Makalah tentang kependudukan dan permasa

MAKALAH
“KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHANNYA”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan
Dosen Pembimbing : DRA. NEVRITA, M.PD.,M.SI.

DISUSUN OLEH:

NURSHELA

(160384205013)

BIOLOGI 16 A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJi
TANJUNG PINANG
2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa,saya ucapkan puji syukur atas segala

nikmat yang telah diberikan kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan ini dengan baik. Salam dan
salawat selalu tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa
manusia dari alam jahiliyah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan yang telah saya buat berjudul “Kependudukan dan
Permasalahannya. Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar
buat mereka yang telah berjasa membantu penulis selama proses pembuatan makalah ini dari
awal hingga akhir.
Namun, saya menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan
luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik
penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini
kedepannya.

Tanjungpinang ,22 September 2017

Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .........................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

Latar Belakang Masalah ..............................................................................................1
Identifikasi Masalah .....................................................................................................1
Batasan Masalah ...........................................................................................................2
Tujuan Penulisan ...........................................................................................................2
Manfaat Penulisan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1

Masalah Urbanisasi ................................................................…………………….......3


2.2

Masalah Penyebaran Penduduk Yang Tidak Merata ...............................................8

BAB III PENUTUP
3.1

Kesimpulan ...............................................................................................................11

3.2

Saran ..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Kita
mengetahui bahwa urbanisasi juga merupakan salah satu masalah penting bagi kita semua.
Berbagai permasalahan kehidupan sosial ditimbulkan akibat persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dengan kota. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang
harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk
erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya
dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau
Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau
Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di
Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung
kehidupan itu ada batasnya. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun
juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung kehidupan.
1.2 Identifikasi Masalah
Pada dasarnya pokok permasalahnnya yaitu untuk mengetahui apa itu urbanisasi dan
penyebaran penduduk yang tidak merata.


1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan-permasalahan tersebut, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1.3.1

Apa pengertian dari Urbanisasi?

1.3.2

Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya Urbanisasi?

1.3.3

Apa saja dampak-dampak Urbanisasi bagi Desa dan bagi Kota?

1.3.4

Bagaimana upaya mencegah atau mengurangi masalah Urbanisasi?


1.3.5

Bagaimana upaya pemecahan masalah Urbanisasi dari Desa ke Kota?

1.3.6

Mengetahui alasan mengapa penyebaran pendudukdi Indonesia tidak merata?

1.3.7

Bagaimana cara mengatasi penyebaran penduduk tidak merata?

1.4 Tujuan
Tujuan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut.
1.4.1 Mengetahui tentang urbanisasi.
1.4.2 Mengetahui tentang penyebaran penduduk yang tidak merata.
1.4.3 Mengetahui tentang penyebab terjadinya urbanisasi,
1.4.4 Mengetahui dampak urbanisasi bagi desa dan kota.
1.4.5 Mengetahui uaya mencegah atau mengurangi urbanisasi.
1.4.6 Mengetahui alasan mengapa penyebaran penduduk tidak merata.

1.4.7 Mengetahui cara mengatasi penyebaran penduduk yang tidak merata.
1.5 Manfaat
Makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut.
1.5.1 Makalah ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan tentang masalah urbanisasi dan
masalah penyebaran penduduk yang tidak merata.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Masalah Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah
yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan
kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan
lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah
satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi
penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke

kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti
perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa,
impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau
faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau
faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

Terjadinya Urbanisasi disebabkan oleh dua faktor, yaitu Faktor Pendorong
dan Faktor Penarik :
A. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi


Lahan pertanian semakin sempit.



Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.




Mengagur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.



Terbatasnya sarana dan prasarana di desa.



Diusir dari desa asal



Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.



Keadaan kemiskinan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis.




Keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi.



Pendapatan yang rendah.



Keamanan yang kurang.



Adat istiadat yang ketat.



Fasilitas dan kualitas pendidikan yang rendah.


B. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi


Kehidupan kota yang lebih modern.



Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.



Banyak lapangan pekerjaan di kota.



Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau
mudahnya membuka usaha kecil-kecilan.



Tingkat upah di kota lebih terjamin.



Hiburan lebih banyak.



Kebebasan peribadi lebih luas.



Fasilitas dan kualitas pendidikan yang lebih tingi.

Terjadinya urbanisasi membawa dampak positif dan negatif, bagi desa yang ditinggalkan.
A. Dampak positif urbanisasi bagi desa yang di tinggalkan sebagai berikut:


Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil
pekerjaan di kota.



Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan
dikota.



Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah
penduduk.



Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.



Mengurangi kepadatan penduduk di desa.



Tertanamnya sifat dinamis masyarakat desa akibat pengaruh dan urban
yang pulang ke desa, sehingga menunjang pembangunan desa.

B. Dampak negatif urbanisasi bagi desa yang di tinggalkan sebagai berikut :


Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian, pemuda banyak
yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan.



Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dari
kehidupan kota.



Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.



Sulit mencari tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan, sebab
mereka yang mempunyai pendidikan tinggi tidak mau kembali lagi ke
desanya.



Terhambatnya pembangunan di desa.



Produktivitas pertanian dan sumber penghasilan di daerah pedesaan makin
menurun sebab kekurangan tenaga pengelola.

Terjadinya urbanisasi membawa dampak positif dan negatif, bagi kota yang dihuni.
A. Dampak positif bagi kota sebagai berikut:


Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.



Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.

B. Dampak negatif bagi kota sebagai berikut:


Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.



Meningkatnya kemacetan lalu lintas.



Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial
lainnya.



Semakin meningkatnya kepadatan penduduk di kota.



Akibat kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh para urban sehingga
meningkatnya pekerja kasar di kota, penghidupan semakin sulit, kesempatan
kerja semakin sempit, dan jumlah pengangguran meningkat.

Upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
urbanisasi adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan yang merata atau
menyebar ke seluruh daerah.
2. Masing-masing derah akan mengembangkan daerah sekitarnya.
3. Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan.
4. Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas
kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, dan transportasi.
5. Mengendalikan pertumbuhan penduduk pedesaan melalui program keluarga berencana.
6. Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi,
menggiatkan koperasi unit desa.

7. Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lebih mengaktifkan sistem keamanan
lingkungan atau siskamling.
8. Mengeluarkan peraturan untuk mempersulit perpindahan penduduk desa ke kota,
misalnya izin pindah ke kota sulit, Jakarta dinyatakan tertutup bagi pendatang baru.
Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi
kota yaitu diantaranya dengan membangun desa, adapun program-program yang dikembangkan
diantaranya :
1. Intensifikasi pertanian.
2. Mengurangi/membatasi

tingkat

pertambahan

penduduk

lewat

pembatasan

kelahiran, yaitu program keluarga berencana.
3. Memperluas dan mengembangkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan.
4. Program pelaksanaan transmigrasi.
5. Memperluas dan mengembangkan lapangan pekerjaan di kota.
6. Penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah.
7. Pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa.
8. Perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi
tanah.
Berdasarkan kebijakan tersebut, maka yang yang berperan adalah pemerintah setempat
dalam penerapannya. Pemerintah daerah perlu berbenah diri dan perlu mengoptimalkan seluruh
potensi ekonomi yang ada di daerah, sehingga terjadi kegiatan ekonomi dan bisnis yang benarbenar berorientasi pada kepentingan warganya. Tapi bukan berarti pemerintah daerah saja yang
berperan, di tingkat pusat, pemerintah juga perlu membuat kebijakan lebih adil dan tegas terkait
pemerataan distribusi sumber daya ekonomi. Arus balik ialah fenomena tahunan. Banyak
pelajaran berharga yang bisa dipetik untuk mengantisipasi meledaknya jumlah penduduk
perkotaan dengan segala macam persoalannya.

2.2. Penyebaran penduduk yang tidak merata
Penyebaran penduduk yang tidak merata ini juga merupakan salah satu masalah
kependudukan, sebab bila tidak merata penyebarannya, akan timbul di satu tempat berlebihan
tenaga kerja untuk membangun, sedang di tempat lain malahan kekurangan tenaga pembangunan
khususnya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengusahakan sumber-sumber alam yang ada.
Misalnya Indonesia ini, Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak penduduk.
Kurang lebih sekitar 250 juta jiwa hidup di Indonesia, hal ini tentunya membuat Indonesia sangat
padat penduduk. Tercatat bahwa Indonesia merupakan Negara peringkat ke 4 (empat) dengan
penduduk terbanyak di dunia setelah China (republik rakyat china/ tiongkok), India, dan Amerika
Serikat. Di Pulau Jawa tercatat 150 juta penduduk bermukim di pulau ini atau sekitar 60% dari
total penduduk Indonesia. Sangat tidak berimbang bila melihat ukuran pulau jawa yang lebih
kecil dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Jawa juga merupakan pulau dengan
penduduk terbanyak di dunia. Setelah jawa, pulau berikutnya yang memiliki penyebaran
penduduk yang banyak adalah pulau sumatera dengan jumlah penduduk kurang lebih 50 juta
atau sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia. Selanjutnya ada pulau Sulawesi dengan
jumlah penduduk kurang lebih 20 juta atau sekitar 8% dari total penduduk Indonesia. Kemudian
pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk sekitar 15 juta jiwa atau setara 6% dari total
penduduk Indonesia.Sisanya kurang lebih 16-20 juta jiwa tersebar di pulau Papua, Maluku,
Ternate, Lombok, Bali, dan pulau kecil lainnya.
Ada beberapa alasan mengapa penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata :
1. Pusat pemerintahan berada di Indonesia bagian barat
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan dan
perekonomian negara, sehingga banyak orang yang tertarik untuk tinggal di wilayah ini. Selain
pulau jawa, pulau Sumatra yang berdekatan dengan pulau jawa menjadi alternatif bagi
masyarakat Indonesia untuk di tinggali karena perekonomian di pulau sumatera cukup
berkembang akibat pengaruh dari pulau jawa yang berada di dekatnya.

2. Kondisi Iklim dan Geografis yang Lebih Bagus
Pulau jawa merupakan salah satu pulau dengan gunung berapi aktif terbanyak di dunia.
Seringnya gunung berapi meletus pada zaman dulu maupun di era modern ini selain memberikan
dampak negative juga memberikan dampak positif. Dampak positif yang timbul dari gunung
berapi yaitu membuat tanah-tanah yang terkena abu menjadi lebih subur. Hal ini membuat para
penduduk Indonesia yang sejak dulu suka bercocok tanam memilih pulau jawa sebagai tempat
tinggal karena didukung oleh tanah yang subur.
3. Sejarah Kerajaan-kerajaan Besar dan Penjajahan
Kerajaan-kerajaan besar baik kerajaan Islam, Hindu, dan Buddha cukup banyak yang
berkembang di Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan masyarakat pada zaman dulu menjadikan
Pulau Jawa sebagai pusat aktivitas penduduk karena merasa terlindungi bila hidup berkelompok
dibanding sendirian. Selain itu pada masa penjajahan portugis, belanda, maupun jepang pulau
jawa menjadi pusat pemerintahan penjajah karena banyaknya rempah-rempah di pulau tersebur.
4. Kurangnya Lapangan Kerja di Daerah Lain
Karena Jawa menjadi pusat pemerintahan dan didukung dengan bagusnya kondisi
geografis, maka bermunculanlah industri-industri besar di pulau jawa. Hal ini menyebabkan
banyaknya lapangan kerja disana sehingga menarik perhatian masyarakat Indonesia untuk
bermukim disana. Harapan untuk kesejahteraan yang lebih baik membuat masyarakat pulau lain
memilih merantau ke pulau Jawa ataupun Sumatra.
5. Program Transmigrasi Tidak Berjalan Maksimal
Pemerintah yang menyadari ketidakseimbangan ini mecoba untuk membuat program
transmigrasi (perpindahan penduduk). Diharapkan program ini dapat membuat penduduk di
pulau jawa untuk berpindah ke pulau yang belum padat penduduk karena sulitnya persaingan
hidup di pulau jawa. Tapi sampai saat ini program tersebut belum berjalan maksimal.

6. Gengsi dan Gaya Hidup
Untuk menjelaskan poin berikut akan saya ilustrasikan dalam percakapan berikut ini:
Budi: bro, sekarang kerja dimana?
Chandra: di Jakarta bro.
Budi: wah hebat kamu bro bisa dapat kerja di Jakarta
Dari percakapan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada sebuah gengsi tinggal di kota
yang lebih maju. Tidak hanya berlaku di Jakarta saja, tetapi kota-kota besar lainnya juga.
Pandangan masyarakat awam bahwa tinggal di kota besar merupakan sebuah kesuksesan,
padahal belum tentu demikian. Banyak yang mencoba merantau ke Jakarta, Bandung, Surabaya,
atau kota lainnya tetapi malah kesulitan untuk mendapat kehidupan atau pekerjaan yang layak
karena kurangnya keterampilan.
Tentu saja jika dampak-dampak tersebut diteruskan maka akan membuat Negara tidak
akan berkembang. Ada beberapa cara mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak
merata, dalam aspek sosial dan ekonomi , sebagai berikut :
1. Transmigrasi
Salah satu cara utama yang cukup efektif untuk mengatasi masalah bentuk hubungan
sosial asosiatif dan disosiatif dari persebaran penduduk adalah dengan cara transmigrasi. Data
yang ada saat ini menunjukkan jika Papua yang merupakan salah satu Pulau terluas di Indonesia
hanya memiliki penduduknya yang jumlahnya kurang dari 1% penduduk Indonesia. Bahkan hal
ini juga terjadi di Kalimantan yang hanya memiliki 5% dari total jumlah penduduk di Indonesia.
Tujuan dari transmigrasi sendiri adalah :
Meratakan persebaran masyarakat Indonesia
Meningkatkan taraf hidup transmigran
Mengelola sumber daya alam di daerah yang masih kurang penduduknya

Meningkatkan keamanan dan pertahanan di Indonesia
dll.
2. Memeratakan Pembangunan
Cara lain nya yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memeratakan
pembangunan, tak hanya pada daerah daerah pusat yang penduduknya padat saja namun juga di
wilayah lainnya di bagian timur, tengah dan barat Indonesia. Hal ini akan mengurangi jumlah
penduduk yang berniat ingin mengadu nasib di daerah daerah pusat. Hal ini juga akan membantu
pembangunan didaerah masing-masing.
3. Membangun Industri Kecil Di Pedesaan
Kebanyakan masyarakat desa memilih untuk pindah ke daerah perkotaan dengan harapan
dapat merubah nasib mereka. Hal ini dikarenakan banyak macam-macam bencana alam di
Indonesia dan daerah daerah pedesaan yang memang masih kurang dalam industrinya, sehingga
membuat masyarakat pedesaan memilih keluar dari desa. Untuk mengatasi hal ini pemerintah
dapat membangun industri industri skala kecil di daerah pedesaan sehingga mengurangi jumlah
penduduk desa yang lari ke kota. Sehingga masyarakat juga dapat membangun desanya menjadi
lebih baik lagi.
4. Memusatkan Industri Besar Di Daerah
Cara lainnya yang dapat menarik masyarakat untuk mau bertransmigrasi ke daerah
daerah yang jarang penduduknya yaitu dengan cara memusatkan faktor penghambat perubahan
sosial budaya dan industri-industri besar di daerah yang masih sedikit jumlah penduduknya.
Sehingga masyarakat dari daerah padat tertarik untuk mengadu nasib di daerah tersebut.
5. Penyuluhan Kepada Masyarakat
Pemerintah dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
transmigrasi. Berikan pengertian kepada masyarakat yang berada di daerah daerah padat agar
mau melakukan transmigrasi ke daerah lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Dan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan, berikan penyuluhan untuk tidak
mencoba mengubah nasib di perkotaan. Mereka dapat membangun desa mereka sendiri agar

lebih baik. Berikan contoh masalah-masalah yang dapat ditimbulkan jika banyak penduduk yang
lari ke kota.
6. Mengembangkan Kesenian Daerah
Pemerintah juga dapat mengembangkan kesenian di daerah-daerah yang jarang
penduduknya agar dapat dikenal dan menjadi potensi pariwisata yang menguntungkan daerah
tersebut. Sehingga membuat banyak masyarakat lainnya yang tertarik untuk tinggal disana.
7. Mensosialiasikan Program Keluarga Berencana
Persebaran penduduk yang tidak merata salah satunya dapat disebabkan oleh bentuk
penyimpangan sosial dan tingkat kelahiran yang tinggi. Untuk itu, pemerintah harus sigap untuk
mengatasi peningkatan angka kelahiran dengan mengadakan sosialisasi mengenai program
keluarga berencana (KB).
8. Menunda Usia Minimal Kawin
Di Indonesia sendiri, masih banyak sekali penduduk-penduduk yang menerapkan kawin
di suia muda. Tentunya hal ini akan membuat tingkat kependudukan akan semakin padat. Untuk
itu, pemerintah bisa membuat peraturan mengenai penundaan usia kawin masyarakat.
9. Berikan Pelatihan Untuk Menambah Ketrampilan
Buatlah program-program yang dapat mengasah ketrampilan masyarakat yang ada di
pedesaan. Sehingga mereka tak memiliki keinginan untuk mengadu nasib di kota. Dengan skill
dan kemampuan tersebut mereka juga mampu mendapatkan kehidupan yang layak.
10. Membangun Sarana dan Prasarana Di Daerah Pelosok
Kebanyakan orang-orang Indonesia menolak untuk pindah ke daerah-daerah pelosok
karena minimnya fasilitas yang tersedia di daerah tersebut. Disinilah peran penting pemerintah
yang harus tanggap untuk membangun fasilitas yang mencukupi di daerah-daerah tersebut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Urbanisasi mempunyai dampak positif dan negatif. Tantangannya adalah belajar
bagaimana memanfaatkan kemungkinan - kemungkinannya, Jangan sampai, urbanisasi terus
menciptakan kemiskinan beragam. Urbanisasi juga harus ada dan tidak boleh hilang karena
dengan adanya urbanisasi kita dapat saling mengenal dan menambah pengetahuan.
Masalah urbanisasi ternyata kebanyakan dari faktor perekonomian, dari ingin
meningkatkan taraf hidup atau keinginan ingin sukses, tapi juga harus di imbangi dengan skill
serta pengetahuan yang cukup baik, agar tidak menjadi masalah baru. Tidak meratanya
perekonomian juga faktor penting yang mendorong mereka melakukan urbanisasi dari segi
peluang maupun yang lain. Perlu di ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik hanya ada
di Kota bukan di pedesaan.
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dapat dibagi
menjadi dua yaitu Persebaran penduduk berdasarkan geografis dan Persebaran penduduk
berdasarkan administrasi pemerintahan.
3.2

Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
warren S.Thompson, population problems, Mc.Grawhill Book Company Inc. New York, 1953.
Suharso Drs., M.A., Masalah-masalah perkembangan penduduk dari segi demografi, workshop
pendidikan kependudukan, LPGT-BPP Dep.P dan K. 1971.
http://edukreatif.com/6-alasan-mengapa-penyebaran-penduduk-indonesia-tidak-merata/
http://27amksg.blogspot.co.id/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://materiips.com/cara-mengatasi-masalah-persebaran-penduduk