Tema Topik Judul dan Kerangka karangan

1

BAB I
PENDAHULUAN
Selama ini, jika kita mengarang, biasanya yang pertama kali harus kita
ditentukan adalah tema. Tema dianggap sebagai sesuatu yang paling sentral dalam
urusan karang mengarang, sedangkan topik dianggap tidak sesentral tema, dan
pada umunnya dibicarakan kemudian.
Ada dua tanggapan umum dengan tema dikalangan masyarakat kita.
Pertama, tema yang pendek. Tema ini umumnya berupa kata atau frasa, misalnya
sebuah film atau lagu yang bertemakan cinta, perjuangan, kesnjangan sosial, dll.
Kedua, tema yang panjang, tema ini biasanya berupa kalimat yang bersifat umum,
misalnya Bersatu Tangguh Berbudaya dan Berkarya, Dengan Semangat Sportifitas
Kita Sukseskan POS (Pekan Olahraga Siswa) ke-12.
Penetapan topik sebelum mulai menggarap suatu tema merupakan suatu
keahlian. Topik mana yang akan dipergunakan dalam sebuah karangan agaknya
bukan merupakan persoalan. Namun seringkali pula justru hal inilah yang menjadi
beban yang tidak kecil bagi kita yang baru mulai menulis. Kita masih kesulitan
dalam menentukan topik apa yang akan kita tulis.

1


2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat
dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi
landasan penulisan suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok
pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal
yang akan digarap menjadi karangan. Topik karangan merupakan jawaban
atas pernyataan masalah apa yang akan ditulis? atau hendak menulis
tentang apa?
Ciri topik pertama-tama harus menarik perhatian penulis sendiri.
Topik yang menarik perhatian penulis, akan memungkinkan pengarang
berusaha secara terus menerus mencari data-data untuk mengucapkan
masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong terus menerus
agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya. Sebaliknya suatu
topik yang sama sekali tidak disenangi akan menimbulkan kesalahan bila
terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga

dalam menemukan data dan fakta untuk memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi.
Cara pertama untuk mempersempit pokok pembicaraan dapat
dilakukan dengan memecah pokok pembicaraan menjadi bagian-bagian
yang makin kecil yang disebut subtopik.
Cara kedua adalah dengan menuliskan pokok umum dan membuat
daftar aspek khusus apa saja dari pokok itu secara berurutan kebawah.
Dari daftar itu dapat dipilih salah satu aspek untuk dijadikan topik
karangan.
Cara ketiga dilakukan dengan mengajukan 5 pertanyaan berikut
mengenai pokok pembicaraan : apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
Pokok pembicaran ditulis diatas, lalu dibawahnya disediakan kolomkolom untuk menjawab kelima pertanyaan itu. Dalam setiap kolom

2

3

dituliskan aspek-aspek khusus dari pokok pembicaraan. Dengan cara itu
akan diperoleh satu aspek untuk diangkat menjadi pokok pembahasan
karangan.

Contoh berikut ini, adalah cara lain untuk mempersempit atau
membatasi topik supaya lebih spesifik dari sebelumnya.
a. Menurut Tempat : Aceh lebih terbatas dari pada Pulau Sumatera. Topik
“Aceh Sebelum Tsunami”.
b. Menurut Waktu : “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan menjadi
“Seni Batik Khas Aceh”
c. Menurut Hubungan Sebab-akibat : “Dekadensi Moral di Kalangan
Muda-mudi” dapat dikhususkan menjadi “Pangkal Utama Timbulnya
Krisis Moral di Kalangan Muda-Mudi”.
Ciri-ciri Topik :
a. Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu
menimbulkan rasa keingintahuan si pembaca.
b. Mencakup keseluruhan isi cerita/tidak boleh menyimpang
c. Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak
d. Topik tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang,
tetapi berbentuk kata yang singkat.
Manfaat adanya Topik :
a. Dapat memahami secara langsung gagasan dalam isi karangan tersebut
b. Dapat memahami keseluruhan maksud dalam isi karangan
c. Dapat mengetahui informasi penting

B. Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,
kepala berita, dan lain-lain, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya
tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian adakalanya
menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga

4

kepala tulisan. Ada juga yang mendefinisikan judul sebagai lukisan suatu
artikel atau juga disebut miniature isi bahasan.
Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu,
judul harus mampu mencerminkan topik atau tema, tidak boleh
menyimpang dari intinya.
Judul bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan
yang lebih jelas atau lebih terarah.
Syarat-syarat judul yang baik ialah :
- Harus relevan/bertalian dengan tema
- Harus “provokatif”/ menarik
- Harus Singkat
C. Tema

Tema berasal dari bahasa Yunani “Thithenai”, berarti sesuatu yang
telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan
persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah
karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga
dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat
suatu tulisan. Penetapan tema sebelum dimulai mengarang sangatlah
penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi
karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan
tujuan yang dirumuskan secara singkat dan wujudnya berupa satu kalimat,
disebut tesis. Tesis dapat juga diartikan sebagai pernyataan singkat tentang
tujuan penulisan. Walaupun tema dan tesis dapat juga diartikan sebagai
pernyataan singkat tentang penulisan. Walaupun tema dan tesis itu
sebenarnya berada didalam pikiran penulis, sebaiknya tetap dirumuskan
secara ekplisit, terutama bagi penulis pemula. Rumusan itu akan
memudahkan penulis menyusun kerangka atau outline karangan. Berbeda
denga tesis, rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh

5


kalimat bersama-sama mengukapkan satu ide (ide karangan). Perhatikan
contoh dibawah ini tentang judul karangan dan maksud atau tujuan yang
dipikirkan oleh penulisnya.
Ciri-ciri tema, antara lain.
a. Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan
yang dikemukakan.
b. Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu
sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.
c. Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain
seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam

cerita, plot cerita,

perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.
Manfaat Tema :
a. Dapat Mengembangkan ide dan gagasan pemikiran secara langsung
b. Dapat secara langsung menggugah isi karangan
c. Dapat memperluas bagian hal yang terpenting
D. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan

penyusunan gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur
hubungan antara gagasan-gagasan yang ada. Melalui kerangka karangan,
pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan
karangan. Dengan cara ini pengarang dapat mengadakan penyesuaian
sebelum menulis.
Kerangka karangan mengandung rencana kerja bagaimana
menyusun karangan. Kerangka akan membantu penulis menggarap
karangan yang logis dan teratur serta memungkinkan penulis membedakan
ide-ide utama dari ide-ide tambahan.

6

Manfaat Kerangka Karangan
a) Mempermudah pembahasan tulisan.
b) Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
c) Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
d) Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
e) Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
f)


Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun

tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka
karangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam
bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan
secara menyeluruh.
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik :
a. Pengungkapan maksudnya harus jelas.
b.

Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.

c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
d. Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.
Macam-macam Susunan Kerangka Karangan
a. Alamiah
Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata
di alam. Oleh karena itu, susunan alamiah dibagi menjadi tiga bagian

utama, yaitu :
1) Berdasar urutan ruang.
Topik yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat : dari
kiri ke kanan, dari timur ke barat, urutan geografis.
Contoh
Topik

: Banjir.

Tujuan

: Untuk mengetahui lokasi banjir.

Tema

: Beberapa lokasi banjir di dunia.

7

2) Urutan waktu.

Bahan-bahan ditulis berdasar tahap kejadian. Setiap peristiwa
hanya menjadi penting dalam hubungannya dengan yang lain.
Contoh
Topik

: Masyarakat

Tujuan

: untuk mengetahui perkembangan masyarakat

Tema

: Perkembangan masyarakat dari zaman ke zaman.

Menyusun Kerangka Karangan berdasarkan Topik
Langkah yang dilakukan pada saat menyusun kerangka karangan
adalah :
1. Menulis semua ide yang behubungan dengan topik karangan
2. Menyeleksi gagasan-gagasan yang di tuangkan.

3. Membuang ide atau gagasan yang tidak penting

8

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Telah sama-sama kita ketahui tadi bahwa tata Bahasa Indonesia
mengarang memerlukan 3 aspek penting yakni, adanya Topik, Tema, dan
Kerangka Karangan. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan,
sedangkan Tema berarti pokok pemikiran, ide atau gagasan. Dan Kerangka
karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusuna gagasan.

Saran
Setiap Mahasiswa diharapkan mampu menulis karangan dengan
menggunakan tiga aspek karangan untuk memperjelas suatu rincian. Dan berhatihatilah dan penggunaan bagian-bagian karangan tersebut agar hasil karangan
dapat terlihat jelas.

8

9

DAFTAR PUSTAKA

Finoza, L. (2003). Komposisi Bahasa Indonesia 2003-2004, Insan Maulia,
Jakarta.
Ahyar, J. (2014). Modul Menulis Karangan Ilmiah, Lhokseumawe.
Groya, K. (1993). Komposisi, Nusa Indah, Surabaya.
Karyanto, B. (2009). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Gramedia
Indonesia, Jakarta.
Widagdo, D. (1997). Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa
Indonesia di Perguruan Tinggi, Gamedia Indonesia, Jakarta.
http://mugnisulaeman.blogspot.com/2012/11/tema-judul-topik-dan-kerangkakarangan.html di akses 05 Maret 2014
http://linlindaantebellum.wordpress.com/matkul-smstr-4/b-indo/tema-topik-judultulisan-dan-kerangka-karangan.html di akses 05 Maret 2014