Biografi Nabi Yaqub as dan Nabi Yusuf as

BIOGRAFI NABI YA’QUB A.S
dan NABI YUSUF A.S

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perbandingan Agama

Kelompok I

Mubasyir Fadhal Ahmad
Ihsan Qomarrul Zaman
Ma’arif Hutabarat
Fathir Ahmad
Ahmad Basof

Jamiah Ahmadiyah Indonesia
Angkatan XIX
2013
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan karunia Allah swt sematalah makalah kami ini telah selesai

dalam pemenuhan tugas PA kelompok I yang akan di presentasikan pada tanggal 21
September 2013. Karena itu kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing yaitu Mln Rakeeman Jumaan yang telah memberikan arahan serta
panduan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Berangkat dari segala keterbatasan yang ada, kami menyadari makalah kecil
ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan arahan yang membangun dari pembaca yang budiman
demi semakin baiknya penyusunan dan penjelasan makalah ini. Terakhir semoga
makalah ini dapat menjadi bahan kajian yang otentik dan presentatif sesuai dengan
pembahasan kami yang tertera pada halaman judul.

Kampus Mubarak,
14 September 2013

Kelompok I

Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 2

BAB I
PENDAHULUAN

1.

Latar belakang
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Riwayat Hidup Seorang Nabi, Maka
perlu kita telaah dahulu asal muasal maupun segala aspek yang mendukung
mengenai keberlangsungan Riwayat Hidup tersebut. Perlu diketahui terlebih
dahulu bahwa Kami, dari kelompok I akan membahas mengenai Riwayat Hidup
Nabi Ya’qub as dan Nabi Yusuf a.s. Banyak sekali kitab-kitab yang menjadi
sumber pengetahuan kita tentang Nabi Ya’qub as dan Nabi Yusuf a.s. Yang
hanya tinggal mengutip dan menelaah didalam kitab-kitab tersebut.
Dikesempatan ini, Kami mengutip Riwayat Hidup Nabi Ya’qub as. dan Nabi
Yusuf a.s., berdasarkan kitab Taurat di dalam Al-Kitab (Taurat) dan didalam AlQur’an yang akan kita telaah mulai dari :
1. Masa Kelahiran
2. Masa Hidupnya
3. Hingga wafatnya beliau as.
Ini semua untuk mengetahui perbedaan dan untuk membandingkan antara
Riwayat hidup Nabi Ya’qub as dan Nabi Yusuf a.s.. yang berada didalam Kitab
Taurat dan Al-Qur’an.

2.


Tujuan
1. Selain untuk mengetahui asal usul dan sisi-sisi kehidupan Riwayat Hidup
Nabi Ya’qub as. dan Nabi Yusuf a.s., juga sebagai bahan presentasi kita
pada Mata Kuliah Perbandingan Agama.
2. Untuk membandingkan perbedaan-perbedaan Riwayat Hidup Nabi Ya’qub as
dan Nabi Yusuf a.s., yang berada didalam Kitab Taurat dan Al-Qur’an.

3.

Referensi
1. Kitab Taurat
2. Al-Qur’an
3. Wikipedia.org

4.

Metode
1. Deskriptif
2. Komparatif


Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 3

BAB II

PEMBAHASAN
Yakub bin Ishak
1.

Nama

Yakub (bahasa Ibrani: ‫עקקב‬
‫י י ע‬, Standar Yaʿaqov Tiberias Yaʿăqōḇ ; Ya'akov; bahasa Arab:
‫ يعقوب‬Yaʿqūb, bahasa Ge'ez ያዕቆብ Yaʿiqob), kemudian namanya diganti menjadi Israel
(bahasa Ibrani: ‫אל‬
‫יששר ר א‬, Standar Yisraʾel Tiberias Yiśrāʾēl; bahasa Arab ‫اسرائيل‬, Isrāʾīl; bahasa
Ge'ez እሥራኤል Israʾēl) adalah kakek moyang ke-3 bangsa Israel seperti yang dicatat di dalam
Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.
Namun demikian, dalam ajaran Yahudi dan Kristen Yakub adalah tokoh yang kontroversial.
Namanya sendiri, Yakub dalam bahasa Ibrani berarti cerdik. Tidak mengherankan apabila

tingkah-lakunya penuh dengan muslihat. Kitab Kejadian melukiskan bahwa bahkan sejak di
dalam kandungan ibunya, Yakub telah berseteru dengan Esau, kembarnya yang sulung.

2. Yakub menurut Yahudi dan Kristen (Taurat)

A.Keluarga
Yakub adalah anak dari Ishak dan Ribka; cucu dari Abraham dan Sara. Abang kembarnya
bernama Esau. Ia memainkan peranan penting dalam sejumlah kejadian di dalam Kitab
Kejadian dan anak-anaknya menjadi leluhur ke-12 suku Israel.
Setelah semakin besar, Yakub dan Esau memperlihatkan pribadi yang bertolak belakang pula.
Yakub lebih suka tinggal di kemah bersama orangtuanya, sementara Esau lebih suka berburu.
Yakub menjadi anak kesayangan ibunya, Ribka, sementara Esau disayangi ayahnya, Ishak.

B. Riwayat Hidup

Mencuri hak kesulungan
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 4

Pada suatu hari, ketika Esau pulang berburu dan merasa sangat lelah dan lapar, ia mencium
bau masakan yang sangat lezat yang dimasak oleh Yakub. Ia ingin mencicipi sedikit saja

masakan itu, namun Yakub menolaknya. "Juallah dulu kepadaku hak kesulungan-mu," kata
Yakub. Tanpa berpikir panjang, Esau menyetujuinya, bahkan dengan sumpah.
Kitab Kejadian tidak serta-merta mempersalahkan Yakub dalam hal ini, melainkan lebih
menyalahkan Esau karena ia telah "memandang ringan hak kesulungan itu."
Ketika Ishak semakin lanjut usianya, Yakub yang merasa belum yakin akan hak kesulungan
yang telah dicurinya itu, kembali berulah dengan pertolongan ibunya. Ia mencuri berkat
kesulungan Ishak dengan menyamar sebagai Esau (Kejadian 27). Akibatnya, Esau murka dan
berniat membunuh Yakub. Karena itu Yakub melarikan diri ke rumah pamannya, Laban, di
Padan-Aram, Mesopotamia.

Tangga ke surga
Saat Yakub meninggalkan Bersyeba menuju Haran, ia singgah di sebuah tempat dan
bermalam di situ, tidur dengan batu sebagai alas kepalanya. Kejadian 28:10-11. Ia bermimpi
melihat sebuah tangga ke surga dan di sana malaikat-malaikat Allah naik
turun Kejadian 28:12. Dan Allah berdiri di sampingnya dan berjanji akan memberikan
kepadanya dan keturunannya tanah tempat ia berbaring, dan mengatakan bahwa melalui
keturunannya seluruh muka bumi akan diberkati. Allah juga berjanji menyertainya ke
manapun ia pergi dan membawanya kembali ke negeri itu. Kejadian 28:13-15. Yakub bangun
ketakutan, dan mengatakan bahwa pastilah tanah itu adalah rumah Tuhan, pintu gerbang ke
surga, dan ia menamainya Betel, meskipun orang-orang Kanaan menamai kota

itu Luz. Kejadian 28:16-19. Yakub mengambil batu dari bawah kepalanya, mendirikannya
sebagai tiang, dan menuangkan minyak ke atasnya. Kejadian 28:18. Dan Yakub bersumpah
bila Allah menyertainya, memberikan kepadanya roti dan pakaian, dan mengembalikannya ke
rumah bapanya dalam damai, maka Allah akan menjadi Tuhannya, tiang batu itu akan
menjadi rumah Allah, dan ia akan menyerahkan sepersepuluh dari apa yang
diterimanya. Kejadian 28:20-22.

Rahel di sumur
Yakub tiba di sebelah timur dan di sana ia melihat sebuah sumur yang ditutupi sebuah batu
besar dengan tiga kawanan domba berbaring di dekatnya. (Kejadian 29:1-3) Yakub bertanya
kepada orang-orang itu, dari mana asal mereka, dan merekaberkata Haran. (Kejadian 29:4)
Yakub bertanya kepada mereka apakah mereka mengenal Laban, dan ternyata mereka kenal.
(Kejadian 29:5) Yakub menanyai keadaan Laban, dan mereka menjawab bahwa ia sehatsehat, dan bahwa anak perempuannya, Rahel akan datang bersama domba-domba Laban.
(Kejadian 29:6) Yakub meminta orang-orang itu untuk memberi makan dan minum dombadomba itu, namun mereka menjawab tidak bisa sebelum kawanan domba itu tiba.
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 5

(Kejadian 29:7-8) Ketika Yakub melihat Rahel tiba dengan kawanan domba ayahnya, ia
menggulingkan batu itu dari sumur tersebut, dan memberi minum domba-domba Laban.
(Kejadian 29:9-10) Yakub mencium Rahel, menangis, dan mengatakan kepadanya bahwa ia
adalah seorang sanak keluarganya, lalu Rahel berlari dan menceritakan ini kepada ayahnya.

(Kejadian 29:11-12

Yakub dan Laban
Ketika Laban mendengar berita tentang kedatangan Yakub, ia berlari untuk menemuinya,
merangkul dan menciumnya, lalu membawanya ke rumahnya. (Kejadian 28:20-22) Yakub
menceritakan kepada Laban semua yang telah terjadi, dan Laban menyambut Yakub sebagai
anggota keluarganya. (Kejadian 29:13-14) Setelah Yakub tinggal bersama Laban selama satu
bulan, Laban bertanya kepada Yakub apa upah yang ia inginkan untuk kerjanya.
(Kejadian 29:14-15) Laban mempunyai dua orang anak gadis: Lea, yang sulung, rabun
matanya, sementara Rahel,adiknya, berparas cantik. (Kejadian 29:16-17) Yakub mencintai
Rahel, dan menawarkan kepada Laban untuk bekerja tujuh tahun untuk menikahi Rahel, dan
Laban setuju.(Kejadian 29:18-19) Yakub bekerja selama tujuh tahun, tetapi cintanya untuk
Rahel membuat waktu itu seperti hanya beberapa hari saja. (Kejadian 29:20) Yakub
menanyakan Laban tentang istrinya sebagai upah kerjanya, Namun setelah masa 7 tahun itu
lewat, Laban, dengan tipu muslihatnya, justru memberikan Lea, kakak Rahel, untuk dinikahi
Yakub. dan Laban mengadakan sebuah pesta dan mengundang semua orang di tempat itu.
(Kejadian 29:21-22) Malam harinya, Laban mengantarkan Lea kepada Yakub, dan Yakub
tidur dengannya. (Kejadian 29:26-27) Karena lebih cinta kepada Rahel, Yakub setuju untuk
bekerja 7 tahun lagi. Setelah tujuh tahun akhirnya Laban memberikan Rahel untuk
dinikahinya, dan memberikan Bilha kepada Rahel untuk menjadi pelayannya.

(Kejadian 29:28-29)

Anak-anak Yakub
Yakub mencintai Rachel lebih daripada Lea, karena itu Allah mengizinkan Leah hamil, tetapi
Rahel tetap mandul. (Kejadian 29:30-31) Lea melahirkan seorang anak, dan
menamainya Ruben, dan berkata bahwa Allah telah memperhatikan penderitaannya.
(Kejadian 29:32) Ia melahirkan anaknya yang kedua, dan menamainya Simeon, dan
mengatakan bahwa Allah mendengar bahwa ia tidak dicintai. (Kejadian 29:33) Ia melahirkan
anak yang ketiga, dan menamainya Lewi, sambil mengatakan bahwa kali ini suaminya akan
bergabung dengannya. (Kejadian 29:34) Ia melahirkan anak yang keempat, dan
menamainya Yehuda, dan berkata bahwa kali ini, ia akan memuji Allah. (Kejadian 29:35)
Rahel iri terhadap kakaknya, dan menuntut agar Yakub memberikannya anak, tetapi Yakub
menjadi marah dan mengatakan bahwa ia bukanlah Allah yang telah menutup kandungannya.
(Kejadian 30:1-2) Rahel menyuruh Yakub tidur dengan pelayannya, Bilha, sehingga Bilha
dapat melahirkan anak yang kelak diakui oleh Rahel. Yakub menyetujuinya. (Kejadian 30:34) Bilha melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub, dan Rahel menamainya Dan, dan
berkata bahwa Allah telah menjadi hakim atas dirinya dan juga mendengar suaranya.
(Kejadian 30:5-6) Dan Bilha melahirkan anak kedua bagi Yakub , dan Rahel
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 6

menamainya Naftali, sambil berkata bahwa ia telah bergumul melawan kakaknya dan

menang. (Kejadian 30:7-8)
Ketika Lea melihat bahwa ia tidak bisa lagi melahirkan anak, ia memberikan Zilpa,
pelayannya, kepada Yakub untuk diperistrinya. (Kejadian 30:9) Zilpa melahirkan seorang
anak laki-laki untuk Yakub, dan Lea menamainya Gad, sambil berkata bahwa keberuntungan
telah tiba. (Kejadian 30:10-11) dan (Kejadian 30:10-11) dan Zilpa melahirkan anak yang
kedua bagi Yakub, dan Lea menamainya Asyer, sambil berkata bahwa ia bahagia, karena
anak-anak perempuan akan menyebutnya berbahagia. (Kejadian 30:12-13) Ruben
menemukan beberapa buah dudaim dan memberikannya kepada Lea. (Kejadian 30:14) Rahel
meminta buah dudaim itu dari Lea, dan ketika Lea menolak, Rahel setuju bahwa Yakub akan
tidur dengan Lea malam itu, sebagai ganti buah dudaim itu. (Kejadian 30:15) Ketika Yakub
tiba di rumah malam itu, Lea mengatakan kepadanya bahwa ia harus tidur dengannya kaena
ia telah membelinya dengan buah dudaim. Yakub setuju. (Kejadian 30:16) Allah
memperhatikan Lea dan ia mengandung dan melahirkan anak kelima untuk Yakub, dan
menamainya Isakhar, sambil mengatakan bahwa Allah telah memberikan hadiah kepadanya.
(Kejadian 30:17-18) Lea melahirkan anak keenam bagi Yakub dan menamainya Zebulon,
sambil berkata bahwa Allah telah mengaruniainya dengan mahar yang baik. (Kejadian 30:1920) dan setelah itu Lea melahirkan seorang anak perempuan, dan menamainya Dina.
(Kejadian 30:21)
Allah memperhatikan Rahel dan ia mengandung lalu melahirkan seorang anak dan
menamainya Yusuf, sambil memohon kepada Allah agar mengaruniakan kepadanya seorang
anak laki-laki lagi. (Kejadian 30:22-24)

Yakub mempunyai 12 anak laki-laki dan paling sedikit 1 anak perempuan, yang disebutkan
namanya di Alkitab.
Dari Lea Yakub mendapatkan 6 putra: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon dan
paling sedikit 1 putri: Dina. Dari Rahel ia mendapatkan 2 putra: Yusuf dan Benyamin. Dari
Bilha, budak perempuan Rahel, ia mendapatkan 2 putra: Dan dan Naftali, dan dari Zilpa,
budak perempuan Lea, ia mendapatkan Gad dan Asyer.

Domba yang bintik-bintik dan belang-belang
Kemudian Yakub memohon kepada Laban agar mengizinkan ia dan keluarganya kembali ke
negerinya. (Kejadian 30:25-26) Laban mengakui bahwa Allah telah memberkatinya karena
Yakub, dan meminta Yakub untuk menyebutkan apa yang diinginkannya agar ia tidak pergi.
(Kejadian 30:27-28) Yakub mengisahkan betapa ia telah melayani Laban dan betapa Laban
telah sangat beruntung, dan memohon agar ia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya
sendiri. (Kejadian 30:29-30) Laban mendesaknya lagi, sehingga Yakub menawarkan untuk
mengambil kambing domba Laban yang bintik-bintik dan belang-belang, dan yang berwarna
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 7

gelap, dengan demikian Laban dapat membedakan dengan jelas mana ternak Yakub dan mana
yang bukan. (Kejadian 30:31-33) Laban setuju, tetapi hari itu ia memisahkan kambing yang
belang-belang danberbintik-bintik dan domba yang berwarna gelap dari kawanannya, lalu
menyerahkannya kepada anak-anak lelakinya dan menaruhnya di tempat yang tiga hari
perjalanan jauhnya dari tempat Yakub dan dirinya. (Kejadian 30:34-36) Yakub mengupas
batang-batang pohon hawar, badam, dan berangan dan meletakkan dahan-dahan itu sehingga
belang-belang dan putihnya kelihatan. Dan ketika kambing dan domba itu kawin di sana,
maka kawanan itu akan melahirkan anak-anak domba yang belang-belang dan berbintikbintik. (Kejadian 30:37-39) Yakub meletakkan dahan-dahan itu di depan domba-domba yang
lebih kuat, dan bukan yang lemah, sehingga domba-domba yang lemah menjadi milik Laban
sementara yang lebih kuat menjadi milik Yakub. ((Kejadian 30:41-42 Kawanan domba Yakub
bertambah-tambah dan ia pun menjadi semakin kaya. (Kejadian 30:43)

Kepergian Yakub
Yakub mendengar bahwa anak-anak lelaki Laban menyangka bahwa ia menjadi kaya dari
merampok kekayaan Laban, dan Yakub melihat bahwa Laban tidak lagi menganggap dirinya
seperti sebelumnya. (Kejadian 31:1-2) Allah menyuruh Yakub kembali ke negerinya, dan
bahwa Allah akan menyertainya. (Kejadian 31:3) Yakub memanggil Rahel dan Leah ke
padang dan menceritakan kepada mereka bahwa Laban telah berubah pandangan tentang
Yakub, namun Yakub telah melayani Laban sepenuh hatinya dan Allah telah menyertainya
selalu. (Kejadian 31:4-6) Yakub melihat bahwa Laban telah menghinanya dan mengubah
gajinya sepuluh kali, tetapi Allah tidak akan membiarkannya melukai Yakub, melainkan telah
mengganjar Yakub, memberikan ternak Laban kepada Yakub. (Kejadian 31:7-9) Yakub
berkata bahwa dalam sebuah mimpi Allah menyuruhnya kembali ke tanah kelahirannya.
(Kejadian 31:11-13) Rahel dan Leah menjawab bahwa mereka bukan lagi bagian dari
keluarga Laban dan seluruh kekayaan yang telah diambil Allah dari Laban adalah milik
mereka dan milik anak-anak mereka, sehingga Yakub harus melakukan segala sesuatu yang
Allah telah perintahkan kepadanya. (Kejadian 31:14-16)
Karena itu Yakub mengatur anak-anaknya dan istri-istrinya mengendarai unta dan berangkat
menuju Ishak dan Kanaan bersama seluruh ternak dan kekayaan yang telah dikumpulkannya
di Padan-aram. (Kejadian 31:17-18) Yakub menipu Laban dengan melarikan diri diam-diam,
sementara Laban sedang menggunting bulu domba-dombanya, dan Rahel mencuri patungpatung berhala milik Laban. (Kejadian 31:19-20) Pada hari ketiga, Laban mendengar bahwa
Yakub telah pergi. Ia bersama sanak keluarganya mengejar Yakub selama tujuh hari,
menemuinya di pegunungan Gilead. (Kejadian 31:22-23) Allah menampakkan diri kepada
Laban lewat sebuah mimpi dan memerintahkannya agar tidak berbicara baik atau buruk
kepada Yakub. (Kejadian 31:24) Tetapi ketika Laban berhasil menyusul Yakub, ia bertanya
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 8

kepada Yakub apa maksudnya dengan pergi bersama anak-anaknya dengan diam-diam,
seperti pelarian, tanpa mengizinkannya mencium serta mengucapkan selamat jalan kepada
anak-anak perempuannya dan cucu-cucunya. (Kejadian 31:25-28) Laban berkata bahwa
meskipun ia mampu melukai Yakub, Allah telah memerintahkannya pada malam sebelumnya
agar tidak berbicara baik atau buruk kepada Yakub, dan kini Laban ingin tahu mengapa
Yakub mencuri berhala-berhalanya. (Kejadian 31:29-30) Yakub menjawab bahwa ia
melarikan diri diam-diam karena takut bahwa Laban akan merampas anak-anak
perempuannya, dan tanpa mengetahui bahwa Rahel mencuri berhala-berhalanya, ia
mengatakan kepada Laban bahwa siapapun yang memiliki berhala-berhalanya itu akan mati.
(Kejadian 31:31-32) Laban memeriksa tenda Yakub, Leah, dan tenda kedua hamba
perempuannya, tapi tidak menemukan apa-apa. Kemudian ia masuk ked alma tenda Rahel.
(Kejadian 31:33) Rahel telah menyembunyikan berhala-berhala itu di pelana untanya dan
mendudukinya. Ia meminta maaf kepada ayahnya karena tidak bangkit dari duduknya, karena
ia sedang datang bulan. (Kejadian 31:34-35) Laban mencari-cari di seluruh tenda, tetapi tidak
menemukan berhalah-berhala itu. (Kejadian 31:34-35) Dengan marah, Yakub bertanya
kepada Laban mengapa ia diperlakukan seperti itu, dikejar dan diperiksai. (Kejadian 31:3637) Yakub memprotes bahwa ia sudah bekerja untuk Laban selama 20 tahun, melalui musim
panas dan dingin, menanggung bila ternaknya dimangsa, dan tidak memakan domba-domba
Laban, sementara gajinya diubah 10 kali. (Kejadian 31:38-41) Andaikata Allah Ishak tidak di
pihak Yakub, pastilah Laban telah mengusir Yakub dengan tangan hampa, kata Yakub, dan
Allah telah melihat penderitaannya dan mengaruniakan apa yang layak ia peroleh.
(Kejadian 31:42) Laban menjawab Yakub bahwa kedua istrinya itu adalah anak-anak
perempuannya, dan binatang-binatang itu adalah ternaknya, tetapi tak ada apapun yang bisa
dilakukannya sekarang. (Kejadian 31:43) Sebaliknya, Laban mengusulkan agar mereka
membuat perjanjian, dan Yakub membangun sebuah tiang batu dan dengan tumpukan batu,
dan makan pada tumpukan batu itu. (Kejadian 31:44-46) Laban menyebutnya YegarSahaduta, tetapi Yakub menyebutnya Galed. (Kejadian 31:47) Laban menyebut tumpukan itu
sebagai saksi antara dirinya dan Yakub, dan memanggil Allah untuk menjadi saksinya, bila
mereka berpisah, apakah Yakub akan menyakiti anak-anak perempuan Laban dan mengambil
istri yang lain. (Kejadian 31:48-50) dan Laban menjadikan tumpukan batu dan tiang itu
sebagai perbatasan antara dirinya dan Yakub; Laban tidak akan melanggarnya untuk
mendapati Yakub, dan Yakub tidak akan melewatinya untuk mendapati Laban, untuk saling
menyakiti. (Kejadian 31:51-52) Laban memanggil Allah Abraham, Allah Nahor, dan
Allah Terah, dan Yakub bersumpah atas Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.dan
mempersembahkan kurban. (Kejadian 31:53-54)
Pagi-pagi sekali, Laban mencium anak-anaknya, memberkati mereka, dan berangkat pulang
ke rumahnya. (Kejadian 32:1) dan ketika Yakub berangkat pulang, malaikat-malaikat Allah

Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 9

menemuinya, dan Yakub mengatakan kepada mereka bahwa ini adalah bala tentara Allah, dan
menamai tempat itu Mahanaim. (Kejadian 32:2-3)

Berdamai dengan Esau
Kembali ke kampung halamannya melahirkan rasa gundah dalam diri Yakub karena ia yakin
bahwa Esau masih tetap ingin membunuhnya. Dalam kegelisahannya, pada suatu malam
Yakub bertemu dan bergelut dengan orang asing hingga fajar tiba (Kejadian 32:22-33). Yakub
tidak melepaskan orang itu sebelum ia memberkatinya. Ternyata orang yang bergelut dengan
Yakub itu adalah Allah sendiri. Allah kemudian mengganti nama Yakub menjadi Israel yang
artinya "yang bergumul melawan Allah dan manusia", dan memberkatinya.
Ketika bertemu dengan Esau, Yakub merendahkan dirinya dan menunjukkan penyesalannya
kepada Esau, serta memberikan banyak persembahan untuknya. Hati Esau melunak, dan ia
berdamai dengan adik kembarnya (Kejadian 33:1-20).

C. Kewafatan
Yakub meninggal di Mesir pada usia 147 tahun, setelah ia dan anak-anaknya pindah ke sana
untuk bergabung dengan Yusuf yang menjadi raja muda di negeri itu, ketika Kanaan
mengalami bencana kelaparan. Namun ia dikuburkan bersama nenek moyangnya di dalam
gua Makhpela, Hebron, di tanah Kanaan.

3. Yaqub menurut Islam (Al-Qur’an)
Ya'akub (sekitar 1837-1690 SM) ialah salah seorang nabi yang ditugaskan berdakwah
kepada Bani Israil di Syam. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1750 SM dan Namanya
disebutkan sebanyak disebutkan sebanyak 16 kali dan memiliki 12 anak. Ia wafat di Alkhalil
Hebron Palestina.

Genealogi (Tentang Silsilah)
Yaakub bin Ishak bin Ibrahim in Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin
Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh. Dari beberapa orang istrinya Ya'qub memiliki dua
belas putra dan dua orang putri. Kedua belas putranya yakni Rubin, Simeon, Lawway,
Yahuda, Zebulaon, Isakhar, Dann, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin. Sedangkan
kedua putrinya adalah Dinah dan Yathirah kembaran Benyamin.
Mertua Yaqub yaitu Laban memiliki dua orang puteri, yang pertama bernama Leah, dan yang
kedua bernama Rahel. Ya'qub sebenarnya ingin menikah dengan Rahel, karena ia lebih
cantik. Akan tetapi Laban mengatakan bahwa bukanlah kebiasaan mereka menikahkan anak
yang lebih kecil (muda) sebelum anak yang besar. Jika Ya'qub ingin menikahi Rahel maka ia
harus menikahi Leah lebih dahulu, kemudian bekerja selama 7 tahun kepada Laban agar
dapat meminang Rahel. Pada saat itu hukum menikahi dua gadis sekandung diperbolehkan.
Kepada masing-masing puterinya, Laban memberikan seorang budak perempuan. Kepada
Leah ia memberikan budak perempuan bernama Zulfa, dan kepada Rahel ia memberikan
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 10

budak perempuan bernama Balhah. Leah dan Rahel kemudian memberikan sahaya mereka
untuk diperistri pula oleh Ya'qub, sehingga istri Ya'qub menjadi 4 orang.
Dari istrinya yang bernama Li'ah atau Elia mempunyai anak yang bernama Lawway, Lawway
mempunyai anak 3 orang yaitu Jarsun, Quhas, dan Marun. Quhas mempunyai anak Imran dan
Yashar. Imran mempunyai anak Maryam, Harun, dan Musa, sedangkan Yashar mempunyai
Qarun, Nafiq dan Dzihun.

Kisah Ya'akub
Nabi Ya'akub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim sedang ibunya adalah anak saudara
dari Nabi Ibrahim, bernama Rifqah binti A'zar. Ishaq mempunyai anak kembar, satu Ya'akub
dan satu lagi bernama Ishu. Antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun
dan damai serta tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu
mendendam dengki dan iri hati terhadap Ya'qub saudara kembarnya yang memang
dimanjakan dan lebih disayangi serta dicintai oleh ibunya. Hubungan mereka yang renggang
dan tidak akrab itu makin buruk dan tegang setelah diketahui oleh Ishu bahwa Ya'qublah yang
diajukan oleh ibunya ketika ayahnya minta kedatangan anak-anaknya untuk diberkahi dan
didoakan, sedangkan dia tidak diberitahu dan karenanya tidak mendapat kesempatan seperti
Ya'qub memperoleh berkah dan doa ayahnya, Nabi Ishaq.
Melihat sikap saudaranya yang bersikap kaku dan dingin dan mendengar kata-kata
sindirannya yang timbul dari rasa dengki dan irihati, bahkan ia selalu diancam. Maka,
datanglah Ya'qub kepada ayahnya mengadukan sikap permusuhan itu. Ya'akub berkata
mengeluh : " Wahai ayahku! Tolonglah berikan fikiran kepadaku, bagaimana harus aku
menghadapi saudaraku Ishu yang membenciku mendendam dengki kepadaku dan selalu
menyindirku dengan kata-kata yang menyakitkan hatiku, sehinggakan menjadihubungan
persaudaraan kami berdua renggang dan tegang, tidak ada saling cinta mencintai dan saling
sayang-menyayangi. Dia marah kerana ayah memberkati dan mendoakan aku agar aku
memperolehi keturunan soleh, rezeki yang mudah dan kehidupan yang makmur serta
kemewahan . Dia menyombongkan diri dengan kedua orang isterinya dari suku Kan'aan dan
mengancam bahawa anak-anaknya dari kedua isteri itu akan menjadi saingan berat bagi anakanakku kelak di dalam pencarian dan penghidupan dan macam-macam ancaman lain yang
mencemas dan menyesakkan hatiku. Tolonglah ayah berikan aku fikiran bagaimana aku dapat
mengatasi masalah ini serta mengatasinya dengan cara kekeluargaan.
Berkata Nabi Ishaq yang memang sudah merasa kesal hati melihat hubungan kedua puteranya
yang makin hari makin meruncing:" Wahai anakku, kerana umurku yang sudah lanjut aku
tidak dapat menengahi kamu berdua. Ubanku sudah menutupi seluruh kepalaku, badanku
sudah membongkok, raut mukaku sudah berkerut dan aku sudah berada di ambang pintu
perpisahan dari kamu dan meninggalkan dunia yang fana ini. Aku khuatir bila aku sudah
menutup usia, gangguan saudaramu Ishu kepadamu akan makin meningkat dan ia secara
terbuka akan memusuhimu, berusaha mencari kecelakaan mu dan kebinasaanmu. Ia dalam
usahanya memusuhimu akan mendapat sokongan dan pertolongan dan saudara-saudara
iparnya yang berpengaruh dan berwibawa di negeri ini. Maka jalan yang terbaik bagimu,
menurut fikiranku, engkau harus pergi meninggalkan negeri ini dan berhijrah engkau ke
Fadan A'raam di daerah Iraq, di mana bapa saudaramu yaitu saudara ibumu, Laban bin
Batu;il. Engkau dapat mengharap dikahwinkan kepada salah seorang puterinya. Oleh yang
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 11

demikian , menjadi kuatlah kedudukan sosialmu, agar disegani dan dihormati orang kerana
kedudukan mertuamu yang menonjol di mata masyarkat. Pergilah engkau ke sana dengan
iringan doa daripadaku. Semoga Allah memberkati perjalananmu, memberi rezeki murah dan
mudah serta kehidupan yang tenang dan tenteram.
Nasihat dan anjuran si ayah mendapat tempat dalam hati Ya'akub. Melihat dalam anjuran
ayahnya jalan keluar yang dikehendaki dari krisis hubungan persaudaraan antaranya dan Ishu,
dengan mengikuti saranan itu, dia akan dapat bertemu dengan bapa saudaranya dan anggotaanggota keluarganya dari pihak ibunya . Ya'akub segera berkemas-kemas dan membungkus
barang-barang yang diperlukan dalam perjalanan dan dengan hati yang terharu serta air mata
yang tergenang di matanya ia meminta kepada ayahnya dan ibunya ketika akan meninggalkan
rumah.
Ya'qub tiba di Iraq
Dengan melalui jalan pasir dan Sahara yang luas dengan panas mataharinya yang terik dan
angin samumnya {panas} yang membakar kulit, Ya'qub meneruskan perjalanan seorang diri,
menuju ke Fadan A'ram dimana bapa saudaranya Laban tinggal. Dalam perjalanan yang jauh
itu , ia sesekali berhenti beristirehat bila merasa letih dan lesu .Dan dalam salah satu tempat
perhentiannya ia berhenti kerana sudah sangat letih, lalu tertidurlah Ya'akub dibawah teduhan
sebuah batu karang yang besar .Dalam tidurnya yang nyenyak, ia mendapat mimpi bahawa ia
dikurniakan rezeki yang luas, penghidupan yang aman damai, keluarga dan anak cucu yang
soleh dan bakti serta kerajaan yang besar dan makmur. Terbangunlah Ya'akub dari tidurnya,
mengusapkan matanya menoleh ke kanan dan ke kiri dan sedarlah ia bahawa apa yang
dilihatnya hanyalah sebuah mimpi namun ia percaya bahwa mimpinya itu akan menjadi
kenyataan di kemudian hari sesuia dengan doa ayahnya yang masih tetap mendengung di
telinganya. Dengan diperoleh mimpi itu ,ia merasa segala letih yang ditimbulkan oleh
perjalanannya menjadi hilang seolah-olah ia memperolehi tanaga baru dan bertambahlah
semangatnya untuk secepat mungkin tiba di tempat yang dituju dan menemui sanaksaudaranya dari pihak ibunya.
Tiba pada akhirnya, Ya'akub di depan pintu gerbang kota Fadan A'ram. Setelah berhari-hari
siang dan malam menempuh perjalanan yang membosankan tiada yang dilihat selain dari
langit di atas dan pasir di bawah. Alangkah lega hatinya ketika ia mulai melihat binatangbinatang peliharaan berkeliaran di atas ladang-ladang rumput ,burung-burung berterbangan di
udara yang cerah dan para penduduk kota berhilir mundir mencari nafkah dan keperluan
hidup masing-masing. Sesampainya disalah satu persimpangan jalan, dia berhenti sebentar
bertanya salah seorang penduduk di mana letaknya rumah saudara ibunya Laban barada.
Laban seorang kaya-raya yang kenamaan pemilik dari suatu perusahaan perternakan yang
terbesar di kota itu tidak sukar bagi seseorang untuk menemukan alamatnya. Penduduk yang
ditanyanya itu segera menunjuk ke arah seorang gadis cantik yang sedang menggembala
kambing seraya berkata kepada Ya'akub:"Kebetulan sekali, itulah dia anak perempuan Laban,
Rahil, yang akan dapat membawa kamu ke rumah ayahnya".
Dengan hati yang berdebar, pergilah Ya'akub menghampiri seorang gadis ayu dan cantik itu,
lalu dengan suara yang terputus-putus seakan-akan ada sesuatu yang mengikat lidahnya
,Ya'akub mengenalkan diri, bahwa ia adalah saudara sepupunya sendiri. Rifqah ibunya,
saudara kandung dari ayah si gadis itu, Laban. Diterangkan lagi kepada Rahil, tujuannya
datang ke Fadam A'raam dari Kan'aan. Mendengar kata-kata Ya'akub yang bertujuan hendak
menemui ayahnya, Laban, dan untuk menyampaikan pesanan(Ishaq). Maka, dengan senang
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 12

hati, sikap yang ramah, muka yang manis , Rahil (anak gadis Laban) mempersilakan Ya'akub
mengikutinya balik ke rumah untuk menemui ayahnya ,Laban, iaitu bapa saudara Ya'akub.
Setelah berjumpa, lalu berpeluk-pelukanlah dengan mesranya Laban dengan Ya'akub, tanda
kegembiraan masing-masing. Pertemuan yang tidak disangka-sangka itu dan mencetuskan
airmata bagi kedua-dua mereka, mengalirlah air mata oleh rasa terharu dan sukcita. Laban bin
Batu'il, menyediakan tempat dan bilik khas untuk anak saudaranya itu, Ya'akub, yang tiada
bedanya dengan tempat-tempat anak kandungnya sendiri, dengan senang hatilah Ya'akub
tinggal dirumah Laban seperti rumah sendiri.
Setelah selang beberapa waktu tinggal di rumah Laban , Ya'akub menyampaikan pesanan
ayahnya (Ishaq), agar Ishaq dan Laban menjadi besan, dengan mengahwinkannya kepada
salah seorang dari puteri-puterinya. Pesanan tersebut di terima oleh Laban, dia bersetuju akan
mengahwinkan Ya'akub dengan salah seorang puterinya. Sebagai mas kahwin, Ya'akub harus
memberikan tenaga kerjanya di dalam perusahaan penternakan bakal mentuanya selama tujuh
tahun. Ya'akub setuju dengan syarat-syarat yang dikemukakan oleh Laban. Bekerjalah
Ya'akub sebagai seorang pengurus perusahaan penternakan terbesar di kota Fadan A'raam itu.
Tujuh tahun telah dilalui oleh Ya'qub sebagai pekerja dalam perusahaan penternakan Laban.
Ya'akub menagih janji bapa saudaranya, untuk dijadikan sebagai anak menantunya. Laban
menawarkan kepada Ya'akub, agar menyunting puterinya yang bernama Laiya sebagai isteri.
Ya'akub berhendakkan Rahil adik Laiya, kerana Rahil lebih cantik dan lebih ayu dari Laiya.
Ya'akub menyatakan hasrat untuk berkahwin dengan Rahil, bukan Laiya. Laban mengerti
keinginan Ya'akub, namun hasrat itu ditolak kerana mengikut adat mereka, kakak harus
dikahwinkan dahulu dari adiknya. Laban yang tidak mahu kecewakan hati Ya'akub, lalu
menyuarakan pendapat, agar menerima Laiya sebagai isteri pertama. Bagi mengahwini Rahil,
syarat yang sama juga diberi kepada Ya'akub, sebelum Ya'akub dapat memiliki Rahil.
Ya'akub yang sangat hormat kepada bapa saudaranya dan merasa berhutang budi kepadanya
yang telah menerimanya di rumah sebagai keluarga sendiri. Malah, Laban melayannya
dengan baik dan menganggapnya seperti anak kandungnya sendiri. Lalu, Ya'akub tidak dapat
berbuat apa-apa selain menerima cadangan bapa saudaranya itu . Perkahwinan dengan Laiya
dilaksanakan, dan perjanjian untuk mengawini Rahil ditandatangani.
Begitu masa tujuh tahun kedua berakhir dikahwinkanlah Ya'qub dengan Rahil gadis yang
sangat dicintainya dan selalu dikenang sejak pertemuan pertamanya tatkala ia masuk kota
Fadan A'raam. Dengan demikian Nabi Ya'qub beristerikan dua wanita bersaudara, kakak dan
adik, hal mana menurut syariat dan peraturan yang berlaku pada waktu tidak terlarang. Akan
tetapi, syariat ini diharamkan oleh Nabi Muhammad S.A.W.
Laban memberi hadiah seorang hamba sahaya untuk menjadi pembantu rumahtangga kepada
setiap satu anak perempuannya, Laiya dan Rahil. Dan dari kedua isterinya serta kedua hamba
sahayanya itu Ya'qub dikurniai dua belas anak, di antaraya Yusuf dan Binyamin dari ibu
Rahil.

Kisah Ya'qub di dalam Al-Quran
Kisah Ya'qub tidak terdapat dalam Al-Quran secara tersendiri, namun disebut-sebut nama
Ya'qub dalam hubungannya dengan Ibrahim, Yusuf dan nabi lainnya. Bahan kisah ini adalah
bersumberkan dari kitab-kitab tafsir dan buku-buku sejarah.
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 13

4. Analisa
Persamaan

A.
-

Kelahiran Ya’qub diceritakan Lahir Kembar
Pernikahan Ya’qub diceritakan dengan menikahi 2 anak perempuan Laban dalam
rentang 7 tahun

Perbedaan

B.
-

Adanya perbedaan nama tokoh seperti Esau dengan Ishu,Ribka dengan
Rifqah,Rahel dengan Rahil,dan Lea dengan Laiya.

Pertentangan

C.
-

Yakub mempunyai 12 anak laki-laki dan paling sedikit 1 anak perempuan, yang
disebutkan namanya di Alkitab sedangkan menurut Islam Dari beberapa orang
istrinya Ya'qub memiliki dua belas putra dan dua orang putri.

-

Taurat menyebutkan anak Ya’qub dari istri bernama Rahel ada 2,yaitu Yusuf dan
Benyamin kemudian Wafat akibat persalinan yang sulit saat melahirkan Benyamin
sedangkan menurut Islam Rahel mempunyai 3 anak yang satunya lagi anak
Perempuan kembaran Benyamin bernama Yathirah.

Yusuf bin Yakub
1. Nama
Yusuf (bahasa Ibrani: ‫סף‬
‫יוק א‬, Standar Yosef Tiberias Yôsēpp, bahasa Arab: ‫يوسف‬,
Yūsuf ; bahasa Inggris: Joseph[1]) adalah putra pertama Yakub dari istrinya, Rahel.
Yusuf adalah putra ke-11 Yakub.
Alkitab memberikan 2 penjelasan mengenai nama Yusuf.
1. menurut

akar kata asaf /'sp/, berarti "menghapuskan" : "Allah telah
menghapuskan aibku." (Kejadian 30:23)

2. menurut akar kata /ysp/, berarti "menambah": "Mudah-mudahan TUHAN
menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku."

Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 14

2. Sejarah hidup menurut Taurat
Berdasarkan perhitungan waktu usia Yusuf dan Yakub sewaktu di Mesir, dapat
dihitung bahwa Yakub berusia usia 91 tahun ketika Yusuf lahir, sehingga cocok
dengan alasan mengapa Yakub lebih menyayangi Yusuf di pasal 37:
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah
anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha
indah bagi dia.

A. Riwayat Hidup
Dalam Kejadian 37; Kejadian 39-50:


Yakub sangat menyayangi Yusuf, lebih dari saudara-saudaranya yang lain, karena
Yusuf lahir dari Rahel, istri kesayangannya. Yakub membuat jubah berwarna
warni khusus untuk Yusuf.



Sejak kecil Yusuf dapat menafsirkan mimpi. Ia menceritakan 2 mimpinya, dimana
dua-duanya menggambarkan saudara-saudaranya, bahkan ayah dan ibu-ibunya
akan bersujud menyembahnya.



Kedua hal di atas menyebabkan saudara-saudaranya dari ibu-ibu lain menjadi iri
hati dan benci kepada Yusuf.



Ketika berusia 17 tahun, Yusuf disuruh Yakub mencari saudara-saudaranya yang
menggembalakan domba di kota lain. Ketika itulah Yusuf ditangkap oleh saudarasaudaranya dan hendak dibunuh. Ruben, kakak sulung, mencegah, sehingga
mereka akhirnya hanya membuang Yusuf ke dalam sumur kering. Ruben berniat
diam-diam ingin melepaskan Yusuf.



Sewaktu Ruben tidak berada di dekat sana, atas usulan Yehuda saudara-saudara
yang lain menjual Yusuf kepada pedagang Midian dan Ismael yang lewat di situ
dalam perjalanan ke Mesir.



Di Mesir, Yusuf dijual menjadi budak pegawai istana, Potifar. Di sana dia bekerja
sangat baik, sehingga dipercayai penuh oleh majikannya. Namun, karena Yusuf
tidak mau menerima rayuan istri Potifar untuk tidur bersamanya, istri Potifar
memfitnah Yusuf hendak menganiayanya. Akibatnya Yusuf dimasukkan ke dalam
penjara.

Mimpi kepala juru minuman dan juru roti Firaun


Di dalam penjara, Yusuf berkelakuan sangat baik, sehingga dipercayai penuh oleh
kepala penjara untuk mengurus narapidana yang lain.

Ketika Yusuf berusia kira-kira 28 tahun, Firaun Mesir menahan kepala juru
minuman dan kepala juru roti dalam rumah kepala pengawal raja, dalam penjara
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 15

tempat Yusuf dikurung, dengan tuduhan melakukan kesalahan berat. Kepala pengawal
raja menempatkan Yusuf bersama-sama dengan mereka untuk melayani mereka.
Demikianlah mereka ditahan beberapa waktu lamanya. Pada suatu kali bermimpilah
mereka keduanya--baik juru minuman maupun juru roti raja Mesir, yang ditahan
dalam penjara itu--masing-masing ada mimpinya, pada satu malam juga, dan mimpi
masing-masing itu ada artinya sendiri. Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada
mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati. Lalu ia bertanya kepada
pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dengan dia dalam rumah
tuannya itu: "Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?" Jawab mereka kepadanya:
"Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya." Lalu kata Yusuf
kepada mereka: "Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah
kiranya mimpimu itu kepadaku." Setelah diceritakan, Yusuf memberitahu arti mimpi
itu, dimana dalam 3 hari Firaun akan mengembalikan kepala juru minuman ke dalam
pangkat yang dahulu dan melayani Firaun kembali, sedangkan dalam 3 hari yang
sama kepala juru roti akan dihukum mati, digantung pada sebuah tiang. Terjadilah
pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk
semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di
tengah-tengah para pegawainya: kepala juru minuman itu dikembalikannya ke dalam
jabatannya, sehingga ia menyampaikan pula piala ke tangan Firaun; tetapi kepala juru
roti itu digantungnya, seperti yang ditakbirkan Yusuf kepada mereka. Sebelumnya
Yusuf berpesan kepada kepala juru minuman raja:
"Ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu
kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan
aku dari rumah ini. Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di
sinipun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak
dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."
Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan
dilupakannya sampai 2 tahun lamanya.

Mimpi Firaun
Dua tahun kemudian, Firaun bermimpi sampai dua kali dengan mimpi yang
berbeda. Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua
ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada
mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya. Juru
minuman teringat kepada Yusuf (disebutnya "seorang muda Ibrani, hamba kepala
pengawal istana") dan menyampaikan kemampuannya menafsirkan mimpi kepada
Firaun. Yusuf lalu dibawa ke hadapan Firaun. Mimpi yang terdiri dari dua bagian itu
seluruhnya dicatat dua kali, kemungkinan yang pertama itu disampaikan kepada Yusuf
terlebih dahulu, baik oleh juru minuman maupun pembawa berita ke penjara, sebelum
Yusuf mendengar langsung untuk kedua kalinya dari Firaun sendiri, Demikianlah
kedua mimpi Firaun:
1. Firaun berdiri di tepi sungai Nil. Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor
lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput yang di
tepi sungai itu. Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar
dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di
samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu. Lembu-lembu yang buruk
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 16

bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah
bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun.
2. Setelah itu tertidur pulalah Firaun dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul
dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik. Tetapi kemudian
tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur.
Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu
terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi!
Setelah Firaun menyuruh memanggil Yusuf, segeralah ia dikeluarkan dari tutupan;
ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. Berkatalah Firaun
kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat
mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar
mimpi saja engkau dapat mengartikannya." Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekalikali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku
Firaun." Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf:
1. "Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil; lalu tampaklah dari sungai Nil
itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya, dan
makan rumput yang di tepi sungai itu. Tetapi kemudian tampaklah juga keluar
tujuh ekor lembu yang lain, kulit pemalut tulang, sangat buruk bangunnya dan
kurus badannya; tidak pernah kulihat yang seburuk itu di seluruh tanah Mesir.
Lembu yang kurus dan buruk itu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang mulamula. Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke
dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya: bangunnya tetap sama
buruknya seperti semula. Lalu terjagalah aku.
2. Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir
gandum yang berisi dan baik. Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir
yang kering, kurus dan layu oleh angin timur. Bulir yang kurus itu memakan
ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi
seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku."

Penafsiran dan nasihat Yusuf
Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah
memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. Ketujuh ekor
lembu yang baik itu ialah tujuh tahun, dan ketujuh bulir gandum yang baik itu ialah
tujuh tahun juga; kedua mimpi itu sama. Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk,
yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum
yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun
kelaparan. Inilah maksud perkataanku, ketika aku berkata kepada tuanku Firaun:
Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.
Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala
kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.
Sesudah itu akan tidak kelihatan lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri ini karena
kelaparan itu, sebab sangat hebatnya kelaparan itu. Sampai dua kali mimpi itu
diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan
segera melakukannya. Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 17

berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.
Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas
negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil
tanah Mesir. Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun
baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di
kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Demikianlah segala bahan
makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang
akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."

Yusuf ditinggikan
Firaun melihat kebijaksanaan Yusuf, lalu menjadikannya Perdana Menteri, orang
nomor dua seluruh Mesir. Ketika itu Yusuf berusia 30 tahun.


Kepada Yusuf diberikan Asnat, putri imam agung di Potifera (atau On) menjadi
isterinya, yang kemudian melahirkan dua putra: Manasye dan Efraim.



Yusuf mengatur penyimpanan makanan, sehingga ketika kekurangan yang hebat
terjadi di seluruh Timur Tengah, di Mesir ada kelimpahan makanan, sampai orangorang dari negara lain ikut membeli.



Yakub menyuruh 10 saudara Yusuf untuk ke Mesir membeli makanan. Hanya
Benyamin yang tidak ikut. Yusuf mengenali saudara-saudaranya, tetapi mereka tidak
mengenali Yusuf. Yusuf menyuruh menahan mereka 3 hari dengan tuduhan matamata. Untuk membuktikan kebenaran informasi mereka, Yusuf meminta agar mereka
membawa adik bungsu, Benyamin, menghadap Yusuf. Sementara mereka pulang,
Simeon ditahan di Mesir.



Begitu hebatnya bencana kekurangan itu, sehingga anak-anak Yakub mau tidak mau
harus kembali membeli makanan lagi di Mesir. Terpaksa mereka membawa Benyamin
yang tadinya tidak ingin dilepaskan oleh Yakub. Yehuda menjamin dengan nyawa
keluarganya. Setiba di Mesir, mereka semua dijamu dengan baik oleh Yusuf,
didudukkan sesuai urutan kelahiran dan kepada Benyamin diberikan makanan paling
banyak. Pada waktu pulang, Yusuf menyuruh anak buahnya menyelipkan piala
peraknya ke kantong makanan Benyamin. Kemudian, setelah mereka berangkat,
tentara Yusuf mengejar dan karena piala itu ditemukan pada Benyamin, maka
Benyamin ditahan, sedangkan yang lain disuruh meneruskan perjalanan pulang.
Namun, mereka semua tidak mau dan ikut kembali menghadap Yusuf dengan
Benyamin. Yusuf tidak tahan lagi, dan ia memperkenalkan diri kepada saudarasaudaranya, sambil menangis keras.

Yusuf membawa Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir


Ketika Firaun mendengar bahwa saudara-saudara Yusuf datang, ia meminta agar
mereka semua, dan juga Yakub, ayah mereka, untuk pindah ke Mesir dan memberi
hadiah tanah yang paling bagus untuk didiami.



Mendengar kabar Yusuf masih hidup, Yakub memutuskan pindah ke Mesir
bersama seluruh anggota keluarganya, 75 orang (di Kitab Keluaran pasal 1 tertulis
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 18

70 orang, karena Yusuf sekeluarga sudah di Mesir dan Yakub tidak dihitung lagi).
Mereka tinggal di tanah Gosyen, di delta sungai Nil, yang sangat subur dan bagus
untuk menggembalakan domba.

B. Akhir hidup Yusuf


Yusuf meninggal pada usia 110 tahun di Mesir, tetapi sebelum meninggal meminta
saudara-saudara dan keluarganya untuk bersumpah agar tulang-tulangnya
dikuburkan di tanah Kanaan.

Tulang-tulang Yusuf
Di dalam Kejadian 50:24-25 tertulis bahwa Yusuf meminta saudara-saudara dan
keluarganya untuk bersumpah agar tulang-tulangnya dikuburkan di tanah Kanaan.
Sewaktu berangkat keluar dari Mesir, Musa membawa tulang-tulang Yusuf
bersamanya (Keluaran 13:19). Di akhir Kitab Yosua dicatat, bahwa tulang-tulang
Yusuf dikuburkan di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus
kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf
menjadi milik pusaka mereka (Yosua 24:32). Dengan demikian tulang-tulang Yusuf
ini menjadi mata rantai yang mengikat Kitab Kejadian, Kitab Keluaran sampai ke
Kitab Yosua, semacam jaminan bahwa keluarga Yakub, yaitu umat Israel, pasti akan
dibawa TUHAN kembali ke tanah Kanaan.

3.Yusuf (Al-Qur'an)
Yusuf (Arab ‫( ) يوسف‬sekitar 1745-1635 SM) adalah salah satu nabi agama
samawi. Ia juga merupakan salah satu dari 12 putra Yaqub dan merupakan cucu dari
Ibrahim. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1715 SM dan ia ditugaskan berdakwah
kepada Kanʻān dan Hyksos di Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam
Al-Quran. Ia memiliki 2 anak laki dan 1 anak perempuan dan ia wafat di Nablus
Palestina.

Genealogi
Yusuf adalah cucu dari Ishaq, silsilah lengkapnya adalah Yusuf bin Yakub bin
Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin
Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh. Yusuf merupakan putera ketujuh (ada sumber
mengatakan anak kesebelas) Yakub dan Yusuf mempunyai ibu yang dikenali sebagai
Rahil dengan adiknya, Bunyamin. Yusuf menikah dengan seorang gadis yang
bernama Ashenath kemudian memiliki dua orang anak yang bernama Manessa dan
Ephiraim.

Biografi
Yusuf mempunyai 12 orang saudara lelaki dan mempunyai rupa yang tampan dan
dimanja oleh bapaknya. Walau bagaimanapun, ibu kandungnya wafat ketika ia berusia
12 tahun.Kasih sayang berlebihan yang diperolehnya dari Nabi Yaqub membuat iri
Jamiah Ahmadiyah Indonesia | 19

dan dengki saudara-saudara yang mewujudkan komplot menarik perhatian bapak
mereka. Mereka berencana untuk membunuh beliau.
Yahudza, anak lelaki keempat dari Yakub dan yang paling tampan dan bijaksana
di antara mereka tidak setuju dengan rencana pembunuhan itu karena perlakuan
tersebut adalah dilarang. Maka, demi menghalau Yusuf, dia merencanakan untuk
mencampakkan beliau ke dalam sebuah 'sumur tua' yang terletak di persimpangan
jalan tempat kafilah-kafilah dagang dan para musafir beristirahat. Dengan itu,
kemungkinan Yusuf akan diselamatkan dari sumur tersebut dan di bawa oleh siapa
saja untuk dijadikan budak.

Kisah Yusuf dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an mengawali kisah Yusuf saat ia masih muda. Ia bermimpi melihat
sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud padanya (Yusuf [12]:4). Mimpi itu ia
beritahukan kepada ayahnya, Yaqub yang menyuruhnya agar tidak memberitahukan
mimpi itu kepada saudara-saudaranya yang pencemburu (Yusuf [12]:5). Yusuf juga
merupakan anak yang paling disayangi Yaqub, sehingga saudaranya merasa cemburu
dan mereka merencanakan suatu rencana untuk membuang Yusuf (Yusuf [12]:8).
Saudara-saudara Yusuf meminta izin pada Yaqub untuk membawa Yusuf pergi
bersama mereka, dan mereka diizinkan. Dalam perjalanan, Yusuf dimasukkan ke
dalam sumur dan ditinggal pergi oleh saudara-saudaranya hingga kemudian ia
ditemukan oleh kafilah dagang yang kemudian menjualnya di Mesir. Orang yang
membeli Yusuf adalah Qithfir, seorang raja Mesir yang mempunyai julukan Al Aziz.

Ketampanan yang luar biasa
Yusuf di dalam Al-Qur'an dikatakan sebagai pria tertampan di dunia. Pernyataan
ini digambarkan ketika Yusuf tumbuh remaja, istri tuannya yang bernama Zulaikha
menggodanya karena tidak bisa menahan daya tarik ketampanannya dan setiap wanita
yang melihatnya pasti terkesima, namun Yusuf menolaknya (Yusuf [12]:23). Sehingga
ia mengancam Yusuf akan dipenjarakan, jika tidak mengikuti perintahnya (Yusuf
[12]:32). Namun, Yusuf tetap teguh dan ia akhirnya dipenjarakan (Yusuf [12]:33).
Yusuf dipenjarakan bersama dua orang tahanan.

Pentakwil mimpi
Di dalam penjara, mereka mengetahui bahwa Yusuf memiliki kejujuran yang
tinggi dan dapat menafsirkan mimpi (Yusuf [12]:36). Yusuf berhasil dalam
menafsirkan mimpi 2 tahanan lainnya, mimpi mereka adalah bahwa salah satu dari
mereka akan dihukum mati, dan yang lainnya akan dibebaskan dan kembali bekerja
sebagai penuang air minum raja. Maka, Yusuf meminta pada temannya yang akan
dibebaskan untuk mengemukakan masalahnya kepad