GAGASAN INDONESIA MENGENAI INDO-PACIFIC TREATY: PROSPEK DAN MASALAH

GAGASAN INDONESIA MENGENAI INDO-PACIFIC TREATY: PROSPEK DAN MASALAH

THE INDONESIA IDEA OF INDO-PACIFIC TREATY:

PROSPECTS AND PROBLEMS

Agung Citra Purnama 1

Alumni Universitas Pertahanan Indonesia ([email protected])

Abstrak – Kawasan Indo-Pasifik merupakan kawasan yang menjadi perhatian dunia saat ini, karena kekuatan di bidang politik, ekonomi dan militer dari negara-negara yang ada didalam kawasan tersebut. Permasalahan keamanan yang terjadi di kawasan tersebut menjadi perhatian dunia dan Indonesia merasa perlu berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan keamanan di kawasan. Oleh karena itu, melalui mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Indonesia mengajukan sebuah gagasan pembentukan Indo-Pacific Treaty of Friendship and Cooperation untuk menjaga keamanan kawasan. Artikel ini bermaksud mengetahui makna dan tujuan gagasan pembentukan traktat ini, serta prospek dan masalah dalam mewujudkannya. Di akhir penelitian ditemukan simpulan bahwa gagasan dan tujuan dari pembentukan Indo-Pacific Treaty ini adalah menciptakan mekanisme untuk mempromosikan cara damai dan saling percaya dengan tidak menggunakan cara pengerahan kekuatan militer dan tidak merugikan pihak-pihak lain di dalam kawasan. Walaupun untuk saat ini prospek mewujudkan gagasan ini masih kecil dikarenakan adanya sejumlah masalah yang menghadang, namun gagasan ini tetap dapat diwujudkan di masa depan dengan menggunakan strategi yang mendapat dukungan dari negara-negara lain di kawasan.

Kata Kunci : gagasan, indo-pacific treaty, prospek, masalah, keamanan kawasan, kerjasama keamanan

Abstract – Indo-Pacific region is an area of concern for the world today, because of the power in politics, economics and military of the countries that are in this region. Security problems that occur in this region become the attention of the world and Indonesia felt it necessary to play an active role in establishing peace and security in the region. Therefore, through the former Minister of Foreign Affairs Marty Natalegawa, Indonesia proposed the idea of establishment an Indo-Pacific Treaty of Friendship and Cooperation for maintaining regional security. This article intends to determine the meaning and purpose of the idea of this treaty, as well as the prospects and problems in realizing them. In conclusion, the idea and the purpose of the establishment of Indo-Pacific Treaty is to create mechanisms to promote peaceful means and mutual trust without deployment of military force and harming other parties in the region. Although for now the prospect of realizing this idea is still small due to a number of problems facing, but this idea can still be realized in the future by using a strategy that has the support of other countries in the region.

Keywords: idea, indo-pacific treaty, prospects, problems, regional security, security cooperation

1 Agung Citra Purnama, M.Si (Han) lulus dari Program Studi Magister Manajemen Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia pada tahun 2016. Pada bulan November 2015

pernah mengikuti Defense Management Course selama dua minggu di Naval Postgraduate School (NPS), Monterey, California, Amerika Serikat.

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 85

Pendahuluan 1 kebangkitan Cina dan meningkatnya awasan Asia Pasifik yang anggaran pertahanan beberapa negara di Asia Pasifik. Sengketa wilayah di Laut

K memiliki daerah yang berbatasan dengan

terbentang luas dari benua Cina Selatan melibatkan enam negara

Asia hingga benua Amerika dan yang berbatasan di wilayah tersebut.

Samudra Pasifik merupakan kawasan Enam negara tersebut yakni Cina, Taiwan, Filipina, Brunei, Malaysia dan Vietnam.

yang menjadi perhatian dunia saat ini. Di kawasan Asia Pasifik ini, terdapat empat Sengketa ini dimulai dari klaim Cina atas

Laut Cina Selatan (termasuk didalamnya negara besar yang memiliki kekuatan

wilayah kepulauan Parcel dan kepulauan di bidang politik, ekonomi dan militer

Spratly) yang melibatkan lima negara serta berpengaruh bagi kawasan besar

lainnya yang merasa wilayah teritorinya tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang,

diklaim oleh Cina. Wilayah yang menjadi Cina dan Rusia.

sengketa menjadi penting karena wilayah Selain empat negara besar tersebut,

tersebut banyak mengandung sumber di kawasan Asia Pasifik juga terdapat

daya potensial seperti ikan, minyak Association of Southeast Asian Nations

bumi dan gas alam, serta merupakan (ASEAN) yang merupakan asosiasi sepuluh

wilayah strategis sebagai jalur pelayaran negara Asia Tenggara yang bergabung

internasional yang banyak dilalui oleh membentuk komunitas untuk kapal-kapal 3 . Jika sengketa ini terus

kepentingan bersama dalam bidang berlanjut dan berkembang menjadi politik dan keamanan, ekonomi serta

pengerahan kekuatan militer, maka akan sosial budaya 2 . Dengan bergabungnya menjadi ancaman bagi negara-negara

sepuluh negara Asia Tenggara dalam satu lain yang berkepentingan dengan jalur komunitas menjadikan ASEAN sebagai

perdagangan yang melewati kawasan organisasi subregional di Asia Pasifik yang

Laut Cina Selatan ini.

berpengaruh dan diperhitungkan oleh Di wilayah lain di Asia Pasifik,

negara-negara besar maupun negara lainnya di kawasan Asia Pasifik. tepatnya di Laut Cina Timur, Cina

dan Jepang juga memiliki sengketa Saat ini terdapat beberapa kejadian

perebutan klaim kedaulatan atas pulau- dan momentum penting yang terjadi

pulau kosong di Laut Cina Timur, yakni di kawasan Asia Pasifik yang menjadi

di kepulauan Senkaku/Diaoyu. Klaim perhatian banyak negara di dunia.

kedua negara tersebut menyebabkan Beberapa kejadian tersebut diantaranya

kedua negara sama-sama berupaya adalah sengketa perebutan wilayah di

membangun kekuatan militer guna Laut Cina Selatan, di Laut Cina Timur,

1 3 Emmanuel Yujuico, “The Real Story behind 2 “ASEAN Overview”, Association of Southeast

the South China Sea Dispute”, LSE Idea, dalam Asian Nations, dalam http://www.asean.org/

http://www.lse.ac.uk/IDEAS/pdf/SEAPpdf/SA_ asean/about-asean/overview, diunduh pada 23 Juli

southchinaseadispute.pdf, diunduh pada 28 April 2015.

86 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

Gambar 1. Cadangan Devisa Negara Cina Tahun 2000 – 2011

Sumber: http://viableopposition.blogspot.com/2012/03/chinas-holdings-of- us-treasuries-what.html

melindungi dan mencapai kepentingan Dari kebangkitan sektor keamanan nasionalnya di wilayah yang

ekonomi tersebut, Cina kemudian bisa

disengketakan tersebut 4 .

meningkatkan kekuatannya di sektor pertahanan. Tercatat pada tahun 2014,

Kebangkitan Cina di bidang ekonomi anggaran pertahanan Cina sebesar US$

menjadi fenomena tersendiri di kawasan Asia Pasifik, karena dari perekonomian 129,4 miliyar dan merupakan negara

dengan anggaran pertahanan terbesar yang kuat inilah, Cina dapat meningkatkan

kekuatan militernya di Asia Pasifik. Dari kedua di dunia setelah Amerika Serikat (sebesar US$ 581 miliyar) serta berada

Gambar 1 dapat dilihat bahwa cadangan di atas dua negara besar lainnya di Asia

devisa Cina terus meningkat, dari sebesar US$ 165,6 miliyar pada tahun 2000

Pasifik, yakni Rusia (sebesar US$ 70 miliyar dan berada diposisi ke empat) danJepang

menjadi sebesar US$ 3.181,1 pada tahun 2011 5

(sebesar U$ 47,7 miliyar dan berada di . Selain itu, pertumbuhan ekonomi

posisi ke tujuh) (lihat gambar 3) 7 . Cina sejak tahun 2000 sampai dengan

tahun 2012 stabil di atas angka 7% (lihat Di kawasan Asia Pasifik, selain Cina gambar 2) 6 .

yang anggaran sektor pertahanannya

4 Mur Mallarani, “Krisis Keamanan dan Eskalasi

diperkirakan naik sebesar 18,8% pada

Politik di Asia Timur”, Jurnal Mallarani, dalam

tahun 2015, negara-negara lainnya

http://jurnalmallarani.blogspot.com/2014/01/krisis- keamanan-dan-eskalasi-politik-di.html, diunduh pada 4 Mei 2015.

org/2014/03/13/china-and-the-dangers-of-debt. 5 “China’s Holdings of U.S. Treasuries - What Does

htmla, diunduh pada 24 Juli 2015. The Future Hold?”, Viable Opposition, dalam 7 Giri Rajendran, “Defence Budgets - Devil in

http://viableopposition.blogspot.com/2012/03/ The Detail”, The International Institute for chinas-holdings-of-us-treasuries-what.html,

Strategic Studies, dalam https://www.iiss.org/ diunduh pada 24 Juli 2015.

en/militarybalanceblog/blogsections/2015-090c/ 6 Atif Mian dan Amir Sufi, “China and the Dangers of

february-8272/2014-top-defence-spenders-bb5d, Debt”, House of Debt, dalam http://houseofdebt.

diiunduh pada 24 Juli 2015.

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 87

Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Cina Tahun 1997 – 2013

Sumber: http://houseofdebt.org/2014/03/13/china-and-the-dangers-of-debt. htmla

Gambar 3. Top 15 Budget Pertahanan di Dunia Tahun 2014

Sumber: https://www.iiss.org/en/militarybalanceblog/blogsections/2015- 090c/february-8272/2014-top-defence-spenders-bb5d

juga meningkatkan anggaran sektor Kawasan Asia Pasifik di abad ke-21 pertahanannya pada tahun 2015, seperti

ini menghadapi isu-isu keamanan baik Jepang (meningkatkan 2,5% anggaran

tradisional maupun isu-isu keamanan sektor pertahanan), Korea Selatan

nontradisional yang mengganggu (meningkatkan 3,2% anggaran sektor

hubungan antara negara-negara pertahanan), Australia (meningkatkan

sekawasan dan tidak dapat dihindari lagi 3,9% anggaran sektor pertahanan) serta

telah berkembang. Karena bercampurnya Taiwan (meningkatkan 10% anggaran

isu-isu keamanan tersebut yang dihadapi

sektor pertahanan) (lihat gambar 4) 8 .

di kawasan Asia Pasifik, maka strategi

8 “Asia Defence Spending Projections”, Big Talk

yang selama ini dipakai, berupa dialog-

Money, dalam https://bigtalkmoney.wordpress. com/2012/02/15/asia-defence-spending-

projections/, diunduh pada 24 Juli 2015.

88 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

Gambar 4. Perkiraan Anggaran Pertahanan di Asia Tahun 2015

Sumber: https://bigtalkmoney.wordpress.com/2012/02/15/asia-defence- spending-projections/

dialog dalam beberapa kerjasama suatu wilayah dan suatu periode tertentu, keamanan seperti dialog-dialog yang

namun sekarang memerlukan beberapa dilakukan dalam ASEAN Regional Forum

formulasi ulang 10 .

(ARF), dianggap sudah tidak memadai Pada dekade 90an, terdapat

untuk menghadapi tantangan keamanan sejumlah perkembangan yang penting

yang sekarang dihadapi di kawasan 9 .

yang mengubah desain arsitektur Isu-isu keamanan yang sekarang

keamanan di kawasan Asia Pasifik dan ini menarik perhatian diantaranya

salah satunya yang penting dan dianggap permasalahan di Semenanjung Korea

sebagai sebuah sumber utama perubahan pasca Perang Dingin, sengketa Laut

tersebut adalah pembentukan ARF pada Cina Selatan, ketegangan bilateral antar

tahun 1993. ARF merupakan puncak dari negara-negara Asia Timur, sengketa

timbulnya ide-ide dan inisiatif baru untuk perbatasan antar beberapa negara Asia

pembentukan forum multilateral untuk Tenggara, tumbuhnya gerakan terorisme,

keamanan kawasan. ARF merupakan perdagangan narkotika dan pencucian

satu-satunya forum multilateral yang uang, serta masalah keamanan insani

membahas masalah keamanan di Asia (human security). Kombinasi isu keamanan 11 Pasifik .

tersebut memunculkan kebutuhan ARF dibentuk pada pertemuan ke- akan strategi keamanan yang baru

26 dari ASEAN Ministerial Meeting and Post untuk melengkapi pendekatan strategi

Ministerial Conference yang diadakan di keamanan yang sudah ada, yang mungkin

Singapura pada tanggal 23 – 25 Juli 1993. saja bermanfaat untuk digunakan pada

Kemudian pada 25 Juli 1994 diadakan

9 Amitav Acharya dan See Seng Tan, Asia-Pacific Security Cooperation, (New York: M.E. Sharpe,

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 89

90 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

pertemuan perdana ARF di Bangkok. Tujuan dari pembentukan ARF seperti yang dirancang pada ARF Chairman’s Statement yang pertama pada 1994 adalah untuk mendorong dialog yang konstruktif dan konsultasi tentang isu-isu politik dan keamanan yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama. Selain itu, bertujuan untuk membuat kontribusi yang signifikan terhadap upaya-upaya menuju pembangunan kepercayaan dan diplomasi yang bersifat preventif di wilayah Asia Pasifik. Dalam ASEAN Ministerial Meeting yang ke-27 pada 1994,dinyatakan juga bahwa ARF bisa menjadi forum konsultatif yang efektif di kawasan Asia Pasifik dalam mempromosikan dialog terbuka untuk kerjasama di bidang politik dan keamanan di kawasan regional tersebut. Untuk mewujudkannya, ASEAN harus bekerjasama dengan mitra ARF untuk membawa pola hubungan di kawasan Asia Pasifik yang lebih bisa diprediksi dan konstruktif.Saat ini negara-negara atau organisasi yang berpartisipasi dalam ARF

ada sebanyak 27 patisipan 12 .

Pencapaian yang telah ARF lakukan diantaranya adalah ARF berhasil mengajak negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Rusia untuk menjadi partisipan dalam ARF. Hal ini menguntungkan karena dengan bergabungnya negara besar tersebut, memungkinkan ARF bersama dengan negara-negara lain untuk mengadakan dialog dan menemukan solusi atas

12 “About The ASEAN Regional Forum”, ASEAN Regional Forum, dalam http://aseanregionalforum.

asean.org/about.html, diunduh pada 23 Juli 2015.

permasalahan politik dan keamanan yang terjadi di kawasan Asia Pasifik, sehingga bisa menghindari munculnya pengerahan kekuatan ataupun perang secara terbuka yang disebabkan oleh permasalahan yang tidak dapat diselesaikan. Pencapaian lainnya yang dikutip dari Beckman oleh Aisarieva adalah ARF sampai tahun 2009 berhasil membuat permasalahan sengketa Laut Cina Selatan tidak sampai menimbulkan konflik terbuka antar negara-negara yang terlibat sengketa tersebut dan salah satu alasan utamanya adalah karena ARF dapat mengajak Cina untuk menyetujui berdialog dengan ASEAN dalam menciptakan pencegahan konflik, walaupun ARF masih harus melanjutkannya dari pencegahan konflik menjadi kerjasama yang berarti dalam

menyelesaikan sengketa tersebut 13 . Seperti yang dikemukakan oleh Aisarieva di atas bahwa ARF masih terbatas dalam menyelesaikan konflik yang ada di Asia

Pasifik 14 . Oleh karena itu, perlu adanya inisiatif untuk pembentukan mekanisme kerjasama keamanan yang bisa menyelesaikan permasalahan yang ada.

Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN diharapkan bisa berperan lebih dengan menjadi bagian dari solusi terhadap berbagai persoalan global, termasuk di kawasan Asia Pasifik. Dalam hal ini, Indonesia dapat berperan sebagai penengah dalam permasalahan

13 Almagul Aisarieva, “ASEAN and Security Institution: Focusing on ASEAN Regional

Forum and the ASEAN Political-Security Communty”, dalam http://r-cube.ritsumei.ac.jp/ bitstream/10367/4743/1/51210617.pdf, diunduh pada 23 Juli 2015.

14 Ibid.

yang ada seperti sengketa wilayah yang yang dimiliki oleh ASEAN. Melalui gagasan ada di kawasan Asia Pasifik 15 . Menurut

Indo-Pacific Treaty ini, Natalegawa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang

menekankan bahwa perubahan di Yudhoyono dalam pidato kenegaraan

bidang ekonomi, keamanan dan politik pada 16 Agustus 2013, bahwa Indonesia

dalam kawasan Indo-Pasifik tidak akan menginginkan adanya keseimbangan

berakhir. Hal inilah yang menjadi alasan yang dinamis (dynamic equlibrium) di

utama dibutuhkannya paradigma baru kawasan Asia Pasifik, sehingga tidak ada

dalam mengelola hubungan bilateral dan kekuasaan yang mendominasi di kawasan

multilateral di Asia Pasifik 18 . tersebut. Keseimbangan yang dinamis

Melihat adanya pengaruh dan tersebut dibangun dengan meningkatkan

kepentingan nasional dari masing-masing kerjasama dan membangun pola

negara besar di kawasan Asia Pasifik, yakni hubungan kerjasama dan kemitraan

Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Rusia, sehingga kempetisi dan konfrontasi

dapat dilihat bahwa saat ini terdapat bisa dihindari 16 . Untuk mewujudkan hal

beberapa permasalahan keamanan yang tersebut, Indonesia terus mendorong

ada di kawasan seperti permasalahan diwujudkannya gagasan Indo-Pacific

sengketa wilayah di Laut Cina selatan Treaty for Friendship and Cooperation

dan Laut Cina Timur serta peningkatan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa

kekuatan pertahanan negara-negara di saling percaya dan mengesampingkan

kawasan Asia Pasifik. Keberadaan ARF penggunaan kekerasan dalam

sebagai sebuah forum dialog untuk

menyelesaikan sengketa 17 . Gagasan Indo-

menyelesaikan permasalahan di bidang Pacific Treaty ini pertama kali dikemukakan

politik dan keamanan di Asia Pasifik oleh Marty Natalegawa.

belum mampu menyelesaikan semua Pada 16 Mei 2013 di Washington D.C.,

permasalahan tersebut.

mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Seperti yang dikemukakan oleh

Marty Natalegawa, di hadapan konferensi Acharya dan Tan bahwa berkembangnya

yang diselenggarakan oleh Center for isu-isu keamanan memunculkan

Strategic and International Studies(CSIS) kebutuhan strategi keamanan yang baru

mengemukakan gagasan pembentukan untuk melengkapi yang sudah ada saat

Indo-Pacific Treaty of Friendship and ini yang mungkin saja perlu diformulasi

Cooperation di kawasan Asia Pasifik. Indo- ulang sesuai dengan perkembangan

Pacific Treaty ini dianggap sejalan dengan lingkungan yang berubah 19 . Gagasan

Treaty of Amity and Cooperation (TAC) dari Marty Natalegawa tentang

15 Ezra Sihite, “Indonesia Tak Mau Ada Kekuatan Dominan di Asia”, BeritaSatu.com, dalam http://

18 Jack Georgieff, “An Indo-Pacific Treaty: An Idea www.beritasatu.com/asia/132049-indonesia-tak-

Whose Time Has Come?”, The Diplomat, dalam mau-ada-kekuatan-dominan-di-asia-pasifik.html,

http://thediplomat.com/2013/05/an-indo-pacific- diunduh pada Agustus 2015.

treaty-an-idea-whose-time-has-come, diunduh 16 Ibid.

pada 11 Mei 2015.

17 Ibid. 19 Amitav Acharya dan See Seng Tan, op.cit.

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 91 Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 91

pendekatan atas security studies, yakni ulang strategi keamanan kawasan dalam

pandangan lama yang sempit dan berfokus memperjuangkan kerjasama damai yang

pada hal militer dan negara yang dikenal berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik

sebagai tradisionalis dan pandangan bahkan lebih luas lagi di kawasan Indo-

baru yang lebih luas 23 . Pandangan baru Pasifik. Akan tetapi, bagaimanakah

tersebut seperti dikemukakan oleh Buzan sebenarnya gagasan Indonesia mengenai

dalam bukunya yang berjudul People, Indo-Pacific Treaty? Serta bagaimanakah

States and Fear yang diterbitkan pada prospek dan masalah yang ada dalam

tahun 1983. Buzan berpendapat bahwa mewujudkan gagasan tersebut?

keamanan tidak hanya berkaitan dengan negara, namun juga terkait dengan semua yang berhubungan dengan

Landasan Teori

manusia dan tidak juga dibatasi hanya

Teori Keamanan

berfokus pada urusan kekuatan militer 24 . Bagi banyak analis, kata keamanan

Buzan mengembangkan kerangka bahwa (security) memiliki makna seperti

dalam hal keamanan yang berhubungan keindahan (beauty) karena berkaitan

dengan manusia (bukan hanya negara) dengan istilah yang subjektif dan elastis

dipengaruhi oleh faktor-faktor di lima dimana maknanya akan berbeda-beda

sektor utama (militer, politik, ekonomi,

sosial, dan lingkungan) yang masing- Keamanan sering dikatakan sebagai

bagi setiap orang 20 . Oleh karena itu,

masing memiliki titik fokus dan cara sebuah “essentially contested concept”

tersendiri dalam menyusun hal-hal yang yang berarti bahwa istilah tersebut tidak

menjadi prioritas 25 .

memiliki konsensus yang pasti tentang apa pengertian sebenarnya. Hal tersebut

Konsep Arsitektur Keamanan di

dikarenakan bahwa setiap orang memiliki

Kawasan Asia Pasifik

makna keamanan yang berbeda-beda

Arsitektur keamanan di Asia Pasifik yang para pakar ilmu Hubungan Internasional

satu dengan yang lainnya 21 .Kebanyakan

ada saat ini maupun di masa depan, tidak memiliki konsep bahwa pengertian

hanya berkembang sebagai hasil dari keamanan terkait dengan hal-hal yang

forum multilateral seperti ARF dan forum- berhubungan dengan penghilangan

forum lainnya. Bagi beberapa negara ancaman terhadap nilai-nilai yang

seperti Amerika Serikat dan negara-negara dianggap berharga. 22 sekutunya, sistem aliansi merupakan

bagian dari arsitektur keamanan di

Paul D. Williams, Security Studies: An Introduction, 23 Barry Buzan, Ole Waever, dan Jaap de Wilde, (Oxon: Routledge, 2008).

Security: A New Framework for Analysis, (Boulder 21 Ibid.

: Lynne Rienner Publishers, 1998).

Ibid. 24 Ibid.

25 Paul D. Williams, op.cit.

92 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2 92 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

yang mempengaruhi struktur kerjasama Sementara itu, forum-forum multilateral

multilateral di Asia Pasifik, namun aliansi yang tidak mengikutsertakan Amerika

bilateral sudah mendominasi arsitektur Serikat didalamnya, merupakan hal yang

strategis keamanan di Asia Pasifik dan

tidak diinginkan oleh Amerika Serikat 26 .

tetap menjadi landasan kerjasama keamanan di wilayah kawasan tersebut

Sejalan dengan itu, Ralf Emmers walaupun kedepannya bisa terjadi

mengemukakan bahwa kerjasama perubahan 28 keamanan . di Asia pasifik telah

dipengaruhi oleh dua jenis pendekatan, Menurut Bandoro, setidaknya yakni aliansi bilateral dan keamanan yang

terdapat tiga pilihan mengenai arsitektur komperhensif dan kooperatif. Keduanya

keamanan regional di kawasan Asia merupakan dua jenis model kerjasama

Pasifik. Ketiga pilihan tersebut adalah (1) keamanan yang berbeda. Aliansi berfokus

kontinuitas vs perubahan; (2) struktur secara sempit pada keamanan militer dan

multilateral yang tumpang tindih vs secara definisi didasarkan pada pemikiran

struktur tunggal; dan (3) Asia Pasifik bahwa keamanan harus ditingkatkan

yang unipolar vs himpunan kekuatan untuk melawan musuh yang berpotensi

(concert of power) vs komunitas. Pilihan atau yang sudah menjadi musuh.

tersebut tidak hanya muncul karena Pengaturan keamanan secara tradisional

faktor kebutuhan untuk merancang dioperasikan dalam sistem anarki dimana

arsitektur keamanan yang ideal di masing-masing negara bertanggung

kawasan Asia Pasifik, namun juga karena jawab atas keamanan mereka masing-

banyak bermunculannya gejolak atau isu masing. Dalam hal ini, keamanan didekati

keamanan di kawasan Asia Pasifik, baik dari segi kompetitif dan menang-kalah. 27 karena pengaruh hubungan antar negara maupun karena faktor internal di dalam

Sementara itu, konsep keamanan negara-negara di kawasan 29 .

yang komprehensif dan kooperatif mengadopsi pengertian yang luas dari

Dalam pilihan pertama, yakni keamanan dan mendukung pemikiran

kontinuitas vs perubahan, negara-negara bahwa keamanan harus ditingkatkan

di kawasan dihadapkan pada pilihan melalui kerjasama dengan pihak lain dan

menggunakan arsitektur keamanan bukannya melawan pihak lain. Meskipun

yang ada saat ini, yang berpusat pada keamanan yang komprehensif dan

ASEAN dan ARF yang merupakan forum

26 Bantarto Bandoro, Indonesia dalam Lingkungan

dialog yang membahas permasalahan

Strategis yang Berubah, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

keamanan atau memilih membentuk satu

2014). 27 Ralf Emmers, “Security Cooperation in the Asia

perangkat lembaga yang baru. Jika tetap

Pacific: Evolution of Concepts and Practices”

memilih menggunakan ARF, maka ASEAN

dalam Amitav Acharya dan See Seng Tan, Asia- Pacific Security Cooperation, (New York: M.E.

28 Ibid.

Sharpe, 2004), hlm. 3-18.

29 Bantarto Bandoro, op.cit.

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 93

94 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

akan disoroti terkait kemampuannya dalam menggerakan ARF menuju tahap diplomasi preventif ataupun tahapan selanjutnya dalam menangani isu-isu keamanan di kawasan Asia Pasifik. 30

Sementara itu, jika memilih membentuk sebuah lembaga baru mungkin dapat memberikan pemecahan atas kebuntuan yang dihadapi ARF selama ini. Dengan membentuk sebuah lembaga yang baru diharapkan bisa menjadi forum nyata dalam melakukan diplomasi preventif dalam menyelesaikan isu-isu keamanan tanpa terhalangi urusan kedaulatan negara. Yang perlu menjadi perhatian bagi lembaga baru tersebut adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dalam usahanya menyelsaikan permasalahan keamanan di kawasan karena tingkat kepercayaan menjadi permasalahan tersendiri bagi ARF dalam upaya bergerak ke tahap selanjutnya dalam penyelesaian

permasalahan keamanan yang ada 31 .

Dalam pilihan kedua, yakni struktur multilateral yang tumpang tindih vs struktur tunggal, kawasan Asia Pasifik dihadapkan pada pilihan menggunakan arsitektur keamanan kawasan yang berkembang dari lembaga-lembaga yang terikat seperti ARF yang berasal dari ASEAN, atau menggunakan struktur baru yang independen dan tidak terikat dengan ASEAN. Yang dimaksud dalam pilihan kedua ini adalah apakah nantinya negara-negara di kawasan Asia Pasifik akan tetap mempertahankan lembaga-

30 Ibid. 31 Ibid.

lembaga yang ada seperti ASEAN, Asia- Pacific Economic Cooperation (APEC), ASEAN Plus Three (APT), dan yang lainnya.

Sehingga arsitektur keamanan kawasan hanya akan fokus pada penyelesaian masalah keamanan tradisional, atau membangun struktur tunggal baru yang berfungsi mengkoordinasikan dan mengimplementasikan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga

yang ada saat ini 32 .

Pilihan ketiga yang telah disebutkan di atas adalah Asia Pasifik yang unipolar vs himpunan kekuatan (concert of power) vs komunitas. Asia Pasifik yang unipolar didasarkan pada keyakinan bahwa Amerika Serikat masih memegang peranan penting di kawasan Asia Pasifik dan tetap mempertahankan supremasinya melalui kekuatan militernya. Negara-negara di Asia memiliki peran dalam mempertahankan hegemoni Amerika Serikat di kawasan. Hal ini terlihat dari sikap hati-hati negara- negara Asia Pasifik dengan mencari aliansi strategis dengan Amerika Serikat dalam menyikapi kebangkitan Cina di kawasan. Lebih jauh lagi, Amerika Serikat dipandang sebagai mitra yang handal bagi Asia dalam mengamankan kawasan. Amerika Serikat sendiri terlihat menghindari untuk mendukung arsitektur keamanan kawasan yang bisa mengurangi peran dan

pengaruhnya di kawasan 33 .

Sementara itu, concert of power di kawasan Asia Pasifik dapat dilihat dari gagasan yang pernah dikemukakan oleh Australia melalui pembentukan Asia-

32 Ibid. 33 Ibid.

Pacific Community(APC). Concert of power di antaranya adalah yang dikemukakan merupakan versi diperluasnya keamanan

oleh Kalevi Jaakko Holsti dalam kooperatif,yang didalamnya dibuat bukunya berjudul International Politics: kesepakatan mengenai prinsip, peraturan

A Framework for Analysis. Holsti dan prosedur untuk mengatur hubungan

mengemukakan beberapa pengertian antar negara.Sehingga bisa meningkatkan

dari kerjasama internasional, antara lain: 36 kepercayaan dan mengurangi potensi

a. Pandangan bahwa dua atau lebih munculnya kesalahan persepsi yang

kepentingan, nilai, atau tujuan saling dapat menimbulkan krisis antar negara di

bertemu dan dapat menghasilkan kawasan 34 .

sesuatu, dipromosikan atau dipenuhi Komunitas keamanan dapat menjadi

oleh semua pihak sekaligus. tujuan jangka panjang di kawasan Asia

b. Pandangan atau harapan dari suatu Pasifik karena akan sangat sulit jika ingin

negara bahwa kebijakan yang direalisasikan dalam jangka pendek.

diputuskan oleh negara lainnya Komunitas keamanan menjadi sebuah

akan membantu negara itu untuk hubungan kerjasama keamanan yang jauh

mencapai kepentingan dan nilai- lebih dalam dari kerjasama kooperatif yang

nilainya.

ada saat ini di kawasan Asia Pasifik. Dalam

c. Persetujuan atau masalah-masalah komunitas keamanan, kepentingan dan

tertentu antara dua negara atau ide-ide nasional berada di bawah sistem

lebih dalam rangka memanfaatkan supra-nasional dimana setiap negara

persamaan kepentingan atau tidak hanya mempedulikan masalah

benturan kepentingan. keamanan negara masing-masing, namun

d. Aturan resmi maupun tidak resmi juga keamanan negara-negara lain yang mengenai transaksi di masa depan ada dalam satu komunitas keamanan yang dilakukan untuk melaksanakan yang sama. Dalam komunitas keamanan

persetujuan.

terdapat mekanisme yang disepakati

e. Transaksi antar negara untuk untuk menyelesaikan perselisihan,

memenuhi persetujuan mereka. dan penggunaan kekuatan dalam

menyelesaikan permasalahan dianggap tidak sah dalam komunitas keamanan

Teori Balance of Power

tersebut 35 . Dalam konteks kerjasama internasional, dikenal juga adanya istilah balance of

Konsep Kerjasama Internasional

power. Teori Balance of Power secara tradisional mengacu pada keadaan di

Terdapat banyak pandangan mengenai mana tidak ada satu negara mendominasi

pengertian dari kerjasama internasional,

36 Kalevi Jaakko Holsti, International Politics: 34 Ibid.

A Framework for Analysis (6th ed.),(New 35 Ibid.

Jersey:Prentice-Hall, 1992).

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 95

96 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

atas negara lain. Hal tersebut juga mengacu pada kebijakan mempromosikan keseimbangan kekuasaan dengan asumsi bahwa unbalanced power adalah berbahaya. Dalam konsep Balance of Power dijelaskan bahwa suatu negara besar harus diimbangi dengan satu negara besar lainnya untuk memberikan kestabilan di dalam suatu kondisi politik dunia. Selain itu, negara-negara yang melakukan perimbangan kekuasaan haruslah negara yang sama besar dan kuat kekuasaannya. Konsep Balance of Power ini mencegah adanya hegemoni salah satu

negara di dunia terhadap negara lain 37 .

Sejalan dengan hal tersebut, Hedley Bull mengungkapkan bahwa prinsip balance of power sangat berharga karena prinsip tersebut bersifat kondusif bagi tatanan internasional yang dapat menghasilkan semacam tujuan dasar dari arti kehidupan sosial, yakni kelangsungan hidup, jaminan keamanan dan stabilitas untuk kekayaan pribadi. Tujuan tersebut adalah hal yang lumrah baik bagi individu maupun bagi negara. Selanjutnya, balance of power sangat berharga untuk negara-negara karena bisa mencegah munculnya hegemoni. Dengan hal ini, Bull mendukung sejumlah pendapat yang menyatakan bahwa negara harus menjadi agen independen yang memilih secara bebas nasib mereka sendiri. Nilai moral dari kebebasan dan saling kemandirian

melegitimasi balance of power 38 .

37 Martin Griffiths dan Terry O’Callaghan, International Relations: The Key Concepts, (London:

Routledge, 2002). 38 Hedley Bull, TheAnarchical Society: A Study

of Order in World Politics (2nd ed.), (New York: Columbia University Press, 1995).

Teori Negara Superpower

Negara-negara di dunia ini pada dasarnya tidak sama ataupun serupa satu sama lain. Hal ini diungkapkan oleh John Rennie Shor karena alasan bahwa setiap negara memiliki variasi dalam hal kekuasaan dan pengaruh. Negara-negara superpower adalah negara-negara yang memiliki kapasitas global untuk memengaruhi peristiwa atau kejadian. Bagi para negara superpower, permukaan dunia diibaratkan seperti papan catur raksasa di mana setiap langkah dan kontra-langkah akan menunjukkan perubahan dalam Balance

of Power 39 . Negara-negara

superpower memiliki tujuan untuk mempertahankan posisi puncak mereka di dalam tatanan dunia. Selain itu, mereka juga memiliki tujuan untuk menggabungkan sebanyak mungkin wilayah negara-negara lain didalam pengaruh mereka. Mereka memperoleh status sebagai superpower melalui pengaruh kekuatan mereka di bidang ekonomi, militer dan politik. Cakupan pengaruh negara superpower dapat didefinisikan sebagai wilayah di mana negara superpower tersebut dapat menggunakan kekuasaannya secara efektif. Yang membuat negara- negara tersebut menjadi superpower adalah cakupan dan tingkat pengaruh atas negara-negara lain. Pengaruh dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

mencapai hasil yang diinginkan 40 .

39 John Rennie Shor, An Introduction to Political Geography (2nd ed.), (London:Routledge, 1993).

40 Ibid.

Dilihat dari sejarahnya, negara-

perangkat kenegaraan 43 .

negara superpower memiliki dua Dengan definisi tersebut, perubahan karakeristik, yaitu:

kebijakan luar negeri dapat dilihat dalam

1. negara superpower melegitimasi empat tahapan perubahan, antara lain: 44 kekuasannya melalui ideologi;

1. Adjustment

Changes: adalah

2. negara superpower tidak akan perubahan yang terjadi pada bertahan selamanya (karena

tingkatan upaya dan/atau pasti akan muncul negara-negara

jangkauan penerima kebijakan baru yang mampu mengimbangi

tersebut (misalnya perbaikan pada kekuatan dari negara superpower

kelas target). Apa yang dilakukan, tersebut) 41 .

bagaimana hal itu dilakukan, dan tujuan hal itu dilakukan tetap tidak

Teori Perubahan Kebijakan Luar

berubah.

Negeri

2. Program Changes: adalah perubahan Perubahan merupakan suatu hal yang

yang dibuat pada metode atau dilakukan oleh sebuah negara untuk

cara di mana tujuan atau maslah menjadi negara yang memiliki kualitas

ditujukan. Berbeda dengan lebih baik. Perubahan kebijakan luar

Adjustment Changes yang cenderung negeri suatu negara sangat dipengaruhi

kuantitatif, maka Program Changes oleh rezim yang berkuasa di negara

adalah kualitatif dan melibatkan tersebut. Pada kenyataannya, terdapat

perangkat baru kenegaraan kecenderungan untuk menyimpulkan

(seperti mewujudkan tujuan melalui bahwa perubahan rezim hampir menjadi

negosiasi diplomatik dibandingkan satu-satunya cara untuk mencapai

dengan kekuatan militer). Apa yang pergeseran besar dalam kebijakan luar

dilakukan dan bagaimana dilakukan

negeri suatu negara 42 .

akan diubah, namun tujuan hal itu dilakukan tetap tidak diubah.

Menurut Charles F. Hermann,konsep

Changes: adalah dari kebijakan luar negeri adalah sebuah

3. Problem/Goal

perubahan dimana tingkatan program atau rencana yang dirancang

masalah atau tujuan awal yang untuk mengatasi beberapa masalah

ditujukan dalam kebijakan tersebut atau mengejar beberapa tujuan yang

digantikan atau dihilangkan. Pada memerlukan tindakan terhadap entitas

perubahan ini, tujuan dari kebijakan asing. Program atau rencana tersebut

tersebut diganti.

mengkhususkan kondisi-kondisi dan

4. International Orientation Changes:

41 Ibid. 42 Charles F. Hermann, “Changing Course: When

adalah bentuk paling ekstrim dari

Government Choose to Redirect Foreign Policy”, International Studies Quarterly, Vol. 34, No. 1, 1990,

43 Ibid.

hlm. 3-21.

44 Ibid.

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 97 Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 97

fase pengambilan keputusan secara orientasi pelaku terhadap persoalan

sistemik yang memilih kepemimpinan dunia. Perubahan orientasi ini

baru dan agenda koalisi pemenangnya. melibatkan pergeseran dasar dalam

Fase keempat, Execution, merupakan peran internasional dan kegiatan

fase tempat hasil dari fase ketiga pelaku. Tidak hanya terjadi pada

diimplementasikan 46 .

satu kebijakan, namun perubahan tersebut terjadi secara serempak.

PEMBAHASAN Gagasan Pembentukan Indo-Pacific

Long Cycle Theory Treaty for Friendship and Cooperation

Long Cycle Theory yang dikemukakan oleh Dilihat dari sisi geografi, istilah Indo- George Modelski merupakan sebuah teori

Pasifik dalam gagasan Indo-Pacific Treaty tentang pola keteraturan dari operasional

of Friendship and Cooperation merupakan di politik global yang khususnya berfokus

kawasan yang terbentang dari dua pada kebangkitan dan kejatuhan

Samudra, Samudra Pasifik dan Samudra kekuatan-kekuatan di dunia. Didalam

Hindia.Kawasan ini juga penting karena teori ini terdapat sebuah konsepsi yang

dilewati beberapa jalur pelayaran paling digambarkan melalui sebuah long cycle

penting di dunia yakni sebagai jalur utama yang terdiri atas urutan empat fase yang

pergerakan perdagangan dunia yang disebut sebagai “learning” long cycle.

menyambungkan dua Samudra tersebut. Keempat fase dalam “learning” long cycle

Dalam bidang politik dan ekonomi, istilah tersebut yaitu: 45 Indo-Pasifik mengacu pada kawasan

1. Agenda-setting; dimana terdapat beberapa negara

2. Coalition-building; dengan perekonomian paling dinamis

3. Macrodecision; dan di dunia yang berperan baik dalam mengubah perekonomian dunia maupun

4. Execution. dalam bidang politik. Saat ini kawasan

Indo-Pasifik adalah sebuah kekuatan Penjelasan dari kempat fase tersebut

ekonomi yang berperan sebagai mesin adalah sebagai berikut. Fase pertama,

dalam pertumbuhan ekonomi global Agenda-setting, menunjukan munculnya

dan mencakup sekitar dua per tiga dari konseptualisasi baru dari permasalahan

perdagangan global. Penggunaan istilah global. Fase kedua, Coalition-building,

Indo-Pasifik akan bisa mewujudkan mengacu pada keberpihakan yang mulai

interkoneksi antara kawasan Samudra terbangun terkait adanya agenda baru.

Hindia dan Samudra Pasifik di masa

depan George Modelski, “Long Cycles in Global 47 . Untuk selanjutnya istilah Asia

Politics”, International Relations, Vol. 2, 2009, hlm.

46 Ibid.

230-252. 47 Marty Natalegawa, “An Indonesia Perspective

98 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

Pasifik pada tulisan ini disebut sebagai sengketa wilayah yang sangat krusial Indo-Pasifik.

saat ini di kawasan Indo-Pasifik adalah

Kawasan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan dan Indo-Pasifik akan Laut Cina Timur 51 .

menghadapi tantangan-tantangan yang beragam atau multi-faceted

Tantangan ketiga adalah managing challenges. Tantangan pertama adalah

the impact of change atau mengelola trust-deficit atau defisit kepercayaan.

perubahan. Perubahan dan transformasi Tantangan yang dihadapi saat ini sangat

terjadi di seluruh kawasan Indo-Pasifik mungkin untuk berkembang menjadi

dalam bidang politik dan ekonomi yang ancaman besar bahkan sampai menjadi

memiliki dampak tidak hanya bagi internal konflik terbuka karena meningkatnya

negara tersebut tetapi juga negara-negara faktor ketidakpercayaan yang dapat

di sekitarnya. Sejalan dengan munculnya meningkatkan tensi permasalahan perubahan, maka muncul juga tantangan tersebut. Cara penyelesaiannya adalah

baru yang dapat dihadapi dengan cara dengan membangun kepercayaan dan

menjalin hubungan kemitraan atau dengan keyakinan, mengutamakan rasa saling

cara berkompetisi 52 . Terkait tantangan

ketiga ini, dikarenakan perubahan dalam Komunikasi yang jelas dan terbuka

menahan diri, membangun komunikasi 48 .

bidang ekonomi, keamanan dan politik antara negara-negara sekawasan di kawasan Indo-Pasifik tidak akan diperlukan untuk menghindari konflik

berakhir, maka hal ini yang menjadi inti yang disebabkan oleh defisit kepercayaan

dibutuhkannya sebuah perspektif baru antarnegara 49 .

dalam mengelola keamanan di kawasan

Tantangan kedua adalah unresolved

Indo-Pasifik

territorial claims atau sengketa Kawasan Indo-Pasifik memerlukan wilayah yang belum terselesaikan.

sebuah perspektif baru yang Terkait sengketa wilayah yang belum

mempromosikan sebuah dynamic terselesaikan ini dibutuhkan komitmen

equilibrium atau keseimbangan dinamis. dari pihak-pihak yang bersengketa wilayah

Kata “dinamis” mengacu pada pengakuan untuk menghormati dan menyelesaikan

bahwa perubahan adalah melekat dan sengketa secara damai sesuai dengan

konstan terdapat di dalam kawasan. aturan-aturan tertentu yang telah

51 Ignatius Randy, “Relevansi Konsep Indo-Pacific

disepakati agar menghindari kesalahan

Treaty of Friendship and Cooperation dengan

perhitungan atau munculnya krisis yang

Kebijakan Luar Negeri Indonesia di Indo-Pasifik: Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”,

tidak diinginkan 50 . Contoh dari masalah

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri RI, dalamhttp://www.kemlu.go.id/

on The Indo-Pacific”, dalam http://csis.org/files/ pusdiklat/Documents/01%20Politik/Relevansi%20 attachments/130516_M artyNatalegawa_Speech.

Konsep%20Indo-Pasific%20Treaty%20of%20 pdf, diunduh pada 11 Mei 2015.

Friendship%20and%20Cooperation%20(Politik). 48 Ibid.

pdf, diunduh pada 26 Agustus 2015. 49 Jack Georgieff, op.cit.

52 Marty Natalegawa, op.cit.

50 Marty Natalegawa, op.cit.

53 Jack Georgieff, op.cit.

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 99

Sementara itu, kata “keseimbangan” kepercayaan diri, menyelesaikan sengketa berarti bahwa perubahan yang konstan

dengan cara damai, dan mempromosikan tersebut tidak berimplikasi secara anarkis

konsep keamanan yang mencakup dalam hubungan antarnegara, baik

semua dimana keamanan adalah milik karena pengaruh yang kuat dari satu

bersama 57 . Indo-Pacific Treaty bertujuan negara, maupun karena kekacauan atau

untuk meningkatkan saling percaya ketidakpastian yang dihubungkan dengan

sekaligus mengesampingkan penggunaan

kawasan yang multipolar 54 .

kekerasan dalam menyelesaikan sengketa antara negara-negara di dalam kawasan 58 .

Perdamaian dan stabilitas didalam kawasan seharusnya dihasilkan melalui promosi keamanan, kesejahteraan dan

Makna Gagasan Indonesia Mengenai

stabilitas bersama. Keamanan hanya

Indo-Pacific Treaty

bisa dinikmati oleh banyak negara Gagasan Marty Natalegawa mengenai

jika keamanan dilihat sebagai sebuah Indo-Pacific Treaty mendapat dukungan kebersamaan dan bukan sebagai sesuatu

karena maknanya dinilai sesuai dengan yang diperoleh dengan mengorbankan

gagasan awal pembentukannya. Di yang lain. Sebuah keseimbangan dinamis

antaranya dikatakan bahwa Indo-Pacific dihasilkan melalui promosi rasa tanggung

Treaty dikonsepkan untuk menjadi jawab bersama dalam usaha untuk

mekanisme pembangunan norma dan menjaga perdamaian dan stabilitas di

prinsip bagi sebuah kawasan yang kawasan 55 . Mantan Presiden Susilo

senantiasa berubah dan diharapkan Bambang Yudhoyono berpendapat

dengan Indo-Pacific Treaty ini akan bisa bahwa semangat dynamic equlibrium

menciptakan keamanan bersama yang menunjukkan pola hubungan yang

dihasilkan dengan tidak mengorbankan dilandasi oleh semangat kerja sama dan

pihak-pihak lain yang ada di dalam kemitraan sehingga kompetisi ataupun

kawasan tersebut 59 . Hal tersebut juga konfrontasi harus dijauhkan. Negara-

didukung oleh pernyataan Mantan negara di Asia Pasifik harus yakin bahwa

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemajuan sebuah negara merupakan

yang mengartikan Indo-Pacific Treaty

peluang bagi peningkatan kerja sama 56 .

sebagai traktat persahabatan dan Untuk menghasilkan keseimbangan

kerjasama dengan tujuan meningkatkan dinamis di

rasa saling percaya dan penggunaan cara diusulkan pembentukan Indo-Pacific

kawasan

Indo-Pasifik,

damai dalam menyelesaikan sengketa 60 . Treaty of Friendship and Cooperation,

Dari pendapat-pendapat tersebut yang merupakan komitmen dari negara-

maka dapat dikatakan bahwa makna negara di kawasan untuk membangun

57 Marty Natalegawa, op.cit.

54 Marty Natalegawa, op.cit.

58 Ezra Sihite, op.cit.

55 Ibid.

59 Ignatius Randy, op.cit.

56 Ezra Sihite, op.cit.

60 Ezra Sihite, op.cit.

100 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2 100 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

dengan teori keamanan. Oleh karena kawasan yang senantiasa berubah dan

itu, gagasan pembentukan Indo-Pacific dikonsepkan untuk menjadi mekanisme

Treaty diharapkan dapat direalisasikan, pembangunan norma dan prinsip. Norma

disepakati dan diimplementasikan oleh dan prinsip tersebutakan digunakan

negara-negara di kawasan Indo-Pasifik dalam membangun dan meningkatkan

sebagai solusi untuk menyelesaikan atau kepercayaan diri, untuk menyelesaikan

menghindari konflik-konflik keamanan di sengketa dengan cara damai dan untuk

kawasan tersebut.

mempromosikan konsep keamanan yang mencakup semua dimana keamanan

Tujuan dan Tiga Area Utama dari

adalah milik bersama serta tidak

Gagasan Indo-Pacific Treaty

mengorbankan pihak-pihak lain yang ada di dalam kawasan.

Lebih lanjut, tujuan gagasan pembentukan Indo-Pacific Treaty yang dikemukakan

Berdasarkan analisis, makna Marty Natalegawa didukung karena sesuai

gagasan awal mengenai Indo-Pacific dengan gagasan awal pembentukannya.

Treaty yang dikemukakan oleh Marty Ignatius Randy mengemukakan bahwa

Natalegawa sangat benar. Hal tersebut Indo-Pacific Treaty bertujuan untuk didukung oleh teori keamanan yang

menciptakan kawasan yang dapat dikemukakan Buzan bahwa urusan

memberikan kontribusi dalam perdamaian keamanan tidak hanya berfokus pada

dan keamanan, serta meningkatkan rasa urusan kekuatan militer, ada sektor lain

saling percaya dan penggunaan cara yang menjadi fokus prioritas dalam bidang

damai dalam menyelesaikan sengketa keamanan, yakni sektor politik, ekonomi,

di kawasan 61 . Sejalan dengan itu, Natalie sosial dan lingkungan. Adapun persamaan

Sambhi mengemukakan bahwa tujuan yang dapat diambil diantaranya adalah

dari gagasan ini adalah untuk mendorong pada makna gagasan dikemukakan

gagasan mengenai keamanan bersama mengenai konsep damai dan dialog

dan mempromosikan rasa percaya dalam menyelesaikan sengketa dan untuk

dan penyelesaian sengketa dengan mempromosikan konsep keamanan yang

cara damai 62 . Dengan memiliki traktat mencakup semua dimana hal tersebut

tersebut, negara-negara di kawasan sesuai dengan teori keamanan dari Buzan

akan mulai berpikir tentang diri mereka yang menyatakan masalah keamanan

sebagai anggota komunitas yang tidak hanya mengenai urusan kekuatan

bertanggung jawab untuk keamanan militer saja.

Dari hasil analisis tersebut, dapat

61 Ignatius Randy, op.cit.

dikemukakan bahwa gagasan awal 62 Natalie Sambhi, “Do We Need An Indo-Pacific

Treaty?”,

mengenai makna Indo-Pacific Treaty

The Strategist,dalamhttp://www.

aspistrategist.org.au/do-we-need-an-indo-pacific- treaty/, diunduh pada 18 September 2016.

Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 101 Gagasan Indonesia Mengenai Indo-Pacific Treaty ... | Agung Citra Purnama | 101

bersama.

tujuan dari gagasan Indo-Pacific Treaty Selain itu, tiga area utama yang

yakni menjadi alternatif dari kompetisi menjadi dasar permasalahan di kawasan kekuatan besar di kawasan Indo-Pasifik 64 . Indo-Pasifik dan teridentifikasi akan

Indo-Pacific Treaty yang diusulkan berpotensi mengganggu keamanan oleh Marty Natalegawa ini merupakan

kawasan seperti yang disebutkan traktat yang akan mengadopsi dan

Marty Natalegawa pada awal gagasan mengaplikasikan konstruksi dari norma

ini dikemukakan juga mendapatkan dan aturan yang telah ada yang digunakan

dukungan. Tiga area utama tersebut ASEAN, yaitu TAC.Namun dapat dikatakan

adalah: (1) defisit kepercayaan; (2) sengketa bahwa Indo-Pacific Treaty akan menjadi

wilayah yang belum terselesaikan dan; lebih ambisius dibandingkan dengan

(3) pengelolaan perubahan di kawasan. TAC. Hal tersebut dikarenakan Indo-

Randymengungkapkan pendapatnya Pacific Treaty bertujuan untuk dapat

mengenai tiga area utama yang ingin mengantisipasi konflik di kawasan Indo-

diantisipasi oleh Indo-Pacific Treatysebagai Pasifik serta menawarkan mekanisme pre-

berikut:

emptive untuk pencegahan dan resolusi “. . . Menlu RI mengemukakan konflik 65 .

konsep tersebut untuk mengantisipasi tiga buah tantangan yang muncul di

Dari pendapat-pendapat tersebut, kawasan Indo-Pasifik yaitu territorial dapat disimpulkan bahwa tujuan gagasan disputes yang berkepanjangan, perubahan geopolitik dan meningkatnya

Indo-Pacific Treatyyakni berkontribusi rasa saling tidak percaya diantara negara-

dalam perdamaian dan keamanan negara besar di kawasan. . . “ 66 . dengan mempromosikan rasa percaya

dan menyelesaikan sengketa dengan Sejalan dengan hal tersebut, cara damai; menawarkan mekanisme pre-

Georgieffmengungkapkan pendapatnya emptive untuk pencegahan dan resolusi

sebagai berikut:

konflik; menjadi alternatif dari kompetisi “. . . Natalegawa outlined three

kekuatan besar di kawasan Indo-Pasifik; key areas that could be addressed in serta bertujuan agar negara-negara di

the Indo-Pacific under his notion of a regional friendship treaty: the trust

kawasan akan mulai berpikir tentang diri deficit; unresolved territory disputes; and managing change in the region. . . “ mereka sebagai anggota komunitas yang 67

63 Natalie Sambhi, komunikasi personal, 28 September 2016.

64 Rory Medcalf, komunikasi personal, 27

Sementara itu, Liow mengungkapkan

September 2016.

pendapatnya mengenai tiga area utama

Joseph Chinyong Liow, “What to make of Indonesia’s Indo-Pacific Treaty”, The Straits

dalam Indo-Pacific Treaty sebagai berikut:

Times,dalamhttp://www.straitstimes.com/news/ “. . . The backdrop for this proposal opinion/more-opinion-stories/story/what-make-

indonesias-indo-pacific-treaty-20141016, diunduh

66 Ignatius Randy, op.cit.

pada 11 Mei 2015.

67 Jack Georgieff, op.cit.

102 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2 102 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Agustus 2017, Volume 7 Nomor 2

Indo-Pasifik. Oleh karena itu, dapat destabilise the region: A “trust deficit”

between some states in the region, the disimpulkan bahwa gagasan Indo-Pacific

existence of unresolved territorial claims Treaty dapat menjadi alternatif atau solusi and a rapid transformation of regional

dalam menyelesaikan permasalahan states that affects the relationships

between them. . . “ 68 keamanan di kawasan Indo Pasifik. Berdasarkan analisis, tujuan gagasan

Prospek dalam Mewujudkan Gagasan

dan tiga area utama dalam Indo-Pacific

Indonesia Mengenai Indo-Pacific

Treaty tersebut sesuai dengan konsep

Treaty

keamanan yang komprehensif dan Prospek untuk mewujudkan gagasan kooperatif yang dikemukakan oleh

Indonesia mengenai Indo-Pacific Treaty Emmers. Dalam konsep keamanan yang

untuk saat ini sangat kecil. Vignesh Ram komprehensif dan kooperatif, keamanan