Buat Lencana Anda Translate Select Langu
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Lainnya Blog Berikut»
0
Buat Blog Masuk
catattan aku
Selasa, 13 Desember 2011
pengunjung
Dare to dream and do big things in this life
Mikroteknik Hewan
Dare to dream and do big things in this life
MIKROTEKNIK
setiap detik begitu berharga
Radio Streaming_ Menjadikan Radio &
Music bagian hidup aku dan kamu
klik link : sonyafmradiomedan
Mikroteknik merupakan ilmu atau seni mempersiapkan
organ, jaringan atau bagian jaringan untuk dapat
$ for you
diamati dan ditelaah. Penelaahan umumnya dilakukan
dengan bantuan mikroskop, karena struktur jaringan
paypal to you're life
tweet
Tweets
Purba wedy
0kt0ra
@tora_89BFF
Follow
17 Jun
ambil no.antrian
#mandi :﴾
Purba wedy
0kt0ra
@tora_89BFF
26 May
saat dunia blm bsa
m'nerima, imajinasi lah yang
membuat mu msh b'harga i
always like with the
imagination, coz from there
everything started
Purba wedy
0kt0ra
@tora_89BFF
26 May
kanojo to, harewataru hibi
ni..
#eien no aisuru_parbada
chan wa.. :‐*
Gambir, DKI Jakarta,
Indonesia
Purba wedy 18 Mar 14
0kt0ra
@tora_89BFF
Tweet to @tora_89BFF
secara terperinci pada galibnya terlalu kecil untuk
dapat dilihat dengan mata telanjang. Ruang lingkup
yang mencakup materi mikroteknik dapat diperoleh
dari sejumlah definisi dan peristilahan yang bisa
dipakai, hanya saja sebaiknya kita mencamkan dalam
pikiran kita bahwa suatu spesimen mikroteknik dapat
merupakan sebagian atau seluruhan dari struktur yang
ditetapkan. Selain dilekapkan dengan kaca preparat,
spesimen tadi umumnya dilindungi dengan kaca
penutup, yaitu sepotong kaca yang sangat tipis ataupun
plastik yang tembus pandang yang direkatkan diatas
spesimen tersebut (Gunarso, 1989). Sedangkan
menurut Amar (2008) Mikroteknik adalah ilmu yang
akan mempelajari metode/prosedur pembuatan
preparat mikroskopik.
Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau
preparat secara mikroskopis, tentunya pendekatan
teoritis tidaklah memadai untuk memahami secara
menyeluruh mengenai Mikroteknik, sebab yang
namanya teknik lebih menekankan pemahaman pada
wilayah aplikatifnya meskipun pada dasarnya landasan
teoritis juga diperlukan dalam rangka memberikan
beberapa petunjuk yang harus dilalui agar proses
pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan
alasan penggunaan ataupun pemilihan bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan sediaan Mikroskopis.
klik link : classyfmpadang
search blog
Cari
alternatif
Video
daftar tulisan
► 14 (1)
► 13 (4)
▼ 11 (4)
▼ Desember (4)
KOMPONEN
PHT/PENGENDALIA
N HAMA TERPADU
(Pengendali...
Catattan-aku _DNA
(Asam
deoksiribonukleat)
Catattan-aku
Agrobacterium
Tumefaciens
Mikroteknik Hewan
Mengenai Saya
wedy oktora poerba
Ikuti
Organ adalah susunan dari bagian organisme, yang
tujuannya melakukan fungsi tertentu ataupun kesatuan
yang erat kaitannya. Dengan demikian pembuluh darah
adalah organ yang fungsinya membawa atau
mengalirkan darah. Hati adalah organ yang mempunyai
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
1
Lihat profil lengkapku
Populer
KOMPONEN
PHT/PENGENDALIAN
1/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
banyak fungsi, akan tetapi sebagai kesatuan fungsi
maka hati ini erat kaitannya dengan pencernaan dan
asimilasi makanan (Gunarso, 1989).
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai fungsi
tertentu yang khas bagi perkembangannya. Sebagai
contoh jaringan epitelia dapat terdiri dari satu atau
beberapa lapisan sel yang telah berkembang dan
membantuk lapisan penutup, jenis jaringan lainnya,
jaringan otot terdiri dari sel-sel yang reka membentuk
otot (Gunarso, 1989).
Sel adalah bagian yang merupakan penyusun dasar
suatu jaringan, dan pada kenyataannnya merupakan
bagian dari semua makhluk hidup. Suatu sel dapat
merupakan organisme yang lengkap, ataupun sejumlah
sel dapat bergabung membentuk suatu jaringan,
kombinasi penyusunnya membentuk orgaorgan.
Bentubentuk kehidupan berderajat tinggi sekalipun
dimulai dari satu sel. Bila suatu organisme hanya
teridiri dari satu sel, maka dinamakan Organisme
Uniseluler. Sedangkan yang terbentuk oleh kumpulan
selsel yang berbeda fungsinya dinamakan Organisme
Multiseluler (Gunarso, 1989).
Metodametoda didalam Mikroteknik yang umum
digunakan :
1. Sediaan utuh (Whole mounts)
2. Sediaan irisan (sectioning)
3. Sediaan uraian (teasing)
4. Sediaan ulasan (smearing)
Selain itu masih ada pula dikenal beberapa metoda lain
seperti :
1. Sediaan rentang (spreading preparation)
2. Sediaan gosok – sediaan remasan (squash)
3. Sediaan supravital
Metoda Sediaan Utuh (Whole Mounts)
Dengan metoda ini dipersiapkan sediaan yang terdiri
atas keseluruhan organisme (baik hewan maupun
tumhuhan) secara utuh. spesimen kultur, organ,
maupun bagian organ, embrio, sel telur, spermatozoa
,potongan syaraf,pembuluh darah, jenisjenis selaput
tipis dan sebagainya. Melalui metoda ini diusahakan
agar kita mendapat kesan bentuk aslinya dengan
mempertahankan formatformat taga dimensinya. Yang
menjadi pembatas adalah faktor ukuran, ketabalan,
serta tingkat transparansi sediaan yang kita buat
tersebut yang berkaitan dengan faktor pembesaran
pengamatan melalui mikroskop nantinya. Sediaan
dengan ketebalan 2 mm dan transparan akan
memungkinkan untuk diamati sampai tingkat
perbasaran tidak lebih dari 30 kali. Sediaan dengan
ketebalan 0,5 mm mungkin hanya akan mencapai
tingkat perbesaran 100 kali. Sediaan permanen dengan
ketebalan 0,2 mm atau lebih yang telah di dehidrasidan
diberi media pelekap memerluka adanya suatu
penunjang gelas penutup agar spesimen tidak menjadi
rusak dan gelas penutupnya sendiri tidak pecah karena
proses pengeringan serta pengkerutan media tersebuut.
Belakangan ini umum pula digunakan tabung plastik
yang dipotongpotong secara melintang hingga
dihasilkan cincincincin penunjang dengan ketebalan
yang sesuai dengan tinggi serta ketebalan speimen.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
HAMA TERPADU
(Pengendalian Secara Fisik ;
Mekanik ; Genetik dan
Kimia) bahaya pestisida
,Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT)
KOMPONEN PHT 1. 1.
Perlindungan Tanaman
Perlindungan Tanaman
adalah suatu usaha ataupun
c...
Mikroteknik Hewan
MIKROTEKNIK
Mikroteknik merupakan
ilmu atau seni
mempersiapkan organ,
jaring...
Metoda-metoda didalam
Mikroteknik
MIKROTEKNIK
Mikroteknik merupakan
ilmu atau seni
mempersiapkan organ,
jaringan atau bagian
jaringan untuk dapat
diamati dan ditelaah. P...
Catattan-aku
Agrobacterium
Tumefaciens
Agrobacterium
Tumefaciens
Agrobacterium
Tumefaciens adalah
golongan bakteri pathogen
yang banyak...
catattan-aku_
Ketidakserasian dan Mandul
Jantan
Ketakserasian dan Mandul
Jantan
Pengetahuan tentang
ketidaks...
Catattanaku_ Kenapa
harus takut
dan putus
asa _
Tempat
pengisian energi _ cerita
motivasi untuk aku dan
kamu
setiap manusia yang hidup
didunia ini pastilah
mempunyai rasa takutnya
masing-masing, namun
terkadang akibat pemikiran
super lebay ttg ...
Catattan-aku _DNA (Asam
deoksiribonukleat)
DNA (Asam
deoksiribonukleat )
DNA/deoxyribonucleic
acid, adalah sejenis asam
nukleat yang tergolong
biomolekul utama penyusun
berat k...
Catattanaku_
Cerita_believe or don't
believe (sekedar coretan)
Pascal's Wager at mimpi
kosong mimpi isi
Taruhan (wager) ini
diundangkan oleh Blaise
Pascal, seorang ahli
matematika perancis pada
abad ke-17. Menurut
Pascal, lebih...
Move on_pentingkah ??
MOVE ON_ Ntk lo yg
belum mampu melakukannya
sendiri. Karna aku, lo jadi
move on dgn seketika.
Disajikan dengan bahasa
yang tidak mena...
2/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Tepi tempat pemotongan sebaiknya dihaluskan dengan
mengunakan kerrtas amplas (Gunarso, 1989).
Menurut (Joyner, 2008 dalam zaifbio 2010) Whole
mounth merupakan metode pembuatan preparat yang
nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului
adanya proses pemotongan. Jadi pada metode ini,
preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu
berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang
dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam
wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih
hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya
terbatas terhadap morfologi secara umum saja. Metode
pembuatan preparat yang digunakan untuk pengamatan
secara menyeluruh, artinya mempelajari struktur
vegetatif
dan
reproduktifnya
tanpa
melakukan
penyayatan terhadap tanaman tersebut karena metode ini
menggunakan semua bagian tanaman sebagai preparatnya.
Tentu saja tanaman yang diamati haruslah berukuran kecil
sehingga dapat termuat pada objek glass. Sedangkan pada
tanaman yang agak besar bisa dilakukan pemangkasan agar
menjadi lebih rapi dan kecil. Metode whole mounth
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kelebihan metode ini adalah dapat mengamati seluruh
bagian tanaman dengan jelas tiap bagian-bagiannya.
Sedangkan kelemahannya adalah metode ini hanya bisa
dilakukan pada tanaman dengan ukuran yang kecil saja
tidak bisa tanaman yang besar sehingga metode ini perlu
terus dikembangkan dengan melakukan bebagai percobaan
(Gunarso, 1989).
catattan aku neh...
Wedy Oktora Poerba
Buat Lencana Anda
Translate
Select Language
Powered by
Translate
Ketakserasian dan Mandul Jantan
Metoda Sediaan Irisan (Sectioning)
Cara pengerjaan melalui irisan atau sayatan ini
dianggap sebagai teknik rutin ataupun teknik bagi
penyiapan spesimen histologi amaupun patologi. Tebal
tipisnya sayatan bergantung pada pengalaman serta
tujuan penyiapan spesimen. Tebal sayatan yang umum
berkisar antara 615 mikron (1 mikron = 0,001 mm).
Ukura sayatan juga sangat bervariasi, mulai dari
saytaan pembuluh darah yang sangat kecil hingga
sayatan otak. Ukuran sayatan biasanya terbatas pada
ukuran panjang lebar 2x3 cm karena ukuran yang
demikian paling sesuai untuk direkapkan pada kaca
preparat yang umum digunakan. Tentu saja ukuran
spesimen yang cukup kecil akan mengjasilkan sayatan
juga juga jauh lebih kecil dari ukuran sayatan tersebut.
Pengirisan atau penyayatan umumnya dilakukan dengan
bantuan mikrotom, walau seringkali dilakukan penyayatan
dengan tangan saja untuk jenis spesimen seperti tulang,
gigi ataupun benda-benda fosil seringkali diperlukan
gergaji untuk memotongnya. Mikrotom adalah jenis mesin
khusus dirancang dan dipasarkan untuk tujuan
mikroteknik. Mesin tersebut dirancang sedemikian rupa
sehingga mampu untuk melakukan penyayatan sesuatu
spesimen dengan ketebalan yang sama atau paling kurang
mendekati sama (Gunarso, 1989).
Metoda Sediaan Uraian (Teasing Preparations)
Pengertian teasing adalah menguaraikan. Untuk dapat
memisahkan komponen suatu jenis jaringan maupun
organ
tisu
atau
jaringan
diuraikan
dengan
menggunakan jarum penguraian. Dengan demikian
pengertian teasng ini berarti juga pembedahan dalam
skala kecil. Tingkatnya pada pembedahan biasa dan
pembedahan
mikro
yang
dilakukan
Pengikut
Join this site
with Google Friend Connect
Members (1)
dengan
menggunakan jarum pengurai. Teasing ini dilakukan
pada jenis sediaan segar yang telah difiksasi dan
mengalami pewarnaan
Secara umum jenis tisu yang bisa ditelaah melalui
metode ulas ini adalah darah, limfa, cairan sumsum
tulang belakang, semen janan, sediaan air seni, serta
beberapa
lainnya.
Masingmasing
biasanya
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
Already a member? Sign in
Lencana Facebook
Wedy Oktora Poerba
3/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
memerlukan teknik perlakuan tersendiri dalam
melakukan pengulasa atau penyebaran pada kaca
preparat. Untuk jenis cairan yang mengandung
suspensi yang tinggi densitasnya umumnya dicairkan
dengan air atau serum darah dengan perbandingan 1 : 5
atau 1 : 10 (Gunarso, 1989).
Metoda Sediaan Rentang
Pada metoda ini preparat belum difiksasi, diperlakukan
sedemikian rupa sehingga disamping jelas juga
mendekati
keadaan
aslinya
dengan
melalui
perentangan. Jenis bahan siapan yang umum direntang
saat difiksasi adalah otot, syaraf, jenis jaringan tipis
(selaput yang membungkus jantung ,hate dan lainlain)
Buat Lencana Anda
(Gunarso,1989).
team tkd_unand
Metoda Sediaan Gosok
Jenis jaringan yang keras sifatnya, seperti tulang, gigi,
kuku dan beberapa lainnya mungkin sekali sangat sukar
untuk dibuat sediaan sayatan (kecuali bila mengalami
berbagai perlakuan khusus sebelumnya). Untuk mengatasi
hal diatas tadi, maka umum juga dibuat sediaan dengan
metoda gosok. Tulang misalkan tulang paha, terlebih
dahulu dipotong-potong hingga ukuran beberapa mili
hingga 1 – 2 cm. Potongan tersebut kemudian digosok pada
batu hingga cukup tipis untuk dapat diamati pada
mikroskop (Gunarso, 1989).
Langganan
Pos
Komentar
Metoda Sediaan Supravital
Selain jenisjenis metoda yang dimanfaatkan materi
yang mengalami matian dan fiksasi. Untuk pengamatan
selsel darah yang masih hidup umumnya digunakan
zat warna vital seperti Yanus green atau Neutral red,
karena sel darah mempunyai kemampuan untuk
menghisap zat warna pada konsentrasi yang sesuai.
Bila kedua zat warna tersebut dipakai secara bersama
sama maka memungkinkan kita untuk mengamati
mitokondria. Hanya saja akan terjadi perubahan yang
sangat cepat pada sel, karena sel dapat mati oleh kedua
warna tadi secara bersamaan (Gunarso, 1989).
Contoh penyiapan sediaan supervital darah adalah :
1. Satu tetes darah diteteskan pada kaca preparat
2. Teteskan pula 1 tetes zat warna (missal yanus green)
dengan konsentrasi 0,25 dalam garam fisiologis3. Tutup
dengan kaca penutup
4. Biarkan selama 5 menit
5. Beri lak petrolatum sekeliling tepi kaca penutup.
(Lasantha, 2010)
Metoda Sediaan Remasan (Squash)
Metode remasan banyak dikakukan untuk penyaiapan
pengamatan kromosom baik hewan maupun tumbuhan.
Dengan metoda ini bahan diremas atau dihancurkan
sehingga masingmasing sel akan terlepas yang
memudahkan pengamatan selanjutnya. Jadi tujuan
peremasan ini bukan berarti menghancurkan sel
selnya, tapi masingmasing sel bebas terlepas satu
sama lain dengan tetap dipertahankan bentuk aslinya
Tahapan –tahapan dalam mikroteknik
1. Fiksasi (fixation)
Fiksasi bisa dengan kimiawi yaitu menggunakan
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
4/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
senyawa formaldehide / glutardehide dan mekanik
dengan cara difreezing atau boiling.Tujuan fixation
adalah untuk mempertahankan bentuk sel atau jaringan
seperti jaringan aslinya , serta untuk mencegah
rusaknya sampel akibat autolisis atau karena bakteri
dekomposisi (bakteri pengurai).
2. Dehydration dan clearing
Menggunakan alkohol yang diberikan secara bertingkat
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Tujuan
dari dehidrasi yaitu untuk menghilangkan sisasisa
cairan/air yang ada pada sampel sehingga saat proses
selanjutnya tidak terbentuk es di dalam sampel. Setelah
proses dehydration di clearing dengan larutan xyline
untuk membersihkan sisasisa alkohol.
3. Embedding
Sampel dikeraskan dengan menggunakan lilin/waxes,
resin untuk membentuk blok parapin. Dikeraskan
supaya mudah untuk dilakukan pemotongan sampel.
4. Sectioning
Sampel dipotong dengan mengunakan alat pemotong
misalnya microtome. Ataupun jika sebelumnya sampel
difiksasi dengan cara freezing bisa selanjutnya
dipotong dengan metode cryostat (pemotongan dengan
dibekukan).
5. Staining
Selanjut sampel diwarnai, biasanya dengan pewarnaan
hymatoksilineosin atau dari derivatnya yang lain yang
biasa digunakan. Pewarnaan tersebut untuk mewarnai
inti sel dan sitoplasmanya.
6. Mouthing
Setelah diwarnai selanjutnya sampel bisa langsung
diamati dibawah mikroskop atau di proses mouthing
sampel dengan tujuan untuk mempertahankan sampel
jika disimpal lama, pewarnaannya dan sampelnya tidak
rusak. Biasanya menggunakan canada balsem.
I.Fiksasi
Tujuan utama fiksas adalah memberikan
perlakuan tertentu terhadap elemenlemen jaringan,
terutama inti sel atau nukleinya, sehingga dapat
diwetkan dalam kondisis yang sedikit banyak
mendekati keadaan aslinya. Selain itu, fiksasi juga
mencegah terjadinya kerusakan jaringan yang
disebabakan oleh mikroorganisme maupun perusakan
oleh enzim yang terkandung dalam jaringan itu
sendiri, yang dikenal dengan autolisis. Dengan kata
lain fiksasi bertujuan:
Mematikan
(menghentikan
prosesproses
metabolisme) jaringan dengan cepat sehingga
keadaannya sedikit banyak mendekati keadaan
aslinya.
Mencegah autolisis
Menaikkan daya pewarnaan karena adanya bahan
bahan keras yang merupakan komponen cairan
fiksatif.
Pada garis besarnya berdasarkan komposisi bahannya
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
5/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
suatu fiksatif dapat dikelompok kan menjadi Fiksatif
tunggal. Hanya menggunakan satu bahan kimia umum
dalam bentuk larutan
Contoh: formalin ,alcohol ,asam asetat dan asam
pikrat. Umumnya kurang memenuhi persyaratan
sebagai fiksatif yang baik, terutama bagi tujuan
mikroteknik. Masih umum digunakan untuk tujuan
anatomi maupun histopatologi terutama fiksatif
formalin.
Fiksatif majemuk
Umumnya berupa campuran dari beberapa fiksatif
tunggal Disusun dengan formula agar dapat diperoleh
sesuai keinginan dan tujuan.biasanya fiksatif campuran
ini dituliskan sesuai dengan nama penemu formulanya
Banyak sekali fiksatif campuran yang ada,
contoh : larutan Bouin,larutan FAA, larutan glison,
dan lain sebagainya
Fiksatif berfungsi untuk menghentikan
metabolisme secara cepat, mengawetkan komponen
sitologis dan histologis, memperkeras tekstur yang
rapuh, dan mewarnai jaringan sehingga bagian
bagiannya
dapat
diketahui.
Faktorfaktor
yang berperan dalam fiksasi adalah buffer (pH), suhu
yang
rendah,
ketebalan
irisan,
perubahan
volume,osmolalitas pada larutan fiksatif, konsentrasi,
dan waktu fiksasi.Dehidrasi memiliki fungsi
menghilangkan
air
dalam
jaringan.
Bahan
yangdigunakan untuk dehidrasi harus mampu
menggantikan fungsi air. Dehidrasi yang baik
dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari
konsentrasi 70% sesuai dengan pelarut Bouin formol
kemudian berturutturut ke dalam alkohol 80%, 90%,
96%dan
alkohol
absolut.
Pada
setiap
konsentrasi dilakukan pengulangan 3 kali.Metode
paraffin merupakan cara dalam pembuatan sediaan
denganmenggunakan
paraffin
sebagai
media
embedding (penanaman).
II. Dehydration dan clearing (penjernihan)
Clearing atau dealkoholisasi ini dapat
menggunakan aceton, benzol,toluol, dan xilol.
Clearing dapat dilakukan selama 24 jam.Mikrotom
adalah
mesin
untuk
mengiris
spesimen
biologi menjadi bagianyang sangat tipis untuk
pemeriksaan
mikroskop.
Beberapa
mikrotommenggunakan pisau baja dan digunakan
untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau
tumbuhan dalam histologi (Wikipedia). Jenisjenis
mikrotom yang bisa dipakai pada mikroteknik
adalah:1. Rocking microtom, cara kerjanya seperti
mengatam kayu, biasanya untuk organorgan keras
seperti kayu2. Rotary microtom atau mikrotom putar,
cara kerjanya dengan di putar yang akanmengerakan
objek maju dan naik turun, sementara pisaunya tetap.
Mikrotom ini biasanya dipakai dalam mikroteknik
metode
paraffin3.
Sliding
microtom
atau
mikrotom sorong, dimana jaringan tetap posisinya
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
6/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
dan pisau yang bergerak maju dan mundur.
Mikrotom ini sering digunakan padamikroteknik
metode paraffin, walau umumnya digunakan pada
penyayayan jaringan yang di tanam dalam celloidin.
Biasanya digunakan pada objekobjek yang keras.4.
Freezing microtom atau mikrotom beku, sering
digunakan untuk penyayatan jaringan yang tidak
ditanam dalam paraffin maupun dalam celloidin, jadi
jaringanyang disayat adalah jaringan yang tidak di
tanam tetapi dibekukan denganmemakai gas CO2.
Keuntungan dari mikrotom ini adalah waktu yang
dipakailebih pendek, karena langsung disayat
setelah proses fiksasi. Kerugiannya adalah bila
temperature kamar tinggi, objek menjadi lunak
sehingga sulit dipotong. Halhal yang harus
diperhatikan dalam proses penyayatan ini adalah:o
Mikrotom harus seberat mungkino Meja tempat
mikrotom harus stabilo Pisau harus cocok dengan
mikrotomo Posisi pisau harus stabilo Mata bisau
harus tajam, bersih dan suhunya harus sama dengan
balok jaringanyang akan disayat.
Tahaptahap Di Dalam
Clearing/Dealkoholisasi/Penjernihan :
Alkohol Xylol 3 : 1
Alkohol Xylol 1 : 1
Alkohol xylol 1 : 3
Xylol 1 (p.a)
Xylol 2 (p.a)
I. Embedding (penanaman)
Ini memudahkan dalam membuat irisan yang
sangat tipis (10 mikrometer) dengan menggunakan
mikrotom. Agar paraffin dapat masuk ke dalam sel,
alkohol didalam organ harus diganti dengan zat yang
mudah mengusir alkohol sebelum bisa diusir oleh
paraffin. Clearing atau dealkoholisasi ini dapat
menggunakan aceton, benzol,toluol, dan xilol.
Clearing dapat dilakukan selama 24 jam .Mikrotom
adalah
mesin
untuk
mengiris
spesimen
biologi menjadi bagianyang sangat tipis untuk
pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom
menggunakan pisau baja dan digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau
tumbuhan dalam histology (Wikipedia).
Jenisjenis mikrotom
pada mikroteknik adalah:
yang
bisa
dipakai
1. Rocking microtom, cara kerjanya seperti mengatam
kayu, biasanya untuk organorgan keras seperti kayu
2. Rotary microtom atau mikrotom putar, cara
kerjanya dengan di putar yang akanmengerakan objek
maju dan naik turun, sementara pisaunya tetap.
Mikrotom ini biasanya dipakai dalam mikroteknik
metode paraffin
3. Sliding microtom atau mikrotom sorong, dimana
jaringan tetap posisinya dan pisau yang bergerak
maju dan mundur. Mikrotom ini sering digunakan
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
7/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
padamikroteknik metode paraffin, walau umumnya
digunakan pada penyayayan jaringan yang di tanam
dalam celloidin. Biasanya digunakan pada objek
objek yang keras.
4. Freezing microtom atau mikrotom beku, sering
digunakan untuk penyayatan jaringan yang tidak
ditanam dalam paraffin maupun dalam celloidin, jadi
jaringanyang disayat adalah jaringan yang tidak di
tanam tetapi dibekukan denganmemakai gas CO2.
Keuntungan dari mikrotom ini adalah waktu yang
dipakailebih pendek, karena langsung disayat
setelah proses fiksasi. Kerugiannya adalah bila
temperature kamar tinggi, objek menjadi lunak
sehingga sulit dipotong.Halhal yang harus
diperhatikan dalam proses penyayatan ini adalah:
Mikrotom harus seberat mungkin
Meja tempat mikrotom harus stabil
Pisau harus cocok dengan mikrotomo
Posisi pisau harus stabilo
Mata bisau harus tajam, bersih dan suhunya
harus sama dengan balok jaringan yang
akan disayat.
II. Sectioning (Pemotongan)
Sebelum pemotongan oleh microtomy, materi biologi
biasanya ditempatkan dalam fiksatif lebih kaku, dalam
sebuah proses yang dikenal sebagai embedding. Hal ini
dicapai dengan masuknya zat cair di sekitar sampel,
seperti parafin (lilin) atau epoxy, yang ditempatkan dalam
cetakan dan kemudian mengeras untuk menghasilkan
sebuah "blok" yang mudah dipotong.
Proses penyayatan mencakup berbagai cara akan
menghasilkan sayatan tipis tisu baik yang telah
mengalami proses penanaman maupun tidak. Dalam
mikroteknik, cara lazim digunakan adalah penyayatan
dengan menggunakan mikrotom dengan berbagai
peralatan pembantu seperti pisau mikrotom, kuas bulu,
spatula, gunting serta pensil penoreh..
Mikrotom.Alat khusus yang diracang untuk menyayat
material atau tisu‐tisu dengan sayatan‐sayatan yang
cukup tipis untuk penelaahan dengan mikroskop.
Untuk memperoleh hasil sayatan yang baik dibutuhkan
beberapa persayaratan sebagai berikut :
1. Tisu yang telah dipersiapkan dengan sempurna
2. Pisau yang cukup tajam
3. Pemilihan jenis mikrotom yang tepat
4. Operator yang cukup terampil dan terlatih
Deklinasi adalah sudut kontak antara sampel dan
vertikal pisau. Jika pisau berada pada sudut kanan
(deklinasi = 90) memotong dibuat langsung
menggunakan mode tekanan berbasis, dan kekuatan
karena itu secara proporsional lebih besar. Namun
jika pisau dimiringkan, gerakan relatif dari pisau
semakin sejajar dengan gerak sampel, memungkinkan
untuk tindakan mengiris. Perilaku ini sangat penting
untuk sampel besar atau keras
Kemiringan pisau adalah sudut antara wajah
pisau dan sampel. Untuk hasil yang optimal, sudut ini
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
8/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
harus dipilih secara tepat. Sudut yang optimal
tergantung pada geometri pisau, kecepatan potong
dan parameter lainnya. Jika sudut disesuaikan
dengan nol, pisau potong sering dapat menjadi tidak
menentu, dan lokasi baru dari pisau harus digunakan
untuk kelancaran keluar ini. Jika sudut terlalu besar,
sampel mampu menggumpalkan dan pisau dapat
menyebabkan variasi ketebalan periodik dalam
memotong.
III. Afixing (Afiksasi)
Afiksasi atau proses perlekatan adalah proses
perlekatan atau penetapan sayatan tisu yang pada kaca
preparat dengan bantuan media prekat tertentu. Pada
proses ini diperlukan berbagai persiapan antara lain :
a. Kaca preparat bersih
b. Media prekat
c. Akuades
d. Meja pemanas/hot plate
e. Peralata berupa pinset, skapel, gunting, kuas dan lain
sebagainya.
Dari beberapa jenis formula media prekat
yang umum digunakan dalam kerja rutin adalah media
merekat albumin. Mula-mula putih telur dan gliserin
dikock hingga rata, busa yang terjadi dibuang dan bila
perlu dilakukan penyaringan, kemudian dibubuhkan
kristal-kristal thymol yang berfungsi sebagai pencegah
berkembangnya jamur dan bakteri serta beberapa tetes
akuades sebagai pengencer.
VI. Deparafinisasi
Deparafinisasi adalah proses penghilangan parafin
menggunakan xylol.
Adapun langkah-langkah deparafinisasi adalah :
Jaringan dimasukkan kedalam xylol (xylol 1 dan xylol 2)
masing-masing selama 30 menit Redehidrasi dengan
alkohol dari tinggi ke rendah (100%, 96%, 80%, 70%,
50% dan 30%) kemudian cuci dengan air mengalir
setelah itu celupkan ke dalam akuades.
IV. Staining / Pewarnaan
Pewarnaan merupakan suatu tahap dalam
mikroteknik untuk mempertajamatau memperjelas
berbagai elemen jaringan, terutama selseknya,
sehingga dapatdibedakan dan ditelaah dengan
mikroskop.tanpa pewarnaan, jaringan akantransparan
sehingga sulit untuk diamati.Pewarnaan akan
memperjelas rinci suatu jaringan sehinnga mudah
untuk dipelajari. Pewarnaan dibedakan antara non
vital dengan vitala. Pewarnaan non vital, pewarnaan
dilakukan setelah jaringan dimatikan melaluifiksasi.
Teknik ini merupakan teknik dan cara yang paling
alzim digunakan,terutama untuk pekerjaan rutin
seharihari,
terutama
pembuatan
preparat/sediaan praktikum bagi mahasiswa. b.
Pewarnaan vital, maka proses pewarnaan dilakukan
selagi jaringan/sel masihdalam keadaan hidup. Selsel
yang masih hidup tersebut diharapkan mampu
untuk menyerap warna maupun mengikat/memfagosit
partikelpartikel zat warna.Dengan demikian zat
warna yang hendaknya yang tidak bersifat toksik bagi
selsel tersebut. Sebagai contoh, tinta china dan
lithium carmine secara umumdigunakan untuk
mengamati penyebaran sifat selsel RES, karena sel
sel
tersebutmampu
memfagosit
zat
warna.c.
Pewarnaan supravital diharapkan pada hasil kultur
sel dan jaringanDalam arti yang sangat luas, zat warna
mencakup bahan organic dan bahananorganik, yang
mengadakan ikatan dengan jaringan lebih jelas untuk
diamati.Ditinjau dari berbagai segi, maka zat warna
dapat kita bedakan atau kelompokan pada kategori
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
9/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
kategori tertentu.
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai
morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu
pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak
berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri
tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk
mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk
diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau
pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk
mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi
dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan
(Jimmo, 2008).
Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus,
basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan
menggunakan pewarna sederhana. Istilah ”pewarna
sederhana” dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel
bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja
(Gupte, 1990). Kebanyakan bakteri mudah bereaksi
dengan
pewarna-pewarna
sederhana
karena
sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk
pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin
(komponen kromoforiknya bermuatan positif). Faktorfaktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu
fiksasi, peluntur warna , substrat, intensifikasi
pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu
preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian
dicuci dengan asam encer maka semua zat warna
terhapus. sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan
terhadap asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini
dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini merupakan
ciri yang khas bagi suatu spesies (Dwidjoseputro, 1994).
Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat
dibedakan menjadi empat macam yaitu pengecatan
sederhana, pengecatan negatif, pengecatan diferensial
dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada
bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan
larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau
olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan
sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan
perbedaan di antara sel-sel microbe atau bagian-bagian
sel microbe disebut teknik pewarnaan diferensial.
Sedangkan pengecatan struktural hanya mewarnai satu
bagian dari sel sehingga dapat membedakan bagianbagian dari sel. Termasuk dalam pengecatan ini adalah
pengecatan endospora, flagella dan pengecatan kapsul.
(waluyo,2010)
Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena
tidak mengadsorbsi atau membiaskan cahaya. Alasan
inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk
mewarnai mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan
membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan
sekelilingnya dapat ditingkatkan. Penggunaan zat warna
memungkinkan pengamatan strukur seperti spora,
flagela, dan bahan inklusi yng mengandung zat pati dan
granula fosfat (Entjang, 2003)
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan
hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak
berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik
pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas
dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel
bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama
dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.
Tujuan dari pewarnaan terhadap mikroorganisme yaitu:
1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri,
ragi, maupun fungi.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
10/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan
struktur dalam jasad.
4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang
diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia dapat
diketahui.
Langkah-langkah utama teknik pewarnaan
1. Pembuatan olesan bakteri, olesan bakteri tidak boleh
terlalu tebal atau tipis
2. Fiksasi, dapat dilakukan secara pemanasan atau
dengan aplikasi bahan kimia seperti sabun, formalin,
fenol.
3. Aplikasi zat warna : tunggal, atau lebih dari 1 zat
warna
Teknik pewarnaan dikelompokkan menjadi
beberapa tipe, berdasarkan respon sel bakteri terhadap
zat pewarna dan sistem pewarnaan yang digunakan untuk
pemisahan kelompok bakteri digunakan pewarnaan Gram,
dan
pewarnaan “acid-fast”(tahan
asam)
untuk
genusMycobacterium.
Untuk melihat struktur digunakan pewarnaan
flagela, pewarnaan kapsul, pewarnaan spora, dan
pewarnaan nukleus. Pewarnaan Neisser atau Albert
digunakan untuk melihat granula metakromatik (volutin
bodies) pada Corynebacterium diphtheriae. Untuk semua
prosedur pewarnaan mikrobiologi dibutuhkan pembuatan
apusan lebih dahulu sebelum melaksanakan beberapa
teknik pewarnaan yang spesifik (Pelezar,2008).
Macam-Macam Pewarnaan
Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat
dikategorikan sebagai berikut :
I. Pewarnaan sederhana
Menggunakan satu macam zat warna (biru
metilen/air fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk
sel. Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang
paling umum digunakan. Berbagai macam tipe morfologi
bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat
dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana,
yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu
macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah
bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena
sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk
pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin
(komponen kromoforiknya bermuatan positif).
Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat
yang dilarutkan dalam bahan pelarut. Pewarnaan
Sederhana merupakan satu cara yang cepat untuk
melihat morfologi bakteri secara umum. Beberapa
contoh zat warna yang banyak digunakan adalah biru
metilen (3060 detik), ungu kristal (10 detik) dan
fukhsinkarbol (5 detik)
II. Pewarnaan differensial dibagi menjadi
pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu
metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi
dua kelompok besar, yakni grampositif dan gram
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
11/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram
(1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada
tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus
dan bakteri Klebsiella pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram
positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat
bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri
tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya.
Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa
dilakukan pada mikroorganisme yang tidak
mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp
Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam,
yaitu dari genus Mycobacterium dan beberapa spesies
tertentu dari genus Nocardia. Bakteribakteri dari
kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar
zat lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya
sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif
tidak permeabel terhadap zatzat warna yang umum
sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai oleh
metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan
sederhana atau Gram.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen
yaitu :
Zat warna utama (violet kristal)
Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang
digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu
solven organic yang digunakan uantuk melunturkan
zat warna utama.
Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan
untuk mewarnai kembali selsel yang telah
kehilangan cat utama setelah perlakuan denga
alcohol.
Langkahlangkah untuk pewarnaan gram adalah
sebagai berikut:
Penambahan Kristal violet
Penambahan Iodin
Pencucian dengan Alkohol
Penambahan Safranin
Bakteri Gramnegatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil ungu pada
metode pewarnaan Gram. Bakteri grampositif
akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap
setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri
gramnegatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram,
suatu
pewarna
penimbal
(counterstain)
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat
semua bakteri gramnegatif menjadi berwarna
merah atau merah muda. Pengujian ini berguna
untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini
berdasarkan perbedaan struktur dinding sel
mereka.
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu
Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet)
berwarna ungu.
Pengintesifan cat utama dengan penambahan
larutan mordan JKJ.
Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol
asam.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
12/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif
dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara
dinding sel dan membran sitoplasma organisme
gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida
dari dinding sel organisme gram negatif dengan
pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel.
Bakteri gram positif memiliki membran tunggal
yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (2550nm)
sedangkan
bakteri
negative
lapisan
peptidoglikogennya tipis (13 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram
merupakan sifat penting untuk membantu
determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan
sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif yaitu:
Ciriciri bakteri gram negatif yaitu:
Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm,
berlapis tiga atau multilayer.
Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak
(1122%), peptidoglikan terdapat didalam
lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ±
10% dari berat kering, tidak mengandung asam
tekoat
Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat
warna dasar misalnya kristal violet.
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
Peka terhadap streptomisin
Toksin yang dibentuk Endotoksin
Ciriciri bakteri gram positif yaitu:
Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
(14%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan
tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50%
berat ringan. Mengandung asam tekoat.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
13/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Pewarnaan Tahan Asam
Pewarnaan ini ditujukan terhadap bakteri yang
mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi sehingga
sukar
menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat warna
khusus misalnya karbolfukhsin melalui proses
pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan
tahan diikat tanpa mampu dilunturkan oleh peluntur
yang kuat sekalipun seperti asam‐alkohol. Karena itu
bakteri ini disebut bakteri tahan asam (BTA).
Teknik pewarnaan ini dapat digunakan untuk
mendiagnosa
keberadaan
bakteri
penyebab
tuberkulosis
yaitu Mycobacterium tuberculosis . Ada beberapa
cara pewarnaan tahan asam, namun yang paling
banyak
adalah
cara
menurut
Ziehl‐Neelsen.
(anonymous,2009)
III. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu
: pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan
kapsul.
Pewarnaan Spora
Spora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai
dengan pewarnaan biasa, diperlukan teknik pewarnaan
khusus. Pewarnaan Klein adalah pewarnaan spora yang
paling banyak digunakan.
Endospora sulit diwarnai dengan metode Gram.
Untuk pewarnaan endspores, perlu dilakukan pemanasan
supaya cat malachite hijau bisa masuk ke dalam spora ,
seperti halnya pada pewarnaan Basil Tahan Asam dimana
cat carbol fuschsin harus dipanaskan untuk bisa
menembus lapisan lilin asam mycolic dari Mycobacterium
.
Prinsip kerja:
Spora kuman mempunyai dinding yang tebal
sehingga diperlukan pemanasan agar poripori
membesar zat warna fuchsin dapat masuk, dengan
pencucian poripori kembali mengecil menyebabkan
zat warna fuchsin tidak dapat dilepas walaupun
dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada
badan bakteri warna fuchsin dilepaskan dan
mengambil warna biru dari methylen blue
Cara Kerja :
a) Dibuat suspensi kuman, ditambah dengan
carbol fuchsin sama banyak.
b) Dipanaskan selama 6 menit pada api kecil atau
pada penangas air 80oc selama 10 menit.
c) Dibuat sediaan dan dikeringkan.
d) Dimasukkan kedalam H2SO4 1% selama 2
detik
e) Dimasukkan kedalam alkohol sehingga tidak
ada lagi warna merah mengalir.
f) Sediaan dicuci dengan air.
g) Diwarnai dengan methylen blue selama 1 menit
kemudian dicuci dan dikeringkan.
h) Diperiksa dibawah mikroskop.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
14/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Pewarnaan flagel
Pewarnaan flagel dengan memberi suspense
koloid garam asam tanat yang tidak stabil, sehingga
terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan flagel.
Pewarnaan kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal
violet panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai
pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada
kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat
melarutkan kapsul. Garam tembaga juga memberi
warna pada latar belakang. Yang berwana biru gelap.
IV. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen
lain dan bakteri :
a) pewarnaan Neisser (granula volutin),
b) pewarnaan yodium (granula glikogen).
c)
V. Pewarnaan negatif
Mempelajari
penggunaan
prosedur
pewarnaan negatif untuk mengamati morfologi
organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna
sederhana. Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar
belakang. Ditujukan untuk bakteri yang sulit
diwarnai, seperti spirochaeta
Cara pewarnaan negatif
Sediaan hapus → teteskan emersi → lihat
dimikroskop
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya
menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini
mikroorganisme kelihatan transparan (tembus
pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan
morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan
tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang
keras dengan bahanbahan kimia, maka terjadinya
penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang
sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih
tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta
cina.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna
asam seperti eosin atau negrosin.pewarna asam
memiliki negatif charge kromogen,tidak akan
menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena
negative charge pada permukaan bakteri. oleh karena
itu, sel tidak berwarna mudah dilihat dengan latar
belakang berwarna.
Pewarnaan merupakan suatu tahap dalam
mikroteknik untuk mempertajamatau memperjelas
berbagai elemen jaringan, terutama selseknya,
sehingga dapatdibedakan dan ditelaah dengan
mikroskop.tanpa pewarnaan, jaringan akantransparan
sehingga sulit untuk diamati.Pewarnaan akan
memperjelas rinci suatu jaringan sehinnga mudah
untuk dipelajari. Pewarnaan dibedakan antara non
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
15/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
vital dengan vitala. Pewarnaan non vital, pewarnaan
dilakukan setelah jaringan dimatikan melaluifiksasi.
Teknik ini merupakan teknik dan cara yang paling
lazim digunakan,terutama untuk pekerjaan rutin
seharihari,
terutama
pembuatan
preparat/sediaan praktikum bagi mahasiswa. b.
Pewarnaan vital, maka pros
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Lainnya Blog Berikut»
0
Buat Blog Masuk
catattan aku
Selasa, 13 Desember 2011
pengunjung
Dare to dream and do big things in this life
Mikroteknik Hewan
Dare to dream and do big things in this life
MIKROTEKNIK
setiap detik begitu berharga
Radio Streaming_ Menjadikan Radio &
Music bagian hidup aku dan kamu
klik link : sonyafmradiomedan
Mikroteknik merupakan ilmu atau seni mempersiapkan
organ, jaringan atau bagian jaringan untuk dapat
$ for you
diamati dan ditelaah. Penelaahan umumnya dilakukan
dengan bantuan mikroskop, karena struktur jaringan
paypal to you're life
tweet
Tweets
Purba wedy
0kt0ra
@tora_89BFF
Follow
17 Jun
ambil no.antrian
#mandi :﴾
Purba wedy
0kt0ra
@tora_89BFF
26 May
saat dunia blm bsa
m'nerima, imajinasi lah yang
membuat mu msh b'harga i
always like with the
imagination, coz from there
everything started
Purba wedy
0kt0ra
@tora_89BFF
26 May
kanojo to, harewataru hibi
ni..
#eien no aisuru_parbada
chan wa.. :‐*
Gambir, DKI Jakarta,
Indonesia
Purba wedy 18 Mar 14
0kt0ra
@tora_89BFF
Tweet to @tora_89BFF
secara terperinci pada galibnya terlalu kecil untuk
dapat dilihat dengan mata telanjang. Ruang lingkup
yang mencakup materi mikroteknik dapat diperoleh
dari sejumlah definisi dan peristilahan yang bisa
dipakai, hanya saja sebaiknya kita mencamkan dalam
pikiran kita bahwa suatu spesimen mikroteknik dapat
merupakan sebagian atau seluruhan dari struktur yang
ditetapkan. Selain dilekapkan dengan kaca preparat,
spesimen tadi umumnya dilindungi dengan kaca
penutup, yaitu sepotong kaca yang sangat tipis ataupun
plastik yang tembus pandang yang direkatkan diatas
spesimen tersebut (Gunarso, 1989). Sedangkan
menurut Amar (2008) Mikroteknik adalah ilmu yang
akan mempelajari metode/prosedur pembuatan
preparat mikroskopik.
Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau
preparat secara mikroskopis, tentunya pendekatan
teoritis tidaklah memadai untuk memahami secara
menyeluruh mengenai Mikroteknik, sebab yang
namanya teknik lebih menekankan pemahaman pada
wilayah aplikatifnya meskipun pada dasarnya landasan
teoritis juga diperlukan dalam rangka memberikan
beberapa petunjuk yang harus dilalui agar proses
pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan
alasan penggunaan ataupun pemilihan bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan sediaan Mikroskopis.
klik link : classyfmpadang
search blog
Cari
alternatif
Video
daftar tulisan
► 14 (1)
► 13 (4)
▼ 11 (4)
▼ Desember (4)
KOMPONEN
PHT/PENGENDALIA
N HAMA TERPADU
(Pengendali...
Catattan-aku _DNA
(Asam
deoksiribonukleat)
Catattan-aku
Agrobacterium
Tumefaciens
Mikroteknik Hewan
Mengenai Saya
wedy oktora poerba
Ikuti
Organ adalah susunan dari bagian organisme, yang
tujuannya melakukan fungsi tertentu ataupun kesatuan
yang erat kaitannya. Dengan demikian pembuluh darah
adalah organ yang fungsinya membawa atau
mengalirkan darah. Hati adalah organ yang mempunyai
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
1
Lihat profil lengkapku
Populer
KOMPONEN
PHT/PENGENDALIAN
1/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
banyak fungsi, akan tetapi sebagai kesatuan fungsi
maka hati ini erat kaitannya dengan pencernaan dan
asimilasi makanan (Gunarso, 1989).
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai fungsi
tertentu yang khas bagi perkembangannya. Sebagai
contoh jaringan epitelia dapat terdiri dari satu atau
beberapa lapisan sel yang telah berkembang dan
membantuk lapisan penutup, jenis jaringan lainnya,
jaringan otot terdiri dari sel-sel yang reka membentuk
otot (Gunarso, 1989).
Sel adalah bagian yang merupakan penyusun dasar
suatu jaringan, dan pada kenyataannnya merupakan
bagian dari semua makhluk hidup. Suatu sel dapat
merupakan organisme yang lengkap, ataupun sejumlah
sel dapat bergabung membentuk suatu jaringan,
kombinasi penyusunnya membentuk orgaorgan.
Bentubentuk kehidupan berderajat tinggi sekalipun
dimulai dari satu sel. Bila suatu organisme hanya
teridiri dari satu sel, maka dinamakan Organisme
Uniseluler. Sedangkan yang terbentuk oleh kumpulan
selsel yang berbeda fungsinya dinamakan Organisme
Multiseluler (Gunarso, 1989).
Metodametoda didalam Mikroteknik yang umum
digunakan :
1. Sediaan utuh (Whole mounts)
2. Sediaan irisan (sectioning)
3. Sediaan uraian (teasing)
4. Sediaan ulasan (smearing)
Selain itu masih ada pula dikenal beberapa metoda lain
seperti :
1. Sediaan rentang (spreading preparation)
2. Sediaan gosok – sediaan remasan (squash)
3. Sediaan supravital
Metoda Sediaan Utuh (Whole Mounts)
Dengan metoda ini dipersiapkan sediaan yang terdiri
atas keseluruhan organisme (baik hewan maupun
tumhuhan) secara utuh. spesimen kultur, organ,
maupun bagian organ, embrio, sel telur, spermatozoa
,potongan syaraf,pembuluh darah, jenisjenis selaput
tipis dan sebagainya. Melalui metoda ini diusahakan
agar kita mendapat kesan bentuk aslinya dengan
mempertahankan formatformat taga dimensinya. Yang
menjadi pembatas adalah faktor ukuran, ketabalan,
serta tingkat transparansi sediaan yang kita buat
tersebut yang berkaitan dengan faktor pembesaran
pengamatan melalui mikroskop nantinya. Sediaan
dengan ketebalan 2 mm dan transparan akan
memungkinkan untuk diamati sampai tingkat
perbasaran tidak lebih dari 30 kali. Sediaan dengan
ketebalan 0,5 mm mungkin hanya akan mencapai
tingkat perbesaran 100 kali. Sediaan permanen dengan
ketebalan 0,2 mm atau lebih yang telah di dehidrasidan
diberi media pelekap memerluka adanya suatu
penunjang gelas penutup agar spesimen tidak menjadi
rusak dan gelas penutupnya sendiri tidak pecah karena
proses pengeringan serta pengkerutan media tersebuut.
Belakangan ini umum pula digunakan tabung plastik
yang dipotongpotong secara melintang hingga
dihasilkan cincincincin penunjang dengan ketebalan
yang sesuai dengan tinggi serta ketebalan speimen.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
HAMA TERPADU
(Pengendalian Secara Fisik ;
Mekanik ; Genetik dan
Kimia) bahaya pestisida
,Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT)
KOMPONEN PHT 1. 1.
Perlindungan Tanaman
Perlindungan Tanaman
adalah suatu usaha ataupun
c...
Mikroteknik Hewan
MIKROTEKNIK
Mikroteknik merupakan
ilmu atau seni
mempersiapkan organ,
jaring...
Metoda-metoda didalam
Mikroteknik
MIKROTEKNIK
Mikroteknik merupakan
ilmu atau seni
mempersiapkan organ,
jaringan atau bagian
jaringan untuk dapat
diamati dan ditelaah. P...
Catattan-aku
Agrobacterium
Tumefaciens
Agrobacterium
Tumefaciens
Agrobacterium
Tumefaciens adalah
golongan bakteri pathogen
yang banyak...
catattan-aku_
Ketidakserasian dan Mandul
Jantan
Ketakserasian dan Mandul
Jantan
Pengetahuan tentang
ketidaks...
Catattanaku_ Kenapa
harus takut
dan putus
asa _
Tempat
pengisian energi _ cerita
motivasi untuk aku dan
kamu
setiap manusia yang hidup
didunia ini pastilah
mempunyai rasa takutnya
masing-masing, namun
terkadang akibat pemikiran
super lebay ttg ...
Catattan-aku _DNA (Asam
deoksiribonukleat)
DNA (Asam
deoksiribonukleat )
DNA/deoxyribonucleic
acid, adalah sejenis asam
nukleat yang tergolong
biomolekul utama penyusun
berat k...
Catattanaku_
Cerita_believe or don't
believe (sekedar coretan)
Pascal's Wager at mimpi
kosong mimpi isi
Taruhan (wager) ini
diundangkan oleh Blaise
Pascal, seorang ahli
matematika perancis pada
abad ke-17. Menurut
Pascal, lebih...
Move on_pentingkah ??
MOVE ON_ Ntk lo yg
belum mampu melakukannya
sendiri. Karna aku, lo jadi
move on dgn seketika.
Disajikan dengan bahasa
yang tidak mena...
2/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Tepi tempat pemotongan sebaiknya dihaluskan dengan
mengunakan kerrtas amplas (Gunarso, 1989).
Menurut (Joyner, 2008 dalam zaifbio 2010) Whole
mounth merupakan metode pembuatan preparat yang
nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului
adanya proses pemotongan. Jadi pada metode ini,
preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu
berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang
dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam
wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih
hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya
terbatas terhadap morfologi secara umum saja. Metode
pembuatan preparat yang digunakan untuk pengamatan
secara menyeluruh, artinya mempelajari struktur
vegetatif
dan
reproduktifnya
tanpa
melakukan
penyayatan terhadap tanaman tersebut karena metode ini
menggunakan semua bagian tanaman sebagai preparatnya.
Tentu saja tanaman yang diamati haruslah berukuran kecil
sehingga dapat termuat pada objek glass. Sedangkan pada
tanaman yang agak besar bisa dilakukan pemangkasan agar
menjadi lebih rapi dan kecil. Metode whole mounth
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kelebihan metode ini adalah dapat mengamati seluruh
bagian tanaman dengan jelas tiap bagian-bagiannya.
Sedangkan kelemahannya adalah metode ini hanya bisa
dilakukan pada tanaman dengan ukuran yang kecil saja
tidak bisa tanaman yang besar sehingga metode ini perlu
terus dikembangkan dengan melakukan bebagai percobaan
(Gunarso, 1989).
catattan aku neh...
Wedy Oktora Poerba
Buat Lencana Anda
Translate
Select Language
Powered by
Translate
Ketakserasian dan Mandul Jantan
Metoda Sediaan Irisan (Sectioning)
Cara pengerjaan melalui irisan atau sayatan ini
dianggap sebagai teknik rutin ataupun teknik bagi
penyiapan spesimen histologi amaupun patologi. Tebal
tipisnya sayatan bergantung pada pengalaman serta
tujuan penyiapan spesimen. Tebal sayatan yang umum
berkisar antara 615 mikron (1 mikron = 0,001 mm).
Ukura sayatan juga sangat bervariasi, mulai dari
saytaan pembuluh darah yang sangat kecil hingga
sayatan otak. Ukuran sayatan biasanya terbatas pada
ukuran panjang lebar 2x3 cm karena ukuran yang
demikian paling sesuai untuk direkapkan pada kaca
preparat yang umum digunakan. Tentu saja ukuran
spesimen yang cukup kecil akan mengjasilkan sayatan
juga juga jauh lebih kecil dari ukuran sayatan tersebut.
Pengirisan atau penyayatan umumnya dilakukan dengan
bantuan mikrotom, walau seringkali dilakukan penyayatan
dengan tangan saja untuk jenis spesimen seperti tulang,
gigi ataupun benda-benda fosil seringkali diperlukan
gergaji untuk memotongnya. Mikrotom adalah jenis mesin
khusus dirancang dan dipasarkan untuk tujuan
mikroteknik. Mesin tersebut dirancang sedemikian rupa
sehingga mampu untuk melakukan penyayatan sesuatu
spesimen dengan ketebalan yang sama atau paling kurang
mendekati sama (Gunarso, 1989).
Metoda Sediaan Uraian (Teasing Preparations)
Pengertian teasing adalah menguaraikan. Untuk dapat
memisahkan komponen suatu jenis jaringan maupun
organ
tisu
atau
jaringan
diuraikan
dengan
menggunakan jarum penguraian. Dengan demikian
pengertian teasng ini berarti juga pembedahan dalam
skala kecil. Tingkatnya pada pembedahan biasa dan
pembedahan
mikro
yang
dilakukan
Pengikut
Join this site
with Google Friend Connect
Members (1)
dengan
menggunakan jarum pengurai. Teasing ini dilakukan
pada jenis sediaan segar yang telah difiksasi dan
mengalami pewarnaan
Secara umum jenis tisu yang bisa ditelaah melalui
metode ulas ini adalah darah, limfa, cairan sumsum
tulang belakang, semen janan, sediaan air seni, serta
beberapa
lainnya.
Masingmasing
biasanya
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
Already a member? Sign in
Lencana Facebook
Wedy Oktora Poerba
3/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
memerlukan teknik perlakuan tersendiri dalam
melakukan pengulasa atau penyebaran pada kaca
preparat. Untuk jenis cairan yang mengandung
suspensi yang tinggi densitasnya umumnya dicairkan
dengan air atau serum darah dengan perbandingan 1 : 5
atau 1 : 10 (Gunarso, 1989).
Metoda Sediaan Rentang
Pada metoda ini preparat belum difiksasi, diperlakukan
sedemikian rupa sehingga disamping jelas juga
mendekati
keadaan
aslinya
dengan
melalui
perentangan. Jenis bahan siapan yang umum direntang
saat difiksasi adalah otot, syaraf, jenis jaringan tipis
(selaput yang membungkus jantung ,hate dan lainlain)
Buat Lencana Anda
(Gunarso,1989).
team tkd_unand
Metoda Sediaan Gosok
Jenis jaringan yang keras sifatnya, seperti tulang, gigi,
kuku dan beberapa lainnya mungkin sekali sangat sukar
untuk dibuat sediaan sayatan (kecuali bila mengalami
berbagai perlakuan khusus sebelumnya). Untuk mengatasi
hal diatas tadi, maka umum juga dibuat sediaan dengan
metoda gosok. Tulang misalkan tulang paha, terlebih
dahulu dipotong-potong hingga ukuran beberapa mili
hingga 1 – 2 cm. Potongan tersebut kemudian digosok pada
batu hingga cukup tipis untuk dapat diamati pada
mikroskop (Gunarso, 1989).
Langganan
Pos
Komentar
Metoda Sediaan Supravital
Selain jenisjenis metoda yang dimanfaatkan materi
yang mengalami matian dan fiksasi. Untuk pengamatan
selsel darah yang masih hidup umumnya digunakan
zat warna vital seperti Yanus green atau Neutral red,
karena sel darah mempunyai kemampuan untuk
menghisap zat warna pada konsentrasi yang sesuai.
Bila kedua zat warna tersebut dipakai secara bersama
sama maka memungkinkan kita untuk mengamati
mitokondria. Hanya saja akan terjadi perubahan yang
sangat cepat pada sel, karena sel dapat mati oleh kedua
warna tadi secara bersamaan (Gunarso, 1989).
Contoh penyiapan sediaan supervital darah adalah :
1. Satu tetes darah diteteskan pada kaca preparat
2. Teteskan pula 1 tetes zat warna (missal yanus green)
dengan konsentrasi 0,25 dalam garam fisiologis3. Tutup
dengan kaca penutup
4. Biarkan selama 5 menit
5. Beri lak petrolatum sekeliling tepi kaca penutup.
(Lasantha, 2010)
Metoda Sediaan Remasan (Squash)
Metode remasan banyak dikakukan untuk penyaiapan
pengamatan kromosom baik hewan maupun tumbuhan.
Dengan metoda ini bahan diremas atau dihancurkan
sehingga masingmasing sel akan terlepas yang
memudahkan pengamatan selanjutnya. Jadi tujuan
peremasan ini bukan berarti menghancurkan sel
selnya, tapi masingmasing sel bebas terlepas satu
sama lain dengan tetap dipertahankan bentuk aslinya
Tahapan –tahapan dalam mikroteknik
1. Fiksasi (fixation)
Fiksasi bisa dengan kimiawi yaitu menggunakan
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
4/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
senyawa formaldehide / glutardehide dan mekanik
dengan cara difreezing atau boiling.Tujuan fixation
adalah untuk mempertahankan bentuk sel atau jaringan
seperti jaringan aslinya , serta untuk mencegah
rusaknya sampel akibat autolisis atau karena bakteri
dekomposisi (bakteri pengurai).
2. Dehydration dan clearing
Menggunakan alkohol yang diberikan secara bertingkat
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Tujuan
dari dehidrasi yaitu untuk menghilangkan sisasisa
cairan/air yang ada pada sampel sehingga saat proses
selanjutnya tidak terbentuk es di dalam sampel. Setelah
proses dehydration di clearing dengan larutan xyline
untuk membersihkan sisasisa alkohol.
3. Embedding
Sampel dikeraskan dengan menggunakan lilin/waxes,
resin untuk membentuk blok parapin. Dikeraskan
supaya mudah untuk dilakukan pemotongan sampel.
4. Sectioning
Sampel dipotong dengan mengunakan alat pemotong
misalnya microtome. Ataupun jika sebelumnya sampel
difiksasi dengan cara freezing bisa selanjutnya
dipotong dengan metode cryostat (pemotongan dengan
dibekukan).
5. Staining
Selanjut sampel diwarnai, biasanya dengan pewarnaan
hymatoksilineosin atau dari derivatnya yang lain yang
biasa digunakan. Pewarnaan tersebut untuk mewarnai
inti sel dan sitoplasmanya.
6. Mouthing
Setelah diwarnai selanjutnya sampel bisa langsung
diamati dibawah mikroskop atau di proses mouthing
sampel dengan tujuan untuk mempertahankan sampel
jika disimpal lama, pewarnaannya dan sampelnya tidak
rusak. Biasanya menggunakan canada balsem.
I.Fiksasi
Tujuan utama fiksas adalah memberikan
perlakuan tertentu terhadap elemenlemen jaringan,
terutama inti sel atau nukleinya, sehingga dapat
diwetkan dalam kondisis yang sedikit banyak
mendekati keadaan aslinya. Selain itu, fiksasi juga
mencegah terjadinya kerusakan jaringan yang
disebabakan oleh mikroorganisme maupun perusakan
oleh enzim yang terkandung dalam jaringan itu
sendiri, yang dikenal dengan autolisis. Dengan kata
lain fiksasi bertujuan:
Mematikan
(menghentikan
prosesproses
metabolisme) jaringan dengan cepat sehingga
keadaannya sedikit banyak mendekati keadaan
aslinya.
Mencegah autolisis
Menaikkan daya pewarnaan karena adanya bahan
bahan keras yang merupakan komponen cairan
fiksatif.
Pada garis besarnya berdasarkan komposisi bahannya
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
5/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
suatu fiksatif dapat dikelompok kan menjadi Fiksatif
tunggal. Hanya menggunakan satu bahan kimia umum
dalam bentuk larutan
Contoh: formalin ,alcohol ,asam asetat dan asam
pikrat. Umumnya kurang memenuhi persyaratan
sebagai fiksatif yang baik, terutama bagi tujuan
mikroteknik. Masih umum digunakan untuk tujuan
anatomi maupun histopatologi terutama fiksatif
formalin.
Fiksatif majemuk
Umumnya berupa campuran dari beberapa fiksatif
tunggal Disusun dengan formula agar dapat diperoleh
sesuai keinginan dan tujuan.biasanya fiksatif campuran
ini dituliskan sesuai dengan nama penemu formulanya
Banyak sekali fiksatif campuran yang ada,
contoh : larutan Bouin,larutan FAA, larutan glison,
dan lain sebagainya
Fiksatif berfungsi untuk menghentikan
metabolisme secara cepat, mengawetkan komponen
sitologis dan histologis, memperkeras tekstur yang
rapuh, dan mewarnai jaringan sehingga bagian
bagiannya
dapat
diketahui.
Faktorfaktor
yang berperan dalam fiksasi adalah buffer (pH), suhu
yang
rendah,
ketebalan
irisan,
perubahan
volume,osmolalitas pada larutan fiksatif, konsentrasi,
dan waktu fiksasi.Dehidrasi memiliki fungsi
menghilangkan
air
dalam
jaringan.
Bahan
yangdigunakan untuk dehidrasi harus mampu
menggantikan fungsi air. Dehidrasi yang baik
dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari
konsentrasi 70% sesuai dengan pelarut Bouin formol
kemudian berturutturut ke dalam alkohol 80%, 90%,
96%dan
alkohol
absolut.
Pada
setiap
konsentrasi dilakukan pengulangan 3 kali.Metode
paraffin merupakan cara dalam pembuatan sediaan
denganmenggunakan
paraffin
sebagai
media
embedding (penanaman).
II. Dehydration dan clearing (penjernihan)
Clearing atau dealkoholisasi ini dapat
menggunakan aceton, benzol,toluol, dan xilol.
Clearing dapat dilakukan selama 24 jam.Mikrotom
adalah
mesin
untuk
mengiris
spesimen
biologi menjadi bagianyang sangat tipis untuk
pemeriksaan
mikroskop.
Beberapa
mikrotommenggunakan pisau baja dan digunakan
untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau
tumbuhan dalam histologi (Wikipedia). Jenisjenis
mikrotom yang bisa dipakai pada mikroteknik
adalah:1. Rocking microtom, cara kerjanya seperti
mengatam kayu, biasanya untuk organorgan keras
seperti kayu2. Rotary microtom atau mikrotom putar,
cara kerjanya dengan di putar yang akanmengerakan
objek maju dan naik turun, sementara pisaunya tetap.
Mikrotom ini biasanya dipakai dalam mikroteknik
metode
paraffin3.
Sliding
microtom
atau
mikrotom sorong, dimana jaringan tetap posisinya
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
6/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
dan pisau yang bergerak maju dan mundur.
Mikrotom ini sering digunakan padamikroteknik
metode paraffin, walau umumnya digunakan pada
penyayayan jaringan yang di tanam dalam celloidin.
Biasanya digunakan pada objekobjek yang keras.4.
Freezing microtom atau mikrotom beku, sering
digunakan untuk penyayatan jaringan yang tidak
ditanam dalam paraffin maupun dalam celloidin, jadi
jaringanyang disayat adalah jaringan yang tidak di
tanam tetapi dibekukan denganmemakai gas CO2.
Keuntungan dari mikrotom ini adalah waktu yang
dipakailebih pendek, karena langsung disayat
setelah proses fiksasi. Kerugiannya adalah bila
temperature kamar tinggi, objek menjadi lunak
sehingga sulit dipotong. Halhal yang harus
diperhatikan dalam proses penyayatan ini adalah:o
Mikrotom harus seberat mungkino Meja tempat
mikrotom harus stabilo Pisau harus cocok dengan
mikrotomo Posisi pisau harus stabilo Mata bisau
harus tajam, bersih dan suhunya harus sama dengan
balok jaringanyang akan disayat.
Tahaptahap Di Dalam
Clearing/Dealkoholisasi/Penjernihan :
Alkohol Xylol 3 : 1
Alkohol Xylol 1 : 1
Alkohol xylol 1 : 3
Xylol 1 (p.a)
Xylol 2 (p.a)
I. Embedding (penanaman)
Ini memudahkan dalam membuat irisan yang
sangat tipis (10 mikrometer) dengan menggunakan
mikrotom. Agar paraffin dapat masuk ke dalam sel,
alkohol didalam organ harus diganti dengan zat yang
mudah mengusir alkohol sebelum bisa diusir oleh
paraffin. Clearing atau dealkoholisasi ini dapat
menggunakan aceton, benzol,toluol, dan xilol.
Clearing dapat dilakukan selama 24 jam .Mikrotom
adalah
mesin
untuk
mengiris
spesimen
biologi menjadi bagianyang sangat tipis untuk
pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom
menggunakan pisau baja dan digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau
tumbuhan dalam histology (Wikipedia).
Jenisjenis mikrotom
pada mikroteknik adalah:
yang
bisa
dipakai
1. Rocking microtom, cara kerjanya seperti mengatam
kayu, biasanya untuk organorgan keras seperti kayu
2. Rotary microtom atau mikrotom putar, cara
kerjanya dengan di putar yang akanmengerakan objek
maju dan naik turun, sementara pisaunya tetap.
Mikrotom ini biasanya dipakai dalam mikroteknik
metode paraffin
3. Sliding microtom atau mikrotom sorong, dimana
jaringan tetap posisinya dan pisau yang bergerak
maju dan mundur. Mikrotom ini sering digunakan
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
7/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
padamikroteknik metode paraffin, walau umumnya
digunakan pada penyayayan jaringan yang di tanam
dalam celloidin. Biasanya digunakan pada objek
objek yang keras.
4. Freezing microtom atau mikrotom beku, sering
digunakan untuk penyayatan jaringan yang tidak
ditanam dalam paraffin maupun dalam celloidin, jadi
jaringanyang disayat adalah jaringan yang tidak di
tanam tetapi dibekukan denganmemakai gas CO2.
Keuntungan dari mikrotom ini adalah waktu yang
dipakailebih pendek, karena langsung disayat
setelah proses fiksasi. Kerugiannya adalah bila
temperature kamar tinggi, objek menjadi lunak
sehingga sulit dipotong.Halhal yang harus
diperhatikan dalam proses penyayatan ini adalah:
Mikrotom harus seberat mungkin
Meja tempat mikrotom harus stabil
Pisau harus cocok dengan mikrotomo
Posisi pisau harus stabilo
Mata bisau harus tajam, bersih dan suhunya
harus sama dengan balok jaringan yang
akan disayat.
II. Sectioning (Pemotongan)
Sebelum pemotongan oleh microtomy, materi biologi
biasanya ditempatkan dalam fiksatif lebih kaku, dalam
sebuah proses yang dikenal sebagai embedding. Hal ini
dicapai dengan masuknya zat cair di sekitar sampel,
seperti parafin (lilin) atau epoxy, yang ditempatkan dalam
cetakan dan kemudian mengeras untuk menghasilkan
sebuah "blok" yang mudah dipotong.
Proses penyayatan mencakup berbagai cara akan
menghasilkan sayatan tipis tisu baik yang telah
mengalami proses penanaman maupun tidak. Dalam
mikroteknik, cara lazim digunakan adalah penyayatan
dengan menggunakan mikrotom dengan berbagai
peralatan pembantu seperti pisau mikrotom, kuas bulu,
spatula, gunting serta pensil penoreh..
Mikrotom.Alat khusus yang diracang untuk menyayat
material atau tisu‐tisu dengan sayatan‐sayatan yang
cukup tipis untuk penelaahan dengan mikroskop.
Untuk memperoleh hasil sayatan yang baik dibutuhkan
beberapa persayaratan sebagai berikut :
1. Tisu yang telah dipersiapkan dengan sempurna
2. Pisau yang cukup tajam
3. Pemilihan jenis mikrotom yang tepat
4. Operator yang cukup terampil dan terlatih
Deklinasi adalah sudut kontak antara sampel dan
vertikal pisau. Jika pisau berada pada sudut kanan
(deklinasi = 90) memotong dibuat langsung
menggunakan mode tekanan berbasis, dan kekuatan
karena itu secara proporsional lebih besar. Namun
jika pisau dimiringkan, gerakan relatif dari pisau
semakin sejajar dengan gerak sampel, memungkinkan
untuk tindakan mengiris. Perilaku ini sangat penting
untuk sampel besar atau keras
Kemiringan pisau adalah sudut antara wajah
pisau dan sampel. Untuk hasil yang optimal, sudut ini
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
8/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
harus dipilih secara tepat. Sudut yang optimal
tergantung pada geometri pisau, kecepatan potong
dan parameter lainnya. Jika sudut disesuaikan
dengan nol, pisau potong sering dapat menjadi tidak
menentu, dan lokasi baru dari pisau harus digunakan
untuk kelancaran keluar ini. Jika sudut terlalu besar,
sampel mampu menggumpalkan dan pisau dapat
menyebabkan variasi ketebalan periodik dalam
memotong.
III. Afixing (Afiksasi)
Afiksasi atau proses perlekatan adalah proses
perlekatan atau penetapan sayatan tisu yang pada kaca
preparat dengan bantuan media prekat tertentu. Pada
proses ini diperlukan berbagai persiapan antara lain :
a. Kaca preparat bersih
b. Media prekat
c. Akuades
d. Meja pemanas/hot plate
e. Peralata berupa pinset, skapel, gunting, kuas dan lain
sebagainya.
Dari beberapa jenis formula media prekat
yang umum digunakan dalam kerja rutin adalah media
merekat albumin. Mula-mula putih telur dan gliserin
dikock hingga rata, busa yang terjadi dibuang dan bila
perlu dilakukan penyaringan, kemudian dibubuhkan
kristal-kristal thymol yang berfungsi sebagai pencegah
berkembangnya jamur dan bakteri serta beberapa tetes
akuades sebagai pengencer.
VI. Deparafinisasi
Deparafinisasi adalah proses penghilangan parafin
menggunakan xylol.
Adapun langkah-langkah deparafinisasi adalah :
Jaringan dimasukkan kedalam xylol (xylol 1 dan xylol 2)
masing-masing selama 30 menit Redehidrasi dengan
alkohol dari tinggi ke rendah (100%, 96%, 80%, 70%,
50% dan 30%) kemudian cuci dengan air mengalir
setelah itu celupkan ke dalam akuades.
IV. Staining / Pewarnaan
Pewarnaan merupakan suatu tahap dalam
mikroteknik untuk mempertajamatau memperjelas
berbagai elemen jaringan, terutama selseknya,
sehingga dapatdibedakan dan ditelaah dengan
mikroskop.tanpa pewarnaan, jaringan akantransparan
sehingga sulit untuk diamati.Pewarnaan akan
memperjelas rinci suatu jaringan sehinnga mudah
untuk dipelajari. Pewarnaan dibedakan antara non
vital dengan vitala. Pewarnaan non vital, pewarnaan
dilakukan setelah jaringan dimatikan melaluifiksasi.
Teknik ini merupakan teknik dan cara yang paling
alzim digunakan,terutama untuk pekerjaan rutin
seharihari,
terutama
pembuatan
preparat/sediaan praktikum bagi mahasiswa. b.
Pewarnaan vital, maka proses pewarnaan dilakukan
selagi jaringan/sel masihdalam keadaan hidup. Selsel
yang masih hidup tersebut diharapkan mampu
untuk menyerap warna maupun mengikat/memfagosit
partikelpartikel zat warna.Dengan demikian zat
warna yang hendaknya yang tidak bersifat toksik bagi
selsel tersebut. Sebagai contoh, tinta china dan
lithium carmine secara umumdigunakan untuk
mengamati penyebaran sifat selsel RES, karena sel
sel
tersebutmampu
memfagosit
zat
warna.c.
Pewarnaan supravital diharapkan pada hasil kultur
sel dan jaringanDalam arti yang sangat luas, zat warna
mencakup bahan organic dan bahananorganik, yang
mengadakan ikatan dengan jaringan lebih jelas untuk
diamati.Ditinjau dari berbagai segi, maka zat warna
dapat kita bedakan atau kelompokan pada kategori
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
9/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
kategori tertentu.
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai
morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu
pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak
berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri
tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk
mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk
diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau
pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk
mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi
dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan
(Jimmo, 2008).
Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus,
basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan
menggunakan pewarna sederhana. Istilah ”pewarna
sederhana” dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel
bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja
(Gupte, 1990). Kebanyakan bakteri mudah bereaksi
dengan
pewarna-pewarna
sederhana
karena
sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk
pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin
(komponen kromoforiknya bermuatan positif). Faktorfaktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu
fiksasi, peluntur warna , substrat, intensifikasi
pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu
preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian
dicuci dengan asam encer maka semua zat warna
terhapus. sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan
terhadap asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini
dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini merupakan
ciri yang khas bagi suatu spesies (Dwidjoseputro, 1994).
Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat
dibedakan menjadi empat macam yaitu pengecatan
sederhana, pengecatan negatif, pengecatan diferensial
dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada
bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan
larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau
olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan
sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan
perbedaan di antara sel-sel microbe atau bagian-bagian
sel microbe disebut teknik pewarnaan diferensial.
Sedangkan pengecatan struktural hanya mewarnai satu
bagian dari sel sehingga dapat membedakan bagianbagian dari sel. Termasuk dalam pengecatan ini adalah
pengecatan endospora, flagella dan pengecatan kapsul.
(waluyo,2010)
Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena
tidak mengadsorbsi atau membiaskan cahaya. Alasan
inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk
mewarnai mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan
membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan
sekelilingnya dapat ditingkatkan. Penggunaan zat warna
memungkinkan pengamatan strukur seperti spora,
flagela, dan bahan inklusi yng mengandung zat pati dan
granula fosfat (Entjang, 2003)
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan
hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak
berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik
pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas
dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel
bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama
dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.
Tujuan dari pewarnaan terhadap mikroorganisme yaitu:
1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri,
ragi, maupun fungi.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
10/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan
struktur dalam jasad.
4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang
diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia dapat
diketahui.
Langkah-langkah utama teknik pewarnaan
1. Pembuatan olesan bakteri, olesan bakteri tidak boleh
terlalu tebal atau tipis
2. Fiksasi, dapat dilakukan secara pemanasan atau
dengan aplikasi bahan kimia seperti sabun, formalin,
fenol.
3. Aplikasi zat warna : tunggal, atau lebih dari 1 zat
warna
Teknik pewarnaan dikelompokkan menjadi
beberapa tipe, berdasarkan respon sel bakteri terhadap
zat pewarna dan sistem pewarnaan yang digunakan untuk
pemisahan kelompok bakteri digunakan pewarnaan Gram,
dan
pewarnaan “acid-fast”(tahan
asam)
untuk
genusMycobacterium.
Untuk melihat struktur digunakan pewarnaan
flagela, pewarnaan kapsul, pewarnaan spora, dan
pewarnaan nukleus. Pewarnaan Neisser atau Albert
digunakan untuk melihat granula metakromatik (volutin
bodies) pada Corynebacterium diphtheriae. Untuk semua
prosedur pewarnaan mikrobiologi dibutuhkan pembuatan
apusan lebih dahulu sebelum melaksanakan beberapa
teknik pewarnaan yang spesifik (Pelezar,2008).
Macam-Macam Pewarnaan
Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat
dikategorikan sebagai berikut :
I. Pewarnaan sederhana
Menggunakan satu macam zat warna (biru
metilen/air fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk
sel. Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang
paling umum digunakan. Berbagai macam tipe morfologi
bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat
dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana,
yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu
macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah
bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena
sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk
pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin
(komponen kromoforiknya bermuatan positif).
Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat
yang dilarutkan dalam bahan pelarut. Pewarnaan
Sederhana merupakan satu cara yang cepat untuk
melihat morfologi bakteri secara umum. Beberapa
contoh zat warna yang banyak digunakan adalah biru
metilen (3060 detik), ungu kristal (10 detik) dan
fukhsinkarbol (5 detik)
II. Pewarnaan differensial dibagi menjadi
pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu
metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi
dua kelompok besar, yakni grampositif dan gram
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
11/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram
(1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada
tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus
dan bakteri Klebsiella pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram
positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat
bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri
tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya.
Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa
dilakukan pada mikroorganisme yang tidak
mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp
Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam,
yaitu dari genus Mycobacterium dan beberapa spesies
tertentu dari genus Nocardia. Bakteribakteri dari
kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar
zat lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya
sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif
tidak permeabel terhadap zatzat warna yang umum
sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai oleh
metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan
sederhana atau Gram.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen
yaitu :
Zat warna utama (violet kristal)
Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang
digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu
solven organic yang digunakan uantuk melunturkan
zat warna utama.
Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan
untuk mewarnai kembali selsel yang telah
kehilangan cat utama setelah perlakuan denga
alcohol.
Langkahlangkah untuk pewarnaan gram adalah
sebagai berikut:
Penambahan Kristal violet
Penambahan Iodin
Pencucian dengan Alkohol
Penambahan Safranin
Bakteri Gramnegatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil ungu pada
metode pewarnaan Gram. Bakteri grampositif
akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap
setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri
gramnegatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram,
suatu
pewarna
penimbal
(counterstain)
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat
semua bakteri gramnegatif menjadi berwarna
merah atau merah muda. Pengujian ini berguna
untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini
berdasarkan perbedaan struktur dinding sel
mereka.
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu
Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet)
berwarna ungu.
Pengintesifan cat utama dengan penambahan
larutan mordan JKJ.
Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol
asam.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
12/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif
dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara
dinding sel dan membran sitoplasma organisme
gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida
dari dinding sel organisme gram negatif dengan
pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel.
Bakteri gram positif memiliki membran tunggal
yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (2550nm)
sedangkan
bakteri
negative
lapisan
peptidoglikogennya tipis (13 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram
merupakan sifat penting untuk membantu
determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan
sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif yaitu:
Ciriciri bakteri gram negatif yaitu:
Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm,
berlapis tiga atau multilayer.
Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak
(1122%), peptidoglikan terdapat didalam
lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ±
10% dari berat kering, tidak mengandung asam
tekoat
Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat
warna dasar misalnya kristal violet.
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
Peka terhadap streptomisin
Toksin yang dibentuk Endotoksin
Ciriciri bakteri gram positif yaitu:
Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
(14%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan
tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50%
berat ringan. Mengandung asam tekoat.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
13/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Pewarnaan Tahan Asam
Pewarnaan ini ditujukan terhadap bakteri yang
mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi sehingga
sukar
menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat warna
khusus misalnya karbolfukhsin melalui proses
pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan
tahan diikat tanpa mampu dilunturkan oleh peluntur
yang kuat sekalipun seperti asam‐alkohol. Karena itu
bakteri ini disebut bakteri tahan asam (BTA).
Teknik pewarnaan ini dapat digunakan untuk
mendiagnosa
keberadaan
bakteri
penyebab
tuberkulosis
yaitu Mycobacterium tuberculosis . Ada beberapa
cara pewarnaan tahan asam, namun yang paling
banyak
adalah
cara
menurut
Ziehl‐Neelsen.
(anonymous,2009)
III. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu
: pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan
kapsul.
Pewarnaan Spora
Spora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai
dengan pewarnaan biasa, diperlukan teknik pewarnaan
khusus. Pewarnaan Klein adalah pewarnaan spora yang
paling banyak digunakan.
Endospora sulit diwarnai dengan metode Gram.
Untuk pewarnaan endspores, perlu dilakukan pemanasan
supaya cat malachite hijau bisa masuk ke dalam spora ,
seperti halnya pada pewarnaan Basil Tahan Asam dimana
cat carbol fuschsin harus dipanaskan untuk bisa
menembus lapisan lilin asam mycolic dari Mycobacterium
.
Prinsip kerja:
Spora kuman mempunyai dinding yang tebal
sehingga diperlukan pemanasan agar poripori
membesar zat warna fuchsin dapat masuk, dengan
pencucian poripori kembali mengecil menyebabkan
zat warna fuchsin tidak dapat dilepas walaupun
dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada
badan bakteri warna fuchsin dilepaskan dan
mengambil warna biru dari methylen blue
Cara Kerja :
a) Dibuat suspensi kuman, ditambah dengan
carbol fuchsin sama banyak.
b) Dipanaskan selama 6 menit pada api kecil atau
pada penangas air 80oc selama 10 menit.
c) Dibuat sediaan dan dikeringkan.
d) Dimasukkan kedalam H2SO4 1% selama 2
detik
e) Dimasukkan kedalam alkohol sehingga tidak
ada lagi warna merah mengalir.
f) Sediaan dicuci dengan air.
g) Diwarnai dengan methylen blue selama 1 menit
kemudian dicuci dan dikeringkan.
h) Diperiksa dibawah mikroskop.
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
14/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
Pewarnaan flagel
Pewarnaan flagel dengan memberi suspense
koloid garam asam tanat yang tidak stabil, sehingga
terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan flagel.
Pewarnaan kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal
violet panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai
pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada
kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat
melarutkan kapsul. Garam tembaga juga memberi
warna pada latar belakang. Yang berwana biru gelap.
IV. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen
lain dan bakteri :
a) pewarnaan Neisser (granula volutin),
b) pewarnaan yodium (granula glikogen).
c)
V. Pewarnaan negatif
Mempelajari
penggunaan
prosedur
pewarnaan negatif untuk mengamati morfologi
organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna
sederhana. Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar
belakang. Ditujukan untuk bakteri yang sulit
diwarnai, seperti spirochaeta
Cara pewarnaan negatif
Sediaan hapus → teteskan emersi → lihat
dimikroskop
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya
menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini
mikroorganisme kelihatan transparan (tembus
pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan
morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan
tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang
keras dengan bahanbahan kimia, maka terjadinya
penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang
sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih
tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta
cina.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna
asam seperti eosin atau negrosin.pewarna asam
memiliki negatif charge kromogen,tidak akan
menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena
negative charge pada permukaan bakteri. oleh karena
itu, sel tidak berwarna mudah dilihat dengan latar
belakang berwarna.
Pewarnaan merupakan suatu tahap dalam
mikroteknik untuk mempertajamatau memperjelas
berbagai elemen jaringan, terutama selseknya,
sehingga dapatdibedakan dan ditelaah dengan
mikroskop.tanpa pewarnaan, jaringan akantransparan
sehingga sulit untuk diamati.Pewarnaan akan
memperjelas rinci suatu jaringan sehinnga mudah
untuk dipelajari. Pewarnaan dibedakan antara non
http://catattanaku.blogspot.com/2011/12/mikriteknikhewan.html
15/20
5/19/2015
catattan aku: Mikroteknik Hewan
vital dengan vitala. Pewarnaan non vital, pewarnaan
dilakukan setelah jaringan dimatikan melaluifiksasi.
Teknik ini merupakan teknik dan cara yang paling
lazim digunakan,terutama untuk pekerjaan rutin
seharihari,
terutama
pembuatan
preparat/sediaan praktikum bagi mahasiswa. b.
Pewarnaan vital, maka pros