Pengawasan dan Pengendalian Peningkatan. pptx

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM-PERUMAHAN RAKYAT

Konsultan Manajemen Wilayah
Pendampingan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh
di Indonesia
MENJAWAB TUGAS WASDAL (PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN)
Tiar Pandapotan Purba, ST, IAP
Tim KMW – Pulau Sumatera – PT. Virama Karya

7/11/18

1

PEMAHAMAN BERSAMA DALAM PENYUSUNAN INSTRUMEN (LAPANGAN) BIDANG WASDAL
DAFTAR ISI: KERANGKA PEMAHAMAN BERSAMA KMW (SUMATERA,
JAWA, KALIMANTAN, SULAWESI, BALI-NUSTRA, MALUKU DAN PAPUA)
1.


SASARAN DARI PEKERJAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

2.

KELUARAN DARI PEKERJAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

3.

KERANGKA KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA

4.

ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN MENURUT RPJPN

5.

ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA MENURUT RPJMN

6.


ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN

7.

MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No
1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW

8.

LOKASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015 P.
SUMATERA (TENTATIV, SUMBER : BANGKIM)

9.

Foto: Ilustrasi

REKAPITULASI PEMUTAKHIRAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
(Status 10 Nov 2015)

10. INSTRUMEN (LAPANGAN) FORMAT WASDAL

7/11/18

2

SASARAN PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

1. Tersusunnya format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan
kualitas permukiman kumuh.
2. Teridentifikasinya kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
3. Terlaksananya kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
lapangan;
4. Tersedianya laporan, inventaris permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil
monitoring dan kunjungan lapangan;
5. Tersedianya Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 20152019;
6. Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan
pengendalian kegiatan yang akan datang.
7. Terintegrasinya peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui RKP (Rencana Kawasan
Permukiman) Kabupaten/Kota pada TA. 2015
7/11/18


3

RUANG LINGKUP PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

1. Menyusun format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan
kualitas permukiman kumuh.
2. Mengidentifikasi kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
3. Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
kunjungan lapangan;
4. Melakukan pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi
Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level
pemerintahan dan masyarakat;
5. Menyediakan Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 20152019 pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
6. Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian kegiatan yang
akan datang.
7. Melakukan koordinasi dengan konsultan RKP Kabupaten/Kota pada TA. 2015.
7/11/18

4


KELUARAN PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
1.

Keluaran 1: Terselenggaranya identifikasi prasarana dan sarana umum di lokasi kegiatan yang terpilih.

2.

Keluaran 2: Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi berkala terkait laporan progress lapangan, Membuat
laporan serta Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di daerah.

3.

Keluaran 3: Tersedianya Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2015-2019 sesuai RPJM Kementerian/Lembaga Tahun 20152019 untuk mencapai program Cipta Karya 100-0-100.

4.

Keluaran 5: Tersusunnya format baku pelaporan konsolidasi data, termasuk analisa dan penilaian data. Melakukan analisis dan penilaian setiap data yang
diperoleh termasuk mengintegrasikan peta, deliniasi, hasil data pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh kedalam basis SIG termasuk
perhitungan baseline luasan kawasan kumuh apakah berkurang selama periode TA. 2015.


5.

Keluaran 7: Konsultan Manajemen, bersama-sama dengan tim pelaksana pusat dan daerah, harus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan peningkatan
permukiman kumuh.

6.

Keluaran 8: Konsultan Manajemen juga harus memiliki kemampuan untuk mengategorikan kabupaten/kota yang berpotensi bermasalah akibat kualitas
perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik. Hasil evaluasi dan kategorisasi tersebut selanjutnya harus disampaikan kepada Tim
Pelaksana Pusat untuk menentukan kebijakan selanjutnya.

7.

Keluaran 10: Terkonsolidasinya dan teranalisisnya setiap data yang dikumpulkan oleh Konsultan Manajemen termasuk data best practise dan disampaikan
dalam bentuk laporan. Konsultan Manajemen harus berperan sebagai pendamping Tim Pelaksana Pusat dalam menganalisis laporan yang diterima dari
provinsi.

8.

Keluaran 11: Terselenggaranya evaluasi pelaksanaan terhadap progres penyelenggaraan, Konsultan Manajemen harus mampu menjabarkan indikatorindikator keberhasilan yang ada pada pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur, yang pada akhirnya dievaluasi guna menentukan

tingkat keberhasilan program. Sejak awal penugasan, Konsultan Manajemen sudah harus menyusun variable-variabel tersebut agar disepakati dengan
Tim Teknis dan Tim Pelaksana Pusat.

9.

Keluaran 13: Konsultan Manajemen harus mampu mendampingi hingga tersusunnya rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh
berupa SK penetapan kumuh yang wajib dilakukan oleh Pemerintah daerah sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh.
7/11/18

5

KERANGKA KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA
Amanat Penataan
Ruang/Spasial:
- UU No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang
- RTRW Nasional/KSN
- RTR Pulau
- RTRW Provinsi/
Kota/Kabupaten


Capaian Eksisting
Pembangunan Bidang
Permukiman

Isu-isu Strategis

Amanat Pembangunan
Nasional:
- RPJPN 2005-2025
- RPJMN
- UU/PP (UU 32/2004,
PP 38/2007, dll.)
- MP3EI
- MP3KI
- KEK

Amanat Pembangunan Bidang PU / CK:
- UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman

- UU No. 20/2011 tentang Rumah Susun
- UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung
- UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan
Persampahan
- UU No.7/2004 tetang SDA
- PP No. 16/2005 tentang Pengembangan
SPAM
- PP 81/2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
- PP36/2005 tentang Peraturan Pelaksana UU
Bangunan Gedung
- Standar Pelayanan Minimal Bidang PU dan
Penataan Ruang
- RPI2JM

Rencana dan Pelaksanaan
Pembangunan Bidang Permukiman

Permasalahan dan Potensi Daerah
(termasuk luas dan sebaran kawasan

kumuh)

Amanat Global:
- Agenda Habitat
- RIO + 20
- MDGs
- SDG (Sustainable
Dev Goals)

Perumahan dan Permukiman
yang Sehat, Aman, Harmonis
dan Berkelanjutan

Dukungan Stakeholder
- Daerah (Prov/Kota/Kab)
- Dunia Usaha
- Masyarakat
- PHLN

Sumber: Ir. Hadi Sucahyono-DirBangkim, disempurnakan


7/11/18

6

PRAKARSA SEMANGAT PERMUKIMAN 100-0-100

7/11/18

7

ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN MENURUT RPJPN

Peraturan
Perundangan
Undang-Undang
No. 17 Tahun
2007 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang
Nasional (RPJPN)

7/11/18

Amanat
2010-2014

2015-2019

2020-2024

1. Percepatan
pembangunan
infrastruktur
dengan lebih
meningkatkan
kerjasama antara
pemerintah dan
dunia usaha;
2. Pengembangan
perumahan dan
permukiman.

1. Ketersediaan infrastruktur
sesuai tata ruang;
2. Terpenuhinya penyediaan
air minum untuk
kebutuhan dasar
pengembangan
infrastruktur pedesaan
mendukung pertanian;
3. Pemenuhan kebutuhan
hunian didukung sistem
pembiayaan jangka
panjang;
4. Terwujudnya kota tanpa
pemukiman kumuh.

Terpenuhinya kebutuhan
hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan
sarana pendukung bagi
seluruh masyarakat yang
didukung oleh sistem
pembiayaan perumahan
jangka panjang dan
berkelanjutan, efisien, dan
akuntabel sehingga
terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.

8

ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA MENURUT RPJMN
Peraturan Perundangan

Rancangan RPJMN dan Renstra
Cipta Karya 2015-2019

Amanat
2015-2019

Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian
selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar
(jalan, air dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu;
Beberapa arahan dalam bidang Permukiman adalah:
• Terpenuhinya penyediaan air minum & sanitasi untuk memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat  100% akses air minum dan sanitasi
Dengan Indikator Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak
menjadi 100% dan sanitasi layak menjadi 100%
• Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka
panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel  kota tanpa
permukiman kumuh
Dengan Indikator Berkurangnya Proporsi rumah tangga yang menempati
hunian dan permukiman tidak layak menjadi 0 %.
• Pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung
pembangunan pertanian.

7/11/18

9

ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN

Amanat

Peraturan
Perundangan

2010-2014

2015-2019

2020-2024

UU No. 1 Tahun 2011
tentang Perumahan
dan Kawasan
Permukiman

d
as
W

• UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman,
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan &
pembiayaan, dan peran masyarakat
• Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri
dari pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya
peningkatan kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan
!! permukiman kembali
al

UU No. 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun

7/11/18

Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan,
penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas,
pengendalian, kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban,
pendanaan dan sistem pembiayaan, dan peran masyarakat

10

MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Perumahan
Perumahan dan
dan
Kawasan
Kawasan Permukiman
Permukiman (Bab
(Bab IIII Ps.4)
Ps.4)
a.
b.
c.
d.
e.
f.

g.
h.
i.
j.

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan,
yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah
yang
layak huni.
7/11/18

pembinaan;
tugas dan wewenang;
penyelenggaraan
perumahan;
penyelenggaraan kawasan
permukiman;
pemeliharaan dan
perbaikan;
pencegahan dan
peningkatan kualitas
terhadap perumahan
kumuh dan permukiman
kumuh;
penyediaan tanah;
pendanaan dan
pembiayaan;
hak dan kewajiban; dan
peran masyarakat.

PEMBINAAN
PEMBINAAN (Bab
(Bab III
III Ps
Ps 6)
6)
a.
b.
c.
d.

Perencanaan;
Pengaturan;
Pengendalian; dan
Pengawasan.

Permukiman adalah bagian dari lingkungan
hunian
yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas
umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi
lain di
kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.

PENGENDALIAN
PENGENDALIAN (Bab
(Bab III
III Ps
Ps 9)
9)
a.
b.
c.
d.
e.

Rumah;
Perumahan;
Permukiman;
Lingkungan Hunian;
dan
Kawasan Permukiman.

PENGAWASAN
PENGAWASAN (Bab
(Bab III
III Ps
Ps 10)
10)
a.
b.
c.

Pemantauan;
Evaluasi; dan
Koreksi sesuai
ketentuan UU

Permukiman kumuh adalah permukiman yang
tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan,
tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang
tidak
memenuhi syarat.

Perumahan kumuh adalah perumahan yang
mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai
tempat
hunian.

11

MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Perumahan
Perumahan dan
dan
Kawasan
Permukiman
Kawasan Permukiman (Bab
(Bab IIII Ps.4)
Ps.4)
a.
b.
c.
d.
e.

pembinaan;
tugas dan wewenang;
penyelenggaraan
perumahan;
penyelenggaraan kawasan
permukiman;
pemeliharaan dan
perbaikan;

f. pencegahan dan
peningkatan kualitas
terhadap perumahan
kumuh dan
permukiman kumuh;
g.
h.
i.
j.

penyediaan tanah;
pendanaan dan
pembiayaan;
hak dan kewajiban; dan
peran masyarakat.

PENCEGAHAN
PENCEGAHAN dan
dan PENINGKATAN
PENINGKATAN KUALITAS
KUALITAS Terhadap
Terhadap
Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh dan
dan Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh (Bab
(Bab VIII
VIII Ps.94)
Ps.94)
1) Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh guna
meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan
masyarakat penghuni dilakukan untuk mencegah tumbuh
dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman
kumuh baru serta untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman.
2) Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan pada
prinsip kepastian bermukim yang menjamin hak setiap
warga negara untuk menempati, menikmati, dan/atau
memiliki tempat tinggal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

FRAMEWORK KMW

PENCEGAHAN,
PENCEGAHAN, mencakup:(Bab
mencakup:(Bab VIII
VIII Ps.95
Ps.95 Ay.1
Ay.1 ))
1.
2.
3.
4.

Ketidakteraturan dan kepadatan
bangunan yang tinggi;
Ketidaklengkapan prasarana, sarana,
dan utilitas umum;
Penurunan kualitas rumah, perumahan,
dan permukiman, serta prasarana,
sarana dan utilitas umum; dan
Pembangunan rumah, perumahan, dan
permukiman yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah.

SUB FRAMEWORK
WASDAL
WASDAL

Format Wasdal
(Instrumen)
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan,
yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah
yang
layak huni.
7/11/18

Permukiman adalah bagian dari lingkungan
hunian
yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas
umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi
lain di
kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.

Permukiman kumuh adalah permukiman yang
tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan,
tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang
tidak
memenuhi syarat.

Pencegahan,
Pencegahan, melalui:
melalui: (Bab
(Bab VIII
VIII Ps.95
Ps.95 Ay.
Ay. 22 ))
1.
2.

Pengawasan dan pengendalian; dan
Pemberdayaan masyarakat.

WASDAL,
WASDAL, dilakukan
dilakukan atas:
atas: (Bab
(Bab VIII
VIII Ps.95
Ps.95 Ay.
Ay. 3)
3)
kesesuaian terhadap perizinan, standar
teknis, dan kelaikan fungsi melalui
pemeriksaan secara berkala sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberdayaan
Pemberdayaan Mas,
Mas, dilakukan
dilakukan thdp:
thdp: (Bab
(Bab VIII
VIII
Ps.95
Ps.95 Ay.
Ay. 22 ))
Pemangku kepentingan bidang perumahan
dan kawasan permukiman melalui
pendampingan dan pelayanan informasi.

PENINGKATAN
PENINGKATAN KUALITAS
KUALITAS (Bab
(Bab VIII
VIII Ps.96)
Ps.96)
Perumahan kumuh adalah perumahan yang
mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai
tempat
hunian.

12

MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW

7/11/18

d.
e.
f.

kesesuaian dengan rencana tata
ruang wilayah nasional, rencana tata
ruang wilayah provinsi, dan rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota;
kesesuaian dengan rencana tata
bangunan dan lingkungan;
kondisi dan kualitas prasarana,
sarana, dan utilitas umum yang
memenuhi persyaratan dan tidak
membahayakan penghuni;
tingkat keteraturan dan kepadatan
bangunan;
kualitas bangunan; dan
kondisi sosial ekonomi masyarakat
setempat.

(Ps. 99)

(Ps. 100)

Pemukima
n Kembali
(Ps. 101)

POLA-POLA PENANGANAN
PENANGANAN (Ps
(Ps 99,
99, 100,
100, 101)
101)
POLA-POLA

Melalui penetapan Kebijakan, Strategi
serta pola-pola penanganan yang
manusiawi, berbudaya, berkeadilan, dan
ekonomis

c.

Peremajaan

PENINGKATAN
PENINGKATAN KUALITAS
KUALITAS (Bab
(Bab VIII
VIII Ps.96)
Ps.96)

b.

Pemugaran

PENETAPAN LOKASI
LOKASI (Ps
(Ps 98)
98)
PENETAPAN

a.

SK
SK Kepala
Kepala Daerah
Daerah
Kab/Kota
Kab/Kota ttg
ttg Lokasi
Lokasi Kumuh
Kumuh

Ps. 98 ay 2, sebelum ditetapkan
dilakukan pendataan oleh pemda

Pemukiman kembali dilakukan dengan
memindahkan masyarakat terdampak
dari lokasi yang tidak mungkin
dibangun kembali karena tidak sesuai
dengan rencana tata ruang dan/atau
rawan bencana serta dapat
menimbulkan bahaya bagi barang
ataupun orang.
Peremajaan dilakukan dengan terlebih
dahulu menyediakan tempat tinggal
bagi masyarakat terdampak

Menjadi (lebih baik dari
kondisi awal) lebih layak
huni guna melindungi
keselamatan dan
keamanan penghuni dan
masyarakat

Pemugaran dilakukan untuk perbaikan
dan/atau pembangunan kembali,
perumahan dan permukiman menjadi
perumahan dan permukiman yang
layak huni.

13

INSTRUMEN (LAPANGAN) WASDAL
FORMAT WASDAL
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
BAGIAN I

BAGIAN II

BAGIAN III

DATA PENILAI

DATA RESPONDEN

DATA UMUM LOKASI

7/11/18

Nama:
Jabatan:
Alamat:
No Telp:
Hari/Tanggal Survei:
Nama:
Jabatan:
Alamat:
No Telp:
Hari/Tanggal Pengisian:
Nama Lokasi:
No SK Lokasi:
Luas Area:
Demografis;
Jumlah Jiwa:
Jumlah Laki-Laki:
Jumlah Perempuan:
Jumlah Keluarga:
Administrasi;
RW:
Kelurahan:
Kecamatan:
Kabupaten:
Provinsi:
Permasalahan:
Potensi:
Tipologi:
Peta Lokasi:

BAGIAN IV

KESESUAIAN

BAGIAN II

DATA RESPONDEN

Nama:
Jabatan:
Alamat:
No Telp:
Hari/Tanggal Pengisian:

BAGIAN III

DATA UMUM LOKASI

Nama Lokasi:
No SK Lokasi:
Luas Area:
Demografis;
Jumlah Jiwa:
Jumlah Laki-Laki:
Jumlah Perempuan:
Jumlah Keluarga:
Administrasi;
RW:
Kelurahan:
Kecamatan:
Kabupaten:
Provinsi:
Permasalahan:
Potensi:
Tipologi:
Peta Lokasi:

14

LOKASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015 P. SUMATERA (TENTATIV, SUMBER : BANGKIM)

Prioritas Lokasi Tahun 2015
Keterpaduan
Klaster A dan B
NUSP-2

• KSN // PKN
PKN
• RTRW Kab/Kota
Kab/Kota
• Perda BG
• SK Kumuh
Kumuh
• Pernyataan Minat
Minat Pemda
Pemda
• SK Kumuh
Kumuh
• Kesepakatan
Kesepakatan dengan
dengan Donor
Donor ADB
ADB

8 Lokasi

3 Lokasi

5 Lokasi

3 Lokasi

Prakarsa

• Usulan Pemda/
Pemda/ Komunitas/
Komunitas/ Masyarakat
Masyarakat
• SK Kumuh
Kumuh

4 Lokasi

4 Lokasi

PKPD

• Reward
Reward Pemenang
Pemenang PKPD
PKPD
• SK Kumuh
Kumuh

Total 40 Lokasi

3 Lokasi
4 Lokasi
2 Lokasi
4 Lokasi

7/11/18

15

LOKASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015 P. LAINNYA (TENTATIV, SUMBER : BANGKIM)

7/11/18

16

LOKASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015 P. LAINNYA (TENTATIV, SUMBER : BANGKIM)

129 Kota/Kab (1.082 Ha/151 Kws)
difasilitasi penanganan kumuh
secara terpadu pada TA 2015
7/11/18

17

REKAPITULASI PEMUTAKHIRAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
(status 10 November 2015)

7/11/18

18

REKAPITULASI PEMUTAKHIRAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
(status 10 November 2015)

7/11/18

19

KONKLUSI DAN REKOMENDASI

1. Perlu disusun PP mengenai pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh baru, sebagai amanat turunan penyelenggaraan UU Perumahan dan Permukiman No
1/2011;

7/11/18

20