Identifikasi Bakteri Gram Positif dan Ne

Identifikasi Bakteri : Gram Positif dan Negatif
MAKALAH
Memenuhi tugas mata kuliah
Mikrobiologi dan Parasitologi
Yang dibimbing oleh Bapak Edi Suyanto SST, MPH
Oleh:
-

Normalita Dwi P S

(1501470016)

-

Yusi Idah Safitri

(1501470017)

-

Alifah F Izzah


(1501470018)

-

Anggun Nilam Cahya (1501470019)

-

Siti Nur Jannah

(1501470020)

-

Indri Ifadatul K

(1501470021)

-


Siti Munawaroh

(1501470022)

-

Yenne Purnamaning T (1501470023)

-

Moh Adib Mabruri

-

Putra Kukuh Catur P (1501470025)

-

Septian Rizky P


(1501470026)

-

Khoylila Ayu Aristi

(1501470027)

(1501470024)

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN LAWANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG
Maret 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Identifikasi Bakteri : Gram Positif dan Negatif” ini dapat terselesaikan.

Pembahasan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri terutama jenis bakteri
gram positif dan negatif.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Edi Suyanto SST, MPH selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi dan
Parasitologi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah pemabahasan ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
3. Teman-teman sekelas yang telah menyumbangkan banyak ide terhadap
laporan penelitian ini.
4. Dan pihak-pihak lain yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Mungkin
dalam makalah pembahasan ini terdapat banyak kata yang kurang tepat, untuk itu
penulis mohon maaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah pembahasan ini dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.


Lawang, 23 Maret 2016
Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................

1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................
1

1.3. Tujuan Pembahasan...........................................................................................
1
1.4. Manfaat Pembahasan.........................................................................................
2
1.4.1. Bagi Mahasiswa.........................................................................................
2
1.4.2. Bagi Dosen................................................................................................
2
1.4.3. Bagi Masyarakat........................................................................................
2
BAB II

PEMBAHASAN ......................................................................................

3
2.1. Bakteri................................................................................................................
3
2.1.1. Pengertian Bakteri.....................................................................................
3
2.1.2. Ciri-ciri Bakteri........................................................................................

3

2.1.3. Bentuk Struktur Morfologi Bakteri........................................................
3
2.1.4. Cara Hidup Bakteri..................................................................................
5
2.1.5. Reproduksi Bakteri..................................................................................
7
2.1.6. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia............................................
7
2.2. Bakteri Gram Positif.........................................................................................
9
2.2.1. Pengertian Bakteri Gram Positif.............................................................
9
2.2.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Positif.................................................................
10
2.2.3. Penyakit dari Bakteri Gram Positif..........................................................
10
2.3. Bakteri Gram Negatif.........................................................................................
11

2.3.1. Pengertian Bakteri Gram Negatif.............................................................
11
2.3.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Negatif.................................................................
11
2.3.3. Penyakit dari Bakteri Gram Negatif..........................................................
12
BAB III PENUTUP.................................................................................................
13
3.1. Kesimpulan........................................................................................................
13
3.2. Saran..................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Dalam kemajuan IPTEK seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia

untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat
resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.
Penyakit akibat kerja ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psikologi. Sebagai contoh orang yang
bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak
langsung dengan lingkungan.
Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian
bebas dari sumber –sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur,
cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber
penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit
dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh virus dan bakteri
tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan
pengetahuan tentang bagaimana virus dan bakteri tersebut dapat masuk ke dalam
tubuh manusia.
Dalam kehidupan sehari - sehari pastinya kita sering mendengar tentang
beberapa penyakit seperti influenza, tipus, demam berdarah, TBC, dll. Penyakit
itu semua merupakan akibat dari virus dan bakteri yang hampir semua

menimnulkan bahaya, walaupun pada dasarnya virus dan bakteri juga memiliki
peranan bagi keberlangsungan hidup manusia. Di dalam makalah ini akan kami
bahas mengenai bakteri yang meliputi ciri ciri, reproduksi, habitat, cara hidup
serta peranannya dalam kehidupan baik dari segi keuntungan maupun kerugian
terutama pada bakteri gram positif dan gram negatif.
1.2.

Rumusan Masalah

1.2.1. Apa yang dimaksud dengan bakteri?
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan bakteri gram positif?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan bakteri gram negatif?

1.3.

Tujuan Pembahasan

1.3.1. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri.
1.3.2. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri gram positif.
1.3.3. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri gram negatif.

1.4.

Manfaat Pembahasan

1.4.1.

Bagi Mahasiswa

-

Mahasiswa dapat mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri.

-

Mahasiswa dapat membedakan bakteri gram positif dan negatif.

-

Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh bakteri gram positif dan negatif
pada kesehatan.

1.4.2. Bagi Dosen
-

Dosen menjadi lebih terarah dalam memberikan kuliah tentang bakteri
terutama bakteri gram positif dam gram negatif.

-

Dosen dapat membuat kuliah menjadi lebih menarik dan mengena kepada
mahasiswa dengan membuat bahan mengajar secara kreatif dan inovatif.

1.4.3. Bagi Masyarakat
-

Masyarakat mengetahui pengaruh bakteri gram positif dan negatif pada
kehidupan.

-

Masyarakat mengetahui bagaimana bakteri gram positif dan negatif itu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Bakteri
2.1.1. Pengertian Bakteri
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti

batang kecil, yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda yang bernama
Anthony van Leeuwenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam
gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari
bakteri mulai berkembang , yaitu disebut bakteriologi.
Bakteri merupakan organism yang paling banyak jumlahnya dan tersebar
luas dibandingkan makhluk hidup lainya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies
yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga laut. Bagi manusia bakteri ada
yang menguntungkan dan merugikan. Bakteri adalah organisme prokariotik,
uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.
2.1.2. Ciri-ciri Bakteri
a. Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki membran sel.
b. Organisme uniseluler yaitu organisme yang terdiri dari sel tunggal.
c. Ukuran tubuh bakteri bervariasi ,dari berdiameter 0,12 mikron sampai
panjangnya ratusan micron. Namun, rata-rata sel bakteri berukuran lebar
0,5-1 mikron dan panjangnya hingga 10 mikron.
d. Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam yaitu kokus (bulat), basil
(batang), spiral, dan ada juga yang berbentuk kokobasil (antara kokus dan
basil).
e. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
f. Hidup bebas atau parasit
2.1.3. Bentuk Struktur Morfologi Bakteri
Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin hanya
menggunakan morfologi sel untuk informasi taksonomi. Namun demikian
morfologi tetap bernilai dalam taksonomi.
Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu:
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:

-Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
-Diplococcus, jka berganda dua-dua
-Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
-Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
-Staphylococcus, jika bergerombol
-Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder,
dan mempunyai variasi sebagai berikut:
- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk
koma)
-Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
- Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi : dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
- Struktur tambahan ( dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi : kapsul, flagellum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas , dan
endospora.
Struktur dan fungsi dasar bakteri meliputi :


Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri.
Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein
dan polisakarida.



Membran plasma bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk
mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungannya. Membran plasma
tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.



Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan.



Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh
RNA.



DNA (deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribosa Nukleat adalah
materi pembawa informasi genetik.



Granula penyimpanan berfungsi menyimpan cadangan makanan.



Endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan. Endospora berdinding tebal, tahan terhadap
panas,tahan lama, dan dapat melakukan dormansi. Dorman adalah
istirahat, tidak melakukan aktifitas kehidupan,tetapi tetap hidup.



Kapsul adalah lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu dan
berfungsi untuk mempertahan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel
inang.



Flagelum (jamak: flagela) atau bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat
gerak pada beberapa jenis bakteri.



Mesosom berguna untuk menyediakan energy atau pabrik energi bakteri.



Lembar fotosintetik yang berfungsi untuk fotosintesis.



Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut

halus yang

menonjol dari dinding sel.


Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma
dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan
fotosintesis.



Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

2.1.4. Cara Hidup Bakteri
Seperti organisme lainnya , bakteri membutuhkan makanan agar dapat
tumbuh dan berkembang biak. Bakteri memperoleh makanan dengan cara
beragam. Selain itu, bakteri juga membutuhkan energi yang diperoleh dari proses
perombakan makanan.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi:
a) Bakteri heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa
organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Bakeri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa
organisme (daun yang gugur dan kotoran hewan) atau produk organisme
(daging dan susu) lain.
2.

Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.

b) Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya
sendiri. Bakteri autotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya.
2. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia
untuk mensintesis makanannya.
Berdasarkan

kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar

memperoleh energi bakteri dapat di bedakan menjadi:
1. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energinya.
2. Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energinya.
Faktor-faktor

lingkungan

yang

mempengaruhi

pertumbuhan

dan

reproduksi bakteri yaitu:
a. Suhu
Bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat
ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial
lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di
bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga
transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti.
b. Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif yang cukup tinggi,
kira-kira 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang
terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan
metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
c. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan

baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas
sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri.
d. Radiasi
Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat
bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. tetapi, terdapat kelompok
bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi,
bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu
kelompok Deinococcaceae.
2.1.5. Reproduksi Bakteri
1. Reproduksi aseksual yaitu reproduksi secara tidak kawin dengan
membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner
yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
2. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik
dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi
genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen
saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara
langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan
diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
2.1.6. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Bakteri yang menguntungkan
 Bidang lingkungan
a. Proteus

dan

Clostridium,

bakteri

tersebut

menguraikan

protein,

karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
b. Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, dan Paracoccus
denitrificans ( bakteri nitrifikasi).Bakteri nitrifikasi adalah kelompok

bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang
pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.
c. Rhizobium leguminosarum yang termasuk dalam bakteri nitrogen. Bakteri
nitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen
(terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia
(NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase. Kelompok
bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan
polong-polongan.
d. Nitrosococcus dan Nitrosomonas untuk penyubur tanah yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
 Bidang makanan dan minuman
a. Acetobacter pada pembuatan asam cuka.
b. Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt dan keju
c. Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco.
d. Lactobacillus casei pada pembuatan minuman probiotik.
e. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis pada pembuatan kefir.
f. Pediococcus cerevisiae pada pembuatan sosis.
g. Lactobacillus s.p pada pembuatan asinan buah-buahan dan terasi.
 Bidang kesehatan
a. Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin
b. Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline
c. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol
d. Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin
e. Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin
f. Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan
sisa makanan dan membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada
dalam usus besar
Bakteri yang Merugikan
a. Burkholderia gladioli ( Pseudomonas cocovenenans), menghasilkan asam
bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
b. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan, penurunan
pH, dan pembentukan gas.

c. Ralstonia solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu pada
tanaman tomat.
d. Erwinia carotovora adalah penyakit yang menyerang tanaman anggrek
yaitu busuk- busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri.
e. Sclerotium rolsfii adalah penyebab penyakit busuk pangkal batang pada
tanaman kedelai .
f. Fusarium oxysporum f.sp. cubense menyebabkan layu fusarium pada
tanaman pisang.
g. Salmonella enterica yang menyebabkan penyakit tifus.
h. Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC.
i. Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.
j. Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.
k. Mycobacterium leprae dapat menyebabkan penyakit lepra.
l. Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis.
2.2.

Bakteri Gram Positif
2.2.1. Pengertian Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru
atau ungu di bawah mikroskop.
Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda.
Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang
berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini
ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram
dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang
umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang
dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari
dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa
molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti
E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya
diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel

tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan
membran luarnya.
2.2.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Positif
 Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau
monolayer.
 Dinding

selnya

mengandung

lipid

yang

lebih

normal

(1-4%),

peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama
merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.
 Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
 Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu
kristal.
 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
 Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
 Tidak peka terhadap streptomisin
 Toksin yang dibentuk berupa eksotoksin dan endotoksin
2.2.3. Penyakit dari Bakteri Gram Positif
Gram
Gram
Positif

2.3.

Genus
Staphylococcus
Streptococcus
Enterococcus
Listeria
Bacillus
Clostridium
Mycobacterium
Propionibacterium
Mycoplasma

Penyakit
impetigo, keracunan makanan, bronkitis
pneumonia/radang paru, meningitis, karies gigi
enteritis
listeriosis
anthrax
tetanus, botulisme
difteri
tuberkulosis
jerawat
pneumonia

Bakteri Gram Negatif
2.3.1. Pengertian Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah
bila diamati dengan mikroskop.

Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu. Perbedaan keduanya
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat
dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada
tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan
prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang
umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang
dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding
sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul
lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli)
memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh
membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa
peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.
Banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti
mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan
dengan komponen tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan
lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).
2.3.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Negatif
 Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau
multilayer.
 Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan
terdapat didalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ±
10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
 Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
 Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya
kristal violet.
 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
 Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
 Peka terhadap streptomisin
 Toksin yang dibentuk Endotoksin
2.3.3. Penyakit dari Bakteri Gram Negatif

Gram
Gram
Negatif

Genus
Salmonella
Escherichia
Shigella
Neisseria
Bordetella
Legionella
Pseudomonas
Vibrio
Campylobacte
r
Helicobacter
Haemophilus
Treponema
Chlamydia

Penyakit
salmonelosis
gastroenteritis/radang saluran
cerna
disentri
meningitis, gonorea
batuk rejan
legionnaires' disease
infeksi luka bakar
kolera
gastroenteritis
tukak lambung
bronkitis, pneumonia
sifilis
pneumonia, uretritis, trakoma

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion
yang berarti batang kecil, Organisme prokariotik yaitu organisme
yang

tidak

memiliki

inti

sel.

Organisme

uniseluler

yaitu

organisme yang terdiri dari sel tunggal. Struktur dasar bakteri
meliputi : dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom,
DNA, dan granula penyimpanan.
Berdasarkan

cara

memperoleh

makanannya

bakteri

dibedakan menjadi heterotrof dan autotrof. Heterotrof meliputi
saprofit

dan

parasit.

Autotrof

meliputi

fotoautotrof

dan

kemoautotrof. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak
makanannya agar memperoleh energi bakteri dapat di bedakan
menjadi: bakteri aerob dan bakteri anaerob.
Bakteri hidup pada lingkungan yang lembab dengan
temperature 25-37ₒC. Lingkungan tersebut merupakan kondisi
optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan cepat. Bakteri
juga

mempunyai

peranan

bagi

kehidupan

baik

itu

dari

keuntungan maupun kerugian.
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan
zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram
sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan
zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram
sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop.
3.2. Saran
Disarankan kepada seluruh masyarakat setelah menegetahui apa yang
dimaksud dengan bakteri terutama jenis bakteri gram positif dan gram negatif
dapat mengerti bahwa terdapat makhluk hidup mikroskopik yang dinamakan
bakteri serta mengetahui pengaruh dari keberadaan bakteri ini. Sehingga dapat
memanfaatkan bakteri yang menguntungkan dan mencegah terjadinya penyakit
dari bakteri yang merugikan.

DAFTAR PUSTAKA
Tamher, S. 2008. Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Trans
Info Media.
Muliawan, S. 2008. Bakteri Spiral Patogen. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
http://yhanyoung.blogspot.co.id/2013/03/macam-macam-bakteri.html
http://kliksma.com/2014/09/contoh-bakteri.html