Pengertian sosiologi sejarah drama dan
Pengertian sosiologi sejarah
Sosiologi sejarah adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari masa lalu yang
berhubungan dengan umat manusia. Dalam hal ini, sejarah lebih difokuskan
pada peristiwa yang terjadi pada masa lalu dengan mencari tahu sebab-sebab
terjadinya suatu peristiwa, serta menaruh perhatian khusus pada sifat-sifat
unik dari peristiwa-peristiwa bersejarah. Sementara itu, sosiologi hanya
mengamati peristiwa-peristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul dari
hubungan antar manusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Dalam
artian, sosiologi juga memperhatikan kejadian masa lalu, tetapi terbatas pada
peristiwa yang merupakan proses kemasyarakatan dan timbul dari hubungan
antar manusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial
yang ada. Sosiologi juga bersumber dari filsafat. Filsafat merupakan induk dari
segala ilmu pengetahuan (mater scientarium) semua ilmu pengetahuan yang kita
ketahui selama ini . Filsafat pada masa itu mencakup pula segala usaha pemikiran
mengenai masyarakat. Makin berkembangnya zaman dan tumbuhnya peradaban
manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam filsafat mulai
memisahkan
diri
dan
berkembang
menurut
tujuan
masing-masing.
Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) dan fisika (ilmu alam) merupakan cabangcabang filsafat yang pertama kali memisahkan diri. Kemudian, diikuti oleh ilmu kimia,
biologi, dan geologi. Pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu
psikologi (ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia) dan sosilogi (ilmu
yang mempelajari masyarakat). Dengan demikian, timbullah sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan yang di dalam proses pertumbuhannya dapat dipisahkan dari
ilmu-ilmu kemasyarakatan lainnya, seperti ekonomi dan sejarah.
Pemikiran terhadap masyarakat dan lambat laun mendapat bentuk sebagai suatu
ilmu pengetahuan yang dinamakan sosiologi, pertama kali terjadi di Benua
Eropa. Banyak usaha dilakukan manusia baik bersifat ilmiah maupun nonilmiah
yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan berdiri sendiri.
Sosiologi dan ilmu sosial lain
1.Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Antropologi
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat selalu berkebudayaan. Masyarakat dan
kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan sangat erat. Masyarakat menjadi kajian pokok
sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi.
Jika diibaratkan sosiologi merupakan tanah untuk tumbuhnya kebudayaan. Kebudayaan
selalu bercorak sesuai dengan masyarakat. Masyarakat berhubungan dengan susunan serta
proses hubungan antara manusia dan golongan. Adapun kebudayaan berhubungan dengan
isi/corak dari hubungan antara manusia dan golongan. Oleh karena itu baik masyarakat atau
kebudayaan sangat penting bagi sosiologi dan antropologi. Hanya saja, penekanan keduanya
berbeda.
2.Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sejarah
Salah satu metode yang digunakan dalam sosiologi adalah metode historis. Dalam hal ini para
sosiolog selalu memberikan persoalan sejarah kepada ahli sejarah sehingga ilmu sejarah
dipengaruhi oleh perkembangan sosiologi. Oleh karena itu antara sejarah dan sosiologi
mempunyai pengaruh timbal balik.Keduanya mempelajari kejadian dan hubungan yang
dialami masyarakat/manusia. Sejarah mempelajari peristiwa masa silam, sejak manusia
mengenal peradaban. Peristiwa-peristiwa itu kemudian dihubungkan satu sama lain sehingga
diperoleh gambaran menyeluruh pada masa lampau serta mencari sebab terjadinya atau
memperkuat tersebut. Selain itu, sosiologi juga memerhatikan masa silam, tetapi terbatas
pada peristiwa yang merupakan proses kemasyarakatan dan timbul dari hubungan
antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
3. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik
Ilmu politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitaspemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya untuk memperoleh
kekuasaan-kekuasaan usaha untuk memperoleh kekuasaan-penggunaan
kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat
yang bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi
sebagai salah satu bentuk persaingan atau konflik.
4. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka
ragam dengan keterbatasan barang dan jasa yang tersedia. Misalnya ilmu ekonomi berusaha
memecahkan persoalan yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan
jumlah penduduk, serta mempelajari usaha menaikkan produksi guna memenuhi kebutuhan
masyarakat. Adapun sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.
Sosiologi mempelajari bagaimana manusia berinteraksi, bekerja sama, bersaing dalam upayaupaya pemenuhan kebutuhan.
5
Sosiologi dan Psikologi Sosial
Ilmu psikologi sosial meneliti perilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti
tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatannya, impian-impiannya dan
perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengalaman dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi
sosial.
Persamaan – perbedaan Sosiologi dan Antropologi
1. perbedaan yang mendasar antara sosiologi hukum dan antropologi hukum yaitu, sosiologi
hukum mengkaji hubungan timbal balik antara hukum dan gejala sosial yg ada di dalam
masyarakat yang dilakukan secara analitis dan empiris (sesuai dengan kenyataannya).
sedangkan antropologi hukum mengkaji hukum dengan mempelajari hukum dengan latar
belakang budayanya seperti sejarah,lingkungan hidup, keluarga, pemukiman,politik dsb.
2. Kelebihan sosiologi hukum yaitu, objek yang di kaji benar-benar sesuai kenyataan, dan
tidak bersifat
spekulatif, selain itu, dengan sisiologi hukum, maka dapat di ketahui faktor yang
menyebabkan masyarakat patuh atau tidak mentaati hukum tersebut. adapun kekurangan
sosiologi hukum yaitu, hanya sebatas mengkaji hubungan timbal balik antar hukum dengan
gejala sosial akan tetapi tidak mengkji faktor yang menyebabkan penyimpangan daripada
hukum itu sendri.
3.kelebihan antropolgi hukum yaitu, dengan kajian antropolgi maka hukum dapat di ketahui
latar belakang kebudayaanya. selain itu, antropologi hukum dapat menghasilkan pola dan
penyelesaian dari pada sengketa-sengketa yang terjadi di dalam masyarkat. adapun
kekurangannya terletak pada ketidak seragamannya hukum dan proses penyelsaian masalah
karena berdasarkan latar belakang kebudayaan dari hukum itu sendiri.
. Sosiologi Murni
Ilmu Murni adalah ilmu yang membahas atau mendalami ilmu itu sendiri. Dalam
pendidikan ilmu murni akan tampak dari adanya usaha untuk membahas teori-teori
pendidikan secara dalam.Ilmu Pengetahuan Murni berfokus kepada teori yang ditujukan
untuk menemukan pengetahuan baru.
Ilmu Pengetahuan Murni berfokus kepada teori yang ditujukan untuk menemukan
pengetahuan baru. Misalnya, penelitian mata manusia.
Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. Mendefinisikan bahwa sosiologi sebagai ilmu murni
(pure science) maksudnya ialah; ilmu yang dipergunakan penelitiannya hanya untuk
kepentingan ilmu itu sendiri, tidak dimaksudkan untuk kepentingan sehari-hari, contoh: ilmu
Kimia, Matematika, Ilmu Pasti dan lain sebagainya.
Menurut Henslin bahwa sosiologi murni ditujukan pada sesama sosiolog sebagai
khalayak sasarannya dan produk yang dihasilkan berupa pengetahuan.
B. Sosiologi Terapan
Ilmu terapan adalah usaha-usaha menerapkan dalam kegiatan proses kehidupan
(sebagai alat yang memudahkan kehidupan).
Ilmu Pengetahuan Terapan menempatkan teori-teori ke dalam praktek dengan tujuan
mencari solusi dari sebuah masalah. Contohnya ketika diketahui bahwa mata dapat
bermasalah, para ilmuwan berhasil menemukan kacamata. Melalui Ilmu Pengetahuan
Terapan ini kita mendapatkan berbagai produk dan layanan baru, tetapi perkembangan ini
berawal mula dari kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan Murni.
Sosiologi sebagai ilmu praktis (applied science), ialah ilmu yang mempunyai tujuan
mengaplikasikan rumus-rumus, hukum-hukum dan kaidah-kaidah dalam kehidupan seharihari, contoh: ilmu pelayaran, kelautan, teknik, kedokteran, biologi, alam dan lain sebagainya.
Sosiologi terapan diarahkan pada klien yang terdiri dari berbagai macam jenisnya
mulai dari perorangan sampai kelompok (perusahaan, komunitas dan pemerintah) dan produk
yang dihasilkan berupa perubahan.
Sosiologi sejarah adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari masa lalu yang
berhubungan dengan umat manusia. Dalam hal ini, sejarah lebih difokuskan
pada peristiwa yang terjadi pada masa lalu dengan mencari tahu sebab-sebab
terjadinya suatu peristiwa, serta menaruh perhatian khusus pada sifat-sifat
unik dari peristiwa-peristiwa bersejarah. Sementara itu, sosiologi hanya
mengamati peristiwa-peristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul dari
hubungan antar manusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Dalam
artian, sosiologi juga memperhatikan kejadian masa lalu, tetapi terbatas pada
peristiwa yang merupakan proses kemasyarakatan dan timbul dari hubungan
antar manusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial
yang ada. Sosiologi juga bersumber dari filsafat. Filsafat merupakan induk dari
segala ilmu pengetahuan (mater scientarium) semua ilmu pengetahuan yang kita
ketahui selama ini . Filsafat pada masa itu mencakup pula segala usaha pemikiran
mengenai masyarakat. Makin berkembangnya zaman dan tumbuhnya peradaban
manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam filsafat mulai
memisahkan
diri
dan
berkembang
menurut
tujuan
masing-masing.
Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) dan fisika (ilmu alam) merupakan cabangcabang filsafat yang pertama kali memisahkan diri. Kemudian, diikuti oleh ilmu kimia,
biologi, dan geologi. Pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu
psikologi (ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia) dan sosilogi (ilmu
yang mempelajari masyarakat). Dengan demikian, timbullah sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan yang di dalam proses pertumbuhannya dapat dipisahkan dari
ilmu-ilmu kemasyarakatan lainnya, seperti ekonomi dan sejarah.
Pemikiran terhadap masyarakat dan lambat laun mendapat bentuk sebagai suatu
ilmu pengetahuan yang dinamakan sosiologi, pertama kali terjadi di Benua
Eropa. Banyak usaha dilakukan manusia baik bersifat ilmiah maupun nonilmiah
yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan berdiri sendiri.
Sosiologi dan ilmu sosial lain
1.Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Antropologi
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat selalu berkebudayaan. Masyarakat dan
kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan sangat erat. Masyarakat menjadi kajian pokok
sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi.
Jika diibaratkan sosiologi merupakan tanah untuk tumbuhnya kebudayaan. Kebudayaan
selalu bercorak sesuai dengan masyarakat. Masyarakat berhubungan dengan susunan serta
proses hubungan antara manusia dan golongan. Adapun kebudayaan berhubungan dengan
isi/corak dari hubungan antara manusia dan golongan. Oleh karena itu baik masyarakat atau
kebudayaan sangat penting bagi sosiologi dan antropologi. Hanya saja, penekanan keduanya
berbeda.
2.Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sejarah
Salah satu metode yang digunakan dalam sosiologi adalah metode historis. Dalam hal ini para
sosiolog selalu memberikan persoalan sejarah kepada ahli sejarah sehingga ilmu sejarah
dipengaruhi oleh perkembangan sosiologi. Oleh karena itu antara sejarah dan sosiologi
mempunyai pengaruh timbal balik.Keduanya mempelajari kejadian dan hubungan yang
dialami masyarakat/manusia. Sejarah mempelajari peristiwa masa silam, sejak manusia
mengenal peradaban. Peristiwa-peristiwa itu kemudian dihubungkan satu sama lain sehingga
diperoleh gambaran menyeluruh pada masa lampau serta mencari sebab terjadinya atau
memperkuat tersebut. Selain itu, sosiologi juga memerhatikan masa silam, tetapi terbatas
pada peristiwa yang merupakan proses kemasyarakatan dan timbul dari hubungan
antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
3. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik
Ilmu politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitaspemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya untuk memperoleh
kekuasaan-kekuasaan usaha untuk memperoleh kekuasaan-penggunaan
kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat
yang bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi
sebagai salah satu bentuk persaingan atau konflik.
4. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka
ragam dengan keterbatasan barang dan jasa yang tersedia. Misalnya ilmu ekonomi berusaha
memecahkan persoalan yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan
jumlah penduduk, serta mempelajari usaha menaikkan produksi guna memenuhi kebutuhan
masyarakat. Adapun sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.
Sosiologi mempelajari bagaimana manusia berinteraksi, bekerja sama, bersaing dalam upayaupaya pemenuhan kebutuhan.
5
Sosiologi dan Psikologi Sosial
Ilmu psikologi sosial meneliti perilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti
tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatannya, impian-impiannya dan
perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengalaman dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi
sosial.
Persamaan – perbedaan Sosiologi dan Antropologi
1. perbedaan yang mendasar antara sosiologi hukum dan antropologi hukum yaitu, sosiologi
hukum mengkaji hubungan timbal balik antara hukum dan gejala sosial yg ada di dalam
masyarakat yang dilakukan secara analitis dan empiris (sesuai dengan kenyataannya).
sedangkan antropologi hukum mengkaji hukum dengan mempelajari hukum dengan latar
belakang budayanya seperti sejarah,lingkungan hidup, keluarga, pemukiman,politik dsb.
2. Kelebihan sosiologi hukum yaitu, objek yang di kaji benar-benar sesuai kenyataan, dan
tidak bersifat
spekulatif, selain itu, dengan sisiologi hukum, maka dapat di ketahui faktor yang
menyebabkan masyarakat patuh atau tidak mentaati hukum tersebut. adapun kekurangan
sosiologi hukum yaitu, hanya sebatas mengkaji hubungan timbal balik antar hukum dengan
gejala sosial akan tetapi tidak mengkji faktor yang menyebabkan penyimpangan daripada
hukum itu sendri.
3.kelebihan antropolgi hukum yaitu, dengan kajian antropolgi maka hukum dapat di ketahui
latar belakang kebudayaanya. selain itu, antropologi hukum dapat menghasilkan pola dan
penyelesaian dari pada sengketa-sengketa yang terjadi di dalam masyarkat. adapun
kekurangannya terletak pada ketidak seragamannya hukum dan proses penyelsaian masalah
karena berdasarkan latar belakang kebudayaan dari hukum itu sendiri.
. Sosiologi Murni
Ilmu Murni adalah ilmu yang membahas atau mendalami ilmu itu sendiri. Dalam
pendidikan ilmu murni akan tampak dari adanya usaha untuk membahas teori-teori
pendidikan secara dalam.Ilmu Pengetahuan Murni berfokus kepada teori yang ditujukan
untuk menemukan pengetahuan baru.
Ilmu Pengetahuan Murni berfokus kepada teori yang ditujukan untuk menemukan
pengetahuan baru. Misalnya, penelitian mata manusia.
Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. Mendefinisikan bahwa sosiologi sebagai ilmu murni
(pure science) maksudnya ialah; ilmu yang dipergunakan penelitiannya hanya untuk
kepentingan ilmu itu sendiri, tidak dimaksudkan untuk kepentingan sehari-hari, contoh: ilmu
Kimia, Matematika, Ilmu Pasti dan lain sebagainya.
Menurut Henslin bahwa sosiologi murni ditujukan pada sesama sosiolog sebagai
khalayak sasarannya dan produk yang dihasilkan berupa pengetahuan.
B. Sosiologi Terapan
Ilmu terapan adalah usaha-usaha menerapkan dalam kegiatan proses kehidupan
(sebagai alat yang memudahkan kehidupan).
Ilmu Pengetahuan Terapan menempatkan teori-teori ke dalam praktek dengan tujuan
mencari solusi dari sebuah masalah. Contohnya ketika diketahui bahwa mata dapat
bermasalah, para ilmuwan berhasil menemukan kacamata. Melalui Ilmu Pengetahuan
Terapan ini kita mendapatkan berbagai produk dan layanan baru, tetapi perkembangan ini
berawal mula dari kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan Murni.
Sosiologi sebagai ilmu praktis (applied science), ialah ilmu yang mempunyai tujuan
mengaplikasikan rumus-rumus, hukum-hukum dan kaidah-kaidah dalam kehidupan seharihari, contoh: ilmu pelayaran, kelautan, teknik, kedokteran, biologi, alam dan lain sebagainya.
Sosiologi terapan diarahkan pada klien yang terdiri dari berbagai macam jenisnya
mulai dari perorangan sampai kelompok (perusahaan, komunitas dan pemerintah) dan produk
yang dihasilkan berupa perubahan.