Abdul Hakim IKOPIN Jatinangor
Membangun dan Mengembangkan Ekonomi Mikro Melalui Batik Tulis
(Studi Kasus Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pembatik Tulis Desa
Ramasari Cianjur Jawa Barat)
Oleh: Neng Hannah
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
nenghanah@gmail.com
Abdul Hakim
IKOPIN Jatinangor
abdulhakim303@gmail.com
Absrak
Pengangguran di Indonesia salah satunya diakibatkan oleh adanya ketergantungan
masyarkat terhadap dunia kerja yang disediakan oleh pemerintah ataupun swasta.
sementara lapangan perkerjaan yang ada masih sangat terbatas. Menganggur sering
menjadi pilihan saat pekerjaan yang diinginkan tidak tercapai atau lamaran
pekerjaannya ditolak.Penelitian ini bertujuan memberikan alternatif gambaran
aktifitas pemberdayaan bagaimana menumbuhkan kultur entrepreneurship untuk
memberdayakan kelompok masyarkat yang mengalami kemiskinan sosial ekonomi
dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Pada masyakat tersebut
terdapat kelompok perempuan yang memiliki berbagai usaha batik tulis untuk dapat
dikembangkan dan meraih kesuksesan. Program ini juga merupakan program
menjaga kelestrarian budaya lokal Cianjur yang bisa menjadi aset budaya dan industri
keci di Jawa Barat. Penelitian terkait dengan pemberdayaan ini banyak menggunakan
metode-metode dan pendekatan partisipatif. Artinya, mitra (kelompok perempuan
pengrajin batik Nusa Mandiri) akan dilibatkan secara penuh dalam proses
pemberdayaan ini.Dari penelitian ini diperoleh bahwa diperlukan pihak ketiga untuk
lebih mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi mikro melalui usaha batik tulis, dalam
hal ini pemerintah, di samping komitmen yang tinggi dari para pelaku dan pegiatnya.
Kata Kunci: pengangguran, pemberdayaan masyarakat, entrepreneurship,
partisipatif
A. Latar Belakang
(Tempo, 17 Agustus 2016). Fenomena ini
Pada pertengahan tahun 2016, Bappenas
patut menjadi keprihatian bersama para
merilis angka pengangguran di Indonesia
pengelola perguruan tinggi, termasuk menjadi
sebesar 7,02 juta orang. Meskipun ada
keprihatinan IKOPIN.
penurunan dari 5,81 persen pada tahun 2015
Kalau
menjadi 5,5 persen di tahun 2016, namun
pengangguran
jumlah pengganggur masih cukup tinggi.
masyarakat,
Vol 1. No 1 Mei 2018
ditelisik,
penyebab
adalah
pada
dunia
utama
ketergantungan
kerja
sektor
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 1
pemerintahan atau swasta. Padahal lapangan
ada dalam kemiskinan. (Data Demografis
pekerjaan di sektor tersebut jumlah dan
Desa Ramasari 2016).
kapasitasya terbatas. Belum lagi banyak
Kondisi di atas sangat berdampak pada
pencari kerja yang tidak sesuai keahliannya
kesejahteraan
dengan kebutuhan lapangan kerja yang ada.
perempuan dan anak. Perempuan dan anak
Ketika pekerjaan yang diinginkan tidak
merupakan pihak terlemah apabila terjadi
tercapai,
ditolak,
krisis sosial dan ekonomi. Jika mental
pilihannya lalu menganggur. Inilah yang
masyarakat hanya sebagai pencari kerja dan
menyebabkan melimpahnya pengangguran.
tidak berubah, maka pengangguran akan terus
atau
lamaran
kerja
masyarakat
terutama
Kesenjangan antara angka pertumbuhan
membludak setiap waktu. Karena itu, solusi
angkatan kerja di Indonesia dan lapangan
paling mudah dan murah adalah mendorong
pekerjaan yang tersedia memang cukup lebar.
orang untuk tidak terobsesi mencari kerja,
Menurut data Kamar Dagang Indonesia
tetapi kreatif membuka lapangan kerja baru.
(KADIN) 2016, pertumbuhan tenaga kerja per
Dengan kata lain, masyarakat harus didorong
tahun mencapai 2,91 juta orang, sedangkan
dan difasilitasi untuk menumbuhkan kultur
pertumbuhan lapangan pekerjaan hanya 1,6
entrepreneurship.
juta orang. Jadi ada ‘gap’ sebesar 1,3 juta
orang
yang
kemungkinan
menjadi
pengangguran terbuka di Indonesia.
Pembangunan kultur entrepreneurship ini
sangat penting setidaknya jika mengacu pada
pemikiran David McClelland dalam The
Kondisi Indonesia di atas ternyata tidak
Achieving Society (1961), bahwa negara bisa
jauh dari kondisi pengangguran di Kabupaten
makmur
Cianjur pada tahun 2016 yang mencapai
penduduknya menjadi pengusaha. Sementara
126.344 orang. (BPS Kab Cianjur 2016).
jumlah entrepreneur di Indonesia menurut
Kondisi pengangguran di Kabupaten Cianjur
Kementerian UKM dan Koperasi baru 1,56
ini mengakibatkan naiknya angka keluarga
persen dari total jumlah penduduk. Jumlah itu
miskin sosial dan wanita rawan sosial
masih jauh dibandingkan dengan Singapura
ekonomi.
di
yang memiliki wirausaha 7,2%, Thailand
memiliki
4,1%, dan Malaysia 2,1%. ((Kompas 6
Sebagai
Kabupaten
Cianjur,
salah
satu
Ramasari
desa
apabila
jumlah anggota keluarga miskin sosial yang
Oktober 2016).
tinggi yaitu mencapai 700 orang dan 85
Desa
wanita
rawan
sosial
ekonomi.
minimal
Ramasari
2%
memiliki
jumlah
kelompok
Bila
enterpreneur perempuan yang bernama Nusa
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan
Mandiri. Kelompok ini berdiri pada 11
penduduk desa Ramasari yang berjumlah
September 2016 dengan memiliki Anggota 17
7,327 orang, maka 10% penduduk Ramasari
orang. Awalnya kelompok ini merupakan ibu
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 2
rumah tangga yang suaminya terkena dampak
komunitas perempuan lainnya.
pengangguran. Mereka berfikir untuk bisa
Artikel
berdaya dengan mengoptimalkan sumberdaya
pendampingan
yang ada. Menjadi buruh tani, pemasang
kelompok
payet, pembuat barang daur ulang dan
Ramasari Cianjur dengan metode metode dan
berbagai kegiatan lainnya. Namun semua
pendekatan
kegiatan ini tidak signifikan menghasilkan
(kelompok perempuan pengrajin batik Nusa
karena mereka hanya menjadi objek atau
Mandiri) akan dilibatkan secara penuh dalam
buruh pekerja saja dan tidak mempunyai skill
proses pemberdayaan ini.
ini
merupakan
masyarakat
perempuan
partisipatif.
hasil
terutama
pembatik
Artinya,
tulis
mitra
(keahlian yang bertambah).
Berdasarkan pemikiran di atas, IKOPIN
Bandung
bekerjasama
Dosen
Dengan mengambil latar belakang di
Pembimbing Lapangan KKN Sisdamas UIN
atas, maka ada beberapa hal yang menjadi
Sunan Gunung Djati Bandung 2017 di Desa
rumusan masalah penelitian ini:
Ramasari Cianjur sebagai agen perubahan
1. Bagaimana masyarakat Desa Ramasari
diharapkan
memiliki
bagaimana
tanggung
menumbuhkan
entrepreneurship
kelompok
dengan
B. Rumusan Masalah
untuk
perempuan
jawab
Cianjur dalam hal ini para perempuan
kultur
mengatasi
memberdayakan
yang
mengalami
pengangguran
lingkungannya.
2. Bagaimana perempuan Desa Ramasari
kemiskinan sosial ekonomi dengan berbagai
Cianjur
program
pemberdayaan masyarakatnya.
pemberdayaan
masyarakat.
di
memberikan
gerakan
Diharapkan melalui program pemberdayaan
ekonomi kelompok perempuan ini, berbagai
C. Tinjauan Teoritis
usaha batik tulis tersebut dapat dikembangkan
Kegiatan
Pengabdian
kepada
dan meraih kesuksesan. Selain itu program ini
Masyarakat merupakan salah satu bentuk
juga
menjaga
keterlibatan engagement perguruan tinggi
kelestrarian budaya lokal Cianjur yang bisa
untuk tujuan transformasi sosial. Pengabdian
menjadi aset budaya dan industri keci di Jawa
kepada masyarakat atau kegiatan pengabdian
Barat.
bisa
kepada masyarakat adalah kegiatan yang
membuat perempuan desa Ramasari mandiri
mencakup upaya-upaya peningkatan kualitas
secara
pada
sumber daya manusia antara lain dalam hal
sejahteranya keluarga. Hal ini, dapat menjadi
perluasan wawasan, pengetahuan maupun
model untuk ditularkan ke wilayah-wilayah
peningkatan keterampilan yang dilakukan
lain serta menjadi inspirasi dan motivasi bagi
oleh civitas akademika sebagai perwujudan
merupakan
program
Pemberdayaan
ekonomi
yang
ini
semoga
berakibat
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 3
dharma bakti serta wujud kepedulian untuk
masyarakat yang dilakukan secara
berperan aktif meningkatkan kesejahteraan
intensif dan partisipatif agar tercapai
dan memberdayakan masyarakat luas terlebih
kemandirian
bagi masyarakat ekonomi lemah.
kelompok mitra.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat
dari
kepada
a. Menciptakan inovasi teknologi untuk
menumbuhkan
pembangunan
Indonesia
dengan
ekonomi
melakukan
komersialisasi hasil penelitian;
akademik atas kebutuhan, tantangan, atau
c.
masyarakat
politik,
berupa
kepekaan
sosial,
budaya,
serta
dan
kapasitas/kemampuan
memperjuangkan
b. Memberikan solusi berdasarkan kajian
atau
3. Advokasi, yakni kegiatan pengabdian
di perguruan tinggi adalah:
mendorong
komunitas
untuk
dan
memperoleh
hak-hak sebagai warganegara.
4. Pemberdayaan
Ekonomi,
yakni
persoalan yang dihadapi masyarakat, baik
kegiatan
secara langsung maupun tidak langsung;
masyarakat dalam rangka peningkatan
Melakukan
kegiatan
mengentaskan
yang
mampu
masyarakat
tersisih
pengabdian
kepada
kesejahteraan dan pendapatan.
5. Layanan
Masyarakat,
yakni
(preferential option for the poor) pada
penyediaan layanan masyarakat seperti
semua
layanan
strata,
yaitu
masyarakat
yang
keagamaan,
kesehatan,
tersisih secara ekonomi, politik, sosial, dan
mediasi, resolusi konflik, konsultansi
budaya; dan
(psikologi,
d. Melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni
keluarga,
hukum,
pembuatan rencana bisnis, proyek),
kepada masyarakat untuk pengembangan
pelatihan, penelitian, dan lain-lain.
martabat manusia dan kelestarian sumber
6. Ujicoba, Adaptasi serta Penerapan
daya alam.
Teknologi
Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan
dengan berbagai bentuk yaitu:
1. Pembelajaran
Tepat
Guna
(TTG)
berbasis IPTEKS, yakni kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam
Masyarakat,
yakni
bentuk pengembangan dan penerapan
suatu kegiatan yang ditujukan untuk
hasil
belajar
atau
ataupun teknologi sederhana untuk
menguatkan kemampuan, potensi dan
mengembangkan potensi dan peluang
aset masyarakat, termasuk dialog,
yang terdapat pada suatu komunitas
lokakarya, dan pelatihan.
masyarakat. Misalnya pembuatan alat
bersama
masyarakat
2. Pendampingan Masyarakat, yakni
kegiatan
pengabdian
Vol 1. No 1 Mei 2018
kepada
penelitian
produksi,
(action
pembuatan
research)
sistem
manajemen, dll.
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 4
bersifat
pengabdian masyarakat ini, pada tahap awal
karitatif, seperti bantuan untuk korban
akan dilakukan Participatory Rural Appraisal
bencana alam dan sosial.
(PRA), yaitu metode untuk mendapatkan
D. Kerangka Pemikiran
deskripsi
Pemikiran
yang dihasilkan David
kelompok perempuan pengrajin batik Nusa
McClelland dalam The Achieving Society
Mandiri secara penuh. Pelaksanaan PRA
(1961), bahwa negara bisa makmur apabila
sangat bermanfaat agar mereka mengetahui
minimal 2% jumlah penduduknya menjadi
secara
pengusaha. Sementara jumlah entrepreneur di
permasalahan yang dihadapi, potensi, dan
Indonesia menurut Kementerian UKM dan
peluang-peluang yang dapat mereka raih
Koperasi baru 1,56 persen dari total jumlah
melalui pengembangan entrepreneurship.
7. Kegiatan
penduduk.
sosial
Jumlah
yang
lebih
luas
dengan
melibatkan
mengenai
berbagai
masih
jauh
Sejumlah permasalahan yang dihadapi
Singapura
yang
dalam pengembangan produksi batik tulis
memiliki wirausaha 7,2%, Thailand 4,1%, dan
kelompok perempuan Nusa Mandiri ini
Malaysia 2,1%. ((Kompas 6 Oktober 2016).
muncul. Kelompok perempuan pembaik tulis
dibandingkan
itu
persoalan
dengan
Kenyataan
tersebut
mendorong
ini, bermula
dirintis seorang anak daerah
sebagian warga masyarakat di Indonesia
setempat yaitu Kang Yana pada September
untuk bergerak dan melakukan sesuatu agar
2016. Seorang anak daerah setempat yang
menjadi
dan
lama tinggal di Bandung yaitu Kang Yana
sejahtera. Salah satunya adalah masyarkat
melatih ibu-ibu tetangganya membatik. Kang
desa
harus
Yana merupakan seniman yang biasa bekerja
menciptakan kegiatan pemberdayaan. Mereka
di Bandung. Lewat bimbingannya beberapa
berfikir
ibu ini sudah mulai bisa menghasilkan batik
masyarakat
Ramasari
yang
Cianjur.
untuk
mengoptimalkan
bisa
makmur
Mereka
berdaya
sumberdaya
dengan
yang
ada.
tulis dengan kualitas yang cukup bagus.
Menjadi buruh tani, pemasang payet, pembuat
Kegiatan membatik ini belum meberikan
barang daur ulang dan berbagai kegiatan
kontribusi
lainnya. Namun semua kegiatan ini tidak
terkendala bahan baku yang mahal dan
signifikan menghasilkan karena mereka hanya
pemasaran yang belum luas.
menjadi objek atau buruh pekerja saja dan
tidak
mempunyai
skill
(keahlian
yang
bertambah
ekonomi
yang
baik,
karena
Permasalahan Kelompok Perempuan
Nusa Mandiri antara lain:
1.
Keterbatasan dana. Organisasi
ini tidak memiliki kas lembaga
PEMBAHASAN
Dalam pendekatan partisipatif pada
Vol 1. No 1 Mei 2018
yang cukup untuk mengembangkan
wirausaha
(entrepreneurship).
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 5
Bahkan operasional keorganisasian
pemberdayaan. Tahap pertama perencanaan
sehari-hari, lebih banyak diperoleh
kegiatan
dari sumbangan (donatur) kader dan
pelaksanaan program yang bisa dilakukan.
simpatisan.
dan
selanjutnya
adalah
tahap
1. Tahap Perencanaan
2. Keterbatasan pengalaman dan
Langkah
awal
dalam
tahap
keterampilan. Perempuan anggota
perencanaan ialah mendiskusikan konsep
kelompok
yang
pemberdayaan dengan tim dari IKOPIN yaitu
pengembangan
Abdul Hakim, M.Pd, M.Ag., serta dari UIN
Nusa
Mandiri
mengurusi
wirausaha
(entrepreneurship)
di
Bandung yaitu, Dr. Neng Hannah, M.Ag dan
organisasi ini sama sekali tidak
Nurfauzy Abdilah, S.Sos. Rapat internal ini
memiliki
pengalaman
dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2017
berwirausaha sebelumnya. Selain
bertempat di Permata Biru blok Z no 51.
juga skill (keterampilan) membatik
Selanjutnya Tim difasilitasi Aparat Desa pada
yang belum rata di antara anggota
tanggal
3. Keterbatasan sarana pendukung.
koordinasi
Organisasi ini tidak memiliki sarana
kelompok permpuan pembatik, ibu-ibu PKK
pendukung untuk pengembangan
Desa, Badan Pembangunan Desa
wirausaha seperti tempat permanen.
tokoh agama, para RW dan RT. Acara
Lokasi wirausaha menjadi satu
pemetaan partisipaatif ini dihadiri oleh 40
tempat
orang.
bekal
dengan
sekretariat
9
Agustus
dengan
Tahap
2017
pihak
melakukan
terkait
perencanaan
ini
seperti
(BPD),
tujuan
organisasi yang merumakan rumah
pemberdayaan dirumuskan bersama sama,
kontrakan
ukuran
selanjutnya mengidentifikasi permasalahan
ini
bersama dosen UIN Bandung dan masyarakat
yang
khususnya perempuan pengrajin batik Nusa
dengan
minimalis.
Kondisi
menyebabkan
wirausaha
dirintis tidak efektif dan tidak
Mandiri.
kondusif.
2.
Tahap Pelaksanaan Pemberdayaan
Ekonomi dan Pelatihan Membatik
Permasalahan
dalam
Pelaksanaan Pemberdayaan ekonomi
pemetaan partisipatif yang dilakukan peneliti
dan Pelatihan membatik ini diawali dengan
bersama
perempuan
acara pembukaan pada tanggal 16 September
pembatik tulis Ramasari. Untuk mengatasi
2017. Acara ini berlokasi di Balai Desa
berbagai persoalan di atas, dan mengacu pada
Ramasari. Kepala Desa Pak Agus Sumarna
tujuan pengabdian masyarakat di perguruan
membuka acara dengan didampingi oleh
tinggi, maka dihasilkan dua tahap program
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat
dengan
ini
muncul
kelompok
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 6
yaitu Pak Endang Kohar. Para Peserta
bahasa sehari-hari, sehingga ibu-ibu peserta
pelatihan yang berjumlah 25 orang juga hadir
kegiatan tidak disibukan dengan istilah
mengikuti program ini.
gender, melainkan langsung pada contoh-
Setelah acara pembukaan dilanjutkan
dengan pelaksanaan program pemberdayaan
ekonomi
dengan
Materi:
contoh nyata yang sudah dilakukan.
Sesi ketiga berlangsung dari pukul 13.00 –
Pentingnya
17.30. Sesi ini memiliki durasi yang panjang
Wirausaha.
karena ibu-ibu peserta pelatihan langsung
Materi Pertama ini disampaikan oleh Abdul
belajar membatik. Pemateri yang pertamakali
Hakim, M.Pd., M.Ag. Pada sesi pertama ini
mengenalkan batik ialah Kang Yana Hadiana
peserta diberikan informasi terkait pendidikan
yang merupakan pembina dari kelompok
dan strategi enterprenership bagi perempuan.
perempuan pembatik Nusa Mandiri.
Perempuan Memiliki
Selain
itu
Mental
memberikan
dan
Dalam sesi ketiga, pertama kali Kang Yana
manajemen
memberikan pengantar singkat tentang apa itu
pemasaran produk dalam wirausaha. Memilih
batik dan memperkenalkan alat-alat untuk
jenis wirausaha yang layak sesuai dengan
membuat batik. Di antara bahan-bahan yang
potensi
diperlukan untuk membatik adalah:
pembelajaran
informasi
strategi
yang
dan
dimiliki.
Bagaimana
mengusahakan sarana penunjang usaha serta
1. Kain/Mori
strategi bagaimana memilih wilayah distribusi
2. Malam/lilin
produk
3. Pewarnaan
yang
dihasilkan.
Sesi
pertama
berlangsung dari pukul 10.00 – 12.00 WIB.
Sesi kedua yaitu Brainstorming yang
4. Canting
5. Wajan
difasilitatori oleh ibu Dr. Neng Hannah,
6. Kompor
M.Ag, Sesi kedua ini mengajak ibu-ibu semua
7. Gawang
melakukan refleksi dari pengalaman hidup
8. Dingklik
sebagai seorang perempuan, ibu dan juga
9. Bak pencelupan
warga masyarakat. Posisi perempuan yang
10. Baskom/ember
begitu terhormat dalam Islam tidak ada
11. Solder
artinya
12. Sarung tangan dan celemek
apa-apa
memiliki
bila
prinsip
perempuan
yang
teguh
tidak
bahwa
Setelah memperkenalkan sejarah batik,
perempuan merupakan khalifah di muka bumi
alat-alat
sama kedudukannya dihadapan Allah dengan
membimbing ibu-ibu membuat batik, dengan
patnernya yaitu suami.
tahap sebagai berikut:
Sesi
ini
membicarakan
tentang
kebutuhan praktis dan strategis gender dengan
Vol 1. No 1 Mei 2018
membatik,
Kang
Yana
segera
a. Pemolaan.
Untuk
membuat
pola
pada
kain
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 7
diperlukan pola yang dibuat di atas
kertas roti, pola dipindahkan dengan
menggunakan pinsil sedemikian rupa
serupa benar.
b. Pengkelowongan/rengrengan
NAPTOL
GARAM
ASBL
5gr
ORANGE
15 gr
ASBO
5gr
KUNING
13gr
ASG
7gr
BIRU B
7gr
KUNING
1gr
MERAH
10gr
CAUSTIK
7,5gr
Setelah membuat pola di atas kain
selanjutnya
pola
tersebut
ditulisi
Campuran di atas bisa menghasilkan
malam panas dengan menggunakan
warna soga atau coklat. Untuk menghasilkan
canting kelowong.
warna-warna lain, bisa dibaca dalam lampiran
c. Pewarnaan.
laporan pengabdian masyarakat ini.
Pewarnaan adalah proses yang sangat
Berapa jenis warna yang diinginkan,
menentukan dari pada batik tulis
mempengaruhi berapa kali dicelup dan
dibutuhkan kesabaran dan ketelitian
ditiriskan.
dalam proses tersebut.
d. Pemopogan
Adapun tata caranya adalah:
Kain
yang sudah
diberi
Kain yang sudah selesai diberi warna
malam/
atau
dicelup,
kemudian
direbus
dibatik direndam dalam air, kemudian disikat
dengan air mendidih agar malam dari
dengan sikat injuk lalu diritiskan.
proses pembatikan terlepas dari kain
Kain dimasukan ke dalam larutan
tersebut. Untuk pelorotan dengan
NAPTOL kemudian dimasukan ke dalam
kapasitas
larutan GARAM lalu dicuci dan ditiriskan.
menggunakan drum
Proses tersebut dilakukan sebanyak 3 kali
dipotong menjadi dua bagian, tetapi
supaya menghasilkan warna yang cerah dan
untuk
mengkilat.
menggunakan panci serbaguna.
Setelah
diberi
warna
dasar,
banyak
kapasitas
biasanya
bekas yang
sedikit
bisa
kemudian pola batik yang ada di kain kembali
Penirisan
diberi malam untuk memberikan warna
pemopogan si atas komor
kedua.
Dalam proses pelorotan malam/lilin
Setelah itu kembali direndam dengan
bisa
batik
diberi
setelah
tepung
dilakukan
kanji
yang
pewarna kedua dan garam. Setelah itu
dimasukan ke dalam air pelorotan
ditiriskan. Proses penggunaan warna sintetis
untuk mempercepat pelepasan malam
tersebut memakai perbandingan campuran
tersebut. Apabila sudah dianggap
yang bisa dilihat dalam tabel di bawah ini:
bersih dari malam, maka kai tersebut
dibilas dan dicuci dengan air bersih
dengan menggunakan sedikit soda
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 8
abu.
Batik tulis yang dihasilkan kelompok
Nusa Mandiri memiliki corak batik tulis khas
Cianjur mulai dari corak ayam jago sebagai
ikon
Cianjur,
corak
bebeasan
dengan
menampilkan bulir padi yang terdapat pada
Pelatihan membatik bagi
anggota
kelompok yang belum memiliki skill
kain,
corak
kacapi
kendang
sebagai
perwujudan alat music tradisional yang biasa
dipakai masyarakat, corak daun singkong,
membatik.
maupun corak daun-daun lain yang terdapat
disekitar lingkungan Ramasari Cianjur.
Selain memproduksi batik tulis dalam
bentuk kain, Nusa Mandiri juga sudah mulai
memproduksi batik menjadi sepatu. Namun
karena kendala modal, produksi ini terhambat.
Selain melatih ibu-ibu yang belum
bisa
membatik,
kegiatan
ini
juga
mempraktekan ibu yang sudah bisa membatik
dengan baik.
Berdasarkan
pengamatan
dari
hasil
kegiatan ini, diharapkan tidak berjalan/
bergerak sendirian. Oleh karena itu sebaiknya
Batik hasil pembuatan kelompok Nusa
ada mitra agar ketika proses terminasi
Mandiri
program dilakukan, para mitra itu yang akan
melanjutkannya. Proses bisa membangun
mitra ini sangat penting dalam konteks PM.
Proses kemitraan ini, terjadi, berjalan, saling
berkontribusi,
dan
terus
memeliharan
komunikasi.
Dalam hal ini kegiatan pengabdian
masyarakat
Vol 1. No 1 Mei 2018
“Pemberdayaan
Ekonomi
Kelompok Perempuan Pembatik Desa
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 9
Ramasari
Kabupaten
Cianjur”,
bermitra
dengan aparatur Desa setempat. Setelah
untuk
monitoring
dan
evaluasi
tahap
selanjutnya.
penjelasan dan pengenalan rencana program
Kegiatan
Pengabdian
Kepada
di awal, kemudian pelaporan hasil kegiatan,
Masyarakat
dan selanjutnya pengajuan monitoring dari
banyak kekurangan dan kelemahan. Ini
pihak Desa setiap beberapa pekan sekali
merupakan
disamping stimulus yang berupa informasi
kelanjutannya dimasa mendatang
ataupun
lebih
bantuan
sarana
prasarana
bagi
komunitas.
Kang Yana dalam hal ini sebagai pelatih
membatik
berperan
menjadi
yang
dilakukan
kegiatan
yang
berkembang
Terutama
baaimana
langsung
melalui
ini
diharapkan
dengan
dapat
sempurna.
pelibatan
proyek
masih
secara
pemasaran
koordinator
produk,pameran produk dan pembinaan
utama yang menghubungkan ibu-ibu Nusa
usaha kelompok Nusa Mandiri dengan usaha
Mandiri, Aparatur Desa, serta para pelaku
ekonomi kreatif yang sudah mapan atau
kegiatan pengabdian (Dosen peneliti dari UIN
dengan Dinas terkait.
Bandung).
Keberlanjutan
kegiatan
pasca
program pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan menjadi tolok ukur apakah
SIMPULAN
Melalui
Kegiatan
pendampingan
kegiatan itu berhasil atau tidak. Memang
masyarakat Desa Ramasari, dalam hal ini
bukan satu satunya ukuran, tetapi bagaimana
kelompok
masyarakat
Nusa
Mandiri
dapat
menerima
dan
menjaga
disimpulkan,bahwa :
keberlangsungan
1. Perlunya pihak ketiga dalam memecahkan
manfaat yang diperolehnya merupakan bukti
permasalahan social, sehingga timbulnya
dari keberlanjutan dan kemanfaatan program
opini dan simpati dari pihak-pihak terkait
bagi penerima. Diperlukan perencanaan dan
mengenai kemajuan ekonomi masyarakat.
kajian yang lebih baik untuk menghasilkan
2. Perlunya penanaman komitmen, pelatihan
kegiatan yang sinergis antar unsur Tri
skill dan pemberian wawasan serta ilmu
Dharma Perguruan Tinggi secara optimal.
pengetahuan
dalam
suatu
program
karena
mengembangkan
masyarakat.
3. Perlunya dukungan berbagai sarana dan
prasarana yang dapat dipergunakan untuk
kepentingan kemajuan masyarakat secara
berkelanjutan dan berkesinambungan.
4. Perlunya kerjasama dari berbagai pihak
Vol 1. No 1 Mei 2018
DAFTAR PUSTAKA
Abin syamsuddin makmum. 2003. Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT Karya
Remaja.
Eko, Sutoro., dkk. 2002. Desa Membangun
Indonesia. (Yogyakarta: Forum
Pengembangan Pembaharuan Desa )
Kartono, Kartini. 2009. Patologi Sosial.. Jakarta
: Rajawali Pers.
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 10
Sarwono, S. Teori-teori Psikologi Sosial.
Jakarta: CV. Rajawali
Sirait, M.A. dkk.2001. Perilaku Merokok Di
Indonesia. Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Sunyoto Usman. 2004. Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat. (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Teguh, Ambar Sulistiyani & Rosidah. 2004.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
(Yogyakarta: CV. Graha Ilmu)
Naning Margasari, M.Si, MBA,dkk. “Laporan
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat
(Ppm) Dosen Pendampingan Dalam
Pengembangan Media Pembelajaran
Sebagai Salah Satu Upaya Untuk
Memperoleh Sertifikasi Bagi Guru-Guru
Smk Ypkk I Sleman Yogyakarta”:
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA 2009.
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 11
(Studi Kasus Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pembatik Tulis Desa
Ramasari Cianjur Jawa Barat)
Oleh: Neng Hannah
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
nenghanah@gmail.com
Abdul Hakim
IKOPIN Jatinangor
abdulhakim303@gmail.com
Absrak
Pengangguran di Indonesia salah satunya diakibatkan oleh adanya ketergantungan
masyarkat terhadap dunia kerja yang disediakan oleh pemerintah ataupun swasta.
sementara lapangan perkerjaan yang ada masih sangat terbatas. Menganggur sering
menjadi pilihan saat pekerjaan yang diinginkan tidak tercapai atau lamaran
pekerjaannya ditolak.Penelitian ini bertujuan memberikan alternatif gambaran
aktifitas pemberdayaan bagaimana menumbuhkan kultur entrepreneurship untuk
memberdayakan kelompok masyarkat yang mengalami kemiskinan sosial ekonomi
dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Pada masyakat tersebut
terdapat kelompok perempuan yang memiliki berbagai usaha batik tulis untuk dapat
dikembangkan dan meraih kesuksesan. Program ini juga merupakan program
menjaga kelestrarian budaya lokal Cianjur yang bisa menjadi aset budaya dan industri
keci di Jawa Barat. Penelitian terkait dengan pemberdayaan ini banyak menggunakan
metode-metode dan pendekatan partisipatif. Artinya, mitra (kelompok perempuan
pengrajin batik Nusa Mandiri) akan dilibatkan secara penuh dalam proses
pemberdayaan ini.Dari penelitian ini diperoleh bahwa diperlukan pihak ketiga untuk
lebih mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi mikro melalui usaha batik tulis, dalam
hal ini pemerintah, di samping komitmen yang tinggi dari para pelaku dan pegiatnya.
Kata Kunci: pengangguran, pemberdayaan masyarakat, entrepreneurship,
partisipatif
A. Latar Belakang
(Tempo, 17 Agustus 2016). Fenomena ini
Pada pertengahan tahun 2016, Bappenas
patut menjadi keprihatian bersama para
merilis angka pengangguran di Indonesia
pengelola perguruan tinggi, termasuk menjadi
sebesar 7,02 juta orang. Meskipun ada
keprihatinan IKOPIN.
penurunan dari 5,81 persen pada tahun 2015
Kalau
menjadi 5,5 persen di tahun 2016, namun
pengangguran
jumlah pengganggur masih cukup tinggi.
masyarakat,
Vol 1. No 1 Mei 2018
ditelisik,
penyebab
adalah
pada
dunia
utama
ketergantungan
kerja
sektor
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 1
pemerintahan atau swasta. Padahal lapangan
ada dalam kemiskinan. (Data Demografis
pekerjaan di sektor tersebut jumlah dan
Desa Ramasari 2016).
kapasitasya terbatas. Belum lagi banyak
Kondisi di atas sangat berdampak pada
pencari kerja yang tidak sesuai keahliannya
kesejahteraan
dengan kebutuhan lapangan kerja yang ada.
perempuan dan anak. Perempuan dan anak
Ketika pekerjaan yang diinginkan tidak
merupakan pihak terlemah apabila terjadi
tercapai,
ditolak,
krisis sosial dan ekonomi. Jika mental
pilihannya lalu menganggur. Inilah yang
masyarakat hanya sebagai pencari kerja dan
menyebabkan melimpahnya pengangguran.
tidak berubah, maka pengangguran akan terus
atau
lamaran
kerja
masyarakat
terutama
Kesenjangan antara angka pertumbuhan
membludak setiap waktu. Karena itu, solusi
angkatan kerja di Indonesia dan lapangan
paling mudah dan murah adalah mendorong
pekerjaan yang tersedia memang cukup lebar.
orang untuk tidak terobsesi mencari kerja,
Menurut data Kamar Dagang Indonesia
tetapi kreatif membuka lapangan kerja baru.
(KADIN) 2016, pertumbuhan tenaga kerja per
Dengan kata lain, masyarakat harus didorong
tahun mencapai 2,91 juta orang, sedangkan
dan difasilitasi untuk menumbuhkan kultur
pertumbuhan lapangan pekerjaan hanya 1,6
entrepreneurship.
juta orang. Jadi ada ‘gap’ sebesar 1,3 juta
orang
yang
kemungkinan
menjadi
pengangguran terbuka di Indonesia.
Pembangunan kultur entrepreneurship ini
sangat penting setidaknya jika mengacu pada
pemikiran David McClelland dalam The
Kondisi Indonesia di atas ternyata tidak
Achieving Society (1961), bahwa negara bisa
jauh dari kondisi pengangguran di Kabupaten
makmur
Cianjur pada tahun 2016 yang mencapai
penduduknya menjadi pengusaha. Sementara
126.344 orang. (BPS Kab Cianjur 2016).
jumlah entrepreneur di Indonesia menurut
Kondisi pengangguran di Kabupaten Cianjur
Kementerian UKM dan Koperasi baru 1,56
ini mengakibatkan naiknya angka keluarga
persen dari total jumlah penduduk. Jumlah itu
miskin sosial dan wanita rawan sosial
masih jauh dibandingkan dengan Singapura
ekonomi.
di
yang memiliki wirausaha 7,2%, Thailand
memiliki
4,1%, dan Malaysia 2,1%. ((Kompas 6
Sebagai
Kabupaten
Cianjur,
salah
satu
Ramasari
desa
apabila
jumlah anggota keluarga miskin sosial yang
Oktober 2016).
tinggi yaitu mencapai 700 orang dan 85
Desa
wanita
rawan
sosial
ekonomi.
minimal
Ramasari
2%
memiliki
jumlah
kelompok
Bila
enterpreneur perempuan yang bernama Nusa
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan
Mandiri. Kelompok ini berdiri pada 11
penduduk desa Ramasari yang berjumlah
September 2016 dengan memiliki Anggota 17
7,327 orang, maka 10% penduduk Ramasari
orang. Awalnya kelompok ini merupakan ibu
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 2
rumah tangga yang suaminya terkena dampak
komunitas perempuan lainnya.
pengangguran. Mereka berfikir untuk bisa
Artikel
berdaya dengan mengoptimalkan sumberdaya
pendampingan
yang ada. Menjadi buruh tani, pemasang
kelompok
payet, pembuat barang daur ulang dan
Ramasari Cianjur dengan metode metode dan
berbagai kegiatan lainnya. Namun semua
pendekatan
kegiatan ini tidak signifikan menghasilkan
(kelompok perempuan pengrajin batik Nusa
karena mereka hanya menjadi objek atau
Mandiri) akan dilibatkan secara penuh dalam
buruh pekerja saja dan tidak mempunyai skill
proses pemberdayaan ini.
ini
merupakan
masyarakat
perempuan
partisipatif.
hasil
terutama
pembatik
Artinya,
tulis
mitra
(keahlian yang bertambah).
Berdasarkan pemikiran di atas, IKOPIN
Bandung
bekerjasama
Dosen
Dengan mengambil latar belakang di
Pembimbing Lapangan KKN Sisdamas UIN
atas, maka ada beberapa hal yang menjadi
Sunan Gunung Djati Bandung 2017 di Desa
rumusan masalah penelitian ini:
Ramasari Cianjur sebagai agen perubahan
1. Bagaimana masyarakat Desa Ramasari
diharapkan
memiliki
bagaimana
tanggung
menumbuhkan
entrepreneurship
kelompok
dengan
B. Rumusan Masalah
untuk
perempuan
jawab
Cianjur dalam hal ini para perempuan
kultur
mengatasi
memberdayakan
yang
mengalami
pengangguran
lingkungannya.
2. Bagaimana perempuan Desa Ramasari
kemiskinan sosial ekonomi dengan berbagai
Cianjur
program
pemberdayaan masyarakatnya.
pemberdayaan
masyarakat.
di
memberikan
gerakan
Diharapkan melalui program pemberdayaan
ekonomi kelompok perempuan ini, berbagai
C. Tinjauan Teoritis
usaha batik tulis tersebut dapat dikembangkan
Kegiatan
Pengabdian
kepada
dan meraih kesuksesan. Selain itu program ini
Masyarakat merupakan salah satu bentuk
juga
menjaga
keterlibatan engagement perguruan tinggi
kelestrarian budaya lokal Cianjur yang bisa
untuk tujuan transformasi sosial. Pengabdian
menjadi aset budaya dan industri keci di Jawa
kepada masyarakat atau kegiatan pengabdian
Barat.
bisa
kepada masyarakat adalah kegiatan yang
membuat perempuan desa Ramasari mandiri
mencakup upaya-upaya peningkatan kualitas
secara
pada
sumber daya manusia antara lain dalam hal
sejahteranya keluarga. Hal ini, dapat menjadi
perluasan wawasan, pengetahuan maupun
model untuk ditularkan ke wilayah-wilayah
peningkatan keterampilan yang dilakukan
lain serta menjadi inspirasi dan motivasi bagi
oleh civitas akademika sebagai perwujudan
merupakan
program
Pemberdayaan
ekonomi
yang
ini
semoga
berakibat
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 3
dharma bakti serta wujud kepedulian untuk
masyarakat yang dilakukan secara
berperan aktif meningkatkan kesejahteraan
intensif dan partisipatif agar tercapai
dan memberdayakan masyarakat luas terlebih
kemandirian
bagi masyarakat ekonomi lemah.
kelompok mitra.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat
dari
kepada
a. Menciptakan inovasi teknologi untuk
menumbuhkan
pembangunan
Indonesia
dengan
ekonomi
melakukan
komersialisasi hasil penelitian;
akademik atas kebutuhan, tantangan, atau
c.
masyarakat
politik,
berupa
kepekaan
sosial,
budaya,
serta
dan
kapasitas/kemampuan
memperjuangkan
b. Memberikan solusi berdasarkan kajian
atau
3. Advokasi, yakni kegiatan pengabdian
di perguruan tinggi adalah:
mendorong
komunitas
untuk
dan
memperoleh
hak-hak sebagai warganegara.
4. Pemberdayaan
Ekonomi,
yakni
persoalan yang dihadapi masyarakat, baik
kegiatan
secara langsung maupun tidak langsung;
masyarakat dalam rangka peningkatan
Melakukan
kegiatan
mengentaskan
yang
mampu
masyarakat
tersisih
pengabdian
kepada
kesejahteraan dan pendapatan.
5. Layanan
Masyarakat,
yakni
(preferential option for the poor) pada
penyediaan layanan masyarakat seperti
semua
layanan
strata,
yaitu
masyarakat
yang
keagamaan,
kesehatan,
tersisih secara ekonomi, politik, sosial, dan
mediasi, resolusi konflik, konsultansi
budaya; dan
(psikologi,
d. Melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni
keluarga,
hukum,
pembuatan rencana bisnis, proyek),
kepada masyarakat untuk pengembangan
pelatihan, penelitian, dan lain-lain.
martabat manusia dan kelestarian sumber
6. Ujicoba, Adaptasi serta Penerapan
daya alam.
Teknologi
Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan
dengan berbagai bentuk yaitu:
1. Pembelajaran
Tepat
Guna
(TTG)
berbasis IPTEKS, yakni kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam
Masyarakat,
yakni
bentuk pengembangan dan penerapan
suatu kegiatan yang ditujukan untuk
hasil
belajar
atau
ataupun teknologi sederhana untuk
menguatkan kemampuan, potensi dan
mengembangkan potensi dan peluang
aset masyarakat, termasuk dialog,
yang terdapat pada suatu komunitas
lokakarya, dan pelatihan.
masyarakat. Misalnya pembuatan alat
bersama
masyarakat
2. Pendampingan Masyarakat, yakni
kegiatan
pengabdian
Vol 1. No 1 Mei 2018
kepada
penelitian
produksi,
(action
pembuatan
research)
sistem
manajemen, dll.
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 4
bersifat
pengabdian masyarakat ini, pada tahap awal
karitatif, seperti bantuan untuk korban
akan dilakukan Participatory Rural Appraisal
bencana alam dan sosial.
(PRA), yaitu metode untuk mendapatkan
D. Kerangka Pemikiran
deskripsi
Pemikiran
yang dihasilkan David
kelompok perempuan pengrajin batik Nusa
McClelland dalam The Achieving Society
Mandiri secara penuh. Pelaksanaan PRA
(1961), bahwa negara bisa makmur apabila
sangat bermanfaat agar mereka mengetahui
minimal 2% jumlah penduduknya menjadi
secara
pengusaha. Sementara jumlah entrepreneur di
permasalahan yang dihadapi, potensi, dan
Indonesia menurut Kementerian UKM dan
peluang-peluang yang dapat mereka raih
Koperasi baru 1,56 persen dari total jumlah
melalui pengembangan entrepreneurship.
7. Kegiatan
penduduk.
sosial
Jumlah
yang
lebih
luas
dengan
melibatkan
mengenai
berbagai
masih
jauh
Sejumlah permasalahan yang dihadapi
Singapura
yang
dalam pengembangan produksi batik tulis
memiliki wirausaha 7,2%, Thailand 4,1%, dan
kelompok perempuan Nusa Mandiri ini
Malaysia 2,1%. ((Kompas 6 Oktober 2016).
muncul. Kelompok perempuan pembaik tulis
dibandingkan
itu
persoalan
dengan
Kenyataan
tersebut
mendorong
ini, bermula
dirintis seorang anak daerah
sebagian warga masyarakat di Indonesia
setempat yaitu Kang Yana pada September
untuk bergerak dan melakukan sesuatu agar
2016. Seorang anak daerah setempat yang
menjadi
dan
lama tinggal di Bandung yaitu Kang Yana
sejahtera. Salah satunya adalah masyarkat
melatih ibu-ibu tetangganya membatik. Kang
desa
harus
Yana merupakan seniman yang biasa bekerja
menciptakan kegiatan pemberdayaan. Mereka
di Bandung. Lewat bimbingannya beberapa
berfikir
ibu ini sudah mulai bisa menghasilkan batik
masyarakat
Ramasari
yang
Cianjur.
untuk
mengoptimalkan
bisa
makmur
Mereka
berdaya
sumberdaya
dengan
yang
ada.
tulis dengan kualitas yang cukup bagus.
Menjadi buruh tani, pemasang payet, pembuat
Kegiatan membatik ini belum meberikan
barang daur ulang dan berbagai kegiatan
kontribusi
lainnya. Namun semua kegiatan ini tidak
terkendala bahan baku yang mahal dan
signifikan menghasilkan karena mereka hanya
pemasaran yang belum luas.
menjadi objek atau buruh pekerja saja dan
tidak
mempunyai
skill
(keahlian
yang
bertambah
ekonomi
yang
baik,
karena
Permasalahan Kelompok Perempuan
Nusa Mandiri antara lain:
1.
Keterbatasan dana. Organisasi
ini tidak memiliki kas lembaga
PEMBAHASAN
Dalam pendekatan partisipatif pada
Vol 1. No 1 Mei 2018
yang cukup untuk mengembangkan
wirausaha
(entrepreneurship).
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 5
Bahkan operasional keorganisasian
pemberdayaan. Tahap pertama perencanaan
sehari-hari, lebih banyak diperoleh
kegiatan
dari sumbangan (donatur) kader dan
pelaksanaan program yang bisa dilakukan.
simpatisan.
dan
selanjutnya
adalah
tahap
1. Tahap Perencanaan
2. Keterbatasan pengalaman dan
Langkah
awal
dalam
tahap
keterampilan. Perempuan anggota
perencanaan ialah mendiskusikan konsep
kelompok
yang
pemberdayaan dengan tim dari IKOPIN yaitu
pengembangan
Abdul Hakim, M.Pd, M.Ag., serta dari UIN
Nusa
Mandiri
mengurusi
wirausaha
(entrepreneurship)
di
Bandung yaitu, Dr. Neng Hannah, M.Ag dan
organisasi ini sama sekali tidak
Nurfauzy Abdilah, S.Sos. Rapat internal ini
memiliki
pengalaman
dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2017
berwirausaha sebelumnya. Selain
bertempat di Permata Biru blok Z no 51.
juga skill (keterampilan) membatik
Selanjutnya Tim difasilitasi Aparat Desa pada
yang belum rata di antara anggota
tanggal
3. Keterbatasan sarana pendukung.
koordinasi
Organisasi ini tidak memiliki sarana
kelompok permpuan pembatik, ibu-ibu PKK
pendukung untuk pengembangan
Desa, Badan Pembangunan Desa
wirausaha seperti tempat permanen.
tokoh agama, para RW dan RT. Acara
Lokasi wirausaha menjadi satu
pemetaan partisipaatif ini dihadiri oleh 40
tempat
orang.
bekal
dengan
sekretariat
9
Agustus
dengan
Tahap
2017
pihak
melakukan
terkait
perencanaan
ini
seperti
(BPD),
tujuan
organisasi yang merumakan rumah
pemberdayaan dirumuskan bersama sama,
kontrakan
ukuran
selanjutnya mengidentifikasi permasalahan
ini
bersama dosen UIN Bandung dan masyarakat
yang
khususnya perempuan pengrajin batik Nusa
dengan
minimalis.
Kondisi
menyebabkan
wirausaha
dirintis tidak efektif dan tidak
Mandiri.
kondusif.
2.
Tahap Pelaksanaan Pemberdayaan
Ekonomi dan Pelatihan Membatik
Permasalahan
dalam
Pelaksanaan Pemberdayaan ekonomi
pemetaan partisipatif yang dilakukan peneliti
dan Pelatihan membatik ini diawali dengan
bersama
perempuan
acara pembukaan pada tanggal 16 September
pembatik tulis Ramasari. Untuk mengatasi
2017. Acara ini berlokasi di Balai Desa
berbagai persoalan di atas, dan mengacu pada
Ramasari. Kepala Desa Pak Agus Sumarna
tujuan pengabdian masyarakat di perguruan
membuka acara dengan didampingi oleh
tinggi, maka dihasilkan dua tahap program
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat
dengan
ini
muncul
kelompok
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 6
yaitu Pak Endang Kohar. Para Peserta
bahasa sehari-hari, sehingga ibu-ibu peserta
pelatihan yang berjumlah 25 orang juga hadir
kegiatan tidak disibukan dengan istilah
mengikuti program ini.
gender, melainkan langsung pada contoh-
Setelah acara pembukaan dilanjutkan
dengan pelaksanaan program pemberdayaan
ekonomi
dengan
Materi:
contoh nyata yang sudah dilakukan.
Sesi ketiga berlangsung dari pukul 13.00 –
Pentingnya
17.30. Sesi ini memiliki durasi yang panjang
Wirausaha.
karena ibu-ibu peserta pelatihan langsung
Materi Pertama ini disampaikan oleh Abdul
belajar membatik. Pemateri yang pertamakali
Hakim, M.Pd., M.Ag. Pada sesi pertama ini
mengenalkan batik ialah Kang Yana Hadiana
peserta diberikan informasi terkait pendidikan
yang merupakan pembina dari kelompok
dan strategi enterprenership bagi perempuan.
perempuan pembatik Nusa Mandiri.
Perempuan Memiliki
Selain
itu
Mental
memberikan
dan
Dalam sesi ketiga, pertama kali Kang Yana
manajemen
memberikan pengantar singkat tentang apa itu
pemasaran produk dalam wirausaha. Memilih
batik dan memperkenalkan alat-alat untuk
jenis wirausaha yang layak sesuai dengan
membuat batik. Di antara bahan-bahan yang
potensi
diperlukan untuk membatik adalah:
pembelajaran
informasi
strategi
yang
dan
dimiliki.
Bagaimana
mengusahakan sarana penunjang usaha serta
1. Kain/Mori
strategi bagaimana memilih wilayah distribusi
2. Malam/lilin
produk
3. Pewarnaan
yang
dihasilkan.
Sesi
pertama
berlangsung dari pukul 10.00 – 12.00 WIB.
Sesi kedua yaitu Brainstorming yang
4. Canting
5. Wajan
difasilitatori oleh ibu Dr. Neng Hannah,
6. Kompor
M.Ag, Sesi kedua ini mengajak ibu-ibu semua
7. Gawang
melakukan refleksi dari pengalaman hidup
8. Dingklik
sebagai seorang perempuan, ibu dan juga
9. Bak pencelupan
warga masyarakat. Posisi perempuan yang
10. Baskom/ember
begitu terhormat dalam Islam tidak ada
11. Solder
artinya
12. Sarung tangan dan celemek
apa-apa
memiliki
bila
prinsip
perempuan
yang
teguh
tidak
bahwa
Setelah memperkenalkan sejarah batik,
perempuan merupakan khalifah di muka bumi
alat-alat
sama kedudukannya dihadapan Allah dengan
membimbing ibu-ibu membuat batik, dengan
patnernya yaitu suami.
tahap sebagai berikut:
Sesi
ini
membicarakan
tentang
kebutuhan praktis dan strategis gender dengan
Vol 1. No 1 Mei 2018
membatik,
Kang
Yana
segera
a. Pemolaan.
Untuk
membuat
pola
pada
kain
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 7
diperlukan pola yang dibuat di atas
kertas roti, pola dipindahkan dengan
menggunakan pinsil sedemikian rupa
serupa benar.
b. Pengkelowongan/rengrengan
NAPTOL
GARAM
ASBL
5gr
ORANGE
15 gr
ASBO
5gr
KUNING
13gr
ASG
7gr
BIRU B
7gr
KUNING
1gr
MERAH
10gr
CAUSTIK
7,5gr
Setelah membuat pola di atas kain
selanjutnya
pola
tersebut
ditulisi
Campuran di atas bisa menghasilkan
malam panas dengan menggunakan
warna soga atau coklat. Untuk menghasilkan
canting kelowong.
warna-warna lain, bisa dibaca dalam lampiran
c. Pewarnaan.
laporan pengabdian masyarakat ini.
Pewarnaan adalah proses yang sangat
Berapa jenis warna yang diinginkan,
menentukan dari pada batik tulis
mempengaruhi berapa kali dicelup dan
dibutuhkan kesabaran dan ketelitian
ditiriskan.
dalam proses tersebut.
d. Pemopogan
Adapun tata caranya adalah:
Kain
yang sudah
diberi
Kain yang sudah selesai diberi warna
malam/
atau
dicelup,
kemudian
direbus
dibatik direndam dalam air, kemudian disikat
dengan air mendidih agar malam dari
dengan sikat injuk lalu diritiskan.
proses pembatikan terlepas dari kain
Kain dimasukan ke dalam larutan
tersebut. Untuk pelorotan dengan
NAPTOL kemudian dimasukan ke dalam
kapasitas
larutan GARAM lalu dicuci dan ditiriskan.
menggunakan drum
Proses tersebut dilakukan sebanyak 3 kali
dipotong menjadi dua bagian, tetapi
supaya menghasilkan warna yang cerah dan
untuk
mengkilat.
menggunakan panci serbaguna.
Setelah
diberi
warna
dasar,
banyak
kapasitas
biasanya
bekas yang
sedikit
bisa
kemudian pola batik yang ada di kain kembali
Penirisan
diberi malam untuk memberikan warna
pemopogan si atas komor
kedua.
Dalam proses pelorotan malam/lilin
Setelah itu kembali direndam dengan
bisa
batik
diberi
setelah
tepung
dilakukan
kanji
yang
pewarna kedua dan garam. Setelah itu
dimasukan ke dalam air pelorotan
ditiriskan. Proses penggunaan warna sintetis
untuk mempercepat pelepasan malam
tersebut memakai perbandingan campuran
tersebut. Apabila sudah dianggap
yang bisa dilihat dalam tabel di bawah ini:
bersih dari malam, maka kai tersebut
dibilas dan dicuci dengan air bersih
dengan menggunakan sedikit soda
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 8
abu.
Batik tulis yang dihasilkan kelompok
Nusa Mandiri memiliki corak batik tulis khas
Cianjur mulai dari corak ayam jago sebagai
ikon
Cianjur,
corak
bebeasan
dengan
menampilkan bulir padi yang terdapat pada
Pelatihan membatik bagi
anggota
kelompok yang belum memiliki skill
kain,
corak
kacapi
kendang
sebagai
perwujudan alat music tradisional yang biasa
dipakai masyarakat, corak daun singkong,
membatik.
maupun corak daun-daun lain yang terdapat
disekitar lingkungan Ramasari Cianjur.
Selain memproduksi batik tulis dalam
bentuk kain, Nusa Mandiri juga sudah mulai
memproduksi batik menjadi sepatu. Namun
karena kendala modal, produksi ini terhambat.
Selain melatih ibu-ibu yang belum
bisa
membatik,
kegiatan
ini
juga
mempraktekan ibu yang sudah bisa membatik
dengan baik.
Berdasarkan
pengamatan
dari
hasil
kegiatan ini, diharapkan tidak berjalan/
bergerak sendirian. Oleh karena itu sebaiknya
Batik hasil pembuatan kelompok Nusa
ada mitra agar ketika proses terminasi
Mandiri
program dilakukan, para mitra itu yang akan
melanjutkannya. Proses bisa membangun
mitra ini sangat penting dalam konteks PM.
Proses kemitraan ini, terjadi, berjalan, saling
berkontribusi,
dan
terus
memeliharan
komunikasi.
Dalam hal ini kegiatan pengabdian
masyarakat
Vol 1. No 1 Mei 2018
“Pemberdayaan
Ekonomi
Kelompok Perempuan Pembatik Desa
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 9
Ramasari
Kabupaten
Cianjur”,
bermitra
dengan aparatur Desa setempat. Setelah
untuk
monitoring
dan
evaluasi
tahap
selanjutnya.
penjelasan dan pengenalan rencana program
Kegiatan
Pengabdian
Kepada
di awal, kemudian pelaporan hasil kegiatan,
Masyarakat
dan selanjutnya pengajuan monitoring dari
banyak kekurangan dan kelemahan. Ini
pihak Desa setiap beberapa pekan sekali
merupakan
disamping stimulus yang berupa informasi
kelanjutannya dimasa mendatang
ataupun
lebih
bantuan
sarana
prasarana
bagi
komunitas.
Kang Yana dalam hal ini sebagai pelatih
membatik
berperan
menjadi
yang
dilakukan
kegiatan
yang
berkembang
Terutama
baaimana
langsung
melalui
ini
diharapkan
dengan
dapat
sempurna.
pelibatan
proyek
masih
secara
pemasaran
koordinator
produk,pameran produk dan pembinaan
utama yang menghubungkan ibu-ibu Nusa
usaha kelompok Nusa Mandiri dengan usaha
Mandiri, Aparatur Desa, serta para pelaku
ekonomi kreatif yang sudah mapan atau
kegiatan pengabdian (Dosen peneliti dari UIN
dengan Dinas terkait.
Bandung).
Keberlanjutan
kegiatan
pasca
program pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan menjadi tolok ukur apakah
SIMPULAN
Melalui
Kegiatan
pendampingan
kegiatan itu berhasil atau tidak. Memang
masyarakat Desa Ramasari, dalam hal ini
bukan satu satunya ukuran, tetapi bagaimana
kelompok
masyarakat
Nusa
Mandiri
dapat
menerima
dan
menjaga
disimpulkan,bahwa :
keberlangsungan
1. Perlunya pihak ketiga dalam memecahkan
manfaat yang diperolehnya merupakan bukti
permasalahan social, sehingga timbulnya
dari keberlanjutan dan kemanfaatan program
opini dan simpati dari pihak-pihak terkait
bagi penerima. Diperlukan perencanaan dan
mengenai kemajuan ekonomi masyarakat.
kajian yang lebih baik untuk menghasilkan
2. Perlunya penanaman komitmen, pelatihan
kegiatan yang sinergis antar unsur Tri
skill dan pemberian wawasan serta ilmu
Dharma Perguruan Tinggi secara optimal.
pengetahuan
dalam
suatu
program
karena
mengembangkan
masyarakat.
3. Perlunya dukungan berbagai sarana dan
prasarana yang dapat dipergunakan untuk
kepentingan kemajuan masyarakat secara
berkelanjutan dan berkesinambungan.
4. Perlunya kerjasama dari berbagai pihak
Vol 1. No 1 Mei 2018
DAFTAR PUSTAKA
Abin syamsuddin makmum. 2003. Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT Karya
Remaja.
Eko, Sutoro., dkk. 2002. Desa Membangun
Indonesia. (Yogyakarta: Forum
Pengembangan Pembaharuan Desa )
Kartono, Kartini. 2009. Patologi Sosial.. Jakarta
: Rajawali Pers.
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 10
Sarwono, S. Teori-teori Psikologi Sosial.
Jakarta: CV. Rajawali
Sirait, M.A. dkk.2001. Perilaku Merokok Di
Indonesia. Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Sunyoto Usman. 2004. Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat. (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Teguh, Ambar Sulistiyani & Rosidah. 2004.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
(Yogyakarta: CV. Graha Ilmu)
Naning Margasari, M.Si, MBA,dkk. “Laporan
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat
(Ppm) Dosen Pendampingan Dalam
Pengembangan Media Pembelajaran
Sebagai Salah Satu Upaya Untuk
Memperoleh Sertifikasi Bagi Guru-Guru
Smk Ypkk I Sleman Yogyakarta”:
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA 2009.
Vol 1. No 1 Mei 2018
Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 11