Update Perkembangan Ekonomi dan kemak
Update Perkembangan
Ekonomi
Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas
Minggu-I
4-8 Mei 2015
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Highlight Minggu ini
Data terbaru AS mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I
2015 bersifat sementara. Indeks kepercayaan bisnis kecil meningkat di bulan April,
sementara tingkat pengangguran menurun.
Penurunan cadangan devisa di bulan April 2015 mengindikasikan BI masih
melanjutkan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar. Penurunan cadangan devisa
juga disebabkan peningkatan utang luar negeri pemerintah.
Perkembangan Perekonomian Global
Ekspor Impor China
60
50
Indeks Kepercayaan Bisnis Kecil AS
mengalami peningkatan 1,7 poin menjadi
96,9 pada April 2015. Secara umum bisnis
kecil memiliki proporsi sekitar setengah
dari PDB dari sektor swasta.
40
30
20
% YoY
Gambar 1.
Tingkat pengangguran AS di bulan April
2015 mengalami penurunan hingga
mendekati tingkat terendahnya selama
tujuh tahun terakhir (5,4%).
Ekspor dan impor China bulan April 2015
mengalami penurunan masing-masing
sebesar 6,4% dan 16,2% (YoY). Dengan
perkembangan tersebut surplus
perdagangan China menjadi sebesar
USD34,14 miliar.
Pemerintah India memperkirakan
pertumbuhan ekonomi sebesar 7-7,5
persen pada tahun fiskal lalu (1 April – 31
Maret) dan menargetkan pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi tahun depan.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan
ekonomi potensial India di atas 10 persen.
Untuk mencapai potensinya tersebut,
pemerintah India akan meningkatkan
investasi, utamanya di bidang pertanian.
-6.4
0
-20
-16.2
-30
Bank Sentral China, untuk ketiga kalinya
dalam tiga bulan terakhir, menurunkan
suku bunganya sebesar 25 basis poin.
Penurunan tersebut diharapkan dapat
mengurangi beban biaya pinjaman
perusahaan danmendorong pertumbuhan
ekonomi.
10
-10
Ekspor
Impor
Sumber: Bloomberg
Gambar 2.
% QoQ
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Pertumbuhan Ekonomi India
Sumber: Reserve Bank of India
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015
7.5
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Perkembangan Perekonomian Domestik
Pertumbuhan Uang Beredar (M2)
meningkat 16,3 persen (yoy) pada Maret
2015 menjadi Rp 4.246,3 triliun.
Pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh faktor
ekspansi keuangan Pemerintah Pusat
yang tumbuh 38,2 persen.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada
Februari 2015 sebesar 5,81 persen.
Terjadi penurunan dibandingkan TPT
Agustus 2014 (5,94 persen), akan tetapi
terjadi peningkatan jika dibandingkan TPT
Februari 2014 (5,7 persen).
Gambar 3.
Bank Indonesia melanjutkan upaya
intervensi dalam rangka stabilisasi nilai
tukar Rupiah. Hal ini tercermin dari
penurunan cadangan devisa menjadi
sebesar US$ 110,9 miliar (setara 6,9
bulan impor) pada akhir April 2015.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada
April 2015 melemah sebesar 9,5 poin
menjadi 107,4. Penurunan IKK terbesar
terjadi pada kelompok responden dengan
tingkat pengeluaran Rp 2-3 juta per
bulan.
Kredit yang disalurkan oleh perbankan
pada bulan Maret 2015 mengalami
perlambatan, tumbuh 11,1 persen (yoy)
dibandingkan pertumbuhan Februari
sebear 12,0 persen (yoy). Penurunan
terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja
(KMK).
Untuk memitigasi risiko ketidakseimbangan keuangan, Bank Indonesia
menyiapkan beberapa kebijakan
makroprudensial, diantaranya
penyesuaian ketentuan GWM-LDR dan
penerapan Countercyclical Capital Buffer.
Jumlah Uang Beredar
Sumber: Bank Indonesia
Gambar 4.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia
Sumber: BPS
Antisipasi Kebijakan
Perlambatan pertumbuhan kredit mengindikasikan pelemahan kinerja bisnis dan
aktivitas perekonomian nasional. Langkah bank sentral untuk merelaksasi
kebijakan makroprudensialnya akan membantu meningkatkan pertumbuhan
kredit.
Opsi untuk menurunkan tingkat suku bunga juga bisa dipertimbangkan di tengah
pelemahan ekonomi saat ini. Namun dengan tetap mempertimbangkan berbagai
resiko, terutama dari sisi eksternal.
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Tabel 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia
Indeks saham dunia mengalami pergerakan yang bervariatif. Cina mengalami penurunan indeks saham tertinggi mencapai 5,31 persen
seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi di Cina.
Negara
Minggu lalu
Terakhir
(01 Mei'15)
(08 Mei'15)
% perubahan
Mingguan
YtD
Tahunan
BRIC
Brasil (BVSP)
55.728,00
57.067,00
2,40%
13,33%
6,98%
Rusia (RTS)
1.029,31
1.059,52
2,93%
34,00%
(14,05%)
India (BSE)
27.011,31
27.105,39
0,35%
(1,46%)
21,31%
Cina (SSEA)
4.441,66
4.205,92
(5,31%)
30,03%
108,70%
Indonesia (JSX)
5.086,43
5.182,21
1,88%
(0,86%)
6,61%
Malaysia (KLSE)
1.818,27
1.807,65
(0,58%)
2,63%
(2,96%)
Singapura (STI)
3.487,39
3.452,01
(1,01%)
2,58%
6,29%
Thailand (SET)
1.526,74
1.510,51
(1,06%)
0,86%
9,54%
Hongkong (Hang Seng)
28.133,00
27.577,34
(1,98%)
16,83%
26,29%
Jepang (Nikkei 225)
19.531,63
19.379,19
(0,78%)
11,05%
36,82%
ASEAN-4
Negara maju
Korea Selatan (KOSPI)
2.127,17
2.085,52
(1,96%)
8,87%
6,92%
Amerika Serikat (DJIA)
18.024,06
18.191,11
0,93%
2,06%
9,91%
Amerika Serikat (S&P 500)
2.108,29
2.116,10
0,37%
2,78%
12,82%
Uni Eropa (STOXX 50)
3.615,59
3.649,48
0,94%
15,99%
13,89%
Sumber: Bloomberg
Tabel 2. Perkembangan Nilai Tukar
Rupiah mengalami pelemahan tertinggi terhadap dolar Amerika Serikat. Pelemahan rupiah ini terutama disebabkan oleh faktor internal
yang menimbulkan sentimen negatif.
Minggu lalu
Terakhir
( 01 Mei'15)
( 08 Mei'15)
Mingguan
YtD
Tahunan
USD-JPY
120,15
119,76
(0,32%)
0,02%
17,80%
USD-EUR
0,89
0,89
(0,10%)
7,98%
23,46%
USD-GBP
0,66
0,65
(1,89%)
0,95%
9,69%
USD-CNY
6,20
6,21
0,10%
0,03%
(0,30%)
USD-IDR
12948,00
13121,00
1,34%
5,92%
13,47%
USD-MYR
3,57
3,60
0,70%
2,92%
11,13%
USD-SGD
1,33
1,33
(0,13%)
0,38%
6,49%
USD-THB
33,24
33,55
0,95%
1,83%
3,27%
Nilai Tukar
Sumber: Bloomberg
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015
% perubahan
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Tabel 3. Perkembangan Harga Komoditas Internasional
Mayoritas harga komoditas internasional mengalami peningkatan pada awal pekan Mei. Harga minyak mentah (Brent Oil) mengalami
penurunan tipis seiring peningkatan kembali produksi minyak di AS.
Negara
Minggu lalu
Terakhir
(01 Mei'15)
(08 Mei'15)
% perubahan
Mingguan
YtD
Tahunan
Beras
9,95
9,51
(4,47%)
(17,28%)
(37,92%)
Gula
12,91
13,42
3,95%
(7,58%)
(22,16%)
Gandum
470,00
476,50
1,38%
(19,20%)
(34,43%)
Kacang Kedelai
968,50
984,50
1,65%
(3,41%)
(33,22%)
Jagung
363,00
363,00
0,00%
(8,56%)
(30,06%)
Cokelat
2877,00
2945,00
2,36%
1,20%
0,51%
66,46
65,39
(1,61%)
14,06%
(39,48%)
Minyak Mentah (Brent Oil)
Gas Alam
Emas
2,78
2,88
3,75%
(0,55%)
(37,98%)
1174,50
1188,90
1,23%
0,41%
(7,75%)
292,95
292,05
(0,31%)
3,36%
(4,15%)
16,14
16,47
2,05%
5,55%
(14,47%)
Tembaga
Perak
Sumber: Bloomberg
Tabel 4. Perkembangan Harga Bahan Kebutuhan Pokok
Mayoritas harga bahan pokok domestik mengalami peningkatan seiring antisipasi peningkatan permintaan menjelang bulan puasa/
Ramadhan. Harga beras mengalami penurunan tipis memasuki musim panen.
Negara
Minyak Goreng Kemasan
Minyak Goreng Curah
Minggu lalu
Terakhir
(30 April’15)
(08 Mei'15)
15.134,00
% perubahan
Mingguan
MtD
YtD
Tahunan
15.171,00
0,24%
(0,07%)
0,62%
4,76%
11.155,00
11.221,00
0,59%
(0,23%)
(0,70%)
(3,93%)
101.552,00
101.622,00
0,07%
(0,13%)
0,41%
4,21%
Daging Ayam Broiler
27.948,00
28.368,00
1,50%
0,17%
(4,38%)
(0,21%)
Daging Ayam Kampung
59.805,00
59.896,00
0,15%
0,01%
(2,83%)
6,11%
Telur Ayam Ras
20.570,00
20.728,00
0,77%
(0,54%)
(5,64%)
10,25%
Telur Ayam Kampung
40.976,00
40.984,00
0,02%
(0,31%)
(2,47%)
1,08%
Tepung Terigu
8.832,00
8.858,00
0,29%
(0,05%)
0,11%
2,22%
Kedelai Impor
11.108,00
11.120,00
0,11%
(0,82%)
(1,91%)
0,57%
Kedelai lokal
11.080,00
10.907,00
(1,56%)
(1,83%)
(1,06%)
3,90%
9.845,00
9.778,00
(0,68%)
(1,18%)
2,99%
11,38%
Gula Pasir
12.416,00
12.427,00
0,09%
(0,38%
11,35%
10,20%
Susu Kental Manis
10.291,00
10.331,00
0,39%
0,20%
1,18%
4,52%
Daging Sapi
Beras Medium
Mie Instant
2.085,00
2.108,00
1,10%
1,10%
4,46%
12,55%
Cabe Merah Keriting
21.900,00
25.175,00
14,95%
2,44%
(59,38%)
26,20%
Cabe Merah Biasa
22.994,00
28.079,00
22,11%
5,68%
(51,84%)
35,82%
Bawang Merah
29.221,00
30.155,00
3,20%
2,81%
44,26%
36,83%
Ikan Teri Asin
66.880,00
67.052,00
0,26%
0,08%
1,38%
6,26%
Kacang Hijau
20.293,00
20.127,00
(0,82%)
(0,46%)
4,46%
5,53%
Kacang Tanah
21.392,00
21.355,00
(0,17%)
(1,10%)
7,48%
22,29%
Ketela Pohon
5.914,00
Sumber: Kementerian Perdagangan
5.118,00
(13,46%)
0,12%
(1,22%)
(0,45%)
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015
Ekonomi
Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas
Minggu-I
4-8 Mei 2015
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Highlight Minggu ini
Data terbaru AS mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I
2015 bersifat sementara. Indeks kepercayaan bisnis kecil meningkat di bulan April,
sementara tingkat pengangguran menurun.
Penurunan cadangan devisa di bulan April 2015 mengindikasikan BI masih
melanjutkan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar. Penurunan cadangan devisa
juga disebabkan peningkatan utang luar negeri pemerintah.
Perkembangan Perekonomian Global
Ekspor Impor China
60
50
Indeks Kepercayaan Bisnis Kecil AS
mengalami peningkatan 1,7 poin menjadi
96,9 pada April 2015. Secara umum bisnis
kecil memiliki proporsi sekitar setengah
dari PDB dari sektor swasta.
40
30
20
% YoY
Gambar 1.
Tingkat pengangguran AS di bulan April
2015 mengalami penurunan hingga
mendekati tingkat terendahnya selama
tujuh tahun terakhir (5,4%).
Ekspor dan impor China bulan April 2015
mengalami penurunan masing-masing
sebesar 6,4% dan 16,2% (YoY). Dengan
perkembangan tersebut surplus
perdagangan China menjadi sebesar
USD34,14 miliar.
Pemerintah India memperkirakan
pertumbuhan ekonomi sebesar 7-7,5
persen pada tahun fiskal lalu (1 April – 31
Maret) dan menargetkan pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi tahun depan.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan
ekonomi potensial India di atas 10 persen.
Untuk mencapai potensinya tersebut,
pemerintah India akan meningkatkan
investasi, utamanya di bidang pertanian.
-6.4
0
-20
-16.2
-30
Bank Sentral China, untuk ketiga kalinya
dalam tiga bulan terakhir, menurunkan
suku bunganya sebesar 25 basis poin.
Penurunan tersebut diharapkan dapat
mengurangi beban biaya pinjaman
perusahaan danmendorong pertumbuhan
ekonomi.
10
-10
Ekspor
Impor
Sumber: Bloomberg
Gambar 2.
% QoQ
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Pertumbuhan Ekonomi India
Sumber: Reserve Bank of India
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015
7.5
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Perkembangan Perekonomian Domestik
Pertumbuhan Uang Beredar (M2)
meningkat 16,3 persen (yoy) pada Maret
2015 menjadi Rp 4.246,3 triliun.
Pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh faktor
ekspansi keuangan Pemerintah Pusat
yang tumbuh 38,2 persen.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada
Februari 2015 sebesar 5,81 persen.
Terjadi penurunan dibandingkan TPT
Agustus 2014 (5,94 persen), akan tetapi
terjadi peningkatan jika dibandingkan TPT
Februari 2014 (5,7 persen).
Gambar 3.
Bank Indonesia melanjutkan upaya
intervensi dalam rangka stabilisasi nilai
tukar Rupiah. Hal ini tercermin dari
penurunan cadangan devisa menjadi
sebesar US$ 110,9 miliar (setara 6,9
bulan impor) pada akhir April 2015.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada
April 2015 melemah sebesar 9,5 poin
menjadi 107,4. Penurunan IKK terbesar
terjadi pada kelompok responden dengan
tingkat pengeluaran Rp 2-3 juta per
bulan.
Kredit yang disalurkan oleh perbankan
pada bulan Maret 2015 mengalami
perlambatan, tumbuh 11,1 persen (yoy)
dibandingkan pertumbuhan Februari
sebear 12,0 persen (yoy). Penurunan
terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja
(KMK).
Untuk memitigasi risiko ketidakseimbangan keuangan, Bank Indonesia
menyiapkan beberapa kebijakan
makroprudensial, diantaranya
penyesuaian ketentuan GWM-LDR dan
penerapan Countercyclical Capital Buffer.
Jumlah Uang Beredar
Sumber: Bank Indonesia
Gambar 4.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia
Sumber: BPS
Antisipasi Kebijakan
Perlambatan pertumbuhan kredit mengindikasikan pelemahan kinerja bisnis dan
aktivitas perekonomian nasional. Langkah bank sentral untuk merelaksasi
kebijakan makroprudensialnya akan membantu meningkatkan pertumbuhan
kredit.
Opsi untuk menurunkan tingkat suku bunga juga bisa dipertimbangkan di tengah
pelemahan ekonomi saat ini. Namun dengan tetap mempertimbangkan berbagai
resiko, terutama dari sisi eksternal.
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Tabel 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia
Indeks saham dunia mengalami pergerakan yang bervariatif. Cina mengalami penurunan indeks saham tertinggi mencapai 5,31 persen
seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi di Cina.
Negara
Minggu lalu
Terakhir
(01 Mei'15)
(08 Mei'15)
% perubahan
Mingguan
YtD
Tahunan
BRIC
Brasil (BVSP)
55.728,00
57.067,00
2,40%
13,33%
6,98%
Rusia (RTS)
1.029,31
1.059,52
2,93%
34,00%
(14,05%)
India (BSE)
27.011,31
27.105,39
0,35%
(1,46%)
21,31%
Cina (SSEA)
4.441,66
4.205,92
(5,31%)
30,03%
108,70%
Indonesia (JSX)
5.086,43
5.182,21
1,88%
(0,86%)
6,61%
Malaysia (KLSE)
1.818,27
1.807,65
(0,58%)
2,63%
(2,96%)
Singapura (STI)
3.487,39
3.452,01
(1,01%)
2,58%
6,29%
Thailand (SET)
1.526,74
1.510,51
(1,06%)
0,86%
9,54%
Hongkong (Hang Seng)
28.133,00
27.577,34
(1,98%)
16,83%
26,29%
Jepang (Nikkei 225)
19.531,63
19.379,19
(0,78%)
11,05%
36,82%
ASEAN-4
Negara maju
Korea Selatan (KOSPI)
2.127,17
2.085,52
(1,96%)
8,87%
6,92%
Amerika Serikat (DJIA)
18.024,06
18.191,11
0,93%
2,06%
9,91%
Amerika Serikat (S&P 500)
2.108,29
2.116,10
0,37%
2,78%
12,82%
Uni Eropa (STOXX 50)
3.615,59
3.649,48
0,94%
15,99%
13,89%
Sumber: Bloomberg
Tabel 2. Perkembangan Nilai Tukar
Rupiah mengalami pelemahan tertinggi terhadap dolar Amerika Serikat. Pelemahan rupiah ini terutama disebabkan oleh faktor internal
yang menimbulkan sentimen negatif.
Minggu lalu
Terakhir
( 01 Mei'15)
( 08 Mei'15)
Mingguan
YtD
Tahunan
USD-JPY
120,15
119,76
(0,32%)
0,02%
17,80%
USD-EUR
0,89
0,89
(0,10%)
7,98%
23,46%
USD-GBP
0,66
0,65
(1,89%)
0,95%
9,69%
USD-CNY
6,20
6,21
0,10%
0,03%
(0,30%)
USD-IDR
12948,00
13121,00
1,34%
5,92%
13,47%
USD-MYR
3,57
3,60
0,70%
2,92%
11,13%
USD-SGD
1,33
1,33
(0,13%)
0,38%
6,49%
USD-THB
33,24
33,55
0,95%
1,83%
3,27%
Nilai Tukar
Sumber: Bloomberg
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015
% perubahan
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Tabel 3. Perkembangan Harga Komoditas Internasional
Mayoritas harga komoditas internasional mengalami peningkatan pada awal pekan Mei. Harga minyak mentah (Brent Oil) mengalami
penurunan tipis seiring peningkatan kembali produksi minyak di AS.
Negara
Minggu lalu
Terakhir
(01 Mei'15)
(08 Mei'15)
% perubahan
Mingguan
YtD
Tahunan
Beras
9,95
9,51
(4,47%)
(17,28%)
(37,92%)
Gula
12,91
13,42
3,95%
(7,58%)
(22,16%)
Gandum
470,00
476,50
1,38%
(19,20%)
(34,43%)
Kacang Kedelai
968,50
984,50
1,65%
(3,41%)
(33,22%)
Jagung
363,00
363,00
0,00%
(8,56%)
(30,06%)
Cokelat
2877,00
2945,00
2,36%
1,20%
0,51%
66,46
65,39
(1,61%)
14,06%
(39,48%)
Minyak Mentah (Brent Oil)
Gas Alam
Emas
2,78
2,88
3,75%
(0,55%)
(37,98%)
1174,50
1188,90
1,23%
0,41%
(7,75%)
292,95
292,05
(0,31%)
3,36%
(4,15%)
16,14
16,47
2,05%
5,55%
(14,47%)
Tembaga
Perak
Sumber: Bloomberg
Tabel 4. Perkembangan Harga Bahan Kebutuhan Pokok
Mayoritas harga bahan pokok domestik mengalami peningkatan seiring antisipasi peningkatan permintaan menjelang bulan puasa/
Ramadhan. Harga beras mengalami penurunan tipis memasuki musim panen.
Negara
Minyak Goreng Kemasan
Minyak Goreng Curah
Minggu lalu
Terakhir
(30 April’15)
(08 Mei'15)
15.134,00
% perubahan
Mingguan
MtD
YtD
Tahunan
15.171,00
0,24%
(0,07%)
0,62%
4,76%
11.155,00
11.221,00
0,59%
(0,23%)
(0,70%)
(3,93%)
101.552,00
101.622,00
0,07%
(0,13%)
0,41%
4,21%
Daging Ayam Broiler
27.948,00
28.368,00
1,50%
0,17%
(4,38%)
(0,21%)
Daging Ayam Kampung
59.805,00
59.896,00
0,15%
0,01%
(2,83%)
6,11%
Telur Ayam Ras
20.570,00
20.728,00
0,77%
(0,54%)
(5,64%)
10,25%
Telur Ayam Kampung
40.976,00
40.984,00
0,02%
(0,31%)
(2,47%)
1,08%
Tepung Terigu
8.832,00
8.858,00
0,29%
(0,05%)
0,11%
2,22%
Kedelai Impor
11.108,00
11.120,00
0,11%
(0,82%)
(1,91%)
0,57%
Kedelai lokal
11.080,00
10.907,00
(1,56%)
(1,83%)
(1,06%)
3,90%
9.845,00
9.778,00
(0,68%)
(1,18%)
2,99%
11,38%
Gula Pasir
12.416,00
12.427,00
0,09%
(0,38%
11,35%
10,20%
Susu Kental Manis
10.291,00
10.331,00
0,39%
0,20%
1,18%
4,52%
Daging Sapi
Beras Medium
Mie Instant
2.085,00
2.108,00
1,10%
1,10%
4,46%
12,55%
Cabe Merah Keriting
21.900,00
25.175,00
14,95%
2,44%
(59,38%)
26,20%
Cabe Merah Biasa
22.994,00
28.079,00
22,11%
5,68%
(51,84%)
35,82%
Bawang Merah
29.221,00
30.155,00
3,20%
2,81%
44,26%
36,83%
Ikan Teri Asin
66.880,00
67.052,00
0,26%
0,08%
1,38%
6,26%
Kacang Hijau
20.293,00
20.127,00
(0,82%)
(0,46%)
4,46%
5,53%
Kacang Tanah
21.392,00
21.355,00
(0,17%)
(1,10%)
7,48%
22,29%
Ketela Pohon
5.914,00
Sumber: Kementerian Perdagangan
5.118,00
(13,46%)
0,12%
(1,22%)
(0,45%)
Update Perkembangan Ekonomi Minggu I – Mei 2015