perkembangan intelek dan bahasa anak
Perkembangan Intelek dan
Bahasa Anak
KELOMPOK 4:
-ADI PRAMONO
-LISA MARISSA
-VENTI WAHYU
ANGELINA
-ZULAIKA
DANINGTYAS
EK
L
E
T
IN
Intelek merupakan daya upaya atau potensi
untuk memahami sesuatu hal yang
menggambarkan kemampuan seseorang
dalam berfikir atau bertindak secara abstrak,
kesanggupan mental untuk memahami,
mengamati, menghubungkan suatu
kemampuan secara efektif
Faktor yang
Mempengar
uhi
Perkembang
an Intelek
Anak
Faktor Hereditas
Faktor Lingkungan
Faktor Hereditas
Kemampuan intelegensi
diperoleh melalui bawaan
artinya diperoleh melalui
gen. Sejak dalam kandungan
ibu, anak telah memiliki
karakteristik yang dapat
menunjukan daya
intelektualnya.
Perkembangan intelek seseorang
juga akan bertambah dibarengi
dengan bertambahnya usia, Jadi
semakin bertambah usia atau
umur seseorang semakin
bertambah pula kemampuan
intelek yang dimilikinya.
Faktor Lingkungan
Kecerdasan seseorang
anak dapat
berkembang jika
lingkungan
memberikan
kesempatan untuk
Menurut Andi Mappiare (1982:80) dalam hal-hal yang
mempengaruhi perkembangan intelek dalam lingkungan
antara lain:
Bertambahnya informasi yang
disimpan (dalam otak) seseorang
shingga ia mampu berfikir reflektif.
Banyaknya pengalaman-pengalaman
memecahkan masalah sehingga
seseorang dapat berfikir
Adanya kebebasan berfikir, sehingga
anak dapat memecahkan masalah
dan menarik kesimpulan.
Kita sebagai pendidik harus dapat
mengetahui cara untuk meningkatkan
perkembangan intelek anak, misalnya:
1) Menciptakan interaksi yang akrab dengan peserta
didik sehingga ia merasa nyaman untuk
mengkonsultasikan masalah yang dimilkinya kepada
kita.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mecari ilmu atau pengetahuan dari berbagai sumber
yang menunjang perkembangan inteleknya.
3) Meningkatkan pertumbuhan anak, misalnya
kegiatan olahraga, memberi gizi yang cukup, dsb.
Sehingga perkembangan intelektualnya tidak akan
terganggu oleh perkembangan fisik.
4) Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik
Tingkat perkembangan intelektual anak oleh Piaget
dibedakan atas 4 peride.
Sensori-motor (0 – 2 tahun)
Praoperasional (2 – 7 tahun)
Operasional Konkret (7 – 11 tahun)
Operasional Formal (11 tahun ke atas).
Sensorimotor (0 – 2
tahun)
Lingkungan dan waktu terbatas,
kemudian berkembang sampai dapat
berimajinasi. Konsep tentang benda
berkembang, mengembangkan
tingkah laku baru, kmampuan untuk
meniru. Ada usaha untuk berpikir.
Perubahan yang terlihat antara lain,
gerakan tubuhnya merupakan aksi
refleks, merupakan eksperimen
dengan lingkungannya.
Praoperasional
(2 – 7 tahun)
Perubahan yang
terlihat pada anak
adalah, sifat
egosentris baru
akan berkembang
apabila anak
banyak
berinteraksi sosial,
konsep tentang
ruang dan waktu
mulai bertambah,
bahasa mulai
Operas
io
nal Kon
kret (7
–
11 tahu
n)
Sifat-sifat anak, dapat
berpikir konkret karena
daya otak terbatas pada
objek melalui
pengamatan langsung,
dapat mengembangkan
operasi mental seperti
menambah dan
mengurang, mulai
mengembangkan
struktur kognitif berupa
ide atau konsep,
melakukan operasi logika
dengan pola berpikir
masih konkret.
Sifat-sifat anak: pola berpikir sistematis
meliputi proses yang kompleks, pola berpikir
abstrak dengan menggunakan logika
matematika, pengertian tentang konsep waktu
dan ruang telah meningkat secara signifikan.
Perubahan yang terlihat: anak telah mengerti
tentang pengertian tak terbatas, alam raya
dan angkasa luar.
Operasional
Formal (11 tahun
ke atas).
h
a
B
asa
Bahasa adalah segala komunikasi dimana
pikiran dan perasaan seseorang
disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti
kepada orang lain. Oleh karena itu,
perkembangan bahasa dimulai dari tangisan
pertama sampai anak mampu bertutur kata.
Periode Perkembangan
Bahasa
Prelinguistik (0-1 tahun)
Linguistik (1-5 tahun)
Fase satu kata atau Holofrase
Fase lebih dari satu kata
Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Fase satu kata atau
Holofrase
Pada fase ini anak
k
dudu mempergunakan satu
kata untuk
menyatakan pikiran
yang kompleks,baik
yang berupa
k
keinginan,perasaan
dudu
atau temuannya tanpa
perbedaan yang jelas.
Misalnya kata
duduk,bagi anak dapat
k berarti “saya mau
dudu
k
duduk”
dudu
k
dudu
dudu
dudu
k
dudu
k
k
d
Fase lebih
ta
ari satu ka
Pada fase ini anak
sudah dapat membuat
kalimat sederhana yang
terdiri dari dua kata.
Mulailah anak
mengadakan
komunikasi dengan
orang lain secara
lancar. Orang tua mulai
melakukan tanya jawab
dengan anak secara
sederhana.
Fase Diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang
berlangsung antara usia dua
setengah sampai lima tahun.
Keterampilan anak dalam berbicara
mulai lancar dan berkembang
pesat. Dalam berbicara anak bukan
saja menambah kosa katanya yang
mengagumkan akan tetapi anak
mulai mampu mengucapkan kata
demi kata sesuai dengan kenisnya,
terutama dalam pemakaian kata
benda dan kata kerja.
Terdapat dukungan sosial
dalam perkembangan bahasa
anak yaitu:
Motherese yaitu cara seorang ibu dalam
berkomunikasi dengan bayi, serta
dengan kata-kata dan kalimat yang
sederhana. Motherese sulit dilakukan
tanpa adanya bayi, tetapi motherese
mempunyai peranan penting dalam
mempermudah perkembangan bahasa
anak sejak usia dini.
Echoing yaitu mengulangi
apa yang akan dikatakan
kepada kita, terutama jika
kata-kata tersebut belum
benar.
Recasting yaitu membuat frase yang
sama dari suatu kalimat dengan cara
berbeda, mungkin dengan cara
mengemukakannya dalam pertanyaan,
Expanding yaitu menyatakan
kembali apa yang anak telah
katakan kepada kita dengan
linguistik yang lebih baik.
Orang tua dan guru merupakan
komponen penting dalam
perkembangan bahasa
anak,karena peranannya sebagai
model bahasa dan pengoreksi
atas kesalahan anak. Jadi apabila
orang tua dan guru dapat
berperan aktif, maka anak akan
mengalami perkembangan
bahasa yang positif.
TERIMA
KASIH
Bahasa Anak
KELOMPOK 4:
-ADI PRAMONO
-LISA MARISSA
-VENTI WAHYU
ANGELINA
-ZULAIKA
DANINGTYAS
EK
L
E
T
IN
Intelek merupakan daya upaya atau potensi
untuk memahami sesuatu hal yang
menggambarkan kemampuan seseorang
dalam berfikir atau bertindak secara abstrak,
kesanggupan mental untuk memahami,
mengamati, menghubungkan suatu
kemampuan secara efektif
Faktor yang
Mempengar
uhi
Perkembang
an Intelek
Anak
Faktor Hereditas
Faktor Lingkungan
Faktor Hereditas
Kemampuan intelegensi
diperoleh melalui bawaan
artinya diperoleh melalui
gen. Sejak dalam kandungan
ibu, anak telah memiliki
karakteristik yang dapat
menunjukan daya
intelektualnya.
Perkembangan intelek seseorang
juga akan bertambah dibarengi
dengan bertambahnya usia, Jadi
semakin bertambah usia atau
umur seseorang semakin
bertambah pula kemampuan
intelek yang dimilikinya.
Faktor Lingkungan
Kecerdasan seseorang
anak dapat
berkembang jika
lingkungan
memberikan
kesempatan untuk
Menurut Andi Mappiare (1982:80) dalam hal-hal yang
mempengaruhi perkembangan intelek dalam lingkungan
antara lain:
Bertambahnya informasi yang
disimpan (dalam otak) seseorang
shingga ia mampu berfikir reflektif.
Banyaknya pengalaman-pengalaman
memecahkan masalah sehingga
seseorang dapat berfikir
Adanya kebebasan berfikir, sehingga
anak dapat memecahkan masalah
dan menarik kesimpulan.
Kita sebagai pendidik harus dapat
mengetahui cara untuk meningkatkan
perkembangan intelek anak, misalnya:
1) Menciptakan interaksi yang akrab dengan peserta
didik sehingga ia merasa nyaman untuk
mengkonsultasikan masalah yang dimilkinya kepada
kita.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mecari ilmu atau pengetahuan dari berbagai sumber
yang menunjang perkembangan inteleknya.
3) Meningkatkan pertumbuhan anak, misalnya
kegiatan olahraga, memberi gizi yang cukup, dsb.
Sehingga perkembangan intelektualnya tidak akan
terganggu oleh perkembangan fisik.
4) Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik
Tingkat perkembangan intelektual anak oleh Piaget
dibedakan atas 4 peride.
Sensori-motor (0 – 2 tahun)
Praoperasional (2 – 7 tahun)
Operasional Konkret (7 – 11 tahun)
Operasional Formal (11 tahun ke atas).
Sensorimotor (0 – 2
tahun)
Lingkungan dan waktu terbatas,
kemudian berkembang sampai dapat
berimajinasi. Konsep tentang benda
berkembang, mengembangkan
tingkah laku baru, kmampuan untuk
meniru. Ada usaha untuk berpikir.
Perubahan yang terlihat antara lain,
gerakan tubuhnya merupakan aksi
refleks, merupakan eksperimen
dengan lingkungannya.
Praoperasional
(2 – 7 tahun)
Perubahan yang
terlihat pada anak
adalah, sifat
egosentris baru
akan berkembang
apabila anak
banyak
berinteraksi sosial,
konsep tentang
ruang dan waktu
mulai bertambah,
bahasa mulai
Operas
io
nal Kon
kret (7
–
11 tahu
n)
Sifat-sifat anak, dapat
berpikir konkret karena
daya otak terbatas pada
objek melalui
pengamatan langsung,
dapat mengembangkan
operasi mental seperti
menambah dan
mengurang, mulai
mengembangkan
struktur kognitif berupa
ide atau konsep,
melakukan operasi logika
dengan pola berpikir
masih konkret.
Sifat-sifat anak: pola berpikir sistematis
meliputi proses yang kompleks, pola berpikir
abstrak dengan menggunakan logika
matematika, pengertian tentang konsep waktu
dan ruang telah meningkat secara signifikan.
Perubahan yang terlihat: anak telah mengerti
tentang pengertian tak terbatas, alam raya
dan angkasa luar.
Operasional
Formal (11 tahun
ke atas).
h
a
B
asa
Bahasa adalah segala komunikasi dimana
pikiran dan perasaan seseorang
disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti
kepada orang lain. Oleh karena itu,
perkembangan bahasa dimulai dari tangisan
pertama sampai anak mampu bertutur kata.
Periode Perkembangan
Bahasa
Prelinguistik (0-1 tahun)
Linguistik (1-5 tahun)
Fase satu kata atau Holofrase
Fase lebih dari satu kata
Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Fase satu kata atau
Holofrase
Pada fase ini anak
k
dudu mempergunakan satu
kata untuk
menyatakan pikiran
yang kompleks,baik
yang berupa
k
keinginan,perasaan
dudu
atau temuannya tanpa
perbedaan yang jelas.
Misalnya kata
duduk,bagi anak dapat
k berarti “saya mau
dudu
k
duduk”
dudu
k
dudu
dudu
dudu
k
dudu
k
k
d
Fase lebih
ta
ari satu ka
Pada fase ini anak
sudah dapat membuat
kalimat sederhana yang
terdiri dari dua kata.
Mulailah anak
mengadakan
komunikasi dengan
orang lain secara
lancar. Orang tua mulai
melakukan tanya jawab
dengan anak secara
sederhana.
Fase Diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang
berlangsung antara usia dua
setengah sampai lima tahun.
Keterampilan anak dalam berbicara
mulai lancar dan berkembang
pesat. Dalam berbicara anak bukan
saja menambah kosa katanya yang
mengagumkan akan tetapi anak
mulai mampu mengucapkan kata
demi kata sesuai dengan kenisnya,
terutama dalam pemakaian kata
benda dan kata kerja.
Terdapat dukungan sosial
dalam perkembangan bahasa
anak yaitu:
Motherese yaitu cara seorang ibu dalam
berkomunikasi dengan bayi, serta
dengan kata-kata dan kalimat yang
sederhana. Motherese sulit dilakukan
tanpa adanya bayi, tetapi motherese
mempunyai peranan penting dalam
mempermudah perkembangan bahasa
anak sejak usia dini.
Echoing yaitu mengulangi
apa yang akan dikatakan
kepada kita, terutama jika
kata-kata tersebut belum
benar.
Recasting yaitu membuat frase yang
sama dari suatu kalimat dengan cara
berbeda, mungkin dengan cara
mengemukakannya dalam pertanyaan,
Expanding yaitu menyatakan
kembali apa yang anak telah
katakan kepada kita dengan
linguistik yang lebih baik.
Orang tua dan guru merupakan
komponen penting dalam
perkembangan bahasa
anak,karena peranannya sebagai
model bahasa dan pengoreksi
atas kesalahan anak. Jadi apabila
orang tua dan guru dapat
berperan aktif, maka anak akan
mengalami perkembangan
bahasa yang positif.
TERIMA
KASIH