Reproduksi Gambar Che Guevara dan Kontek (1)
Reproduksi Gambar Che Guevara dan Konteks yang
Melingkupi Makna Berdasarkan Partikularitas Ruang dan
Waktu
Oleh Yongky Gigih Prasisko
Reproduksi Gambar Che Guevara
Che Guevara bernama asli Ernesto Guevara merupakan seorang revolusioner asal
Rosario, Santa Fe, Argentina. Beberapa revolusi dia ikuti termasuk revolusi Kuba, yang
merupakan perjuangannya bersama Fidel Castro. Sebagai seorang dokter, Guevara berjalan
melalui Amerika selatan dan menyaksikan kemiskinan, kelaparan dan wabah penyakit. Dia
beanggapan bahwa fenomena tersebut merupakan akibat dari eksploitasi kapitalisme di Amerika
Latin oleh Amerika serikat. Peristiwa yang dia saksikan kemudian menginspirasinya untuk
menjadi seorang revolusioner demi merubah keadaan tetapi sayang perjuangannya terhenti
dengan tembakan yang menyebabkannya meninggal di tanah kelahirannya Argentina.
Revolusi begitu identik dengan sosok Guevara. Hal ini membuat gambar-gambarnya
menjadi simbol resistensi. Makna perjuangan di dalam sosok gambarnya menyebar secara masif
dan kemudian mengalami reproduksi terus-menerus. Reproduksi tersebut lambat laun mengalami
reduksi makna aslinya. Makna tersebut bahkan mungkin menjadi berlawanan dari makna aslinya.
Globalisasi turut campur tangan dalam reproduksi beserta makna gambar Che Guevara.
Dalam melihat kasus tersebut maka dibutuhkan metodologi dan metode yang tepat untuk
mengungkap makna dari gambar Guevara pada tiap reproduksi gambarnya. Makna merupakan
suatu entitas yang menentukan dan seperti obyek yang menunggu untuk ditemukan dalam suatu
teks, budaya atau pikiran seorang aktor sosial. Dalam konteks ini makna gambar Guevara
muncul melalui praktik, gejala dan efek sosial dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam
mengungkap maknanya maka perlu adanya penafsiran dari subjek pelaku beserta penelitinya.
Dalam mengungkap apa arti yang terkandung di dalamnya digunakan metode thick description
untuk melihat konteks yang tak terlihat dalam sebuah praktik pemaknaan. Suatu gambar visual
memiliki makna interteks yang turut mengkostruksi makna secara keseluruhan. Metodologi
hermeneutik menempatkan peneliti dan subjek dalam lingkaran pembacaan dan interpretasi.
Terdapat dua fungsi dalam interpretasi yaitu fungsi predikatif dan fungsi identifikasi. Fungsi
identifikasi dilakukan oleh subjek melalui penandaan terhadap sesuatu sedangkan predikat
menjalankan fungsi-fungsi predikatif dengan menunjukkan suatu kwalitas tipe tindakan. Sintesa
fungsi-fungsi tersebut melahirkan makna yang merupakan satu kelas unit distingtif. Oleh sebab
itu tafsir tidak pernah objektif dan statis di luar kerangka waktu tetapi tafsir selalu dalam proses
dan terikat pada partikularitas ruang dan watu tertentu.
Analisis
Produksi budaya di era globalisasi membuat pergeseran makna yang berubah-ubah yang
selalu mengalami negosiasi. Terdapat kualitas interkoneksi yang tidak stabil dan kreatif antar
fragmen-fragmennya. Dalam gambar Che Guevara interkoneksi tersebut menghasilkan makna
yang tidak tetap ketika mengalami reproduksi mekanis.
http://www.wallpaperswala.com/wp-content/gallery/che-guevara_1/che_redwhite-wallpapers.jpg
Gambar tersebut menunjukkan wajah sang revolusioner menghadap ke depan dengan tatapan
yang tajam. Dalam mengungkap makna gambar tersebut maka terdapat konteks-konteks yang tak
terlihat yang perlu untuk ditangkap. Foto tersebut mengandung makna perlawanan dengan
melihat sosok Che Guevara sebagai seorang revolusioner yang menentang kapitalisme di
Amerika latin. Semangatnya terfleksikan melalui tatapannya yang tajam untuk melawan. Topi
yang dikenakannya mengandung makna seorang prajurit yang sedang berperang. Pemikiran dan
semangat juang Che Guevara meliputi gambar tersebut. Pelestarian semangat dan pemikirannya
lewat gambar tersebut mengandung makna bahwa meskipun raga telah tiada namun semangat
dan roh akan abadi dan akan terus menjelma dari generasi ke generasi.
Makna dapat berubah-ubah ketika suatu produk budaya bertemu dengan globalisasi yang
menghasilkan reproduksi dan interkoneksi antara kualitas-kualitas yang kreatif. Gambar di
bawah ini merupakan pertemuan dua produk budaya yaitu semangat perjuangan Che Guevara
dengan musik reggae.
http://1.bp.blogspot.com/-fQOORYPlzGk/T5dOgKeqR4I/AAAAAAAAPT4/QRxn9y9fGzI/s1600/che+guevara.JPG
Gambar sebelumnya menunjukkan makna perjuangan dan pemikiran Che Guevara yang abadi
dan terus menjelma. Sedangkan gambar di atas merupakan dua fragmen budaya yang bertemu.
Che Guevara begitu identik dengan semangat revolusi dengan latar belakannya sebagai seorang
pasukan gerilyawan. Elemen musik reggae ditunjukkan melalui tiga warna merah, kuning dan
hijau yang merupakan warna persatuan negara-negara Afrika sebagai tempat lahirnya musik
reggae. Musik reggae juga merupakan musik untuk mengekspesikan semangat perlawanan dari
orang-orang yang tertindas. Lagu-lagu reggae pada waktu itu merupakan hiburan orang-orang
kulit hitam. Gambar tersebut masih mengandung makna perjuangan dan perlawanan tetapi
makna tersebut diproduksi melalui dua unsur yang berbeda, revolusi Che Guevara dan musik
Reggae.
Dari dua gambar tersebut terlihat bahwa terdapat makna yang berbeda berdasarkan
partikularitas ruang dan waktu. Makna kedua gambar tersebut juga diproduksi dengan melihat
konteks ruang dan waktu. Reproduksi gambar Che Guevara dan konteks yang melingkupinya
menghasilkan penafsiran yang berbeda. Gambar pertama ditafsirkan sebagai simbol revolusi
dengan melihat sosok Che, tatapannya dan topi yang digunakannya. Gambar kedua ditafsirkan
sebagai ekspresi perlawanan melalui musik reggae. Konteks revolusi Che Guevara
dikombinasikan dengan konteks musik reggae sebagai musik perjuangan.
Melingkupi Makna Berdasarkan Partikularitas Ruang dan
Waktu
Oleh Yongky Gigih Prasisko
Reproduksi Gambar Che Guevara
Che Guevara bernama asli Ernesto Guevara merupakan seorang revolusioner asal
Rosario, Santa Fe, Argentina. Beberapa revolusi dia ikuti termasuk revolusi Kuba, yang
merupakan perjuangannya bersama Fidel Castro. Sebagai seorang dokter, Guevara berjalan
melalui Amerika selatan dan menyaksikan kemiskinan, kelaparan dan wabah penyakit. Dia
beanggapan bahwa fenomena tersebut merupakan akibat dari eksploitasi kapitalisme di Amerika
Latin oleh Amerika serikat. Peristiwa yang dia saksikan kemudian menginspirasinya untuk
menjadi seorang revolusioner demi merubah keadaan tetapi sayang perjuangannya terhenti
dengan tembakan yang menyebabkannya meninggal di tanah kelahirannya Argentina.
Revolusi begitu identik dengan sosok Guevara. Hal ini membuat gambar-gambarnya
menjadi simbol resistensi. Makna perjuangan di dalam sosok gambarnya menyebar secara masif
dan kemudian mengalami reproduksi terus-menerus. Reproduksi tersebut lambat laun mengalami
reduksi makna aslinya. Makna tersebut bahkan mungkin menjadi berlawanan dari makna aslinya.
Globalisasi turut campur tangan dalam reproduksi beserta makna gambar Che Guevara.
Dalam melihat kasus tersebut maka dibutuhkan metodologi dan metode yang tepat untuk
mengungkap makna dari gambar Guevara pada tiap reproduksi gambarnya. Makna merupakan
suatu entitas yang menentukan dan seperti obyek yang menunggu untuk ditemukan dalam suatu
teks, budaya atau pikiran seorang aktor sosial. Dalam konteks ini makna gambar Guevara
muncul melalui praktik, gejala dan efek sosial dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam
mengungkap maknanya maka perlu adanya penafsiran dari subjek pelaku beserta penelitinya.
Dalam mengungkap apa arti yang terkandung di dalamnya digunakan metode thick description
untuk melihat konteks yang tak terlihat dalam sebuah praktik pemaknaan. Suatu gambar visual
memiliki makna interteks yang turut mengkostruksi makna secara keseluruhan. Metodologi
hermeneutik menempatkan peneliti dan subjek dalam lingkaran pembacaan dan interpretasi.
Terdapat dua fungsi dalam interpretasi yaitu fungsi predikatif dan fungsi identifikasi. Fungsi
identifikasi dilakukan oleh subjek melalui penandaan terhadap sesuatu sedangkan predikat
menjalankan fungsi-fungsi predikatif dengan menunjukkan suatu kwalitas tipe tindakan. Sintesa
fungsi-fungsi tersebut melahirkan makna yang merupakan satu kelas unit distingtif. Oleh sebab
itu tafsir tidak pernah objektif dan statis di luar kerangka waktu tetapi tafsir selalu dalam proses
dan terikat pada partikularitas ruang dan watu tertentu.
Analisis
Produksi budaya di era globalisasi membuat pergeseran makna yang berubah-ubah yang
selalu mengalami negosiasi. Terdapat kualitas interkoneksi yang tidak stabil dan kreatif antar
fragmen-fragmennya. Dalam gambar Che Guevara interkoneksi tersebut menghasilkan makna
yang tidak tetap ketika mengalami reproduksi mekanis.
http://www.wallpaperswala.com/wp-content/gallery/che-guevara_1/che_redwhite-wallpapers.jpg
Gambar tersebut menunjukkan wajah sang revolusioner menghadap ke depan dengan tatapan
yang tajam. Dalam mengungkap makna gambar tersebut maka terdapat konteks-konteks yang tak
terlihat yang perlu untuk ditangkap. Foto tersebut mengandung makna perlawanan dengan
melihat sosok Che Guevara sebagai seorang revolusioner yang menentang kapitalisme di
Amerika latin. Semangatnya terfleksikan melalui tatapannya yang tajam untuk melawan. Topi
yang dikenakannya mengandung makna seorang prajurit yang sedang berperang. Pemikiran dan
semangat juang Che Guevara meliputi gambar tersebut. Pelestarian semangat dan pemikirannya
lewat gambar tersebut mengandung makna bahwa meskipun raga telah tiada namun semangat
dan roh akan abadi dan akan terus menjelma dari generasi ke generasi.
Makna dapat berubah-ubah ketika suatu produk budaya bertemu dengan globalisasi yang
menghasilkan reproduksi dan interkoneksi antara kualitas-kualitas yang kreatif. Gambar di
bawah ini merupakan pertemuan dua produk budaya yaitu semangat perjuangan Che Guevara
dengan musik reggae.
http://1.bp.blogspot.com/-fQOORYPlzGk/T5dOgKeqR4I/AAAAAAAAPT4/QRxn9y9fGzI/s1600/che+guevara.JPG
Gambar sebelumnya menunjukkan makna perjuangan dan pemikiran Che Guevara yang abadi
dan terus menjelma. Sedangkan gambar di atas merupakan dua fragmen budaya yang bertemu.
Che Guevara begitu identik dengan semangat revolusi dengan latar belakannya sebagai seorang
pasukan gerilyawan. Elemen musik reggae ditunjukkan melalui tiga warna merah, kuning dan
hijau yang merupakan warna persatuan negara-negara Afrika sebagai tempat lahirnya musik
reggae. Musik reggae juga merupakan musik untuk mengekspesikan semangat perlawanan dari
orang-orang yang tertindas. Lagu-lagu reggae pada waktu itu merupakan hiburan orang-orang
kulit hitam. Gambar tersebut masih mengandung makna perjuangan dan perlawanan tetapi
makna tersebut diproduksi melalui dua unsur yang berbeda, revolusi Che Guevara dan musik
Reggae.
Dari dua gambar tersebut terlihat bahwa terdapat makna yang berbeda berdasarkan
partikularitas ruang dan waktu. Makna kedua gambar tersebut juga diproduksi dengan melihat
konteks ruang dan waktu. Reproduksi gambar Che Guevara dan konteks yang melingkupinya
menghasilkan penafsiran yang berbeda. Gambar pertama ditafsirkan sebagai simbol revolusi
dengan melihat sosok Che, tatapannya dan topi yang digunakannya. Gambar kedua ditafsirkan
sebagai ekspresi perlawanan melalui musik reggae. Konteks revolusi Che Guevara
dikombinasikan dengan konteks musik reggae sebagai musik perjuangan.