Konflik Israel dan Palestina konflik

Konflik Israel dan Palestina
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya.

Konflik Israel dan Palestina
Bagian dari Konflik Arab-Israel

Pusat Israel sebelah Tepi Barat dan Jalur Gaza, 2007

Tanggal
Lokasi
Hasil

Awal abad 20 - hari ini
Israel, wilayah Palestina
terus
Pihak yang terlibat

Palestinians


Israelis

Proses Perdamaian
Perjanjian Perdamaian Camp David · Madrid
Konferensi
Persetujuan Oslo / Oslo II · Hebron Protokol
Wye Sungai / Sharm el-Sheikh Memorandum
2000 Camp David kemuncak · Taba kemuncak
Road Map · Konferensi Annapolis

Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang
berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh
bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu
pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya.
Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan
penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua
negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang
mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.


Daftar isi


1 Sejarah
o 1.1 Akhir abad ke-19 - 1920: Asal konflik
o 1.2 1920-1948: Mandat Britania atas Palestina
o 1.3 1948-1967
o 1.4 1967-1993
o 1.5 1993-2000: Proses perdamaian Oslo
o 1.6 2000-sekarang: Intifada al-Aqsa



2 Situasi saat ini



3 Korban




4 Lihat pula
o 4.1 Etnisitas
o 4.2 Agama
o 4.3 Geografi
o 4.4 Tempat-tempat penting
o 4.5 Ideologi dan gagasan
o 4.6 Laporan media

o 4.7 Organisasi dan angkatan bersenjata
o 4.8 Tokoh
o 4.9 Konflik-konflik terkait


5 Referensi



6 Bacaan lebih lanjut




7 Pranala luar

Sejarah
Akhir abad ke-19 - 1920: Asal konflik


Tahun 1897, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.



Deklarasi Balfour 1917

2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan
Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.

1920-1948: Mandat Britania atas Palestina



Teks 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa



Mandat Britania atas Palestina



Revolusi Arab 1936-1939.

Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh.
Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak,
kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.


Rencana Pembagian Wilayah oleh PBB 1947



Deklarasi Pembentukan Negara Israel, 14 Mei 1948.


Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari
Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang
melawan Israel.

1948-1967



Perang Arab-Israel 1948



Persetujuan Gencatan Senjata 1949

3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan
wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.


Exodus bangsa Palestina




Perang Suez 1956



Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964.



Perang Enam Hari 1967



Resolusi Khartoum



Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir




Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan

1967-1993


Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut
pembekuan Israel.



1970 War of Attrition



Perang Yom Kippur 1973




Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978



Perang Lebanon 1982



Intifada pertama (1987 - 1991)



Perang Teluk 1990/1

1993-2000: Proses perdamaian Oslo

Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill Clinton, pada
penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993



Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993

13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masingmasing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin.
Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur
Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa
"memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman
dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.


Kerusuhan terowongan Al-Aqsa

September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju
Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah
itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.


18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.




Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan
politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk
soal penjualan senjata ilegal.



19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia
berjanji mempercepat proses perdamaian.

2000-sekarang: Intifada al-Aqsa

Peta wilayah Tembok Pemisah Israel.


Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)

Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu
kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah
gelombang kedua pun dimulai.


KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel



Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi
rangkaian serangan bunuh diri Palestina.



Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan
menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.



9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia
menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004



Peta menuju perdamaian



Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur
jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.



Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di
Tepi Barat.



Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah
selama 40 tahun.



Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas.
Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina
Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.



November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang
diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.



Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet
Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban
dari warga sipil berjatuhan. [1]



Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina



30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa
ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina