makalah dan Anfis Sistem Pencernaan

Patologi Manusia
Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan

Kelompok A :
1. Merliana Nur Indah
2. Noviani Dwi Syafutri
3. Priskilla Esadianti
4. Riri Widiya Apriyanti
5. Siti Aulia
6. Tresy Ledyawati
Kelas

: DIV- B

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II Jurusan Gizi
2015

Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan adalah saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut

(oris) sampai anus.Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana. Ukuran molekul yang keci lini memungkinkan darah dan
cairan getah bening mengangkut menuju sel-sel yang memerlukan.
Fungsi Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
- menerima makana
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh..
Macam Proses Pencernaan
a. Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung. Pencernaan mekanik dipermudah dengan adanya saliva (air ludah) dan
getah lambung. Pencernaan mekanik juga dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti
gerakanperistaltik, geraksegmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini
memungkinkan makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim
pencernaan (pengadukan).
b. Pencernaan Kimiawi
Pencernaan kimiawi yaitu Pelarutan dan pemecahan makanan olehenzim-enzim pencernaan

dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Tahap Pengolahan Makanan
1. Ingesti
: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi : proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi : proses menelan makanan dikerongkongan.
4. Digesti
: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebihsederhana dengan bantuan
enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi : proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi : pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak bergunauntuk tubuh melalui
anus.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot.
Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan
menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya

adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar

makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

b. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta
kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran.
Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam
pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan
seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

1. Mulut
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu: bagian luar yang
sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.Bagian rongga
mulüt/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang máksilaris, palatum
dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Struktur mulut yaitu :

a)

Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh
selaput lendir (mukosa). Otot orbikulanisoris menutupi bibir. Palatum, terdiri atas 2

bagian yaitu;



Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dan sebelah
depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari 2 tulang palatum.



Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.

c)

Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papila, otot yang terdapat
pada pipi adalah otot buksinator.

Rongga mulut terdiri dari :
A.


Gigi

Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di depan berbentuk
seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan.Di samping gigi seri terdapat gigi
taring. Gigi taring berbentuk runcing yang berguna untuk merobek makanan. Di belakang
gigi taring terdapat gigi geraham yang mempunyai fungsi menghaluskan makanan.
Setiap gigi tersusun atas beberapa bagian, yaitu :

Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas
antara mahkota dan akar gigi.
Ø Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Ø
Ø

Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.

Email
Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi
tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.

Ø Tulang gigi
Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin berupa
jaringan berwarna kekuningan.
Ø Semen gigi
Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
Ø Rongga gigi
Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigi atau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan
pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan
mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.
Ø

B.Lidah

Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut mendorong
makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi untuk mengecap atau
merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa-rasa
tertentu, seperti asin, masam,manis, dan pahit.Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi
oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan ke seluruh arah.Pada pangkal lidah
yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita
menelan makanan, supaya makanan tidak masuk ke jalan napas.

Lidah dibagi atas 3 bagian :
a.
Radiks lingua = pangkal lidah
b.
Dorsum lingua = punggung lidah
c.
Apeks lingua = ujung lidah

C.

KelenjarLudah

Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalamronggamulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3
buah kelenjar ludah yaitu:
Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid kiri
dan kanan mandibular.
b. Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya
bernama duktus wantoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
a.


c.

Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lender dan bermuara di dasar
rongga mulut. Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

2. Faring
Faring Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osofagus) di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe
yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini
terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga
mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan
dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.
Keadaan faring yang berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismusfausium.Bagian superior disebut nasofaring.Pada nasofaring bermuara tuba
yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.Bagian media disebut
orofaring.Bagian ini berbatas kedepan sampai di akar lidah bagian superior disebut faring,
yaitu pangkal lidah yang menghubungkan tekak dengan tenggorokkan (trakea).

3. Kerongkongan
Esofagus Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm. Dimulai dari Faring sampai

pintu masuk kardiak lambung. Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan paling luar berupa
jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan submukosa dan paling dalam lapisan
lendir (mukosa).

4. Lambung

LAMBUNG yang dalam bahasa Inggris (stomach) dan dalam bahasa Belanda (maag) atau
ventrikulus/gaster. Lambung yaitu suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga
badan.Lambung menerima persediaan darah yang melimpah dari arteri gastrika dan arteri
lienalis.
Lambung berfungsi untuk :
·
·
·
·

Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek.
Tempat pencampuran makanan yang dicairkan dan dicampur dengan asam
hidroklorida.
Mengubah protein menjadi pepton .

Mencerna lemak .

Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. KARDIA adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu
sendiri .
2. FUNDUS adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
3. PILORUS adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau
sering disebut duodenum.
Dinding lambung terdiri atas empat lapisan, yaitu :
1. MUCOSA ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti
enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :
a. Sel Goblet, berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga
lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
b. Sel Parietal, berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid]
yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel
parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat


keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
c. Sel Chief, berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin
dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar
enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang
dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.
SUBMUCOSA ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk
membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
3. MUSCULARIS adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan
mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang,
dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan
gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di
dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu SEROSA berfungsi sebagai
lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk
mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
2.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan
getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan
menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI),
pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan
mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
· PEPSIN merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih
kecil.
· MUSIN merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
· RENIN merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan
sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu
sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair
akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
· HCL (Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh kuman dan
bakteri pada makanan.
5. Hati
Hepar (hati) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1300-1550 gram dan
berwarna merah cokelat, mempunyai banyak pembuluh darah serta lunak. Hepar berbentuk
baji dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan dan puncaknya pada sisi kiri tubuh, terletak
di kuadran kanan atas abdomen (hipokondria kanan). Permukaan atasnya berbatasan dengan
diafragma dan batas bawahnya mengikuti pinggiran kosta kanan.

Hepar terdiri dari:
·
·
·

·

Lobus kiri dan lobus kanan, dengan lobus kanan lebih besar dibandingkan dengan
lobus kiri.
Lobulus. Hepar disusun oleh lobulus-lobulus kecil dan tersusun dalam kolom.
Vena sentralis pada bagian tengah tiap lobulus. Vena bergabung menjadi vena yang
lebih besar dan membentuk vena hepatika yang kemudian menuju ke dalam vena kava
inferior
Lakuna, yaitu ruangan yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus lainnya.

FUNGSI HATI
·

Menawarkan racun

Fungsi utama dari hati adalah menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun tersebut
bisa berasal dari makanan, minuman, atau pun obat-obatan. Proses metabolisme di dalam
tubuh akan menghasilkan asam laktat yang dapat merugikan, namun hati akan mengubahnya
menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang
disimpan di dalam otot.
Metabolisme protein juga akan menghasilkan zat sisa berupa amonia yang berbahaya bagi
tubuh, namun hati akan mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkan bersama urine.
·

Metabolisme karbohidrat

Glukosa dan monosakarida lain seperti fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glikogen.
Glikogen adalah karbohidrat yang terbentuk dari ratusan unit glukosa yang terikat bersama.
Penyimpanan karbohidrat dalam bentuk glikogen mempunyai keuntungan:
- Cepat dipecah untuk menghasilkan energy
- Produksi energinya tinggi
- Tidak bocor ke dalam sel dan tidak mengganggu kandungan cairan intrasel
Pengubahan bentuk karbohidrat ini memerlukan bantuan dua hormon yaitu insulin dan
glukagon yang dihasilkan oleh pankreas. Saat kadar glukosa dalam darah naik maka insulin
akan dilepaskan untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan disimpan di hati dan jaringan
otot. Saat kadar glukosa di dalam darah turun, maka glukagon akan dilepaskan untuk
memecah glikogen yang disimpan menjadi glukosa dan kemudian akan dimetabolisme untuk
menghasilkan energi.
·

Metabolisme protein

Beberapa asam amino diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Asam amino
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh kemudian diubah menjadi urea dan asam urat yang

dikeluarkan dari sel hati ke dalam darah untuk diekskresi oleh ginjal dan dibuang melalui
urine.
·

Metabolisme lemak

Ketika lemak dibutuhkan oleh tubuh, lemak akan diambil keluar dari tempat penyimpanannya
di dalam tubuh, lalu diangkut melalui darah menuju ke hati dan dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol.
·

Sintesis kolesterol dan protein plasma

Hati dapat mensintesis kolesterol dan steroid serta produk protein plasma seperti fibrinogen,
protrombin, dan sebagian besar globulin.
·

Penyimpanan berbagai zat

Hati adalah tempat penyimpanan glikogen, lemak, vitamin A, B12, D, dan K, serta zat besi.
·

Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah

Dalam 6 bulan kehidupan janin, hati menghasilkan sel darah merah, baru kemudian produksi
sel darah merah ini secara berangsur-angsur diambil alih oleh sumsum tulang. Pada saat
darah melewati hati, sekitar 3 juta sel darah merah dihancurkan setiap detik, dan hasil
penghancurannya masih ada zat yang akan digunakan untuk membentuk sel darah merah
yang baru.
·

Menghasilkan zat yang melarutkan lemak

Hati menghasilkan sekitar 0.5 – 1 liter cairan empedu setiap hari. Cairan empedu inilah yang
akan melarutkan lemak yang terdapat di dalam usus.
6. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit dan berperan penting dalam
sistem pencernaan manusia, khususnya usus dua belas jari(duodenum). Letaknya di belakang
usus dua belas jari, bagian posterior perut di bawah lambung dengan panjang 114 hingga 18
cm dan berat 65 hingga 67 gram.
A. Pankreas terdiri dari :

· Kepalapankreas.
Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam
lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.
· Badanpankreas.
Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan
vertebra lumbalis pertama.
· Ekorpankreas.
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh limpa. Pada
pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke dalam duodenum.
B. StrukturJaringanPenyusunPankreas.
Ada dua jaringan utama yang menyusun pankreas :
· Jaringan Asini.
Berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.
· Pulau Langerhans.
Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76×175 mm dan
berdiameter 20 sampai 300 mikron
tersebar di seluruh pankreas, walaupun
lebih banyak ditemukan di ekor
daripada kepala dan badan pankreas.
Pulau-pulau ini menyusun 1-2% berat
pankreas. Pada manusia terdapat 1-2
juta pulau. Masing-masing memiliki
pasokan darah yang besar; dan darah
dari pulau Langerhans, seperti darah
dari saluran cerna tetapi tidak seperti
darah dari organ endokrin lain,
mengalir ke vena hepatika. Sel-sel
dalam pulau dapat dibagi menjadi
beberapa jenis bergantung pada sifat
pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling sedikit terdapat empat jenis sel :
sel A (alfa), B (beta), D (delta), dan F. Sel A mensekresikan glukagon, sel B
mensekresikan insulin, sel D mensekresikan somastostatin, dan sel F mensekresikan
polipeptida pankreas. Sel B yang merupakan sel terbanyak dan membentuk 60-70%
sel dalam pulau, umumnya terletak di bagian tengah pulau. Sel-sel ini cenderung
dikelilingi oleh sel A yang membentuk 20% dari sel total, serta sel D dan F yang lebih
jarang ditemukan. Pulau-pulau yang kaya akan sel A secara embriologis berasal dari
tonjolan pankreas dorsal, dan pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan
pankreas ventral. Kedua tonjolan ini berasal dari tempat yang berbeda di duodenum.

Granula sel B adalah paket-paket insulin dalam sitoplasma sel. Di dalam sel B
molekul insulin membentuk polimer dan juga berikatan dengan seng. Perbedaan dalam
bentuk paket mungkin disebabkan perbedaan ukuran agregat seng atau polimer insulin.
Granula A yang mengandung glukagon berbentuk relatif seragam dari spesies ke spesies. Sel
D juga mengandung banyak granula yang relatif homogen.
Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang berperan
dalam menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki peranan yang
berlawanan dengan glukosa. Insulin menurunkan kadar gula darah dengan beberapa cara.
Insulin mempercepat transportasi glukosa dari darah ke dalam sel, khususnya serabut otot

rangka glukosa masuk ke dalam sel tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada di
permukaan sel target. Insulin juga mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen,
menurunkan glycogenolysis dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat
gizi lainnya ke dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu menstimulasi sintesis protein.
Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas.Getah pancreas
adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga kelompok
bahan makanan organic utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.Getah pancreas ini
terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin,
enzimamilase, serta enzim lipase.
Fungsi enzim pancreas adalah sebagai berikut.
· Enzim amylase atau amylopsin berfungsi untuk mengubah karbohidrat (zattepung)
menjadi gula-gula yang lebih sederhana seperti maltosa.
· Enzim lipase berperan dalam mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
· Enzim tripsin untuk mencerna protein. Mengubah protein menjadi bentuk yang lebih
sederhana, seperti pepton dan asam amino.
· Natrium bikarbonat menciptakan suasana basa yang mengaktifkan enzim-enzim.
Getah pancreasdialirkan ke usus dua belasjari melalui dua saluran di sepanjang
pankreas.Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam.Tripsin bekerja atas
protein dalam makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan makanan di
dalam lambung bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh lambung. Amilase
berperan dalam melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah dimulai oleh enzim
ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang tak kalah penting dalam
proses pemecahan lemak.

Beberapa fungsi utama dari pancreas antara lain :
· Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
· Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya.

7. Usus Halus
USUS HALUS
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
1.

Duodenum
· STRUKTUR :
a. Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang 25 cm panjangnya, berbentuk
sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas.
b. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada suatu
lubang yang disebut ampula hepatopankreatika, atau ampula Vateri, 10 cm dari
pilorus.

c.

Dinding usus halus terdiri atas keempat lapisan yang sama dengan lambung, yaitu:
- Dinding lapisan luar adalah membran serosa, yaitu peritoneum yang
membalut usus dengan erat.
- Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapis serabut. Lapisan luar terdiri
atas serabut longitudinal, dan di bawah lapisan tersebut ada lapisan tebal yang
terdiri atas serabut sirkular. Di antara kedua lapisan serabut berotot tersebut
terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus saraf.
- Dinding submukosa terdapat di antara otot sirkular. Dinding submukosa ini
terdiri atas jaringan areolar dan berisi banyak pembuluh darah, saluran limfe,
kelenjar, dan pleksus saraf yang disebut pleksus Meissner. Dinding submukosa
dan mukosa dipisahkan selapis otot datar yang mukosa muskularis.
- Dinding mukosa dalam adalah dinding yang menyelaputi usus bagian dalam
disusun berupa kerutan tetap seperti jala, yang disebut valvulae koniventes
yang memberi kesan anyaman halus. Lipatan ini menambah luasnya
permukaan sekresi dan absorpsi. Dinding ini dihalangi agar isinya tidak terlalu
cepat berjalan melalui usus, memberi kesempatan lebih lama pada getah
pencerna untuk bekerja atas makanan.

·

·

FUNGSI DUODENUM :
- Mencerna dan mengabsorpsi kime dari lambung.
- Kime (isinya yang cair) dijalankan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang
cepat.
GERAKAN DALAM DUODENUM :
- Gerakan segmental ialah gerakan yang memisahkan beberapa segmen usus
karena diikat gerakan konstriksi serabut sirkuler. Sentuhan ini untuk digesti
dan absorpsi.
- Gerakan pendulum atau ayunan menyebabkan usus bercampur.

Nama

Sifat

Krip
Lieberkuhn

Kelenjar
tubuler
sederhana

Di seluruh
selaput
lendir usus
halus

mengeluarkan
getah usus,
sukus
enterikus.

Kelenjar
Brunner

Kelenjar
bertandan
kecil

Di lapisan
submukosa
usus,
terutama di
duodenum

Sekresi zat
pelindung
alkali untuk
duodenum.

Kelenjar
soliter

Kelompok
folikel
atas nodul
jaringan
limfe

Di seluruh
selaput
lendir
mukosa
usus halus

Perlindungan
usus terhadap
serangan
bakteri

2.

Kedudukan

Fungsi

Jejunum
Usus kosong atau jejunum (kadang-kadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 28 meter, dan 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot
usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan
dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis
pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak
Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.

Absorsi gula, asam amino, lemak hampir selesai pada saat kimus mencapai
pertengahan jejunum. Besi dan kalsium sebagian besar diabsorbsi dalam duodenum
dan jejunum.
3.

Ileum
Ileum adalah bagian akhir dari usus halus. Ileum memiliki panjang sekitar 2-4
m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum
memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa). Permukaan dinding ileum
dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan permukaan
ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan makanan dapat berjalan dengan
baik. Dinding jonjot usus halus tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk
menyerap zat hara.
Dinding tersebut juga mengeluarkan mucus. Enzim pada mikrovili
menghancurkan makanan menjadi partikel yang cukup kecil untuk diserap. Di dalam
setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran limfa yang menyerap zat hara
dari permukaan jonjot. Vena porta mengambil glukosa dan asam amino, sedangkan
asam lemak dan gliserol masuk ke sel limfa. Bagian akhir ileum biasanya terdapat
dalam pelvis dan darisini melintas ke kranial untuk berakhir pada permukaan media
caecum. Meskipun tidak terdapat garis batas yang jelas antara jejenum dan ileum,
masing-masing memiliki sifat berbeda dan fungsinya.
·

PERBEDAAN JEJUNUM DAN ILEUM

FUNGSI ILEUM
-

-

Fungsi utama adalah untuk menyerap nutrisi dari chyme, atau makanan
dicerna. Hal ini dilakukan dengan bantuan vili, proyeksi yang seperti jari
ditemukan di dinding bagian dalam.
Ada pembuluh getah bening yang disebut lakteal pada vili yang menyerap
lemak dalam sistem limfatik. Lemak ini dicerna kemudian dikeringkan ke

-

-

dalam aliran darah, yang diangkut bersama dengan nutrisi lain, ke hati melalui
pembuluh darah portal. Detoksifikasi terjadi dan nutrisi yang diasimilasi oleh
tubuh.
Fungsi penting lainnya adalah untuk menyerap vitamin B12. Protein dan
peptida dipecah menjadi asam amino dalam ileum.
Membongkar karbohidrat menjadi gula sederhana, dan lipid menjadi gliserol
dan asam lemak untuk dapat dengan mudah diserap oleh tubuh juga
merupakan salah satu fungsinya. Hal ini dimungkinkan karena enzim yang
diproduksi oleh sel-sel pada lapisan ileum.
Terminal ileum adalah bagian terakhir dari anatomi usus kecil. Ini bagian dari
usus kecil menyerap garam empedu yang diproduksi oleh hati.

GAMBAR ILEUM

PERGERAKAN USUS HALUS
—

Pergerakan usus halus : kontraksi segmentasi dan kontraksi pendorong.

—

Kontraksi segmentasi: kimus membelah berkali-kali dalam semenit untuk
meningkatkan pencampuran partikel makanan dengan sekret usus halus.

—

Kontraksi pendorong: kimus didorong oleh gerakan peristaltik. 1cm permenit
pergerakannya.

—

Refleks peristaltik: disebabkan oleh peregangan. Peregangan merangsang reseptor
diikuti kontraksi otot. Proses kontraksi menyebar ke anus dengan gerakan peristaltik.

Katup ileosekalis
—

Fungsi: mencegah aliran balik feses dari kolon ke dalam usus halus.

—

Dinding ileum mempunyai penebalan otot sfingter ileosekal

—

Sfingter ileosekal relaks akibat hormon gastrin yang memungkinkan pengosongan
dengan cepat.

—

Pengaturan sfingter ileosekal: bila sfingter ileosekal teregang, pengosongan kimus
terhambat. Kasus lain pada peradangan apendiks iritasi sfingter ileosekal sangat kuat,
menghambat sempurna pengosongan ileum.

8.Usus Besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5
meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar berisi kuman dengan jumlah
mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi dalam proses pembusukan. Ada beberapa bakteri
yang dapat menghasilkan vitamin B dan K. Kegiatan bakteri-bakteri ini dalam mencerna sisasisa protein dapat menghasilkan bau busuk yang keluar dalam bentuk gas dari dubur. Gas
yang dihasilkan dapat mencapai 2 liter setiap hari.
Proses penyerapan air dan mineral ini ibarat menimba air bersih di dalam saluran got yang
airnya sangat kotor karena di dalam usus besar ini hanya terdapat makanan dalam bentuk
sisa-sisa yang akan dibusukkan dan dibuang ke luar tubuh. Itulah kerja dari usus besar ini.
Di dalam usus besar, makanan hanya akan mengalami penyerapan air dan beberapa garam
mineral. Di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri
saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas makanan akan membusuk yang
selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Jika dalam dinding usus besar seseorang terinfeksi, akibatnya penyerapan air akan terganggu,
sehingga wujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan gejala diare. Apabila
seseorang menahan buang air besar, maka akan menyebabkan penyerapan air yang berlebihan
sehingga feses menjadi keras yang disebut dengan konstipasi (sembelit) yang dapat

menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena sekitar anus yang gejalanya disebut dengan
hemoroid (ambeien).
Fungsi Usus Besar :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses
dari tubuh ddefekasi.
Struktur dan Fungsi

Sekum
Terletak pada perut kanan bawah, sekum adalah struktur berbentuk kantong kecil yang
membentuk bagian pertama dari usus besar. Hal ini terhubung ke bagian terakhir dari usus
kecil (ileum) pada ujung anterior dan usus ascending pada akhir posterior.
Kolon Asenden
Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar dan dimulai dengan usus asenden, yang
disebut demikian karena mulai di dasar perut (kanan) dan bergerak ke atas menuju hati. Ini
berakhir di mana usus besar mulai berubah di samping hati.
Kolon transversum
Kolon asenden mengarah ke kolon transversum yang bergerak dari kanan ke kiri, di perut. Itu
terletak tepat di bawah perut. Selain itu, usus besar transversum juga melekat pada perut oleh
sekelompok dari jaringan yang disebut omentum yang lebih besar. Kemudian beralih ke
bawah pada limpa dan berakhir ke dalam kolon denden.
Kolon desenden
Berjalan ke bawah dari kolon transversum adalah kolon desenden yang terletak di sisi kiri
perut dan berakhir ke bagian terakhir dari usus besar disebut kolon sigmoid.
Kolon sigmoid
Terletak di sisi kiri bawah perut, kolon sigmoid adalah struktur ‘berbentuk S’ bergabung

dengan kolon desenden dan rektum. Bagian dari usus besar dilapisi dengan jaringan otot yang
kuat yang memberikan usus besar kekuatannya untuk mengusir sampah ke dalam rektum.
Rektum
Bagian terakhir dari usus besar disebut rektum. Di sinilah bahan limbah dalam bentuk feses
disimpan sampai diekskresikan keluar dari anus. Ini terdiri dari lapisan mukosa tebal dan
disertakan dengan banyak pembuluh darah.
Apendiks
—

Apendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm (4 inci),
terletak posteromedial caecum kira-kira 3 cm inferior valvula ileosekalis. Appendiks
menghasilkan lendir 1 – 2 ml perhari yang bersifat basa mengandung amilase, erepsin
dan musin. Posisi appendiks bisa retrocaecalis, retroilealis, pelvicum, epiploika,
subsekal, dan pre-ileal, memberikan gambaran klinis yang tidak sama.

—

Apendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum.
Karena pengosongannya tidak efektif dan lumennya kecil, apendiks cenderung
menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi (Apendiksitis). Penyebab paling umum
dari apendisitis adalah obstruksi lumen oleh feses, yang akhirnya merusak suplai
darah dan merobek mukosa yang menyebabkan inflamasi.