BELAJAR ARTI KESETIAAN DARI agama
BELAJAR ARTI KESETIAAN DARI
“HACHIKO: A DOG’S STORYApr16
Sungguh menarik Film Hachiko:A Dog Story yang dibintangi oleh bintang
Hoolywood yang punya nama Richard Gere. Film yang telah diluncurkan pada bulan Januari
yang lalu dapat dinikmati dalam bentuk asli melalui bioskop atau juga bajakan via pedagang
DVD di pinggir jalan. Film ini merupakan re-make dari film aslinya, Hachiko Monogatari tahun
1987.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan tentang “arti kesetiaan” dari seekor anjing
yang bernama Hachiko (seekor anjing ras Akita asli Jepang) kepada majikannya. Hachiko lahir
bulan November 1923 di Odate, Jepang. Tahun 1924, Profesor Hidesaburo Ueno yang mengajar
di bidang pertanian membawanya ke Tokyo dan memelihara Hachiko. Setiap hari mereka selalu
pergi bersama-sama. Hachiko selalu menemani Profesor Ueno ke stasiun kereta Shibuya
untuk pergi mengajar di kampus, dan pada sore hari Hachiko kembali datang ke sana untuk
menanti majikannya pulang.
Pada bulan Mei 1925, Profesor Ueno terserang stroke fatal saat mengajar, ia pun meninggal
dunia. Hachiko yang tidak mengetahui hal itu tetap datang menjemput majikannya di stasiun
Shibuya dan menunggu dengan sabar meskipun Profesor Ueno tidak akan datang lagi. Akhirnya
istri Profesor Ueno memberikan Hachiko ke saudara untuk dirawat, tetapi Hachiko selalu
melarikan diri dan datang kembali menunggu kehadiran Profesor di depan stasiun Shibuya setiap
sore. Lama-kelamaan, pengguna kereta yang lain mulai memperhatikan kehadiran Hachiko yang
selalu ada di sana pada jam yang sama, yaitu jam kedatangan kereta sore. Mereka sebelumnya
sudah sering melihat Hachiko, mereka tahu bahwa Hachiko adalah anjing milik Profesor Ueno.
Akhirnya mereka pun merasa kasihan dan memberikan makanan dan minuman bagi Hachiko
selama ia menunggu.
Hachiko terus menunggu kedatangan Profesor Ueno setiap sore sampai 10 tahun kemudian.
Akhirnya pada tahun 1935, Hachiko pun meninggal di depan stasiun Shibuya, tepat saat
kedatangan kereta sore, di tempat di mana ia selalu setia menunggu Profesor Ueno untuk pulang
bersama.
Pada bulan April 1934, Pemerintah Jepang mendirikan patung Hachiko
yang terbuat dari bahan perunggu tepat di depan stasiun Shibuya sebagai perlambangan kesetiaan
seekor anjing kepada majikannya. Namun pada masa PD II, patung tersebut dilebur untuk
keperluan perang. Akhirnya pada tahun 1948, Takeshi Ando, yang merupakan anak dari seniman
pembuat patung Hachiko yang pertama, kembali membuat patung tersebut.
Saat ini, setiap tanggal 8 April, rakyat Jepang selalu memperingatinya sebagai Hari Hachiko,
hari di mana manusia bisa mencontoh sikap setia seekor anjing dalam kehidupan sehari-hari.
Kisah ini yang kemudian difilmkan kembali dalam bentuk sama namun di kota yang berbeda
tentang persahabatan Parker (Richard Gere) dan anjing bernama Hachiko. Pertemuan antara
Parker dan Hachiko pun sebenarnya terjadi tanpa sengaja. Hachiko adalah anjing tanpa tuan yang
ditemukan Parker saat ia pulang kerja. Parker sebenarnya bermaksud mencari pemilik Hachiko
untuk mengembalikan anjing ini namun saat usaha itu tak menemui jalan Parker akhirnya
memutuskan untuk memelihara Hachiko. Bahkan istri Parker pada awalnya tidak begitu senang
dengan Hachiko, namun setelah melihat begitu baik dan setianya Hachiko, istri Parker
menganjurkan agar mereka memelihara Hachiko.
Setiap hari Hachiko selalu mengantar Parker ke stasiun saat pria yang bekerja sebagai dosen ini
berangkat kerja. Dan setiap sore pula Hachiko datang menjemput Parker ke stasiun saat ia pulang
kerja. Suatu ketika, Parker berangkat kerja seperti biasa namun tak pernah kembali ke stasiun itu.
Parker meninggal sebelum ia pulang. Hachiko yang tak tahu kalau majikannya telah tiada tetap
datang setiap sore berharap bertemu Parker lagi.
Hari berlalu dan sembilan tahun sudah Hachiko selalu datang ke stasiun untuk menjemput
majikannya. Meski Hachiko tak pernah lagi bertemu Parker namun Hachiko tak pernah
menyerah. Dia tetap menunggu sampai kematian menjemput Hachiko.
Saudaraku yang kekasih..
Bagi saya secara pribadi, kisah ini mengajar tentang arti kesetiaan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Keempat dituliskan arti setia adalah pertama, berpegang teguh (pada janji,
pendirian); patuh, kedua, tetap dan teguh hati (dalam persahabatan). Arti ini juga yang
diungkapkan oleh Hachiko yang begitu setia kepada majikannya meskipun majikannya itu tidak
pernah kembali dan ada disampingnya. Dia rela menunggu majikannya kembali dengan menahan
panas, dingin, hujan, dan angin. Hatinya telah bulat tetap menunggu majikannya kembali.
Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan?. Apakah kita juga setia selalu kepada Tuhan? Adakah
kita setia menunngu Tuhan Yesus kembali dengan tetap taat kepada-Nya?. Kita tidak tahu kapan
Tuhan akan kembali. Namun Yohanes dalam Wahyunya kepada Jemaat Efesus dalam Wahyu
2:10b berkata “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu
mahkota kehidupan”.
Kadangkala kita tidak setia kepada Tuhan karena kita dibelenggu dengan keinginan duniawi.
Hanya sedikit digoda dengan kemewahan dan keindahan dunia, kita lupa dengan Tuhan. Kita
sudah diberikan berkat oleh Tuhan, namun karena keinginan daging masih merasa
kurang..kurang dan masih kurang. Sehingga kita melakukan segala cara sampai melupakan
kesetiaan kita kepada Tuhan untuk mencapai keinginan duniawi yang membawa kebahagiaan
sesaat. Bahkan kadangkala kita juga tidak setia kepada keluarga atau teman kita. Sehingga ada
kata bijak berkata, “tidak ada kawan yang abadi, tidak ada juga musuh yang abadi. Yang ada
hanyalah kepentingan abadi”. Namun dalam kisah Hachiko ini mengajar kita sebagai orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus bahwa kesetiaan kepada “majikan kita yang Agung yaitu
Tuhan Yesus sampai mati akan membawa kita kepada mahkota kehidupan”. Itu sebabnya Paulus
memberi nasehat kepada Jemaat Filipi bagaimana kesetiaannya kepada Tuhan Yesus yang telah
memanggilnya dari lumpur dosa bahwa Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan. (Filipi 1:2)
Untuk itu silahkan menonton filmnya. Siapkan camilan sekaligus tissue yang banyak. Siapa tahu
karena terlalu setia menonton filmnya tanpa disadari keluar air matanya he..he..he..selamat
menonton jika ada waktu, jika tidak cukup setia membaca renungan ini. Selamat beraktivitas.
Tuhan memberkati!.
Sumber yang dipakai dalam renungan ini:
“HACHIKO: A DOG’S STORYApr16
Sungguh menarik Film Hachiko:A Dog Story yang dibintangi oleh bintang
Hoolywood yang punya nama Richard Gere. Film yang telah diluncurkan pada bulan Januari
yang lalu dapat dinikmati dalam bentuk asli melalui bioskop atau juga bajakan via pedagang
DVD di pinggir jalan. Film ini merupakan re-make dari film aslinya, Hachiko Monogatari tahun
1987.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan tentang “arti kesetiaan” dari seekor anjing
yang bernama Hachiko (seekor anjing ras Akita asli Jepang) kepada majikannya. Hachiko lahir
bulan November 1923 di Odate, Jepang. Tahun 1924, Profesor Hidesaburo Ueno yang mengajar
di bidang pertanian membawanya ke Tokyo dan memelihara Hachiko. Setiap hari mereka selalu
pergi bersama-sama. Hachiko selalu menemani Profesor Ueno ke stasiun kereta Shibuya
untuk pergi mengajar di kampus, dan pada sore hari Hachiko kembali datang ke sana untuk
menanti majikannya pulang.
Pada bulan Mei 1925, Profesor Ueno terserang stroke fatal saat mengajar, ia pun meninggal
dunia. Hachiko yang tidak mengetahui hal itu tetap datang menjemput majikannya di stasiun
Shibuya dan menunggu dengan sabar meskipun Profesor Ueno tidak akan datang lagi. Akhirnya
istri Profesor Ueno memberikan Hachiko ke saudara untuk dirawat, tetapi Hachiko selalu
melarikan diri dan datang kembali menunggu kehadiran Profesor di depan stasiun Shibuya setiap
sore. Lama-kelamaan, pengguna kereta yang lain mulai memperhatikan kehadiran Hachiko yang
selalu ada di sana pada jam yang sama, yaitu jam kedatangan kereta sore. Mereka sebelumnya
sudah sering melihat Hachiko, mereka tahu bahwa Hachiko adalah anjing milik Profesor Ueno.
Akhirnya mereka pun merasa kasihan dan memberikan makanan dan minuman bagi Hachiko
selama ia menunggu.
Hachiko terus menunggu kedatangan Profesor Ueno setiap sore sampai 10 tahun kemudian.
Akhirnya pada tahun 1935, Hachiko pun meninggal di depan stasiun Shibuya, tepat saat
kedatangan kereta sore, di tempat di mana ia selalu setia menunggu Profesor Ueno untuk pulang
bersama.
Pada bulan April 1934, Pemerintah Jepang mendirikan patung Hachiko
yang terbuat dari bahan perunggu tepat di depan stasiun Shibuya sebagai perlambangan kesetiaan
seekor anjing kepada majikannya. Namun pada masa PD II, patung tersebut dilebur untuk
keperluan perang. Akhirnya pada tahun 1948, Takeshi Ando, yang merupakan anak dari seniman
pembuat patung Hachiko yang pertama, kembali membuat patung tersebut.
Saat ini, setiap tanggal 8 April, rakyat Jepang selalu memperingatinya sebagai Hari Hachiko,
hari di mana manusia bisa mencontoh sikap setia seekor anjing dalam kehidupan sehari-hari.
Kisah ini yang kemudian difilmkan kembali dalam bentuk sama namun di kota yang berbeda
tentang persahabatan Parker (Richard Gere) dan anjing bernama Hachiko. Pertemuan antara
Parker dan Hachiko pun sebenarnya terjadi tanpa sengaja. Hachiko adalah anjing tanpa tuan yang
ditemukan Parker saat ia pulang kerja. Parker sebenarnya bermaksud mencari pemilik Hachiko
untuk mengembalikan anjing ini namun saat usaha itu tak menemui jalan Parker akhirnya
memutuskan untuk memelihara Hachiko. Bahkan istri Parker pada awalnya tidak begitu senang
dengan Hachiko, namun setelah melihat begitu baik dan setianya Hachiko, istri Parker
menganjurkan agar mereka memelihara Hachiko.
Setiap hari Hachiko selalu mengantar Parker ke stasiun saat pria yang bekerja sebagai dosen ini
berangkat kerja. Dan setiap sore pula Hachiko datang menjemput Parker ke stasiun saat ia pulang
kerja. Suatu ketika, Parker berangkat kerja seperti biasa namun tak pernah kembali ke stasiun itu.
Parker meninggal sebelum ia pulang. Hachiko yang tak tahu kalau majikannya telah tiada tetap
datang setiap sore berharap bertemu Parker lagi.
Hari berlalu dan sembilan tahun sudah Hachiko selalu datang ke stasiun untuk menjemput
majikannya. Meski Hachiko tak pernah lagi bertemu Parker namun Hachiko tak pernah
menyerah. Dia tetap menunggu sampai kematian menjemput Hachiko.
Saudaraku yang kekasih..
Bagi saya secara pribadi, kisah ini mengajar tentang arti kesetiaan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Keempat dituliskan arti setia adalah pertama, berpegang teguh (pada janji,
pendirian); patuh, kedua, tetap dan teguh hati (dalam persahabatan). Arti ini juga yang
diungkapkan oleh Hachiko yang begitu setia kepada majikannya meskipun majikannya itu tidak
pernah kembali dan ada disampingnya. Dia rela menunggu majikannya kembali dengan menahan
panas, dingin, hujan, dan angin. Hatinya telah bulat tetap menunggu majikannya kembali.
Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan?. Apakah kita juga setia selalu kepada Tuhan? Adakah
kita setia menunngu Tuhan Yesus kembali dengan tetap taat kepada-Nya?. Kita tidak tahu kapan
Tuhan akan kembali. Namun Yohanes dalam Wahyunya kepada Jemaat Efesus dalam Wahyu
2:10b berkata “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu
mahkota kehidupan”.
Kadangkala kita tidak setia kepada Tuhan karena kita dibelenggu dengan keinginan duniawi.
Hanya sedikit digoda dengan kemewahan dan keindahan dunia, kita lupa dengan Tuhan. Kita
sudah diberikan berkat oleh Tuhan, namun karena keinginan daging masih merasa
kurang..kurang dan masih kurang. Sehingga kita melakukan segala cara sampai melupakan
kesetiaan kita kepada Tuhan untuk mencapai keinginan duniawi yang membawa kebahagiaan
sesaat. Bahkan kadangkala kita juga tidak setia kepada keluarga atau teman kita. Sehingga ada
kata bijak berkata, “tidak ada kawan yang abadi, tidak ada juga musuh yang abadi. Yang ada
hanyalah kepentingan abadi”. Namun dalam kisah Hachiko ini mengajar kita sebagai orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus bahwa kesetiaan kepada “majikan kita yang Agung yaitu
Tuhan Yesus sampai mati akan membawa kita kepada mahkota kehidupan”. Itu sebabnya Paulus
memberi nasehat kepada Jemaat Filipi bagaimana kesetiaannya kepada Tuhan Yesus yang telah
memanggilnya dari lumpur dosa bahwa Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan. (Filipi 1:2)
Untuk itu silahkan menonton filmnya. Siapkan camilan sekaligus tissue yang banyak. Siapa tahu
karena terlalu setia menonton filmnya tanpa disadari keluar air matanya he..he..he..selamat
menonton jika ada waktu, jika tidak cukup setia membaca renungan ini. Selamat beraktivitas.
Tuhan memberkati!.
Sumber yang dipakai dalam renungan ini: