Mengapa Harus Beralih Ke Transportasi Um

MAKALAH
Kenapa Harus Beralih Ke Transportasi Umum?

NAMA

: Dessy Aryani

NIM

: 41120259

KELAS

: 41.5A.11

JURUSAN : PUBLIC RELATION
AKADEMI KOMUNIKASI
BINA SARANA INFORMATIKA
JATIWARINGIN
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas mata kuliah Public
Speaking yang berjudul KENAPA HARUS BERALIH KE TRANSPORTASI UMUM.
Makalah ini dibuat untuk mengajak masyarakat bersama-sama beralih menggunakan moda
transportasi umum.
Melalui tugas ini di harapkan para Mahasiswa dapat memahami tentang kenapa harus
menggunakan transportasi umum.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 29 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ …………………i
DAFTAR ISI................................................................................................ …………………ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………..............................................3-4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………..5
BAB II ISI
A. Landasan Teori…………………………………………………………………………6
B. Ulasan Materi…………………………………………………………………………..7-8
C. Penyelesaian Masalah………………………………………………………………….9-10

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..11
B. Saran…………………………………………………………………………………….11

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Transportasi adalah suatu hasil karya yang dapat memudahkan manusia melakukan
akifitasnya baik itu pekerjaan atau hiburan. Transportasi sangat dikenal jelas oleh masyarakat

baik itu masyarakat yang kemampuan ekonominya terbatas bahkan ke masyarakat dengan
ekonomi yang melebihi.
Jakarta adalah kota padat penduduk dan sangat sibuk setiap harinya. Kebutuhan akan
transportasi pun tinggi untuk menunjang aktivitas hariannya. Para pekerja di Jakarta tidak
hanya berasal dari Jakarta, banyak dari Bekasi,Depok,Bogor. Mereka membutuhkan
transportasi yang dapat mendukung aktivitas mereka yang harus cepat dan menghargai
waktu.
Banyak transportasi yang dapat menunjang aktivitas mereka,yaitu transportasi umum
atau pribadi. Yang menjadi persoalan adalah ketika masyarakat lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi dengan alasan kenyamanan dan keamanan namun hal ini menyebabkan
masalah baru yakni kemacetan.
Setiap harinya orang yang bekerja di Jakarta berkumpul di jam yang sama untuk pergi
kerja, sehingga jalanan tak lagi sanggup menahan volume kendaraan yang menyebabkan
kemacetan yang sangat panjang. Alhasil mereka harus berangkat lebih pagi dan keburu lelah
dijalan. Sebagian pekerja di Jakarta memilih naik transportasi umum namun presentasenya
masih lebih sedikit dibandingkan dengan yang menggunakan kendaraan pribadi.

1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa masyarakat harus beralih ke Transportasi Umum?
2. Apa yang harus dilakukan agar masyarakat mau beralih ke Transportasi Umum?


3. Apa dampak dari penggunaan Transportasi Pribadi secara berlebihan?

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang kurang
lebihnya menggunakan Transportasi Umum & Transportasi Pribadi. Selain itu diharapkan
masyarakat umum dapat beralih ke Transportasi umum.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai perbandingan menggunakan Transportasi Umum &
Pribadi.

BAB II
ISI

2.1 Landasan Teori
Secara umum, transportasi dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Transportasi Darat
2. Transportasi Laut
3. Tranportasi Udara


Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan pemindahan barang atau
muatan dan penumpang dari satu tempat ke tempat lain. Dimana dalam transportasi
terdapat dua unsur penting, yaitu :

1. Pemindahan/ pergerakan
2. Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain

Manfaat dari adanya Transportasi dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :
1.

Nilai Guna Tempat (Place Utility)
Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu barang atau
komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu tempat ke tempat lainnya
yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah dimana
barang tersebut mempunyai nilai kegunaan yang lebih besar yang biasanya diukur
dengan uang (interens of money)

2. Nilai guna waktu (Time Utility)
Yaitu kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana mereka membutuhkan, tetapi

dimana mereka perlukan.
2.2 Ulasan Materi
Kondisi lalu lintas jalan raya yang semakin memburuk di Indonesia akibat bertambahnya
jumlah kendaraan pribadi ini, tentu menjadi alasan mengapa ada yang kontra dengan keberadaan
kendaraan pribadi yang menggeser fungsi dari kendaraan umum.
Lihat saja setiap paginya jalanan utama ibu kota selalu macet sehingga membuang waktu
dan mengurangi produktivitas para pekerja karena sudah terlanjur lelah berada dijalan
menghadapi kemacetan. Bahkan mereka harus berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet
dan secara otomatis mereka harus bangun lebih pagi sehingga jam tidur mereka pun berkurang.
Hal yang sama pun terjadi pada saat jam pulang kerja, karena mereka harus pulang lebih
malam demi menghindari macet. Banyak waktu yang terbuang jika setiap harinya mereka harus

berangkat lebih awal dan pulang lebih malam, waktu istirahat pun jadi tidak maksimal dan
menurunkan daya tahan tubuh.

Dari sisi yang PRO dulu, yang mendukung bahwa memiliki kendaraan pribadi lebih baik
daripada menggunakan kendaraan umum. Pertama, memiliki kendaraan pribadi tentu membuat
para pengendara tidak lagi kesulitan untuk melakukan perjalanan melalui rute perjalanan yang
diinginkan. Lain halnya jika kita menggunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta api yang
mengharuskan melalui rute perjalanan yang telah ditentukan.

Kedua, melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi terasa lebih aman dibandingkan
menggunakan kendaraan umum, ketidakamanan yang dimaksud disini adalah ketidakamanan
dalam bentuk kriminalitas seperti adanya pencopet, perampok, ataupun pemerasan
Ketiga, fasilitas pada kendaraan pribadi lebih memuaskan daripada fasilitas kendaraan
umum, fasilitas kendaraan pribadi dapat berupa seperti adanya Air Conditioner (AC), bisa
memutar musik dan video, bagasi yang luas dan lain sebagainya, sedangkan pada kendaraan
umum tentu fasilitas-fasilitas tersebut sangat terbatas atau bahkan tidak ada. Demikian beberapa
alasan mengapa masyarakat lebih PRO memilih kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan
umum.
Namun, melihat kondisi lalu lintas jalan raya yang semakin memburuk di Indonesia
akibat bertambahnya jumlah kendaraan pribadi ini, tentu menjadi alasan mengapa ada yang
KONTRA dengan keberadaan kendaraan pribadi yang menggeser fungsi dari kendaraan
umum. Pada sisi KONTRA ini memandang bahwa jika kendaraan umum dikembangkan dan
difasilitasi dengan baik, tentu tidak kalah bagusnya dengan kendaraan pribadi.
Pertama, dengan beralihnya masyarakat kepada kendaraan umum, tentu akan berdampak
positif dalam mengurangi kemacetan di jalan raya, lalu lintas pun lebih tertata rapi dan tidak
sumpek dengan kendaraan pribadi sebagai sumber kemacetan.

Kedua, dengan beralihnya masyarakat kepada kendaraan umum, dampak positif yang
terjadi adalah mengurangi jumlah konsumsi BBM yang secara tidak langsung juga mencegah

kelangkaan BBM.
Ketiga, dengan beralihnya masyarakat kepada kendaraan umum, anda bisa menghemat
biaya parkir anda ketika melakukan pemberhentian di lokasi manapun, coba pikir jika anda
memakai kendaraan pribadi dan berhenti di 10 lokasi, hitung saja udah berapa biaya parkir yang
anda keluarkan jika dibandingkan anda menggunakan kendaraan umum yang gratis dan bebas
biaya parkir walau anda berhenti di 100 lokasi manapun.

2.3 Penyelesaian Masalah
Berdasarkan uraian kasus diatas, maka ada beberapa alternative solusi yang dapat
dilakukan, diantaranya :
1. Memberlakukan contra flow pada jam-jam sibuk dengan harapan mengurai
kemacetan dijalan.
2. Memberlakukan 3 in 1 pada jam sibuk. Namun rasanya cara ini sudah tidak
efektif mengingat banyaknya joki 3 in 1 di Jakarta.
3. Menambah armada transportasi umum

agar lebih banyak menampung

masyarakat dan tidak harus menunggu lama.
4. Menggunakan system ERP seperti yang diterapkan di Singapura dengan tarif yang

tinggi agar pengguna kendaraan pribadi segan menggunakan kendaraannya dan
memilih moda transportasi umum. Namun apabila dengan tarif yang ditentukan
volume kendaraan belum berkurang juga, maka harus dinaikkan terus tarifnya.

Berikut ada beberapa Trik agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum :

1. Sistem Busway yang dikenal sebagai TransJakarta bisa dijadikan contoh. Namun perlu
diperhatikan bahwa sistem Busway baru efektif diterapkan di DKI Jakarta. Bagaimana
jika “system” tersebut diimplementasikan ke transportasi umum yang lain di DKI
Jakarta? Sebagai contoh saja Angkot, Bis Metromini, Bis Kopaja dan Bis PPD. Jika
systemnya berhasil dijalankan, maka bukan tak mungkin bisa menjadi Piot Project untuk
daerah lain.

2. Subsidi BBM plat Kuning, Tidak Membuat Pertamina pusing milah konsumen BBM
subsidi. salah satu solusinya adalah dengan subsidi BBM dan Suku Cadang. Untuk suku
cadang mungkin ada diskon khusus untuk angkot, atau menggunakan produk lokal,
maksudnya memfokuskan penyediaan suku cadang oleh pemain lokal. yang menarik
adalah subsidi BBM, kenapa? Pemerintah pusing untuk masalah subsidi ini, khususnya
kriteria kendaraan yang dapat subsidi. karena pembahasan kita adalah Transportasi
Umum jadi subsidi hanya untuk kendaraan Transportasi Umum. Kendaraan lain? sudah

pasti harus minum yang non subsidi. Pembagiannya jelas, Plat kuning memakai BBM
subsidi, plat hitam memakai BBM Non-subsidi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi untuk kesimpulan dari masalah ini, penggunaan terhadap kendaraan pribadi akan
lebih baik dikurangi, bukan berarti tidak boleh tetapi dikurangi penggunaannya,
karena jika semua bersama-sama mengurangi penggunaan kendaraan pribadinya dan
beralih ke kendaraan umum, maka kemacetan di jalan pun bisa teratasi dan kita yang
sebagai pengguna jalan pun merasa lebih nyaman dalam melakukan perjalanan.
Kendaraan

umum

yang

disediakan


pun

diharapkan

mampu

memfasilitasi

penggunanya dengan memberikan kenyamanan kepada penumpangnya, seperti
kenyamanan tempat duduk, kebersihan kendaraan, pelayanan penumpang, dan juga
peningkatan keamanan terhadap adanya kemungkinan kasus kriminalitas.
3.2 Saran

Saran dari penulis untuk masalah diatas adalah menambah armada umum seperti
Transjakarta, Commuter Line agar intensitas waktu menunggu pun jadi tidak terlalu
lama dan agar tidak terjadi penumpukan penumpang di halte maupun stasiun & Bus
yang terintegrasi dengan Transjakarta agar memudahkan penumpang yang berasal
dari Jabodetabek.