ketenagakerjaan dan kependudukan (1) pptx
PEREKONOMIAN INDONESIA
KEPENDUDUKAN DAN
KETENAGAKERJAAN
ANGGOTA KELOMPOK :
1. INDRI APRILLIYANI 514-0111-075
2. JAMILATUN M
514-0111-099
3. FITRIA WULANDARI 514-0111-120
KEPENDUDUKAN
Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak
tinggal di dalam suatu daerah. Dengan kata lain
orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di
daerah
tersebut.
Pada
hakekatnya,
pengertian
mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi
penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat
luas, tidak hanya meliputi pengertian umur, jenis
kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifi kasi tenaga
kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama,
ciri
sosial,
dan
angka
statistik
lainnya
yang
menyatakan distribusi frekuensi .
Karakteristik Penduduk
1. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu
wilayah.
Gunanya
buat
apa?
Ini
bisa
berguna
untuk
pembangunan berdasarkan gender atau jenis kelamin
khususnya mengimbangkan pembangunan laki-laki
dengan perempuan secara adil.
2. Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan
adalah perbandingan
antara
penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan umur 65 tahun
keatas dan dibandingkan dengan penduduk usia 15-64
tahun.
3. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafi k
dapat
digambarkan
dalam
bentuk piramida penduduk .
Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur
umur penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan
jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri
dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan
penduduk perempuan menurut umur .
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK
INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN
Pe
rin
gk
at
Negara (atau wilayah
dependen)
Jumlah
penduduk
% penduduk
dunia
Sumber
1
Tiongkok
1.373.980.000
18.8%
Hitungan resmi
2
India
1.282.160.000
17.6%
Hitungan resmi
3
Amerika Serikat
322.526.000
4.42%
Hitungan resmi
Indonesia
255,461,700
3.5%
Perkiraan resmi
5
Brasil
205.401.000
2.82%
Hitungan resmi
6
Pakistan
188,925,000
2.59%
Perkiraan PBB
7
Nigeria
182,202,000
2.5%
Perkiraan PBB
8
Bangladesh
159.612.000
2.19%
Hitungan resmi
9
Rusia
146.481.880
2.01%
Hitungan resmi
10
Jepang
126,890,000
1.74%
Perkiraan resmi bulanan
4
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K TA H U N 2 0 1 5
PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA MENURUT
PROVINSI 2010-2035
(RIBUAN) S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
Provinsi
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Aceh
4 523,1
5 002,0
5 459,9
5 870,0
6 227,6
6541,4
Sumatra Utara
13 028,7
13
937,8
14 703,5
15
311,2
15 763,7
16 073,4
Sumatra Barat
4 865,3
5 196,3
5 498,8
5 757,8
5 968,3
6 130,4
Riau
5 574,9
6 344,4
7 128,3
7 898,5
8 643,3
9 363,0
Jambi
3 107,6
3 402,1
3 677,9
3 926,6
4 142,3
4 322,9
Sumatra Selatan
7 481,6
8 052,3
8 567,9
9 000,4
9 345,2
9 610,7
Bengkulu
1 722,1
1 874,9
2 019,8
2 150,5
2 264,3
2 360,6
Lampung
7 634,0
8 117,3
8 521,2
8 824,6
9 026,2
9 136,1
Kep. Bangka Belitung
1 230,2
1 372,8
1 517,6
1 657,5
1 788,9
1 911,0
Kep. Riau
1 692,8
1 973,0
2 242,2
2 501,5
2 768,5
3 050,5
DKI Jakarta
9 640,4
10
177,9
10 645,0
11
034,0
11 310,0
11 459,6
Jawa Barat
43 227,1
46
709,6
49 935,7
52
785,7
55 193,8
57 137,3
Provinsi
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Jawa Tengah
32 443,9
33 774,1
3 4940,1
35 958,6
36 751,7
37 219,4
DIY
3 467,5
3 679,2
3 882,3
4 064,6
4 220,2
4 348,5
Jawa Timur
37 565,8
38 847,6
39 886,3
40 646,1
41 007,3
41 127,7
Banten
10 688,6
11 955,2
13 160.5
14 249,0
15 201,8
16 033,1
Bali
3 907,4
4 152,8
4 380,8
4 586,0
4 765,4
4 912,4
NTB
4 516,1
4 835,6
5 125,6
5 375,6
5 583,8
5 754,2
NTT
4 706,2
5 120,1
5 541,4
5 870,8
6 402,2
6 829,1
Kalimantan Barat
4 411,4
4 789,6
5 134,8
5 432,6
5 679,2
5 878,1
Kalimantan Tengah
2 220,8
2 495,0
2 769,2
3 031,0
3 273,6
3 494,5
Kalimantan Selatan
3 642,6
3 989,8
4 304,0
4 578,3
4 814,2
5 016,3
Kalimantan Timur
3 576,1
4 068,6
4 561,7
5 040,7
5 497,0
5 929,2
Sulawesi Utara
2 277,7
2 412,1
2 528,8
2 624,3
2 696,1
2 743,7
Sulawesi Tengah
2 646,0
2 876,7
3 097,0
3 299,5
3 480,6
3 640,8
Sulawesi Selatan
8 060,4
8 520,3
8 928,0
9 265,5
9 521,7
9 696,0
Sulawesi Tenggara
2 243,6
2 499,5
2 755,6
3 003,0
3 237,7
3 458,1
Gorontalo
1 164,6
1 133,2
1 219,6
1 299,7
1 370,2
1 430,1
Provinsi
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Sulawesi Barat
1 164,6
1 282,2
1 405,0
1 527,8
1 647,2
1 763,3
Maluku
1 541,9
1 686,5
1 831,9
1 972,7
2 104,2
2 227,8
Maluku Utara
1 043,3
1 162,3
1 278,8
1 391,0
1 499,4
1 603,6
Papua Barat
765,3
871,5
981,8
1 092,2
1 200,1
1 305,0
Papua
2 857,0
3 149,4
3 435,4
3 701,7
3 939,4
4 144,6
Indonesia
238 518,8
255 461,7
271 066,4
284 829,0
296 405,1 3
305 652,4
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
provinsi
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%)
2010-2015
2015-2020
2020-2025
2025-2030
2030-2035
Pulau Sumatera
55 272,9
59 337,1
62 898,6
65 938,3
68 500,0
Pulau Jawa
145 143,6
152 449,9
158 738,0
163 754,8
167 325,6
Bali dan Kep. Nusa
Tenggara
14 108,5
15 047,8
15 932,4
16 751,4
17 495,7
Pulau Kalimantan
15 343,0
16 769,7
18 082,6
19 264,0
20 318,1
Pulau Sulawesi
18 724,0
19 934,0
21 019,8
21 953,5
22 732,0
Kep. Maluku
2 848,8
3 110,7
3 363,7
3 603,6
3 831,4
Pulau Papua
4 020,9
4 417,2
4 793,9
5 139,5
5 449,6
Indonesia
1,38
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
1,19
1,00
0,80
0,62
PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN TOTAL
(TFR) MENURUT PROVINSI, 20102035
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN TOTAL
(TFR) MENURUT PROVINSI, 20102035
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
KETENAGKERJAAN
Secara garis besar penduduk di suatu Negara di
bedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja ialah penduduk yang
berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja
berbeda-beda antara Negara yang satu dengan
Negara yang lain.
Tenaga Kerja Indonesia:
dalam juta
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Tenaga Kerja
116.5
119.4
120.3
120.2
121.9
122.4
127.8
- Bekerja
108.2
111.3
113.0
112.8
114.6
114.8
120.8
- Menganggur
8.3
8.1
7.3
7.4
7.2
7.6
7.0
Sumber: Badan Pusat Statistik
Pengangguran di Indonesia
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pengangguran
(% dari total tenaga kerja)
Pengangguran Pria (% dari
total tenaga kerja pria)
Pengangguran Wanita (% dari
total tenaga kerja wanita)
10.3
9.1
8.4
7.9
7.1
6.6
6.1
6.2
5.9
6.2
8.5
8.1
7.6
7.5
6.1
-
-
-
13.4
10.8
9.7
8.5
8.7
-
-
-
Sumber: Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik
Tenaga Kerja per Sektor:
dalam juta
2011
2012
2013
2014
2015
2016¹
Pertanian
42.5
39.9
39.2
39.0
37.8
38.3
23.2
23.6
24.1
24.8
25.7
28.5
Jasa masyarakat, Sosial dan Pribadi
17.0
17.4
18.5
18.4
17.9
19.8
Industri Manufaktur
13.7
15.6
15.0
15.3
15.3
16.0
Pedagang Grosir, Pedagang Ritel, Restoran dan
Hotel
Sumber: Badan Pusat Statistik
Beberapa masalah ketenagakerjaan di
Indonesia
1. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar
2. Kualitas tenaga Kerja Relatif
Rendah
3. Persebaran Tenaga Kerja Tidak
Merata
4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
5. Meningkatnya Pengangguran
KARAKTERISTIK
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Pendidikannya rendah
Angka Pengangguran yang cukup
tinggi
Kompetensi dan etos kerja yang
masih rendah
Budayanya masih budaya kerja
kultur agraris
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Pemerintah telah melakukan berbagai
kebijakan kependudukan untuk
menanggulangi permasalahan ini, yaitu :
1. Mencanangkan Program KB (Keluarga
Berencana)
2. Undang-Undang Perkawinan
3. Pembatasan Pemberian Tunjangan
Kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia ada pada Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).
Dalam pelaksanannya kebijakan-kebijakan tersebut meliputi beberapa hal :
•
Tenaga Kerja dan Angkatan kerja
•
Prosedur Pengurusan SIUP
•
Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
•
Kebijakan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri
•
Undang-Undang dan Peraturan
•
Profil Organisasi
Upaya Pemerintah dalam mengatasi Ketenagakerjaan yang
berhubungan dengan pengangguran :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan
ketenagakerjaan
Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja dalam di dalam
negeri
Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja luar negeri
Perlindungan tenaga kerja
Membina hubungan industrial dalam negeri dan internasional
Memonitor pelaksanaan ketenagakerjaan
Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekiranya
mendukung tercapainya sistem ketenagakerjaan yang ideal
KESIMPULAN
Komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu,
kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga komponen inilah
yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur
umur penduduk dimasa yang akan datang. Di Indonesia
jumlah kependudukan masih terbilang tinggi setiap
tahunnya, akan tetapi tingkat kelahiran berdasar ukuran
TFR, kematian turun dikarenakan pemerintah sudah
melakukan upaya untuk mengatasi kelahiran yaitu dengan
program keluarga berencana, menetapkan Undang-Undang
Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan
tentang batas usia nikah, membatasi pemberian tunjangan
anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua. Kematian
turun karena kesenjangan sosial, ekonomi dan kesehatan.
Ketenagakerjaan di Indonesia masih sedikit yang memiliki
pekerjaan dan masih banyak masyarakat indonesia yang
menganggur
dikarenakan
tingkat
pendidikan
dan
kompetensi dan etos kerja yang rendah.
Jumlah tenaga kerja Indonesia di dominasi dari sektor
pertanian dikarenakan budaya indonesia yang mayoritas
adalah petani.
KEPENDUDUKAN DAN
KETENAGAKERJAAN
ANGGOTA KELOMPOK :
1. INDRI APRILLIYANI 514-0111-075
2. JAMILATUN M
514-0111-099
3. FITRIA WULANDARI 514-0111-120
KEPENDUDUKAN
Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak
tinggal di dalam suatu daerah. Dengan kata lain
orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di
daerah
tersebut.
Pada
hakekatnya,
pengertian
mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi
penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat
luas, tidak hanya meliputi pengertian umur, jenis
kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifi kasi tenaga
kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama,
ciri
sosial,
dan
angka
statistik
lainnya
yang
menyatakan distribusi frekuensi .
Karakteristik Penduduk
1. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu
wilayah.
Gunanya
buat
apa?
Ini
bisa
berguna
untuk
pembangunan berdasarkan gender atau jenis kelamin
khususnya mengimbangkan pembangunan laki-laki
dengan perempuan secara adil.
2. Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan
adalah perbandingan
antara
penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan umur 65 tahun
keatas dan dibandingkan dengan penduduk usia 15-64
tahun.
3. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafi k
dapat
digambarkan
dalam
bentuk piramida penduduk .
Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur
umur penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan
jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri
dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan
penduduk perempuan menurut umur .
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK
INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN
Pe
rin
gk
at
Negara (atau wilayah
dependen)
Jumlah
penduduk
% penduduk
dunia
Sumber
1
Tiongkok
1.373.980.000
18.8%
Hitungan resmi
2
India
1.282.160.000
17.6%
Hitungan resmi
3
Amerika Serikat
322.526.000
4.42%
Hitungan resmi
Indonesia
255,461,700
3.5%
Perkiraan resmi
5
Brasil
205.401.000
2.82%
Hitungan resmi
6
Pakistan
188,925,000
2.59%
Perkiraan PBB
7
Nigeria
182,202,000
2.5%
Perkiraan PBB
8
Bangladesh
159.612.000
2.19%
Hitungan resmi
9
Rusia
146.481.880
2.01%
Hitungan resmi
10
Jepang
126,890,000
1.74%
Perkiraan resmi bulanan
4
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K TA H U N 2 0 1 5
PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA MENURUT
PROVINSI 2010-2035
(RIBUAN) S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
Provinsi
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Aceh
4 523,1
5 002,0
5 459,9
5 870,0
6 227,6
6541,4
Sumatra Utara
13 028,7
13
937,8
14 703,5
15
311,2
15 763,7
16 073,4
Sumatra Barat
4 865,3
5 196,3
5 498,8
5 757,8
5 968,3
6 130,4
Riau
5 574,9
6 344,4
7 128,3
7 898,5
8 643,3
9 363,0
Jambi
3 107,6
3 402,1
3 677,9
3 926,6
4 142,3
4 322,9
Sumatra Selatan
7 481,6
8 052,3
8 567,9
9 000,4
9 345,2
9 610,7
Bengkulu
1 722,1
1 874,9
2 019,8
2 150,5
2 264,3
2 360,6
Lampung
7 634,0
8 117,3
8 521,2
8 824,6
9 026,2
9 136,1
Kep. Bangka Belitung
1 230,2
1 372,8
1 517,6
1 657,5
1 788,9
1 911,0
Kep. Riau
1 692,8
1 973,0
2 242,2
2 501,5
2 768,5
3 050,5
DKI Jakarta
9 640,4
10
177,9
10 645,0
11
034,0
11 310,0
11 459,6
Jawa Barat
43 227,1
46
709,6
49 935,7
52
785,7
55 193,8
57 137,3
Provinsi
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Jawa Tengah
32 443,9
33 774,1
3 4940,1
35 958,6
36 751,7
37 219,4
DIY
3 467,5
3 679,2
3 882,3
4 064,6
4 220,2
4 348,5
Jawa Timur
37 565,8
38 847,6
39 886,3
40 646,1
41 007,3
41 127,7
Banten
10 688,6
11 955,2
13 160.5
14 249,0
15 201,8
16 033,1
Bali
3 907,4
4 152,8
4 380,8
4 586,0
4 765,4
4 912,4
NTB
4 516,1
4 835,6
5 125,6
5 375,6
5 583,8
5 754,2
NTT
4 706,2
5 120,1
5 541,4
5 870,8
6 402,2
6 829,1
Kalimantan Barat
4 411,4
4 789,6
5 134,8
5 432,6
5 679,2
5 878,1
Kalimantan Tengah
2 220,8
2 495,0
2 769,2
3 031,0
3 273,6
3 494,5
Kalimantan Selatan
3 642,6
3 989,8
4 304,0
4 578,3
4 814,2
5 016,3
Kalimantan Timur
3 576,1
4 068,6
4 561,7
5 040,7
5 497,0
5 929,2
Sulawesi Utara
2 277,7
2 412,1
2 528,8
2 624,3
2 696,1
2 743,7
Sulawesi Tengah
2 646,0
2 876,7
3 097,0
3 299,5
3 480,6
3 640,8
Sulawesi Selatan
8 060,4
8 520,3
8 928,0
9 265,5
9 521,7
9 696,0
Sulawesi Tenggara
2 243,6
2 499,5
2 755,6
3 003,0
3 237,7
3 458,1
Gorontalo
1 164,6
1 133,2
1 219,6
1 299,7
1 370,2
1 430,1
Provinsi
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Sulawesi Barat
1 164,6
1 282,2
1 405,0
1 527,8
1 647,2
1 763,3
Maluku
1 541,9
1 686,5
1 831,9
1 972,7
2 104,2
2 227,8
Maluku Utara
1 043,3
1 162,3
1 278,8
1 391,0
1 499,4
1 603,6
Papua Barat
765,3
871,5
981,8
1 092,2
1 200,1
1 305,0
Papua
2 857,0
3 149,4
3 435,4
3 701,7
3 939,4
4 144,6
Indonesia
238 518,8
255 461,7
271 066,4
284 829,0
296 405,1 3
305 652,4
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
provinsi
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%)
2010-2015
2015-2020
2020-2025
2025-2030
2030-2035
Pulau Sumatera
55 272,9
59 337,1
62 898,6
65 938,3
68 500,0
Pulau Jawa
145 143,6
152 449,9
158 738,0
163 754,8
167 325,6
Bali dan Kep. Nusa
Tenggara
14 108,5
15 047,8
15 932,4
16 751,4
17 495,7
Pulau Kalimantan
15 343,0
16 769,7
18 082,6
19 264,0
20 318,1
Pulau Sulawesi
18 724,0
19 934,0
21 019,8
21 953,5
22 732,0
Kep. Maluku
2 848,8
3 110,7
3 363,7
3 603,6
3 831,4
Pulau Papua
4 020,9
4 417,2
4 793,9
5 139,5
5 449,6
Indonesia
1,38
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
1,19
1,00
0,80
0,62
PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN TOTAL
(TFR) MENURUT PROVINSI, 20102035
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN TOTAL
(TFR) MENURUT PROVINSI, 20102035
S U M B E R : B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
KETENAGKERJAAN
Secara garis besar penduduk di suatu Negara di
bedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja ialah penduduk yang
berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja
berbeda-beda antara Negara yang satu dengan
Negara yang lain.
Tenaga Kerja Indonesia:
dalam juta
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Tenaga Kerja
116.5
119.4
120.3
120.2
121.9
122.4
127.8
- Bekerja
108.2
111.3
113.0
112.8
114.6
114.8
120.8
- Menganggur
8.3
8.1
7.3
7.4
7.2
7.6
7.0
Sumber: Badan Pusat Statistik
Pengangguran di Indonesia
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pengangguran
(% dari total tenaga kerja)
Pengangguran Pria (% dari
total tenaga kerja pria)
Pengangguran Wanita (% dari
total tenaga kerja wanita)
10.3
9.1
8.4
7.9
7.1
6.6
6.1
6.2
5.9
6.2
8.5
8.1
7.6
7.5
6.1
-
-
-
13.4
10.8
9.7
8.5
8.7
-
-
-
Sumber: Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik
Tenaga Kerja per Sektor:
dalam juta
2011
2012
2013
2014
2015
2016¹
Pertanian
42.5
39.9
39.2
39.0
37.8
38.3
23.2
23.6
24.1
24.8
25.7
28.5
Jasa masyarakat, Sosial dan Pribadi
17.0
17.4
18.5
18.4
17.9
19.8
Industri Manufaktur
13.7
15.6
15.0
15.3
15.3
16.0
Pedagang Grosir, Pedagang Ritel, Restoran dan
Hotel
Sumber: Badan Pusat Statistik
Beberapa masalah ketenagakerjaan di
Indonesia
1. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar
2. Kualitas tenaga Kerja Relatif
Rendah
3. Persebaran Tenaga Kerja Tidak
Merata
4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
5. Meningkatnya Pengangguran
KARAKTERISTIK
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Pendidikannya rendah
Angka Pengangguran yang cukup
tinggi
Kompetensi dan etos kerja yang
masih rendah
Budayanya masih budaya kerja
kultur agraris
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Pemerintah telah melakukan berbagai
kebijakan kependudukan untuk
menanggulangi permasalahan ini, yaitu :
1. Mencanangkan Program KB (Keluarga
Berencana)
2. Undang-Undang Perkawinan
3. Pembatasan Pemberian Tunjangan
Kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia ada pada Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).
Dalam pelaksanannya kebijakan-kebijakan tersebut meliputi beberapa hal :
•
Tenaga Kerja dan Angkatan kerja
•
Prosedur Pengurusan SIUP
•
Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
•
Kebijakan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri
•
Undang-Undang dan Peraturan
•
Profil Organisasi
Upaya Pemerintah dalam mengatasi Ketenagakerjaan yang
berhubungan dengan pengangguran :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan
ketenagakerjaan
Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja dalam di dalam
negeri
Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja luar negeri
Perlindungan tenaga kerja
Membina hubungan industrial dalam negeri dan internasional
Memonitor pelaksanaan ketenagakerjaan
Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekiranya
mendukung tercapainya sistem ketenagakerjaan yang ideal
KESIMPULAN
Komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu,
kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga komponen inilah
yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur
umur penduduk dimasa yang akan datang. Di Indonesia
jumlah kependudukan masih terbilang tinggi setiap
tahunnya, akan tetapi tingkat kelahiran berdasar ukuran
TFR, kematian turun dikarenakan pemerintah sudah
melakukan upaya untuk mengatasi kelahiran yaitu dengan
program keluarga berencana, menetapkan Undang-Undang
Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan
tentang batas usia nikah, membatasi pemberian tunjangan
anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua. Kematian
turun karena kesenjangan sosial, ekonomi dan kesehatan.
Ketenagakerjaan di Indonesia masih sedikit yang memiliki
pekerjaan dan masih banyak masyarakat indonesia yang
menganggur
dikarenakan
tingkat
pendidikan
dan
kompetensi dan etos kerja yang rendah.
Jumlah tenaga kerja Indonesia di dominasi dari sektor
pertanian dikarenakan budaya indonesia yang mayoritas
adalah petani.