Pendekatan Konseling Karir Behavioral da

Pendekatan Konseling Karir Behavioral dan Pendekatan
Konseling Karir Komprehensif
Pendekatan konseling karir behavioral
1. Model
Lebih tepatnya menggunakan beberapa model dalam pendekatan behavioral
dibandingkan dengan penggunaan satu model tertentu. Goodstein (1972) melihat
hal tersebut, walaupun model-model tersebut sama yaitu dalam lingkup psikologi
belajar eksperimental, tetapi dalam konseling behavioral ini terdapat dua orientasi
yang berbeda. pertama yaitu fokus tidak langsung melalui aspek mediasi bahasa
dan yang kedua adalah konsentrasi langsung pada konsekuensi sebuah respon dari
pemberi sebuah penghargaan atau hukuman yang diberikan.
Meskipun Goodstein membuat konstribusi yang tak ternilai dalam
menganalisis

dan

mendiagnosis

ketidakmampuan

membuat


keputusan

(indecision) dan ketidakyakinan (indecisive) konseli dalam hal karir, tetapi dia
tidak memberikan teori umum pilihan karir dari pendekatan konseling karir
behavioral.
Krumboltz dan baker mengungkapkan langkah konseling karir behavioral
yaitu; a) pendefinisi masalah dan tujuan konseli; b) kesepakatan bersama agar
tujuan konseling dapat dicapai; c) alternatif pemecahan masalah secara umum; d)
mengumpulkan informasi tentang alternatif masalah; e) mempertimbangkan
konsekuensi dari alternatif pemecahan masalah; f) peninjauan kembali tujuan,
alternatif pemecahan masalah, dan konsekuensi; g) pembuatan keputusan atau
pilihan

sementara

dari

kemungkinan


alternatif

yang

didasarkan

pada

perkembangan serta kesempatan yang baru; h) generalisasi proses pengambilan
keputusan dalam masalah baru lainnya.
a. Diagnosis
Menurut

Krumbolts

dan

Thoresen

mengklasifikasikan


beberapa

permasalahan yang dihadapi oleh konseli secara umum meliputi tujuh bagian
yaitu sebagai berikut :


Permasalahan ada pada perilaku individu.



Permasalahan ada diperasaan yang diungkapkan oleh konseli.



Ketidakjelasan atau ketidaktahuan tujuan karir.



Keinginan yang tidak tersalurkan.




Konseli tidak mengetahui bahwa perilakunya merupakan ketidakpastian.



Konflik dalam memilih



Ketertarikan pribadi terhadap sebuah karir bukan berdasarkan identifikasi potensi
diri atau masalahnya.

b. Proses
Menurut Shoben 1949 mengatakan ada dua tahapan dalam proses konseling
karir yaitu Tahap pertama, konselor berusaha menghilangkan kecemasan,
kebimbangan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Kedua, setelah
konseli terbebas dari kecemasan, pembelajaran (pemahaman) bisa terjadi dan
membantu menstimulasi untuk mempelajari pilihan-pilihan karir. dan proses

konseling konseling karir sebagai kesimpulan utama dari teori behavioral
(Goodstein, 1972) mengemukakan dua tahapan yaitu counterconditioning dan
instrumen learning.
c. Hasil



Menurut Krumboltz (1966, pp. 154-155) tujuan konseling harus memenuhi
tiga kriteria, yaitu :
Tujuan konseling harus mampu merumuskan untuk tiap konseli secara individu.



Tujuan konseling untuk tiap konseli harus cocok dengan konselor, walaupun
tidak harus identik dengan nilai yang dimiliki oleh konselor.



Derajat tujuan konseling harus dapat dicapai oleh setiap konseli agar dapat
diobservasi


2. Metode
Metode dari pelaksanaan konseling karir behavioral yaitu secara pragmatis.
Beberapa metode dalam pendekatan ini adalah teknik wawancara,interprestasi tes
dan informasi pekerjaan.
a. Teknik wawancara
Goodstein (1972) menetapkan tiga prosedur yang dapat digunakan dalam
orientasi psikoterapi behavioral yang juga dapat diterapkan dalam konseling karir.




Adaptasi atau desentisasi (adaptation or desentisization
Mengkondisikan inhibisi atau inhibisi internal (inhibitory conditioning or
internal inhibition).



Counterconditioning.


b. Interpretasi tes
Gambaran penggunaan tes dalam konseling karir, sedikit banyak diperluas
yang salah satunya dengan teori. Konseling karir behavioral memberikan solusi
alternatif dalam pengambilan keputusan kepurusan karir dengan maksud agar
konseli memberikan tanggapan atas item-item yang didiskusikan tentang beberapa
alternatif pekerjaan, skor dari hasil dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh
konselor.
c. Informaasi pekeerjaan
Dibutuhkan kreativitas dan imajinatif dalam memberikan informasi
pekerjaan terutama konselor. Krumboltz dan rekannya menetapkan secara
sistematik dalam pemecahan masalah pekerjaan.


Suatu masalah harus realistik dan mewakili jenis masalah pekerjaan.



95% dari target populasi (siswa SMU) harusnya tidak mengalami kesulitan dalam
mengatasi masalah.




Masalah harus dipertimbangkan berdasarkan ketertarikan terbanyak pada target
populasi.



75% dari target harus bisa memahami alat dan pemecahan masalah.



Suatu masalah harus dapat melengkapi dan mengatur diri individu.

3. Materi
a. Diagnosis
Sebagai contoh Jim binggung dalam menentukan 3 pilihan, dia mengalami
kecemasan yang tinggi dan untuk mereduksi kecemasannya ia minum minuman
keras secara berlebihan untuk sementara ia merasa lebih baik tetapi dengan segera
ia menjadi alkoholik kemudian Jim membuat kontrak jangka pendek dengan
konselor untuk tidak minum-minum lagi. Untuk mendiagnosisnya konselor

menggunakan kuesioner tentang kecemasan Spielberger Trait and State dan

Career Maturity Inventory. Jim memiliki kecemasan yang tinggi berkaitan
dengan respektivitas dan konsekuensi kecemasan dalam analisis kebimbangan.
b. Proses
Pemberian diagnosis dalam ketidakmampuan mengambil keputusan,
konselor melakukan konseling karir yang dicobakan kepada Jim untuk
mengkondisikan kecemasannya dalam membuat keputusan. Akibatnya, konselor
memilih pengkondisian kecemasan dengan cara istirahat. Dengan bekerjasama,
Jim dapat membangun keadaan untuk mengatasi kecemasannya dalam sebuah
keputusan dan juga mengajar Jim dalam relaksasi
c. Hasil
Hasil konseling karir terbukti dari proses tersebut. Pertama, dengan segera
ia dapat menentukan beberapa pilihan,Kedua, membuat keinginan yang dahulu
untuk menggabungkan dengan membuat keputusan,Ketiga, umpan balik yang
didapatkannya

mengindikasikan

bahwa


kemungkinan

untuk

mengatasi

kecemasan.
Pendekatan Karir Komprehensif
1. Model
Dalam merusmuskan model konseling kakrir konprehendif, konsep dan
prinsip pokok yang digunakan tidak hanya bersumber dari pendekatan karir
utama, tetapi juga bersumber dari sisitem umum konseling dan psikoterapi.Model
disini yaitu Diagnosis,Proses dan Hasil.
a. Diagnosis
proses diagnosinya adalah adalah


Diagnostik diffrensial yang bersumber dari teori konseling karir TF




Diagnosis dinamik dilakukan untuk mengetahui asal usul munculnya masalah



Menggunakan Career Maturity Inventory

b. Proses
Dalam tahap ini persiapan awal dalam konseling karir komprehensif adalah
diagnosis,

tahap

kemudian

adalah

menggunakan

mengklarifikasi

dan

menspesifikasi masalah, dan yang terakhir dari tahap konseling karir
komprehensif adalah menggolongkan masalah secara mudah.
c. Hasil
Hasil dari konseling karir adalah penyesuaian yang tepat bagi permasalahan
konseli, sedangkan dua hasil lain yang diharapkan dari konseling karir adalah :




Tercapainya kemampuan konseli untuk membuat keputusan yang tepat baik
Menghasikan konseli yang kesesuainya menjadi lebih baik dalam fungsi
kehidupan lain di samping dalam pekerjaanya.

2. Metode
Sama dengan pendekatan-pendekatan sebelumnya dalam pendekatan ini
metode-metode yang digunakan adalah teknik wawancara,interprestasi tes,
informasi pekerjaan.
a. Teknik Wawancara
Dalam Teknik wawancara disini meliputi beberapa tahapan yaitu mulai
dari tahap eksplorasi latar belakang masalah kemudian tahap yang selanjutnya
adalah pembatasan masalah dan tahap terakhir tahap pemecahan masalah.
b. Interprestasi Tes
Konsep utama dari pendekatan tes inidapat memprediksi karir dimasa
depan agar sesuai dan membuat konseli berfikir rasional untuk memilih karir. Hal
yang khusus saat membuat keputusan diagnosis yang benar, ketika konseli dan
konselor secara sistematis menaganalis masalah apapun dapat diidentifikasi dan
membuat pilihan.
c. Informasi Pekerjaan
Adanya proses/prinsip utama dalam memberikan informasi pekerjaan pada
konseli. Pertama, konselor bisa memadukan menggunakan informasi dengan
konseling karir,Kedua, konseli dapatdibentuk dan dikuatkan oleh konselor
denagn menyimplkan informasi dalam dalam maupun luar konseli,Ketiga, sistem
informasi dapat menggunakan informasi canggih (komputerisasi) yang kan
bermanfaat bagi peningkatan konseling karir.

3. Materi
Materi yang sering digunakan dalam motode konseling karir komprehensif
adalah kegiatan wawancara antara konselor dan konseli, termasuk kegiatan yang
ada di dalamnya adanya interaksi dan tes, yang dimulai dari perkenalan data
pribadi dari inisial sampai ke pertnyaan berikutnya.
a. Diagnosis
Konseli diharapkan dapat belajar untuk mengambil keputusannya sendiri
berdasarkan latar belakang permasalahan yang dihadapinya sehingga keputusan
yang diambil dapat dipertanggungjawabkan pada masa sekarang dan yang akan
datang.
b. Proses
Ada bebrapa tahap dalam proses konseling karir komprehensif, yaitu sebagai
berikut : a) Eksplorasi Masalah Awal (screening dan wawancara awal; b)
Klarifikasi masalah dan Identifikasi orang terkait; c) Pembicaraan alternatif karir
yang sesuai
c. Hasil
Hasil dari contoh tersebut dalam konseling adalah sebagai berikut :
1)

Meskipun tidak mencapai keputusan karir yang pasti, setidaknya konseli
mempelajari banyak hal yang menyebabkan ia sulit untuk menentukan pilhan
karirnya

2)

Konseli mulai mengetahui identitas dirinya dengan lebih baik dan mampu
mengkumunikasikan tentang konsep dirinya pada konselor.

3)

Konseli lebih terarah dan lebih beradaptasi dalam proses konseling karir, tidak
hanya dalam penentuan karir tetapi lebih percaya diri untuk menjalani kehidupan
selara keseuruhan