laporan praktikum kimia umum pengenalan

Laporan Praktikum Kimia Umum

Disusun Oleh:
Nama

: Saripi Mutiara

Npm

: E1D015164

Prodi

: Agribisnis

Kelompok

:4

Hari / Jam


: Selasa / 10.00-11.40 WIB

Tanggal

: 20 Oktober 2015

Dosen

: Drs. Hasan Basri Daulay,M.S.

Objek Praktikum : Pengenalan Alat-alat Laboratorium

Laboratorium Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita

sebagai praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua
peralatan dasar yang biasa digunakaan dalam laboratorium kimia, serta
mengetahui semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam
laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan
diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alatalat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai
dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja
peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan
praktikum di laboratorium kimia.
1.2 Tujuan Perconbaan
1. Mahasiswa mengetahui apa saja nama alat-alat di laboratorium kimia?
2. Mahasiswa mengetahui apa saja fungsi dari alat-alat tersebut?
3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Alat-alat Laboratorium
Bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat
praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu
fungsi dari pada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat

memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer, spektrofotometer, dan lain-lain. Alat-alat pengukur yang disertai
dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada
pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alatalat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus
diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.

2.2 Alat-alat Laboratorium Berserta Fungsinya
A. Gelas piala

Gelas piala adalah suatu alat yang berbentuk silinder dengan alas yang
datar. Fungsi dari alat ini hanya digunakan sebatas untuk penampung,

bukan digunakan untuk pengukur sehingga tidaklah mengherankan skala
yang ada di dalam alat ini sangat lebar. Gelas piala ini bisa kita temukan
dengan berbagai macam ukuran dari 25 ml sampai dengan 3 liter. Sebagian
besar alat ini terbuat dari borosilikat atau plastik.
B. Erlemeyer
Erlemeyer adalah salah satu alat-alat laboratorim yang berfungsi untuk
menganalisis kuantitatif secara volumetri (titrasi), dalam proses titrasi ini
sendiri alat ini digunakan untuk menampung larutan yang akan dititrasi.
Tak hanya itu alat ini juga bermanfaat dalam mikrobiologi, yaitu
digunakan untuk pembiakan mikroba. Bentuk alat ini adalah seperti tabung
dengan bagian luar terdapat skala yang menunjukkan perkiraan volume
cairan.
C. Labu ukur
Labu ukur adalah alat yang berfungsi untuk keperluan pengenceran larutan
sampai dengan volume tertentu sebagaimana tertera dalam badan labu
takar dan bisa digunakan juga untuk menyiapkan larutan dalam kimia
analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan

keakuratan yang sangat tinggi. Alat ini digunakan mengukur suatu dengan
keakuratan yang sangat tinggi karena dibagian leher terdapat lingkaran
graduai, volume, toleransi, suhhu kalibrasi, dan kelas gelas. Pada lehernya
juga terdapat tanda batas yang menunjukan volume sebagaimana tertera
pada badan labu takar. Labu ini biasanya berwarna transfaran, tetapi juga
ada yang berwarna gelap. Dan biasanya dilengkapi dengan penutup yang
terbuat dari bahan yang tahan bahan kimia seperti polietilen dan ada juga
yang dari gelas.
D. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk menukur volume larutan dari
10 hingga 2000 ml. Alat ini memiliki bentuk seperti pipa denga bagian
bawah agak sedikit lebar yang berguna sebagai kaki untuk menyangga alat
ini agar tetap berdiri tegak. Gelas ukur pada umumnya terbuat dari bahan
elas (polipropilen) ataupun plastik.
E. Buret
Alat ini berbentuk seperti silindris memanjang dengan skala pada sisi
luarnya dan terdapat kran disisi bawah, alat ini dirancang memiliki

ketelitian tinggi untuk keperluan kuantitatif analisis. Buret ini biasa
digunakan untuk titrasi yang membutuhkan presisi tinggi, tetapi pada

keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengangkut volume suatu
larutan. Dan alat ini terbuat dari bahan kaca dan atau dari baha plastik.
F. Corong pisah
Corong pisah digunakan untuk memisahkan dua larutan yang tidak
bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa
digunakan pada proses ekstraksi.
G. Cawan Penguap
Cawan penguap dugunakan

untuk

menguapkan

larutan

atau

mengeringkan zat padat yang basah. Cawan ini terbuat dari porcelain.
H. Pipet Gondok
Pipet gondok digunakaan untuk mengambil larutan dengan volume

tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang
menggembung.
I. Corong
Corong berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang
satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil serta digunakan
untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan.
J. Kaca Arloji
Kaca arloji berfungsi untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
terutama untuk bahan padat atau pasta. Dan dapat pula digunakan saat
menutup wadah saat proses penguapan.
K. Spatula plastik dan logam (sudip)
Spatula plastik dan logam digunakan untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kistal. Untuk zat-zat yang
bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik, sedangankan zat-zat
yang tidak bereaksi dengan logam dapat digunakan spatula logam.

L. Petridish
Petridish adalah sebuah wadah untuk mengembiakan sel.
M. Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah alat untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam

skala kecil.
N. Pipet Tetes dan Pipet Volume

Pipet tetes adalah alat untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan
jumlah kecil dari suatu tempat ke tempat lain. Sedangkan pipet volume
digunakan untuk mengambil zat dengan volume skala 10 ml.
O. Batang Pengaduk dan Sudip
Batang pengaduk adalah alat untuk mengaduk atau mengocok suatu
zat/larutan. Sedangkan sudip digunakan untuk mengambil bahan-bahan
kimia dalam berupa padatan atau bubuk.
P. Desikator
Desikator adalah alat untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air
dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
Q. Segitiga dan Kaki Tiga
Segitiga adalah alat untuk menahan wadah, misalnya krush pada saat
pemanasan atau corong pada waktu penyaringan. Sedangkan kaki tiga
adalah alat untuk sebagai penyangga pembakar spritus.
R. Busen
Busen adala alat untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
untuk sterilisasi dalam suatu proses .

S. Klem Utilitas dan Klem Statif
Klem utilitas adalah alat uang digunakan untuk penjepit dan penyangga
tabung erlemeyer saat dipanaskan. Sedangkan klem statif adalah alat yang
digunakan untuk penjepit soket pada proses ekstraksi da sebagai penjepit
buret dalam proses titrasi sekaligus untuk menjepit kondensor pasa proses
destilasi.

T. Kawat kasa dan Botol Semprot
Kawat kasa adalah alat yang digunakan untuk menahan labu atau beaker
pada awktu pemanasan. Sedangkan botol semprot digunakan untuk
menyimpan aquades.
U. Oven dan Tanur
Oven digunakan untuk mengeringkan alat sebelum digunakan. Sedangkan
tanur digunakan untuk pemanas pada suhu 1000oc, dan untuk menentukan
kadar abu.
V. Hot Plate dan timbangan Analitis
Hot plate digunakan untuk memenaskan larutan, biasanya untuk larutan
yang mudah terbakar. Sedangkan timbangan analitis digunakan untuk
menimbang zat-zat yang akan ditambang dengan skala yang kecil.


2.3 Gambar Alat-alat Laboratorium

Gelas Piala

Oven

Batang Pengaduk

Buret

Disikator

Gelas Ukur

Hot Plate

Pipet Tetes

Kaki Tiga


Tanur

Sudip

Mortal

Kawat Kasa

Corong Pisah

Penjepit

Labu Ukur

Rak Tabung Reaksi

Pemanas Spitus

BAB III
METODEOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Gelas Piala
2. Erlemeyer
3. Labu Ukur
4. Petridish
5. Gelas Ukur
6. Kaca Arloji
7. Tabung Reaksi
8. Cawan Penguap
9. Morta
10. Krush
11. Pipet Tetes
12. Pipet Volum
13. Pipet Gondok
14. Batang Pengaduk
15. Sudip
16. Corong pisah
17. Desikator

19. Corong
20. Rak Tabung Reaksi
21. Penjepit Tabung Reaks
22. Statif dan Klem
23. Sikat Tabung Reaksi
24. Segitiga
25. Bola Hisap
26. Lampu Spiritus
27. Bunsen
28. Kaki Tiga
29. Botol Semprot
30. Kawat Kasa
31. Klem Utilitas
32. Oven
33. Tanur
34. Hot Plane
35.Timbangan Analitis

18. Buret

3.2 Cara Kerja
1. Koas/dosen menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari
serta menjelaskan fungsi alat-alat tersebut kepada praktikan.
2. Mendengar serta memerhatikan koas/dosen yang sedang mengenalkan
alat-alat laboratorium.
3. Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku panduan
praktikum kimia sesuai yang dijelaskan oleh koas/dosen.
4. Mengumpulkan buku panduan praktikum kimia untuk ditandatangani oleh
koas/dosen.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
No.

Nama Alat

1.

Gelas Piala

Gambar

Fungsi
Sebagai tempat untuk menyimpan dan
meletakkan larutan. Gelas Piala memiliki
takaran namun jarang bahkan tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume

2.

Erlemeyer

suatu zat cair.
Sebagai wadah unuk mereaksikan suatu
zat kimia dalam skala yang cukup besar

3.

Labu Ukur

dan sebagai wadah dalam proses titrasi.
Untuk membuat, menyimpan dan
mengencerkan larutan dengan ketelitian

4.

Petridish

yang tinggi.
Sebuah wadah untuk membiakkan sel
atau mikroba.

5.

Gelas Ukur

Untuk mengukur volume larutan.

6.

Kaca Arloji

Sebagai wadah untuk menimbang bahanbahan kimia yang berupa padat, serbuk
serta kristal.

7.
8.

Tabung
Reaksi

Sebagai wadah satu atau dua jenis zat.

Cawan
Penguap

Digunakan sebagai wadah untuk
mengeringkan suatu zat.

9.

Mortal
Menghaluskan zat yang masing bersifat
padat/kristal.

10.

Krush
Sebagai wadah untuk menentukan kadar
abu.

11.

Pipet Tetes
Untuk meneteskan atau mengambil
larutan dengan jumlah kecil dari suatu
tempat ke tempat lain.

12.

Pipet
Volum

Mengambil zat dengan volume skala 10
ml

13.

Pipet
Gondok

Mengambil zat/larutan dalam jumlah atau
skala tertentu.

14.

Batang
Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu
larutan.

15.

Sudip
Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam berupa padat atau bubuk.

16.

Corong
Pisah

Untuk memisahkan larutan yang
disebabakan oleh massa jenisnya yang
berbeda.

17.

Desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang
harus bebas air dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium.

18.

Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat pula digunakan
untuk mengukur volume suatu larutan.

19.

Corong
Corong digunakan untuk memasukan
atau memindah larutan dari satu tempat

20.

21.

22.

Rak Tabung
Reaksi
Penjepit
Tabung
Reaksi
Statif dan
Klem

ke tempat lain.
Sebagai tempat meletakkan tabung
reaksi.
Untuk menjepit tabung reaksi.

Sebagai penjepit soklet pada proses
ekstraksi dan sebagai penjepit buret
dalam proses titrasi sekaligus untuk
menjepit kondensor pada proses destilasi.

23.

24.

Sikat
Tabung
Reaksi

Untuk menyikat tabung reaksi.

Segitiga
Untuk menahan wadah, misalnya krush
pada saat pemanasan ataau corong pada
waktu penyaringan.

25.

Bola Hisap
Untuk menghisap larutan yang akan dari
botol larutan.

26.

Lampu
Spritus

Untuk membakar zat atau memanaskan
larutan.

27.

Bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat
pula digunakan untuk sterilisasi dalam

proses suatu proses.
28.

Kaki Tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar
spirtus.

29.

Botol
Semprot

digunakan untuk menyimpan aquades dan
digunakan untuk mencuci ataupun membilas
bahan-bahan yang tidak larut dalam air.

30.

Kawat Kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu
atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen.

31.

Klem
Utilitas

Alat untuk Penjepit dan penyangga
tabung erlemeyer saat dipanaskan

32.

Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum
digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam
keadaan basah.

33.

Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu
tinggi, sekitar 1000 °C.dan untuk
menentukan kadar abu

34.

Hot Plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya
untuk larutan yang mudah terbakar.

35

Timbangan
Analitis

Tempat untuk menimbang zat-zat yang
akan ditimbang dengan skala yang kecil.

BAB V
PEMBAHASAAN
5.1 Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul
pengenalan alat-alat laboratorium. Dalam percobaan yang telah dilakukan,
terdapat berbagai macam alat, berikut akan diuraikan pengkategorian dan
penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang
dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan
kimia ini.
Alat-alat pemanasan terdiri dari pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas
mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih,
penjepit. Sedangkan untuk alat-alat penimbangan terdiri dari labu ukur, labu
erlemeyer, pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas
statip, buret, labu erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur
yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif)

dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif)
terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti
(kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
Alat- alat gelas yang ada dilaboratorium adalah gelas piala atau yang sering
disebut gelas bekker. Gelas tersebut berfungsi sebagai tempat larutan dan dipakai
juga pada saat pemanasan dan penguapan larutan. Selain gelas piala, ada suatu
alat gelas yang bernama gelas ukur. Gelas ukur digunakan untuk mengukur
volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan bermacam-macam
ukuran. Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat yang
dititrasi dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke
erlenmeyer, erlenmeyer digoyang – goyangkan agar larutan tercampur sampai titik
akhir tercapai. Pipet gondok sebagai alat pengambil larutan terbuat dari gelas dan
bagian tengahnya membesar serta ujungnya meruncing. Pipet gondok dapat
mengambil larutan tertentu dengan volume yang tepat. Pipet gondok mempunyai
skala 25 ml dan batas tera menggunakan bola hisap. Buret adalah alat yang
digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi
ditempatkan pada buret. Tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan suatu zat.
Dan di laboratorium juga terdapat botol semprot yang berfungsi untuk menyimpan
aquadest. Serta terdapat pula kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini
terdiri dari berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan
padatan dalam desikator, sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.
Alat-alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah rak tabung reaksi terbuat
dari kayu dengan lubang- lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat
meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi
kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi. Kaki tiga adalah Besi
penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
Dan kawat kasa yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Caranya letakkan kawat kasa
di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang

terdapat larutan yang akan dipanaskan. Spatula berupa sendok panjang dengan
ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium berfungsi untuk
mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk
larutan. Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk
larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan
pada pipet ukur.
Serta oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. Hot Plate untuk
memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar. Timbangan
analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang dalam
skala kecil. Tanur digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
Dan untuk menentukan kadar abu.

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya.
Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu
peralatan gelas dan peralatan non gelas. Jadi, alat-alat yang ada di laboratorium
harus digunakan sebagaimana mestinya.

6.2 Saran
Sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat
lagi agar pada saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa
ada kekurangan. Dan pada saat praktikum diharapkan suasana yang lebih
kondusif.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013 : (http://trikcantik.com/alat-alat-laboratorium-dan-fungsinya/)
(diakses pada tanggal 25 Oktober 2015)
Anonim, 2013 : (http://www.scribd.com/doc/250682535/Alat-Alat-Kimia-BesertaGambar-Dan-Fungsinya#scribd ) ; (diakses tanggal 25 Oktober 2015)
Buku penuntun praktikum kimia umum, 2015. Laboratorium teknologi pertanian
universitas bengkulu.
Moningka, 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. (hal:78-80)
Melawi, 2014 : (http://melawiblogger.blogspot.co.id/2014/10/16-alat-alatlaboratorium-kimia-dan.html) ; (diakses pada tanggal 25 Oktober 2015)
Wani ahmad, 2010 : (https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa
alat-dalam-laboratorium/) ; (diakses tanggal 28 Oktober 2015)