Pengenalan Tentang Kelompok Etnik dan Mu

Pengenalan Tentang
Kelompok Etnik &
Multikulturalisme

NURUL ISTIQOMAH - 1511505338

 Bahan

kajian : Kepribadian masyarakat
sebagai hasil kebudayaan, bhinneka tunggal
ika

 Pokok

bahasan : Pengenalan Tentang
Kelompok Etnik & Multikulturalisme :
Memahami dan menjelaskan kelompok
etnik yang ada di Indonesia serta
memahami konsep kesukubangsaan dalam
masyarakat yang majemuk


 Indikator

: Memahami asal mula terbentuk
dan penyebaran suku bangsa di Indonesia

Pendapat Para Ahli Mengenai Kehidupan Awal
Keberadaan masyarakat awal di Kepulauan Indonesia
diketahui dan didukung oleh beberapa teori dan
pendapat yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh ahli.
Beberapa petunjuk tentang keberadaan masyarakat
awal di Kepulauan Indonesia antara lain dikemukakan
oleh tokoh-tokoh di bawah ini :
 Max Muller menyatakan bahwa asal dari bangsa
Indonesia adalah daerah Asia Tenggara.
 Prof. Dr. H. Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia
berasal dari daerah Campa, Kochin Cina, Kamboja.
Kern juga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia mempergunakan perahu-perahu bercadik
menuju kepulauan Indonesia.


Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa
Indonesia berasal dari daerah Asia.
 Willem Smith menyatakan dalam penelitiannya tentang
asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa
oleh bangsa Indonesia.
 Hogen menyatakan
bahwa bangsa yang mendiami
daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera.
 Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia
berasal dari daerah Yunan.
 Prof. Dr. Kroom menyatakan bahwa asal-usul bangsa
Indonesia dari daerah Cina Tengah, karena pada
daerah Cina Tengah terdapat sumber-sumber sungai
besar. Mereka menyebar ke wilayah Indonesia sekitar
tahun 2000 SM sampai tahun 1500 SM


Prof. Moh. Yamin menentang semua pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli. Dia berpendapat bahwa
asal bangsa Indonesia dari daerah Indonesia sendiri.

 Dr. Brandes yang dikirim ke Indonesia pada tahun
1884 menyatakan bahwa bangsa yang bermukim di
kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan
dengan bangsa-bangsa pada daerah-daerah yang
membentang dari sebelah utara pulau Formosa,
sebelah barat daerah Madagaskar, sebelah selatan
yaitu tanah Jawa; Bali, sebelah timur sampai ke tepi
pantai barat Amerika.
 Mayundar menyatakan bahwa bangsa-bangsa yang
berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian
menyebar ke Indo-China terus ke daerah Indonesia
dan Pasifik.




pendapat dari beberapa ahli menyebutkan bahwa
masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia
termasuk rumpun bangsa Melayu. Bangsa Melayu
langsung jadi nenek moyang bangsa Indonesia sekarang

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Proto Melayu
Proto Melayu ini diyakini sebagai nenek moyang orangorang Melayu Polinesia yang mana mereka tersebar dari
Madagaskar hingga pulau-pulau yang berada di paling
timur pada kawasan Pasifik. Diperkirakan, orang-orang
Proto Melayu ini datang dari Cina bagian selatan. Ciriciri Proto Melayu :
 Rambut yang lurus
 Kulit berwarna kuning kecokelat-cokelatan
 Memiliki mata yang sipit
1)



Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka lantas melakukan
migrasi ke Indocina dan Siam, yang selanjutnya sampailah
ke Kepulauan Indonesia. Mula-mula, mereka menempati
pantai di Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi
Barat. Ras Proto Melayu ini mampu membawa peradaban
batu di Kepulauan Indonesia.


Saat datang imigran baru, yakni Deutero Melayu (Ras
Melayu Muda), mereka berpindah masuk ke pedalaman dan
selanjutnya mencari tempat yang baru ke hutan-hutan
sebagai tempat hunian mereka.
 Selanjutnya, ras Proto Melayu ini kemudian mendesak
keberadaan dari penduduk asli. Kehidupan yang terjadi di
dalam hutan ini menjadikan mereka terisolasi dari dunia
luar, sehingga mampu memudarkan peradaban mereka.
 Pada akhirnya, penduduk asli dan ras Proto Melayu itu
selanjutnya melebur dan mereka itu selanjutnya menjadi
suku bangsa Batak, Dayak, Toraja, Alas dan Gayo.


2. Deutro Melayu
 Deutro Melayu merupakan ras yang datang atau berasal
dari Indocina dari bagian utara. Mereka sendiri membawa
kebudayaan baru yang berupa perkakas dan senjata besi di
Kepulauan
Indonesia
atau

Kebudayaan
Dongson.
Seringkali, mereka juga disebut dengan orang-orang
Dongson.
 Ciri-ciri Deutero Melayu :
-Berkulit sawo matang agak kuning
-Tubuh yang tak terlalu tinggi
-Memiliki rambut yang lurus
 Peradaban :
 keahlian untuk mengerjakan logam dengan sempurna
 membuat irigasi di tanah-tanah pertanian yang berhasil
mereka ciptakan, dengan cara membabat hutan terlebih
dahulu.
 Pelaut, penguasaan miliki terhadap ilmu perbintangan yang
sudah dipelajari dan ditanamkan.

Kedatangan dari ras Deutero Melayu yang ada di
Kepulauan Indonesia ini kian lama kian bertambah
banyak. Mereka selanjutnya berpindah untuk mencari
tempat baru ke hutan-hutan sebagai salah satu

tempat tinggal atau tempat hunian yang baru.
 Pada akhirnya, Proto Melayu dengan Deutero Melayu
saling membaur satu sama lain dan selanjutnya
menjadi
penduduk
di
Kepulauan
Indonesia.
Sementara itu, di masa yang akan datang, mereka
berdua bahkan sangat sulit untuk bisa dibedakan.
 Proto Melayu itu sendiri meliputi penduduk yang ada
di Gayo dan Alas di Sumatera bagian utara, serta
Toraja yang ada di Sulawesi. Sementara itu, untuk
semua penduduk di Kepulauan Indonesia, terkecuali
penduduk Papua yang tinggal di sekitar pulau-pulau
Papua merupakan ras Deutero Melayu.


 Dalam


perkembangan selanjutnya, berbagai
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
telah membentuk komunitas sendiri sehingga
mendapat sebutan tersendiri, seperti di
daerah Aceh disebut dengan suku bangsa
Aceh, di Jawa Barat disebut dengan suku
bangsa Sunda, dan lain-lain.

Suku Bangsa Indonesia

Nenek moyang atau induk suku bangsa Indonesia
menurut penelitian dan kajian sejarah berasal dari
wilayah
Asia.
Percampurannya
tersebut
menghasilkan keturunan beberapa suku bangsa di
Indonesia, yaitu ras Melanesoid dan Melayu.
 Munculnya keragaman suku bangsa tidak seharusnya
menjadi faktor pemicu adanya perpecahan di

masyarakat yang diakibatkan perselisihan antarsuku
bangsa. Bangsa Indonesia harus hidup tenteram,
rukun, aman, dan damai di tengah-tengah perbedaan
yang ada. Suku bangsa adalah satu kelompok atau
kesatuan masyarakat yang terikat secara sadar
dalam suatu sistem aturan budaya masyarakat
setempat.


Pola Persebaran Suku Bangsa di Indonesia
Suku bangsa yang terdapat di Indonesia secara umum
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu suku
bangsa asli Indonesia, suku bangsa nonpribumi (asing),
dan suku bangsa pedalaman.
1)



Suku Polahi, Gorontalo




Suku Kubu, Jambi

2) Kondisi Lingkungan Geografis Indonesia
Faktor geografis yang menunjang adanya keragaman
tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan, antara lain
sebagai berikut.
a) Letak geografis kepulauan Indonesia berada pada jalur
persilangan dunia. Hal ini memungkinkan masuk dan
berkembangnya budaya luar dengan leluasa.
b) Wilayah Wawasan Nusantara yang kita cintai ini
terdiri atas beribu-ribu pulau yang tersebar luas dari
Sabang sampai Merauke.
c) Setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi dan
persebaran kekayaan alam yang berbeda-beda.
d) Pengembangan Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan
Nasional, Pada dasarnya suatu kebudayaan yang lahir
dan berkembang di masyarakat meliputi kebudayaan
yang bersifat daerah dan nasional.




Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas
beberapa suku bangsa (etnis) yang masing-masing
memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang
berbeda. Menurut hasil penelitian Hilderd Geertz,
Indonesia terdiri dari 300 etnis / suku bangsa yang
berbeda-beda. Adapun menurut penelitian MA
Jaspan, masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku
bangsa / etnis dengan kriteria pada bahasa daerah,
kebudayaan serta susunan masyarakatnya. Lain lagi
menurut
penelitian
Van
Vollenhoven
yang
menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terbagi
menjadi 19 lingkaran hukum adat dengan berbagai
suku bangsa (etnis) yang ada di dalamnya.

Robertson
pada
tahun
1977
mengemukakan
pendapatnya bahwa kelompok etnik adalah sejumlah
besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh
kelompok lain memiliki kesatuan budaya yang berbeda.
Hal ini terjadi sebagai akibat dari sifat-sifat budaya
bersama dan interaksi timbal balik yang terus
menerus.
 Secara rinci dapat kita uraikan tentang perbedaan
antara suku bangsa yang satu dan lainya, dalam hal:
a. Perbedaan bahasa daerah.
b. Perbedaan tata susunan kekerabatan
c. Perbedaan adat istiadat
d. Perbedaan sistem mata pencaharian.
e. Perbedaan teknologi
f. Perbedaan kesenian daerah.


Pemahaman
Multikulturalisme


Multikulturalisme adalah istilah yang
digunakan untuk menjelaskan pandangan
tentang ragam kehidupan di dunia,
ataupun kebijakan kebudayaan yang
menekankan
tentang
penerimaan
terhadap
realitas
keberagaman,
dan
berbagai macam budaya (multikultural)
yang ada dalam kehidupan masyarakat
menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya,
kebiasaan, dan politik yang mereka anut.







Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
dengan tingkat keanekaragaman yang sangat
kompleks, dengan berbagai keanekaragaman
tersebut, masyarakat kita dikenal dengan istilah
masyarakat multikultural.
Masyarakat multikultural ini harus dipahami dan
memaknai dalam konteks masa kini dan masa
depan yang harus terus ditanamkan. Masyarakat
multikultural dengan semboyan Bhineka Tunggal
Ika adalah salah satu dari empat pilar kehidupan
bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang
dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
NKRI adalah pemersatu bangsa dan Bhineka
Tunggal Ika adalah perekat persatuan dalam
untaiam kemajemukan.

“Bangunan Indonesia Baru dari cita-cita
reformasi adalah sebuah “masyarakat
multikultural Indonesia” dari puing-puing
tatanan kehidupan Orde Baru yang bercorak
“masyarakat” (plural society), sehingga corak
masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal
Ika bukan lagi keanekaragaman suku
bangsa dan kebudayaannya tetapi
keanekaragaman kebudayaan yang ada
dalam masyarakat Indonesia.”
(Dr. H. Marzuki Alie)