Bumi dipengaruhi oleh matahari dan Antariksa

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah
satunya adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang
berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi.
Setiap lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk
keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia
sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi seharusnya menjaga
keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan ozon.
Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer
bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik
yang berbeda. Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih
menghargai setiap lapisan atmosfer bumi beserta peranannya bagi kehidupan.
Makalah berjudul “Atmosfer” ini disusun untuk menjelaskan tentang atmosfer
secara global.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur udara yang terdapat dalam atmosfer bumi?
2. Bagaimana struktur vertikal atmosfer bumi?
3. Apa pengertian cuaca dan iklim?
4. Apa saja unsure-unsur yang terdapat dalam cuaca dan iklim?
5. Bagaimana klasifikasi Iklim?
6. Apa pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan?

1

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui unsur-unsur udara atmosfer bumi.
2. Untuk mengetahui struktur vertikal atmosfer bumi.
3. Untuk mengetahui pengertian cuaca dan iklim.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim.
5. Untuk mengetahui klasifikasi Iklim
6. Untuk mengetahui Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Kehidupan
D. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Sitematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur Udara
B. Struktur Vertikal Atmosfer
C. Pengertian Cuaca dan Iklim
D. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
E. Klasifikasi Iklim
F. Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Kehidupan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
2

PEMBAHASAN

A. Unsur-unsur Udara
Atmosfir berasal dari Bahasa Yunani yaitu atmosfer. Kata atmos berarti
uap dan sphaira berarti lapisan. Atmosfir merupakan lapisan udara yang
menyelubungi bumi. Keberadaan udara dalam lapisan atmosfir sangatlah
penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya untuk bernafas.
Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang
paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja.
Pada skala yang lebih luas, atmosfir berfungsi sebagai payung atau
pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari
dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfir
juga merupakan penghambat benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya,
sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfir akan menjadi panas dan
hancur sebelum mencapai bumi.
Atmosfir sebagai lapisan pelindung bumi memiliki beberapa sifat
berikut:
1. Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, hanya bisa
dirasakan oleh indra perasa kita dalam bentuk angin.
2. Memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.
3. Memiliki sifat dinamis dan elastis yang dapat mengembang dan mengerut.
Atmosfir mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan

nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Udara adalah campuran
berbagai unsure dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam.
Atmosfir bumi terdiri atas unsur utama dan unsur lainnya. Unsur utama
diantaranya nitrogen (78,08%), oksigen (20,95%), argon (0,93%), dan
karbondioksida (0,034). Sedangkan sisanya yaitu unsur lainnya diantaranya
Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana
(CH4), dan Xenon (Xe). Selain itu, terkandung pula uap air dan partikel lain
seperti debu dan garam-garaman yang kita sebut aerosol. Udara di permukaan

3

bumi yang mengandung uap air disebut udara lembab, sedangkan jika tidak
mengandung uap air disebut udara kering.
Tabel. Gas penyusun atmosfir bumi
Nama Gas
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbondioksida
Neon

Helium
Ozon
Hydrogen
Krypton
Metana
Xenon

Simbol Kimia
N2
02
Ar
CO2
Ne
He
O3
H2
Kr
CH4
Xe


Volume (%)
78,08
20,95
0,93
0,034
0,0018
0,0052
0,0006
0,00005
0,00011
0,00015
Sangat kecil

1. Nitrogen
Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam
lapisan atmosfir bumi. Nitrogen sangat bermanfaat bagi kehidupan karena
dibutuhkan oleh tumbuhan yang berbintil-akar (seperti akar tanaman
kedelai) dan beberapa jenis ganggang. Dalam bintil-bintil akar terdapat
bakteri yang hidup bersimbiosis dengan tumbuhan inangnya. Bakteri itu
akan menambat (menangkap) nitrogen bebas dari udara menjadi nitrat.

Setelah menjadi nitrat, barulah diserap oleh tumbuhan untuk keperluan
sintesis protein melalui proses metabolisme. Tumbuhan yang mengikat
nitrit kaya akan protein dan tentu saja dibutuhkan untuk menenuhi protein
nabati bagi manusia. Gas nitrogen sering juga digunakan sebagai bahan
dasar industri pupuk.
2. Oksigen
Oksigen merupakan unsur gas yang sangat diperlukan untuk
pernafasan manusia dan mahluk hidup lainnya seperti hewan dan
tumbuhan. Komposisi oksigen dalam atmosfer mencapai 21%.
4

3. Argon
Argon simbolnya Ar, merupakan elemen gas terbesar ke tiga di
atmosfer Bumi setelah unsur gas nitrogen dan oksigen. Nama elemen
Argon, diambil dari bahasa Yunani Argos yang artinya tidak aktif, karena
Argon tidak mudah ber-reaksi dengan elemen lain. Argon digunakan
bersama dengan gas Neon dalam industri listrik untuk mengisi lampu
neon. Gas Argon berwarna biru. Lampu neon yang diisi dengan Gas Argon
lebih hemat listrik dibandingkan lampu listrik biasa.
4. Karbon Dioksida

Manfaat karbon dioksida adalah membantu proses fotosintesa tanaman
yang berhijau daun untuk menghasilkan zat karbohidrat yang ditampung
pada buah tanaman atau pada bagian tanaman lainnya (pada batang dan
akar/umbi).
5. Neon
Gas neon dimanfaatkan untuk lampu neon Kota di malam hari,
keperluan iklan, dapat dimanfaatkan untuk indikator tegangan tinggi,
dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, misalnya untuk membantu melihat
hasil rontgen.
6. Helium
Helium berasal dari bahasa Yunani Helios, yang artinya Matahari.
Helium termasuk gas mulia, lebih ringan dari udara, sehingga
dimanfaatkan untuk pengisi balon gas dan balon udara. Helium juga
digunakan untuk bahan bakar yang dapat menggerakan mesin roket.
7. Ozon
Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri atas tiga atom oksigen.
Pembentukan ozon adalah dari oksigen yang pecah akibat radiasi
ultraviolet menjadi atom oksigen. Atom oksigen hasil belahan itu masingmasing akan bertumbukan dan membentuk lapisan ozon (O3). Kebocoran
ozon adalah jika salah satu dari tiga unsur atom oksigen itu bukan lagi dari
unsur oksigen, tetapi misalnya oleh suatu zat pencemar (polutan) seperti

klorofluorokarbon (CFC).
8. Hydrogen

5

Hidrogen digunakan pada industri kimia, untuk membuat amonia
(NH3), kegunaan amonia antara lain untuk membuat pupuk. Para ahli
metalurgi menggunakan hidrogen untuk memisahkan logam murni dengan
oksida, contohnya digunakan untuk menghasilkan lembaran tembaga.
9. Krypton
Gas krypton memilki manfaat yang dapat digunakan sebagai lampu
kilat fotografi berkecepatan tinggi, dapat digunakan untuk pengisi lampu
hemat energy, digunakan untuk lampu disko dan lampu mercusuar.
10. Metana
Methan digunakan sebagai bahan bakar, karena Gas Alam yang
digunakan sebagai bahan bakar mengandung 85% Gas Methan (CH4),
10% Etane (C2H6) dan selebihnya adalah Propane (C3H8), Butane
(C4H10), Pantene (C5H2) dan Alkane
11. Xenon
Xenon berasal dari bahasa Yunani, Xenon yang artinya asing. Xenon

merupakan gas mulia, tidak berwarna dan tidak berbau, Gas Xenon tidak
ber-reaksi dengan elemen lain, sehingga banyak digunakan untuk
pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan pada industri kimia dan
indusri elektronik.
B. Struktur Vertikal Atmosfir
Ketebalan lapisan atmosfir ini mencapai 1000 km yang diukur dari atas
permukaan air laut. Selain ketebalannya yang besar, lapisan ini juga memiliki
berat 6 milyar ton. Secara vertikal, atmosfir terdiri dari troposfir, stratosfir,
mesosfir, thermosfir dan eksosfir. Seperti gambar di bawah ini:

6

1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer ratarata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar
16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah ketinggian sedang
lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C,
sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur
rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali
terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain

terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat
pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu
(temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu
setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara
menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause
yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur)
udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan
ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan
tropopause ± 2 km.
Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang
mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-

7

hari terjadi. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling
hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari
matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat
gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan
global.
2. Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan
bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya
suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari
permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai
terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause
dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas antara
stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50
- 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu,
lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai
ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis.
Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah
lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga
ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan
oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang
dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air,
awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang
menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari gangguan cuaca.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat.
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau

8

benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa
dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke
bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur)
udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur)
udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif
yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan
di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai
sekitar -100°C.
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke
termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada
ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini
disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya
ionisasi

partikel-partikel

yang

dapat

memberikan

efek

pada

perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur
yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini
terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan
bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada
ketinggian antara 800 -1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini
merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan.
Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat

9

meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan
bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan
geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat
terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
C. Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode
musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam
yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan
iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan
untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih
banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan
iklim. Cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di
atmosfer yang menyelubungi bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu
yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk
dari gabungan unsur cuaca yaitu keadaan berdasarkan gejala suhu, tekanan
udara, kelembaban, angin, dan curah hujan dengan jangka waktu cuaca bisa
hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di
samping itu terdapat unsur cuaca lainnya yang biasa kita saksikan yaitu
penyinaran matahari, keadaan awan, gejala halilintar, pelangi, halo, dan lainlain.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar
24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara-negara yang
sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat
(tepat).
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah

10

yang luas. Iklim merupakan kelanjutan dari hasil-hasil pengamatan dan
pencatatan unsur cuaca, karena itu iklim pada dasarnya merupakan rata-rata
dari keadaan cuaca harian secara umum. Perbedaan lainnya, iklim bersifat
relatif tetap dan stabil sedangkan cuaca selalu berubah setiap waktu. Ilmu
yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi dan ilmu yang
mempelajari keadaan cuaca disebut Meteorologi.
D. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Pengamatan keadaan cuaca dan iklim biasanya memperhatikan sejumlah
persebaran komponen cuaca yaitu suhu udara (temperature), tekanan udara,
angin, kelembaban udara, curah hujan dan awan.
1. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer, alat ini
dilengkapi pena dan silinder yang berputar otomatis. Pengukuran
dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).
Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar
ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin.
Tabel 1.
Skala Pengukuran
Titik Didih Air
Fahrenheit
212
Celcius
100
Kelvin
373
Ketika mendaki gunung maka suhu udara
mencapai

ketinggian

bertambah.

Titik Beku Air
32
0
273
akan terasa dingin setelah

Sebagaimana

telah

dijelaskan

sebelumnya, bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara
berkurang (turun) rata-rata 0,6oC. Penurunan suhu seperti ini disebut
gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse
rate adalah1oC.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu
daerah adalah:
a. Lama penyinaran matahari.
b. Sudut datang sinar matahari.

11

c. Relief permukaan bumi.
d. Banyak sedikitnya awan.
e. Perbedaan letak lintang.
Udara akan menjadi panas karena adanya penyinaran matahari. Dari
penyinaran matahari permukaan bumi menerima panas pertama. Udara
akan menerima panas dari permukaan bumi yang dipancarkan kembali
setelah diubah dalam bentuk gelombang panjang. Pemanasan udara dapat
terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan
pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara langsung, dapat terjadi melalui beberapa proses
berikut:
1) proses absorbsi, adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari,
misalnya sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang
menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon,
hidrogen, dan debu.
2) proses refleksi, adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan,
dan partikel-partikel lain di atmosfir.
3) proses difusi, sinar matahari mengalami difusi berupa sinar
gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala
arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi
dengan cara-cara berikut:
1) konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara
bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas
pada lapisan udara di atasnya.
2) konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal (ke
atas).
3) adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).

12

4) turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak
teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang
dipantulkan kembali ke atmosfir.
2. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah berat massa udara di atas suatu wilayah.
Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan
massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Pada setiap bidang yang
luasnya 1 cm2 dengan tinggi kira-kira 10.000 km di atas permukaan bumi
memberi tekanan dengan berat 1033,3 gram atau satu atmosfer. Kalau
orang mengambil suatu kolom udara dari 1 m 2 penampang, maka beratnya
sudah mencapai 10.333 kg. Semakin tinggi suatu tempat semakin
berkurang tekanannya karena tiang udara semakin berkurang. Tekanan
udara di atas permukaan laut akan lebih besar daripada di puncak gunung
karena tinggi tiang udara di permukaan laut lebih panjang tiangnya
daripada di puncak gunung.
Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan
barometer. Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri
Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer raksa. Satuan
dalam ukuran tekanan udara adalah bar. 1 (satu) bar = 1000 milibar (mb).
3. Angin
Angin merupakan gerakan udara mendatar atau sejajar dengan
permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan tekanan tersebut
disebabkan karena kedua tempat memiliki suhu yang berbeda sebagai
akibat radiasi matahari yang berbeda pula. Angin bergerak dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah. Jika telah mencapai keseimbangan, maka udara
tersebut cenderung diam atau tenang. Alat untuk mengukur arah angin,
yaitu sisip angin. Anak panah pada sisip angin akan selalu mengarah ke
arah dari mana angin bertiup. Misalnya, angin bertiup dari arah utara.

13

Sedangkan kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer.
Semakin cepat angin bertiup, semakin cepat mangkuk berputar.
Jenis angin yang ada di bumi yaitu sebagai berikut:
a. Angin passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Angin Passat Timur
Laut bertiup di belahan bumi Utara. Sedangkan Angin Passat Tenggara
bertiup di belahan bumi Selatan.
b. Angin anti passat
Angin anti passat merupakan udara di atas daerah ekuator yang
mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik. Di
belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan
bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut.
c. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara
dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan
disebut angin Barat.
d. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah
dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke
daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur,
bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
e. Angin Muson
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap
setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin
darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang
basah.
f. Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal
(setempat) yaitu sebagai berikut:
1) Angin darat dan angin laut, yaitu apabila angin bertiup dari laut ke
darat, disebut angin laut. Dan sebaliknya apabila angin bertiup dari
darat ke laut, disebut angin darat.

14

2) Angin lembah dan angin gunung, yaitu apabila udara mengalir dari
lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya udara
mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
3) Angin jatuh yang sifatnya kering dan panas, yaitu angin sejenis ini
terdapat di lereng pegunungan Alpine. Tetapi banyak juga terdapat di
Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang
(Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu
di Sulawesi Selatan).
4. Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra
(sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungaisungai, tumbuh- tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara,
makin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin
lembablah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban udara
dinamakan hygrometer.
Ada dua macam kelembaban udara, diantaranya:
a. Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di
udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air
dalam 1 m³ udara.
b. Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam
udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang
dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama.
5. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan
disebut Rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan
tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain:
a. bentuk medan atau topografi
b. arah lereng medan
c. arah angin yang sejajar dengan garis pantai
d. jarak perjalanan angin di atas medan datar

15

Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat
yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama
disebut Isohyet.
6. Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air atau kristal es di dalam udara yang
terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat
dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.
Awan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal
(bunar- bundar) dan dasarnya horizontal.
2) Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga
dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan
stratus adalah awan yang rendah dan luas.
3) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan
berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es
tapi tidak dapat menimbulkan hujan.
b. Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu
terdiri dari kristal-kristal es.
2) Awan sedang (2000 m – 6000 m)
3) Awan rendah (di bawah 200 m)
E. Klasifikasi Iklim
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di permukaan bumi disebabkan
karena rotasi dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. Beberapa
macam iklim antara lain sebagai berikut:
1. Iklim Matahari
Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklimnya
adalah sebagai berikut:
a. daerah iklim tropis : 0o – 23,5o LU/LS
b. daerah iklim sub tropis : 23,5o – 40o LU/LS

16

c. daerah iklim sedang : 40o – 66,5o LU/LS
d. daerah iklim dingin : 66,5o – 90o LU/LS
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu
wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat
di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief
muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dibedakan menjadi
beberapa jenis iklim, diantaranya:
a. Iklim Laut
Iklim laut berada di daerah tropis dan sub tropis; dan daerah sedang.
Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
1) Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°,
adalah sebagai berikut:
 Suhu rata-rata tahunan rendah;
 Amplitudo suhu harian rendah atau kecil;
 Banyak awan, dan
 Sering hujan lebat disertai badai.
2) Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
 Banyak awan;
 Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
 Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak
dan tiba- tiba.
b. Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah
sedang.
1) Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang40 o,
yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil;
 Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
2) Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu tahunan besar;
 Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim
dingin rendah; dan
 Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
c. Iklim Dataran Tinggi

17

Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai
berikut:
 Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
 Udara kering,
 Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
 Jarang turun hujan.
d. Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti
setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
 Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;
 Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan
menimbulkan musim kemarau.
F. Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Kehidupan
Cuaca dan iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan,
telekomunikasi, dan pariwisata.
1. Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris
yang bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah
hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktorfaktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan dalam
mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim
sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman
pertanian. Misalnya, padi sangat cocok dibudidayakan di daerah yang
bersuhu udara panas dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tanaman
hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan cocok dibudidayakan
di daerah sedang sampai sejuk dengan intensitas curah hujan tidak setinggi
pada tanaman padi.
2. Bidang Perikanan atau Kelautan
faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik
terhadap para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya
para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang

18

behubungan dengan angin dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki
mereka tahu kapan datangnya angin musim barat dan angin musim timur.
Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati dalam
menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan
gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu
mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar,
sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan.
3. Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap
bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan,
dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh
pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi
gelombang, badai dan lain-lain.
4. Bidang Telekomunikasi
Cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di
atmosfer atau lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi bumi
terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer.
Lapisan ini mengandung partikel-partikel

yang mengalami ionisasi

sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka
siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat dimana-mana.
5. Bidang Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata.
Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara
sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui terhadap
pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi seperti
yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.

19

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atmosfir merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi. Unsur
utama diantaranya nitrogen (78,08%), oksigen (20,95%), argon (0,93%), dan
karbondioksida (0,034). Sedangkan sisanya yaitu unsur lainnya diantaranya
Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana
(CH4), dan Xenon (Xe). Selain ketebalannya yang besar, lapisan ini juga
memiliki berat 6 milyar ton. Secara vertikal, atmosfir terdiri dari troposfir,
stratosfir, mesosfir, dan thermosfir. Cuaca adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu
yang singkat, sedangkan iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu
satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan
meliputi wilayah yang luas.
Komponen cuaca yaitu suhu udara (temperature), tekanan udara, angin,
kelembaban udara, curah hujan dan awan. Klasifikasi iklim matahari ,iklim
fisis. Iklim mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan seperti
dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan
pariwisata.
B. Saran
Sebagai calon pendidik, diharapkan kita mampu memahami materi
tentang lapisan-lapisan bumi. Supaya ketika kita terjun ke lapangan mampu
mengaplikasikannya kepada peserta didik. Selain itu, kita juga sebagai
makhluk hidup harus lebih bisa menjaga bumi yang di dalamnya terdapat
lapisan atmosfer.

20