Makalah Hak dan Kewajiban WNI

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MENURUT KONSTITUSI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Dosen pengampu : Khoirul Anam, S. H. I., M. Si.

Disusun Oleh:
Fifi Luthfiyah

15670012

Rikaz Panji Wicaksana 15670025
Veni Jumila Danin

15670032

Haanah Rahima

15670039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang demokratis tentu mempunyai elemen, yaitu
masyarakat. Negara memiliki hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula
dengan warga negara juga memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya. Hak dan
kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktiknya
harus dijalankan dengan seimbang. Hak adalah suatu yang melekat pada setiap manusia
yang menjadi milik kita sebagai anugerah dari Tuhan, sedangkan kewajiban adalah segala
sesuatu yang harus dilakukan atau dilaksanakan oleh masing-masing individu sehingga
bisa mendapatkan haknya secara fisik. Jika hak dan kewajiban hanya dijalankan salah
satu saja, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam UUD 1945. Tetapi, masih
banyak terjadi permasalahan dalam hal pelaksanaan maupun penerapan hak dan
kewajiban di lingkup masyarakat Indonesia. Sejatinya, kita sering menuntut hak namun

melupakan kewajiban yang harusnya dijalani. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang
bermoral harus menegakkan hak dan kewajiban secara seimbang dalam kehidupan seharihari. Dengan begitu, rasa keadilan akan lebih terasa di dalam kehidupan ini.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami lebih jauh mengenai hak dan
kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Terutama dalam hal aturan hukum yang
berlaku di Indonesia, serta penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan hak warga negara?
2. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban warga negara?
3. Bagaimana bentuk hak yang diperoleh oleh warga negara?
4. Bagaimana wujud kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warga negara?
5. Apa saja bentuk pelanggaran mengenai hak dan kewajiban warga negara?

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Koerniatmanto, S (2000) menyatakan tentang hak dan kewajiban yang berkaitan
dengan warga negara, menekankan pada aspek anggota suatu negara. Warga Negara

adalah anggota suatu negara, dan sebagai anggota suatu negara, seorang warga negara
mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan
kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negara.
Hak warga negara Indonesia terhadap negara telah diatur dalam Undang-undang
Dasar 1945 dan aturan hukum lainnya yang merupakan turunan dari hak-hak umum yang
digariskan dalam UUD 1945. Hak warga negara ini adalah sesuatu yang dapat dimiliki
oleh warga negara dari negaranya. Hak-hak warga negara yang diperoleh dari negara
seperti hak untuk hidup secara layak, dan aman, pelayanan, dan hal lain yang diatur
dalam undang-undang.
Selain hak, warga negara juga mempunyai kewajiban terhadap negara selain
kewajiban terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang ditetapkan dengan undang-undang. Kewajiban adalah
segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh individu
sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat.
Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak
yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Kewajiban warga negara ditentukan
oleh undang-undang seperti kewajiban untuk membela negara, menaati undang-undang
seperti kewajiban membela negara, menaati undang-undang, dan sebagainya.1


1

Srijanti. 2008. Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat

3

B. Hak Warga Negara Indonesia
Secara umum, hak warga negara tercantum dalam pasal 27-34 UUD 1945.
1. Pasal 27
a. Ayat 2
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”
b. Ayat 3
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
Ayat 2 dalam pasal 27 menjelaskan bahwa warga negara Indonesia berhak atas
pekerjaan dan keseluruhan penunjang kehidupan yang memiliki kriteria layak.
Sedangkan ayat 3 mengemukakan hak sekaligus kewajiban sebagai warga negara,
yaitu untuk membela negara.
2. Pasal 28

“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
Secara keseluruhan pasal 28 menjelaskan hak warga negara untuk berserikat,
berkumpul serta mengeluarkan pikiran (berpendapat) dengan berbagai cara. Pada
pasal 28 hak warga negara dirincikan dan ditekankan sebagai berikut:
a. Pasal 28 A
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”
b. Pasal 28 B Ayat 1
“Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah”
c. Pasal 28 C
1) Ayat 1
“Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia.”
2) Ayat 2
“Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.”


4

d. Pasal 28 D Ayat 1
“Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.”
e. Pasal 28 E
1) Ayat 1
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih

pendidikan

kewarganegaraan,

dan

memilih

pengajaran,

tempat

memilih

tinggal

di

pekerjaan,
wilayah

memilih

negara

dan

meninggalkan nya, serta berhak kembali.
2) Ayat 2
“Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini dengan kepercayaan,

menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.”
3) Ayat 3
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.”
f. Pasal 28 I Ayat 1
“ Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak,hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.”
g. Pasal 29 Ayat 2
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Sehingga secara tersurat negara memberikan kemerdekaan memeluk agama bagi
seluruh warga negaranya, tanpa paksaan sama sekali.
h. Pasal 30 Ayat 1
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
Sehingga secara tersurat negara memberikan hak dalam pertahanan keamanan
negara bagi seluruh warga negara. Ayat tersebut juga mneyatakan bahwa

pertahanan dan keamanan negara tak hanya sebagai hak warga negara, namun
juga wajib diusahakan dan dipertahankan oleh warga negara.

5

i. Pasal 31 Ayat 1
“Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”
Berdasar ayat dalam pasal tersebut, dinyatakan bahwa salah satu hak warga negara
dari negara Indonesia yaitu hak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia.
j. Pasal 32 Ayat 1
“Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya.”
Disebutkan bahwa tipa warga negara berhak mengembangkan dan memajukan
kebudayaan yang dimilikinya, baik dari daerah ataupun warisan leluhurnya
asalkan tidak bertentangan dengan hukum negara yang berlaku.
k. Pasal 33
1) Ayat 3

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”
2) Ayat 4
“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan

prinsip

kebersamaan,

efisiensi,

berkeadilan,

berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”
Dalam pasal 33 disebutkan bahwa masing-masing warga negara memiliki hak
ekonomi atau untuk mendapatkan kesejahteraan sosial dari negara.

l. Pasal 34
1) Ayat 1
“Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.”
2) Ayat 2
“Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.”
3) Ayat 3
“Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak”
6

Disebutkan bahwa setiap warga negara dilindungi oleh negara, tak terkecuali
fakir miskin dan anak-anak terlantar yang juga berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.
C. Kewajiban Warga Negara Indonesia
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan atau
kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Kewajiban pada umumnya mengarah pada
suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota
warga negara guns mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Contoh kewajiban warga negara Indonesia:
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untukberperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hokum dan
pemerintah tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku diwilayah negara Indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bias berkembang dan maju kea rah yang lebih baik.
Kewajiban warga negara:
a. Membayar pajak
b. Membela pertahanan dan keamanan
c. Menghormati hak asasi
d. Menjunjung hokum dan pemerintahan
e. Ikut serta membela negara
f. Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU
g. Wajib mengikuti Pendidikan dasar
Kewajiban warga negara menurut UUD 1945 :
1. Pasal 27 ayat 1
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hokum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualainya”
7

2. Pasal 28 j ayat 1
“setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”
3. Pasal 28 j ayat 2
“dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yyang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nila-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”
4. Pasal 30 ayat 1
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”
5. Pasal 31 ayat 2
“setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”
D. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Indonesia
Kita tentunya pernah melihat para anak jalanan sedang mengamen di perempatan
jalan raya. Mungkin juga kalian pernah didatangi pengemis yang meminta sumbangan
kepada kalian. Nah, anak jalanan dan pengemis merupakan salah satu golongan warga
negara yang kurang beruntung, karena tidak bisa mendapatkan haknya secara utuh.
Kondisi yang mereka alami salah satunya disebabkan oleh terjadinya pelanggaran
terhadap hak mereka sebagai warga negara, misalnya pelanggaran terhadap hak mereka
untuk mendapatkan pendidikan, sehingga mereka menjadi putus sekolah dan akibatnya
mereka bisa saja menjadi anak jalanan.
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati
atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara
sendiri. Misalnya kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia,
penyebabnya bisa dari pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan
sebagaimana mestinya, atau bisa juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang
malas untuk bekerja atau tidak mempunyai keterampilan, sehingga mereka hidup di garis
kemiskinan. Berikut adalah contoh pelanggaran hak warga negara:2
2

Rozak, “Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia”, MaoliOka,
diakses dari https://www.maolioka.com/2016/11/kasus-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran_15.html pada

8

1. Proses penegakkan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadinya
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan
sebagainya. Hal itu merupakan bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”, belum sepenuhnya dilaksanakan.
2. Saat ini tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup
tinggi, padahal Pasal 27 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Semakin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan,
pemerkosan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya, padahal Pasal 28 A – 28
J UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi
Manusia.
4. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan
tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 menegaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
5. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksananya secara
sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
6. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat
dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.
Contoh-contoh yang diuraikan di atas membuktikan bahwa tidak terpenuhinya hak
warga negara itu dikarenakan adanya kelalaian dalam pemenuhan kewajiban
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi
dapat mengganggu kelancaran proses pembangunan yang sedang dilaksanakan.
Kewajiban warga negara merupakan rangkuman semua kewajiban asasi manusia
tersebut. Dan biasanya, sebagai warga negara diatur oleh konstitusi negaranya masingmasing. Warga negara yang harus bertanggungjawab dengan kewajibannya (di
tanggal 22 April 2018 pukul 11:57 WIB.

9

Indonesia), yaitu warga negara Indonesia baik yang tinggal di Indonesia maupun yang
sedang tinggal di luar negeri dan warga negara asing yang datang dan atau tinggal di
Indonesia atas keperluan tertentu.
Kewajiban Warga Negara di Indonesia diatur oleh UUD 1945 dan UU yang berlaku.
Namun, seperti sudah disebutkan di atas, lebih banyak orang yang mengetahui dan
menuntut hak daripada kewajibannya. Berikut beberapa contoh pengingkaran kewajiban
warga negara Indonesia:3
1. Tidak atau Menghindari Membayar Pajak
Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban warga
negara terhadap pasal 23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk keperluan negara
berdasarkan undang-undang”. Pengingkaran terhadap pajak hampir dilakukan oleh
seluruh warga negara, mulai dari pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, pajak penjualan, dan lain-lain. Mengapa kita wajib membayar pajak? Karena
pajak merupakan salah satu sumber baya pembangunan dan kita menikmati hasilnya.
Misalnya, jalan raya yang dibuat dengan segala fasilitasnya, itu dibiayai salah satunya
oleh pajak kendaraan .
2. Melanggar Hak Asasi Manusia Lain
Jenis-jenis pelanggaran hak asasi manusia merupakan pengingkaran kewajiban yang
tercantum dalam pasal 28 J ayat 1 UUD 1945,”setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain”. Hak asasi manusia dimiliki oleh setiap warga negara yang tinggal di
Indonesia. Oleh karena itu agar tercipta suasana yang kondusif, seharusnya setiap warga
negara wajib menghormati dan menghargai hak asasi manusia lain. Salah satu contoh
pelanggaran hak asasi manusia adalah membunuh orang lain, ini pelanggaran terhadap
hak hidup.
3. Pelanggaran terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar
Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 amandemen, menyebutkan pentingnya pendidikan
bagi manusia sebagai sebuah kewajiban bagi setiap warga negara. Pasal tersebut
berbunyi,”setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”, sebuah kewajiban yang tidak banyak diketahui. Pendidikan dasar yang
dimaksud adalah pendidikan formal sampai jenjang SMP. Siapapun warga negara yang
tidak memberikan keleluasaan tersebut, berarti telah melanggarnya. Contoh pelanggaran
ini, yaitu anak-anak jalanan yang tidak sekolah, maka orangtua dan lingkungan
terdekatnya telah melanggar kewajiban.
3

Nani, “9 Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia”, diakses dari https://guruppkn.com/
kasus-pengingkaran-kewajiban-warga-negara pada tanggal 22 April 2018 pukul 12:14 WIB.

10

4. Tidak Ikut Serta dalam Pembelaan Negara
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara”, demikian bunyi pasal 30 ayat 1 UUD 1945. Artinya tiap warga negara
wajib ikut serta dalam bentuk-bentuk usaha pembelaan negara sesuai perannya masingmasing. Contoh pelanggaran atau pengingkaran kewajiban negara terhadap pembelaan
negara, adalah seorang pelajar yang tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
suatu tugas dan kewajibannya sebagai warga negara. Atau seorang warga negara yang
tidak mau tahu dengan lingkungannya dan negaranya atau berbuat / melakukan tindakan
yang memecah belah Bangsa Indonesia. (Baca juga: Keunggulan NKRI)
5. Tidak Ikut Serta dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional
Tujuan pembangunan nasional Indonesia terdapat dalam pokok pikiran dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, melindungi segenap Bangsa Indonesia, dan ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia. Kewajiban untuk ikut serta mencapai tujuan pembangunan nasional
tersebut terdapat dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang kewajiban warga negara.
Contoh pengingkaran kewajiban yang tergolong hal ini adalah warga negara yang tidak
peduli dengan pendidikan di lingkungan (terutama keluarganya), warga negara yang ikut
membuat kerusuhan di negara lain, dan warga negara yang mengambil hak warga negara
lain (baca : Contoh Kegiatan Memajukan Kesejahteraan Umum ).
6. Tidak Menaati Peraturan Lalu Lintas
Setiap warga negara mempunyai kewajiban menaati peraturan lalu lintas, baik
sebagai pejalan kaki, pengendara bermotor, dan pengguna jalan lain. Contoh perbuatan
yang tidak menaati peraturan lalu lintas adalah tidak mempunyai surat kendaraan yang
lengkap, parkir di sembarang tempat, melanggar lampu merah, dan lain-lain. Perbuatanperbuatan tersebut selain melanggar UU Lalu Lintas juga melanggar kewajiban
menghormati hak orang lain. Apalagi bila pelanggaran diikuti dengan membahayakan
orang lain, maka seseorang melanggar hak asasi orang lain.

11

7. Merusak Fasilitas Umum dan Membuang Sampah Sembarangan
Membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas umum berarti pengingkaran
terhadap kewajiban warga negara terhadap lingkungan dan alam sekitar. Padahal,
lingkungan dan alam sekitar tersebut bermanfaat bagi manusia. Contoh fasilitas umum
yang sering kali dirusak, telepon umum, mencoret-coret halte, merusak kendaraan umum,
padahal kalau rusak akan merugikan diri sendiri yang menggunakan fasilitas tersebut.
Sedangkan membuang sampah sembarangan, akibatnya kalau lingkungan kotor dan bau,
bahkan sampai banjir, maka kita sendiri yang rugi dan merugikan orang lain. Merugikan
orang lain juga artinya mengingkari knewajiban warga negara terhadap orang lain (baca :
Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pelestarian Lingkungan ).
8. Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan
Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling, membayar
iuran warga, dan ikut serta membantu korban bencana alam. Tidak ikut siskamling,
berarti pengingkaran terhadap kewajiban membela dan mempertahankan negara, dalam
hal ini menjaga lingkungan,. Membayar iuran warga, sama dengan tidak membayar pajak,
yang akan digunakan untuk kesejahteraan wwraga sendiri. Dan tidak ikut serta membantu
korban bencana alam juga merupakan perwujudan tidak melaksanakan kewajiban
membela negara.
9. Tidak Jujur dan Melakukan Korupsi
Dampak korupsi bagi negara sebenarnya merupakan salah satu perilaku yang
mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan rakyat dan negara hingga
trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari banyak kewajibannya sebagai warga
negara. Kewajiban tersebut antara lain kewajiban menghormati orang lain, membela
negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian,
sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang melakukan korupsi (baca : Penyebab
Korupsi dan Cara Mengatasinya dan Upaya Pemberantasan Korupsi ).
Di atas telah disebutkan beberapa contoh pengingkaran kewajiban warga negara.
Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi
pengingkaran yang terjadi. Ada 4 faktor yang secara umum menyebabkan terjadinya
pelanggaran kewajiban. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Rasa Egois
Pelanggaran kewajiban warga negara sebagian besar terjadi karena rasa egois
dan mementingkan kepentingan pribadi / kelompuk di atas kepentingan orang lain dan
atau negara. Contohnya, pelanggaran terhadap lampu merah yang dilakukan oleh
12

seorang pengendara sepeda motor, biasanya disebabkan alasan ingin cepat mencapai
tujuan tanpa memperhatikan hak dan keselamatan pengguna jalan lain.
b. Rendahnya Kesadaran terhadap Kewajiban
ini umumnya terjadi pada seseorang yang sudah tahu adanya kewajiban, namun
tetap tidak melaksanakan karena belum merasa berkepentingan dan menganggap
remeh peraturan. Contoh, peraturan pajak kendaraan. Hampir semua pemilik
kendaraan mengetahui peraturan mengenai hal ini, namun banyak yang tidak
membayarnya. Bukan karena tidak mampu, lebih karena ketidakpedulian. Bayangkan
kalau seratus saja pemilik mobil mewah tidak membayar pajaknya? kerugian negara
yang banyak sekali dan akan berdampak pada pembangunan.
c. Sikap Tidak Toleransi Menghargai Orang Lain
Banyak sekali contoh pengingkaran kewajiban dikarenakan sikap intoleran.
Contohnya melanggar lalu lintas dengan parker sembarangan. Berarti dia tidak
menghargai orang lain yang menggunakan jalan tersebut. Atau konflik antar
kelompok, terjadi karena warga negara tidak saling toleran dalam perbedaan yang
dimiliki.
d. Penyalahgunaan Kekuasaan
Faktor penyebab jenis ini, umumnya terhadap pengingkaran terhadap hak warga
negara karena penguasa pemerintah yang berdaulat yang melakukan. Korupsi salah
satunya, dilakukan orang yang mempunyai jabatan di tingkat tertentu. Mereka
melakukan korupsi sekaligus karena 4 faktor sebelumnya, yaitu egois, tidak peduli
aturan, tidak toleransi, dan menyalahgunakan kekuasaan.

13

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hak adalah sesuatu yang pantas dimiliki atau didapatkan sejak manusia dalam
kandungan, kewajiban adalah sesuatu yang harus, wajib dilakukan sebagai tuntutan manusia
untuk mendapatkan haknya, warga negara adalah penduduk yang tercatat secara hukum
tinggal menempati suatu negara serta taat dan tunduk kepada negara tersebut. Hak dan
kewajiban tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain karena sebagai suatu
ikatan yang sama - sama harus dijalankan sekaligus didapatkan. Negara Indonesia mengatur
hak dan kewajiban Warga Negaranya dalam pasal – pasal UUD 1945 dari pasal 27 – 31, serta
aturan pengembangannya ditetapkan dalam berbagai undang – undang. Pelaksanaan hak dan
kewajiban di Negara Indonesia masih belum maksimal serta perlu diadakan pengertian serta
pemahaman terus – menerus kepada masyarakat terkait pelaksanaan hak dan kewajiban
sebagai Warga Negara yang baik dan bermoral.
Pada dasarnya hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang sebenarnya tidak dapat
terpisahkan, Pengingkaran pelaksanaan kewajiban warga negara lama kelamaan akan
berakibat terhadap hak warga negara yang juga ikut tidak terlaksana.

14

DAFTAR PUSTAKA
http://limc4u.com/uud-1945/penjelasan-pasal/
https://media.neliti.com/media/publications/25229-ID-hak-azasi-manusia-dan-hak-sertakewajiban-warga-negara-dalam-hukum-positif-indon.pdf
Nani. (2017). 9 Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia. diakses dari
https://guruppkn.com/kasus-pengingkaran-kewajiban-warga-negara pada tanggal 22
April 2018 pukul 12:14 WIB.
Rozak. (2016). Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di
Indonesia.

MaoliOka,

diakses

dari

https://www.maolioka.com/2016/11/kasus-

pelanggaran-hak-dan-pengingkaran_15.html pada tanggal 22 April 2018 pukul 11:57
WIB.
Srijanti. (2008). Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

15