konsep fungsi Ruang Lingkup teo
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan media massa terutama adalah dengan adanya “Revolusi
Industri” dan yang kemudian disusul oleh teknologi canggih sehingga
penyebaran informasi maupun ide-ide dapat menjangkau seluruh penjuru dunia.
Lazim disebut kemampuan terobosan tanpa mengindahkan ruang dan waktu. Hal
yang oleh Eric Barnouw Diartikan sebagai “ledakan”, yang mencakup dua aspek
yaitu revolusi komunikasi dan revolusi industri. Yang diartikannya Revolusi
komunikasi ialah dalam hal penyebaran informasi dan ide-ide. Komunikasi
massa dipelajari secara ilmiah, karena pengaruhnya yang amat besar terhadap
masyarakat. Seperti dikemukakan oleh Severin & Tankard adalah komunikasi
massa terdiri dari sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu
pengetahuan.
Media yang ditawarkannya pun beragam, dimulai dari pamflet, koran,
majalah, spanduk, radio, televisi, dan internet. Media elektronik, khususnya
televisi dipilih dalam penelitian ini dilatarbelakangi karena mempunyai daya
tarik kuat yang tidak dimiliki oleh media lain. Kelebihan yang dimiliki media
televisi selain kata-kata, musik dan sound effect yang juga dimiliki oleh media
radio juga memiliki unsur visual yang membuat kesan gambar hidup sehingga
dapat menimbulkan arti yang mendalam bagi yang menontonnya.
2
Televisi adalah sarana media komunikasi yang sangat terkenal.Televisi
telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad 20 dan 21. Melalui televisi
banyak informasi yang dapat kita ketahui. Pesatnya perkembangan industri
pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak
terelakkan lagi. Tingginya persaingan itulah yang membuat mereka takut
kehilangan pemirsa setianya, sehingga mendorong setiap stasiun televisi untuk
mampu mempertahankan eksistensinya dengan memproduksi berbagai macam
acara yang memberikan informasi. Dengan kenyataan ini, televisi tumbuh
menjadi sebuah industri yang memperoleh keuntungan dari aktifitas “jualbeli”
informasi dan hiburan.
Sebagai media audio visual, televisi dinilai sebagai media yang paling
berhasil dalam menyebarkan informasi dan disampaikan dalam kemasan yang
lebih menarik dan menyenangkan pemirsa dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya, seperti media cetak dan radio. Oleh karena itu, televisi
dalam kehidupan manusia dipandang mampu menghadirkan sebuah peradaban,
khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa.Media
televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan
suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan dan
diiringi dengan unsur audio, atau informasi melalui suara. Televisi memiliki
kelebihan dibanding dengan media masa lainnya, kelebihan-kelebihan jenis
informasi pasar, guna memenuhi kebutuhan produsen dan konsumen. Kelebihankelebihan itu adalah daya jangkau yang sangat luas dan sifatnya yang audio
visual.
3
Onong U. Effendy mengatakan ”Televisi sebagai fungsi mempengaruhi dan
memang bisa diandalkan, sebab televisi mempunyai daya tarik yang kuat karena
memiliki unsur kata-kata, musik juga unsur visual berupa gambar hidup yang
mampu menimbulkan kesan mendalam pada penonton” (Effendy, 2002:40).
Stand Up Comedy sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Awalnya
dipopulerkan oleh Dono, Kasino dan Indro. Kemudian diangkat oleh Taufik
Savalas ke media televisi, namun sangat disayangkan stand-up comedy yang ada di
Indonesia tidak berlangsung lebih lama karena kurangnya penerusnya sehingga
stand-up comedy pun terkubur dari media televisi di Indonesia. Kehadiran stand-up
comedy kembali nampak semenjak dibangunnya comedy cafe di kawasan Jakarta
Selatan. Dibantu oleh Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono melalui jejaring
sosial yaitu Twitter dan Youtube, stand-up comedy pun dipopulerkan kembali.
Melihat semakin tingginya antusiasme masyarakat akan Stand Up Comedy di
Indonesia maka Metro TV pun menyajikan acara Stand Up Comedy Show. Acara
dimana menyajikan para comic dapat menunjukkan kelebihan mereka dalam
membawa humor dan suasana kepada penonton.
1.2
Ruang Lingkup
Kompleksitas permasalahan khususnya berkenaan dengan acara dan
dampaknya terhadap minat maka penelitian ini dilakukan di Comedy Café
berlokasi di Jakarta Selatan,
Comedy Café.
dengan fokus penelitian adalah pengunjung
4
1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a.
Mengetahui acara Stand Up Comedy Show di Metro TV.
b.
Meneliti minat pengunjung Comedy Café di Kemang, Jakarta Selatan.
c.
Mengetahui besarnya hubungan pengaruh acara Stand Up Comedy di
Metro TV terhadap pengunjung Comedy Café.
1.3.2
a.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Manfaat akademis
1. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan pada
bidang komunikasi, khususnya dalam kaitan dengan teori S-O-R dan
teori Uses and Gratifications.
b.
Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu sumber informasi atau dapat
dijadikan referensi kepada pembaca yang ingin meneliti lebih dalam
lagi baik mengenai tentang acara Stand Up Comedy Indonesia
1.4
Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh acara Stand Up Comedy di Metro TV terhadap minat
menonton pengunjung Comedy Café.
Ha: Ada pengaruh acara Stand Up Comedy di Metro TV terhadap minat
menonton pengunjung Comedy Café.
5
1.5
Metodologi
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode- metode
pengumpulan data sebagai berikut :
•
Fokus terhadap penelitian
•
Teknik pengumpulan data (primer dan sekunder)
•
Menganalisa data dengan menggunakan teori S-O-R dan teori
Uses and Gratifications dilihat dari sisi afektif, kognitif dan
konatif.
•
1.6
Penentuan waktu penelitian.
Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dan memperjelas pembahasan, maka penulisan skripsi ini
dibagi menjadi lima bab dengan uraian sebagai berikut :
•
Bab 1 : Pendahuluan.
Menguraikan mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan
manfaat, hipotesis, metodologi dan sistematika penulisan penelitian.
•
Bab 2 : Landasan Teori.
Membahas tentang teori-teori yang medukung penelitian dan kerangka
pemikiran.
•
Bab 3 : Metode Penelitian.
Menjelaskan mengenai gambaran umum program acara yang ingin dianalisis,
metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, lokasi dan
waktu penelitian serta keterbatasan penelititan.
6
•
Bab 4 : Hasil Penelitian.
Membahas tentang pengujian dan hasil analisa data, pembuktian hipotesis,
pembahasan hasil analisa data, pembuktian hipotesis, dan pembahasan hasil
analisa data.
•
Bab 5 : Simpulan dan Saran.
Bab ini merupakan bagian yang berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang
sekiranya bermanfaat.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan media massa terutama adalah dengan adanya “Revolusi
Industri” dan yang kemudian disusul oleh teknologi canggih sehingga
penyebaran informasi maupun ide-ide dapat menjangkau seluruh penjuru dunia.
Lazim disebut kemampuan terobosan tanpa mengindahkan ruang dan waktu. Hal
yang oleh Eric Barnouw Diartikan sebagai “ledakan”, yang mencakup dua aspek
yaitu revolusi komunikasi dan revolusi industri. Yang diartikannya Revolusi
komunikasi ialah dalam hal penyebaran informasi dan ide-ide. Komunikasi
massa dipelajari secara ilmiah, karena pengaruhnya yang amat besar terhadap
masyarakat. Seperti dikemukakan oleh Severin & Tankard adalah komunikasi
massa terdiri dari sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu
pengetahuan.
Media yang ditawarkannya pun beragam, dimulai dari pamflet, koran,
majalah, spanduk, radio, televisi, dan internet. Media elektronik, khususnya
televisi dipilih dalam penelitian ini dilatarbelakangi karena mempunyai daya
tarik kuat yang tidak dimiliki oleh media lain. Kelebihan yang dimiliki media
televisi selain kata-kata, musik dan sound effect yang juga dimiliki oleh media
radio juga memiliki unsur visual yang membuat kesan gambar hidup sehingga
dapat menimbulkan arti yang mendalam bagi yang menontonnya.
2
Televisi adalah sarana media komunikasi yang sangat terkenal.Televisi
telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad 20 dan 21. Melalui televisi
banyak informasi yang dapat kita ketahui. Pesatnya perkembangan industri
pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak
terelakkan lagi. Tingginya persaingan itulah yang membuat mereka takut
kehilangan pemirsa setianya, sehingga mendorong setiap stasiun televisi untuk
mampu mempertahankan eksistensinya dengan memproduksi berbagai macam
acara yang memberikan informasi. Dengan kenyataan ini, televisi tumbuh
menjadi sebuah industri yang memperoleh keuntungan dari aktifitas “jualbeli”
informasi dan hiburan.
Sebagai media audio visual, televisi dinilai sebagai media yang paling
berhasil dalam menyebarkan informasi dan disampaikan dalam kemasan yang
lebih menarik dan menyenangkan pemirsa dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya, seperti media cetak dan radio. Oleh karena itu, televisi
dalam kehidupan manusia dipandang mampu menghadirkan sebuah peradaban,
khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa.Media
televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan
suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan dan
diiringi dengan unsur audio, atau informasi melalui suara. Televisi memiliki
kelebihan dibanding dengan media masa lainnya, kelebihan-kelebihan jenis
informasi pasar, guna memenuhi kebutuhan produsen dan konsumen. Kelebihankelebihan itu adalah daya jangkau yang sangat luas dan sifatnya yang audio
visual.
3
Onong U. Effendy mengatakan ”Televisi sebagai fungsi mempengaruhi dan
memang bisa diandalkan, sebab televisi mempunyai daya tarik yang kuat karena
memiliki unsur kata-kata, musik juga unsur visual berupa gambar hidup yang
mampu menimbulkan kesan mendalam pada penonton” (Effendy, 2002:40).
Stand Up Comedy sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Awalnya
dipopulerkan oleh Dono, Kasino dan Indro. Kemudian diangkat oleh Taufik
Savalas ke media televisi, namun sangat disayangkan stand-up comedy yang ada di
Indonesia tidak berlangsung lebih lama karena kurangnya penerusnya sehingga
stand-up comedy pun terkubur dari media televisi di Indonesia. Kehadiran stand-up
comedy kembali nampak semenjak dibangunnya comedy cafe di kawasan Jakarta
Selatan. Dibantu oleh Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono melalui jejaring
sosial yaitu Twitter dan Youtube, stand-up comedy pun dipopulerkan kembali.
Melihat semakin tingginya antusiasme masyarakat akan Stand Up Comedy di
Indonesia maka Metro TV pun menyajikan acara Stand Up Comedy Show. Acara
dimana menyajikan para comic dapat menunjukkan kelebihan mereka dalam
membawa humor dan suasana kepada penonton.
1.2
Ruang Lingkup
Kompleksitas permasalahan khususnya berkenaan dengan acara dan
dampaknya terhadap minat maka penelitian ini dilakukan di Comedy Café
berlokasi di Jakarta Selatan,
Comedy Café.
dengan fokus penelitian adalah pengunjung
4
1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a.
Mengetahui acara Stand Up Comedy Show di Metro TV.
b.
Meneliti minat pengunjung Comedy Café di Kemang, Jakarta Selatan.
c.
Mengetahui besarnya hubungan pengaruh acara Stand Up Comedy di
Metro TV terhadap pengunjung Comedy Café.
1.3.2
a.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Manfaat akademis
1. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan pada
bidang komunikasi, khususnya dalam kaitan dengan teori S-O-R dan
teori Uses and Gratifications.
b.
Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu sumber informasi atau dapat
dijadikan referensi kepada pembaca yang ingin meneliti lebih dalam
lagi baik mengenai tentang acara Stand Up Comedy Indonesia
1.4
Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh acara Stand Up Comedy di Metro TV terhadap minat
menonton pengunjung Comedy Café.
Ha: Ada pengaruh acara Stand Up Comedy di Metro TV terhadap minat
menonton pengunjung Comedy Café.
5
1.5
Metodologi
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode- metode
pengumpulan data sebagai berikut :
•
Fokus terhadap penelitian
•
Teknik pengumpulan data (primer dan sekunder)
•
Menganalisa data dengan menggunakan teori S-O-R dan teori
Uses and Gratifications dilihat dari sisi afektif, kognitif dan
konatif.
•
1.6
Penentuan waktu penelitian.
Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dan memperjelas pembahasan, maka penulisan skripsi ini
dibagi menjadi lima bab dengan uraian sebagai berikut :
•
Bab 1 : Pendahuluan.
Menguraikan mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan
manfaat, hipotesis, metodologi dan sistematika penulisan penelitian.
•
Bab 2 : Landasan Teori.
Membahas tentang teori-teori yang medukung penelitian dan kerangka
pemikiran.
•
Bab 3 : Metode Penelitian.
Menjelaskan mengenai gambaran umum program acara yang ingin dianalisis,
metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, lokasi dan
waktu penelitian serta keterbatasan penelititan.
6
•
Bab 4 : Hasil Penelitian.
Membahas tentang pengujian dan hasil analisa data, pembuktian hipotesis,
pembahasan hasil analisa data, pembuktian hipotesis, dan pembahasan hasil
analisa data.
•
Bab 5 : Simpulan dan Saran.
Bab ini merupakan bagian yang berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang
sekiranya bermanfaat.