Buying and Selling Pembelian dan Penjual

PEMBELIAN DAN PENJUALAN
Pada kenyataannya orang memperoleh pendapatan dengan menjual hal-hal yang
mereka miliki : barang-barang yang dihasilkannya, aset yang telah mereka kumpulkan,
atau yang paling sering adalah tenaga kerja mereka sendiri.
1. Permintaan Bersih dan Kotor
Pada konsep ini dianggap bahwa konsumen memiliki endowment
(sumbangan/dukungan//sumber daya) dari dua barang, yang mana ditunjukkan dengan (
ω1 , ω2 ), yang menggambarkan berapa banyak dari dua barang yang konsumen
miliki sebelum ia memasuki pasar. Misalkan bahwa seorang petani yang pergi ke pasar
dengan ω1 unit wortel dan ω2 unit kentang. Petani mengamati harga yang tersedia
di pasar dan memutuskan berapa banyak dia ingin membeli dan menjual dua barang
tersebut.
Permintaan kotor barang adalah jumlah dari barang yang benar-benar konsumen
ingin konsumsi : berapa banyak masing-masing barang yang ia bawa pulang dari pasar.
Permintaan bersih suatu barang adalah perbedaan antara apa yang konsumen ingin
konsumsi (permintaan kotor) dan sumbangan awal barang. Permintaan bersih suatu
barang secara sederhana adalah jumlah yang dibeli atau dijual dari suatu barang.
Jika ( x 1 , x 2 ) adalah permintaan kotor, maka ( x 1 - ω1 , x 2 - ω2 )
adalah permintaan bersih. Apabila permintaan kotor positif, permintaan bersih mungkin
positif atau negatif. Jika permintaan bersih untuk barang 1 negatif, itu berarti bahwa
konsumen ingin mengkonsumsi lebih sedikit barang 1 dari yang ia miliki: yang mana ia

ingin menawarkan barang 1 tersebut ke pasar. Sebuah permintaan bersih negatif secara
sederhana adalah sejumlah nilai yang dijual.
2. Keterbatasan Anggaran
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan bentuk keterbatasan
anggaran. Apa yang membatasi komsumsi akhir dari konsumen ? Yang Pasti adalah
nilai bundel barang yang dia bawa pulang ke rumah harus sama dengan nilai bundel
barang yang dia bawa ketika datang. Atau, secara aljabar :
p1 x 1 +

p2 x 2 =

p1 ω 1 +

p2 ω2 .

Garis anggaran dalam permintaan bersih :
p1 ( x 1 - ω1 ) +

p2 ( x 2 - ω2 ) = 0.


Jika ( x 1 - ω1 ) adalah positif, maka dapat dikatakan bahwa konsumen adalah
pembeli bersih atau peminta bersih barang 1. Jika negatif, dapat dikatakan bahwa dia
adalah penjual bersih atau pemasok bersih. Kemudian persamaan di atas menunjukkan
bahwa nilai dari apa yang konsumen beli harus sama dengan nilai dari apa yang ia jual.
Garis anggaran saat endowment hadir dalam bentuk yang mirip dengan cara yang
dijelaskan sebelumnya. Sekarang dibutuhkan dua persamaan:
p1 x 1 +

Keti Purnamasari (01032681419003)

p2 x 2 = m
m = p1 ω 1 +

Page 1

p2 ω2 .

Jika harga tetap, nilai endowment, dan pendapatan konsumen adalah tetap. Pada
kondisi ini ketika harga dan pendapatan tetap maka persamaan anggaran sama seperti
sebelumnya. Kemiringan (slope) ditandai dengan − p1 / p2 seperti sebelumnya.

Masalahnya adalah menentukan lokasi dari garis tersebut.
Lokasi garis tersebut dapat kita tentukan dengan membuat sebuah pengamatan
sederhana : bundel endowment selalu berada pada garis anggaran. Artinya, salah satu
x 1 = ω1 dan
nilai ( x 1 , x 2 ) yang memenuhi garis anggaran adalah jika
x 2 = ω2 . Endowment selalu hanya terjangkau, karena jumlah yang harus
dibelanjakan adalah sama persis dengan nilai endowment. Pada gambar di bawah ini
dapat dilihat bahwa kemiringan (slope) garis anggaran adalah − p1 / p2 dan
melewati titik endowment.

Gambar 1

Mengingat keterbatasan anggaran ini, konsumen dapat memilih bundel konsumsi
optimal seperti sebelumnya. Pada Gambar 1 menunjukkan contoh dari bundel konsumsi
¿
¿
optimal ( x 1 , x 2 ). Sama seperti sebelumnya, itu akan memenuhi kondisi optimal
jika tingkat substitusi marjinal (MRS) sama dengan rasio harga.
¿
¿

Dalam kasus ini, x 1 > ω1 dan x 2 < ω2 , sehingga konsumen adalah
pembeli bersih barang 1 dan penjual bersih barang 2. Permintaan bersih adalah jumlah
bersih dua barang yang konsumen beli atau jual. Secara umum konsumen dapat
memutuskan untuk menjadi baik pembeli atau penjual tergantung pada harga relatif dari
kedua barang.
3. Perubahan Endowment
Pada kondisi ini kita melihat bagaimana komsumsi optimal seorang konsumen
ketika endowment berubah sementara harga dinyatakan tetap. Misalnya, bahwa
¿
¿
endowment berubah dari ( ω1 , ω2 ) menjadi ( ω1 , ω2 ) seperti :
p1 ω 1 +

Keti Purnamasari (01032681419003)

p2 ω2 >

p1 ω '1 +

Page 2


p2 ω'2 .

Pertidaksamaan ini berarti bahwa endowment baru ( ω'1 , ω'2 ) bernilai kurang
dari endowment lama. Pendapatan yang konsumen terima dengan menjual endowmentnya adalah lebih sedikit.

Gambar 2 : Perubahan Nilai Endowment
Pada kasus A nilai endowment menurun dan pada kasus B nilai endowment meningkat

Hal ini digambarkan secara grafis pada Gambar 2 A : garis anggaran bergeser ke
kiri. Karena ini adalah persis sama dengan penurunan pendapatan, kita dapat
menyimpulkan dua hal sama dari kasus tersebut. Pertama, konsumen pasti lebih buruk
dengan endowment baru ( ω'1 , ω'2 ) dibandingkan dengan endowment lama, karena
kemungkinan konsumsi nya telah berkurang. Kedua,, permintaan untuk setiap barang
akan berubah sesuai dengan apakah barang itu adalah barang normal atau barang
inferior.
Misalnya, jika barang 1 adalah barang normal dan perubahan endowment konsumen
berubah dengan cara mengurangi nilainya, maka dapat disimpulkan bahwa permintaan
konsumen untuk barang 1 akan menurun.
Kasus di mana nilai endowment meningkat digambarkan pada Gambar 2 B. Dari

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jika garis anggaran bergeser ke luar dengan
cara paralel, konsumen pasti membuat keputusan yang lebih baik. Secara aljabar, jika
endowment berubah dari ( ω1 , ω2 ) ke ( ω'1 , ω'2 ) dan p1 ω 1 + p2 ω2 <
p1 ω '1 + p2 ω'2 , kemudian anggaran baru konsumen yang ditetapkan harus berisi
anggaran lama nya. Hal ini pada gilirannya menunjukkan bahwa pilihan yang optimal
dari konsumen dengan anggaran baru yang telah ditetapkan lebih disukai dari pilihan
yang optimal yang diberikan oleh endowment lama.
Dalam Bab 7 dinyatakan bahwa karena bundel konsumsi memiliki biaya yang lebih
tinggi dari yang lain tidak berarti bahwa itu akan lebih disukai dari bundel lainnya.
Tapi itu hanya berlaku untuk bundel yang harus dikonsumsi. Jika konsumen dapat
menjual satu bundel barang di pasar bebas dengan harga yang tetap, maka dia akan
selalu lebih memilih bundel bernilai lebih tinggi dibanding bundel yang bernilai lebih
rendah, dikarenakan bundel bernilai lebih tinggi memberikan pendapatan yang lebih
banyak, dan dengan demikian kemungkinan mengkonsumsi lebih banyak. Oleh karena
itu, endowment yang memiliki nilai yang lebih tinggi akan selalu lebih disukai
dibandingkan dengan endowment yang memiliki nilai lebih rendah. Pengamatan
sederhana ini ternyata akan memiliki beberapa implikasi penting di kemudian hari.

Keti Purnamasari (01032681419003)


Page 3

'
p2 ω2 ? Kemudian
ω1
anggaran tidak berubah sama sekali: konsumen dengan endowment
, ω2 ) sama
¿
seperti dengan endowment ( ω'1 , ω'2 ), dan pilihan yang optimal nya harus persis
sama. Endowment bergeser sepanjang garis anggaran asli.

Apa yang terjadi jika

p1 ω 1

+

p2 ω2

=


'

p1 ω 1

+

4. Perubahan Harga
Ketika pendapatan ditentukan oleh nilai endowment, hipotesis seperti ini tidak
masuk akal: jika nilai barang yang Anda jual berubah, pendapatan anda pasti akan
berubah. Jadi, dalam kasus di mana konsumen memiliki endowment, perubahan harga
secara otomatis menunjukkan perubahan pendapatan.
Jika harga barang 1 menurun,, garis anggaran menjadi lebih datar. Karena bundel
endowment selalu terjangkau, ini berarti bahwa garis anggaran harus berputar
(berporos/pivot) di sekitar endowment, seperti digambarkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3 : Penurunan harga barang 1

Dalam hal ini, konsumen awalnya merupakan penjual barang 1 dan tetap menjadi
penjual barang 1 bahkan setelah harga telah menurun. Apa yang bisa kita katakan

tentang kesejahteraan konsumen? Dalam kasus digambarkan bahwa konsumen berada
pada kurva indiferensi yang lebih rendah setelah perubahan harga dari sebelumnya, tapi
akankah ini menjadi kenyataan pada umumnya? Jawabannya adalah dari penerapan
prinsip preferensi terungkap.
Jika konsumen tetap menjadi pemasok, maka bundel konsumsi barunya harus
berada di bagian berwarna dari garis anggaran baru. Tapi bagian dari garis anggaran
baru ini ada di dalam garis anggaran asli : semua pilihan ini terbuka untuk konsumen
sebelum harga berubah. Oleh karena itu, berdasarkan preferensi terungkap, semua
pilihan ini lebih buruk dari konsumsi bundel asli. Oleh karena itu kita dapat
menyimpulkan bahwa jika harga suatu barang yang konsumen jual turun, dan
konsumen memutuskan untuk tetap menjualnya, maka kesejahteraan konsumen pasti
menurun.

Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 4

Bagaimana jika harga suatu barang yang konsumen jual menurun dan konsumen
memutuskan untuk beralih menjadi pembeli barang itu? Dalam hal ini, konsumen
mungkin lebih baik atau dia mungkin lebih buruk-tidak ada cara untuk mengetahui.

Situasi di mana konsumen adalah pembeli bersih suatu barang maka dalam hal ini
semuanya berbalik: jika konsumen adalah pembeli bersih suatu barang, harga naik, dan
konsumen secara optimal memutuskan untuk tetap menjadi pembeli, maka pasti lebih
buruk. Tapi jika kenaikan harga menyebabkan dia menjadi penjual, itu mungkin lebih
baik, atau lebih buruk.
Preferensi terungkap juga memungkinkan kita untuk membuat beberapa poin
menarik tentang keputusan apakah akan tetap menjadi pembeli atau menjadi penjual
ketika harga berubah. Misalkan, seperti pada Gambar 4, bahwa konsumen adalah
pembeli bersih barang 1, dan mempertimbangkan apa yang terjadi jika harga barang 1
menurun. Kemudian garis anggaran menjadi lebih datar seperti pada gambar di bawah
ini :

Gambar 4 : Penurunan Harga Barang 1
Jika seseorang adalah pembeli dan harga dari apa yang ia beli menurun, ia tetap menjadi pembeli.

Seperti biasa kita tidak tahu pasti apakah konsumen akan membeli lebih banyak
atau lebih sedikit barang , karena itu tergantung pada selera nya. Namun, dapat
dikatakan secara pasti bahwa konsumen akan terus menjadi pembeli barang 1-dia tidak
akan beralih menjadi penjual.
Apa yang akan terjadi jika konsumen tidak beralih ? Lalu ia akan mengonsumsi

pada tempat di bagian berwarna dari garis anggaran baru pada Gambar 4. Tetapi bundel
konsumsi ini layak untuknya ketika dia menghadapi garis anggaran asli, dan dia
¿
¿
¿
¿
menolaknya pada ( x 1 , x 2 ). Jadi ( x 1 , x 2 ) harus lebih baik dari titik-titik ini.
¿
¿
Dan di bawah garis anggaran baru, ( x 1 , x 2 ) adalah bundel konsumsi layak. Jadi
¿
apa pun yang ia konsumsi di bawah garis anggaran baru, harus lebih baik dari ( x 1 ,
x ¿2 )-dan dengan demikian lebih baik daripada titik pada bagian berwarna dari garis
anggaran baru. Ini berarti bahwa konsumsi x 1 harus ke kanan dari titik endowmentartinya, dia harus tetap menjadi peminta bersih barang 1.
Observasi ini berlaku sama untuk orang yang menjadi penjual bersih suatu barang:
jika harga apa yang dia jual naik, dia tidak akan beralih menjadi pembeli bersih. Kita
tidak bisa mengatakan secara pasti apakah konsumen akan mengkonsumsi lebih atau
Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 5

kurang dari suatu barang yang dia jual-tetapi kita tahu bahwa dia akan tetap menjual
jika harga naik.
5. Kurva Penawaran dan Kurva Permintaan
Pada Bab 6, kurva penawaran harga menggambarkan kombinasi dari kedua
barang yang mungkin diminta oleh konsumen dan kurva permintaan menggambarkan
hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari beberapa barang. Penafsiran ini
juga akan berlaku sama ketika konsumen memiliki endowment dari kedua barang.
Gambar 5 menggambarkan kurva penawaran harga dan kurva permintaan
konsumen. Kurva penawaran akan selalu melewati endowment, karena pada beberapa
harga endowment akan menjadi bundel permintaan; ,pada beberapa harga konsumen
secara optimal akan memilih bukan untuk berdagang.
Konsumen dapat memutuskan untuk menjadi pembeli barang 1 untuk beberapa
harga dan penjual barang 1 untuk harga lainnya. Dengan demikian kurva penawaran
umumnya akan melewati ke kiri dan ke kanan titik endowment.
Kurva permintaan yang diilustrasikan pada Gambar 5B adalah kurva permintaan
kotor yang mengukur jumlah total yang akan dipilih konsumen untuk mengkonsumsi
barang 1 Gambar 6 menggambarkan kurva permintaan bersih. Permintaan bersih untuk
barang 1 biasanya akan negatif untuk beberapa harga. Ini akan terjadi saat harga barang
1 menjadi sangat tinggi sehingga konsumen memilih untuk menjadi penjual barang 1.
Pada beberapa harga, konsumen beralih dari peminta bersih menjadi pemasok bersih
barang 1.
Secara aljabar permintaan bersih untuk barang 1, d 1 ( p1 , p2 ) adalah
perbedaan antara permintaan kotor x 1 ( p1 , p2 ) dan endowment barang 1,
ketika perbedaan ini positif yang berarti bahwa konsumen menginginkan lebih bayak
barang dari yang ia miliki :
d 1 ( p1 , p2 ) =

x 1 ( p1 , p2 ) − ω1
Jika positif;
1
sebaliknya.

Gambar 5 : Kurva Penawaran dan Kurva Permintaan

Kurva penawaran bersih merupakan selisih antara berapa banyak konsumen
memiliki barang 1 dan berapa banyak yang dia inginkan ketika perbedaan ini positif :
s 1 ( p1 , p2 ) =

ω1



positif;
Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 6

x 1 ( p1 , p2 )

Jika

0

sebaliknya.

Segala sesuatu yang kita telah tetapkan tentang sifat-sifat perilaku permintaan
berlaku langsung ke perilaku penawaran konsumen-karena penawaran adalah
permintaan negatif. Jika kurva permintaan kotor selalu miring ke bawah, maka kurva
permintaan bersih akan miring ke bawah dan kurva penawaran akan miring ke atas.
Kenaikan harga membuat permintaan bersih lebih negatif, sehingga penawaran bersih
akan lebih positif.
6. Tinjauan Persamaan Slutsky
Penerapan preferensi terungkap di atas berguna tetapi tidak benar-benar menjawab
pertanyaan utama: bagaimana permintaan suatu barang bereaksi terhadap perubahan
harga? Kita melihat pada Bab 8 bahwa jika penghasilan tetap, dan barang adalah barang
normal, maka penurunan harga harus mengarah pada peningkatan permintaan.

Gambar 6 : Permintaan Kotor, Permintaan Bersih, dan Penawaran Bersih

Dalam Bab 8 kita menggambarkan persamaan Slutsky yang menjelaskan
perubahan pada permintaan yang disebabkan perubahan harga menjadi efek substitusi
dan efek pendapatan. Efek pendapatan ini disebabkan oleh perubahan dalam daya beli
ketika harga berubah. Tapi sekarang, daya beli memiliki dua alasan untuk berubah
ketika harga berubah. Yang pertama adalah salah satu yang terlibat dalam definisi
persamaan Slutsky: ketika harga turun, misalnya, Anda dapat membeli hanya sebanyak
barang yang dikonsumsi sebelumnya dan memiliki beberapa uang lebih yang tersisa.
Mari kita lihat ini sebagai efek pendapatan biasa. Tapi efek kedua adalah baru. Ketika
harga suatu barang berubah, ini mengubah nilai endowment dan dengan demikian
merubah pendapatan. Misalnya, jika Anda adalah pemasok bersih suatu barang, maka
penurunan harga akan mengurangi pendapatan secara langsung karena Anda tidak akan
dapat menjual endowment sebanyak yang anda bisa sebelumnya. Kita akan memiliki
efek yang sama yang kita miliki sebelumnya, ditambah efek penghasilan tambahan dari
pengaruh harga dari nilai bundel endowment. Kita akan menyebutnya efek pendapatan
endowment.
Dalam bentuk awal dari persamaan Slutsky, jumlah pendapatan yang dimiliki
adalah tetap. Sekarang kita perlu khawatir tentang bagaimana perubahan pendapatan
sebagai nilai perubahan endowment. Jadi, ketika kita menghitung efek dari perubahan
harga pada permintaan, persamaan Slutsky akan berbentuk :

Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 7

perubahan total permintaan = perubahan karena efek substitusi + perubahan permintaan
karena efek pendapatan biasa + perubahan permintaan
karena efek pendapatan endowment.
Seperti sebelumnya, mari kita menggunakan Δ x 1 untuk perubahan total
permintaan, Δ x s1 untuk perubahan permintaan karena efek substitusi, dan Δ x m1
untuk perubahan permintaan karena efek pendapatan biasa. Kemudian kita dapat
mensubstitusinya ke dalam
Δ x1
Δ x s1
Δ x m1
=
- x1
+ efek pendapatan endowment.
Δ p1
Δ p1
Δm
(9.1)
Ketika harga endowment berubah, pendapatan akan berubah, dan perubahan dalam
pendapatan akan mendorong perubahan permintaan. Dengan demikian efek pendapatan
endowment akan terdiri dari dua istilah :

efek pendapatan endowment = perubahan permintaan ketika pendapatan berubah x
perubahan pendapatan ketika harga berubah
(9.2)
Ketika pendapatan didefinisikan menjadi
m=

p1 ω 1 +

Δm
Δ p1

p2 ω2 ,

= ω1 .

Ini memberitahu kita bagaimana pendapatan berubah ketika harga barang 1
berubah: jika Anda memiliki 10 unit barang 1 untuk dijual, dan harga naik sebesar $ 1,
pendapatan akan naik sebesar $ 10.
Istilah pertama dalam persamaan (9.2) adalah bagaimana permintaan berubah
m
ketika pendapatan berubah.
Δ x 1 /¿ Δm : perubahan permintaan dibagi dengan
perubahan pendapatan. Dengan demikian efek pendapatan endowment :
endowment income effect =

Δ x1m Δ m
Δm Δ p 1

=

Δ x1m
Δm

ω1 (9.3)

Memasukkan persamaan (9.3) ke dalam persamaan (9.1) kita mendapatkan bentuk
akhir dari persamaan Slutsky:
Δ x1
Δ p1

=

s
1

Δx
Δ p1

ω1−x
m
Δx
– (¿¿ 1) 1 .
Δm
¿

Persamaan ini dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan di atas.
Kita tahu bahwa tanda efek substitusi selalu negatif-berlawanan arah dengan perubahan
harga. Mari kita andaikan bahwa barang tersebut adalah barang normal, sehingga
m
Δ x 1 /¿ Δm > 0 Kemudian tanda dari kombinasi perubahan pendapatan tergantung
Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 8

pada apakah orang itu adalah peminta bersih atau penjual bersih barang yang
bersangkutan. Jika orang tersebut adalah peminta bersih barang normal, dan harga naik,
maka konsumen tentu akan membeli lebih sedikit dari barang itu. Jika konsumen
adalah pemasok bersih barang normal, maka tanda efek total adalah ambigu (tidak
pasti) : itu tergantung pada besarnya kombinasi efek pendapatan (positif) dibandingkan
dengan besarnya efek substitusi (negatif).
Seperti sebelumnya, masing-masing perubahan ini dapat digambarkan secara
grafis, meskipun grafik yang didapat agak berantakan. Lihat Gambar 7, yang
menggambarkan penguraian Slutsky dari perubahan harga. Total perubahan dalam
permintaan barang 1 ditunjukkan oleh pergerakan dari A ke C. Ini adalah jumlah dari
tiga gerakan yang terpisah: efek substitusi, yang merupakan gerakan dari A ke B, dan
dua efek pendapatan. Efek pendapatan biasa, yang merupakan gerakan dari B ke D,
adalah perubahan permintaan dengan pendapatan tetap, yaitu efek pendapatan yang
sama seperti dalam Bab 8. Tapi karena nilai endowment berubah ketika harga berubah,
sekarang ada efek pendapatan tambahan : karena perubahan nilai endowment,
pendapatan berubah. Perubahan pendapatan ini menggeser garis anggaran kembali ke
dalam sehingga melewati bundel endowment. Perubahan permintaan dari D ke C
mengukur efek pendapatan endowment ini.

Gambar 7 : Tinjauan Persamaan Slutsky
Pemisahanan efek perubahan harga menjadi efek substitusi (A ke B), efek pendapatan biasa (B ke D), dan
efek pendapatan endowment (D ke C).

7. Penggunaan Persamaan Slutsky
Misalkan kita memiliki konsumen yang menjual apel dan jeruk yang tumbuh di
halaman belakang rumahnya. Kami mengatakan disini bahwa jika harga apel
meningkat, maka konsumen ini mungkin benar-benar mengkonsumsi lebih banyak buah
apel. Jika x a adalah permintaan konsumen untuk apel, dan pa adalah harga apel,
maka :
Δ xa
Δ pa

=

s
a

Δx
Δ pa
(-)

Keti Purnamasari (01032681419003)

ω a−x
m
Δx
– (¿¿ a) a .
Δm
¿
(+)
(+)
Page 9

Perubahan total permintaan apel ketika harga apel berubah adalah efek substitusi
ditambah efek pendapatan. Efek substitusi bekerja di arah yang benar-kenaikan harga
menurunkan permintaan untuk apel. Tetapi jika apel adalah barang normal bagi
konsumen ini, efek pendapatan bekerja ke arah yang salah. Karena konsumen adalah
pemasok bersih apel, kenaikan harga apel meningkatkan pendapatannya dan ia ingin
mengkonsumsi lebih banyak buah apel yang disebabkan oleh efek pendapatan.
CONTOH: Menghitung Efek Pendapatan Endowment
Misalkan seorang petani susu menghasilkan 40 liter susu per minggu. Awalnya
harga susu adalah $ 3 satu liter. Fungsi permintaan untuk susu, untuk konsumsinya
sendiri, adalah
x 1 = 10 +

m
10 p1

Karena ia memproduksi 40 liter pada $ 3/ liter, penghasilannya adalah $ 120
seminggu. Oleh karena itu permintaan awalnya untuk susu x 1 = 14 Sekarang
anggaplah bahwa harga perubahan susu menjadi $ 2/ liter. Pendapatannya kemudian
akan berubah menjadi m' = 2 × 40 = $ 80, dan permintaannya akan x '1 = 10 +
80/20 = 14.
Jika penghasilannya tetap pada m = $ 120, dia akan membeli x 1 = 10 + 120/10
× 2 = 16 liter susu pada harga ini. Dengan demikian efek pendapatan endowmentperubahan permintaan karena perubahan nilai endowment nya adalah -2.
8. Penawaran Tenaga Kerja
Pada bagian ini ide endowment akan diterapkan untuk menganalisis keputusan
penawaran tenaga kerja konsumen. Konsumen dapat memilih untuk bekerja banyak dan
memiliki konsumsi yang relatif tinggi, atau dapat memilih untuk bekerja sedikit dan
memiliki konsumsi kecil. Jumlah konsumsi dan tenaga kerja akan ditentukan oleh
interaksi preferensi konsumen dan keterbatasan anggaran.
Keterbatasan Anggaran
Jika dianggap bahwa awalnya konsumen memiliki pendapatan M yang ia terima
apakah karena dia bekerja atau tidak (misalnya : hasil investasi atau dari kerabat yang
disebut pendapatan nonlabor konsumen). Konsumen bisa memiliki pendapatan
nonlabor nol, tapi pada bagian ini akan dihitung jika nilainya kemungkinan positif.
Jika : C adalah jumlah konsumsi yang konsumen miliki, p adalah harga konsumsi, w
adalah tingkat upah, dan L adalah jumlah tenaga kerja yang ditawarkan, maka
keterbatasan anggaran :
pC = M + wL
pC − wL = M
Ini berarti bahwa nilai dari apa yang konsumen konsumsi harus sama dengan
pendapatan nonlabor nya ditambah pendapatan tenaga kerja nya. Jika dianggap bahwa
ada beberapa jumlah maksimum tenaga kerja yang mungkin : 24 jam sehari, 7 hari
Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 10

seminggu, atau apa pun yang kompatibel dengan unit pengukuran yang kita gunakan.
Jika L´ menunjukkan jumlah waktu kerja. Kemudian menambahkan w L´ ke setiap
sisi dan menata ulang, maka :
pC − wL = M
pC – wL+ w L´ = M + w L´
pC + w( L´ − L) = M + w L´
´ = M/p, jumlah konsumsi yang konsumen miliki jika dia tidak bekerja
Jika C
´ adalah endowment konsumsinya :
sama sekali. Artinya, C
´
pC + w( L´ − L) = p C

+ w L´ .

Variabel L´ −L dapat diartikan sebagai jumlah "waktu luang (liburan)" yaitu,
waktu yang bukan waktu kerja. Mari kita gunakan variabel R (untuk relaksasi!) untuk
menunjukkan waktu libur, sehingga R = L´ − L. Kemudian jumlah total waktu yang
´ = L´ dan keterbatasan anggaran menjadi :
tersedia untuk berlibur adalah R
´
pC + wR = p C

´ .
+w R

Artinya bahwa nilai konsumsi konsumen ditambah waktu luangnya harus sama
dengan nilai konsumsi endowment nya dan waktu endowment nya, dimana waktu
endowment nya adalah nilai tingkat upah nya. Tingkat upah tidak hanya harga tenaga
kerja, tetapi juga harga waktu liburan.
Pada akhirnya, jika tingkat upah adalah $10 per jam dan Anda memutuskan untuk
mengkonsumsi satu jam waktu libur tambahan, berapa banyak biayanya? Jawabannya
adalah bahwa biaya adalah $10 dalam pendapatan yang hilang-harga tersebut
merupakan tambahan jam untuk mengkonsumsi waktu liburan. Para ekonom kadangkadang mengatakan bahwa tingkat upah adalah biaya kesempatan untuk berlibur.
Sisi kanan dari keterbatasan anggaran ini kadang-kadang disebut pendapatan penuh
konsumen atau pendapatan implisit. Ini mengukur nilai dari apa yang konsumen milikiendowment nya dari konsumsi suatu barang, jika ada, dan endowment nya dari
waktunya sendiri. Hal ini harus dibedakan dari ukuran pendapatan konsumen, yang
pendapatannya yang ia terima dari menngorbankan beberapa waktunya.
Hal baik tentang keterbatasan anggaran ini adalah bahwa hal itu seperti yang telah
´ ) dan memiliki kemiringan
kita lihat sebelumnya. Melewati titik endowment ( L´ , C
−w/p. Endowment akan menjadi apa yang konsumen akan dapatkan jika ia tidak terlibat
dalam perdagangan pasar sama sekali, dan kemiringan garis anggaran menyatakan
tingkat di mana pasar akan menukar satu barang dengan yang lain.
Pilihan optimal terjadi di mana tingkat substitusi marjinal-pertukaran antara
konsumsi dan waktu liburan = w/p, upah riil, seperti yang digambarkan dalam gambar
8. Nilai konsumsi tambahan untuk konsumen dari bekerja lebih sedikit harus sama
dengan nilai dari waktu liburan yang hilang yang dibutuhkan untuk menghasilkan
konsumsi itu. Upah riil adalah jumlah konsumsi yang dapat konsumen peroleh jika dia
mengorbankanan satu jam waktu liburan.
9. Statika Perbandingan Penawaran Tenaga Kerja
Pada bagian ini dipertimbangkan bagaimana perubahan penawaran tenaga kerja
konsumen sebagai perubahan pendapatan dengan harga dan upah tetap. Jika seseorang
memenangkan lotere negara dan mendapat peningkatan besar dalam pendapatan
Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 11

nonlabor, apa yang akan terjadi pada penawaran tenaga kerja ? Apa yang akan terjadi
dengan permintaan untuk waktu libur ?

Gambar 8 : Penawaran Tenaga Kerja

Bagi kebanyakan orang, penawaran tenaga kerja akan turun ketika pendapatan
mereka meningkat. Dengan kata lain, waktu libur mungkin merupakan barang normal
bagi kebanyakan orang : ketika pendapatan mereka naik, orang memilih untuk
mengkonsumsi lebih banyak waktu libur.Jadi, asumsinya adalah waktu libur merupakan
barang normal.
Apakah ini menunjukkan tentang respon penawaran tenaga kerja konsumen
terhadap perubahan dalam tingkat upah? Ketika tingkat upah meningkat ada dua efek :
kembali untuk bekerja lebih meningkat dan biaya mengkonsumsi waktu luang
meningkat. Dengan menggunakan ide-ide dari efek pendapatan dan efek substitusi dan
persamaan Slutsky kita dapat memisahkan efek individu dan menganalisisnya.
Ketika tingkat upah naik, waktu libur menjadi lebih mahal, yang dengan sendirinya
menyebabkan orang ingin menguranginya (efek substitusi). Karena waktu libur adalah
barang normal, maka peningkatan tingkat upah tentu akan mengakibatkan penurunan
permintaan untuk waktu libur-yang menyebabkan kenaikan penawaran tenaga kerja.
Barang normal harus memiliki kurva permintaan ber slope negatif. Jika waktu libur
adalah barang normal, maka kurva penawaran tenaga kerja harus memiliki slope positif.
Tapi ada masalah dengan analisis ini. Pertama, pada tingkat intuitif, tampaknya
tidak masuk akal bahwa peningkatan upah akan selalu mengakibatkan peningkatan
penawaran tenaga kerja. Jika upah saya menjadi sangat tinggi, saya mungkin juga
"menghabiskan" pendapatan tambahan untuk mengkonsumsi waktu libur.
Pada persamaan slutsky seperti yang dijabarkan sebelumnya, perubahan dalam
permintaan pendapatan tetap. Tetapi jika tingkat upah berubah, maka penghasilan harus
berubah juga. Perubahan permintaan yang dihasilkan dari perubahan pendapatan
adalah efek tambahan pendapatan-efek pendapatan endowment. Hal ini terjadi di atas
efek pendapatan biasa.
Jika kita menerapkan versi yang sesuai dari persamaan Slutsky yang diberikan
sebelumnya dalam bab ini, kita mendapatkan :
ΔR
Δw

´
= substitution effect + ( R−R)

Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 12

ΔR
.
Δm

(-)

(+)

(+)

(9.4)

Dalam persamaan di atas efek substitusi pasti negatif, dan ΔR/Δm adalah positif
´ − R) juga
karena asumsinya bahwa waktu libur merupakan barang normal. Tapi ( R
positif, jadi seluruh tanda tersebut adalah ambigu (tidak pasti). Berbeda dengan kasus
permintaan konsumen yang biasa, permintaan untuk berlibur akan memiliki tanda tidak
pasti, bahkan jika waktu libur adalah barang normal. Dengan meningkatnya tingkat
upah, orang dapat bekerja lebih banyak atau lebih sedikit.
Mengapa ambiguitas ini muncul ? Ketika tingkat upah naik, efek substitusi
mengatakan orang akan bekerja lebih banyak untuk menggantikan konsumsi waktu
libur. Tapi ketika tingkat upah naik, nilai endowment juga naik. Ini seperti penghasilan
tambahan, yang mungkin sangat baik dikonsumsi dalam pengambilan waktu libur
tambahan. Yang merupakan efek yang lebih besar merupakan hal empiris dan tidak
dapat diputuskan oleh teori saja. Kita juga harus melihat keputusan penawaran tenaga
kerja yang sebenarnya untuk menentukan efek yang mendominasi.
Kasus di mana peningkatan tingkat upah menghasilkan penurunan pasokan
(penawaran) tenaga kerja yang digambarkan oleh kurva penawaran tenaga kerja yang
membungkuk ke belakang. Persamaan Slutsky mengatakan bahwa efek ini lebih besar
´ − R), yaitu dimana pasokan (penawaran) tenaga
kemungkinannya terjadi adalah ( R
´ = R, konsumen hanya mengkonsumsi waktu libur,
kerja lebih besar. Ketika R
sehingga peningkatan upah akan menghasilkan efek substitusi murni dan dengan
demikian peningkatan pasokan (penawaran) tenaga kerja. Tapi dengan meningkatnya
penawaran tenaga kerja, setiap kenaikan upah memberikan penghasilan tambahan
konsumen untuk semua jam dia bekerja, sehingga setelah beberapa titik ia mungkin
memutuskan untuk menggunakan penghasilan tambahan ini untuk "membeli" tambahan
waktu libur, yang mengurangi penawaran tenaga kerja.
Kurva penawaran tenaga kerja yang membungkuk ke belakang digambarkan pada
gambar 9. Ketika tingkat upah kecil, efek substitusi lebih besar dari efek pendapatan,
dan peningkatan upah akan mengurangi permintaan untuk waktu libur dan karenanya
meningkatkan pasokan (penawaran) tenaga kerja. Tapi untuk tingkat upah yang lebih
besar efek pendapatan mungkin lebih besar daripada efek substitusi, dan peningkatan
upah akan mengurangi pasokan (penawaran) tenaga kerja.

Gambar 9

CONTOH: Lembur dan Penawaran Tenaga Kerja
Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 13

Jika seorang pekerja yang telah memilih untuk menawarkan sejumlah tenaga kerja
´
− R¿ ketika dihadapkan dengan tingkat upah w seperti yang
L =
R
digambarkan pada gambar 10. Sekarang anggaplah bahwa perusahaan menawarkan dia
upah yang lebih tinggi w ' > w, untuk waktu tambahan yang ia memilih untuk
bekerja. Pembayaran ini dikenal sebagai upah lembur.
Dalam gambar 10, ini berarti bahwa kemiringan garis anggaran akan lebih curam
untuk tenaga kerja yang ditawarkan lebih dari L¿ . Tapi kemudian kita tahu bahwa
pekerja secara optimal akan memilih untuk menawarkan lebih banyak tenaga kerja,
berdasarkan argument preferensi terungkap biasa : pilihan yang melibatkan bekerja
lebih sedikit dari L¿ yang tersedia sebelum lembur ditawarkan dan ditolak.
¿

Gambar 10 : Lembur & Peningkatan Upah Biasa

Perhatikan bahwa terdapat peningkatan jelas dalam penawaran tenaga kerja dengan
upah lembur, sedangkan hanya menawarkan upah yang lebih tinggi untuk semua jam
kerja memiliki efek ambigu seperti yang dibahas di atas, penawaran tenaga kerja dapat
meningkat atau mungkin menurun. Alasannya adalah bahwa respon terhadap upah
lembur pada dasarnya adalah efek-substitusi murni-perubahan pilihan yang optimal
akibat berputarnya (pivot) garis anggaran di sekitar titik yang dipilih. Lembur
memberikan pembayaran lebih tinggi untuk tambahan jam bekerja, sedangkan
peningkatan lurus upah memberikan pembayaran yang lebih tinggi untuk semua jam
kerja. Dengan demikian kenaikan lurus upah melibatkan efek substitusi dan efek
pendapatan, ketika upah lembur meningkat menghasilkan efek substitusi murni.
Contoh dari hal ini ditunjukkan pada gambar 10. Ada peningkatan hasil upah langsung
dalam penurunan penawaran tenaga kerja, sedangkan peningkatan hasil upah lembur
dalam peningkatan penawaran tenaga kerja.

Keti Purnamasari (01032681419003)

Page 14