MATERI Etika dan Lingkungan Bisnis (1)

I.

SISTEM PEREKONOMIAN DEMOKRASI
PANCASILA

1.

Pengertian Sistem Perekonomian Demokrasi Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang digali dan

dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip
dasar yang ada dalam Sistem Ekonomi Pancasila tersebut antara lain berkaitan
dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang
diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar faham
liberal dengan mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto,
2002: 68), Sistem Ekonomi Pancasila juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat Indonesia, yang bisa berasal dari nlai-nilai agama, kebudayaan,
adat-istiadat, atau norma-norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat
Indonesia. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa: “Dalam Demokrasi Ekonomi
yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap
manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah
menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktural ekonomi
nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.
b. Sistem etatisme artinya bahwa negara berserta aparatus ekonomi negara
bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unitunit ekonomi diluar sektor negara.
c. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang
merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
2.

Sejarah Sistem Perekonomian Demokrasi Pancasila
Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan pada

lima sila dalam Pancasila. Istilah Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun
1967 dalam suatu artikel Dr. Emil Salim. Istilah itu menjadi lebih jelas ketika pada
1

tahun 1979, Emil Salim membahas kembali yang dimaksud dengan “Ekonomi
Pancasila”.

Secara historis, Sistem Ekonomi Pancasila bukanlah hal yang baru, baik
dilihat dari segi filosofis, konsepsi, maupun implementasi. Bahkan sistem Ekonomi
Pancasila telah dipraktekkan secara nyata dalam kebijakan pembangunan ekonomi
sejak Indonesia merdeka.
Ekonomi Pancasila merupakan hal pokok dari sistem ekonomi Indonesia
yang telah diamanatkan dalam UUD 1945. Suatu sistem ekonomi yang digali dan
dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip
dasar

yang

ada

tersebut

antara

lain,

berkaitan


dengan

prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan
dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
3.

Ciri-ciri Sistem Perekonomian Demokrasi Pancasila
a. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara/pemerintah.
Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar
minyak/BBM, pertambangan/hasil bumi, dan lain sebagainya.
b. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga
dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak
mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal
maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan
swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling
mendukung.
c. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi
dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh
anggota masyarakat.

d. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari
atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.

Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa terdapat 5 ciri pokok dari sistem
ekonomi Pancasila yaitu: (Mubyarto, 1981).
a.

Pengembangan koperasi penggunaan insentif sosial dan moral.
2

b.

Komitmen pada upaya pemerataan.

c.

Kebijakan ekonomi nasionalis

d.


Keseimbangan antara perencanaan terpusat

e.

Pelaksanaan secara terdesentralisasi

Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal Perkara 33
Setelah Amandemen 2002:
a.

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

b.

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.

c.

Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

d.

Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi secara
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.

e.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal diatur dalam undangundang.

Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada GBHN Bab III B No. 14:
Pembangunan ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan
masyarakat memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karena itu,
maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan
dunia usaha, sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap
pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan (yang

dengan) nyata.
4.

Prinsip Dasar dalam Sistem Perekonomian Demokrasi Pancasila
a. Landasan filosofis: Pancasila
b. Landasan konstitusional: UUD 1945
3

5.

Kelebihan Sistem Perekonomian Demokrasi Pancasila
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, sebagai
pokokpokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat.
d. Sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga perwakilan rakyat dan pengawasan terhadap kebijaksanaannya

ada pada lembaga perwakilan rakyat.
e. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
f. Hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
g. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
h. Fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara.

Kekurangan Sistem Perekonomian Demokrasi Pancasila
a. Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling
menghancurkan).
b. Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga
masyarakat.
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat.

4


DAFTAR PUSTAKA
UUD 1945 Pasal 33 Setelah Amandemen Tahun 2002.
http://www.pusakaindonesia.org
http://www.artikelsiana.com
https://books.google.co.id
https://prezi.com

5

6

II.
1.

SISTEM PEREKONOMIAN LIBERALIS

Pengertian Sistem Perekonomian Liberalis
Sistem ekonomi liberal/pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh

kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan

sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya
kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu
diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing. Sistem kapitalis adalah suatu
bentuk sistem ekonomi sejak periode ke-19. Di antara karakteristik yang paling
penting dari sistem ini adalah bahwa hal itu adalah praktek dasar pasar bebas dan
kepemilikan properti individu. Dalam sistem ini, orang bebas untuk menggunakan
sumber daya yang ada tanpa banyak campur tangan dari kerajaan/negara.
Kerajaan/negara tidak mengawasi sumber dan juga menetapkan upah dan harga.
Amerika Serikat adalah salah satu contoh negara yang menganut sistem ini..
2.

Ciri-ciri Sistem Perekonomian Liberalis
a. Menerapkan sistem persaingan bebas.
b. Adanya pengakuan terhadap hak individu.
c. Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
d. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.
e. Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri.
f. Peranan modal sangat penting.
g. Peranan pemerintah dibatasi.


3.

Kelebihan Sistem Perekonomian Liberalis
a.

Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber daya dan distribusi barang.

b.

Pengawasan politik dan sosial minimal, karena waktu kerja dan biaya
yang diperlukan lebih kecil.

c.

Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.

d.

Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.

7

e.

Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha
masyarakat.

f.

Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan
ekonomi,

karena

masyarakat

tidak

perlu

lagi

menunggu

perintah/komando dari pemerintah.
g.

Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi,
yang

nantinya

akan

mendorong

partisipasi

masyarakat

dalam

perekonomian.
h.

Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan
semangat antar masyarakat.

i.

Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan motif mencari keuntungan

4.

Kekurangan Sistem Perekonomian Liberalis
a. Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
b. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
c. Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
d. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
sumber daya oleh individu.
e. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.

5.

Macam-Macam Institusi Pokok yang Membangun Sistem Perekonomian
Liberalis
a. Hak Kepemilikan
b. Keuntungan
c. Konsumerisme
d. Kompetisi
e. Harga

6.

Sejarah Sistem Perekonomian Liberalis
a. Sistem liberal kapitalis awal/klasik
8

Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII
sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta mempunyai
kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan
tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan
individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif
diantaranya eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa
sekarang, sitem liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.
b. Sistem liberal kapitalis modern
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi liberal
kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan yang
paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan
perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai
pengawas jalannya perekonomian.
7.

Negara yang Menganut Sistem Perekonomian Liberalis
a. Amerika
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay,
dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara
Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika,
Puerto Riko, dan Suriname. Sebagai penekanan atas kebebasan individu yang
selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan
Patung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup.
b. Eropa
Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania,
Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia,
Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia,
Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands,
Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom.
9

c. Asia
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah
Indonesia, India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai
berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong,
Malaysia dan Singapura.
d. Kepulauan Oceania
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia
dan Selandia Baru
e. Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya,
liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan
Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire,
Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,
Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
.

Patung Liberty di New York, sebagai simbol kebebasan individu

10

DAFTAR PUSTAKA
Budi, Untung. 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset.
http://www.dosenpendidikan.com
http://www.slideshare.net
http://www.astalog.com

11

12

III.
1.

SISTEM PEREKONOMIAN SOSIALIS

Pengertian Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem ekonomi sosialis dikenal juga dengan sistem ekonomi terpusat. Sistem

ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi di mana pemerintah memegang
peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi
yang dilakukan pemerintah itu dapat berupa pembatasan-pembatasan terhadap
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Kepemilikan atas harta
dan kekayaan sepenuhnya berada pada negara. Dalam sistem ekonomi sosialis,
kepemilikan harta benda ditentukan oleh negara. Oleh karena itu, segala aktivitas
produksi dan distribusi ditentukan oleh negara.
2.

Ciri-ciri Sistem Perekonomian Sosialis
a. Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga
ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
b. Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu
dalam berusaha tidak ada.
c. Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.

3.

Prinsip Sistem Perekonomian Sosialis
Secara umum sesuai dengan tujuan etika bisnis yang memang cukup berat

dan mengutamakan tercapainya tujuan kesejahteraan masyarakat banyak dan secara
kolektif tujuan kesejahteraan itu ingin dicapai secara ideal atau harmonis. Akan tetapi
dalam aplikasinya sistem ekonomi sosialis justru menimbulkan distorsi-distorsi
dalam alokasi sumber daya ekonomi secara maksimal bagi masyarakat luas. Hal ini
terjadi akibat para individu tidak dapat secara optimal untuk mengembangkan diri
dan kehilangan semangat dan gairah untuk meningkatkan produktivitasnya. Dengan
demikian, di dalam sistem ekonomi sosialis, individu di dalam masyakat kurang
bergairah dalam menjalankan profesionalismenya karena kepuasan yang diterimakan
oleh negara tidak layak dan penuh pembatasan yang diperlukan oleh negara kepada
mereka.

13

Sistem ekonomi sosialis ini jelas menimbulkan degradasi atau penurunan
produktivitas, semangat profesionalisme masyarakat kurang tercipta dan hak-hak
individu sangat dibatasi sehingga dalam masyarakat tidak tercipta semangat
optimalisasi dan maksimalisasi penggunaan sumber daya ekonomi yang tersedia di
masyarakat. Sistem ekonomi sosialis terkesan membelenggu produktivitas sumber
daya ekonomi. Etika bisnis menekankan produktivitas yang tinggi dengan pemberian
alokasi sumber daya ekonomi secara adil dan layak bagi yang pantas menerima
sesuai dengan prestasi dan peran yang dilakukan oleh masing-masing pemilik
sumber daya ekonomi.
4.

Kelebihan Sistem Perekonomian Sosialis
a. pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian.
b. pemerintah bebas menentukan barang/jasa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
c. pemerintah mengatur distribusi hasil dan produksi.
d. mudah melakukan pengelolaan dan pengawasan.
e. pelaksanaan pembangunan lebih cepat karena sudah disusun dalam suatu
perencanaan.

5.

Kekurangan Sistem Perekonomian Sosialis
a. Hak milik pribadi tidak diakui.
b. Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua
inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
c. Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu
ketat oleh pemerintah.
d. Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis
pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
e. Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan
oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.

6.

Negara yang Menganut Sistem Perekonomian Sosialis

14

Negara-negara yang menganut sistem ekonomi ini antara lain, Myanmar,
Laos, Tiongkok, Rusia, serta beberapa negara di Eropa Timur yang merupakan bekas
jajahan Rusia, serta beberapa negara di Afrika.

15

DAFTAR PUSTAKA
Budi, Untung. 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset.
http://www.astalog.com

16

IV.
1.

KESIMPULAN

Sistem Ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun
dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia.

2.

Sistem ekonomi liberal/pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh
kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan
sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

3.

Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi di mana pemerintah
memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan
ekonomi.
Masing-masing sistem ekonomi memiliki kelebihan maupun kekurangan,

akan tetapi Sistem Perekonomian yang paling tepat diterapkan adalah Sistem
Perekonomian Demokrasi Pancasila, sebab pemerintah memiliki kewajiban
memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan dunia usaha, sebaliknya dunia
usaha akan memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta
penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan nyata.

17