BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Diskripsi Teori 2.1.1 Kesiapan Memasuki Karier 2.1.1.1 Pengertian Kesiapan Karier - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dukungan Keluarga dan Pengalaman Praktek Kerja Industri terhadap Kesiapan

LANDASAN TEORI

2.1 Diskripsi Teori

2.1.1 Kesiapan Memasuki Karier

2.1.1.1 Pengertian Kesiapan Karier

  Sesuai penjabaran Slameto (2010:115) menyatakan bahwa “kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi”. Kesiapan sangat diperlukan seseorang dalam langkah awal untuk mencapai sebuah tujuan.

  Dalam kesiapan, siswa harus mau belajar dan mempunyai potensi yang baik dari segi ilmu maupun keterampilan.

  Selain itu Slameto (2010:117) juga menerangkan mengenai prinsip dan aspek kesiapan. Berikut ini adalah prinsip mengenai kesiapan: 1)

  Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi 2)

  Kematangan jasmani dan rohani supaya mendapat manfaat dari pengalaman 3)

  Pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan 4)

  Terbentuknya kesiapan yaitu melalui kegiatan tertentu dalam periode atau selama masa pembentukan masa perkembangan tertentu.

  Aspek-aspek kesiapan menurut Slameto (2010:115) adalah: 1)

  Kematangan (maturation) 2)

  Kecerdasan

  career

  lebih menekankan aspek seseorang bahwa pekerjaannya itu sebagai pangilan hidup untuk memenuhi seluruh gaya hidupnya tanpa mengesampingkan kedua aspek tersebut.

  Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesiapan karier adalah keseluruhan kondisi seseorang untuk menyiapkan diri memasuki karier sebagai panggilan hidup untuk mendapatkan jabatan.

2.1.1.2 Prosedur dan Metode untuk Mewujudkan Karier

  Menurut Hastuti dan Winkel (2006:672) mengemukakan bahwa berbagai prosedur dan metode untuk mengimplementasikan dan mewujudkan pendidikan karier di institusi pendidikan antara lain: (1) menunjukan kegunaan dari semua bidang studi akademik bagi partisipasi dalam dunia kelak, (2) Menerapkan pengajaran proyek yang memasukan kegiatan-kegiatan di lapangan, yang memperkenalkan siswa dengan kenyataan didunia kerja, (3) Memberikan kredit akademik pada serangkaian pengalaman kerja sebagai kegiatan studi eksplorasi jabatan, (4) Mengahapus jalur-jalur progam studi yang menjuruskan siswa terlalu awal, sehingga ruang gerak untuk pilihan jabatan sangat dipersempit, (5) Mengelola pusat-pusat pendidikan karier yang dilengkapi dengan fasilitas dan sumber tenaga profesional untuk eksplorasi karier dan perencanaan karier.

  Menurut Reinhart dan Zunker Vernon dalam Hastuti dan Winkel (2006:673), ada delapan komponen dasar dalam pedidikan karier antara lain: 1) pemahaman diri; 2) kesadaran tentang jabatan-jabatan dan gaya hidup yang berkaitan dengna keterlibatan dalam suatu jabatan; 3) kesadaran tentang sikap dan kaitan antara dunia ekonomi dan dunia kerja; 5) kesadaran tentang bekal kemahiran intelektual (persep,konsep) dan bekal keterampilan motorik yang diperlukan untuk dapat memangku suatu jabatan; 6) cara berfikir dan bertindak yang tepat untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam rangka perencanaan masa depan; 7) cara bertindak yang tepat bila akan mencari lowongan kerja dan memasukkan lamaran; 8) kesadaran dengan kaitan anatara berbagai progam bidang studi dan aneka kursus latihan dengan peringkat kualifikasi yang harus dimiliki untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan jabatan.

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karier

  Menurut Dalyono (2005:166), bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan yaitu: 1)Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis, 2) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan individu untuk mengembangkan diri. Motivasi ini berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta tekanan yang ada dilingkungan.

  Seperti yang disampaikan Sastrohadiwiryo (2005:162), bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja antara lain:

1) Prestasi akademik yang berhubungan dengan pribadi tenaga kerja.

  2) Pengalaman adalah kombinasi antara teori dan praktik yang pernah didapat dari sekolah dan tempat industri yang bisa diterapkan saat ditempat kerja.

  3) Kesehatan fisik mental adalah hal yang menjadi pertimbangan perusahaan karena untuk menghindari kerugian perusahaan. pekerjaan yang arif, ada tiga faktor antara lain: 1)

  Pemahaman yang jelas tentang diri sendiri 2)

  Pengetahuan tentang syarat-syarat dan prospek diberbagai macam jalur pekerjaan 3) Penalaran yang benar tentang hubungan antara keua kelompok fakta ini.

  Menurut Hastuti dan Winkel (2006:646-647) mengatakan bahwa yang mempengaruhi karier antara lain: 1)

  Perkembangan karier meliputi lingkungan kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi geografis, status kesukuan, status jenis kelamin, dan status kelompok sosial

  2) Perkembangan karier yang bersifat langsung dalam diri dan perubahan yang terjadi diluar individu

  3) Pilihan karier sering sekali disertai rasa gelisah dan takut

  4) Terdapat berbagai indikasi secara bertahap dalam memilih golongan jabatan yang berlingkup luas ke memilih jabatan tertentu.

  5) Orang berbeda-beda dalam kemampuan, minat, dan sifat-sifat kepribadian. 6)

  Terdapat interaksi antara faktor –faktor internal pada individu sendiri dan faktor-faktor eksternal diluar individu, yang bersifat kompleks.

  Menurut Shertzer dan Stone (1981) dalam Hastuti dan Winkel (2006:647- 655), menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan memasuki karier yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  1) Faktor-faktor internal meliputi:

  Nilai-nilai kehidupan

  b) Taraf intelegensi yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasi

  c) Bakat khusus, yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang keterampilan, atau bidanng kesenian.

  d) Minat, yaitu seseorang merasa tertarik pada suatu bidang tertentu atau merasa senang berhubungan dengan kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu.

  e) Sifat-sifat, yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan corak khas pada seseorang, seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas gugup, pesimis, dan ceroboh.

  f) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang perkerjaan dan tentang diri sendiri.

  g) Keadaan jasmani berhubungan dengan fisik yang dimiliki seseorang

  2) Faktor-faktor eksternal

  Faktor eksternal terkait antara lain:

  a) Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya

  b) Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah

  c) Status sosial ekomoni-keluarga

d) Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti.

  e) Pendidikan sekolah

  f) Pergaulan dengan teman sebaya

  g) Tuntunan yang melekat pada masing-masing jabatan dalam progam studi atau latihan, untuk mempersiapkan seseorang agar berhasil sesuai pekerjaan yang diinginkan berpengaruh terdadap kesiapan memasuki karier. Tetapi dari berbagai faktor yang ada, salah satu yang mempengaruhi kesiapan memasuki karier adalah faktor eksternal yang menunjukkan bahwa dukungan keluarga dan praktik kerja industri berpengaruh terhadap kesiapan memasuki karier siswa.

2.1.2 Dukungan Keluarga

2.1.2.1 Pengertian Keluarga

  Menurut Soelaeman (1994:5-10) dalam Shochib (2010:17) mengemukakan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyesuaikan diri. Tujuan keluarga adalah memberikan dorongan kepada anak tentang cita-cita dan karier yang diinginkan, sehingga peran keluarga sangat penting dalam menentukan karier yang akan datang.

  Selain itu, menurut Soelaeman (1994:12) dalam Shochib (2010:17-18) menyatakan bahwa keluarga adalah “satu” persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan, yang bermaksud untuk saling menyempurnakan diri. Dalam usaha saling melengkapi dan saling menyempurnakan diri itu terkandung perealisasian peran dan fungsi sebagai orang tua. Menurut Desmita (2014:219) mengemukakan bahwa keluarga adalah unit sosial memiliki peranan penting dan menjadi dasar perkembangan anak dalam konteks sosial yang lebih luas. yang hidup bersama dalam satu keluarga yang mempunyai peran penting dalam perkembangan anak dalam hal pendidikan dan menjadi tempat untuk mempertimbangkan masalah karier anak.

2.1.2.2 Keterlibatan yang ada dalam keluarga

  Menurut Helmawati (2014:44) menyatakan bahwa keluarga mempunyai tiga tema penting antara lain: 1) Membantu memastikan anak untuk memiliki sarana yang mereka butuhkan untuk sukses, 2)Mendorong perkembangan anak secara keseluruhan, 3)Mendorong tanggung jawab bersama untuk anak.

  Menurut Joy Epstein (2011:183) mengemukakan bahwa terdapat enam tingkat keterlibatan keluarga (orang tua) dalam pendidikan anak, sebagai berikut: 1)

  Parenting, memberikan bimbingan, merawat anak-anak, memotivasi dan menegakkan kedisiplinan 2)

  Communicating, Berkomunikasi secara teratur dengan staf sekolah tentang kemajuan anak-anak dan urusan sekolah lainnya 3)

  Volunteering, kesukarelawanan dalam membantu seluruh kegiatan sekolah dan kelas 4)

  Learnig at home- belajar dirumah, membantu siswa belajar mengerjakan pekerjaan rumah dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kurikulum 5)

  Decision making- berpartisipasi dalam pengambilan keputusan sekolah, menjadi pemimpin orang tua dan perwakilannya

  Colaborating with community- berkolaborasi dengan masyarakat untuk mengintegrasikan sumber daya keluarga dan masyarakat demi memperkuat progam sekolah serta belajar siswa

2.1.2.3 Dampak Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Karier

  Menurut Helmawati (2014: 147-150), konflik yang sering muncul dalam keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal: 1)

  Faktor Internal meliputi:

  a) Perbedaan persepsi

  b) perbedaan bahasa c)

  Gaduh

  d) Emosionalitas (psikologis)

  e) Komunikasi verbal dan non verbal yang tidak konsisten;

  f) Faktor Fisik (biologis)

g) Ketidakpercayaan.

  2) Faktor Eksternal meliputi :

  a) Lingkungan (situasional)

  b) Sosial

  c) Ekonomi

  Menurut Helmawati (2014:150-152) mengemukakan bahwa anggota keluarga yang mengalami konflik atau permasalahan akan mengalami gangguan kejiwaan (psikologis), salah satunya akan tampak kecemasan dari ekspresi perilaku. Berikut ini dampak konflik dalam keluarga:

  a) Dampak terhadap pasangan, meliputi:

  a) Fisik

  b) Psikis

  c) Sosial

  d) Ekonomi

  b) Dampak terhadap anak, meliputi:

  a) Fisik

  b) Psikis

c) Sosial Ekonomi.

  Berdasarkan uraian tersebut, keluarga berperan penting dalam pertumbuhan dan pendidikan anak terutama dalam dukungan keluarga untuk mempersiapkan karier anak . Keluarga sangat rentang sekali dengan adanya konflik, dan konflik tersebut juga berdampak terhadap anak meliputi, fisik, psikis, sosial ekonomi.

  Keluarga harus tahu potensi atau keahlian yang ada pada anaknya dan keluarga jangan membatasi cita-cita atau pekerjaan yang dinginkan siswa, karena keluarga harus berperan aktif dalam kesiapan memasuki karier siswa yang sesuai dengan keahliannya. Hal ini tampak bahwa dukungan keluarga sangat diperlukan oleh siswa dalam mempertimbangan kariernya, karena secara keseluruhan, dukungan keluarga dapat mendorong siswa untuk siap bekerja sesuai dengan keahliannya.

   Pengalaman Praktik Kerja Industri

2.1.3.1 Pengertian Pengalaman Praktik Kerja Industri

  Pengalaman merupakan ilmu atau keahlian yang dimiliki seseorang dari hasil belajar ataupun praktik. Pengalaman penting dimiliki oleh setiap orang, semakin banyak pengalaman seseorang akan semakin pandai dan mudah bergaul dengan siapapun.

  Pembalajaran di dunia kerja adalah suatu proses belajar dimana siswa mampu melakukan pekerjaan ditempat indsutri, sehingga siswa mendapatkan pengalaman ditempat kerja. Praktik Kerja Industri (prakerin) adalah program bersama antara SMK dengan perusahaan atau dunia industri yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Prakerin merupakan strategi atau proses belajar di dunia kerja yaitu dunia industri yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian.

  Menurut Hamalik (2008:21) mengatakan bahwa Praktik Kerja Industri merupakan model pelatihan yang dilakukan, untuk memberikan keterampilan kepada siswa sesuai dengan bidangnya. Praktik kerja industri, bertujuan agar siswa mempunyai keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Penjelasan tersebut lebih diperkuat lagi menurut Soenarto (2008:17) berpendapat bahwa Praktik Kerja Industri adalah realisasi dari program pemerintah yaitu konsep link

  and match

  yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi antara keahlian yang diperlukan oleh dunia kerja dengan keahlian lulusan SMK. praktik kerja industri adalah suatu program yang sudah dirancang pihak sekolah dengan dunia industri guna memberikan keterampilan dan pembelajaran kerja yang sesungguhnya kepada siswa dan untuk meningkatkan kesiapan memasuki karier.

  2.1.3.2 Prinsip Penyelengaraan Praktik Kerja Industri

  Penyelenggaraan kegiatan prakerin adalah wujud dari program link and

  match

  yang mempunyai tujuan untuk mengurangi kontradiksi antara kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan yang ada di SMK, artinya untuk meningkatkan relevansi SMK dengan kebutuhan didunia kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Soenarto (2008:17) bahwa terdapat 3 prinsip dasar dalam penyelenggaraan praktik kerja industri antara lain: 1) Kurikulum dikembangkan secara terperinci atau terpadu sesuai keahlian yang diperlukan didunia kerja, 2) Penyelenggaraan pendidikan bahwa teori yang dipelajari disekolah dan praktikum dilaksanakan di industri, bisa diterapkan didunia kerja yang sebenarnya 3) Melibatkan dunia kerja dalam penyusunan kurikulum, proses belajar mengajar.

  2.1.3.3 Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

  Tujuan penyelenggaraan prakerin pada dasarnya adalah membekali kemampuan dan pengalaman peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki kesiapan/ahli dalam bidang studinya. Menurut Djojonegoro (1998:102) menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan prakerin, mempunyai beberapa tujuan.

  Berikut ini adalah tujuan dari penyelenggaraan prakerin:

  Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional

2) Memperkokoh hubungan Link and Match antara SMK dengan industri.

  3) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan untuk karyawan yang berkualitas dan profesional

  4) Memberi penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan

2.1.3.4 Manfaat Praktik Kerja Industri

  Manfaat dari prakerin bagi siswa yaitu siswa dapat belajar secara langsung ditempat tersebut sehingga siswa mendapatkan pelajaran atau pengetahuan di dunia kerja yang sesungguhnya. Manfaat prakerin menurut Oemar Hamalik (2007:93) antara lain: 1)

  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan dalam hal manajemen ditempat prakerin berkaitan dengan teori yang telah didapat 2)

  Memberikan pengalaman secara praktis kepada peserta 3)

  Peserta mempunyai kesempatan untuk memecahkan sebuah masalah yang berkaitan dengan problem di lapangan.

  4) Setelah menempuh program prakerin, siswa diberikan kesempatan untuk terjun langsung kedunia kerja sesuai bidangnya.

  Sejalan dengan pendapat Oemar Hamalik (2007:93) menjelaskan kembali bahwa prakerin ini memberikan kesempatam kepada siswa untuk mulai mengasah keterampilan melalui kegiatan prakerin. Dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Industri ini akan membantu siswa untuk lebih memantapkan hasil belajar yang pengalaman nyata ini siswa mendapatkan pengalaman yang lebih sesuai dengan jurusan yang dimilikinya.

  Berdasarkan uraian tersebut, maka dengan adanya prakerin ini siswa bisa lebih memantapkan dan mengaplikasikan dari hasil belajar atau teori dari sekolah yang bertujuan untuk membangun sikap, kecekapan dalam bekerja didunia kerja, dan menambah keterampilan sesuai dengan jurusannya. Salah satunya dari manfaat prakerin ini adalah untuk meningkatkan kesiapan memasuki karier.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

  Berdasarkan studi penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Berikut ini adalah hasil penelitian yang relevan: 2.2.1.

  Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitiannya menunjukkan: (a) Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012 yang ditunjukkan dengan = 0,631 = 0,398 dan sebesar 6,705 lebih besar daripada harga sebesar 1,671. (b) Terdapat pengaruh postitif dan signifikan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII Program Kehalian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman tahun ajaran besar daripada harga sebesar 1,671. (c) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar secara bersama-sama terhadap Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012 yang ditunjukkan dengan ( ) = 0,704. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erma Dwi Astuti adalah sama- sama meneliti Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja sedangkan yang membedakan variabel lain yaitu Prestasi Belajar dan tempat penelitian.

  2.2.2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani (2014), dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Peningkatan Kesiapan Kerja Peserta Didik Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabu paten Karanganyar” (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Karanganyar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Upaya yang dilakukan sekolah dalam peningkatan kesiapan kerja peserta didik lulusan SMK Negeri 1 Karanganyar yaitu melalui kegiatan belajar mengajar, praktek kerja industri, piket di sekolah, kunjungan industri serta pemberian motivasi dan bimbingan karir. 2) Kendala yang dihadapi sekolah dalam upaya peningkatan kesiapan kerja peserta didik lulusan SMK Negeri 1 Karanganyar yaitu kendala dari sekolah yang terdiri atas kendala pembiayaan, pengaturan waktu, kurikulum dan sistem evaluasi, rendahnya motivasi peserta didik serta kendala dari mitra dunia usaha/industri. 3) Upaya yang dilakukan sekolah dalam mengatasi kendala tersebut yaitu memanfaatkan unit produksi di sekolah, menggunakan waktu secara efektif dan efisien, memanfaatkan diskusi antar guru dan forum MGMP, pemberian motivasi dengan tujuan program.

  Berdasarkan hasil penelitian relevan tersebut, maka perbedaan dan persamaan dari kedua penelitian tersebut yaitu dengan rendahnya keterampilan peserta didik, maka sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan praktik kerja industri untuk meningkatkan kesiapan kerja peserta didik. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erma Dwi Astuti dan Menik Fitriyani dalah sama-sama meneliti Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja sedangkan yang membedakan variabel lain yaitu Prestasi Belajar dan tempat penelitian.

2.3 Kerangka Berfikir 2.3.1. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Memasuki Karier

  Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dengan adanya ikatan batin yang mempunyai peran penting dalam perkembangan anak. Menurut Desmita (2014:219) mengemukakan bahwa keluarga adalah unit sosial memiliki peranan penting dan menjadi dasar perkembangan anak dalam konteks sosial yang lebih luas. Dukungan Keluarga ini, berpengaruh positif terhadap kesiapan memasuki karier, yang termasuk pengaruh dalam keluarga terhadap kesiapan memasuki karier antara lain sosial ekonomi keluarga, pendidikan sekolah. Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti, karena status sosial ekomoni-keluarga, yaitu tingkat pendidikan orangtua, tinggi rendahnya pendapatan orangtua, jabatan ayah atau ibu, daerah tempat tinggal, dan suku bangsa. Semakin tinggi dukungan keluarga maka berpengaruh positif terhadap kesiapan memasuki karier.

2.3.2. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Memasuki Karier

  Pengalaman merupakan sesuatu yang didapat melalui usaha belajar maupun praktik. Dunia pendidikan khususnya SMK ini mempunyai progam diadakannya Prakerin untuk menunjang kesiapan memasuki karier siswa. Praktek Kerja Industri ini bertujuan untuk memaksimalkan keterampilan siswa untuk mempersiapkan kariernya dengan cara menempatkan siswa ketempat kerja sesuai dengan bidangnya.

  Menurut Hamalik (2008:21) mengatakan prakerin adalah cara pelatihan yang dilakukan oleh pihak sekolah yang bertujuan memberikan kecakapan dalam pekerjaan tertentu. Prakerin akan meningkatkan kemampuan siswa terkait dengan ilmu produktifnya, siswa memiliki pemantapan dalam pertimbangan untuk memasuki karier, bertanggungjawab, mampu dan mau bekerja sama dengan orang lain, mampu beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja dan mempunyai semangat untuk berusaha mengikuti perkembangan bidang keahliannya. Oleh karena itu, dengan adanya prakerin siswa akan menambah pengetahuan, keterampilan, etos kerja dan pengalaman tentang dunia kerja yang sesungguhnya kepada siswa. Oleh karena itu, semakin banyak pengalaman maka kesiapan memasuki karier siswa menjadi tinggi dan sebaliknya.

2.3.3. Pengaruh Dukungan Keluarga dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Memasuki Karier Siswa

  untuk membantu dalam mempertimbangkan keputusan saat siswa mulai memasuki karier. Selain dukungan keluarga, ada hal lain yang mempengaruhi kesiapan memasuki karier yaitu pengalaman. Semakin banyak pengalaman, keterampilan dan wawasan seseorang maka nantinya semakin mudah untuk melakukan mempersiapkan karier. Sesuai dengan program SMK yaitu diadakannya kegiatan praktik kerja industri yang bertujuan untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja untuk menunjang kesiapan memasuki karier setelah lulus dari SMK. Semakin banyak pengalaman praktik kerja yang didapatkan maka semakin tinggi kesiapan memasuki karier, dengan demikan dukungan keluarga dan pengalaman praktik kerja industri sangat berpengaruh positif terhadap kesiapan memasuki karier siswa SMK.

  Berdasarkan kerangka berfikir, ada 2 variabel jika variabel dependen diberi notasi (X

  1 ) , (X 2 ). Variabel independen diberi notasi (Y). Penelitian ini dapat

  dilihat pada paradigma penelitian seperti gambar berikut:

  X1 Y

  X2 Gambar 1. Kerangka Berfikir

  Keterangan :

  X 2= Pengalaman Praktek Kerja Industri Y= Kesiapan Memasuki Karier = 1. Pengaruh dukungan keluarga terhadap kesiapan memasuki karier

  2. Pengaruh pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan memasuki karier = Pengaruh dukungan keluarga dan pengalaman praktik kerja secara bersama- sama terhadap kesiapan memasuki karier Dalam hal ini variabel X

  1 dan X 2 merupakan variabel bebas. Dukungan keluarga

  dan pengalaman praktik kerja industri merupakan faktor dari luar yang mempengaruhi kesiapan memasuki karier. Sebagai variabel terikat yaitu kesiapan memasuki karier yang dilambangkan Y.

2.4 Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan paradigma penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

2.4.1. Hipotesis Kerja

  Terdapat pengaruh yang positif antara dukungan keluarga terhadap kesiapan memasuki karier dikalangan siswa jurusan administrasi perkantoran di SMK Nasional Pati.

  H0 :β = 0 H

  1 1 > 0

  : β 2.4.2.

  Hipotesis Kerja Terdapat pengaruh positif antara pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan memasuki karier dikalangan siswa Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Nasional Pati. Hipotesis Statistik H0 : β = 0 H

  1 2 > 0

  : β 2.4.3.

  Hipotesis Kerja Terdapat pengaruh positif antara dukungan keluarga, dan pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan memasuki karier dikalangan siswa jurusan administrasi perkantoran di SMK Nasional Pati.

  Hipotesis Statistik H0 : β1, β2 = 0 H1 : β1, β2 > 0

Dokumen yang terkait

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Aplikasi Siperran untuk Meningkatkan Ketrampilan Pendidik Paud dalam Menyusun RPPH di Paud Tunas Bangsa Langensari

0 2 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Aplikasi Siperran untuk Meningkatkan Ketrampilan Pendidik Paud dalam Menyusun RPPH di Paud Tunas Bangsa Langensari

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Pelayanan TPA – TPA Berdasarkan Standar Nasional Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taman Penitipan Anak - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Pelayanan TPA – TPA Berdasarkan Standar Nasional Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Pelayanan TPA – TPA Berdasarkan Standar Nasional Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 6

Level Kognitif Lingkup Materi Permainan dan Olahraga Kebugaran Senam dan Aktivitas Gerak Berirama Aktivitas Air Kesehatan

0 0 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. TPA IBNU ABBAS 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Pelayanan TPA – TPA Berdasarkan Standar Nasional Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 48

Level Kognitif Lingkup Materi Permainan dan Olahraga Aktivitas Kebugaran Senam dan Ritmik Aktivitas Aquatik Pendidikan Luar Kelas Kesehatan

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Pelayanan TPA – TPA Berdasarkan Standar Nasional Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Standar Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di KB/TK Xaverius Marsudirini 78 Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 27