LAPORAN TUGAS CISCO PACKET TRACER
LAPORAN
TUGAS CISCO PACKET TRACER
MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER
Dosen : Herry Priyanto ST, MT
Disusun Oleh :
Syarif Ilyasha
D1041141036
Ridha Aditya
D1041141046
Andri
D1041141060
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2015/2016
A.
TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum mata kuliah Jaringan Komputer dengan menggunakan
software ‘Cisco Packet Tracer’ ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami tentang Jaringan Komputer dan Implementasinya
2. Memahami penggunaan software jaringan khususnya, software ‘Cisco Packet Tracer’
3. Memahami tentang topologi topologi Jaringan Komputer
4. Mensimulasikan konfigurasi sebuah jaringan pada kehidupan nyata
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan yang diperlukan dalam praktikum Jaringan Komputer ini adalah :
1. Sebuah PC atau Laptop
2. Software Jaringan ‘Cisco Packet Tracer’
C.
LANDASAN TEORI
1. ROUTER
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing
terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis
OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data
dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan
router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang
memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan
berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan
router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan
masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan
yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan
yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar
ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya.
Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia
dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan
komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke
Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL).
Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1,
atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan
penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa
router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan
packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja
jaringan.
CARA KERJA ROUTER
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah
berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu
network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
2. SWITCH
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer.
dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan. Switch mengenal MAC
Adressing shingga bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan ke mana.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan
kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam
switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan
koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang
melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding
berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu
area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama
seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port
bridge.
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain
dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan.
Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan
komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang
sudah terpasang pada jaringan.
Fungsi Switch adalah untuk melakukan bridging transparan sebagai penghubung
segmentasi dari banyak jaringan dengan mem-forward berdasarkan alamat MAC. Switch juga
sebagai penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
CARA KERJA SWITCH
Cara Kerja Switch yaitu menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan. Switch memeriksa satu persatu paket untuk mengetahui adanya
kerusakan pada paket tersebut dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Switch
mengalokasikan bandwidth secara penuh untuk setiap portnya. Komputer pengguna akan selalu
memiliki bandwidth secara penuh seberapapun komputer yang ada. Switch bekerja di lapisan
Data Link dan Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch
melakukan transmisi secara 2 arah (Full duplex).
3. SERVER
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam
sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM
yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi
jaringan atau network operating system.
Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap
jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak
(printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan
arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server,
FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel
layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap
layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien.
Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan
server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan
perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol
DHCP itu sendiri.
Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan
Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan
Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card.
Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau
sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer
client ke Internet.
4. WIRELESS ACCESS POINT / ACCESS POINT
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena
untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP)
clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel
secara wireless. Wireless Access Point (WAP/AP) adalah alat yang digunakan untuk
menghubungkan alat-alat dalam suatu jaringan, dari dan ke jaringan Wireless.
Access point, akses point, disingkat dengan AP. Suatu tempat yang menjadi pusat dari
beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari sudut
pandang koneksi telepon, Access Point adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari
pelanggan telepon terkoneksi.
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak
Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
Wireless Access Point. Seperti juga namanya WAP berfungsi untuk mengakses jaringan
yang ada di daerah internal dari sebuah Jaringan LAN. Contohnya dalam jaringan lokal atau
LAN kita membuat penamaan IP 192.168.0.1 otomatis dalam access point kita akan
memforward IP 192.168.0.xxx pada client dengan kata lain kita akan masuk jaringan lokal
tertentu. Sebagai info untuk dalam jaringan kita sebaiknya harus diberikan proteksi yang sangat
ketat dengan cara penggabungan angka dengan numerik contoh : D3S3MB3RBR4V0.
Hotspot merupakan salah satu penerapan WIreless Acces Point yang paling umum,
dimana klien nirkabel dapat terhubung ke internet tanpa memperhatikan jaringan tertentu yang
telah mereka sambungkan saat itu. Di kota kota besar atau di daerah tertentu hotspot umumnya
disediakan dalam rumah makan, perpustakaan, stasiun, atau daerah publik lainnya yang
memungkinkan banyak orang untuk dapat terus tersambung ke jaringan internet.
CARA KERJA ACCESS POINT
Wireless Access Point pada dasarnya bekerja pada teknologi sirkuit yang dibuat oleh
komputer pribadi Anda, router dan perangkat jaringan nirkabel seperti wireless access point. Ini
mulai bekerja ketika mengaktifkan sistem operasi Anda dan kemudian menghubungkannya
dengan jaringan nirkabel dan ketika anda masukkan URL dalam jendela browser Anda yang
mendukung wireless access point Anda.
Kemudian langkah ini informasi terhadap server gerbang jalan WAP, tempat pengolahan
atau menerjemahkan data yang dilakukan. Ini gerbang WAP Server cara menerjemahkan data
dari format sederhana untuk HTTP formatr dan setelah terjemahan mengirimkannya ke situs web
dengan bantuan router yang terhubung.
Ketika situs web menerima data yang diterjemahkan, ia akan mengubahnya menjadi
dokumen HTML, di sini mengirim dokumen ini lagi ke server wireless access point yang
mengubah dokumen ke format baru, kali ini format akan WML.
Kemudian data ini dikonversi dengan bantuan router kirim ke antena terdekat. Sekarang
dengan bantuan antena radio gelombang melanjutkan routing data diterjemahkan dan
mengirimkannya akses nirkabel perangkat jalur, menerima data dan tampilan pada layar dengan
bantuan dari jendela browser.
D.
1.
LANGKAH KERJA
SIMULASI MEMBUAT JARINGAN SEDERHANA
1. Persiapkan 2 buah PC dan 1 buah Switch
2. Pasang kabel penghubung antara PC 0 ke Switch dan PC 1 ke Switc
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
Double click pada PC 0 sehingga muncul jendela baru, seperti berikut
4. Click pada tab Desktop sehingga muncul tampilan sebagai berikut
5. Click pada tab IP Configuration, untuk mengatur alamat IP pada PC 0
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
Akan muncul kotak seperti dibawah
7. Isikan Alamat IP dan Subnet Mask pada PC 0 dengan alamat seperti dibawah ini dan
kosongkan kolom Default Gateaway dan DNS server
8. Lakukan hal serupa pada PC 1 tetapi dengan konfigurasi alamat IP yang berbeda dengan
PC 0, tetapi Subnet Mask nya biarkan sama. Selain itu tetap kosongkan kolom Default
Gateaway dan DNS server
9. Setelah mengkonfigurasi IP maka 3 buah device tersebut akan saling terhubung ditandai
dengan dot / node yang berwarna hijau
10. Untuk melakukan testing pada jaringan tersebut, kita dapat melakukan “ping”
11. Caranya dengan double clik salah satu dari dua PC (antara PC 0 atau PC 1) dan clik pada
tab Desktop (Seperti pada langkah 4)
12. Kemudian pilih tab Command Prompt dan akan muncul jendela seperti di bawah ini
13. Kemudian ketik “PING (alamat IP tujuan) “ ; Contoh nya adalah ‘PING 192.168.123.2’
maka jaringan kita telah terhubung, akan jadi seperti di bawah ini
2.
SIMULASI MEMBUAT JARINGAN NIRKABEL SEDERHANA
1. Persiapkan 2 buah PC dan 1 buah Access Point
2. Double click pada PC 0, dan matikan PC 0 dengan menekan tombol power
3. Setelah device PC0 dimatikan, ganti module (network interface) default Fast-Ethernet
(kabel) menjadi module untuk menerima sinyal wireless (nirkabel) bernama LinksysWMP300N. Pada gambar , lokasi module ditandai dengan kotak warna hijau. Caranya
dengan melakukan drag n drop.
4. Setelah module telah dibuang, pada list modules sebelah kiri, drag n drop LinksysWMP300N menuju tempat module sebelumnya terpasang. Sehingga network interface
PC0 sekarang adalah WLAN Card, dan siap untuk menerima paket di jaringan pada
medium wireless.
5. Masih di jendela properties PC0, Lanjutkan ke tab Config. Pada menu sebelah kiri bagian
Interface, klik Wireless. Cari field bertuliskan IP Configuration dan pada radio button,
pilih Static. Isikan IP address untuk PC0 menjadi 192.168.123.1 subnet mask
255.255.255.0. Ilustrasi langkah 5 ini akan terlihat seperti gambar berikut ini
6. Lakukan hal yang sama untuk worstation PC1 tetapi dengan IP address berbeda. Untuk
contoh kali ini isikan dengan 192.168.123.2
7. Jika konfigurasi pada kedua workstation sudah dilakukan, PC0 sudah terkoneksi dengan
PC1 melalui jaringan nirkabel. Hasilnya bisa dilihat pada gambar.
8. Untuk menguji koneksi antara dua node tersebut menggunakan utilitas “ping”. Untuk
memulai ping dari PC0 menuju PC1, double-klik PC0 sehingga muncul jendela
properties untuk PC0, kemudian pilih tab Desktop, selanjutnya pilih menu Command
Prompt sehingga muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
9. Lakukan “ping” dengan cara mengetikkan: ping [ip_address_tujuan]
Untuk melakukan ping menuju PC1 yang memiliki IP address 192.168.123.2 adalah
dengan cara mengetikkan: ping 192.168.123.2
Dari hasil perintah yang anda lakukan akan dihasilkan output seperti ini:
3.
SIMULASI MEMBUAT SERVER HTTP PADA JARINGAN
1. Persiapan simulasi server HTTP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 1
buah workstation dan 1 server yang terhubung langsung dengan kabel --tipe cross-sehingga terlihat seperti gambar di bawah ini
2. Lakukan konfigurasi IP address pada PC0 seperti yang telah dijelaskan di bagian
sebelumnya (SIMULASI MEMBUAT JARINGAN SEDERHANA).
3. Lakukan konfigurasi IP address pada Server0. Langkah-langkah mengkonfigurasi IP
address untuk tipe Server-PT pada Cisco Packet Tracer sama dengan workstationnya
(PC-PT).
4. Double-klik Server0 sehingga jendela properti Server0 muncul. Pindahkan ke tab
Config. Pada menu kiri bagian Services, pilih HTTP. Pastikan radio button service
HTTP pada pilihan On. Anda juga bisa mengubah halaman homepage Server 0,
dengan cara mengubah script HTML yang ada sesuka anda. Ilustrasi konfigurasi bisa
dilihat di gambar di bawah ini.
5. Untuk melakukan browsing pada HTTP, Double-klik PC0 sehingga muncul jendela
properties PC0. Pilih tab Desktop.
6. Pada daftar menu, pilih Web Browser. Ketika jendela web browser muncul, ketikkan
IP address Server0/Server HTTP (192.168.123.2) di field URL. Sesaat setelah itu
akan dihasilkan tampilan halaman web pada Server0 di web browser PC0. Gambar
ini memperlihatkan hasil akhirnya.
4. SIMULASI MEMBUAT SERVER DHCP PADA JARINGAN
a. Simulasi server DHCP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 5 buah workstation, 1
switch, dan 1 server.
b. Klik Server0, Pilih tab Config. Pada menu Interface, pilih Fast-Ethernet. Pada bagian IP
Configuration, isikan dengan IP address server, contoh 192.168.123.1 dan subnet mask
255.255.255.0.
c. Di jendela properties Server0 pada menu Services, pilih DHCP. Pastikan service DHCP On.
Isikan blok IP address yang akan diberikan* IP oleh DHCP Server. Pada Start IP Address
isikan dengan 192.168.123.19, dan pada Maximum Number of Users=5. Hal ini berarti setiap
host yang request IP pada DHCP Server akan mendapatkan IP address mulai
dari range
192.168.123.19 - 192.168.123.23 Untuk field Default Gateway dan DNS Server biarkan kosong.
d. Klik PC0 hingga muncul jendela properties PC0. Pilih tab Desktop. Pada menu yang ada,
pilih menu IP Configuration. Pastikan pilihan radio button pada pilihan DHCP. Setelah
konfigurasi selesai, silahkan mengecek konfigurasi IP pada PC0 yang sebelumnya telah di-set
ke DHCP. Terlihat IP address yang diberikan oleh DHCP Server adalah 192.168.123.19
lengkap dengan subnetnya 255.255.255.0. Lakukan hal yang sama terhadap PC1, PC2, PC3,
dan PC4.
e. Hasil akhir.
5. SIMULASI MEMBUAT SERVER DNS PADA JARINGAN
a. S
i
m
u
l
a
s
i
server DHCP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 1 workstation, 1 switch, dan 2
server
b. Lakukan konfigurasi IP (statik) sebagai berikut:
-
Pada Server0 : IP Address 192.168.123.1 dan Subnet Mask 255.255.255.0
c. Lakukan konfigurasi IP (statik) sebagai berikut:
-
Pada Server1 : IP Address 192.168.123.2 dan Subnet Mask 255.255.255.0
d. Lakukan konfigurasi IP (statik) sebagai berikut:
-
Pada PC0 : IP Address 192.168.123.3, Subnet Mask 255.255.255.0 dan DNS Server
192.168.123.2
e. Aktifkan layanan HTTP pada Server0. klik Server0 sehingga jendela properti Server0
muncul. Pada menu kiri bagian Services, pilih HTTP. Pastikan radio button service HTTP
pada pilihan On. Anda juga bisa mengubah halaman homepage Server0, dengan cara
mengubah script HTML yang ada sesuka anda.
f. Klik Server1 hingga muncul jendela properties Server1. Pada menu Services, pilih DNS.
Pastikan service DNS pada radio button adalah On. Pada field domain name isi dengan nama
domain tertentu. Misalnya: ptkkeren.com. Pada field IP address isi dengan IP address
Server0/HTTP Server (192.168.123.1). Setelah itu klik Add untuk memasukkannya ke
dalam host record DNS Server.
Klik PC0 sehingga muncul jendela properties PC0. Pilih tab Desktop. Pada daftar menu, pilih Web
Browser. Ketika jendela web browser muncul, ketikkan IP address Server0/Server HTTP
(192.168.123.2) di field URL. Sesaat setelah itu akan dihasilkan tampilan halaman web pada Server0
di
web
browser
g. Hasil akhir.
PC0.
Gambar
13
memperlihatkan
hasil
akhirnya.
6. SIMULASI ROUTING (INTERCONNECT-NETWORK)
1. Persiapan simulasi routing dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 2 workstation,
2 switch, dan 1 router sehingga terlihat seperti gambar berikut.
2. Lakukan konfigurasi IP pada workstation PC 0 dan PC 1
3. Double-klik Router0 hingga muncul jendela properties Router0. Pilih tab Config. Pada
menu sebelah kiri, klik FastEthernet0/0 (di bawah judul submenu Interface) untuk
melakukan konfigurasi IP address pada interface 1 Router0. Isikan IP address yang sesuai
dengan network address yang terhubung secara fisik dengan interface tersebut Misalkan
FastEthernet0/0 terhubung secara fisik ke network address 192.168.1.0, maka
FastEthernet0/0 yang akan mendapatkan IP gateway 192.168.1.5. Setelah itu aktifkan
interface dengan cara mencentang pilihan On pada field Port Status. Begitu juga dengan
interface 2 Router0 (FastEthernet0/1) yang terhubung secara fisik dengan network
address 10.0.0.0 akan mendapat IP gateway 10.0.0.5. Pada gambar dapat dilihat hasil
konfigurasi salah satu interface, sebagai berikut.
4. Pastikan semua telah terkoneksi dengan cara memeriksa routing table. Untuk memeriksa
routing table, pada jendela utama perangkat lunak Cisco Packet Tracer sebelah kiri, pilih
menu Inspect (dengan gambar kaca pembesar) atau tekan hotkey I (i) pada keyboard. Jika
kursor mouse telah berubah menjadi gambar kaca pembesar, arahkan kursor ke Router0,
klik Router0, dan pada menu yang muncul, pilih Routing 24 table. Jika semua telah
dilakukan dengan benar, akan terlihat ada entry pada routing table Router0 seperti terlihat
pada gambar .
5. Untuk menguji kebenaran dari routing table Router0, bisa dengan melakukan “ping” dari
host satu ke host lainnya. Untuk contoh kali ini akan dilakukan ping request dari PC0
(192.168.1.5) menuju ke PC1 (10.0.0.5).
TUGAS CISCO PACKET TRACER
MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER
Dosen : Herry Priyanto ST, MT
Disusun Oleh :
Syarif Ilyasha
D1041141036
Ridha Aditya
D1041141046
Andri
D1041141060
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2015/2016
A.
TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum mata kuliah Jaringan Komputer dengan menggunakan
software ‘Cisco Packet Tracer’ ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami tentang Jaringan Komputer dan Implementasinya
2. Memahami penggunaan software jaringan khususnya, software ‘Cisco Packet Tracer’
3. Memahami tentang topologi topologi Jaringan Komputer
4. Mensimulasikan konfigurasi sebuah jaringan pada kehidupan nyata
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan yang diperlukan dalam praktikum Jaringan Komputer ini adalah :
1. Sebuah PC atau Laptop
2. Software Jaringan ‘Cisco Packet Tracer’
C.
LANDASAN TEORI
1. ROUTER
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing
terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis
OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data
dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan
router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang
memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan
berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan
router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan
masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan
yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan
yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar
ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya.
Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia
dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan
komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke
Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL).
Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1,
atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan
penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa
router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan
packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja
jaringan.
CARA KERJA ROUTER
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah
berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu
network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
2. SWITCH
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer.
dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan. Switch mengenal MAC
Adressing shingga bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan ke mana.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan
kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam
switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan
koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang
melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding
berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu
area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama
seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port
bridge.
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain
dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan.
Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan
komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang
sudah terpasang pada jaringan.
Fungsi Switch adalah untuk melakukan bridging transparan sebagai penghubung
segmentasi dari banyak jaringan dengan mem-forward berdasarkan alamat MAC. Switch juga
sebagai penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
CARA KERJA SWITCH
Cara Kerja Switch yaitu menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan. Switch memeriksa satu persatu paket untuk mengetahui adanya
kerusakan pada paket tersebut dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Switch
mengalokasikan bandwidth secara penuh untuk setiap portnya. Komputer pengguna akan selalu
memiliki bandwidth secara penuh seberapapun komputer yang ada. Switch bekerja di lapisan
Data Link dan Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch
melakukan transmisi secara 2 arah (Full duplex).
3. SERVER
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam
sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM
yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi
jaringan atau network operating system.
Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap
jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak
(printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan
arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server,
FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel
layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap
layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien.
Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan
server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan
perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol
DHCP itu sendiri.
Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan
Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan
Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card.
Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau
sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer
client ke Internet.
4. WIRELESS ACCESS POINT / ACCESS POINT
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena
untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP)
clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel
secara wireless. Wireless Access Point (WAP/AP) adalah alat yang digunakan untuk
menghubungkan alat-alat dalam suatu jaringan, dari dan ke jaringan Wireless.
Access point, akses point, disingkat dengan AP. Suatu tempat yang menjadi pusat dari
beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari sudut
pandang koneksi telepon, Access Point adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari
pelanggan telepon terkoneksi.
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak
Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
Wireless Access Point. Seperti juga namanya WAP berfungsi untuk mengakses jaringan
yang ada di daerah internal dari sebuah Jaringan LAN. Contohnya dalam jaringan lokal atau
LAN kita membuat penamaan IP 192.168.0.1 otomatis dalam access point kita akan
memforward IP 192.168.0.xxx pada client dengan kata lain kita akan masuk jaringan lokal
tertentu. Sebagai info untuk dalam jaringan kita sebaiknya harus diberikan proteksi yang sangat
ketat dengan cara penggabungan angka dengan numerik contoh : D3S3MB3RBR4V0.
Hotspot merupakan salah satu penerapan WIreless Acces Point yang paling umum,
dimana klien nirkabel dapat terhubung ke internet tanpa memperhatikan jaringan tertentu yang
telah mereka sambungkan saat itu. Di kota kota besar atau di daerah tertentu hotspot umumnya
disediakan dalam rumah makan, perpustakaan, stasiun, atau daerah publik lainnya yang
memungkinkan banyak orang untuk dapat terus tersambung ke jaringan internet.
CARA KERJA ACCESS POINT
Wireless Access Point pada dasarnya bekerja pada teknologi sirkuit yang dibuat oleh
komputer pribadi Anda, router dan perangkat jaringan nirkabel seperti wireless access point. Ini
mulai bekerja ketika mengaktifkan sistem operasi Anda dan kemudian menghubungkannya
dengan jaringan nirkabel dan ketika anda masukkan URL dalam jendela browser Anda yang
mendukung wireless access point Anda.
Kemudian langkah ini informasi terhadap server gerbang jalan WAP, tempat pengolahan
atau menerjemahkan data yang dilakukan. Ini gerbang WAP Server cara menerjemahkan data
dari format sederhana untuk HTTP formatr dan setelah terjemahan mengirimkannya ke situs web
dengan bantuan router yang terhubung.
Ketika situs web menerima data yang diterjemahkan, ia akan mengubahnya menjadi
dokumen HTML, di sini mengirim dokumen ini lagi ke server wireless access point yang
mengubah dokumen ke format baru, kali ini format akan WML.
Kemudian data ini dikonversi dengan bantuan router kirim ke antena terdekat. Sekarang
dengan bantuan antena radio gelombang melanjutkan routing data diterjemahkan dan
mengirimkannya akses nirkabel perangkat jalur, menerima data dan tampilan pada layar dengan
bantuan dari jendela browser.
D.
1.
LANGKAH KERJA
SIMULASI MEMBUAT JARINGAN SEDERHANA
1. Persiapkan 2 buah PC dan 1 buah Switch
2. Pasang kabel penghubung antara PC 0 ke Switch dan PC 1 ke Switc
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
Double click pada PC 0 sehingga muncul jendela baru, seperti berikut
4. Click pada tab Desktop sehingga muncul tampilan sebagai berikut
5. Click pada tab IP Configuration, untuk mengatur alamat IP pada PC 0
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
Akan muncul kotak seperti dibawah
7. Isikan Alamat IP dan Subnet Mask pada PC 0 dengan alamat seperti dibawah ini dan
kosongkan kolom Default Gateaway dan DNS server
8. Lakukan hal serupa pada PC 1 tetapi dengan konfigurasi alamat IP yang berbeda dengan
PC 0, tetapi Subnet Mask nya biarkan sama. Selain itu tetap kosongkan kolom Default
Gateaway dan DNS server
9. Setelah mengkonfigurasi IP maka 3 buah device tersebut akan saling terhubung ditandai
dengan dot / node yang berwarna hijau
10. Untuk melakukan testing pada jaringan tersebut, kita dapat melakukan “ping”
11. Caranya dengan double clik salah satu dari dua PC (antara PC 0 atau PC 1) dan clik pada
tab Desktop (Seperti pada langkah 4)
12. Kemudian pilih tab Command Prompt dan akan muncul jendela seperti di bawah ini
13. Kemudian ketik “PING (alamat IP tujuan) “ ; Contoh nya adalah ‘PING 192.168.123.2’
maka jaringan kita telah terhubung, akan jadi seperti di bawah ini
2.
SIMULASI MEMBUAT JARINGAN NIRKABEL SEDERHANA
1. Persiapkan 2 buah PC dan 1 buah Access Point
2. Double click pada PC 0, dan matikan PC 0 dengan menekan tombol power
3. Setelah device PC0 dimatikan, ganti module (network interface) default Fast-Ethernet
(kabel) menjadi module untuk menerima sinyal wireless (nirkabel) bernama LinksysWMP300N. Pada gambar , lokasi module ditandai dengan kotak warna hijau. Caranya
dengan melakukan drag n drop.
4. Setelah module telah dibuang, pada list modules sebelah kiri, drag n drop LinksysWMP300N menuju tempat module sebelumnya terpasang. Sehingga network interface
PC0 sekarang adalah WLAN Card, dan siap untuk menerima paket di jaringan pada
medium wireless.
5. Masih di jendela properties PC0, Lanjutkan ke tab Config. Pada menu sebelah kiri bagian
Interface, klik Wireless. Cari field bertuliskan IP Configuration dan pada radio button,
pilih Static. Isikan IP address untuk PC0 menjadi 192.168.123.1 subnet mask
255.255.255.0. Ilustrasi langkah 5 ini akan terlihat seperti gambar berikut ini
6. Lakukan hal yang sama untuk worstation PC1 tetapi dengan IP address berbeda. Untuk
contoh kali ini isikan dengan 192.168.123.2
7. Jika konfigurasi pada kedua workstation sudah dilakukan, PC0 sudah terkoneksi dengan
PC1 melalui jaringan nirkabel. Hasilnya bisa dilihat pada gambar.
8. Untuk menguji koneksi antara dua node tersebut menggunakan utilitas “ping”. Untuk
memulai ping dari PC0 menuju PC1, double-klik PC0 sehingga muncul jendela
properties untuk PC0, kemudian pilih tab Desktop, selanjutnya pilih menu Command
Prompt sehingga muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
9. Lakukan “ping” dengan cara mengetikkan: ping [ip_address_tujuan]
Untuk melakukan ping menuju PC1 yang memiliki IP address 192.168.123.2 adalah
dengan cara mengetikkan: ping 192.168.123.2
Dari hasil perintah yang anda lakukan akan dihasilkan output seperti ini:
3.
SIMULASI MEMBUAT SERVER HTTP PADA JARINGAN
1. Persiapan simulasi server HTTP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 1
buah workstation dan 1 server yang terhubung langsung dengan kabel --tipe cross-sehingga terlihat seperti gambar di bawah ini
2. Lakukan konfigurasi IP address pada PC0 seperti yang telah dijelaskan di bagian
sebelumnya (SIMULASI MEMBUAT JARINGAN SEDERHANA).
3. Lakukan konfigurasi IP address pada Server0. Langkah-langkah mengkonfigurasi IP
address untuk tipe Server-PT pada Cisco Packet Tracer sama dengan workstationnya
(PC-PT).
4. Double-klik Server0 sehingga jendela properti Server0 muncul. Pindahkan ke tab
Config. Pada menu kiri bagian Services, pilih HTTP. Pastikan radio button service
HTTP pada pilihan On. Anda juga bisa mengubah halaman homepage Server 0,
dengan cara mengubah script HTML yang ada sesuka anda. Ilustrasi konfigurasi bisa
dilihat di gambar di bawah ini.
5. Untuk melakukan browsing pada HTTP, Double-klik PC0 sehingga muncul jendela
properties PC0. Pilih tab Desktop.
6. Pada daftar menu, pilih Web Browser. Ketika jendela web browser muncul, ketikkan
IP address Server0/Server HTTP (192.168.123.2) di field URL. Sesaat setelah itu
akan dihasilkan tampilan halaman web pada Server0 di web browser PC0. Gambar
ini memperlihatkan hasil akhirnya.
4. SIMULASI MEMBUAT SERVER DHCP PADA JARINGAN
a. Simulasi server DHCP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 5 buah workstation, 1
switch, dan 1 server.
b. Klik Server0, Pilih tab Config. Pada menu Interface, pilih Fast-Ethernet. Pada bagian IP
Configuration, isikan dengan IP address server, contoh 192.168.123.1 dan subnet mask
255.255.255.0.
c. Di jendela properties Server0 pada menu Services, pilih DHCP. Pastikan service DHCP On.
Isikan blok IP address yang akan diberikan* IP oleh DHCP Server. Pada Start IP Address
isikan dengan 192.168.123.19, dan pada Maximum Number of Users=5. Hal ini berarti setiap
host yang request IP pada DHCP Server akan mendapatkan IP address mulai
dari range
192.168.123.19 - 192.168.123.23 Untuk field Default Gateway dan DNS Server biarkan kosong.
d. Klik PC0 hingga muncul jendela properties PC0. Pilih tab Desktop. Pada menu yang ada,
pilih menu IP Configuration. Pastikan pilihan radio button pada pilihan DHCP. Setelah
konfigurasi selesai, silahkan mengecek konfigurasi IP pada PC0 yang sebelumnya telah di-set
ke DHCP. Terlihat IP address yang diberikan oleh DHCP Server adalah 192.168.123.19
lengkap dengan subnetnya 255.255.255.0. Lakukan hal yang sama terhadap PC1, PC2, PC3,
dan PC4.
e. Hasil akhir.
5. SIMULASI MEMBUAT SERVER DNS PADA JARINGAN
a. S
i
m
u
l
a
s
i
server DHCP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 1 workstation, 1 switch, dan 2
server
b. Lakukan konfigurasi IP (statik) sebagai berikut:
-
Pada Server0 : IP Address 192.168.123.1 dan Subnet Mask 255.255.255.0
c. Lakukan konfigurasi IP (statik) sebagai berikut:
-
Pada Server1 : IP Address 192.168.123.2 dan Subnet Mask 255.255.255.0
d. Lakukan konfigurasi IP (statik) sebagai berikut:
-
Pada PC0 : IP Address 192.168.123.3, Subnet Mask 255.255.255.0 dan DNS Server
192.168.123.2
e. Aktifkan layanan HTTP pada Server0. klik Server0 sehingga jendela properti Server0
muncul. Pada menu kiri bagian Services, pilih HTTP. Pastikan radio button service HTTP
pada pilihan On. Anda juga bisa mengubah halaman homepage Server0, dengan cara
mengubah script HTML yang ada sesuka anda.
f. Klik Server1 hingga muncul jendela properties Server1. Pada menu Services, pilih DNS.
Pastikan service DNS pada radio button adalah On. Pada field domain name isi dengan nama
domain tertentu. Misalnya: ptkkeren.com. Pada field IP address isi dengan IP address
Server0/HTTP Server (192.168.123.1). Setelah itu klik Add untuk memasukkannya ke
dalam host record DNS Server.
Klik PC0 sehingga muncul jendela properties PC0. Pilih tab Desktop. Pada daftar menu, pilih Web
Browser. Ketika jendela web browser muncul, ketikkan IP address Server0/Server HTTP
(192.168.123.2) di field URL. Sesaat setelah itu akan dihasilkan tampilan halaman web pada Server0
di
web
browser
g. Hasil akhir.
PC0.
Gambar
13
memperlihatkan
hasil
akhirnya.
6. SIMULASI ROUTING (INTERCONNECT-NETWORK)
1. Persiapan simulasi routing dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 2 workstation,
2 switch, dan 1 router sehingga terlihat seperti gambar berikut.
2. Lakukan konfigurasi IP pada workstation PC 0 dan PC 1
3. Double-klik Router0 hingga muncul jendela properties Router0. Pilih tab Config. Pada
menu sebelah kiri, klik FastEthernet0/0 (di bawah judul submenu Interface) untuk
melakukan konfigurasi IP address pada interface 1 Router0. Isikan IP address yang sesuai
dengan network address yang terhubung secara fisik dengan interface tersebut Misalkan
FastEthernet0/0 terhubung secara fisik ke network address 192.168.1.0, maka
FastEthernet0/0 yang akan mendapatkan IP gateway 192.168.1.5. Setelah itu aktifkan
interface dengan cara mencentang pilihan On pada field Port Status. Begitu juga dengan
interface 2 Router0 (FastEthernet0/1) yang terhubung secara fisik dengan network
address 10.0.0.0 akan mendapat IP gateway 10.0.0.5. Pada gambar dapat dilihat hasil
konfigurasi salah satu interface, sebagai berikut.
4. Pastikan semua telah terkoneksi dengan cara memeriksa routing table. Untuk memeriksa
routing table, pada jendela utama perangkat lunak Cisco Packet Tracer sebelah kiri, pilih
menu Inspect (dengan gambar kaca pembesar) atau tekan hotkey I (i) pada keyboard. Jika
kursor mouse telah berubah menjadi gambar kaca pembesar, arahkan kursor ke Router0,
klik Router0, dan pada menu yang muncul, pilih Routing 24 table. Jika semua telah
dilakukan dengan benar, akan terlihat ada entry pada routing table Router0 seperti terlihat
pada gambar .
5. Untuk menguji kebenaran dari routing table Router0, bisa dengan melakukan “ping” dari
host satu ke host lainnya. Untuk contoh kali ini akan dilakukan ping request dari PC0
(192.168.1.5) menuju ke PC1 (10.0.0.5).