11. SISTEM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
SISTEM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Hancurnya Perbankan Nasional
• pemberian kredit kepada sektor-sektor yang beresiko tinggi
dan lebih berpihak kepada konglomerat ketimbang usaha
kecil, sehinga tidak memperhatikan prinsip kehati-hatian
dalam penyaluran kredit (prinsip 5C)• pemberian kredit yang berlebihan dan terkonsentrasi pada
pihak-pihak terkait dan kelompok usaha tertentu, sehingga melanggar Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)- lemahnya manajemen bank dan intervensi pemilik yang berlebihan terhadap operasional bank yang mengarah pada kecenderungan untuk melakukan berbagai penyimpangan dan pelanggaran (moral hazard)
- lemahnya pengawasan bank
Restrukturisasi Perbankan
- dilakukan langkah pengembalian kepercayaan masyarakat terhadap perbankan melalui pelaksanaan program penjaminan pemerintah baik untuk bank umum maupun bank perkreditan rakyat
(Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000, tentang
Syarat, Tatacara dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum) - dilakukan langkah perbaikan struktur permodalan bank, langkah kebijakan dilakukan melalui program rekapitalisasi bank umum.
Secara spesifik, program rekapitalisasi ini dilakukan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga memenuhi ketentuan Capital Adequacy Ratio (CAR) sekurang-kurangnya 4%.
Dalam program rekapitalisasi tersebut, pemerintah
melakukan penyertaan modal pada bank-bank melalui
penerbitan obligasi sehingga sebagian besar kepemilikan bank-bank tersebut berada di tangan pemerintah.Mega Skandal Restrukturisasi Perbankan
• program rekapitalisasi perbankan, pemerintah
telah mengucurkan dana sedikitnya Rp. 320
trilyun yang disebut Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia (BLBI)- terdiri dari: Rp. 144,4 trilyun yang diterima 48 bank umum swasta nasional Rp. 175 trilyun yang diterima bank BUMN
Penyimpangan Dana BLBI
- Dari Rp 144,5 trilyun dana BLBI yang disalurkan ke 48 bank ditemukan penyimpangan penggunaan dana BLBI senilai Rp 84,5 trilyun. Penyimpangan yang dilakukan adalah dana BLBI tersebut bukan
digunakan untuk mengatsi rush, tetapi digunakan untuk transaksi valas
dan disalurkan kepada perusahaan dalam satiap kelompok usaha. • Hasil audit investigatif BPK terbaru (diserahkan ke DPR pertengahan 2001)
juga menemukan bahwa jaminan yang diserahkan bank-bank penerima
BLBI ternyata hanya bernilai Rp. 12,53 trilyun atau kurang dari 10% jika
dibandingkan dengan dana BLBI sebesar Rp. 144,5 trilyun- Yang lebih mencengangkan, sebesar Rp. 22,5 trilyun di antara BLBI yang menyimpang itu digunakan untuk membiayai kontrak derivatif alias spekulasi valas. Pembelian dollar AS besar-besaran tahun 1998 yang menghancurkan nilai rupiah hingga level Rp. 16.000 per dollar AS, antara lain dipicu oleh tindak spekulasi ini.
NO NAMA BANK JUMLAH BLBI % PENANGGUNG JAWAB
9 Bank Modern 1) 2.557,69 1,77 Samadikun Hartono
15 Bank PSP 3) 1.938,95 1,34 Slamet S. Gondokusumo
14 Bank Pelita 1) 1.989,83 1,38 Hashim S. Djojohadikusumo
13 Bank PDFCI 2) 1.995,00 1,38 -
12 Bank Asia Pacific 3) 2.054,97 1,42 Thomas Suyatno
11 Bank Pacific 4) 2.133,37 1,48 Hendrik Willem Teori
10 Bank Pesona (d/h Bank Utama) 3) 2.334,89 1,62 Sigit Harjojudanto
8 Bank Tiara Asia 2) 2.909,24 2,01 -
1 Bank Dagang Nasional Indonesia 1) 37.039,76 25,63 Sjamsul Nursalim
7 Bank Nusa Nasional 2) 3.020,32 2,09 -
6 Bank Harapan Sentosa 4) 3.866,18 2,67 Hendra Rahardja
5 Bank Indonesia Raya 3) 4.018,24 2,78 Atang Latief
4 Bank Umum Nasional 1) 12.067,95 8,35 Mohammad Hasan, Kaharudin Ongko
3 Bank Danamon 2) 23.188,38 15,99 Usman Atmadjaja
2 Bank Central Asia (BCA) 2) 26.596,28 18,40 Sadono Salim
Daftar Bank Penerima BLBI (dalam miliar Rp)
16 Sejahtera Bank Umum 4) 1.687,35 1,17 Hasudungan Tampubolon
26 Bank Dewa Rutji 3) 609,41 0,42 Rudolf Kasendra
34 Bank Aken 3) 301,32 0,21 Indra Haryono SE
33 Bank Mataram Dhanaarta 4) 336,76 0,23 Sri Sultan HB X
32 Bank Umum Servitia 3) 361,98 0,25 Rijanto Sastroatmodjo
31 Bank Intan 3) 401,55 0,28 Fadel Muhammad
30 Bank Dagang Industri 3) 481,55 0,33 Prof. DR. Sukamdani SG
29 Bank Industri 4) 511,47 0,35 Hashim S. Djojohadikusumo
28 Bank Istimarat 1) 520,23 0,36 Hashim S. Djojohadikusumo
27 Bank Astria Raya 4) 578,92 0,40 Henry Liem
25 Bank Centris 1) 629,63 0,44 Hubertus Setyawan
17 Bank Surya 1) 1.653,75 1,14
24 Bank Sewu 3) 642,25 0,44 Dasuki Angkosubroto
23 Bank Panaesaan 681,08 0,47 HR Rembert
22 Bank Subentra 1) 860,85 0,60 Benny Suherman
21 South East Asia Bank 899,40 0,62 Tidjan Ananto
20 Bank Ficorinvest 3) 917,85 0,64 Deddy Nurjaman
19 Bank Papan 3) 928,91 0,64 Hashim S. Djojohadikusumo
18 Bank Central Dagang 3) 1.403,49 0,97 Sam Handojo
H. Sudwikatmono
Lanjutan
36 Bank UPPINDO 3) 242,95 0,17 Miranda S Gultom
37 Bank Lautan Berlian 3) 240,82 0,17 Ulung Bursa
38 Bank Tata Internasional 3) 221,23 0,15 Ny. Susilawati Wijaya NG
39 Bank Hokindo 1) 214,23 0,15 Hokianto
40 Bank Jakarta 4) 210,99 0,15 H. Probosutedjo
41 Bank Anrico 4) 210,08 0,15 Prof. Harun Alrasyid Zain
42 Bank Kosagraha Semesta 4) 201,81 0,14 Setiawan Chandra
43 Bank Citrahasta Manunggal 4) 201,80 0,14 Suyono Sukarno
44 Bank Danahutama 3) 184,82 0,13 Sofjan Wanandri
45 Bank Deka 1) 152,91 0,11 Dewanto Kurniawan
46 Bank Dwipa Semesta 4) 110,11 0,08 Dr. Yoga Sugomo
47 Bank Baja Internasional 3) 35,77 0,02 Riyanto
48 Bank Umum Majapahit Jaya 4) 8,55 0,01 Roy E. Tirtadji
TOTAL 144.535,98 100,00 Lanjutan
Keterrangan : 1 : Bank Beku Operasi 2 : Bank Take Over (BTO) 3 : Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) 4 : Bank Dalam Likuidasi (BDL)
Jumlah Obligasi Laba/ rugidi Neraca Sumbangan
Nama Bank
Bunga obligs APBN :10 % Kondisi Sesungguhnya
1. Bank Mandiri
2. Bank BNI
3.BCA
4.BRI
5.BII
6.Danamon
7.BTN
8.Bank Permata
9.Bank Niaga
10. Bank Lippo 155,5 54,7 53,6 28,4 23,3 20,0 14,2 11,6 6,7 5,7 2,8 2,1 2,19 1,5 0,03 0,72 0,25 ---- 0,09 0,14 15,55 5,47 5,36 2,84 2,33 2,00 1,42 1,16 0,67 0,57 RUGI RUGI RUGI RUGI RUGI RUGI RUGI RUGI RUGI RUGI BANK PENANGGUK REKAP DARI UANG RAKYAT/APBN BANK PENANGGUK REKAP DARI UANG RAKYAT/APBN (September 2002) – dlm Trilyun Rp (September 2002) – dlm Trilyun Rp
1. Membayar Bunga SBI 17% x Rp. 500 T = 85 T (s/d 2002)
2 Membayar Bunga Obligasi = 60,1 T DEFISIT APBN = Rp 54 T ( 2002 ), Rp 45 T (2003) Rp 35 T (2004), 26 T (2005) Solusi Negara :
1. Menghutang ke IMF
2. Menaikkan BBM, Listrik, Telepon, dll
3. Jual Asset Negara Strategis Rp 145,1 Trilyun
“Dampak Riba / Bunga”
1. Menzalimi dan semakin menyengsarakan rakyat Indonesia secara
signifikan.
2. Memperbesar hutang Negara mencapai Rp. 2000 trilyun (Jika kita
mampu membayar Rp 2 T Setahun), maka hutang RI baru lunas 1000 Tahun
3. Menaikkan harga – harga barang / jasa strategis ; BBM, listrik,
Telephon dan barang – barang lainnya.
4. Menggadaikan Negara dengan penjualan asset strategis ke pihak
asing (BCA,Danamon, Indosat,Perkebunan, BBM, dsb.
ASSET SELURUH BANK DI INDONESIA = 1065 T
DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO) = 800-an T
LDR 44 %
2002 Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi sebagian besar ditempatkan di SBI.
Negara wajib membayar bunganya dalam jumlah besar, puluhan trilyun
LDR Bank Nasional rata-rata 44 %
LDR Bank Swasta Raksasa = 15%
LDR Bank Syariah = 115%
BANDINGKAN !!! Bank Riba Swasta:Bank Islam
Bagaikan siang dan malam atau langit dan Bumi
ASSET SELURUH BANK DI INDONESIA = 1135 T
DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO) = 800-an T
LDR 59 %
2004 Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi sebagian besar ditempatkan di SBI.- Negara wajib membayar bunganya dalam jumlah besar,
puluhan trilyun
- LDR Bank Nasional rata-rata 59 %
- LDR Bank Swasta Raksasa = 15%
- LDR Bank Syariah = 103 %
- Banyak dana Bank yang ditempatkan di SBI menjadi
beban pemerintah dan pemicu inflasi
APBN MENJADI DEFISIT DISEBABKAN BUNGA OBLIGASI REKAP BANK KONVENSIONAL APBN MENJADI SURPLUS TANPA BEBAN BUNGA
APBN 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Total Defisit
- 16.13 -40.48 -57 T 36.67 -24.42 -16.90 -158.18 Bunga Obligas 31,24
58.20
62.26
46.36
41.28 38.84 278.17 i rekap Tanpa Bunga +15,11 +17,72 58,69 +9.69
16.86 +21,94 +119,99 Obl.rkp
Bunga Obligasi Rekap lebih Besar dari
Pembiayaan Pembangunan
(DALAM TRILIUN RUPIAH)
APBN 2000 2001 2002 2003 2004 Total Biaya
8.84
21.37
25.60
48.84 50.50 155.15 Pemba ngunan Bunga Obligasi
31.24
58.20
62.26
46.36 41.28 239.33 Rekap
Perbankan Ribawi, menikam Perbankan Indonesia Perbankan Ribawi, menikam Perbankan Indonesia karena tahun 2003, Bank Indonesia mengalami karena tahun 2003, Bank Indonesia mengalami Defisit karena Suku Bunga SBI lebih besar dari Defisit karena Suku Bunga SBI lebih besar dari Pendapatan BI Pendapatan BI
Perbankan Ribawi, diselamatkan negara melalui Perbankan Ribawi, diselamatkan negara melalui program Rekapitalisasi RATUSAN TRILIUN program Rekapitalisasi RATUSAN TRILIUN
Dana tabungan yang dihimpun Perbankan Ribawi, Dana tabungan yang dihimpun Perbankan Ribawi, hanya disalurkan sebesar 62.79% per November hanya disalurkan sebesar 62.79% per November 2005. Sejak tahun 1998-2004 LDR Bank Ribawi 2005. Sejak tahun 1998-2004 LDR Bank Ribawi antara 30 sd 59 %. antara 30 sd 59 %
Perbankan Ribawi hanya mau menikmati tapi tidak Perbankan Ribawi hanya mau menikmati tapi tidak mau ikut membina Perekonomian Indonesia. mau ikut membina Perekonomian Indonesia
Pemerintah sangat terbebani dengan program Pemerintah sangat terbebani dengan program rekapitalisasi dan BLBI, APBN terkuras rekapitalisasi dan BLBI, APBN terkuras
Fakta Indonesia
- Utang luar Negeri • Utang dalam Negeri
• Sumbangan APBN (dana rakyat) utk BK
- Suku Bunga masih tinggi
- Inflasi masih tinggi
- Nilai Tukar yang fluktuatif
• Sektor riil masih terhambat (LDR 61%,)
- Pengangguran Tinggi • Kemiskinan Masih menggurita
Islamic Islamic Bank Bank
Bank Islam Bank Islam
█ BANK █ BANK yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, serta tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an & As-Sunnah
(Accounting & Auditing Organization for Islamic Financial Institution)
MANAJER INVESTASI (mengelola investasi dana nasabah)
Penyedia Jasa Keuangan & Lalu Lintas Pembanyaran
INVESTOR (menginvestasikan dana yang dimilikinya mau pun dana nasabah)
FUNGSI & PERAN BANK SYARIAH
KEGIATAN SOSIAL (mengelola zakat maupun dana sosial lainnya)
Operation must be based on Al-Qur’an & As-Sunnah
ISLAMIC
It is part of broader concept of Islamic Economics.
It is the introduction of The Value System & Ethics Of Islam into the economic sphere
Islamic Banking
Islamic Banking
Prohibition of Prohibition of
- • Gharar / Speculation • Riba / Interest or Usury • Overspending & wastage
• Maisyir / Gambling
The Product Concept of Islamic Bank Perbedaan bunga dan Bagi Hasil
1 Penentuan bunga dibuat tanpa berpedoman pada untung rugi
Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dgn berpedoman pada untung rugi
2 Besarnya persentase (bunga) ditentukan sebelumnya berdasarkan jumlah uang yang dipinjamkan
Besarnya bagi hasil berdasarkan keuntungan, sesuai dgn rasio yang disepakati
3 Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan meningkat Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan pendapatan
4 Jika terjadi kerugian, ditanggung si Peminjam saja, berdasarkan pembayaran bunga tetap yang dijanjikan
Jika terjadi kerugian ditanggung kedua belah pihak
5 Besarnya bunga yang harus dibayar si peminjam pasti diterima bank Keberhasilan usaha menjadi perhatian bersama
6 Umumnya Agama (terutama Islam) Mengecamnya
Tidak ada yang Meragukan Sistem Bagi Hasil
7 Berlawanan dgn Surah Luqman : 34 Melaksanakan Surah Luqman : 34
Titipan
( Prinsip & Piranti Keuangannya
)
( Prinsip & Piranti Keuangannya )
Bagi Hasil
(Sirkah)
(Profit &
LossSharing)
Jual-Beli (al Bai’) Sale & Purchase Sewa (Ijarah) Lease
Bank Syariah Mekanisme Operasional
Pinjaman
(al-Qard)
Soft &Benevolent
LoanJasa (Ujroh) Fee-based Service
(al Wadi’ah) Depository
Bank Syariah Mekanisme Operasional
Mekanisme Operasional Bank Islam
Mekanisme Operasional Bank Islam
Bagi Hasil Bagi Hasil
Pinjaman Pinjaman
Jual-Beli Jual-Beli
Jasa Jasa
Sewa Sewa
Titipan Titipan
Titipan Titipan
Fee-based Fee-based
(al Wadi’ah) (al Wadi’ah)
Depository Depository
1. Wadi’ah yad al-Amanah (Trustee Depository)
1. Musyara- kah (Joint Venture Profit Sharing)
Service Service
(Ujroh) (Ujroh)
Depository Depository
Sale & Sale &
Berdasarkan Prinsip-prinsip: Berdasarkan Prinsip-prinsip:
(sirkah) (sirkah)
Profit & Profit &
Loss Loss
Sharing Sharing
(al Bai’) (al Bai’)
Purchase Purchase
Loan Loan
(Ijarah) (Ijarah)
Lease Lease
(al-Qard) (al-Qard)
Soft & Soft &
Benevolent Benevolent
(al Wadi’ah) (al Wadi’ah)
- ar-Rahn
- al-Qard al
- Bai’ al
- Sewa
- al-Wakalah
- Bai’ as
- Sewa-Beli
- al-Kafalah
- al-Hawalah
- Bai’ al
- Ju’alah Exp.:
Bank Reference
(Transfer Service)
(Guaranty)
2. Wadi’ah yad adh- Dhamanah (Guarantee
(Deputyship)
(Mortgage)
Hasan (Sebagai aqd tathawwui yaitu akad saling membantu / bukan transaksi komersial)
(Ijarah wa Iqtina’) Financing Lease
(al-Ijarah) Operating Lease
Salam (In-front Payment Sale)
Murabahah (Deferred Payment Sale)
2. Mudhara- bah (Trustee Profit Sharing)
Istishna’ (Purchase by Order or Manufacture)
2(Two) Approaches of 2(Two) Approaches of
Resources & Resources &
Uses of Fund Uses of Fund of Islamic of Islamic
Bank Bank
SUMBER & PENGGUNAAN DANA SUMBER & PENGGUNAAN DANA (Pool of Funds Approach) (Pool of Funds Approach)
Wadiah Wadiah
Mudharabah Mutlaqah Mudharabah Mutlaqah
Musyaraqah Musyaraqah
Mudharabah Muqayadah Mudharabah Muqayadah
Primary Reserve Primary Reserve Secondary Reserve
Secondary Reserve Qard
Qard Musyarakah
Musyarakah Murabaha
Murabaha Salam
Salam Istishna’
Istishna’ Ijarah
Ijarah Sepecial Project
Sumber Dana Peng- gunaan Dana
Dana Pool Dana Pool Dana Pool Dana Pool
Sepecial Project
SUMBER & PENGGUNAAN DANA
Muqayyadah
Aktiva Tetap
5
10 1,2,3,4,5,6,7 2,4,5,6,7 4,5,6,7 2,4,5,6,7,8,9,10
9
8
7
6
Peng- gunaan Dana Sumber
Dana
3
2
1
Murabaha Musyarakah
Salam Istishna’ Ijarah (Waiqtina)
Primary Reserve Secondary Reserve Qard Murabahah
Musyaraqah Mudharabah Mutlaqah Mudharabah
(Assets Allocation Approach) (Assets Allocation Approach) Wadiah
4
Permasalahan Utama
Permasalahan Utama 3.
3. Pengetahuan & Pengetahuan &
Pemahaman Masyarakat Pemahaman Masyarakat Relatif Rendah. Relatif Rendah.
Padahal potensi pasar Padahal potensi pasar Relatif besar Relatif besar 6.
Dominasi Pembiayaan Non-PLS.
Sehingga belum mencerminkan hakekat Bank Syariah
7. Perlu Mengadopsi ‘Best Practice & International Standard’.
Agar dpt berkompetisi di era Globalisasi.
2. Jaringan Kantor yang terbatas yang membatasi akses perbankan syariah terhadap nasabah potensial 1.
Kerangka Pengaturan perbankan syariah yang belum lengkap & sesuai dengan keunikan karakteristik perbankan syariah
5. Kinerja Keuangan & Kualitas Pelayanan Perlu ditingkatkan secara berkesinambungan
4. Belum Lengkapnya Regulasi, Infrastruktur & Institusi Pendukung
Fakta
- Masyarakat Memerlukan Kehadiran Bank Syariah Namun Pemahaman Tentang Perbankan Syariah Masih Rendah.
TABEL HASIL SURVEY PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI BANK SYARIAH
Bunga Paham Provinsi Bertentangan Dengan Produk & Manfaat (% Penduduk Muslim) Ajaran Agama Bank Syariah
Jawa Barat Jawa Barat
62 % 6 % (98%) (98%)
Jawa Tengah & DIY 48 % 16 % (96%) Jawa Timur
Jawa Timur 31 % 10 %
31 %
(97%) Source: BPS census 1990, public survey in W. Java, Central Java, Yogyakarta, E. Java, W. Sumatra, & Jambi, conducted in 2000-2001 by BI, IPB, Universitas Diponegoro, (97%)SEJARAH BANK ISLAM DI DUNIA
1. Philipine Amanah Bank (1973)
2. Islamic Bank of Sudan (1975)
3. Bank Islam Dubai ( 1975)
4. Islamic Bank of Eqypt (1977)
5. Kuwait Finance House (1977)
6. Faisal Islamic Bank, Mesir (1978)
7. Islamic Finance House Luxemburg (1978)
8. Bahrain Islamic Bank (1979)
9. Islamic Bank Pakistan (1979)
10. Faisal Finance Swiss (1980)
11. Faisal of Islamic Bank Al-Kibris, Cyprus (1983)
12. Bank Islam Malaysia Berhad (1983)
13. Dar Mal al-Islami, Turki (1984)
14. Bank Islam Iran (1984)
15. Ar-Rajhi Bank Saudi Arabia (1985)
BANK SYARI’AH DI LUAR NEGERI
Denmark Luxemburg Kanada Amerika Serikat United Kingdom Swtzerland Swiss Australia Rusia Bahama Caymand Island Cyprus
Afrika Selatan India Virgin Island
Srilangka Philipina Mauritania Ghuinea Nigeria TunisiaBANK SYARI’AH DI LUAR NEGERI
Jibouti Turki Senegal Libia Malaysia Brunei Pakistan Sudan Dubai Albania Bangladesh Yaman Abu Dahbi Lebanon Bahrain Iraq Iran Qatar
Yordania Mesir Saudi Arabia
City Bank Bank terbesar di AS Buka Unit-unit Syariah ABN Amro Bank terbesar di EROPA
Buka 54 Cabang Syariah
ANZ Investment Mudharaba di Australia,
dllLARIBA BANK BANK ANTI RIBA
1985
=
LARIBA
100.000-an Unit rumah California (Pusat) Alaska Colorado Florida Georgia Indiana Texas Michigan Virginia Oklahama Minnesota Coneccitut
Washingon State
OregonL os A ngeles R elieble I nvestment B ankers A ssociation
Ohio Nevada Nebraska Iowa Kentucky Maryland Massachusetts BANK ISLAM DI AMERIKA SERIKAT
Berdiri Bank Muamalat 1992 Berdiri 78 BPRS 1992-1997 Terjadi Krisis moneter ; 240 bank goncang, Bank Konvensional Mengalami Negative Spread. 1997 Sebagian besar Bank dilikuidasi Seluruh bank BUNGA merugi dan menghentikan kredit, kecuali Bank Syariah. Dengan BLBI, sebagian bank raksasa selamat. Tanpa bantuan dana 400 triliyun lebih, pasti bank riba binasa semuanya
Bank muamalat malah sebaliknya :
1. Mengucurkan kredit dalam jumlah besar, 344 M (1999)
2. Bisa bertahan tanpa bantuan / Rekap 1998-2002 Keluar UU No. 10 Tahun 1998. Memberi peluang kepada bank konvensional, untuk menjadi syariah (buka cabang syariah) BSM, IFI, BNI, BRI, Danamon, Bukopin, BPD Jabar, BII, dll. (Pertumbuhan 74% setahun)