PERCOBAAN II FLIP-FLOP PENAHAN

  PERCOBAAN II FLIP-FLOP & PENAHAN KELOMPOK : VI ( ENAM ) LABORATORIUM LISTRIK DASAR DAN ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2003

  

LEMBAR PENGESAHAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa: NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002 ASRIADY 033 21 00 FARIDA ISLAMYAH 033 21 00 ACHNAN SEWANG 033 21 00 AMRIN H. SAID 033 21 00

  Benar telah melaksanakan praktikum II pada laboratorium Telekomunikasi Dan Digital Universitas Muslim Indonesia Makassar. Laporan Flip-flop dan

penahan ini telah diperiksa oleh koordinator asisten praktikum II.

  Laboratorium Telekomunikasi Dan Digital Universitas Muslim Indonesia.

  Makassar, Mei 2003 Disetujui oleh Diperiksa Oleh

  Koordinator Asisten Asisten

   (Ir. JUSLAM) (FAUZIAH DAHRI)

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

  Peningkatan kwalitas dari mahasiswa bukan saja dari banyaknya kwalitas mahasiswa itu sendiri mendapatkan teori tetapi diperlukan juga beberapa percobaan atau praktek, praktek yang dapat menunjang keyakinan mereka akan kebenaran teori-teori yang mereka sedang pelajari.

  Sehubungan dengan itu praktikum ini juga dipelajari oleh mahasiswa yang ada pada krs mereka, maka hal itu sangatlah berhubungan antara satu sama lain. Maka dengan adanya praktikum ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami bentuk bidang ilmu yang sedang mereka geluti.

  Adapun percobaan yang dibahas kali ini yaitu : “Flip-flop dan

  Penahan”

  Selain sebagai wadah pembuktian teori-teori yang mereka dapatkan dibangku kuliah juga sebagai penyalur aspirasi pemikiran mereka dan sarana peningkatan bakat.

  1.2 TUJUAN PERCOBAAN

  Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu merangkai dan membuktikan tabel kebenaran untuk beberapa jenis flip-flop dan penahan:

  a). Penahan RS b). Penahan D

  c). Flip-flop JK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 TEORI DASAR Flip-flop adalah nama lain bagi multivibrator bistabil, yakni multivibrator yang keluarannya adalah suatu tegangan rendah atau tinggi, 0 atau 1. Keluaran ini tetap rendah atau tinggi. Untuk mengendalikan keadaan suatu

  flip-flop harus dimasukkan keadaan-keadaan pemicu seperti terlihat pada gambar 1.

  Flip-flop adalah rangkaian digit yang mempunyai 2 jalan keluaran. Sinyal-sinyal yang ada di keluaran tersebut berlawanan satu sama lain. Jika keluaran yang satu berlogika tinggi, maka keluaran yang lain berlogika rendah. Salah satu jalan masuknya ditandai dengan R (reset), sedang yang lain ditandai dengan S (set). Terkadang ditambahkan jalan masuk ke tiga yakni T (trigger).

  Flip-flop merupakan piranti yang memiliki dua keadaan stabil (bistable), dan karena itu sering juga dinamai multivibrator bistable. Karena keadaan ini, maka flip-flop juga dinamakan sebagai elemen dasar memori untuk menyimpan informasi biner 0(low) dan 1(high). Piranti ini akan tetap bertahan pada salah satu dari dua keadaan itu (0 atau 1) sampai adanya pemicu yang membuatnya bergantian keadaan.

  Penerapan penting lainnya adalah sebagai pembagi dua, yakni keluaran dari setiap flip-flop ini merupakan seperdua dari frekwensi sinyal Untuk mempelajari cara kerja suatu flip-flop, maka cara yang terbaik adalah dengan mempelajari rangkaian dasar yang membangun sebuah flip- flop elementer yang dibangun dari beberapa resistor dan transistor. Dari rangkaian dasar ini akan dapat dipahami nantinya mengapa sampai kondisi

  

pacu dalam istilah teknik digital itu terlarang untuk digunakan. Rangkaian

  flip-flop dasar dapat dilihat pada gambar berikut:

  

5 V

6 K

  6 K Q Q 1 0 0 K 1 0 0 K 2 3 C 9 0 1 3

  2 3 C 9 0 1 3 T R 1 T R 2 1 0 0 K S 1 0 0 K R

  G a m b a r 1 . R a n g k a i a n D a s a r F l i p - f l o p

  Masukan kendali S dan R bila rendah (0V) atau tinggi (+5V). Masukan set (S) yang tinggi akan menyebabkan TR1 menjadi jenuh (Q1=0V). Oleh karena Q1=0, maka basis TR2 tidak mendapat bias maju, sehingga TR2 terpancung (Q2=5V). Ketika keadaan ini tercapai, maka rangkaian flip-flop S telah kembali ke 0V. Hal ini terjadi pada basis TR1 tetap mendapat bias maju dari tegangan keluaran Q2, sehingga keadaan tersebut tetap berlaku hingga masukan reset diberi logika 1 (dihubungkan ke 5V).

  Masukan reset (R) yang tinggi akan mendorong TR2 menjadi jenuh (Q2=0V). Ketika keadaan ini tercapai, maka rangkaian flip-flop akan bertahan pada keadaan ini (yakni Q2=0V/low) hingga masukan set diberi logika 1 (dihubungkan ke 5 V).

  Sebuah flip-flop dapat juga dibangun dari beberapa gerbang NAND, NOR dan beberapa gerbang lain. Salah satu contohnya seperti dibawah ini.

  S Q S Q E Q R

  Q G a m b a r 2 . P e n a h a n R S

  R ( s t r o b e )

  G a m b a r 3 . P e n a h a n R S d e n g a n m a s u k a n e n a b l e

  Keadaan “pacu” pada flip-flop RS dapat dihilangkan dengan mengadakan sedikit modifikasi. Hasilnya adalah flip-flop jenis baru yang dikenal sebagai “penahan D” (D latch).

  S Q Q E

  

G a m b a r 4 . R a n g k a i a n P e n a h a n D

Flip-flop juga dapat dirangkai untuk membangun sebuah pencacah.

  Dalam hal ini flip-flop yang ideal digunakan adalah flip-flop JK. Simbol flip-flop JK ditunjukkan pada gambar 5 dibawah. Flip-flop JK yang tersedia dipasaran dalam bentuk IC diantaranya adalah 7476. IC ini mengandung dua buah flip- flop JK yang dilengkapi dengan preset dan clear.

  S E T J Q G a m b a r 5 . S i m b o l F l i p - f l o p J K

  K Q C L R

  Nilai J dan K menetukan apa yang dilakukan flip-flop JK pada saat pinggiran pulsa lonceng berikutnya tiba. Bila kedua input flip-flop rendah, flip- flop tetap dalam keadaan terakhirnya bila J rendah dan K tinggi, flip-flop direset. Jika J tinggi dan K rendah, flip-flop diset. Bila keduanya tinggi flip- flop togel.

BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM III.1 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

  a). Catu daya

  b). Multimeter

  c). Transistor 2SC9013 2(dua) buah

  d). Led merah 2(dua) buah

  e). IC TTL 7400

  f). Resistor

  III.2 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

  1. PENAHAN RS

  S Q Q R

  2. PENAHAN RS DENGAN MASUKAN ENABLE

  S Q E Q R

  3. RANGKAIAN PENAHAN D

  S Q Q E

  4. SIMBOL FLIP-FLOP JK

  S E T J Q K Q C L R

III.3 PROSEDUR KERJA

PENAHAN RS

  1. Memperhatikan gambar diatas dan mengisi tabel kebenaran

  2. Menerapkan masukan-masukan dalam tabel lalu mencatat dan mengamati keluarannya.

  3. Membandingkan hasil pengamatan dengan prediksi.

  a). Jika keluaran A tinggi dan keluaran A rendah, maka flip-flop berada dalam kondisi set. bagaimana kondisi masukan S guna menghasilkan kondisi keluaran tersebut. tinggi dan keluaran A rendah, maka flip-flop berada pada kondisi reset. Bagaimana kondisi masukan R guna c). Bagaimana level logika yang ditunjukkan pada keluaran piranti ini ketika kedua masukannya rendah.

b). Jika keluaran A

  d). Apa kesimpulan yang lain yang dapat ditarik dari kondisi-kondisi masukan yang diterapkan?

PENAHAN RS TERGERBANG

  Pada gambar 3 diatas terlihat sebuah rangkaian penahan RS yang dilengkapi sebuah masukan enable.

  1). Membuat prediksi tabel kebenaran untuk keluaran rangkain tersebut. 2). Membuat rangkaian tersebut. 3). Menyambung catu daya dan membuktikan prediksi tadi 4). Apakah masukan enable tersebut aktif tinggi atau rendah untuk bisa melewatkan data pada masukan-masukan S dan R untuk menghasilkan efek keluaran. 5). Apakah masukan-masukan R dan S aktif tinggi atau rendah ? 6). Kondisi-kondisi masukan yang mana yang tidak dibolehkan untuk rangkaian ini.

  PENAHAN D

  Pada gambar 4 diatas ditunjukkan sebuah penahan D yang 1). Membuat tabel kebenaran dari rangkaian tersebut.

  2). Apakah masukan enable yang terpasang itu aktif tinggi atau rendah? 3). Memasang sinyal level TTL dengan frekwensi 1 Hz pada masukan D.

  4). Menyambung sebuah rangkaian LED untuk memonitor masukan dan keluaran rangkaian penahan tersebut.

  5). Memasukkan enable dipasang berlogika tinggi. 6). Menghidupkan rangkaian dengan menghidupkan catu daya. 7). Mengamati hubungan antara masukan D dan keluaran A. mencatat pengamatan.

  8). Membiarkan catudaya terpasang dan mengubah masukan enable dari tinggi ke rendah. Apa efek yang terjadi untuk masukan D terhadap keluaran A ketika memasukkan enable rendah? 9). Membuat rangkuman kejadian atas operasi penahan D.

  FLIP-FLOP JK 1). Mempelajari data sheet dan tabel kebenaran dari IC 7476.

  keadaan tinggi ketika dimasukkan detak. 3). Apa yang terjadi pada keluaran 7476 bila keadaan masukan dirubah jika clock sedang tinggi? 4). Membandingkan kemungkinan-kemungkinan kombinasi masukan pada tabel kebenaran dengan hasil pengamatan dan membuat ringkasan pengamatan.

BAB IV HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN PENAHAN RS MASUKAN KELUARAN TERUKUR PREDIKSI KELUARAN R S Q Q Q Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

PENAHAN RS TERGERBANG

  1

  1

  1

  1 PENAHAN D MASUKAN KELUARAN TERUKUR PREDIKSI KELUARAN D E Q

  Q

  Q

  Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  MASUKAN KELUARAN TERUKUR PREDIKSI KELUARAN R S E Q

  Q

  1

  Q

  Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

FLIP-FLOP JK

  KELUARAN PREDIKSI MASUKAN TERUKUR KELUARAN

  Q Q

  J K CLK Q Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1 KELUARAN PREDIKSI MASUKAN TERUKUR KELUARAN

  Q Q

  R S E Q Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

V.2 ANALISA DATA HASIL PERHITUNGAN

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1 Masukan R = 1 dan S = 1 maka untuk keluaran Q = 0 dan

  Q

  = 1, karena keluaran Q rendah dan

  

Q

  tinggi maka flip-flop dalam kondisi reset.

  S Q Q R

  1

  PENAHAN RS MASUKAN KELUARAN TERUKUR PREDIKSI KELUARAN R S Q

  Q

  1

  Q

  Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

PENAHAN RS TERGERBANG

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1 Masukan R = 1, S = 1 dan masukan E = 0 maka keluaran yang dihasilkan untuk Q = 1 dan

  Q

  = 0. Karena Q tinggi dan

  Q

  rendah maka flip-flop dalam keadaan set.

  E S R

Q

Q

  1

  MASUKAN KELUARAN TERUKUR PREDIKSI KELUARAN R S E Q

  Q

  1

  Q

  Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  PENAHAN D

  KELUARAN PREDIKSI MASUKAN TERUKUR KELUARAN

  

Q Q

  D E Q Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1 S

  Q Q E

  Apabila E = 1 maka kondisi Q ditentukan oleh masukan D jika D = 1 maka Q = 1. Masukan D = 0 dan E = 1 maka keluaran yang dihasilkan

  Q untuk Q = 0 dan = 1.

FLIP-FLOP JK

  S E T J Q K Q C L R

  KELUARAN PREDIKSI MASUKAN TERUKUR KELUARAN

  Q Q

  J K CLK Q Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1 Masukan J = 0 dan K = 0 dan diberi masukan 1 maka keluaran yang dihasilkan

  Q untuk Q = 0 dan = 1. MASUKAN KELUARAN TERUKUR PREDIKSI KELUARAN R S E Q

  

Q

  1

  Q

  1 masukan R = 0 dan S = 0 diberi masukan E = 0 maka keluaran yang dihasilkan Q = 0 dan

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  Q

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  Q

  = 1

BAB V PENUTUP V.1 KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan flip-flop dan penahan maka kami dapat

  menyimpulkan

  • Bila kedua input flip-flop rendah, flip-flop tetap dalam keadaan terakhirnya bila J rendah dan K tinggi, flip-flop direset. Jika J tinggi dan K rendah, flip-flop diset. Bila keduanya tinggi flip-flop togel.
  • Pada rangkaian penahan RS dengan enable = 0 outputnya Q = 0

  Q

  dan = 1 ini berlanjut terus hingga masukan enable = 1 barulah outputnya berubah.

  Pada rangkaian penahan D outputnya Q = 0 dan = 1 ini berlanjut terus hingga masukannya D = 1 dan E = 1 barulah outputnya akan

  • Q

  Q berubah Q = 1 dan = 0.

V.2 SARAN

  Sebaiknya alat yang sudah tidak layak digunakan lagi sebaiknya diganti atau diperbaiki agar pengambilan data tidak salah.

V.3 AYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCOBAAN

  Surah AL QAMAR ; 49 Artinya : Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukurannya.

  Keterangan ayat : Segala sesuatu dengan aturannya adalah kata yang bisa kita semakan dengan tegangan terukur.

DAFTAR PUSTAKA

  • Praktikum II Penuntun, Ir Amir Ali MT dan TIM Asisten Universitas Muslim

  Indonesia Makassar 2003

  • Prinsip-Prinsip Dan Penerapan Digital, Malvino, Erlangga, 1987.