27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Strategi Pembelajaran Inkuiri Materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya Siswa Kelas IV Semester II Sekolah
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari
dua tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model
pengembangan menurut Borg & Gall yang dikembangkan oleh Sukmadinata
(2012: 184) yaitu:
a) Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan tahap awal untuk pengembangan yang terdiri
dari tiga tahapan yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan
produk. Selanjutnya dilakukan identifikasi mapel, merumuskan kompetensi
dasar, menetapkan indikator terlebih dahulu, sebagai dasar pembuatan
bahan ajar berupa modul. Draf modul tersebut selanjutnya divalidasi dengan
melibatkan satu ahli materi dan satu ahli bahan ajar. Masukan-masukan
yang diberikan dalam validasi ahli menjadi acuan dalam menyempurnakan
modul sebelum produk modul digandakan sesuai kebutuhan.
b) Pengembangan Modul
Pada tahap pengembangan modul terdapat dua langkah pengembangan yaitu
uji coba terbatas dan uji luas. Uji coba terbatas dalam pelaksanaannya
melibatkan 8 siswa. Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan
pengamatan
dan
mengumpulkan
data
sebagai
acuan
melakukan
penyempurnaan modul. Uji luas dilakukan dengan melibatkan 20 siswa.
Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan pengamatan dan
mengumpulkan data sebagai acuan melakukan penyempurnaan modul.
Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah produk akhir berupa modul.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian dan Pengembangan ini melalui dua tahap utama yaitu tahap studi
pendahuluan, dan pengembangan modul, seperti pada gambar 1 berikut:
a) Studi Pendahuluan
b) Pengembangan Modul
27
28
Studi Kepustakaan
Survey Lapangan
Studi Pendahuluan
Penyusunan Produk
Validasi Ahli
Revisi I
Uji Coba terbatas
(8 siswa)
Pengembangan Modul
Revisi II
Uji Luas (20 siswa)
Revisi III
Produk Akhir
Gambar 2
Alur Penelitian
3.5.2 Studi Pendahuluan
Tahap studi pendahuluan merupakan tahap persiapan dalam pengembangan.
Tahap ini terdiri dari studi kepustakaan, survey lapangan, dan penyusunan produk
awal. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep yang
29
berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Survey lapangan dilakukan
untuk mengumpulkan data melalui wawancara dengan guru kelas IV dan
pengamatan dalam kegiatan pembelajaran, serta menelaah hasil-hasil penelitian
sebelum maupun studi pustaka dari buku-buku, makalah, maupun artikel. Tahap
ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya
pengembangan modul. Pada pengembangan produk awal dilakukan perencanaan
dengan identifikasi mata pelajaran, merumuskan kompetensi dasar, menetapkan
indikator membuat desain produk, menyusun sumber bahan dan materi serta
pembuatan modul. Setelah semua keperluan diidentifikasi dan dijalankan
selanjutnya dilakukan evaluasi formatif. Hasil dari pengembangan produk awal
tersebut untuk kemudian dilakukan validasi yang melibatkan 2 orang ahli, 1 orang
ahli materi yaitu Dra. Deasy Khristina R. S., S.Pd, M.Pd dan 1 orang ahli bahan
ajar yaitu Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. Ahli materi memberikan penilaian
terhadap aspek pembelajaran dan isi materi, sedangkan ahli bahan ajar
memberikan penilaian terhadap aspek tampilan. Data hasil validasi ahli materi dan
ahli media dijadikan pertimbangan untuk melakukan revisi produk berupa modul.
3.5.3 Pengembangan Modul
Draft produk yang telah dihasilkan, diperbaiki sesuai dengan masukan dari
pakar materi dan bahan ajar, kemudian diuji coba untuk pengembangan lebih
lanjut. Uji coba yang dilakukan berdasarkan adaptasi dari Borg & Gall (1983) dan
juga Sukmadinata (2007: 163) yaitu uji coba terbatas dengan menggunakan siswa
SD sebagai obyek penelitian. Uji coba terbatas melibatkan 8 siswa kelas IV SD N
Kebonsari Temanggung. Kuesioner yang diberikan kepada siswa, digunakan
untuk mengumpulkan data yang kemudian akan dianalisis untuk mengetahui saran
dan masukan sebagai dasar untuk melakukan revisi penyempurnaan modul.
Tindak lanjut dari tahap uji coba terbatas, penulis merevisi bahan ajar modul
sesuai dengan masukan yang berguna untuk menyempurnakan modul. Tahap
selanjutnya, uji luas melibatkan 20 siswa kelas IV SD N Gilingsari Temanggung.
Tahap uji luas digunakan juga kuesioner untuk memperoleh data yang kemudian
30
akan dianalisis dan direvisi apabila masih ditemukan kekurangan untuk
menghasilkan produk akhir berupa modul IPA.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kebonsari dan SD N Gilingsari
Kabupaten Temanggung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai
bulan April 2015, untuk perincian waktu penelitian pengembangan modul seperti
digambarkan pada tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1
Perincian Waktu Penelitian
No
Uraian Kegiatan
Minggu ke-
1.
Proposal
2.
Studi Pendahuluan
3.
Desain pengembangan produk
4.
Pengembangan produk
5.
Evaluasi ahli
6.
Revisi
7.
Uji coba produk
8.
Revisi akhir produk
9.
Penyusunan laporan akhir
Januari
Februari
Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu bahan ajar berupa
modul, dan strategi pembelajaran inkuiri. Modul merupakan bahan ajar yang
ditulis dan disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari
pendidik. Strategi pembelajaran inkuiri adalah merupakan strategi pembelajaran
yang merangsang, mengajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir kritis,
analitis, dan sistematis agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta
menghubungkan
penemuan
yang
satu
dengan
penemuan
yang
lain,
31
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain
dalam memecahkan masalah tentang pengetahuan yang sedang dipelajari.
3.5 Uji Coba Produk
3.5.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba dalam pengembangan bahan ajar modul ini meliputi :
1.
Uji
ahli,
dilakukan
dikembangkan
dan
untuk
untuk
mengetahui
mengetahui
kelayakan
kritik
dan
modul
yang
saran
dalam
pengembangan bahan ajar yang dikembangkan. Uji ahli disebut juga
validasi dilakukan oleh dua orang validator yaitu satu ahli bahan ajar dan
satu ahli materi.
2.
Uji coba terbatas, dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang
dikembangkan berdasarkan respon audiens dalam uji coba terbatas. Uji
coba terbatas ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8 siswa.
3.
Uji luas, dilakukan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang
dikembangkan layak digunakan dan untuk mengetahui respon audiens
terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Uji luas ini dilakukan dengan
mengambil sampel sebanyak 20 siswa.
Desain uji coba bahan ajar modul disajikan pada gambar berikut :
Uji Ahli (1 orang ahli
bahan ajar dan 1 ahli
materi)
Revisi
Revisi
Uji Coba Terbatas
(8 siswa)
Uji luas
(20 siswa)
Gambar 3
Desain Uji Coba Bahan Ajar
Revisi
32
3.5.2 Subjek Uji Coba Produk
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Kebonsari
dan SD N Gilingsari Kabupaten Temanggung. Validator penelitian terdiri dari
satu orang ahli materi untuk menilai aspek isi dan pembelajaran, dan satu orang
ahli bahan ajar untuk menilai aspek bahan ajar modul.
Tahap uji coba terbatas, dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8
siswa untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan
respon siswa. Sedangkan pada uji luas dilakukan dengan mengambil sampel
sebanyak 20 siswa untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan
layak digunakan dan untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang
dikembangkan.
3.5.3 Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Data tersebut memberi gambaran mengenai kualitas produk yang
dikembangkan, data yang diperoleh yaitu :
a) Data dari ahli materi berupa kualitas produk ditinjau dari aspek
pembelajaran dan isi materi.
b) Data dari ahli bahan ajar berupa kualitas produk ditinjau dari aspek
kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, keterpaduan isi dengan
tujuan pembelajaran dan kejelasan penyampaian.
c) Data dari siswa yang digunakan untuk menganalisa aspek tampilan, materi
dan manfaat yang diperoleh siswa.
3.5.4 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan untuk memperoleh
data, menjawab, dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pertanyaan
penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner (angket) dan dokumentasi:
33
a) Kuesioner (angket)
Dalam Sukmadinata (2012: 219), angket atau kuesioner merupakan suatu
teknik pengumpulan data secara tidak langsung, angket berisi sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
b) Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini adalah hasil pengumpulan data-data
penelitian baik dalam uji coba terbatas maupun uji luas.
3.5.5 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
(angket) dan soal evaluasi (diberikan kepada siswa) untuk memperoleh data yang
digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan terhadap modul. Kuesioner
disusun
sesuai
dengan
peran
dan
posisi
responden
dalam
penelitian
pengembangan ini, yaitu kuesioner untuk ahli materi (review ketepatan isi),
kuesioner untuk ahli bahan ajar (review keefektifan bahan ajar), dan kuesioner
respon siswa (kemenarikan tampilan produk).
3.5.5.1 Kuesioner Evaluasi Ahli
Instrumen evaluasi ahli dalam penelitian ini memiliki validitas isi yang
didasarkan pada dua hal yaitu produk modul yang disusun dan pendapat ahli.
Untuk menguji kelayakan modul dalam penelitian ini, maka dilakukan langkahlangkah sebagai berikut:
a) Menyusun produk modul.
b) Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian produk modul.
c) Memvalidasi produk modul kepada ahli materi dan ahli bahan ajar.
Kisi-kisi kuesioner untuk ahli materi sesuai Buletin BSNP (2007: 21) dapat
dilihat pada tabel 2 berikut:
34
Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Materi
No
1.
2.
Aspek
Penilaian
Kelayakan
isi
Kebahasaan
3.
Sajian
4.
Kegrafikan
5.
Aspek
kegiatan/
tugas siswa
6.
Aspek
penilaian
hasil belajar
Indikator
Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan
kompetensi Dasar
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa
Kesesuaian dengan bahan ajar
Kebenaran substansi materi
Manfaat penambahan wawasan
Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan
moralitas, dan sosial
Keterbacaan
Kejelasan informasi
Kesesuaian dengan kaidah
Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien
Kejelasan tujuan
Urutan penyajian
Pemberian motivasi
Interaktivitas (stimulus dan respon)
Kelengkapan informasi
Penggunaan font (jenis dan ukuran)
Lay out, tata letak
Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto
Desain tampilan
Memberikan pengalaman langsung
Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep,
prinsip, prosedur, dan nilai
Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan
materi
Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik
Mengukur kemampuan siswa secara mendalam
dan berdasarkan standar kompetensi
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
35
Kisi-kisi kuesioner untuk ahli bahan ajar sesuai Buletin BSNP (2007: 21)
dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3
Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Bahan Ajar
No.
1.
2.
Aspek
Penilaian
Kelayakan
isi
Kebahasaan
3.
Sajian
4.
Kegrafikan
5.
Aspek
kegiatan/
tugas siswa
6.
Aspek
penilaian
hasil belajar
Indikator
Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan
kompetensi Dasar
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa
Kesesuaian dengan bahan ajar
Kebenaran substansi materi
Manfaat penambahan wawasan
Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan
moralitas, dan sosial
Keterbacaan
Kejelasan informasi
Kesesuaian dengan kaidah
Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien
Kejelasan tujuan
Urutan penyajian
Pemberian motivasi
Interaktivitas (stimulus dan respon)
Kelengkapan informasi
Penggunaan font (jenis dan ukuran)
Lay out, tata letak
Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto
Desain tampilan
Memberikan pengalaman langsung
Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep,
prinsip, prosedur, dan nilai
Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan
materi
Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik
Mengukur kemampuan siswa secara mendalam
dan berdasarkan standar kompetensi
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
36
3.5.5.2 Kuesioner Respon Siswa
Kisi-kisi untuk responden siswa sesuai pengembangan dari sumber yang
diperoleh yaitu Buletin BSNP (2007: 21) dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4
Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
Aspek
Penilaian
Kelayakan
isi
Kebahasaan
Sajian
Kegrafikan
Indikator
Siswa dapat menemukan Standar kompetensi
dan kompetensi dasar dalam modul ini.
Siswa mudah memahami materi pelajaran dalam
modul ini.
Dengan modul ini membantu siswa dalam
belajar secara mandiri.
Materi sesuai dengan peta konsep yang ada di
modul ini.
Modul ini berisi gambar dan materi yang dapat
menambah wawasan bagi siswa.
Siswa lebih mengerti bagaimana cara
menanggulangi berbagai macam perubahan
lingkungan fisik dan pengaruhnya.
Huruf yang digunakan mudah dibaca.
Siswa mudah mendapatkan informasi penting
dari modul ini karena dilengkapi rangkuman.
Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena
ada kamus/glosarium di modul ini.
Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien
Terdapat tujuan pembelajaran didalam modul ini
sehingga siswa mengerti tujuan yang akan
dicapai.
Materi disajikan secara urut sehingga siswa
mudah memahami.
Siswa termotivasi belajar karena ada modul ini.
Modul ini dilengkapi soal permainan sehingga
menjadi menarik.
Informasi di modul ini sudah lengkap.
Siswa mudah membaca materi karena ukuran
hurufnya besar.
Modul ini menarik karena terdapat gambar dan
rapi.
Terdapat gambar yang interaktif.
Sampul modul ini sudah menarik
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
37
5.
6.
Modul ini memberikan pengalaman yang baru.
Siswa dapat menyimpulkan materi dan dapat
Aspek
mengerjakan soal secara mandiri.
kegiatan/
tugas siswa Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan
materi
Soal yang ada di modul ini sesuai dengan materi
Aspek
yang diajarkan.
penilaian
Mengukur kemampuan siswa secara mendalam
hasil belajar
dan berdasarkan standar kompetensi
20
21
22
23
24
3.5.6 Teknik Analisis Data
3.5.6.1 Analisis Data Kuesioner
Analisis data kuesioner diperoleh dari skor penilaian ahli materi, ahli bahan
ajar, dan angket respon siswa. Data tersebut dianalisis secara deskriptif sesuai
acuan tabel konversi nilai yang diadaptasi dari penelitian Ariyono (2012: 33) yang
menghasilkan pedoman seperti pada tabel 5 berikut.
Tabel 5
Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert
Nilai
A
B
C
D
E
Interval Skor
X > 4,21
3,40 < X ≤ 4,21
2,60 < X ≤ 3,40
1,79 < X ≤ 2,60
X≤ 1,79
Kriteria
Sangat baik / sangat menarik
Baik / menarik
Cukup
Kurang / kurang menarik
Sangat kurang / tidak menarik
Keterangan :
Skor maksimal ideal = 5
Skor minimal ideal = 1
= (5 + 1) = 3
= (5 − 1) = 0,81
Dari data yang diperoleh, maka dilakukan analisis menggunakan analisis data
kualitatif ke data kuantitatif untuk mengolah data hasil kuesioner (angket).
Konversi tersebut dilakukan pada data berskala 5 dikarenakan angket yang
digunakan merupakan angket yang berdasarkan pada skala Likert dengan
menggunakan skor penilaian 1 sampai 5. Pada keterangan terdapat rumus
38
= (5 + 1) = 3 ini merupakan rumus untuk mencari nilai tengah dari skala
likert 1 sampai 5 nilai tengahnya adalah 3, kemudian rumus
0,81 adalah rumus untuk mencari rentang antara skor 1 sampai 5.
= (5 − 1) =
3.5.6.2 Analisis Data Evaluasi
Data hasil evaluasi dalam penelitian ini, disajikan menggunakan tabel
distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibagi menjadi beberapa kelas,
yang masing-masing kelas memiliki kelas interval (panjang kelas) dan jumlah
(frekuensi) pada masing-masing kelas interval. Sebelum membuat tabel distribusi
frekuensi diperlukan jumlah kelas, rentang data dan panjang kelas. Untuk
menghitung kelas interval, menurut Sturges (dalam Sugiyono, 2013:36) dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
K
= 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K
= jumlah kelas interval
n
= banyaknya data
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari
dua tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model
pengembangan menurut Borg & Gall yang dikembangkan oleh Sukmadinata
(2012: 184) yaitu:
a) Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan tahap awal untuk pengembangan yang terdiri
dari tiga tahapan yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan
produk. Selanjutnya dilakukan identifikasi mapel, merumuskan kompetensi
dasar, menetapkan indikator terlebih dahulu, sebagai dasar pembuatan
bahan ajar berupa modul. Draf modul tersebut selanjutnya divalidasi dengan
melibatkan satu ahli materi dan satu ahli bahan ajar. Masukan-masukan
yang diberikan dalam validasi ahli menjadi acuan dalam menyempurnakan
modul sebelum produk modul digandakan sesuai kebutuhan.
b) Pengembangan Modul
Pada tahap pengembangan modul terdapat dua langkah pengembangan yaitu
uji coba terbatas dan uji luas. Uji coba terbatas dalam pelaksanaannya
melibatkan 8 siswa. Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan
pengamatan
dan
mengumpulkan
data
sebagai
acuan
melakukan
penyempurnaan modul. Uji luas dilakukan dengan melibatkan 20 siswa.
Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan pengamatan dan
mengumpulkan data sebagai acuan melakukan penyempurnaan modul.
Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah produk akhir berupa modul.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian dan Pengembangan ini melalui dua tahap utama yaitu tahap studi
pendahuluan, dan pengembangan modul, seperti pada gambar 1 berikut:
a) Studi Pendahuluan
b) Pengembangan Modul
27
28
Studi Kepustakaan
Survey Lapangan
Studi Pendahuluan
Penyusunan Produk
Validasi Ahli
Revisi I
Uji Coba terbatas
(8 siswa)
Pengembangan Modul
Revisi II
Uji Luas (20 siswa)
Revisi III
Produk Akhir
Gambar 2
Alur Penelitian
3.5.2 Studi Pendahuluan
Tahap studi pendahuluan merupakan tahap persiapan dalam pengembangan.
Tahap ini terdiri dari studi kepustakaan, survey lapangan, dan penyusunan produk
awal. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep yang
29
berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Survey lapangan dilakukan
untuk mengumpulkan data melalui wawancara dengan guru kelas IV dan
pengamatan dalam kegiatan pembelajaran, serta menelaah hasil-hasil penelitian
sebelum maupun studi pustaka dari buku-buku, makalah, maupun artikel. Tahap
ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya
pengembangan modul. Pada pengembangan produk awal dilakukan perencanaan
dengan identifikasi mata pelajaran, merumuskan kompetensi dasar, menetapkan
indikator membuat desain produk, menyusun sumber bahan dan materi serta
pembuatan modul. Setelah semua keperluan diidentifikasi dan dijalankan
selanjutnya dilakukan evaluasi formatif. Hasil dari pengembangan produk awal
tersebut untuk kemudian dilakukan validasi yang melibatkan 2 orang ahli, 1 orang
ahli materi yaitu Dra. Deasy Khristina R. S., S.Pd, M.Pd dan 1 orang ahli bahan
ajar yaitu Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. Ahli materi memberikan penilaian
terhadap aspek pembelajaran dan isi materi, sedangkan ahli bahan ajar
memberikan penilaian terhadap aspek tampilan. Data hasil validasi ahli materi dan
ahli media dijadikan pertimbangan untuk melakukan revisi produk berupa modul.
3.5.3 Pengembangan Modul
Draft produk yang telah dihasilkan, diperbaiki sesuai dengan masukan dari
pakar materi dan bahan ajar, kemudian diuji coba untuk pengembangan lebih
lanjut. Uji coba yang dilakukan berdasarkan adaptasi dari Borg & Gall (1983) dan
juga Sukmadinata (2007: 163) yaitu uji coba terbatas dengan menggunakan siswa
SD sebagai obyek penelitian. Uji coba terbatas melibatkan 8 siswa kelas IV SD N
Kebonsari Temanggung. Kuesioner yang diberikan kepada siswa, digunakan
untuk mengumpulkan data yang kemudian akan dianalisis untuk mengetahui saran
dan masukan sebagai dasar untuk melakukan revisi penyempurnaan modul.
Tindak lanjut dari tahap uji coba terbatas, penulis merevisi bahan ajar modul
sesuai dengan masukan yang berguna untuk menyempurnakan modul. Tahap
selanjutnya, uji luas melibatkan 20 siswa kelas IV SD N Gilingsari Temanggung.
Tahap uji luas digunakan juga kuesioner untuk memperoleh data yang kemudian
30
akan dianalisis dan direvisi apabila masih ditemukan kekurangan untuk
menghasilkan produk akhir berupa modul IPA.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kebonsari dan SD N Gilingsari
Kabupaten Temanggung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai
bulan April 2015, untuk perincian waktu penelitian pengembangan modul seperti
digambarkan pada tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1
Perincian Waktu Penelitian
No
Uraian Kegiatan
Minggu ke-
1.
Proposal
2.
Studi Pendahuluan
3.
Desain pengembangan produk
4.
Pengembangan produk
5.
Evaluasi ahli
6.
Revisi
7.
Uji coba produk
8.
Revisi akhir produk
9.
Penyusunan laporan akhir
Januari
Februari
Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu bahan ajar berupa
modul, dan strategi pembelajaran inkuiri. Modul merupakan bahan ajar yang
ditulis dan disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari
pendidik. Strategi pembelajaran inkuiri adalah merupakan strategi pembelajaran
yang merangsang, mengajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir kritis,
analitis, dan sistematis agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta
menghubungkan
penemuan
yang
satu
dengan
penemuan
yang
lain,
31
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain
dalam memecahkan masalah tentang pengetahuan yang sedang dipelajari.
3.5 Uji Coba Produk
3.5.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba dalam pengembangan bahan ajar modul ini meliputi :
1.
Uji
ahli,
dilakukan
dikembangkan
dan
untuk
untuk
mengetahui
mengetahui
kelayakan
kritik
dan
modul
yang
saran
dalam
pengembangan bahan ajar yang dikembangkan. Uji ahli disebut juga
validasi dilakukan oleh dua orang validator yaitu satu ahli bahan ajar dan
satu ahli materi.
2.
Uji coba terbatas, dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang
dikembangkan berdasarkan respon audiens dalam uji coba terbatas. Uji
coba terbatas ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8 siswa.
3.
Uji luas, dilakukan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang
dikembangkan layak digunakan dan untuk mengetahui respon audiens
terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Uji luas ini dilakukan dengan
mengambil sampel sebanyak 20 siswa.
Desain uji coba bahan ajar modul disajikan pada gambar berikut :
Uji Ahli (1 orang ahli
bahan ajar dan 1 ahli
materi)
Revisi
Revisi
Uji Coba Terbatas
(8 siswa)
Uji luas
(20 siswa)
Gambar 3
Desain Uji Coba Bahan Ajar
Revisi
32
3.5.2 Subjek Uji Coba Produk
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Kebonsari
dan SD N Gilingsari Kabupaten Temanggung. Validator penelitian terdiri dari
satu orang ahli materi untuk menilai aspek isi dan pembelajaran, dan satu orang
ahli bahan ajar untuk menilai aspek bahan ajar modul.
Tahap uji coba terbatas, dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8
siswa untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan
respon siswa. Sedangkan pada uji luas dilakukan dengan mengambil sampel
sebanyak 20 siswa untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan
layak digunakan dan untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang
dikembangkan.
3.5.3 Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Data tersebut memberi gambaran mengenai kualitas produk yang
dikembangkan, data yang diperoleh yaitu :
a) Data dari ahli materi berupa kualitas produk ditinjau dari aspek
pembelajaran dan isi materi.
b) Data dari ahli bahan ajar berupa kualitas produk ditinjau dari aspek
kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, keterpaduan isi dengan
tujuan pembelajaran dan kejelasan penyampaian.
c) Data dari siswa yang digunakan untuk menganalisa aspek tampilan, materi
dan manfaat yang diperoleh siswa.
3.5.4 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan untuk memperoleh
data, menjawab, dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pertanyaan
penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner (angket) dan dokumentasi:
33
a) Kuesioner (angket)
Dalam Sukmadinata (2012: 219), angket atau kuesioner merupakan suatu
teknik pengumpulan data secara tidak langsung, angket berisi sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
b) Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini adalah hasil pengumpulan data-data
penelitian baik dalam uji coba terbatas maupun uji luas.
3.5.5 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
(angket) dan soal evaluasi (diberikan kepada siswa) untuk memperoleh data yang
digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan terhadap modul. Kuesioner
disusun
sesuai
dengan
peran
dan
posisi
responden
dalam
penelitian
pengembangan ini, yaitu kuesioner untuk ahli materi (review ketepatan isi),
kuesioner untuk ahli bahan ajar (review keefektifan bahan ajar), dan kuesioner
respon siswa (kemenarikan tampilan produk).
3.5.5.1 Kuesioner Evaluasi Ahli
Instrumen evaluasi ahli dalam penelitian ini memiliki validitas isi yang
didasarkan pada dua hal yaitu produk modul yang disusun dan pendapat ahli.
Untuk menguji kelayakan modul dalam penelitian ini, maka dilakukan langkahlangkah sebagai berikut:
a) Menyusun produk modul.
b) Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian produk modul.
c) Memvalidasi produk modul kepada ahli materi dan ahli bahan ajar.
Kisi-kisi kuesioner untuk ahli materi sesuai Buletin BSNP (2007: 21) dapat
dilihat pada tabel 2 berikut:
34
Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Materi
No
1.
2.
Aspek
Penilaian
Kelayakan
isi
Kebahasaan
3.
Sajian
4.
Kegrafikan
5.
Aspek
kegiatan/
tugas siswa
6.
Aspek
penilaian
hasil belajar
Indikator
Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan
kompetensi Dasar
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa
Kesesuaian dengan bahan ajar
Kebenaran substansi materi
Manfaat penambahan wawasan
Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan
moralitas, dan sosial
Keterbacaan
Kejelasan informasi
Kesesuaian dengan kaidah
Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien
Kejelasan tujuan
Urutan penyajian
Pemberian motivasi
Interaktivitas (stimulus dan respon)
Kelengkapan informasi
Penggunaan font (jenis dan ukuran)
Lay out, tata letak
Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto
Desain tampilan
Memberikan pengalaman langsung
Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep,
prinsip, prosedur, dan nilai
Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan
materi
Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik
Mengukur kemampuan siswa secara mendalam
dan berdasarkan standar kompetensi
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
35
Kisi-kisi kuesioner untuk ahli bahan ajar sesuai Buletin BSNP (2007: 21)
dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3
Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Bahan Ajar
No.
1.
2.
Aspek
Penilaian
Kelayakan
isi
Kebahasaan
3.
Sajian
4.
Kegrafikan
5.
Aspek
kegiatan/
tugas siswa
6.
Aspek
penilaian
hasil belajar
Indikator
Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan
kompetensi Dasar
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa
Kesesuaian dengan bahan ajar
Kebenaran substansi materi
Manfaat penambahan wawasan
Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan
moralitas, dan sosial
Keterbacaan
Kejelasan informasi
Kesesuaian dengan kaidah
Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien
Kejelasan tujuan
Urutan penyajian
Pemberian motivasi
Interaktivitas (stimulus dan respon)
Kelengkapan informasi
Penggunaan font (jenis dan ukuran)
Lay out, tata letak
Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto
Desain tampilan
Memberikan pengalaman langsung
Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep,
prinsip, prosedur, dan nilai
Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan
materi
Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik
Mengukur kemampuan siswa secara mendalam
dan berdasarkan standar kompetensi
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
36
3.5.5.2 Kuesioner Respon Siswa
Kisi-kisi untuk responden siswa sesuai pengembangan dari sumber yang
diperoleh yaitu Buletin BSNP (2007: 21) dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4
Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
Aspek
Penilaian
Kelayakan
isi
Kebahasaan
Sajian
Kegrafikan
Indikator
Siswa dapat menemukan Standar kompetensi
dan kompetensi dasar dalam modul ini.
Siswa mudah memahami materi pelajaran dalam
modul ini.
Dengan modul ini membantu siswa dalam
belajar secara mandiri.
Materi sesuai dengan peta konsep yang ada di
modul ini.
Modul ini berisi gambar dan materi yang dapat
menambah wawasan bagi siswa.
Siswa lebih mengerti bagaimana cara
menanggulangi berbagai macam perubahan
lingkungan fisik dan pengaruhnya.
Huruf yang digunakan mudah dibaca.
Siswa mudah mendapatkan informasi penting
dari modul ini karena dilengkapi rangkuman.
Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena
ada kamus/glosarium di modul ini.
Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien
Terdapat tujuan pembelajaran didalam modul ini
sehingga siswa mengerti tujuan yang akan
dicapai.
Materi disajikan secara urut sehingga siswa
mudah memahami.
Siswa termotivasi belajar karena ada modul ini.
Modul ini dilengkapi soal permainan sehingga
menjadi menarik.
Informasi di modul ini sudah lengkap.
Siswa mudah membaca materi karena ukuran
hurufnya besar.
Modul ini menarik karena terdapat gambar dan
rapi.
Terdapat gambar yang interaktif.
Sampul modul ini sudah menarik
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
37
5.
6.
Modul ini memberikan pengalaman yang baru.
Siswa dapat menyimpulkan materi dan dapat
Aspek
mengerjakan soal secara mandiri.
kegiatan/
tugas siswa Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan
materi
Soal yang ada di modul ini sesuai dengan materi
Aspek
yang diajarkan.
penilaian
Mengukur kemampuan siswa secara mendalam
hasil belajar
dan berdasarkan standar kompetensi
20
21
22
23
24
3.5.6 Teknik Analisis Data
3.5.6.1 Analisis Data Kuesioner
Analisis data kuesioner diperoleh dari skor penilaian ahli materi, ahli bahan
ajar, dan angket respon siswa. Data tersebut dianalisis secara deskriptif sesuai
acuan tabel konversi nilai yang diadaptasi dari penelitian Ariyono (2012: 33) yang
menghasilkan pedoman seperti pada tabel 5 berikut.
Tabel 5
Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert
Nilai
A
B
C
D
E
Interval Skor
X > 4,21
3,40 < X ≤ 4,21
2,60 < X ≤ 3,40
1,79 < X ≤ 2,60
X≤ 1,79
Kriteria
Sangat baik / sangat menarik
Baik / menarik
Cukup
Kurang / kurang menarik
Sangat kurang / tidak menarik
Keterangan :
Skor maksimal ideal = 5
Skor minimal ideal = 1
= (5 + 1) = 3
= (5 − 1) = 0,81
Dari data yang diperoleh, maka dilakukan analisis menggunakan analisis data
kualitatif ke data kuantitatif untuk mengolah data hasil kuesioner (angket).
Konversi tersebut dilakukan pada data berskala 5 dikarenakan angket yang
digunakan merupakan angket yang berdasarkan pada skala Likert dengan
menggunakan skor penilaian 1 sampai 5. Pada keterangan terdapat rumus
38
= (5 + 1) = 3 ini merupakan rumus untuk mencari nilai tengah dari skala
likert 1 sampai 5 nilai tengahnya adalah 3, kemudian rumus
0,81 adalah rumus untuk mencari rentang antara skor 1 sampai 5.
= (5 − 1) =
3.5.6.2 Analisis Data Evaluasi
Data hasil evaluasi dalam penelitian ini, disajikan menggunakan tabel
distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibagi menjadi beberapa kelas,
yang masing-masing kelas memiliki kelas interval (panjang kelas) dan jumlah
(frekuensi) pada masing-masing kelas interval. Sebelum membuat tabel distribusi
frekuensi diperlukan jumlah kelas, rentang data dan panjang kelas. Untuk
menghitung kelas interval, menurut Sturges (dalam Sugiyono, 2013:36) dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
K
= 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K
= jumlah kelas interval
n
= banyaknya data