sebagai

perusahaan

contoh

kepastian kepada karyawan untuk

untuk

misalnya,

memberikan
karyawan

perusahaan

penghargaan
yang

kepada

bekerja

secara

manusia,

yaitu

dalam

dengan

memberikan

berkembang bersama, dan membantu
perusahaan

dalam

mencapai

profesional dan bertanggungjawab

keberhasilannya.

terhadap pekerjaannya.

perilaku karyawan itu sangat penting,

Dengan

adanya penghargaan tersebut, maka

karena

karyawan akan termotivasi untuk

menentukan kinerja karyawan yang

mencurahkan

dan

nantinya akan berpengaruh pada

kemampuannya secara optimal untuk

kinerja perusahaan. Jadi perlu sekali

menyelesaikan

perusahaan membentuk budaya yang

segala

energi

pekerjaannya.

perilaku

Membentuk
akan

kuat

optimal, otomatis target perusahaan

sumber daya manusia yang memiliki

akan lebih mudah tercapai.

kinerja

penting

organisasi

dimiliki

oleh

sangat
suatu

perusahaan karena budaya memiliki
banyak peran dan fungsi terutama

mampu

yang

Apabila karyawan bekerja secara

Budaya

agar

lah

yang

membantu
berkembangnya

baik

menghasilkan
yang

tumbuh
perusahaan

dapat
dan
dan

membantu tercapainya visi dan misi
perusahaan.

dalam mencapai target atau sasaran
perusahaan.

Keberhasilan

suatu

7

8

DAFTAR PUSTAKA
Irawan, H. 2012. “Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Subang)”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Pelita Ilmu – Vol 6.
N0.
2
Oktober
2012.
Available
online
at:
http://qjournal.co.id/paper-207-pengaruh-kepemimpinan-danbudaya-organisasi-terhadap-kinerja-karyawan.html
(accessed
November 2014)
Maryadi. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi, dan Kepuasan Kerja
Terhadap Disiplin Kerja Guru SD di Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang”. JMP Volume 1 No 2 - Agustus 2012.
Available online at: http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=7081&val=534 (accessed November 2014)
Riani, Asri Laksmi. 2011. “Budaya Organisasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. “Management”. Edisi 10: Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Widodo,

T.

2010. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi,
Kepemimpinan Terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga)”. Among Makarti Vol 3. No. 5 – Juli 2010.
Available
online
at:
http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/15 (accessed
November 2014)