Aspek Hukum Dalam Bisnis

   Hukum Bisnis

Defnisi

  Hukum : Keseluruhan aturan & kaidah yang ada dalam masyarakat yang di buat oleh pihak yang berwenang dan di dalamnya terdapat sanksi.

  Bisnis : berasal dari business yaitu busy memiliki banyak urusan ( aktiftas )/ perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan baik dilakukan oleh pribadi/perusahaan bersama.

  

Defnisi lain yang memiliki pengertian hampir sama

yaitu.

   Hukum Dagang : istilah ini cakupannya sangat tradisional dan sangat sempit ( karena hanya melingkupi aspek yang terdapat pada KUHD )

   Hukum Ekonomi : cakupannya sangat luas karena berhubungan dengan pengertian ekonomi dalam arti macro dan micro, ekonomi pembangunan & ekonomi sosial, dll.

  

Sedangkan hukum Bisnis penekanannya pada hal-hal

yang modern sesuai dengan perkembangan yang mutakhir.

   Hukum Bisnis : suatu perangkat kaidah yang

  mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan/kegiatan dagang untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

  

Yang termasuk dalam ruang lingkup hukum

bisnis : 

  Kontrak bisnis & perlindungan konsumen

  

  Jual beli & keagenan

  

  Bentuk-bentuk perusahaan & perpajakannya

  

  Penanaman modal asing & sengketa Bisnis

  

Dasar Hukum

  Terdapat dalam KUHD dan KUHPerdata yang mulai berlaku di Indonesia sejak tahun 1848 berdasarkan asas Konkordansi bahkan dasar hukum Bisnis yang tradisional sudah terlebih dahulu ada sampai dengan perundangan yang baru saja di buat ( UU hak tanggungan, UU perburuhan, UU pajak, dll ) Lapangan usaha di bagi menjadi 2 : 

  Sektor Industri : untuk merubah barang

  

  Sektor Perdagangan : membeli barang dengan partai banyak untuk di jual lagi dengan tujuan mencari keuntungan

  

  Sektor jasa : bagian pelayanan ( dokter, pengacara, dll )

  

Hubungan Bisnis

Kontrak merupakan bagian/ salah satu sumber

perikatan.

  Perikatan Kontrak Undang-undang Syarat sah perjanjian ( 1320 BW ) ada 4 : 

  Sepakat Syarat subjektif, jika tidak di  Para pihak cakap penuhi dpt dibatalkan. 

  Jelas objeknya Syarat Objektif, jk tdk di 

  

Hal yang diperbolehkan penuhi maka kontrak

  

Defnisi kontrrak

  Kontrak ialah suatu kesepakatan yang di perjanjikan antara 2/lebih pihak yang dapat menimbulkan/ memodifkasi/menghilangkan hubungan hukum.

  

Asas-asas kontrrak

  Asas kontrak sebagai hukum yang mengatur,peraturan yang berlaku bagi subjek

  hukum, peraturan yang bersifat sebagai hukum mengatur dapat di simpangi oleh peraturan yang di buat oleh para pihak dengan mengaturnya sendiri. Lawannya adalah hukum yang memaksa di mana keberadaannya tidak dapat di simpangi oleh para pihak yang berkontrak.

   Asas kebebasan berkontrak, para pihak pada

  hakikatnya adalah bebas untuk membuat/tdk membuat kontrak demikian juga dengan kebebasan untuk membuat isi kontrak. kebebasan tsb di batasi oleh :

  • Hrs memenuhi syarat sbg suatu kontrak Tidak melanggar ketertiban umum
  • Tidak melanggar kesusilaan
  • >Tidak melanggar UU yg sifatnya mema

   Asas Pacta Sunt Servanda, janji itu mengikat, begitu kontrak di buat maka para pihak akan terikat secara penuh. Bahkan kekuatan mengikat suatu kontrak sama seperti mengikatnya UU.

   Asas Konsensual, kesepakatan adalah awal terbentuknya perjanjian. Pada prinsipnya persyaratan tertulis tdk di syaratkan oleh hukum kecuali utk beberapa jenis kontrak tertentu diantaranya kontrak perdamaian, kontrak pertanggungan, kontrak penghibahan, kontrak jual beli.

  

Asas Obligatoir, jika kontrak di buat maka para

  pihak telah terikat tapi sebatas timbulnya hak dan kewajiban semata sedangkan prestatie belum dapat di paksakan karena kontrak kebendaan belum terjadi. ( serah terima ). Dalam kontrak hukum adat tidak mengakui asas obligatoir karena hukum adat memberlakukan asas kontrak riil ( terang tunai ) yang harus dilakukan di depan pejabat tertentu sekaligus levering ( serah terima ).

  

Syaratr sah yang umum di luar

  

  Kontrak harus di lakukan dengan itikat baik

  

  Kontrak tidak boleh bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku

  

  Kontrak harus dilakukan berdasarkan asas kepatutan

  

  Kontrak tidak boleh melanggar kepentingan umum, jika melanggar salah satu dari 4 prinsip maka kontrak tersebut tidak sah dan cacat hukum

  

Syaratr sah yang khusus

  Syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu

  

  Syarat akta notaris untuk kontrak-kontrak tertentu

  

  Syarat akta pejabat tertentu selain notaris

   Syarat ijin dari pejabat yang berwenang.

FORCE MAJEURE

  Suatu keadaan tertentu di mana pihak debitur dalam suatu kontrak terhalang melakukan prestasinya karena keadaan/peristiwa yang tidak terduga/tidak sesuai dengan saat dibuat kontrak tersebut dimana keadaan/peristiwa tsb tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur, sementara debitur tersebut tidak dalam keadaan itikat buruk.

  

Klasifkasi force majeure

  Force majeure objektif,terjadi pada benda yang meenjadi objek dari kntrak sehingga prestasi tidak

mungkin dipenuhi lagi ( objek terbakar/disambar petir )

   Force majeure subjektif, jika debitur sakit keras/cacat seumur hidup sehingga tidak mungkin lagi melakukan prestasi.

   Force majeure absolut, jika barang yang menjadi objek kontrak tidak mungkin diproduksi lagi karena pabriknya terbakar.

   Force majeure relatif, pemenuhan prestasi

  secara normal sudah tidak mungkin lagi dilakukan namun secara tidak normal (ilegal) masih mungkin dilakukan ( penyeludupan )

   Force majeure permanen, kontrak pembuatan

  lukisan tapi pelukisnya menderita sroke sehingga tidak sembuh lagi dan tidak mungkin melukis lagi.

   Force majeure temporer, prestasi tidak mungkin

  dilakukan untuk sementara waktu tapi nantinya masih mungkin dilakukan.

  

Syaratr-syaratr dalam aktra perjanjian

  Syarat esensial, syarat yang harus ada dalam

  perjanjian, kalau syarat itu tidak ada maka perjanjian tersebut cacat artinya tidak mengikat kepada para pihak ( dlm perjanjian sewa tdk menyebutkan ttg barang & harga sewa )

   Syarat naturalia, syarat yg biasa dicantumkan

  dlm akta jk tdk ada maka perjanjian tetap sah. ( jk tdk mengatur syarat naturalia maka yg berlaku : perundangan/kebiasaan ).

  

  

Penyelesaian sengketra kontrrak

  Jalur pengadilan, hubungan yang terjadi antara para pihak termasuk hub. Perdata. Jk ada sengketa maka di selesaikan sacara perdata yg didahului dgn pengajuan surat gugatan ke PN di wilayah tergugat. Proses awal pemeriksaan dilakukan dgn perdamaian oleh hakim perdata, jk perdamaian berhasil maka akan dibuatkan akta perdamaian yg kekuatan hukumnya sama dengan putusan pengadilan.jk perdamaian tdk berhasil maka sengketa diselesaikan dengan proses biasa yang memekan waktu paanjang, klo tdk puas dengan putusan hakim PN maka dapat mengajukan banding ke PT jk msh tetap tidak puas dengan put. Hakim PT maka msh bisa mengajukan kasasi ke MA.

  

Jalur Arbitrase, alternatif lain yg dpt dilakukan

  melalui lembaga arbitrase yg dibentuk oleh kalangan pengusaha untuk menyelesaikan kemungkinan sengketa yg timbul. LA merupakan jalur musyawarah yg melibatkan pihak ke 3 sbg wasitnya. Arti Arbitrase : proses penyelesaian sengketa oleh seorang hakim yg berdasarkan pd persetujuan pr pihak akan tunduk pd putusan yg diberikan oleh hakim yang mereka pilih. Tidak semua sengketa bisa diselesaikan melalui LA karena hanya masalah keuangan, industri dan

  

Timbulnya perwasitran

  Dengan mencantumkan klausul dlm perjanjian pokok yg berisi bhw penyelesaian sengketa yang mungkin timbul akan diselesaikan dengan peradilan wasit (pactum de compromittendo).

   Dengan perjanjian tersendiri diluar perjanjian pokok, perjanjian ini di buat khusus bila timbul sengketa dalam melaksanakan perjanjian pokok( akta kompromi ) akta ini di buat dalam suatu akta dan ditandatangani para pihak/ dibuat notaris dngn saksi-saksi. Akta kompromis ini berisi pokok dr perselisihan, nama, tempat tinggal pr pihak, juga nama dan

tempat tinggal para wasit, jumlah para waasitnya selalu ganjil.

  

Keuntrungan melalui arbitrrase

  Waktu yang cepat, penyelesaian sengketa secara cepat merupakan hal yang berharga, proses dgn PN akan memakan waktu yg lama, sehingga lembaga arbitrase merupakan suatu sarana yang sesuai dengan dunia bisnis,

   Adanya orang-orang yang ahli, para pihak dapat menunjuk ahli-ahli yg mengetahui masalah yg dipersengketakan sehingga putusan yg diambil didukung pengetahuan yg dalam ( ahli perbankan, dll)

   Rahasia para pihak terjamin, pemeriksaan dan putusan suatu majelis arbitrase dilakukan dengan pintu tertutup sehingga rahasia pr pihak yg bersengketa akan tersimpan dan tidak akan diketahui umum.

  

Prosedur arbitrrase

  Permohonan arbitrase oleh pemohon 

  Pengangkatan arbiter 

  Pengajuan surat tuntutan oleh pemohon 

  Penyampaian 1 salinan putusan kpd termohon 

  

Jawaban tertulis dr termohon diserahkan kpd arbiter

  Salinan jawaban diserahkan kepada pemohon atas perintah arbiter 

  Perintah arbiter agar para pihak menghadap arbitrase 

  Para pihak menghadap arbitrase 

  Tuntutan balasan dari termohon 

  Pemanggilan kembali jika termohon tdk menghadap tanpa alasan yg jelas

   Jika termohon tetap saja tidak menghadap sidang, pemeriksaan diteruskan tanpa kehadiran termohon ( verstek ) dan tuntutan dikabulkan jika cukup alasan utk itu.

  

Jika termohon hadir di upayakan perdamaian oleh arbiter

   Proses pembuktian

   Pemeriksaan selesai dan ditutup ( mak 180 hari ) sejak arbitrase terbentuk

   Pengucapan putusan

   Putusan diserahkan kpd pr pihak

   Putusan diterima para pihak

  

  

  Penyerahan dan pendaftaran putusan ke pengadilan negeri yang berwenang.

  

  Permohonan eksekusi di daftarkan ke panitera pengadilan negeri

  

  Purtusan pelaksanaan eksekusi di jatuhkan

  

  Perintah ketua pengadilan negeri jika putusan tidak dilaksanakan.

  

Eksekusi putrusan arbitrrase

  Eksekusi secara sukarela,ialah eksekusi yg tdk

  memerlukan campur tangan dr pihak pengadilan negeri manapun.melainkan pr pihak melaksanakan sendiri secara sukarela terhadap apa-apa yg telah diputuskan oleh arbitrase yg bersangkutan.

   Eksekusi secara paksa, ialah jika pr pihak tdk

  suka rela melaksanakan eksekusi sehingga diperlukan campur tangan pihak pengadilan utk

  

Penolakan PN trrhdp eksekusi

putrusan arbitrrase

  Arbiter memutus melebihi kewenangan yg diberikan kepadanya,

  

  Putusan arbitrase bertentangan dgn kesusilaan

  

  Putusan arbitrase bertentangan dgn ketertiban umum

  

Arbitrrase intrernasional

  Putusan arbitrase internasional dapat di eksekusi di Indonesia. Yang berwenang melakukan eksekusi putusan arbitrase internasional adalah pengadilan negeri jakarta pusat. Dalam hal ini pengadilan negeri jakarta pusat akan memberikan suatu putusan ketua pengadilan Negeri dalam bentuk “perintah peelaksanaan “ yang dalam praktek dikenal dengan istilah “ eksekuatur “.

  

Syaratr agar putrusan bisa d eksekusi

  Berlaku asas resiprositas, hukum di negara asal arbitrase maupun hukum di negara asal pihak yg menang

  

  Sengketa termasuk ke dalam ruang lingkup hukum dagang

  

  Putusan tidak bertentangan dengan ketertiban umum

  

  Mendapatkan eksekuatur dari ketua Pengadilan Negeri.

  

Tahapan eksekusi

  Tahap penyerahan dari pendaftaran putusan

  

  Tahap permohonan pelaksanaan putusan

  

  Tahap perintah pelaksanaan oleh ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ( eksekuatur )

  

  Tahap pelaksanaan putusan arbitrase

  

Berbagai macam Arbitrrase

  Arbitrase mengikat, putusannya bersifat mengikat dan fnal.jadi mirip dengan putusan pengadilan yang sudah inkracht.

   Arbitrase tidak mengikat, putusannya boleh diikuti atau tidak oleh para pihak

   Arbitrase kepentingan, tidak memutus suatu sengketa tapi para pihak memakai jasa mereka untuk menciptakan provisi dalam kontrak pr pihak

   Arbitrase hak, memberi putusan terhadap sengketa para pihak

   Arbitrase sukarela, arbitrase yang di mintakan sendiri oleh para pihak baik tercantum dalam kontrak atau dalam kontrak tersendiri.

   Arbitrase wajib, diwajibkan oleh UU ( sengketa

   Arbitrase ad hoc, arbitrase yg tidak berbadan tapi hanya berupa penunjukan orang secara bebas oleh para pihak.

   Arbitrase lembaga, arbitrase yang berbadan/memiliki lembaga serta sudah ada aturan main.

   Arbitrase nasional,para pihak yang bersengketa masih dalam cakupan 1 negara.

   Arbitrase internasional, para pihak yang bersengketa berasal dari lintas negara.

   Arbitrase kualitas, menyangkut dengan fakta sehingga arbitrase harus jeli memilah fakta tersebut

   Arbitrase tekhnis, menyangkut hal-hal yang timbul dari penyusunan dan penafsiran kontrak

   Arbitrase umum, berbentuk badan yg memiliki ruang lingkup di semua bidang hukum

   Arbitrase khusus, berbentuk badan yang memiliki ruang lingkup khusus ( arbitrase muamalat )

  

  Ialah suatu tindakan dari orang asing atau badan hukum asing untuk melakukan investasi modal dengan motif untuk berbisnis dalam bentuk apa pun ke wilayah suatu negara lain.

  

Metrode PMA

  PMA secara langsung, dimana pihak asing membeli langsung (tanpa lewat pasar modal ) saham perusahaan nasional atau mendirikan perusahaan baru.

   PMA secara tidak langsung, melalui pembelian saham- saham perusahaan nasional oleh pihak asing lewat pasar modal.

   PMA lewat pemberian pinjaman, pemberian pinjaman oleh pihak asing kepada perusahaan domestik.

   PMA kontraktual, dengan mengandalkan ikatan kontraktual antara pihak asing dengan perusahaan domestik ( lisensi, agency,dll )

  

Proses pendirian PT. PMA

  Tahap penjajakan dan negoisasi, biasanya pihak asing yg ingin menanamkan modalnya di suatu negara akan melakukan penjajakan dan negoisasi

dengan patner usahanya di negara yg bersangkutan.

   Tahap pembuatan MOU, mulai dipikirkan utk menandatangani suatu kontrak pendahuluan utk prusahaan joint venture atau lebih dikenal dgn memorandum of understanding ( MOU )

   Tahap penandatanganan kontrak joint venture, perlu dipikirkan agar pihak tahu apa-apa yg menjadi hak dan kewajibanya.

   Tahap mendapatkan ijin PMA, hal ini diproses melalui badan koordinasi penanaman modal ( BKPM ) untuk mendapatkan kepastian bahwa PMA sesuai dgn policy pemerintah

  

  Tahap pembuatan akta pendirian perusahaan PMA, setelah ijin diberikan maka dilanjutkan dgn pembuatan akta pendirian pada notaris seperti layaknya pendirian PT.

  

  Tahap pengesahan perusahaan oleh menteri kehakiman, agar menjadi suatu PT PMA yang berbadan hukum maka harus mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman.

  

  Tahap pendaftaran perusahaan,

  

  Tahap pengumuman dalam tambahan berita negara, agar dapat diketahui oleh publik.

  

Negatrive listr

  Tidak terhadap semua bidang bisnis dapat dimasuki oleh suatu PMA. Ada bidang-bidang tertentu dimana PT.PMA tidak boleh masuk. Pada prinsipnya bidang-bidang tertentu yang tertutup terhadap PMA adalah a. berbahaya bagi kepentingan umum

  b. bidang yang menjadi jatah pihak tertentu ( bidang yg menjadi jatah perusahaan menengah kecil/koperasi)

  

Kawasan berikatr

  Ada daerah-daerah tertentu yang oleh pemerintah disediakan berbagai kemudahan manakala pihak asing mau menanamkan modalnya di daerah tersebut.kemudahan tsb antara lain :

  Kemudahan pajak a.

  b. Kemudahan bea masuk

  

c. Ketersediaan prasarana dan sarana fsik secara

baik

Selain itu ada juga wilayah di satu negara yg

diprioritaskan penanaman modal asing meskipun tidak dimaksudkan sebagai kawasan berikat misalnya Indonesia pernah mendorong PMA jika dilakukan di kawasan Indonesia Timur.

  

Kemudahan investrasi

  Tersedianya SDA yg baik ( minyak, gas bumi,pertambangan )

  

  Pasar dalam negeri yg luas ( jumlah penduduk )

  

  Upah buruh yg murah

  

  Tdk selalu terjadi gejolak buruh

  

  Kebijakan ekspor yg kondusif

  

  Kebijakan devisa bebass

  

  Letak wilayah yg strategis

  

  Kemudahan pajak dan penghapusan pajakganda

  

  Keamanan dan stabilitass politik

  

  Kemudahan, kebersihan dan transparansi birokrasi

  

  Kepastian hukum dan tersedianya alternatif penyelesai sengketa yang baik

  

  Kebebasan untuk berinvestasi

  

  Ketersediaan penukaran mata uang asing

  

  Akses ke sumber pendanaan dalam negeri

  

  Sarana dan prasarana yg kondusif

  

  Ketersediaan lahan

  

  Pelayanan investasi yg baik

  

Hak Milik Intrelektrual

( HAKI )

   Haki berkaitan dengan aspek tekhnologi ( aspek ekonomi ) haki tidak hanya dibicarakan di Indonesia tapi seluruh bangsa/negara yang memiliki masalah yang sama.

   Haki lahir karena adanya intelektual seseorang sebagai inti, baik melalui daya cipta, rasa dan karsa. Perlindungan hukum terhadap hasil intelektual manusia perlu diperhatikan dengan serius untuk menjadikan karya yang dihasilkan memiliki nilai yang patut dihargai apalagi adanya manfaat yang dapat dinikmati oleh orang lain.

   Haki hanya dapat dinekmati selama jangka waktu tertentu/memberikan izin kepada orang lain utk melakukannya.

   Haki dapat dikelompokkan atas 2 macam : a.

  

Hak milik industri : patent, merk, desain produk industri

b. Hak cipta

   Hak Cipta, ialah hak khusus yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang yang telah menciptakan sesuatu berdasarkan pemikiran/keahliannya dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra.

   Dasar hukum Hak cipta : UU no.19 tahun 2002

   Sifat hukum hak cipta : a.

  Hak cipta dianggap sebagai benda yg bergerak dan immaterial yg dapat dialihkan kpd pihak lain.

  b.

  Hak cipta harus dialihkan dgn akta tertulis baik notaris/akta dibawah tangan ( pewarisan,hibah,wasiat,dijadikan milik negara,perjanjian ) c.

  Hak cipyta tidak dapat disita krn berhubungan dgn sifat ciptaan merupakan hak pribadi yg menjadi satu dgn penciptanya walaupun sudah meninggal.

   Pendaftaran ciptaan dan sanksi hukum :

  

Jika ciptaan didaftarkan maka orang yg mendaftarkan

dianggap sebagai penciptanya sampai dapat dibuktikan sebaliknya di muka pengadilan.

Pendaftaran ciptaan dalam UU hak cipta dilakukan secara pasif

artinya semua permohonan pendaftaran diterima dengan tidak terlalu mengadakan penelitian mengenai hak pemmohon kecuali jika sudah jelas ada pelanggaran hak cipta.

Pendaftaran ciptaan diselenggarakan di Dep Keh. Cq direktor

jendral Hak cipta, paten dan merek dan diumumkan dalam suatu daftar umum ciptaan yg dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dipungut biaya.

  

Ciptaan yang tdk didaftarkan akan lebih sukar dan memakan

waktu utk pembuktiannya jk terjadi sengketa mengenai hak cipta

Pendaftaran dianggap telah dilakukan saat diterimanya

permohonan pendaftaran secara lengkap

Pelanggaran trhdp hak cipta dapat dikenasi sanksi pidana dan

perdata.

  

Merek

  Ialah tanda berupa gambar, nama, kata,angka, susunan warna/kombinasi dari unsur tsb yg memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

  

  Hak atas merek : hak eksklusif yg diberikan oleh negara kepada pemilik merek yg terdaftar dalam daftar umum merek utk jangka waktu tertentu dgn menggunakan sendiri merek itu/memberikan kepada pihak lain utk mempergunakannya.

  

  Agar hak eksklusif dapat dilindungi oleh hukum maka pemilik merek dapat

   Unsur-unsur yg dapat menyebabkan tidak dapat didaftarkan merek antara lain :

  

a. Merek tsb bertentangan dgn UU yg

berlaku/kesusilaan, moral agama.

  b.

  Merek tsb tidak memiliki daya pembeda c. Telah menjadi milik umum

  

d. Memiliki persamaan pd pokok/keseluruhannya dgn

merek milik orang lain yg telah lebih dahulu didaftarkan

e. Memiliki persamaan pd pokok/keseluruhan dgn

merek yg sudah terkenal milik pihak lain f.

  Menyerupai nama/singkatan nama, bendera, lambang/simbol lembaga nasional/internas, kecuali atas izin tertulis dr pihak yg berwenang g. Menyerupai tanda/cap/stempel resmi yg digunakan oleh negara/lembaga pemerintahan kecuali atas izin tertulis dr pihak yg berwenang.

  

  Dasar hukum merek : UU no.15 tahun 2001

  

  Perlindungan hukum atas merek terdaftar berlaku untuk 10 tahun dan dapat diperpanjang dalam jangka waktu yang sama.

  

  Lisensi merek : izin yg diberikan pemilik merek terdaftar kepada seseorang/beberapa orang/badan hukum utk menggunakan merek yg bersangkutan.

  

  Alasan dihapusnya merek :

  

a. Jika tidak digunakan selama 3 tahun

  berturut-turut/lebih dalam perdagangan barang/jasa

  

b. Merek digunakan utk barang/jasa yg tidak

  sesuai dgn peruntukan yg dimintakan pendaftaran

  

Patrentr

  Ialah hak khusus yg berupa penemuan baru yang dapat diterapkan dalam bidang perindustrian yang diberikan negara kepada para penemunya atas temuannya dibidang tekhnologi selama waktu tertentu.

   Penemuan disini ialah suatu kegiatan pemecahan masalah yg spesifk di bidang tekhnologi yg dapat terwujud dalam :

  a. Proses b.

  Hasil produksi

  c. Penyempurnaan dan pengembangan proses

  

d. Penyempurnaan dan pengembangan hasil

produlsi

   Dasar hukum hak Patent : UU no. 14 tahun 2001

  

  Penemuan yang tidka dapat dimintakan hak patent :

  

a. proses/produk yg pengumuman &

  pelaksanaan bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum atau kesusilaan

  

b. Metode pemeriksaan, perawatan,

  pengobatan dan atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan hewan

  

c. Teori & metode di bidang ilmu pengetahuan

  dan matematika Semua makhluk hidup kecuali jasad renik d.

  

e. Proses biologis yg esensial utk memproduksi

  tanaman/hewan kecuali proses non biologis/

   Permohonan patent diajukan ke departemen pemerintah. Departeman tsb dapat menerima/menolak permohonan pendaftaran patent. Jika permohonan diterima maka terbitlah apa yg disebut “ sertifkat patent “ yang berfungsi sebagai bukti hak atas patent.

   Jika permohonan ditolak mka pihak pemohon dapat mengajukan gugatan penolakan tsb ke tingkat banding yaitu komisi banding yang merupakan badan khusus yang independen dan berada di lingkungan departemen.

   Pemilik paten dapat memberikan lisensi kepada orang lain : memberikan izin kepada orang lain utk menikmati manfaat ekonomi dr paten berdasarkan suatu perjanjian dalam jangka waktu dan syarat tertentu