Tugas Bahasa Inggris yanggera. doc (2)

Tugas Bahasa Inggris

DAKWAH DIKALANGAN NON – MUSLIM DI BARAT
DI TINJAU DARI ASPEK KONSEP DAN METODELOGI
O
L
E
H
ISMAWARDI / 25131866 – 2
UNIT VIII / RUANG A11

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR – RANIRY
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2013

Tiga Pertanyaan
Pertama, Ummat Islam didunia mencapai sekitar 1 miliar yang terdapat diberbagai
Negara yang ada didunia, namun ummat Islam sangat sedikit yang melakukan dakwah
Islam dinegara non – Muslim. Memang ini suatu pekerjaan yang berat, akan tetapi tugas
berdakwah adalah salah satu tujuan Islam dalam mengembangkan konsep Islam didunia

baik yang berkenaan dengan makro maupun mikro. Hampir tidak ada Negara Muslim
yang melakukan tugas ini.
Yang kedua, apapun yang kita lakukan tidak memberi efek apa – apa lagi terhadap
mereka. Ini persoalan yang sangat penting untuk mengembalikan kepercaan Islam.
Yang ketiga, Untuk melakukan dakwah dikalangan non – Muslim, kita memerlukan
konsep atau metode yang tepat, supaya Islam dapat diterina ditengah – tengah mereka.
Apa yang harus kita lakukan?
Kerangka Dasar
Ada tiga prinsip dasar yang harus kita konsepkan untuk menjawab pertanyaan diatas,
pertama, kita tidak dapat melaksanakan dakwah dikalangan non – muslim sebelum kita
mengetahui tempat dan bagaimana karakter mereka, untuk mewujudkan itu ummat
muslim harus ada suatu konsep dan anggapan melakukan dakwah adalah bagian dari
pada jihad sehingga dapat meyakini mereka untuk Islam. Ummat muslim dalam
melakukan dakwah dikalangan non – muslim harus serius sesuai dengan ajaran Islam,
tidak melakukan misi yang menyimpang untuk kepentingan pribadi dan tidak terjebak
dengan misi mereka, seperti kegiatan misionaris yang dapat membuat misi dakwah
muslim sia – sia.
kedua, kita harus mampu mengidentifikasikan berbagai permasalahan yang ada dan
dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan pendekatan ajaran Islam.
ketiga, al - Qur'an dan kehidupan Nabi Muhammad beserta para Nabi – Nabi yang lain

sebagai inspirasi sehingga dapat menjalani kehidupan yang aman, damai dan tenteram,
maka perlu suatu konsep atau metode dalam melakukan dakwah tersebut.

Total situasi muslim
Kehidupan ummat muslimsehingga masalah utama yang kita hadapi untuk berdakwah
terhadap non - musli
Faktor yang sangat penting dalam menyampaikan dakwah adalah memahami seluk
beluk mereka non – muslim, sehingga memudahkan kita dalam menyampaikan dakwah
Islam. Namun pada kenyataannya dalam tubuh ummat Islam sendiri terdapat perbedaan,
sehingga menyulitkan Muslim dalam berdakwah dan merekapun enggan mengikutinya.
Inilah persoalan yang utama yang harus kita selesaikan sebelum malakukan dakwah.
Hal pertama yang harus kita perbaiki adalah sikap kita, cara berpikir kita baik individual
maupun masyarakat. Dengan begitu kita mudah dalam melaksanakan misi Islam
dikalangan non – muslim. Ketidaksadaran dan ketidakpedulian kita terhadap hal ini
yang membuat ummat muslim gagal dalam melaksanakan dakwah, tidak ada upaya
untuk memperbaiki juga akan tidak berdampak yang positif dalam berdakwah.
Yang kedua, perilaku ummat Muslim yang masih primitif baik dari kata – kata dan
perbuatan, sehingga membuat cidera Islam sendiri. Yang namun pada setiap tingkatan
dan disetiap negarapun ada seperti ini, apakah itu pada organisasi besar, individual dan
lain – lain. Islam melarang Muslim untuk bersikap seperti itu dan bahkan dapat

mengkatagorikan orang yang seperti itu kedalam golongan munafik, bika ummat
muslim seperti ini, bagaimana mungkin kita dapat melakukan dakwah dan non –
muslim tidak akan mengikutinya.
Ketiga, salah memahami sejarah antara muslim dengan non – muslim sehingga
menjadikan sejarah yang kabur dan dapat memicu perselisihan antara muslim dengan
non – muslim. Dan ini merupakan bagian dari propaganda kolonialisme untuk memcah
belahkan ummat manusia. Mengetahui sejarah untuk melakukan dakwah harus mesti
dilakukan, supaya tidak menimbulkan permusuhan.
Keempat, memiliki dua tujuan yang sama penting dalam mengembangkan dakwah dan
masing – masing mempertahankan idenya.
Kelima, Situasi ummat muslim dan non – muslim yang masih berpikir primitaf, yang
hanya masih berliku pada kepentingan politik, ekonomi dan ideologi dan kepentingan
Barat terhadap dunia yang masih mempertahankan ideologi dan politik kepentingan.
Persoalan tersebut memiliki konsekuensi dan dampak yang sangat signifikan terhadap

keberlangsungan dakwah dikalangan non – muslim dan sebuah hambatan dalam
melakukan misi dakwah tersebut.
Batasan Masalah
Ada beberapa batasan yang harus dilakukan untuk mengembankan tugas yang mulia ini.
Pertama, Dakwah dikalangan non – muslim terdapat berbagai macam persoalan, dalam

tulisan ini ada tiga tingkatan yang hendak diuraikan, (1) pada tingkat ummat secara
keseluruhan atau masayarakat muslim dan Negara muslim. (2) pada tingkatan kelompok
– kelompok besar ummat muslim atau lembaga – lembaga Islam di dunia baik yang
yang bergerak dalam bidang keuangan, lingkungan, mesjid dan lain – lain. yang ke (3)
pada tingkatan personal kaum muslim atau organisasi – organisasi kecil. Isu pada setiap
tingkatan tersebut sangatlah berbeda dan dalam menghadapinya pun juga berbeda,
menyelesaikannya pun sesuai dengan tingkatan yang relevan.
Penyelesaian pada tingkat pertama dan kedua butuh waktu yang sangat panjang, pada
tingkatan ini kita tidak dapat melakukan perubahan sikap umat muslim dalam waktu
singkat karena cakupannya sangat luas. Kita tidak bisa melakukan tindakan
menghentikan Negara Islam terhadap yang melakukan sesuatu kepada Islam, apakah itu
Indonesia, Pakistan, Iran, atau Arab Saudi. Dan kitapun tidak bisa memaksakan
pendakwah untuk menegosiasikan hal – hal yang sifatnya bijaksana. Kita tidak bisa
mengubah perilaku muslim minoritas yang ada di Negara non – muslim supaya
menjalani hidup sesuai dengan Islam yang sebenarnya. Butuh kepada waktu.

Sedangkan pada tingkatan yang kecil, muslim hanya sebagai penonton. Dan kelompok
– kelompok Islam besar terus melakukan memprioritaskan dakwah dikalangan non –
muslim.
Apakah dengan hal yang semacam ini kita akan menunda melakukan dakwah kepada

non – muslim sampai ummat muslim mencapai tuntasnya persoalan diatas? tentunya
tidak. Dakwah tidak mesti dilakukan dengan menunggu adanya persatuan konsep
pemahaman sesame Islam, masih banyak cara melakukan dakwah terhadap non –
muslim dan menjalankannya dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan ajaran

Islam. Dan juga tidak boleh mengabaikan persoalan pada tingkatan atas, implikasinya
dapat kita jadikan referensi kita dalam berdakwah. Kita memang memiliki keterbatasan,
namun juga kita mempunyai konsep atau metodelogi cara yang lain dalam
menyampaikan dakwah dengan berbagai macam pemecahan permasalahan.
Dalam tulisan ini, penulis membatasinya pada individual atau kelompok Islam semata
yang meyakini penulis dapat melakukan perubahan dikalangan non – muslim. Konsep
dan metodelogi yang dilakukan untuk berdakwah pada kalangan non – muslim dengan
menggunakan pendekatan individual dan kelompok Islam.
Yang kedua, menurut penulis karena persoalan dakwah tidak memberi solusi jalan
penyelesaian dari akibat situasi ummat muslim sendiri. Jika ini dilakukan dengan benar
sesuai dengan apa yang diajarkan Islam, maka jumlah non – muslim akan berkurang dan
mereka akan mengikuti Islam. Namun apa yang dilakukan sekarang bertolak dari Islam.
Kurangnya sumber daya manusia juga menjadi sebuah persoalan, ketidakprofesional
pendakwah juga menjadi hambatan baik dalam teknis psikologi cara penyampaian
dakwah. Oleh sebab itu saya akan melakukan pendekatan yang konseptual dan

metodelogis.
Ketiga, terdapat permasalahan yang berbeda antara satu Negara dengan Negara yang
lain, antara satu tempat dengan tempat yang lain, kalangan non – muslim akan melihat
ketidakseragaman dalam ummat muslim. Padahal secara entitas homogen memang
terdapat perbedaan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Setiap daerah memiliki
sejarah tersendiri dalam berinteraksi dengan Islam, seperti seorang Kriten di Nigeria, di
Mesir, seorang Hindu di India, orang hitam di Afrika selatan dan orang Cina di
Malaysia. Begitu juga dengan orang jepang yang hidupnya juga beragam berbeda
dengan yang lainnya.
Pada kesempatan ini, penulis tidak terpengaruh dengan hal – hal yang tidak spesifik,
beberapa hal yang menurut penulis dapat dilakukan, pertama menimbangkan aspek –
aspek yang ditimbulkan dan akan berdampak pada keseluruhan, dan yang kedua adalah
fokus pada tujuan.

Visi Dakwah
Kesadaran Berdakwah
Dakwah dalam Islam sama hal nya seperti juga dakwah dalam agama Kristen, dakwah
bukanlah sebagai profesi, bukan sebagai pekerjaan yang mendapatkan gaji. Namun
dakwah dalam Islam adalah untuk dapat memecahkan persoalan ummat. Berkhutbah
merupakan salah satu metode berdakwah.

Sebelum melakukan dakwah harus ada kesadaran yang ditanam dalam pribadi dan jiwa
sipenyampai supaya dalam berdakwah benar – benar menyampaikan visi misi Islam,
harus pula memahami Islam dam memahami perbedaan antara amalam dengan yang
lainnya. Harus ada langkah – langkah yang konkrit dalam memahami Islam dan juga
metode atau konsep dalam memecahkan masalah bila diperlukan.
Ketika orang menanyakan apa itu Islam, sesuatu yang sangat naïf memang, akan tetapi
bagaimana kita dapat menjawab seluruh persoalan yang menyangkut dengan hak asasi.
Dalam Islam tidak semua persoalan diserahkan kepada Tuhan, baik persoalan yang
menyangkut pribadi maupun umum, baik jasmani maupun rohani. Terdapat dua
implikasi yang penting terhadap ini, pertama karena manusia hidup butuh kepada orang
lain, tidak semua persoalan ummat bisa diselesaikan dengan berharap kepada Tuhan,
setiap permasalahan dapat dipecahkan dengan upaya manusia, itu merupakan bagian
daripada dakwah juga. Kedua, Terus melakukan dakwah untuk dapat
Sehingga kita loyal menjadikan dakwah bagian daripada integral Islam sarana muslim
dalam berusaha memuslimkan yang lain.
Tujuan utama dakwah adalah memyampaikan kebenaran Islam.
Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS. Al – Baqarah : 143)
Tujuan ini juga sama yang terdapat pada ayat yang lain.

Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar
gembira dan pemberi peringatan, (QS. Al – Ahzab : 45)

Dakwah harus disampaikan kepada seluruhnya tidak pandang bulu, kepada individual,
masyarakat, baik muslim maupun non – muslim. Dalam menjalankan misi ini tidak
boleh bersifat sombong dan juga tidak menyia – nyiakan waktu. Tiga hal yang mesti
diperhatikan, petama, tidak arogansi dan menganggap diri kita hebat, kedua, menjadi
pendakwah harus menjaga nilai – nilai yang tersebut diatas, ketiga mengingatkan diri
pribadi kita, pemimpin untuk selalu melakukan dakwah dengan semangat dan
menggunakan metodelogi yang tepat.
Dakwah merupakan sunnah Nabi Muhammad
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang Telah diikat-Nya dengan
kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati". dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati(mu). (QS. Al – Maidah : 7)
Oleh sebab itu setiap ummat muslim pendakwah, berdakwah tidak mengenal tempat,
waktu dan situasi. Dakwah mesti ditanam didalam hati muslim.
Sebelum kita menetapkan sebuah metode, teknik dan keterampilan dalam melakukan
dakwah, terlebih dahulu kita harus menciptakan dalam pribadi muslim adalah
kesadaran, nilai yang tersirat dalam berdakwah yang selama ini dipandang telah hilang
baik kesadaran individual maupun kolektif. Itulah sebabnya mengapa, kita ummat

muslim memiliki populasi didunia ini mencapai sekitar 1 miliar, namun yang kita
lakukan tidak berdampak apa – apa terhadap non – muslim. Oleh sebab itu kita disebut
kaum minoritas diantara mayoritas ummat muslim yang tidak mendapat suntikan Islam.
Oleh sebab itu harus ada visi dakwah pada sebagian ummat muslim yang menjiwai
untuk melakukan dakwah. Seperti Nabi yang mempunyai uswatun hasanah.
Seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu
Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya (QS. Al – Fath : 29)
Kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang)
ke langit (QS. Ibrahim : 24)

Kesadaran ummat muslim dapat dirubah secara keseluruhan dalam masa yang akan
datang. Ummat muslim jangan meniru sikap orang – orang non – muslim sampai
mereka berkomitmen mau mengikuti Islam.
Dalam Islam sendiri, jika ada kelompok Islam yang tidak mau berbuat sesuai dengan
perintah Islam, juga harus melakukan dakwah kembali member arahan kepada mereka
supaya mereka seperti layaknya Islam.
Dakwah Dengan Contoh
Suksesnya suatu dakwah tergantung kepada ummat muslim dalam menyampaikannya
sesuaikah dengan tindakan dan perilaku yang kita lakukan. Memberikan contoh yang
nyata sesuai dengan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari – hari merupakan citra

ummat muslim dalam melakukan dakwah tersebut, contoh berbangsa dan bernegara
juga bagian daripada citra ummat Islam. Perilaku yang menyimpang akan memperburuk
citra Islam.
Walaupun ini sangat sulit untuk dilakukan dalam berbangsa, namun kita akan mencoba
pada tatanan masyarakat, walaupun tidak menyeluruh.
Pertama, setiap individu muslim harus mengoreksi diri sendiri, baik yang berkaitan
dengan keyakinan, perilaku terhadap masyarakat atau lingkungan.
Kedua, ucapan dan perbuatan dalam menegakkan keadilan, menjalankan kesejahteraan
manusia, kebebasan terhadap orang lain.
Konsep Dasar dan Kerangka
Islam merupakan pusatnya berdakwah, menjadi seorang muslim harus mampu
melakukan dakwah dengan menyiapkan konsep dan metodelogi, karena dakwah bagian
dari Islam.
Penulis mengajukan tiga konsep yang dalam pandangan penulis merupakan kerangka
penting untuk di ikuti dalam berdakwah.
Pertama, Menyampaiakan kebenaran Islam sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad
damai, dengan menyatakan bahwa Islam bukanlah agama yang baru, ajaran Islam sama
halnya seperti ajaran – ajaran yang telah disampaikan oleh nabi – nabi sebelumnya. Di
dalam Al – Qur’an juga ditegaskan bahwa Islam membawa sebuah kebenaran seperti


halnya juga yang dibawa oleh utusan sebelumnya. Ummat muslim mengetahui
kebenaran yang disampiakan al – Qur’an, namun enggan menyampaikan pada non –
muslim.
Kedua, Kaum Muslimin harus mampu bersaing dengan bangsa – bangsa yang lain,
untuk kemajuan kepentingan Islam. Tujuan utamanya adalah bagaimana kita mampu
menunjukan jalan yang benar kepada mereka. Tujuan akhirnya adalah ibadah kepada
Allah, dan kita semua menjadi saksi nantinya dari apa yang sudah dilakukan, sehingga
apa yang sudah kita lakukan adalah misi daripada Rasulullah SAW. (QS. Al – Hajj : 22,
An – Nisa : 131, Al – Maidah : 10).
Kita perlu merenungi sejenak, apa yang sudah kita peroleh dari dakwah ini.
Ketiga,

Tujuan

dakwah

bukanlah

untuk

mempertahankan

argument,

untuk

mempertahankan kemenangan, bukan untuk membungkam lawan. Dakwah harus fokus
jiwa, pikiran terhadap Allah. Selalu berprinsip tiada kekuatan melainkan Allah, untuk
membawa kejalan yang benar dibutuhkan kesabaran yang besar (QS. Al – Ahqaf : 35).
Terdapat banyak petunjuk Hadist Nabi, dan juga dalam Al – Qur’an untuk selalu
mengajak kepada Islam.
Prinsip Umum Metodologi
Berdasarkan tiga konsep diatas, dapat membantu untuk merumuskan prinsip – prinsip
metodelogi dalam konteks kehidupan masa sekarang. Ada beberapa hal yang mesti
dilakukan sesuai dengan pedoman Al – Qur’an dan Hadist Nabi SAW.
1. Menyeru mereka untuk kembali kepada agama yang terdahulu, Islam bukanlah
agama yan baru, yaitu agama yang telah dibawa oleh utusan – utusan
sebelumnya. Memang, Semua agama tunduk dan patuh terhadap sang pencipta.
dari nabi Adam sampai nabi Muhammad membawa agama yang sama, yaitu
agama Allah.
Bukan berarti kita harus mengikuti Islam, semua agama mempunyai misi yang
sama, namun kita ummat muslim harus bisa merangkul mereka untuk mengikuti
ajaran nabi Muhammad SAW, dan dapat menerima al – Qur’an sebagai
ppedoman dengan menggunakan pendekatan yang lebig persuasive seperti
berdakwah bukan arogansi.

2.

Rujukan dalam bedakwah adalah harus berdasarkan al – Qur’an dan
menyerahkan segalanya kepada Allah hidup dan mati, mengikuti jejak nabi
sebelumnya dalam menyebarluaskan Islam dengan tegas dan berani, adil
sehingga Islam diterima dikalangan manusia.
Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku,
Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku". (QS. Al – Anbiya : 25)
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali –
Imran : 19)

3. Tidak mendiskreditkan agama yang lain, tetapi bagaimana dapat meyakini
mereka terhadap ajaran kita, mengajak non – muslim untuk merenungi apa yang
telah disampaiakan dari ajaran Islam. Menyembah kepada tuhan yang satu yaitu
Allah dan meninggalkan menyembah selainNya, seperti yang dilakukan oleh
ahli kitab.
Katakanlah: "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah,
bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali
Imran : 64)
Kita tidak boleh memaksa untuk memeluk Islam untuk percaya kepada Allah
selaku tuhan yang satu, menyeru untuk percaya kepada nabi – nabiNya, percaya
kepada Nabi Muhammad sebagai rasul yang terakhir. Melakukannya dengan
menggunakan konsep dan metodelogi yang sesuai
4. Islam tidak memaksa mereka untuk mengubah haluan agama mereka, namun
Islam hanya mengajak kepada kebenaran untuk percaya kepada Allah dan Rasul
dan Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir. Tidak semua sejarah Islam
dapat dibuktikan / dipejalari oleh muslim selama 14 abad, bila tidak sejalan
dengan Sejarah, dakwah Islam akan menyimpang.
5. Kita boleh bereforia terhadap apa yang telah dilakukan oleh pendahulu ataupun
pada masa kita sekarang. Kita tidak mampu mengubah perilaku ummat muslim

sendiri dan bahkan non – muslim untuk berjalan sesuai dengan Islam, tidak
memutarbalikan sejarah yang merupakan salah satu perbuatan yang keji dan
munkar.
Dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya
kamu memahami(nya). (QS. Al – An’am : 151).
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi Karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapa dan kaum kerabatmu. jika ia kaya ataupun miskin. (QS. An – Nisa : 135)
6.

Muslim sebagai ummat untuk melaukan dakwah Islam yang bertanggung jawab
terhadap seluruh ummat manusia untuk membimbing mereka supaya taat kepada
Allah, Rasul dan mengikuti ajaran Islam, dan juga melepaskan mereka dari
kesesatan.
Memang didunia ini ada muslim dan ada juga yang non – muslim, muslim harus
member contoh yang baik tidak boleh memusuhi diantara keduanya. Berbeda
dengan kafir, mereka mengetahui kebenaran, namun tetap saja munkar.
Muslim dan kafir adalah sangat berlainan dan dari sisi sejarah sampai sekarang
tetap bermusuhan. Oleh sebab itu dalam melakukan dakwah perlu kiranya untuk
dapat melihat pada siapa mesti kita sampaikan dakwah dan bagaimana menyeru
kepada kebaikan dengan menjaga kata – kata.
Sebagaimana nabi sebelumnya yang ditugaskan Allah untuk selalu menyeru
mereka kepada kebaikan. Dalam berdakwah nabi pada masa itu tidak pernah
memanggil mereka dengan kata – kata kafir, namun dengan kata – kata “hai
kaumku” “hai ummat manusia”. Sebutan kafir khusus kepada mereka yang
melakukan kekufuran, syirik dll.
Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orangorang yang kamu musuhi di antara mereka. dan Allah adalah Maha Kuasa. dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah tidak melarang kamu
untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al –
Mumtahanah : 7 – 8)
7. Sejarah antara Islam dengan Barat yang sudah berlangsung selama 14 abad,
selalu menuai kekonflikan disemua tingkatan, baik dari segi moralitas, politik,
ekonomi, pola pikir. dalam tiga abad terakhir ini Islam sangat tertindas oleh
Barat, oleh sebab itu muslim melakukan perlawanan, dan sekarang muslim
sedang mencari solusi untuk menahan bahaya sekuler yang dikembangkan.
Namun, mungkinkah kita melawan

mereka. seseorang berbuat jahat bukan

karena ia orang Barat, atau hindu namun karena tidak memiliki kepercayaan
kepada sang pencipta dan utusan – utusannya.
Islam memiliki pedoman dalam menjalankan ajaran agama, seperti tidak
menyembah berhala dll.
8. Dalam melakukan dakwah harus potensial jangan sampai mereka menganggap
kita sebagai musuh sehingga Islam ditolak. Sikap kita yang tebuka dan jelas
akan memudahkan dalam berdakwah. Karena kita diciptakan dalam keadaan
yang sangat baik (At – Tin : 4) dan segala sesuatu kita kembalikan kepada Allah
(Ar – Rum :30)
Konsep yang seperti ini yang harus kita jalankan dalam misi berdakwah sebagai
pendekatan meodelogi dalam berdakwah. Dengan cara begini memudahkan kita
dalam menyampaikan pesan Islam kepada semua orang, tidak menaruh curiga
dan prasangka yang tidak baik dan pandai mengambil empati non – muslim dan
segala hambatanpun mudah dalam menyelesaikannya.
9. Dalam berdakwah, bahasa dan tema yang hendak disampaikan sangat
menentukan dalam memahami non – muslim tentang Islam.
10. Kita dituntut untuk mempunyai rasa kasih sayang kesemua orang dan berlaku
adil juga kesemua orang tanpa memandang ras, suku, warna kulit atau status
sosial dalam segala situasi. Allah memerintahkan kita untuk berbuat yang
demikian karena Islam merupakan “rahmatan lil’alamin”. Islam sangat
merespon kesejahteraan manusia dalam prinsip – prinsip keislaman, sesuai
dengan pesan – pesan yang ada dalam Al – Qur’an.
11. Kita harus menyampaiakan pesan tauhid, tentang hari akhir sesuai dengan
kehidupan orang Barat, seperti Islam juga memedulikan senjata nuklir yang

harus dikembangkan, Islam juga merespon tentang pengangguran dan lain – lain,
Islam sangat mementingkan hal – hal yang demikian baik yang menyangkut
dengan kebijankan moral maupun publik. Seperti cerita Nabi nuh, Nabi Hud,
Syu’aib, Nabi Musa dengan Fir’aun. Islam harus sesuai dengan konteks
perkembangan zaman dan harus mampu menjawab tantangan zaman.
Kesimpulan
Dakwah merupakan tugas yang sangat besar dan kompleks namun sangat penting. Tidak
ada solusi yang cepat untuk mengatasi masalah yang besar. Berdakwah harus dimulai
dari individu dan kelompok – kelompok yang kecil. Dalam hal ini ada solusi yang
sederhana dalam menerapkan permasalahan tersebut :
Pertama, Kita harus bisa menjadi seorang pribadi yang mampu menyampaikan dakwah
dan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan tugas ini dan menjadikan
seluruh hidupnya untuk menjalankan perintah Alla dan Rasul.
Kedua, Membuat lembaga Islam yang tujuan utamanya adalah dakwah sebagai prioritas
utama.
Ketiga, Ummat islam tidak boleh bangga dengan telah memiliki Islam, namun harus
berupaya untuk dapat berdakwah dikalangan non – muslim dan menjadikan mereka
bagian daripada Islam
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya[779],
supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. (QS. Ibrahim : 4)