Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  2 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

  Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Perangkat Daerah Kota Mataram terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas-Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

  Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel mempersyaratkan penyusunan laporan pertanggungjawaban, baik penggunaan anggaran maupun kinerja yang dicapainya, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

  Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan melalui Evaluasi atas Implementasi SAKIP dalam bentuk Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

  Bentuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja melalui proses penyusunan rencana stratejik, rencana kinerja dan pengukuran kinerja sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  3 Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor

  239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  Untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Instansi Pemerintah, diharapkan dengan adanya Indikator Kinerja Utama, maka setiap instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah secara berkala mampu meningkatkan kinerjanya sesuai indikator kinerja masing-masing. Indikator Kinerja Utama merupakan alat ukur tingkat capaian akuntabilitas kinerja.

  Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor

  11 Tahun 2011, Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram merupakan unsur penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang kepegawaian daerah melaksanakan Misi ke-empat Pembangunan Kota Mataram yaitu Meningkatkan

   kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sesuai berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance)” tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dibidang kepegawaian daerah.

  Sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram tahun 2015.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  4 B. KELEMBAGAAN

  Badan Kepegawaian Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram dan merupakan salah satu Lembaga Teknis Daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Walikota Mataram dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan bidang kepegawaian daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  Berdasarkan pasal 3 Peraturan Walikota Mataram Nomor 29/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram, disebutkan bahwa tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram adalah sebagai berikut :

  1. Tugas Pokok

  Tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram adalah membantu Walikota dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kepegawaian Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  2. Fungsi

  Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Badan Kepegawaian Kota Mataram mempunyai fungsi (Pasal 4) sebagai berikut :

  a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian daerah;

  b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang kepegawaian daerah;

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  5

  c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah;

  d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur penunjang penyelenggara Pemerintah Daerah di bidang kepegawaian daerah, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Mataram melalui Sekretaris Daerah.

3. Struktur Organisasi

  Struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 jo Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 dapat dijelaskan sebagai berikut :

  Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram dipimpin oleh seorang kepala yang terdiri dari 1 (satu) sekretariat, dan 4 (empat) bidang yaitu :

  1. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian,

  2. Bidang Mutasi Kepegawaian,

  3. Bidang Kesejahteraan dan Informasi Kepegawaian,

  4. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian Tugas pokok dan fungsi Kepala Badan dan masing-masing Bidang berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 29/PERTA/2008 tanggal 8 Agustus 2008 adalah sebagai berikut :

1. Kepala

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  6 Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan dengan

  tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Badan dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah dibidang Kepegawaian Daerah.

  2. Sekretariat.

  Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yaitu Sub Bagian Perencanaan, Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, dan masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.

  Tugas pokok Sekretaris adalah memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan kegiatan ketatausahaan badan yang meliputi urusan perencanaan, keuangan dan umum serta kepegawaian.

  3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian

  Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala bidang yang membawahi 2 (dua) Sub Bidang yaitu Sub Bidang Perencanaan dan Pengadaan Kepegawaian serta Sub Bidang Pengembangan Kepegawaian yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang.

  Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka pembinaan teknis penyelenggaraan program perencanaan dan pengembangan kepegawaian.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  7

  4. Bidang Mutasi Kepegawaian

  Bidang Mutasi Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala bidang yang membawahi 2 (dua) Sub Bidang yaitu Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Fungsional dan Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Non Fungsional yang masing- masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang.

  Kepala Bidang Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka pembinaan teknis penyelenggaraan program mutasi kepegawaian.

  5. Bidang Kesejahteraan dan Informasi Kepegawaian

  Bidang Kesejahteraan dan Informasi Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi 2 (dua) Sub Bidang yaitu Sub Bidang Kesejahteraan Kepegawaian dan Sub Bidang Tata Usaha Kepegawaian.

  Kepala Bidang kesejahteraan dan Informasi Kepegawaian mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka pembinaan teknis penyelenggaraan program Kesejahteraan dan Informasi kepegawaian.

  6. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian

  Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi 2 (dua) Sub Bidang yaitu Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan serta Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  8

  dan Fungsional yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang.

  Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka pembinaan teknis penyelenggaraan program Pendidikan dan Pelatihan kepegawaian.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  9 BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIK

  Perencanaan Strategik adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada/timbul.

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram, menetapkan visi Pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 yaitu Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya.

  Untuk mencapai visi dimaksud ditetapkan 5 (lima) Misi yaitu :

  a. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang AMAN ditunjukkan dengan kehidupan masyarakat yang kondusif, dinamis dan harmonis.

  b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal untuk mendorong daya saing daerah.

  c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan,

  d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

  e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.

  Untuk mendukung tercapainya visi dan misi Pemerintah Kota Mataram, perlu didukung penetapan Visi dan Misi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak terlepas dari Visi dan Misi Pemerintah Kota Mataram sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing SKPD.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  10

1. Visi dan Misi

a. V i s i

  Kompleksitas permasalahan/tantangan yang timbul sebagai konsekuensi logis di era globalisasi dan moderniasi memberi makna peningkatan persaingan dan tuntunan masyarakat akan pelayanan publik yang prima sehingga Instansi Pemerintah harus secara terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan agar dapat memberikan pelayanan publik yang prima sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, komitmen aparatur terhadap terciptanya kondisi birokrasi yang handal dan professional. Perubahan paradigma ini dapat mendorong terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) dalam upaya memperbaiki kinerja sektor publik.

  Berdasarkan uraian diatas dan bertitik tolak pada tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram, serta mengacu visi dan misi pembanguan Pemerintah Kota Mataram terutama misi ke-empat yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

  Governance), maka dirumuskan Visi Badan Kepegawaian Daerah Kota

  Mataram, yaitu ”Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Yang Berkualitas

  Dalam Memberikan Pelayanan Yang Efektif, Efisien, Transparan Dan Akuntabel

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

b. M i s i

  Setelah ditetapkannya Visi, maka dirumuskan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram sebagai berikut :

  1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur yang handal dan berdaya saing.

  2. Meningkatkan kualitas pelayanan administratif kepegawaian berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

c. Tujuan dan Sasaran

  Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu aktual dan analisis strategik. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang.

  Untuk lebih terarahnya pencapaian visi dan misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut :

  a. Misi Pertama : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur yang handal dan berdaya saing, misi ini bertujuan untuk : Mewujudkan Sumber Daya Aparatur yang bersih dan berwibawa, dengan sasaran : Meningkatnya Sumber Daya Aparatur yang berdaya saing.

  b. Misi Kedua : Meningkatkan kualitas pelayanan administratif kepegawaian berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance), misi ini bertujuan : Meningkatnya kualitas pelayanan Aparatur, dengan sasaran : Meningkatnya pelayanan Aparatur yang berkualitas.

  12

d. Strategi dan Arah Kebijakan

  Strategi adalah pemikiran-pemikiran secara konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram.

  Sejalan dengan tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan diatas, maka beberapa strategi yang ditempuh antara lain :

  1. Penguatan mekanisme diklat dalam jabatan;

  2. Pemantapan pengawasan/pembinaan ASN/PNS;

  3. Peningkatan Manajemen Kepegawaian; 4. Peningkatan sistem informasi kepegawaian.

  Untuk mencapai rangkaian strategi diatas, diharapkan arah kebijakan berikut ini mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Arah kebijakan yang akan ditempuh antara lain :

  1. Meningkatkan cakupan pejabat yang mengikuti diklat dalam jabatan;

  2. Memantapkan mekanisme fungsi pembinaan ASN/PNS;

  3. Memantapkan fungsi perencanaan kepegawaian;

  4. Meningkatkan pelayanan kepegawaian; 5. Mengembangkan kemudahan akses informasi kepegawaian.

  Untuk lebih jelasnya berikut ini kami paparkan keterkaitan visi dan misi, tujuan, sasaran serta strategi dan arah kebijakan pada tabel dibawah ini.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  MISI II : Meningkatkan kualitas pelayanan administratif kepegawaian berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance)

  1.1.1.2 Meningkatkan pelayanan kepegawaian

  1.1.1.1 Memantapkan fungsi perencanaan kepegawaian.

  1.1.2 Peningkatan Sistem Informasi Kepegawaian..

  .1.1.1 Peningkatan Manajemen Kepegawaian.

  1.1 Meningkatnya pelayanan Aparatur yang berkualitas.

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan Aparatur

  Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

  1.1.1.2 Memantapkan mekanisme fungsi pembinaan ASN/ PNS..

Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi dan Arah Kebijakan

  1.1.1.1 Meningkatkan cakupan pejabat yang mengikuti diklat dalam jabatan.

  1.1.2 Pemantapan pengawasan/pembinaan ASN/PNS.

  1.1.1 Penguatan mekanisme diklat dalam jabatan.

  1.1 Meningkatnya Sumber Daya Aparatur yang berdaya saing.

  1. Mewujudkan Sumber Daya Aparatur yang bersih dan berwibawa.

  Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

  VISI : Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Yang Berkualitas Dalam Memberikan Pelayanan Yang Efektif, Efisien, Transparan Dan Akuntabel. MISI I : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur yang handal dan berdaya saing.

  1.1.1.3 Mengembangkan kemudahan akses informasi kepegawaian .

  14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

B. RENCANA KERJA

  Sebagai upaya untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam menjalankan program/kegiatan pada Tahun Anggaran 2015, maka program utama yang dilaksanakan dalam tahun anggaran 2015 dapat dijabarkan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.2 RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

  NO URAIAN RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN

  1 Pendidikan penjenjangan struktural

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBERDAYA APARATUR

  1 Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS Daerah

  2 Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNSD

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR

  1 Penyusunan rencana pembinaan karier PNS

  2 Seleksi penerimaan calon PNS

  3 Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS

  4 Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS

  5 Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas

  15

  6 Pemberian bantuan penyelenggaraan penerimaan praja IPDN

  7 Pengelolaan administrasi kepegawaian

C. PERJANJIAN KINERJA

  Perjanjian kinerja merupakan perjanjian antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki setiap SKPD, maka diperlukan sebuah dokumen perjanjian kinerja.

  Dalam pencapaian sasaran strategis telah ditetapkan indikator kinerja sebagaimana tersebut dalam tabel perjanjian kinerja berikut ini :

Tabel 2.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

  

BKD KOTA MATARAM

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

  1 Meningkatnya Sumber Persentase Pejabat Daya Aparatur yang Struktural yang telah 88 % berdaya saing mengikuti diklatpim sesuai eselon

  Rasio pelanggaran disiplin 12 org PNS

  2 Meningkatnya pelayanan Persentase bezetting jabatan 90 % Aparatur yang berkualitas struktural

  Persentase bezetting 94 % pegawai.

  Cakupan layanan 100 %

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

  16

  administrasi kepegawaian Ketersediaan Sistem Informasi Kepegawaian 1 sistem (SIMPEG)

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Kota Mataram Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja merupakan suatu proses pengukuran regular atas output dan outcome yang

  dihasilkan suatu program. Sesuai dengan rencana kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2015, Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram berkewajiban untuk mencapai target-target tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansinya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian rencana kinerja dan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, maka pengukuran kinerja cara yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka kemajuan program kearah pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

  Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka diperlukan Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi setiap SKPD dalam rangka pengukuran kinerja.

  Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram adalah sebagai berikut :

  1. Persentase Jumlah pejabat yang telah mengikuti diklat struktural sesuai eselon;

  2. Rasio pelanggaran disiplin PNS;

  3. Persentase bezetting jabatan;

  4. Persentase bezetting pegawai;

  5. Cakupan layanan administrasi kepegawaian;

  6. Ketersediaan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG);

B. CAPAIAN KINERJA

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

  Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata - rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

  Kategori nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : 85 s/d 100 : Baik Sekali; 70 s/d < 85 : Baik; 55 s/d < 70 : Cukup; s/d < 55 : Kurang. Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100 % termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100, sedangkan apabila capaian kinerja kinerja hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran kurang dari 0 % termasuk pada angka capaian kinerja 0.

  Dari 2 (dua) sasaran strategis SKPD dan 6 (enam) Indikator Kinerja Utama (IKU), pancapaian kinerja sasaran pada BKD Kota Mataram adalah sebagai berikut :

NO KATEGORI JUMLAH SASARAN

  1 Baik Sekali

  5 Sasaran

  2 Baik

  1 Sasaran

  3 Cukup

  0 Sasaran

  4 Kurang

  0 Sasaran Jumlah

  6 Sasaran Adapun pencapaian kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

PENCAPAIAN KINERJA SASARAN

  Dari 2 (dua) sasaran diatas capaian kinerja sasaran rata-rata mencapai 90.84 % dengan kriteria “Baik

  Sekali

  100 Baik

  2 Rasio pelanggaran disiplin PNS

  74.07 Baik

  1 Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sesuai eselon

  < 85 85 s/d 100

  < 55 55 s/d < 70 70 s/d

  No Indikator Kinerja Utama (IKU) Capaian Kinerja %

Tabel 3.2. PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Sasaran 1 : Meningkatnya Sumber Daya Aparatur yang berdaya saing

  Sekali” Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2015 dapat digambarkan pada tabel dibawah ini :

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tabel 3.1.

  No Sasaran Jumlah

  6 90.84 - - - Baik Sekali Rata-Rata Capaian Sasaran -

  Jumlah IKU

  Sekali

  4 94.63 - - - Baik

  2 Meningkatnya pelayanan aparatur yang berkualitas

  Sekali

  2 87.04 - - - Baik

  1 Meningkatnya Sumber Daya Aparatur yang berdaya saing

  < 85 85 s/d 100

  < 55 55 s/d < 70 70 s/d

  IKU Capaian Rata- Rata %

  90.84 - - - Baik Sekali

Tabel 3.3. PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Sasaran 2 : Meningkatnya pelayanan Aparatur yang berkualitas

  Capaian 55 s/d 70 s/d 85 s/d Kinerja No Indikator Kinerja Utama (IKU) < 55

  < 70 < 85 100 %

  1 Presentase bezetting jabatan Baik

  100 struktural Sekali

  2 Presentase bezetting Baik

  86.07 pegawai.

  Sekali

  3 Cakupan layanan Baik

  92.44 administrasi kepegawaian Sekali

  4 Ketersediaan sistem Baik informasi kepegawaian 100

  Sekali (SIMPEG)

C. EVALUASI KINERJA

  Evaluasi kinerja pada dasarnya adalah evaluasi terhadap kinerja instansi secara lebih mendalam, yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran strategis beserta indikator kinerjanya, evaluasi kinerja organisasi yang ditujukan untuk menilai akuntabilitas kinerja instansi dan evaluasi program yang dipilih.

  Berikut ini kami sampaikan evaluasi sasaran pada tabel dibawah ini.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Tabel 3.4. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 1

  Sa Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian (Meningkatnya Sumber Daya Aparatur yang berdaya saing) No Kinerja t Utama (IKU) Indikator uan T R T Ri T R Capaian Capaian Capaian Kinerja Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 T R T R Capaian Kinerja 2014 Kinerja 2015

  1 Persentas e pejabat struktural yang telah

  % 81 81,59 100 83 75,62 91,11 85 70,10 82,47

  87

  65.36

  75.13

  88

  65.18

  74.07 mengikuti diklatpim sesuai eselon

  2 Rasio pelanggar org

  20 14 100

  18 9 100

  16 8 100

  14 10 100

  12 10 100 an disiplin PNS

  Rata-Rata Capaian IKU 100 95,55 91,24

  87.57

  87.04 Capaian Kinerja Sasaran 1 100 95,55 91,24

  87.57

  87.04 Hasil evaluasi sasaran 1 “Meningkatnya Sumber Daya Aparatur yang berdaya saing” pada tahun 2011

  capaian kinerja sebesar 100 %, tahun 2012 capaian kinerja 95,55 % sedangkan pada tahun 2013 capaian kinerja sebesar 91,24, pada tahun 2014 capaian kinerja sebesar 87.57 dan tahun 2015 capaian kinerja sebesar 87.04 adanya penurunan capaian kinerja sasaran tahun 2011

  • – 2014 sekitar 3 s/d 5 %. dan cendrung konstan capaian kinerja sasaran tahun 2014 - 2015.

  Penjelasan IKU ”Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sesuai eselon.

  Sesuai tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik diperlukan sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Kompetensi diperlukan sebagai upaya peningkatan mutu profesionalisme antara lain melalui pendidikan dan pelatihan jabatan yang merupakan usaha pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara menyeluruh.

  Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, di sebutkan bahwa “Diklat Kepemimpinan yang

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) selanjutnya disebut Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah y ang sesuai dengan jenjang jabatan struktural”.

  Menindaklanjuti apa yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah dimaksud, Pemerintah Kota Mataram melalui Badan Kepegawaian Daerah telah menetapkan jumlah pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai jenjang eseloneringnya sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU), dalam meningkatkan sumber daya aparatur yang berdaya saing.

  Pada tahun 2011 sampai 2014 telah ditunjuk beberapa pejabat struktural untuk mengikuti diklatpim sebanyak 95 orang, yang terdiri dari diklatpim tingkat II sebanyak : 5 orang, dan diklatpim tingkat III sebanyak : 29 orang, serta diklatpim tingkat IV sebanyak 61 orang. Sedangkan pada tahun 2015 pejabat struktural yang mengikuti diklatpim sebanyak 13 orang yang terdiri dari diklatpim tingkat II sebanyak ( tidak ada), diklatpim tingkat III sebanyak 5 orang dan diklatpim tingkat IV sebanyak 8 orang.

  Merujuk data yang tertuang dalam tabel 3.4 pada nomor urut 1, dijelaskan bahwa capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 74,07 % dengan realisasi 65.18 % dari target 88 %, menurun bila dibandingkan capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 75.13 %. Setelah dilakukan analisa data dapat disimpulkan bahwa :

  • Jumlah pejabat struktural tahun 2014 sebanyak 915 orang, sedangkan jumlah pejabat struktural pada tahun 2015 sebanyak 922 , kenaikan jumlah pejabat struktural sebanyak 7 orang.
  • Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang berakibat pada promosi jabatan sebanyak 33 orang dari berbagai tingkatan eselon, sehingga dibutuhkan penyesuaian kompetensi jabatan dengan diklat kepemimpinan sesuai eseloneringnya.

  Berkaitan dengan hal tersebut diatas, untuk tercapainya target tahun-tahun yang akan datang diperlukan anggaran yang cukup guna memenuhi kompetensi jabatan.

  Berikut ini disampaikan data pejabat setruktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai eselonering jabatan pada tabel dibawah ini

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

SUDAH MENGIKUTI DIKLATPIM BELUM MENGIKUTI DIKLATPIM PROSENTASE (%)

  IV.A 437 - 16 321 100 64,68 35,32

  Berikut ini disampaikan capaian kinerja dari indikator kinerja utama ”Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sesuai eselon ”, dalam bentuk gambar dibawah ini.

  20 40 261 65,18 34,82 601 321

  26 JUMLAH 739 - 17 461 261 TOTAL 922 19 121 461

  6

  V.A 32 - -

  IV.B 270 - 1 134 135

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tabel 3.5.

  BEZETTING JABATAN STRUKTURAL YANG SUDAH MENGIKUTI DIKLAT KEPEMIMPINAN SESUAI ESELONERING JABATAN Per 31 Desember 2015 NO BEZETTING JABATAN

  3 39 - - 7 - 72,79 27,21

  49

  III.A

  35 15 - - 20 - - JUMLAH 36 16 - - 20 - - 2.

  II. B

  1 1 - - - - 44,44 55,56

  II. A

  III.B 98 - 65 - - 33 - JUMLAH 147 3 104 - - 40 - 3.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Gambar : 3.1.

  80

  75,13 74,07 Persentase Pejabat Struktural Yang Mengikuti Diklatpim Sesuai Eselon

  65,36 65,18 100 91,11 82,79

  88 81,59 75,62 70,37

  87

  85

  83

  81

  90 100 2011 2012 2013 2014 2015

  70

  Evaluasi Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Penjelasan IKU ”Rasio pelanggaran disiplin PNS”

  60

  50

  40

  30

  20

  10

TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

  Tim penyelesaian kasus pelanggaran disiplin mempunyai tugas antara lain :

  Untuk melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah dimaksud, Pemerintah Kota Mataram melalui Badan Kepegawaian Daerah yang salah satu tugasnya adalah pembinaan disiplin PNS, telah membentuk Tim Pelaksana Penyelesaian Kasus Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah ditetapkan oleh Walikota Mataram dengan Keputusan Walikota Mataram Nomor 307/III/2015 Tanggal 09 Maret 2015 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Penyelesaian Kasus Pelanggaran Disiplin, Ijin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Mataram.

  Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, pada pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa tingkat hukuman disiplin terdiri dari : hukuman disiplin tingkat ringan, hukuman disiplin tingkat sedang dan hukuman disiplin tingkat berat.

  • Memberikan rekomendasi atas sanksi administrasi yang dikenakan terhadap PNS;
  • Memberikan atau menolak permohonan rekomendasi/ijin perceraian dan ijin untuk beristri lebih dari seorang kepada PNS;
  • Menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

  Tahun 2011 Tim Pelaksana Penyelesaian Kasus Pelanggaran Disiplin PNS menangani 23 kasus yang terdiri dari ijin cerai sebanyak 9 kasus, 15 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat. Dari 15 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat telah diputus hukuman pelanggaran disiplin sebanyak 14 kasus sisanya 5 kasus dalam proses. Tahun 2012 kasus yang ditangani sebanyak 20 kasus yang terdiri 11 kasus ijin cerai, 9 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat, sedangkan yang telah mendapat keputusan hukuman pelanggaran disiplin sebanyak 5 kasus. Tahun 2013 kasus yang ditangani sebanyak 36 kasus yang terdiri dari ijin cerai sebanyak 28 kasus , 8 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat. Tahun 2014 kasus yang ditangani sebanyak 34 kasus yang terdiri dari ijin cerai sebanyak 24 kasus dan 10 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat. Tahun 2015 kasus yang ditangani sebanyak 31 kasus yang terdiri dari ijin cerai sebanyak 10 kasus dan 10 kasus telah diputus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat serta 11 kasus lainnya dan masih dalam proses.

  Melihat perbandingan pada tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 serta 2015, khususnya kasus pelanggaran disiplin PNS baik tingkat sedang dan berat adanya fluktuasi dari 15 kasus pada tahun 2011 menjadi 9 kasus pada tahun 2012 menjadi 8 kasus pada tahun 2013 menjadi 10 kasus tahun 2014 serta 10 kasus Tahun 2015, sedangkan dilihat jumlah kasus yang diadukan baik kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat maupun kasus ijin/cerai PNS mengalami peningkatan/penurunan yang didominasi kasus ijin/cerai PNS, yaitu sebanyak 9 kasus pada tahun 2011, dan 11 kasus pada tahun 2012, 28 kasus pada tahun 2013, 24 kasus tahun 2014 serta 10 kasus tahun 2015.

  Dilihat dari data-data yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa capaian indikator kinerja utama rasio pelanggaran disiplin PNS tercapai 100 % dari target kasus 12 dapat ditekan hanya 10 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat pada tahun 2015. Penurunan kasus pelanggaran disiplin PNS baik

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tingkat sedang dan berat tersebut merupakan dampak positif adanya kejelasan pemberian sanksi bagi PNS yang melakukan tindak pelanggaran disiplin PNS.

  Berikut ini disampaikan capaian kinerja dari indikator kinerja utama ”Rasio Pelanggaran Disiplin Pegawai”, dalam bentuk gambar dibawah ini.

  Gambar : 3.2. Evaluasi Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Rasio Pelanggaran Disiplin Pegawai 100 100 100 100 100

  100

  80

  60

  40

  20

  18

  16

  15

  14

  12

  

10

  10

  9

  8

  20 2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

  Dalam evaluasi capaian sasaran strategis yaitu meningkatnya pelayanan aparatur yang berkualitas, telah ditetapkan 4 (empat) indikator kinerja utama (IKU) dalam pencapaian kinerja sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 3.6. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 2

  N Kinerja Utama t Indikator S Tahun 2011 (Meningkatnya pelayanan Aparatur yang berkualitas) C K Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 CK C K C K CK o 1 Presentase bezetting (IKU) n T R T R T R T R T R 2011 2012 2013 2014 2015 2 Presentase pegawai. jabatan struktural bezetting % % 87 86,97 99,94 90 89,03 98,93 88 87,90 99,89 90 86,73 96,37 89 91,96 100 92 84,82 92,20 90 94 94.14 100 90.54 96.32 94 90 80.91 94.95 100 86.07 4 Ketersediaan

  3 Cakupan kepegawaian administrasi layanan sistem % 100 98,43 98,43 100 93,26 93,26 100 96,87 96,87 100 98.24 98.24 100 92.44 92.44 (SIMPEG) kepegawaian - - - informasi - - - - - %

  • - 1 100 -

  • 1 1 100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

      Capaian Kinerja Sasaran 2 99,10 96,51 96,36 Rata-Rata Capaian IKU 99,10 96,51 96,36 98.64 98.64 94.63 94.63 Hasil evaluasi sasaran 2 “Meningkatnya Pelayanan Aparatur yang berkualitas” pada 2015 capaian kinerja

      sasaran sebesar 94.63 % dengan rata-rata capaian IKU sebesar 94.63 % mengalami penurunan tingkat capaian kinerja sasaran sebesar 4.01 % dari tahun 2014 .

      Penjelasan IKU Presentase Bezetting Jabatan

      Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh perangkat daerah dari berbagai unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, maka penyusunan organisasi perangkat daerah perlu dilaksanakan dalam bentuk penataan organisasi perangkat daerah.

      Pasal 2 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, di jelaskan bahwa ”Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah dimaksud, Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram, yang disempurnakan dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram, serta Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Kota Mataram.

      Penyusunan formasi jabatan masing-masing perangkat daerah dilakukan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja yang merupakan tugas dan fungsi Bagian Organisasi Setda Kota Mataram, sehingga Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram selaku SKPD pelaksana pembinaan dan pengembangan aparatur menentukan bezeting jabatan perangkat daerah. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan dan pembangunan, pengisian jabatan struktural sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan produktivitas kinerja organisasi perangkat daerah.

      Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan yang dibentuk dengan Keputusan Walikota Mataram Nomor 800/002/BKD/2015 tanggal 2 Januari 2015 tentang Pembentukan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Lingkup Pemerintah Kota Mataram, mempunyai tugas antara lain memberikan pertimbangan kepada Walikota Mataram tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan struktural lingkup Pemerintah Kota Mataram.

      Hasil evaluasi pencapaian sasaran indikator kinerja utama (IKU) ”Presentase bezetting jabatan struktural”

    tabel 3.6 pada nomor urut 1, tingkat capaian kinerja tahun 2015 sebesar 100 % dari target sebesar 90 %, dengan realisasi sebesar 94.95 %.

      Capaian kinerja ini (kategori Baik Sekali), adanya pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang dilaksanakan oleh Walikota Mataram pada tahun 2015 dengan promosi jabatan sebanyak 33 orang dari berbagai tingkatan eselon.

    Tabel 3.7. BEZETTING JABATAN STRUKTURAL TAHUN 2015

      Formasi Bezetting Jabatan % No Eselon Jabatan Jabatan Lowong Bezeting

      II.A

      1 1 100.00

    • 1

      2 II.B

      35 35 100.00 -

      3 III.A

      50

      49

      1

      98.00

      4 III.B

      99

      98

      1

      98.99

      5 IV.A 447 437

      10

      97.76

      6 IV.B 306 270

      36

      88.24

      7 V.A

      33

      32

      1

      96.97 Jumlah 971 922

      49

      97.13 Sumber : data diolah tahun 2015

      Berikut ini disampaikan capaian kinerja dari indikator kinerja utama ”Persentase Bezetting Jabatan Struktural”, dalam bentuk gambar dibawah ini

      Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

      Gambar : 3.3. Evaluasi Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Bezetting Jabatan Struktural 99,94 99,89 100 100 100 94,95

      94,14 100

      

    91,96

      90

      90

      89 88 87,9 87 86,97

      90

      80

      70

      60

      50

      40

      30

      20

      10

    2011 2012 2013 2014 2015

    TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

      Penjelasan IKU Presentase Bezetting Pegawai

      Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang efektif, efisien serta penyelenggaraan pelayanan publik yang memenuhi tuntutan masyarakat, diperlukan jumlah, kualitas, komposisi dan distribusi pegawai yang tepat sesuai beban kerja dan kebutuhan riil organisasi, sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2011 tentang Pedoman Penghitungan Jumlah Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Untuk Daerah.

      Adapun tujuan ditetapkan peraturan ini bagi daerah adalah agar Pejabat Pembina Kepegawaian dan pengelola kepegawaian dapat mengetahui dan menentukan jumlah pegawai yang tepat, dalam rangka penyelenggaran pemerintah yang efektif dan efisien.

      Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Menindaklanjuti Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2011, Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : B/2163/M.PAN-RB/06/2015 Tanggal, 30 Juni 2015, Mengamanatkan input data kebutuhan pegawai ASN pada e-Formasi dan Surat Kepala Badan kepegawaian Negara Nomor : K.26-30/V256

    • –5/99 Tanggal 11 Desember 2014 perihal Penyusunan Rencana Kebutuhan Pegawai ASN TA. 2015, maka pemerintah Kota Mataram telah melakukan penyusunan Rekapitulasi Perencanaan Pegawai ASN Berdasarkan Data e - Formasi Pemerintah Kota Mataram tahun 2015, sesuai Surat Walikota Mataram Nomor 800/821.1/3272/BKD/2014 Tanggal 04 Desember 2015 perihal Rekapitulasi Perencanaan Pegawai ASN Berdasarkan Data e - Formasi Pemerintah Kota Mataram .

      Berkaitan dengan hal tersebut diatas untuk memudahkan analisa kebutuhan pegawai, dibawah ini kami paparkan data bezetting pegawai lingkup Pemerintah Kota Mataram sebagaimana tabel dibawah ini.

      Tabel 3.8.BEZETTING PEGAWAI LINGKUP PEMERINTAH KOTA MATARAM TAHUN 2014 Bezetting Kebutuhan Kekurangan % No Uraian

      Pegawai Pegawai Pegawai Bezetting

      1 Tenaga Struktural 922 971

      49

      94.95

      2 Tenaga Fungsional 2.127 2.580 453

      82.44 Umum

      3 Tenaga Fungsional : 2.997 3.590 593

      83.48

    • Pendidikan;
    • Kesehatan; 470 798 328

      58.90

    • Tertentu lainnya; 108 248 140

      43.55 Jumlah 6.624 8.187 1563

      80.91 Sumber : data diolah tahun 2015

      Berdasarkan tabel diatas, bahwa realiasi capaian target bezetting pegawai sebesar 80.91 % dari target sebesar 94 % dan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 86.07 %.