Makalah Biokimia Metabolisme Asam Amino

MAKALAH
BIOKIMIA
(ABKC 2202)
METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN
”PENTINGNYA PEMBERIAN ASI BAGI BAYI”
Dosen Pembimbing :
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Drs. H. Hardiansyah, M.Si
Riya Irianti, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
Khairun Nisa
(A1C214078)
Kelompok VIII A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2015


1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan hidayah yang
telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Biokimia
dengan tema Metabolisme Asam Amino dan Protein yang berjudul “Pentingnya
Pemberian ASI bagi Bayi” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berisi beberapa ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang
pemberian ASI bagi bayi, alur proses pembentukan ASI, kandungan nutrisi yang
terdapat dalam ASI, keunggulan dan manfaat ASI, dan dampak yang akan terjadi
apabila ASI tidak diberikan kepada bayi.
Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, terutama kepada :
1. Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si, Drs. H. Hardiansyah, M.Si dan Riya Irianti, S.Pd,
M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Biokimia.

2. Orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun materil.
3. Serta rekan-rekan Mahasiswa yang telah membantu dalam penyusunan
tugas ini.
Semoga penulisan makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi

pembaca mengenai seberapa pentingnya ASI (Air Susu Ibu) bagi pertumbuhan
dan perkembangan seorang bayi. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Banjarmasin, 19 Maret 2015

Penulis

2

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1
2

1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Metode Penulisan 2
BAB II PENTINGNYA PEMBERIAN ASI BAGI BAYI 3
2.1 Ayat-ayat Al-Quran Tentang Pemberian ASI

3

2.2 Proses Pembentukan ASI 7
2.3 Kandungan Nutrisi dalam ASI

11

2.4 Keunggulan dan Manfaat ASI


16

2.5 Dampak bagi Bayi yang Tidak Diberikan ASI

19

BAB III PENUTUP 22
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

22

22

DAFTAR PUSTAKA

24

3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah yang luar
biasa terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Pemberian ASI juga
merupakan faktor penunjang kecerdasan si bayi. Pentingnya pemberian ASI
memang harus menjadi perhatian, dan tanggung jawab sebagai orang tua juga
harus mulai menyadari akan dampak pada si bayi jika ASI ini tidak diberikan
pada bayi dengan maksimal. Pertumbuhan bayi pada usia 0-6 bulan bisa sangat
terhambat dan kemungkinan besar juga bayi anda tidak sehat.
Perhatian akan pentingnya pemberian ASI juga harus datang dari
lingkungan sekitar, ini agar pemberian ASI eksklusif di terapkan dalam
kebiasaan atau budaya yang harus di lestarikan. Karena meskipun ada susu
formula yang anda andalkan sebagai pengganti ASI eksklusif itu tidak akan
sebaik ASI. Karena banyak sekali kandungan susu formula yang tidak terdapat
pada ASI, ASI lebih memiliki fungsi menyeluruh pada bayi sedangkan susu
formula hanya memacu sebagian saja. Jadi, sudah sangat jelas bahwa
memberikan ASI eksklusif adalah hal yang tidak bisa digantikan. Seperti yang
telah dijelaskan Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 233 tentang

kewajiban seorang ibu untuk menyempurnakan penyusuannya bagi bayinya.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar dapat menambah wawasan
para pembaca mengenai seberapa pentingnya ASI (Air Susu Ibu) bagi
pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. Selain itu, makalah ini dibuat
untuk mengingatkan para pembaca bahwa pengorbanan seorang ibu itu sangat
besar demi anak-anaknya, mulai dari mengandung, melahirkan, menyusui,
hingga merawat anak-anaknya sampai dewasa.

1

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang pemberian ASI
2.
3.
4.
5.

bagi bayi ?

Bagaimana proses pembentukan ASI ?
Apa saja kandungan nutrisi yang terdapat dalam ASI ?
Apa saja keunggulan dan manfaat ASI ?
Apa saja dampak yang akan terjadi apabila ASI tidak diberikan kepada
bayi ?

1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan ingin yang dicapai
dalam penulisan ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui beberapa ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang
2.
3.
4.
5.

pemberian ASI bagi bayi.
Untuk mengetahui proses pembentukan ASI.
Untuk mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat dalam ASI.
Untuk mengetahui keunggulan dan manfaat ASI.
Untuk mengetahui dampak yang akan terjadi apabila ASI tidak

diberikan kepada bayi.

1.4 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik
studi kepustakaaan. Yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa
buku maupun media lainnya yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
dibahas.

BAB II
PENTINGNYA PEMBERIAN ASI BAGI BAYI
2.1 Ayat-ayat Al-Quran Tentang Pemberian ASI

2

Allah SWT berfirman dalam QS. an-Nisa’ ayat 11 bahwa :

‫كيودصيك ككم الل لكه دفي أ لموللاددك كمم‬
“Allah mewasiatkan kepada kalian tentang anak-anak kalian” .
Di antara tanggung jawab pertama orang tua ketika si buah hati lahir
adalah memberinya nafkah yang mencukupi kebutuhannya, mulai dari pakaian

sampai makanan. Dan di antara tanda kesempurnaan ciptaan Allah SWT adalah
diciptakannya ASI bagi para wanita (bahkan juga hewan mamalia betina) yang
telah melahirkan sebagai makanan bagi anaknya. Dan menurut penelitian para
Dokter sekarang ini bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, bahkan bagi
bayi yang lahir premature.
Dan Kolostrum (ASI yang keluar di awal-awal setelah melahirkan,
berwarna

kekuning-kuningan)

menurut

beberapa

literatur

merupakan

“imunisasi alami” bagi bayi atau sebagai obat yang mengandung zat kekebalan
yang sangat berguna bagi bayi, karena dapat melindungi bayi dari berbagai

penyakit infeksi dan alergi.
Terdapat dalil-dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah tentang ASI dan
menyusui antara lain sebagai berikut.
Allah SWT berfirman dalam QS al-Baqarah ayat 233 bahwa :

‫عللى ال ملمموكلودد ل لكه‬
‫لوال ملوالدلدا ك‬
‫علة لو ل‬
‫ت يكمردضمعلن أ لموللالدكه لن لحمول ليمدن لكادمل ليمدن لدلممن أ للرالد أ لمن يكدتمل ال لرلضا ل‬
‫درمزكقكه لن لودكمسلوتككهن دبال ملممعكرو د‬
‫ف للا تكك لل لكف ن لمفدس دإ للا كومسلعلها للا تكلضا لر لوالدلدةد دبلول لددلها لوللا لمموكلودد ل لكه‬
‫عمن تللرارض دمن مكهلما لوتللشاكورر لفللا كجلنالح‬
‫عللى ال ملوادردث دمثمكل لذلدلك لفدإمن أ للرالدا دفلصاللا ل‬
‫دبلول لددده لو ل‬
‫عل ليمك كمم دإلذا لسل لممتكمم لما آ لتليمتكمم‬
‫عل ليمدهلما لودإمن أ للرمدتكمم أ لمن تلمستلمردضكعوا أ لموللالدك كمم لفللا كجلنالح ل‬
‫ل‬
‫دبال ملممعكرو د‬
‫عل لكموا أ ل لن الل لله دبلما تلمعلمكلولن بلدصيدر‬
‫ف لوات لكقوا الل لله لوا م‬


Arti dari ayat tersebut, yaitu : “Para ibu hendaklah menyusui anakanaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena
anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban
demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan

3

kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusui oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.”.
Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut,
setidaknya menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun
masih ada perbedaan pendapat tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi
selayaknya bagi seorang muslim menghormati ayat-ayat Allah tersebut.
Terlepas wajib atau tidaknya hukum menyusui, dalam ayat tersebut
dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa penyusuan. Dan di sana juga
disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi keperluan sandang dan
pangan si ibu, agar si ibu dapat menyusui dengan baik. Sehingga jelas,
menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak sebelum
waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami
isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi.
Insprasi utama dari pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada
penghormatan kepada perintah Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak
bertujuan meremehkan perintahNya. Demikian pula jika seorang ibu tidak bisa
menyusui, dan diputuskan untuk menyusukan bayinya pada wanita lain,
sehingga haknya untuk mendapat ASI tetap tertunaikan.
Hak-hak khusus ditetapkan bagi seorang isteri yang diceraikan oleh
suaminya sebagai ganti dari menyusui anak-anak mereka. Sekalipun sang
suami sudah meninggal, para pewarisnya wajib memperhatikan pemenuhan
hak-hak yang diprioritaskan untuk menjaga agar anak tetap mendapatkan hak
ASI-nya. Seperti firman Allah yang tertuang dalam Q.S At Thalaq ayat 6
sebagai berikut.

‫عل ليمده لن لودإمن ك ك لن كأوللا د‬
‫ت‬
‫أ لمسدككنوكه لن دممن لحيم ك‬
‫ث لسك لن متكمم دممن كومجددك كمم لوللا تكلضا لكروكه لن لدتكلض ديلكقوا ل‬
‫عل ليمده لن لح لتى يللضمعلن لحممل لكه لن لفدإمن أ لمرلضمعلن ل لك كمم لفآ لكتوكه لن أ ككجولركه لن لوأ متلدمكروا‬
‫لحممرل لفأ لن مدفكقوا ل‬
‫ف لودإمن تللعالسمرتكمم لفلستكمردضكع ل لكه أ كمخلرى‬
‫بليمن لك كمم دبلممعكرو ر‬

4

Arti dari ayat tersebut yaitu : “Tempatkanlah mereka (para isteri) di
mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu
menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka
(isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada
mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan
(anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika
kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu)
untuknya.”.
Dan di sini tidak disebut ataupun disindir sama sekali tentang susu-susu
lain selain ASI jika ibu bayi tersebut tidak bisa menyusuinya, akan tetapi yang
disebutkan adalah ASI dari ibu susu sebagai pengganti ASI ibu bayi
tersebut. Ini menandakan ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Ayat-ayat
di atas juga merupakan dalil tentang bolehnya ibu susu mengambil upah atas
persusuannya.
Bahkan ketika keadaan sangat darurat, seperti yang dialami Ibunda
Nabi Musa A.S yang sedang dikejar tentara fir’aun yang akan membunuh
semua bayi laki-laki, Allah menganjurkan untuk tetap memberikan ASI (Q.S.
Al-Qashash ayat 7). Dan Allah memelihara bounding antara nabi Musa dan
ibunya, dengan mencegah Nabi Musa menyusu kepada orang lain. Sehingga
Nabi Musa tetap disusui ibunya, walaupun dalam pengawasan Fir’aun (Q.S.AlQhashas ayat 12).
Terdapat rukhshoh (keringanan) dalam syari’at bagi para ibu yang
sedang menyusui untuk meninggalkan puasa Ramadhan dengan membayar
fidyah sebagai gantinya (dan masalah mengganti puasa ini ada khilaf dan
bukan

sekarang

waktu

untuk

membahasnya).

Hal

ini

disebabkan

adanya masyaqqoh (kesulitan) untuk menyusui sambil berpuasa, dimana ibu
menyusui butuh untuk minum dan makan yang mencukupi agar dirinya tetap
kuat menyusui dan juga agar produksi ASI tetap lancar. Hal ini juga
menunjukkan pentingnya menyusui anak dengan ASI. Karena seandainya tidak

5

penting, bisa saja syari’at menentukan ibu menyusui tetap wajib berpuasa dan
bayinya diberi minum dari susu-susu lain seperti susu sapi, dll.
Dari Anas bin Malik al-Ka’bi rodhiyallohu anhu dalam HR. at-Tirmidzi
no. 715, Abu Dawud no. 2408, an-Nasa’i no. 2276, dll. Dishohihkan al-Albani
dalam Shohih Abi Dawud no. 2107, ia berkata :

‫ت لركسولل الل لده لص للى الل لكه‬
‫أل ل‬
‫عل ليمده لولسل للم لفأ لتليم ك‬
‫غالر م‬
‫عل ليملنا لخيمكل لركسودل الل لده لص للى الل لكه ل‬
‫ت ل‬
‫عمن‬
‫عل ليمده لولسل للم لفلولجمدتككه يلتللغ لدى لفلقالل امدكن لفك كمل لفكقل م ك‬
‫ت دإدلني لصادئمد لفلقالل امدكن أ كلحدلدثملك ل‬
‫ل‬

‫حادمدل أ لمو‬
‫عمن ال مكملسادفدر ال لصمولم لولشمطلر ال لصللادة لو ل‬
‫ال لصمودم أ لمو الدلصليادم دإ لن الل لله تللعاللى لولضلع ل‬
‫عمن ال م ل‬
‫عل ليمده لولسل للم دكل متليمدهلما أ لمو‬
‫ال مكممردضدع ال لصمولم أ لمو الدلصليالم لوالل لده ل للقمد لقال لكهلما الن لدب لكي لص للى الل لكه ل‬

‫عل ليمده لولسل للم‬
‫دإمحلداكهلما لفليا ل لمهلف ن لمفدسي أ لمن للا أ لككولن لطدعمم ك‬
‫ت دممن لطلعادم الن لدبدلي لص للى الل لكه ل‬
Kuda Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam lari kepada kami, lalu

aku datangi Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam, aku mendapatinya sedang
makan pagi, beliau berkata “Mendekat dan makanlah!” Aku katakan “aku
sedang puasa”, lalu beliau berkata “mendekatlah, aku akan mengabarkan
kepadamu tentang puasa, sesungguhnya Allah ta’ala telah menggugurkan puasa
dan setengah sholat bagi musafir, dan juga puasa bagi wanita hamil atau
menyusui.” (Anas berkata) Demi Allah! beliau telah mengucapkan keduanya
atau salah satunya, aduhai sesalnya diriku tidak makan makanannya
Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam.
Hanya karena menyusui, seorang ibu ’disetarakan’ dengan ibu kandung.
Ini menunjukkan pentingnya menyusui dan hukum-hukum yang kemudian
berlaku. Saudara sepersusuan menjadi mahram yang tertuang dalam Q.S. AnNisaa ayat 23. Selain itu juga terdapat HR.Tirmidzi yang menyebutkan bahwa
“Allah telah melarang hubungan yang disebabkan oleh persusuan sama
seperti Dia melarang hubungan karena pertalian darah “
Amru bin Abdullah pernah berkata kepada isteri yang menyusui
bayinya, “Janganlah engkau menyusui anakmu seperti hewan yang menyusui
anaknya karena didorong kasih sayangnya kepada anak. Akan tetapi susuilah
dengan niat mengharap pahala dari Allah dan agar ia hidup melalui

6

susuanmu itu. Mudah-mudahan ia kelak akan bertauhid kepada Allah
Subhanahuwata’ala.”
Subhanallah, pelajaran yang sangat berharga. Betapa mungkin kita
lupa, bahwa menyusui hendaklah diniatkan ibadah, bukan sekedar insting. Ini
merupakan bentuk investasi kita di dunia dan akhirat. Semoga anak kita
menjadi anak yang bersyukur pada Rabb-nya dan orang tuanya seperti firman
Allah dalam Q.S. Luqman ayat 14 bahwa :

‫عالميمدن أ لدن امشك كمر دلي‬
‫عللى لومهرن لودفلصال ككه دفي ل‬
‫لولو لصيملنا ال مدإن ملسالن دبلوالدلديمده لحلمل لتمكه أ ك لكمكه لومهلنا ل‬
‫لولدلوالدلديملك دإل ل لي ال ملمدصيكر‬
Arti dari ayat tersebut yaitu :”Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.”
Ayat tersebut mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah
perintah bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun penuh.
Kedua, perintah bagi anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya
karena ibunya telah merawatnya siang dan malam. Terdapat kewajiaban anak
untuk berbuat baik kepada orangtuanya, sementara terdapat hak anak untuk
diberi ASI selama 2 tahun penuh. Terdapat kewajiban ibu untuk menyusukan
anaknya selama dua tahun penuh, sementara terdapat hak ibu agar anaknya
berbakti kepadanya.
2.2 Proses Pembentukan ASI
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu. ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non
gizi. Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada akhir
menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada
awal menyusui. Juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode laktasi.
Laktasi adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI
yang membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian

7

bayi yang telah cukup sehat untuk menyusu, serta produksi ASI yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, dimana volume ASI 500-800 ml/hari.
Ketika bayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin
membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui saluran susu menuju ke
reservoir susu yang berlokasi dibelakang aerola lalu ke dalam mulut bayi.
Pengaruh hormonal bekerja melalui dari bulan ketiga kehamilan dimana tubuh
wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem
payudara. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan
garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Perawatan payudara dimulai dari
kehamilan bulan 7-8 memegang peran penting dalam menentukan berhasilnya
menyusui bayi. Dengan perawatan payudara yang baik, ibu tidak perlu
khawatir bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik dan
puting tidak akan lecet sewaktu dihisap bayi.
Hormon-hormon yang mempengaruhi pembentukan ASI, mulai dari
bulan

ketiga

kehamilan,

tubuh

wanita

memproduksi

menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara, yaitu

hormon

yang

Progesteron,

Estrogen, Prolaktin, Oksitosin , dan Human placental lactogen (HPL).
Dalam proses produksi ASI atau Laktogenesis terdapat tiga fase yaitu:
1. Laktogenesis I
Selama masa kehamilan, payudara biasanya menjadi lebih
besar seiring dengan meningkatnya jumlah dan ukuran kelenjar
alveoli sebagai hasil dari peningkatan hormon estrogen. Pada saat
pembesaran payudara ini hormon prolaktin dan HPL, yang
berperan dalam produksi ASI, aktif bekerja. Hal ini terjadi sampai
seorang bayi telah disusui untuk beberapa hari dimana produksi
susu yang sebenarnya dimulai.
Pada fase terakhir kehamilan, payudara memasuki fase
Laktogenesis I. Saat itu payudara memproduksi kolostrum, yaitu
berupa cairan kental yang kekuningan. Pada saat itu, tingkat
progesteron yang tinggi mencegah produksi ASI sebenarnya. Tetapi

8

bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil mengeluarkan
(bocor) kolostrum sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan
indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI sebenarnya nanti.
2. Laktogenesis II
Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan turunnya
tingkat hormon progesteron, estrogen, dan HPL secara tiba-tiba,
namun hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan
terjadinya produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase
Laktogenesis II.
Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah
meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian
kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian.
Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli
untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu
sendiri. Penelitian mengindikasikan bahwa level prolaktin dalam
susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar
pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat
payudara terasa penuh.
Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga
terdapat dalam proses ini, namun peran hormon tersebut belum
diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses
laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi
biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73
jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI
yang sebenarnya tidak langsung terjadi setelah melahirkan, jadi
yang dikonsumsi bayi sebelum ASI adalah kolostrum.
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang
tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level
immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang
masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga
mencegah terjadinya alergi makanan. Dalam dua minggu pertama
setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan
oleh ASI sebenarnya.
9

3. Laktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI
selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan.
Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai.
Fase ini dinamakan Laktogenesis III.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara
akan

memproduksi

ASI

dengan

banyak

pula.

Penelitian

berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara
menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan
demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan
seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara
dikosongkan.

Gambar 1 : Proses Produksi ASI
Sumber : http://www.google.co.id.
2.3 Kandungan Nutrisi dalam ASI
Bayi yang mendapat asupan ASI secara umum akan lebih sehat jika
dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan asupan susu buatan. Sebaik-baik
susu buatan, tidaklah sebaik ASI. Allah SWT berfirman dalam surah Al
Baqarah ayat 233 yang memerintahkan para ibu untuk memberikan ASI kepada
anak-anaknya :

‫علة‬
‫لوال ملوالدلدا ك‬
‫ت يكمردضمعلن أ لموللدكه لن لحمول ليمدن لكادمل ليمدن لدلممن أ للرالد أ لمن يكدتمل ال لرلضا ل‬
Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”.

10

Keunggulan dan keistimewaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai nutrisi untuk
bayi sudah tidak diragukan lagi. ASI mengandung komponen makro dan mikro
nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak
sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Volume dan komposisi
nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi.
Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa
menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI pada saat penyapihan).
Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga
berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat
gizi terutama protein.
ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang
mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada
di tempat yang mempunyai suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan
saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal
tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat
susu formula.
Kandungan nurisi yang terdapat dalam ASI, yaitu :
1. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai
salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam
ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi
atau susu formula. Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan
karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan
pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan
laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula.
Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya
meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah
melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI
relatif stabil.
2. Protein

11

Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda
dengan protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu
sapi terdiri dari protein whey dan Casein. Protein dalam ASI lebih banyak
terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi,
sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein yang lebih
sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam
ASI hanya 30% dibanding susu sapi yang mengandung protein ini dalam
jumlah tinggi (80%). Disamping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari
protein whey yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak terdapat
dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial
menyebabkan alergi.
Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang
terlihat dari profil asam amino (unit yang membentuk protein). ASI
mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi.
Salah satu contohnya adalah asam amino taurin, asam amino ini hanya
ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan
mempunyai peran pada perkembangan otak karena asam amino ini
ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang
berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena
kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.
ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa
organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan
fosfat) dibanding dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam
jumlah sedikit. Disamping itu kualitas nukleotida ASI juga lebih baik
dibanding

susu

meningkatkan

sapi.

Nukleotida

pertumbuhan

dan

ini

mempunyai

kematangan

usus,

peran

dalam

merangsang

pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi
dan daya tahan tubuh.
3. Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi
dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk

12

mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat
beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan
susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan
pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping
itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya
asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berperan
terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.
Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu
hampir terhadap semua susu formula ditambahkan DHA dan ARA ini.
Tetapi perlu diingat bahwa sumber DHA & ARA yang ditambahkan ke
dalam susu formula tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam ASI.
Jumlah lemak total di dalam kolostrum lebih sedikit dibandingkan ASI
matang, tetapi mempunyai persentasi asam lemak rantai panjang yang
tinggi.
ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang
dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh.
Seperti kita ketahui konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan
lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
4. Karnitin
Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan
energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI
mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama
menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi.
Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan
bayi yang mendapat susu formula.
5. Vitamin K
Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi
sebagai faktor pembekuan. Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya
kadar dalam susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk
terjadi perdarahan, walapun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh

13

karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya
dalam bentuk suntikan
6. Vitamin D
Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin
D. Hal ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi
hari maka bayi akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar
matahari.

Sehingga

pemberian

ASI

eksklusif

ditambah

dengan

membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi
menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
7. Vitamin E
Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan
dinding sel darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan
terjadinya kekurangan darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah
kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi
awal.
8. Vitamin A
Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi
untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan.
ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga
bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan
mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya
tahan tubuh yang baik.
9. Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B,
asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu
berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan
B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat
mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin B6
dibutuhkan pada tahap awal perkembangan sistim syaraf maka pada ibu
yang menyusui perlu ditambahkan vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin

14

B12 cukup di dapat dari makanan sehari-hari, kecuali ibu menyusui yang
vegetarian.
10. Mineral
Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula
dipengaruhi oleh status gizi ibu. Mineral di dalam ASI mempunyai
kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan
mineral yang terdapat di alam.
Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang
mempunyai fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi
jaringan saraf dan pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih
rendah dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan
kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan
lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak diatas yang menyebabkan
perbedaan tingkat penyerapan. Kekurangan kadar kalsium darah dan
kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang mendapat susu
formula dibandingkan bayi yang mendapat ASI.
Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula
keduanya rendah serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI
mempunyai risiko yang lebih kecil utnuk mengalami kekurangan zat besi
dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini disebabkan
karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50%
dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu
dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat yang mengandung
zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi ini dapat diatasi.
Mineral zinc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral
yang banyak membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh.
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan mineral ini adalah
acrodermatitis enterophatica dengan gejala kemerahan di kulit, diare
kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar zinc ASI menurun cepat dalam
waktu 3 bulan menyusui. Seperti halnya zat besi kandungan mineral zink

15

ASI juga lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat penyerapan lebih
baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI, susu sapi dan susu formula
berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang juga tinggi
kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium, yang
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan cepat.
2.4 Keunggulan dan Manfaat ASI

Gambar 2 : Pemberian ASI
Sumber : http://www.google.co.id.
ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam 4 – 6
bulan pertama kehidupan. Keunggulan ASI dibanding susu formula adalah :
1. ASI praktis, ekonomis, dan hygienis.
2. Mengandung semua bahan atau zat gizi yang diperlukan bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3. Dapat diberikan dimana aja dan kapan saja dalam keadaan segar,
bebas bakteri dan suhu yang sesuai, tanpa penggunaan alat bantu.
4. Bebas dari kesalahan dalam penyediaan atau takaran.
5. Problem kesulitan pemberian makanan pada bayi jauh lebih sedikit
daripadea bayi yang mendapat susu formula buatan.
6. Mengandung imunoglobulin.
7. Mencegah terjadinya keadaan gizi salah.
a) Manfaat ASI Untuk Bayi
1. Nutrisi yang sesuai untuk bayi.
2. Mengandung zat protektif
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik
5. Mengurangi kejadian karies dentis
6. Mengurangi kejadian maloklusi.
b) Manfaat ASI Untuk Ibu

16

1. Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya
oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan
2. Aspek keluarga berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan
kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran ibu yang menyusui
adalah 24 bulan,sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan
3. Aspek psikologi
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,
tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa
yang dibutuhkan oleh semua manusia.
d) Manfaat ASI Untuk Keluarga
1. Aspek ekonomi
ASI tidak perlu beli, sehingga dana yang seharusnya
digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk
keperluan lain.
2. Aspek psikologi
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih
jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan
hubungan bayi dengan keluarga.
3. Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana
saja.keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol dan dot
yang harus selalu dibersihkan.
d) Manfaat ASI Untuk Negara
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI
menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian
menurun.
2. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung
akan memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, serta mengurangi
biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit
17

3. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula
Jika semua ibu menyusui, maka pengeluaran devisa yang
seharusnya dipergunakan untuk membeli susu formula dapat di
tabung sebagai kekayaan nasional.
4. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara
optimal, sehingga kulitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
d). Kerugian Air Susu Buatan/Formula Air susu buatan/formula, yaitu:
1. Pengenceran yang salah
Pengenceran yang salah dapat diartikan 2 hal yaitu
melarutkan susu formula lebih encer dari seharusnya atau lebih pekat
dari seharusnya. Keduanya akan menimbulkan masalah pada bayi
dan anak. Penyebabnya adalah aturan yang tertera pada label kaleng
susu formula tidak dapat dimengerti oleh ibu-ibu.
2. Kontaminasi mikroorganisme
Pembuatan susu formula di rumah tidak menjamin bebas dari
kontaminasi mikroorganisme patogen.
3. Menyebabkan alergi
Kejadian alergi susu sapi

bukannya

tidak

jarang,

prevalensinya dilaporkan antara 0,5 -1 %. Tetapi tidak banyak
petugas kesehatan yang menyadari.
4. Susu sapi dapat menyebabkan diare kronis
Ada dugaan bahwa diare akut dapat berlanjut menjadi kronis
pada anak yang minum susu sapi. Diduga kerusakan mukosa usus
yang terjadi pada diare akut menyebabkan terjadinya akut
menyebabkan

terjadinya

diare

kronis

melalui

mekanisme

peningkatan absorsi antigen melalui mukosa yang rusak yang
selanjutnya terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi dan dan
terjadi enteropati yang akhirnya akan memperberat kerusakan
mukosa.
5. Penggunaan susu formula dengan indikasi yang salah
Saat ini banyak susu formula yang beredar dipasaran. Ada
diantaranya yang digunakan untuk penyakit tertentu atau keadaan
tertentu.

18

6. Tidak Mempunyai manfaat ASI
Dari uraian manfaat ASI di atas dapatlah dikatakan bahwa
kekurangan lain dari susu formula adalah, bahwa susu formula tidak
mempunyai manfaat seperti halnya ASI.

2.5 Dampak bagi Bayi yang Tidak Diberikan ASI
Otak manusia yang jumlah selnya sebanyak 14 milyar yang
menghubungkan dan mengatur serta mengendalikan semua organ tubuh, mulai
dari ujung rambut sampai ke ujung kaki yang operasionalnya begitu rumit.
Pembelahan sel-sel otak membutuhkan zat-zat gizi seperti ASI. Jika dalam
pembentukan sel-sel otak yang jumlahnya milyaran tadi, nutrisi yang
dibutuhkan tak cukup, pertumbuhan otak bayi atau anak akan terganggu. Hal
yang paling umum, yaitu akibat lambatnya pertumbuhan sel otak dan
kecerdasan bayi atau anak akan berkurang.
Tidak ada susu pengganti yang sebaik ASI. Oleh karena itu, orang dulu
yang mempunyai seorang bayi, tetapi tidak bisa menyusui bayinya karena sakit
atau meninggal atau tidak mempunyai ASI, maka sang bayi dicarikan ‘ibu
susuan (surrogete mother)’ yang sekarang jarang dipraktekkan. Jika ASI ada,
tetapi masih kurang, atau ASI ibunya tidak ada, maka perlu susu tiruan dan
makanan tambahan yang mengandung zat-zat seperti ASI.
Di samping itu, kebanyakan ibu-ibu yang mempunyai bayi kurang
berkenan menyusui bayi/anak mereka dengan berbagai alasan seperti malu dan
takut penampilan mereka nanti kurang atau tidak atraktif lagi. Payudaranya
akan kendor dan sebagainya.
Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas of Illinois, yang
dipimpin Profesor Sharon Donovan, menunjukkan bahwa ASI bisa
menginduksi jalur pembentukan gen yang berbeda pada bayi-bayi yang baru
lahir apabila dibandingkan dengan bayi-bayi yang diberikan susu formula. Dan
sampai sekarang belum ada susu formula yang bisa menyamai ASI dalam
pembentukan gen-gen tersebut.

19

Walaupun bayi-bayi dalam kedua kelompok studi tersebut nampak
sama dalam pertumbuhan dan perkembangannya, peneliti mengetahui bahwa
bayi-bayi yang diberikan ASI memiliki risiko sakit lebih rendah yang
dikarenakan adanya komponen imun-protektif pada ASI.
Pada perkembangan saluran cerna bayi yang baru lahir, ASI pun
memiliki peran yang tidak kalah penting. Penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa ASI memberikan efek yang baik dalam perkembangan
saluran cerna, khususnya pada usus. Hal ini ditunjukkan pada penelitian
terhadap sel-sel usus yang diisolasi dari feses bayi, 12 bayi yang diberikan ASI
dan 10 bayi yang diberikan susu formula, siklus sel-sel usus yang berlangsung
hanya tiga hari ini dapat memberikan gambaran bagaimana perkembangan
jutaan sel-sel usus dari mulai yang sederhana sampai sel-sel yang telah
terdeferensiasi dan telah menunjukkan fungsinya terlihat bahwa perkembangan
sel-sel usus bayi yang diberikan ASI lebih baik, di mana hal ini sangat penting
karena saluran cerna pada bayi akan berkembang secara signifikan karena
adanya respons makanan.
Perkembangan sel-sel usus ini juga berperan dalam menjaga
keseimbangan bakteri di saluran cerna karena seiring pertumbuhannya maka
bakteri juga mulai muncul dalam saluran cerna bayi, sehingga saluran cerna
perlu belajar dalam mengenali bakteri dan virus yang tidak baik bagi saluran
cerna.
Dan yang tidak kalah pentingnya dalam pertumbuhan bayi adalah
kemampuan saluran cerna dalam mengenal protein makanan sehingga tidak
mengenalnya sebagai benda asing dan membentuk respons imun terhadapnya,
karena apabila tahap ini terganggu maka bayi bisa mengembangkan dan
mengidap alergi terhadap makanan berprotein.

20

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan, maka dapat disimpulan
bahwa :
1. Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang pemberian ASI
bagi bayi, yaitu pada QS al-Baqarah ayat 233, Q.S At Thalaq ayat 6,
Q.S. Al-Qashash ayat 7, Q.S.Al-Qhashas ayat 12, dan Q.S. Luqman
ayat 14, serta masih banyak lagi.
2. Proses produksi ASI atau Laktogenesis terdapat tiga fase yaitu
Laktogenesis I, Laktogenesis II, dan Laktogenesis III.
3. ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang
termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak
sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral bagi bayi yang
nutrisinya sudah tidak diragukan lagi.
4. Keunggulan ASI dibanding susu formula adalah ASI praktis,
ekonomis, dan hygienis, mengandung semua bahan atau zat gizi
yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, dll.
Pemberian ASI memiliki manfaat bagi bayi, ibu, keluarga, maupun
negara yang sedemikian rupa.

21

5. Dampak yang akan terjadi apabila ASI tidak diberikan kepada bayi,
yaitu terganggunya perkembangan saluran cerna bayi yang baru
lahir, dan terganggunya pembentukan sel-sel otak yang jumlahnya
milyaran yang dapat menghambat pertumbuhan otak bayi.
3.2 Saran
Pada kesempatan ini penulis mengajak atau menganjurkan kepada
pembaca yang mempunyai bayi agar memberikan ASI pada bayinya dengan
sempurna selama dua tahun. Ada dua manfaat menyusui bayi/anak sampai dua
tahun tersebut. Pertama, pertumbuhan sel-sel otak bayi lebih sempurna.
Kedua, ia berfungsi sebagai cara menjarangkan anak (keluarga berencana). Dan
bagi calon bapak atau calon isteri agar mengingatnya nanti setelah beristeri
atau bersuami dan punya bayi, agar bayinya disusui oleh ibunya secara
sempurna pula. Janganlah merasa risih, malu, takut penampilan akan tidak
menarik. Karena perintah menyusui bayi adalah kewajiban yang berasal dari
Allah swt yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, penulis juga ingin mengingatkan para pembaca bahwa jangan
pernah melupakan pengorbanan orang tua kita, terutama ibu karena seorang ibu
itu sangat besar pengorbanannya demi anak-anaknya, mulai dari mengandung,
melahirkan, menyusui, hingga merawat anak-anaknya sampai dewasa.
Pengorbanan tersebut tidak dapat kita gantikan dengan apa pun juga dimuka
bumi ini.

22

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan dokter Anak Indonesia. 2008. Bedah ASI. Jakarta : Balai Penerbit FK
UI.
Khumaira, marsha. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Citra pustaka
Yogyakarta

Sunardi. 2008. Ayah Beri Aku ASI. Solo : Aqwamedika.

23