Critical Review Model Penciptaan dan Pem

EKONOMI KOTA
Evaluasi I
Tugas Individu

DIAZ
KUSUMAWARDANI
3613100037

Model Penciptaan dan Pemberdayaan
Kemandirian Ekonomi Rakyat Melalui UKM
(studi pada UKM Pengrajin di Kota Malang)

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hakikat pembangunan adalah untuk mensejahterakan rakyat. Karena konsep
pembangunan


mencakup

berbagai

bidang

dalam

kehidupan

bermasyarakat

yang

multidimensional dengan bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Membangun kesejahteraan
masyarakat bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidupnya, dengan
memahami bahwa pembangunan kesejahteraan harus menghasilkan kemajuan, berkonotasi dan
memandang jauh kedepan.
Di Indonesia, usaha mikro dan usaha kecil telah memberikan kontribusi yang signifikasn

terhadap perekonomian nasional. Implikasinya, program-program pembangunan, termasuk
Sentra Bisnis UKM dipertanyakan, karena yang dilakukan belum tentu sesuai dengan kebutuhan
nyata (real-needs) masyarakat lokal.
Di Indonesia, UMKM (usaha mikro) tergolong jenis usaha marginal yang antara lain
ditunjukkan oleh penggunaan teknologi yang relatif sederhana, tingkat modal dan kadang akses
terhadap kredit yang rendah, serta cenderung berorientasi pada pasar lokal. Studi-studi yang
dilakukan di beberapa Negara menunjukkan bahwa UMKM (usaha mikro) mempunyai peranan
yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja melalui penciptaan
lapangan pekerjaan, penyediaan barang dan jasa dengan harga murah, serta mengatasi masalah
kemiskinan. Disamping itu, UMKM (usaha mikro) juga merupakan salah satu komponen utama
pengembangan ekonomi lokal.
Dari hasil program dan keinginan masyarakat, saat ini usaha kecil dan menengah yang
ada di Kota Malang semakin meningkat baikd ari sisi kuantitas maupun kualitas. Dari
pertambahan UMKM yang ada di Kota Malang tidak luput dari kendala dan masalah yang
biasanya

menyerang

UMKM,


shingga

pengembangan

UMKM

menjadi

lambat

perkembangannya. Hingga saat ini perkembangan dari UMKM maupun produk apa yang menjadi
unggulan serta bagaimana UMKM yangada bisa bertahan menghadapi persaingan global masih
belum diketahui.
Oleh karena itu, maka perlu dilakukan studi untuk mengetahui bagaimana perkembangan
Sentra Bisnis UKM yang ada di Kota Malang, faktor pendukung dan kendala-kendala
pengembangan UMKM saat ini dihadapi, keberhasilan usaha untuk merumuskan bentuk model
pengembangan usaha kecil dan menegah (UKM) yang efektif. Jurnal yang berjudul “Model

2
Penciptaan dan Pemberdayaan Kemandirian Ekonomi Rakyat Melalui UKM (studi pada UKM

Pengrajin di Kota Malang) akan menjadi acuan untuk mengkaji pada makalah ini.
Tinjauan Pustaka
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Dalam

rangka


pemberdayaan

UMKM

di

Indonesia,

Bank

Indonesia

(2011)

mengembangkan filosofi lima jari/ Five finger philosophy, maksudnya setiap jari mempunyai
peran masing-masing dan tidak dapat berdiri sendiri serta akan lebih kuat jika digunakan secara
bersamaan.
1. Jari jempol, mewakili peran lembaga keuangan yang berperan dalam intermediasi keuangan,
terutama untuk memberikan pinjaman/pembiayaan kepada nasabah mikro, kecil dan menengah
serta sebagai Agents of development (agen pembangunan).

2. Jari telunjuk, mewakili regulator yakni Pemerintah dan Bank Indonesia yang berperan dalam
Regulator sektor riil dan fiskal, Menerbitkan ijin-ijin usaha, Mensertifikasi tanah sehingga dapat
digunakan oleh UMKM sebagai agunan, menciptakan iklim yang kondusif dan sebagai sumber
pembiayaan.
3. Jari tengah, mewakili katalisator yang berperan dalam mendukung perbankan dan UMKM,
termasuk Promoting Enterprise Access to Credit (PEAC) Units, perusahaan penjamin kredit.

3
4. Jari manis, mewakili fasilitator yang berperan dalam mendampingi UMKM, khususnya usaha
mikro, membantu UMKM untuk memperoleh pembiayaan bank, membantu bank dalam hal
monitoring kredit dan konsultasi pengembangan UMKM.
5. Jari kelingking, mewakili UMKM yang berperan dalam pelaku usaha, pembayar pajak dan
pembukaan tenaga kerja
Metode Penelitian
Metode penelitian pada jurnal ini terdiri dari gabungan dari beberapa metode berikut :
a. Rancangan Penelitian
Kajian ini secara empiris meneliti tentang model pemberdayaan dan penciptaan
kemandirian ekonomi rakyat dan UKM khususnya pengrajin di Kota Malang. Kerangka
pemikiran yang digunakan adalah pendekatan ekonomi dan kelembagaan. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif terutama grounded research.

b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap UMKM khususnya pengrajin yang ada di Kota Malang.
c. Jenjis Data
Jenis data dalam penelitian merupakan data primer dan data sekunder yang berupa
Karakteristik oriduk UMKM industry kerjainan di Kota Malang, karakteristik pasar UMKM,
daya dukung sumber daya lokal daerah UMKM, model pemberdayaan dan penciptaan
kemandirian ekonomi rakyat dan UMKM.
d. Metode Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel dibagi dalam tiga tahap yang pertama pengambilan sampel
daerah yang kedua menentukan UMKM yang dipilih sebagai objek penelitian, yang
terakhir adalah penentuan kriteria sampel berdasarkan tujuan atau pertimbangan tertentu.
e. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner, wawancara dan
dokumentasi karena data yang digunakan tergolong data sekunder.
f.

Metode Analisis Data
Meode yang dugunakan adalah kajian deskriptif yaitu metode kajian yang meneliti suatu
keadaan dengan tujuan membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta di lapangan pengkajian serta hunungan antar fenomena yang

diselidiki. Berdasar pada masalah dan tujuan penelitian analisis dilakukan dengan teknik
analisis deskriptif, digunakan untuk mendeskripsikan variable-variabel penelitian antara

4
lain profil usaha, tingkat keberhasilan serta karakteristik pemilik UMKM kususnya
pengrajin di Kota Malang.

Ringkasan dan Kajian
Review
Perkembangan UMKN di Kota Malang, secara umum meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan menyerap tenaga kerja untuk memasuki wilayah UMKM. Kondisi tersebut
sebagian dari potensi yang dimiliki oleh UMKM. Walaupun secara ekonomi UMKM memiliki
kontribusi yang nyata bagi ekonomi keluarga tidak berarti UMKM berjalan mulus, berbagai
permasalahan juga banyak dihadapi oleh UMKM dalam menjalankan usahanya. Beragamnya
permasalahan UMKM secara eksternal tidak terlepas dari berbagai masalah yang sedang melilit
perekonomian kita secara makro dan masih lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam
pengembangan UMKM yang sebatas program, tanpa keberlanjutan yang nantinya dapat
membantu kemandirian UMKM tersebut.

5

Berdasarkan konsep desain pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat, maka bagian-bagian yang harus menjadi perhatian penting dan selalu menjadi
pijakan dalam melaksanakan kegiatan antara lain :
Pertama, masukan dalam rangka pengembangan ekonomi lokal, maka hal yang menjadi
dasar sekaligus masukan adalah potensi dan kelemahan yang dimiliki masing-masing wilayah.
Kedua, perencanaan dalam rangka pengembangan ekonomi lokal, maka dibutuhkan
institusi/kelembagaan yang diharapkan menjadi inisiator/perencana program pengembangan
ekonomi lokal. Ketiga, program intervensi dalam rangka percepatan pemngembangan ekonomi
lokal maka diperlukan program intervensi yang diharapkan dapat memacu tumbuh dan
berkembangnya aktivitas ekonomi berbasis lokal (UMKM). Keempat, metode kegiatan
dibutuhkan strategi intervensi dalam rangka pengembangan ekonomi lokal (UMKM). Terakhir
adalah keluaran. Keluaran yang diharapkan dari pengembangan ekonomi lokal (UMKM) antara
lain produk unggulan wilayah bernilai ekonomi tinggi, jaringan pemasaran produk, tumbuhnya
usaha mikro yang handal, manajemen pengelolaan usaha yang baik, dan pertumbuhan
ekonomi wilayah.
Dalam hal pemberdayaan ekonomi masyrakat, faktor kunci yang harus dilakukan yakni
bagaimana menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi masyarakat (UMKM). Langkah konkrit
yang namoaknya perlu dilakukan antara lain dengan pelatihan dan pendampingan masyarakat
dalam menciptakan atau mengelola usaha ekonomi di pedesaan, memikirkan bentuk-benruk
Kemitraan Usaha bagi usaha ekonomi, memfasilitasi akses permodalan usaha, penggunaan

teknologi tepat guna dan peningkatan kualitas.
Berdasarkan detail model pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui pengusaha mikro (UMKM), maka tahapan Pengembangan Ekonomi LOkal
terbagi dalam 4 tahap. Setiap tahapan merupakan bagian program yang harus diselesaikan
dengan baik dan utuh, sehingga menjadi daswar bagi tahapan selanjutnya. Keempat tahap
tersebut adalah :
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan terdiri dari identifikasi prioritas kegiatan ekonomi yang memiliki
daya saing, identifikasi prioritas dalam menciptakan lingkungan usaha yang kondusif,
perumusan recana pengembangan ekonomi kawasa, dan penyusunan pedoman umum
dan petunjuk teknis operasional.
2. Tahap Pelaksanaan dan Penguatan
Tahap ini terdiri dari sosialisasi program di tingka Kabupaten, musyawarah Desa
(Mudes), kegiatan ini merupakan peningkatan kapasitas kelembagaan, memfasilitasi

6
dan mendampingi masyarakat, membentuk kemitraan stakeholders, mempromosikan
klaster, penguatan kelembagaan pengelola pengembangan ekonomi lokal.
3. Tahap Pemandirian
Tahap ini adalah tindak lanjut dari tahap pelaksanaan dan penguatan yang bertujuan

untuk mendorong kinerja kelembagaan ekonomi masyarakat agar dapat menjalankan
kegiatan pengembangan ekonomi kawasan denganmemanfaatkan sumber daya yang
dimiliki secara optimal. Tahap pemandirian difokuskan pada pengembangan SDM,
modal usaha dan jaringan pemasaran produk.
4. Pengendalian Program
Pengendalian program dilaksanakan untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai
dengan prinsip, sistem dan prosedur yang telah ditetapkan, berhasil secara optimal, dan
mempunyai dampak yang cukup strategis. Pengendalian program meliputi pelaporan,
pengawasan publik, monitoring dan evaluasi.
5. Pendampingan
Dilaksanakan untuk memfasilitasi pengelolaan program sehingga dapat berjalan secara
optimal sesuai dengan mekanisme, sistem dan prosedur yang ada.

7
Dengan tujuan, keluaran, prinsip pendekatan dan tahapan yang telah disebutkan,
Pengembangan Ekonomi Lokal masih memerlukan beberapa hal berikut ini agar bisa diterapkan
dengan baik,
1. Komitmen yang kuat dari bupati /walikota dan pemimpin pemerintahan dan usaha di
tingkat lokal
2. Semangat dan upaya yang keras dari pemerintah dan bisnis dalam menerapkannya
3. Kemauan stakeholders untuk membentuk kemitraan dan menyerahkan sepenuhnya
waktu dan upaya yang tersedia
4. Adanya Participatory Planning Advisor (PPA) untuk mengkoordinir kegiatan dan
mendukung kemitraan stakeholders
5. Adanya professional atau tenaga ahli selaku pendamping dalam bidang pengembangan
ekonomi lokal dalam mendampingi stakeholders dan memfasilitasi proses
6. Adanya dukungan dana untuk kegiatan kemitraan stakeholders berikut dana untuk
merekrut PPA dan professional yang dibutuhkan.
Critical Review
Konsep pembangunan kesejahteraan merupakan suatu proses yang melibatkan
perubahan-perubahanbesar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan
nasional, seperti halnya percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataandan
pemberatasan kemiskinan. Karena itu untuk pembangunan masyarakat yang sejahtera
diperlukan pemahaman secara keseluruhan agar didalam praktiknya tidak hanya sebatas
aktivitas dan hanya untuk kepentingan ekonomi.
Adanya UMKM (usaha mikro) dapat membantu dalam pengembangan ekonomi lokal.
Pada saat ini UMKM masih tergolong jenis usaha yang marginal hal ini tampak dalam
penggunaan teknologi yang masih sederhana dan cenderung berorientasi pada pasar-pasar
lokal. Potensi ekonomi lokal memiliki peran cukup tinggi dalam perekonomian daerah, terutama
dalam penyediaan lapangan kerja.Perkembangan potensi ekonomi lokal akhir-akhir ini cukup
memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang merupakan hasil usaha
menengah luar negeri. Kondisi demikian akan memperlemah posisi sektor perekonomian lokal.
Industri ekonomi lokal dapat diterapkan melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
yang memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi lokal.

8
Upaya untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal, harus memperhatikan adanya
kerjasama/kemitraan antar semua komponen, baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat
untuk membuat suatu model jalinan kemitraan yang baik antar sektor ekonomi dengan pihak
lain yang terkait dalam manajemen mata rantai. Dengan adanya kerjasama yang baik dan
terintegrasi dapat memajukan sistem perekonomian di Kota Malang. Dipermudahnya
penyediaan modal juga mempengaruhi bahan baku yang akan dibeli jika modal besar maka
bahan baku yang digunakan juga dengan skala yang besar begitu sebaliknya.
Faktor lainnya adalah penyerapan tenaga kerja yang banyak. Didalam penyerapan
tenaga kerja harus diimbangi dengan kemampuan tenaga kerja yang akan digunakan agar tidak
terjadi kesalahan dalam aplikasi nya sehingga tidak membuang waktu untuk penyesuaian.
Perlu adanya pendampingan dari pihak-pihak terkait agar dalam menjalankan program
dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan mechanism, sistem dan prosedur yang ada.
Sehingga pengembangan UMKM akan semakin cepat.
Secara keseluruhan metode atau teknik yang digunakan untuk mencari data, mengambil
sampel dan menganalisa sudah tepat. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder
melalui kuesioner dan wawancara. Menganalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
dimana penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi
pada saat sekarang.

Lesson Learned


UMKM (usaha mikro) mempunyai peranan yang cukup besar bagi pertumbuhan



ekonomi di Kota Malang.



terutama dalam penyediaan lapangan kerja.



produksi.

Potensi ekonomi lokal memiliki peran cukup tinggi dalam perekonomian daerah,

Dalam pengelolaan usaha diperlukan penguasaan teknologi untuk membantu aktifitas

Penyediaan modal mempengaruhi tingkat produktifitas.

9
Daftar Pustaka
Hidayatullah,

S.

SBW,

Thomas.

2009.

Model

Pemberdayaan

Masyarakat

Melalui

Pengembangan Ekonomi Lokal (Studi pada UKM Pengrajin di Kota Malang). Jurnal Ekonomi
Volume 4
Usaha

Mikro,

Kecil

dan

Menengah

(UMKM).

2008.

http://www.depkop.go.id/attachments/article/129/259_KRITERIA_UU_UMKM_Nomor_20_Tah
un_2008.pdf. Diakses pada tanggal 16 Maret 2015 pukul 20.00 WIB
Kajian

Pengembangan

Potensi

Ekonomi

Lokal

Kota

Malang.

http://bappeda.malangkota.go.id/wpcontent/uploads/sites/11/hasil_kajian/BUKU%20KAJIAN.pdf. Diakses pada tanggal 18 Maret
2015 pukul 21.30 WIB