PMK 168 Tahun 2015 Bantuan Pemerintah

  Bekasi, 27 Februari 2016 Bantuan Pemerintah

  PMK nomor 168/PMK..05/2015

  1

  2 Latar Belakang Latar Belakang

  1

1 Hasil review BPKP terhadap alokasi Belanja Bansos pada Kementerian Negara/Lembaga:

  a. bahwa Bantuan Sosial yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih pada Kementerian

  Negara/Lembaga untuk ditunda/direvisi/ disesuaikan/dibatalkan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

b. Kementerian Negara/Lembaga harus merevisi alokasi Belanja Bantuan Sosial ke Belanja

  Pegawai atau Belanja Barang sesuai dengan peruntukannya

  Hasil kajian KPK terhadap alokasi Belanja Bansos pada Kementerian Negara/Lembaga:

  a. Aspek Regulasi Terjadi perluasan ruang lingkup definisi Bansos yang mencakup rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan dalam Bultek 10 Tahun 2010 yang berbeda dengan definisi bansos dalam pasal 14 UU Nomor 11 Tahun 2009 yang menggolongkan bansos sebagai bagian dari perlindungan sosial b. Aspek Kelembagaan

  Penyelenggaraan Bantuan Sosial/Kesejahteraan Sosial pada Kementerian Teknis, tidak sesuai dengan aturan mengenai penyelenggaraan kesejahteraan sosial/bantuan sosial sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka 15 dan pasal 24 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

  PRINSIP PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PRINSIP PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH Belanja Tidak Bersifat Lumpsum Belanja Tidak Bersifat Lumpsum Belanja Berdasarkan Prestasi Kerja Belanja Berdasarkan Prestasi Kerja Pemisahan Kewenangan Yang Jelas K/L dan BUN Pemisahan Kewenangan Yang Jelas K/L dan BUN

  Bantuan Pemerintah yang diberikan dalam bentuk uang, dalam hal terdapat sisa dana hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan PKS, maka sisa dana dimaksud disetor ke Kas Negara

  Bantuan Pemerintah bukan merupakan bantuan yang bersifat grant, pemberian berdasarkan prestasi kerja misalkan penghargaan, beasiswa atau TPG dan Tunjangan Lainnya. Untuk Bantuan Pemerintah selain itu, pencairan dilakukan per tahap dimana Tahap II dan selanjutnya berdasarkan progres kemajuan pekerjaan.

  Dalam rangka pelaksanaan pemberian Bantuan Pemerintah, K/L menyusun Pedoman Umum dan Pedoman Teknis yang merupakan guideline bagi pemberi bantuan dan penerima bantuan. Kewenangan Menkeu selaku BUN

  2

  2

  Akuntabilitas dan Transparansi Pelaksanaan Akuntabilitas dan Transparansi Pelaksanaan Pengalihan Tanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan Pengalihan Tanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan PMK Yang Paripurna Penyusunan PMK Yang Paripurna Penerima Bantuan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, penggunaan dana, serah terima pekerjaan yang ditandatangani 2 (dua) saksi, foto dokumentasi.

  Pertanggungjawaban yang tidak selesai akan muncul di Neraca sebagai Persediaan.

  Penerima bantuan bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mengikat 2 (dua) belah pihak. Khusus untuk Bantuan Pemerintah untuk Rehab/Pembangunan Gedung/Bangunan dibentuk semacam lembaga trust fund.

  Kerangka pengaturan dalam RPMK mengatur mengenai pengalokasian, jenis bantuan, penetapan penerima bantuan, pelaksanaan penyaluran, pelaporan dan pertanggunggjawaban sampai dengan monitoring dan evaluasi

  8 PRINSIP PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PRINSIP PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH

  2

  2

  Ruang lingkup dan Definisi Ruang lingkup dan Definisi

  3

3 Bantuan Pemerintah :

  Bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah .

  Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini mengatur mengenai pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungj awaban Anggaran Bantuan Pemerintah yang tidak termasuk dalam kriteria Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersumber dari APBN . Bantuan Pemerintah:

  a. Pemberian penghargaan;

  b. Beasiswa;

  c. Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya;

  d. Bantuan operasional;

  e. Bantuan sarana/ prasarana;

  f. Bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/ bangunan; dan

  Pengalokasian Anggaran Pengalokasian Anggaran

  4

  4

1. Bantuan Pemerintah berupa pemberian penghargaan, beasiswa dan bantuan operasional dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Non Operasional.

  2. Bantuan Pemerintah dalam bentuk Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya dialokasikan pada kelompok akun Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS.

  3. Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan sarana/prasarana dan bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda.

  4. Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda.

  1. Tata cara pengalokasian anggaran Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai penyusunan dan penelaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga.

  7c Pengalokasian Anggaran Pengalokasian Anggaran

  4

4 RENSTRA/RENJA UU/PP RKP

  K/L Kegiatan Mengamanatkan Kegiatan Kegiatan prioritas

  Pemerintah utk prioritas K/L prioritas K/L nasional berupa memberikan berupa Bantuan berupa Bantuan Bantuan bantuan Pemerintah Pemerintah Pemerintah

RKA-KL RKA-KL

  1. Pemberian Bantuan Pemerintah

  1. Pemberian Bantuan Pemerintah merupakan bagian dari tusi merupakan bagian dari tusi satker/K/L; satker/K/L; BANTUAN BANTUAN

  2. Bantuan Pemerintah yang

  2. Bantuan Pemerintah yang PEMERINTAH diberikan bukan kegiatan yang PEMERINTAH diberikan bukan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dan menjadi tanggungjawab dan seharusnya dilaksanakan sendiri seharusnya dilaksanakan sendiri oleh satker/K/L Pedum, Juknis dan Penetapan Penerima Bantuan Pedum, Juknis dan Penetapan Penerima Bantuan

  5

5 Penetapan Penerima Bantuan Ditetapka Ditetapka PEDOMAN UMUM PA n PA n

  PPK PPK

  Ditetapka Ditetapka PETUNJUK TEKNIS KPA n KPA n Kriteria Kriteria

  Selek

  sesuai sesuai

  si

  Petunjuk Teknis paling sedikit memuat: juknis juknis a. Dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah;

  b. Tujuan penggunaan Bantuan Pemerintah;

  Surat

  c. Pemberi Bantuan Pemerintah; Disahk Disahk

  KPA Keputusa KPA

  an

  d. Persyaratan penerima Bantuan Pemerintah; an

  n

  e. Bentuk Bantuan Pemerintah;

  f. Alokasi anggaran dan rincian jumlah Bantuan Pemerintah; Surat Keputusan paling sedikit memuat :

  g. Tata kelola pencairan dana Bantuan

  1. Identitas penerima bantuan; Pemerintah;

  2. Jumlah barang dan/ atau nilai uang;

  h. Penyaluran dana Bantuan Pemerintah;

  3. Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang.

i. Pertanggungj awaban Bantuan Pemerintah;

  • LS KE PENERIMA - LS KE BENDH..
  • BISA UP

  SK Penetapan

  SK UANG PENERIMA TPG-TL

  3. Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya (TPG-TL)

  SK Penetapan

  LANGSUNG Sesuai Juknis ,

  LS ke rek penerima

  • - Bisa UP

  2. B,C,D -> UANG PENERIMA BEA SISWA NON PNS - LS ke Penyelegg. -

  1. A & E -> UANG

  SK

  LANGSUNG Sesuai Juknis ,

  JASA PENERIMA PENGHARGAAN

  SK UANG, BARANG,

  1. Pemberian Penghargaan

  N LAIN

  LAINNYA KETERANGA

  Bentuk Bantuan Penerima Bantuan Mekanisme Pencairan Tahapan PERSAYARATAN

  Jenis Bantuan Dasa r

  12

2. Beasiswa

  • LS KE PENERIMA

  PERIODIK Sesuai Juknis ,

NON PNS

  4. Bantuan Operasional

  • Dpt di prod sendiri
  • Bernilai sd 50 jt
    • sda --
    • sda --

  7. Bantuan Lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan

  1. LS ke Pengelola Keu dan Keg.

  ( (uang)

  2. LS Kepenyedia (BRG)

  (tahap I=70% setelah Perjanjian Kerja sama (PKS) di ttd., tahap

  II=30% jika prestasi pekerjaan mencapai sekurang2 nya 50%)

  Hrs ada pengelola keu dan kegiatan

  Penet apan o/ PA

  2. BARANG - Lemb.

  UANG, BARANG, JASA -

  Perseorangan - Kel. Masy - L. Pemer/ Non Pemer.

  LS ke penerima bant LS ke penyedia -

  Langsung - Bertahap

  PA menetapkan jenis bantuan pemerintah yang tdk termasuk 6

  (tahap I=25%, tahap II=25% jika I dipake 80%, , tahap III=25% jika I+II dipake 80%, tahap IV=25% , jika I+II+III dipake 80%)

  Pemerintah - Lemb. Non Pemerintah

  1. UANG

  SK PKS UANG

  PKS

  1. Kel. Masy

  2. LSM

  3. L. Penddkn

  4. L. Keagamaan 5. L Kesh. - LS ke penerima - UP LANGSUNG BERTAHAP

  Sesuai Juknis , SK Penetapan

  3,4,5 bisa lemb pemerintah maupun non pemerintah

  SK Penetapan

  SK PKS

  1. UANG

  2. BARANG

  1. Uang, Langsung

  ke penerima

  2. BRG, sesuai

  ketentuan PPBJ

  6. Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan

  SK

  5. Bantuan Sarana/ prasarana

  • SK

BANTUAN SARANA/ PRASARANA

  

Bantuan Pemerintah berupa bantuan sarana/prasarana diberikan kepada Kelompok Masyarakat, Lembaga

Swadaya Masyarakat, Lembaga Pendidikan, Lembaga Keagamaan, dan Lembaga Kesehatan, Lembaga

Pemerintah maupun Non Pemerintah Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk :

  1. Barang; atau

  2. Uang Bantuan Sarana/Prasarana dalam bentuk Barang

  PPK PPK Penyedia Barang Penyedia Barang

  Bantuan Penerima Bantuan

  2

1 Penerima

  1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

  2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima.

  Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS

BANTUAN SARANA/ PRASARANA

  Dalam bentuk Uang Diberikan dengan ketentuan :

  1. Barang bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh penerima bantuan; atau

  2. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan.

  Pencairan bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan sarana/prasarana yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan. Perjanjian Kerjasama minimal memuat : 1. hak dan kewajiban kedua belah pihak; 2. jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli; 3. jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli; 4. jangka waktu penyelesaian pekerjaan; 5. tata cara dan syarat penyaluran; 6. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan spesifikasi; 7. pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel; 8. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; 9. sanksi; 10. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan 11. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran44

BANTUAN SARANA/ MEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG DALAM BENTUK UANG UNTUK BARANG YANG DIHASILKAN/ PRASARANA DIPRODUKSI SENDIRI

  Pencairan Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

  1. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

  2. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50%.

  1. PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran Tahap I dan Tahap II sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti

  Penerima Penerima

  penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP

  PPK PPK PP-SPM PP-SPM Bantuan

  setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan

  Bantuan

  Pemerintah

  3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk

  1. Pengajukan permohonan pembayaran Tahap I dengan Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah. dilampiri:

  4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran

  a. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima oleh penerima bantuan sarana/prasarana; bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan

  5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut:

  b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan sarana/ a. Pembayaran Tahap I dilampiri: prasarana.

  1)Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima

  2. Pengajukan permohonan pembayaran Tahap I Idengan bantuan dan PPK; dilampiri:

  2) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh

  a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. ditandatangani oleh penerima bantuan;

  b. Pembayaran Tahap II dilampiri:

  b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang 1) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh

BANTUAN SARANA/ PRASARANA

  MEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG DALAM BENTUK UANG UNTUK BARANG DENGAN NILAI PER JENIS BARANG BANTUAN DI BAWAH RP50.000.000,00 YANG DAPAT DILAKSANAKAN OLEH PENERIMA BANTUAN Penerima Bantuan Penerima Bantuan PPK PPK

  PP-SPM PP-SPM

  Penerima bantuan sarana/ prasarana dalam bentuk uang mengajukan permohonan pencairan dana kepada PPK dengan dilampiri: 1. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; dan

  2. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

  1. PPK melakukan pengujian permohonan yang diajukan penerima bantuan sesuai Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

  2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

  3. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki

dokumen permohonan

4. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan dilampiri:

  a. perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

BANTUAN SARANA/ PRASARANA

  LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima dana bantuan sarana dan prasarana dalam bentuk uang, harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran dengan dilampiri:

a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;

  b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan; c. foto/film barang yang dihasilkan/dibeli;

  d. daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

  e. surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan f. bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

  PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban dari Penerima Bantuan dan selanjutnya mengesahkan Berita Acara Serah Terima apabila telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.

PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH

  PEMBERIAN PENGHARGAAN Penerima LS Bendahar Penerima a Uang UP Penerima SK – PPK Penghargaa disahkan n KPA Pengadaan Penerima Barang/Jasa Barang/Jasa PPK

  

1.Pembayaran kepada penyedia barang/jasa dilaksanakan melalui mekanisme LS

  2.Pelaksanaan penyaluran pemberian penghargaan berupa barang/jasa dapat dilakukan oleh PPK atau penyedia barang/jasa sesuai kontrak/perjanjian

  BEA SISWA 1. Dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA.

2. Beasiswa diberikan kepada penerima yang bukan Pegawai Negeri untuk pendidikan di dalam negeri atau luar negeri.

  Penerima untuk : Penerima untuk : 1. biaya hidup 1. biaya hidup 2. biaya buku/diktat 2. biaya buku/diktat

  Pembayaran 3. biaya penelitian

  Pembayaran 3. biaya penelitian

  Uang Beasiswa

  Uang Beasiswa

  Langsung Langsung

  Penyelenggara Pendidikan: Penyelenggara Pendidikan: 1. uang pendidikan/kuliah 1. uang pendidikan/kuliah 2. biaya lain 2. biaya lain

  Dalam hal pembayaran secara langsung kepada penyelenggara pendidikan tidak dapat Dalam hal pembayaran secara langsung kepada penyelenggara pendidikan tidak dapat dilakukan, pembayaran uang pendidikan/ kuliah dan biaya lainnya dapat dibayarkan ke dilakukan, pembayaran uang pendidikan/ kuliah dan biaya lainnya dapat dibayarkan ke rekening penerima beasiswa. rekening penerima beasiswa.

  Dalam hal tidak dapat dilakukan mekanisme LS, pembayaran beasiswa dapat menggunakan Dalam hal tidak dapat dilakukan mekanisme LS, pembayaran beasiswa dapat menggunakan mekanisme UP. mekanisme UP.

TUNJANGAN PROFESI GURU DAN

  Dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan Dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA oleh KPA Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya diberikan secara periodik kepada guru Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya diberikan secara periodik kepada guru atau penerima tunjangan lainnya yang bukan Pegawai Negeri Sipil atau penerima tunjangan lainnya yang bukan Pegawai Negeri Sipil

  Tunjangan profesi Tunjangan profesi Pembayaran Pembayaran guru dan Uang

  Penerima guru dan Uang Penerima Langsung

  Langsung tunjangan lainnya tunjangan lainnya

BANTUAN OPERASIONAL

  Bantuan operasional diberikan kepada Kelompok Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pendidikan, Lembaga Keagamaan, dan Lembaga Kesehatan. Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA Pencairan bantuan operasional dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima bantuan operasional yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan, perjanjian kerjasama minimal memuat : 1. hak dan kewajiban kedua belah pihak; 2. jumlah bantuan operasional yang diberikan; 3. tata cara dan syarat penyaluran; 4. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menggunakan bantuan operasional sesuai rencana yang telah disepakati; 5. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas

  Negara; 6. sanksi; 7. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan 8. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.

BANTUAN OPERASIONAL

  Pencairan dana bantuan operasional dilakukan melalui mekanisme :

  1. Pembayaran Langsung (LS); atau 2. Mekanisme Uang Persediaan. Pencairan dana bantuan operasional dilakukan melalui mekanisme :

  1. Pembayaran Langsung (LS); atau 2. Mekanisme Uang Persediaan.

  1. Pencairan dana bantuan operasional dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap;

  2. Penentuan pencairan dana bantuan operasional secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh KPA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan;

  3. Ketentuan bertahap :

  a. Tahap I sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana setelah perjanjian kerja sama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; b. Tahap II sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana, apabila dana pada Tahap I telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%; c. Tahap III sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan, apabila jumlah dana pada Tahap I dan Tahap II telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%; d. Tahap IV sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana, apabila jumlah dana pada Tahap I sampai dengan Tahap III telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%

  1. Pencairan dana bantuan operasional dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap;

  2. Penentuan pencairan dana bantuan operasional secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh KPA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan;

  3. Ketentuan bertahap :

  a. Tahap I sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana setelah perjanjian kerja sama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; b. Tahap II sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana, apabila dana pada Tahap I telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%; c. Tahap III sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan, apabila jumlah dana pada Tahap I dan Tahap II telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%; d. Tahap IV sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana, apabila jumlah dana pada Tahap I sampai dengan Tahap III telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%

  PEMBAYARAN LANGSUNG

BANTUAN OPERASIONAL

  MEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN

  1. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana yang

  1. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana yang diajukan penerima bantuan operasional sesuai dengan Petunjuk Teknis diajukan penerima bantuan operasional sesuai dengan Petunjuk Teknis

  LANGSUNG

  penyaluran Bantuan Pemerintah; penyaluran Bantuan Pemerintah;

  2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi

  2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan secara

  Penerima

  bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan secara

  Penerima PPK PPK PP-SPM sekaligus atau untuk pencairan Tahap I setelah pengujian telah sesuai PP-SPM sekaligus atau untuk pencairan Tahap I setelah pengujian telah sesuai

  Bantuan Bantuan

  dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah; dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah;

  3. PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP

  3. PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP

  1. Pembayaran sekaligus atau Tahap I dilampiri:

  1. Pembayaran sekaligus atau Tahap I dilampiri:

  untuk pencairan Tahap II sampai dengan Tahap IV setelah pengujian telah untuk pencairan Tahap II sampai dengan Tahap IV setelah pengujian telah

  a. Rencana pengeluaran dana bantuan

  a. Rencana pengeluaran dana bantuan

  sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah; sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah;

  operasional yang akan dicairkan secara operasional yang akan dicairkan secara

  4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran

  4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran

  sekaligus atau bertahap;

  Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima

  sekaligus atau bertahap;

  Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima

  b. Perjanjian kerja sama yang telah bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan

  b. Perjanjian kerja sama yang telah bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan

  5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut:

  ditandatangani oleh penerima bantuan;

  5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut:

  ditandatangani oleh penerima bantuan;

  c. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah

  a. Pembayaran secara sekaligus atau Tahap I dilampiri:

  c. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah

  a. Pembayaran secara sekaligus atau Tahap I dilampiri:

  ditandatangani oleh penerima bantuan;

  1)Rencana Pengeluaran dana bantuan operasional yang akan ditarik

  ditandatangani oleh penerima bantuan;

  1)Rencana Pengeluaran dana bantuan operasional yang akan ditarik

  d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

  sekaligus atau bertahap;

  d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

  sekaligus atau bertahap;

  (SPTJM) (SPTJM)

  2)Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima 2)Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima

  2. Pembayaran Tahap II sampai dengan Tahap IV

  bantuan dan PPK;

  2. Pembayaran Tahap II sampai dengan Tahap IV

  bantuan dan PPK;

  dilampiri: dilampiri:

  3)Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh 3)Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh

  a.Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah a.Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah penerima bantuan dan disahkan oleh PPK;

  penerima bantuan dan disahkan oleh PPK;

  ditandatangani oleh penerima bantuan; ditandatangani oleh penerima bantuan;

  4)Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM). 4)Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).

  b.Laporan pertanggungjawaban penggunaan b.Laporan pertanggungjawaban penggunaan

  b. Pembayaran Tahap II sampai dengan Tahap IV dilampiri:

  b. Pembayaran Tahap II sampai dengan Tahap IV dilampiri:

  dana tahap sebelumnya; dana tahap sebelumnya;

  1)Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh 1)Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh

  c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

  c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

  penerima bantuan dan disahkan oleh PPK; penerima bantuan dan disahkan oleh PPK;

  (SPTB) atas kebenaran belanja yang telah (SPTB) atas kebenaran belanja yang telah

  2)Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap sebelumnya; 2)Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap sebelumnya;

  dilakukan pada tahap sebelumnya.

BANTUAN OPERASIONAL

  LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima Bantuan Pemerintah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK Penerima Bantuan Pemerintah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir Tahun Anggaran, sesuai dengan perjanjian kerja sama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir Tahun Anggaran, dengan dilampiri: dengan dilampiri:

  1. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

  1. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

  2. Surat Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan;

  2. Surat Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan;

  3. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

  3. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

  4. Bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana

  4. Bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana

BANTUAN OPERASIONAL

  MEKANISME PENCAIRAN MELALUI MEKANISME UANG PERSEDIAAN PPK PP-SPM KPPN Bendahara Pengeluaran Pimpinan Lembaga

  Membuat SPP berdasarkan SK penetapan penerima bantuan Mengajukan SPM UP/TUP untuk pembayaran bantuan operasional KPPN menerbitkan SP2D UP/TUP Mengajukan permintaan dana kepada KPA

  KPA PPK

  Menguji permohonan dari Pimpinan Lembaga

  1

  2

  3

  4

  5

  6 SPBy

  7 Mentransfer dana

  8 Pimpinan Lembaga mempertanggungjawabkan belanja kepada BP/BPP beserta bukti

  pengeluaran untuk keperluan revolving KPA mengajukan dispensasi kepada :

  1. Dirjen Perbendaharaan dalam hal pembayaran kepada satu penerima melebihi Rp. 50 juta;

  2. Kepala Kanwil DJPB untuk penyesuaian besaran UP melampaui besaran yang telah ditentukan; 3. Kepala KPPN untuk pertanggungjawaban TUP melampaui satu bulan.

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/

  BANGUNAN

Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan diberikan kepada Lembaga Pemerintah

atau lembaga Non pemerintah.

  Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Gedung/ Bangunan dapat diberikan dalam bentuk :

1. Uang; atau

  2. Barang

Pemberian bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan kepada lembaga dilakukan

berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

  Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Barang Penyedia Penerima Penyedia Penerima

1 PPK

  2 PPK

  Bantuan Barang Bantuan Barang

  Penyedia Barang dapat

  1. Pengadaan barang berpedoman pada menyampaikan barang langsung Peraturan Perundang-undangan yang kepada Penerima atau PPK yang mengatur mengenai Pengadaan menyampaikan kepada Barang dan Jasa Pemerintah; Penerima.

  2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/

  BANGUNAN Dalam Bentuk Uang

  Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dapat dilaksanakan sendiri oleh penerima Bantuan Pemerintah, bantuan dapat diberikan dalam bentuk uang.

  Bantuan dalam bentuk uang hanya dapat diberikan kepada lembaga penerima Bantuan Pemerintah yang telah mempunyai unit pengelola keuangan dan kegiatan.

  Unit pengelola keuangan dan kegiatan sekurang-kurangnya terdiri dari orang yang mempunyai

  tanggung jawab dan wewenang untuk menguji tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran dan tidak saling rangkap.

  Penyaluran dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening unit pengelola keuangan dan kegiatan pada lembaga melalui mekanisme LS.

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/

  BANGUNAN

Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dalam bentuk uang dilakukan

berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan unit pengelola keuangan dan kegiatan pada lembaga

penerima bantuan. Perjanjian kerjasama, paling sedikit memuat:

  a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;

  b. jumlah dan nilai rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan;

  c. jenis dan spesifikasi rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan;

  d. jangka waktu penyelesaian pekerjaan;

  e. tata cara dan syarat penyaluran dana;

  

f. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jenis dan

spesifikasi yang telah ditetapkan;

g. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke

Kas Negara; h. sanksi; i. penyampaian laporan penyelesaian pekerjaan secara berkala kepada PPK; dan j. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.3

  

Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan, dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut:

  a. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/

  bangunan setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

  b. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/

  3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

  BANGUNAN

  Penerima Bantuan PPK

  PP-SPM Mekanisme pencairan pembayaran dalam bentuk Uang

  1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap I dengan dilampiri:

  a. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;

  b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan.

  2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap II dengan dilampiri:

  5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a.Pembayaran Tahap I dilampiri:

  4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan.

  1. PPK melakukan pengujian permohonan sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

  2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis.

  • perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;
  • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK.

  b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima

  b.Pembayaran Tahap II dilampiri:

  a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;

  • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/

  BANGUNAN

  LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan dilampiri:

  a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;

  b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan; c. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;

  d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

  e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

  Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban.

  

PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi telah sesuai

dengan perjanjian kerjasama.

BANTUAN LAINNYA

  Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA adalah bantuan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa yang tidak termasuk dalam Bantuan

  Pemerintah yang ditetapkan oleh PA

  Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA diberikan kepada:

  1. Perseorangan;

  2. Kelompok Masyarakat; 3. Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah. Pemberian bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA kepada penerima dilakukan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

  Pemberian bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA kepada penerima bantuan dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa. KPA menetapkan bantuan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa dengan memperhatikan sifat dan karakteristik bantuan

BANTUAN LAINNYA

  Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Barang PPK Penyedia Barang

1 Penerima

  Bantuan

  2

  1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

  2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima.

  Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS

BANTUAN LAINNYA

  Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Uang

  1. Pencairan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap.

  2. Penentuan pencairan secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh Kuasa PA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan.

  3. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang yang diberikan kepada perseorangan dilaksanakan secara sekaligus berdasarkan Surat Keputusan.

  4. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA yang diberikan kepada Kelompok Masyarakat dan Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah dapat dilakukan sekaligus atau

  bertahap berdasarkan Surat Keputusan dan perjanjian kerjasama antara penerima bantuan dengan PPK.

  Perjanjian kerjasama paling sedikit memuat:

  a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;

  b. jumlah bantuan yang diberikan;

  c. tata cara dan syarat penyaluran;

  d. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati; e. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas

  Negara;

  f. sanksi;

  g. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan h. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.

BANTUAN LAINNYA

  Penerima Bantuan PPK

  PP-SPM Mekanisme pencairan pembayaran dalam bentuk Uang

  1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap I dengan dilampiri:

  a. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;

  b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan.

  2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap II dengan dilampiri:

  a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;

  • perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;
  • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK.
  • >kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan PPK;
  • laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani

  b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan.

  1. PPK melakukan pengujian permohonan sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

  2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis.

  3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

  4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan.

  5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a.Pembayaran Tahap I dilampiri:

  b.Pembayaran Tahap II dilampiri:

BANTUAN LAINNYA

  LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan dilampiri:

  a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;

  b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan; c. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;

  d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

  e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

  Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban.

  

PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi telah sesuai

dengan perjanjian kerjasama.

MONITORING DAN EVALUASI

  KPA bertanggung jawab atas: