Kelebihan dan kekurangan Metode Peneliti

Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif | Tugas Pengantar Ilmu
Komunikasi
A. Pemetaan kelebihan dan kekurangan metode penelitian :

Ilustrasi Penelitian | Google.com
Metode Kuantitatif
Kelebihan
Penelitian lebih berjalan sistematis
Mampu memanfaatkan teori yang ada
Penelitian lebih berjalan objektif
Spesifik, jelas dan rinci
Ukuran penelitian besar, sehingga menjadi
nilai tambah tersendiri

Kekurangan
Pengambilan data cenderung berasal
dari nilai tertinggi
Penelitian tidak subyektif
Orientasi hanya terbatas pada nilai dan
jumlah.
Dibatasi oleh peluang untuk menggali

responden dan kualitas perangkat
pengumpul data orisinal
Keterlibatan periset umumnya terbatas

Metode Kualitatif
Kelebihan
Deskripsi dan interpretasi dari informan
dapat diteliti secara mendalam.
Mempunyai landasan teori yang sesuai
fakta
Penelitian lebih berjalan subyektif
Sangat efektif digunakan dalam mencari
tanggapan dan pandangan karna bertemu
langsung.
Adanya pemahaman khusus dalam
menganalisa

Kekurangan
Peneliti bertanggung jawab besar
terhadap informasi yang disampaikan

oleh informan
Bersifat sirkuler
Perbedaan antara fakta dan kebijakan
kurang jelas
Ukuran penelitian kecil.
Tidak efektif jika ingin meneliti secara
keseluruhan atau besar-besaran

B. contoh penelitian :



Kuantitatif yang menggunakan metode berupa : analisis isi, survey dan kuasi eksperimental.
Kualitatif yang menggunakan metode berupa : analisis wacana, studi kasus dan etnografi
>>



Contoh Penelitian Kuantitatif
Analisis Isi

ABSTRAK LUKMAN NUSA, D0206066, HALAMAN MUKA MAJALAH TEMPO
(Studi Analisis Isi Perbedaan Halaman Muka Sebagai Representasi Tajuk Utama
Majalah Tempo Edisi Tahun 1993/1994 dengan Tahun 2009/2010), Skripsi, Program
Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret (FISIP UNS) Surakarta, 2011.
Halaman muka sebuah majalah adalah bagian yang paling menonjol. Sebuah halaman
muka menentukan pandangan pertama yang nantinya juga akan mempengaruhi minat
baca dari khalayak. Bagi media cetak sebagai pelaku komunikasi, halaman muka didesain
sedemikian rupa hingga menjadi sebuah desain sederhana namun kompetitif dan menarik
sekaligus mencerminkan filosofi dari media tersebut. Selanjutnya, sebuah teori
pendekatan lingkungan menyatakan bahwa sampai pada tingkat tertentu, sistem politik
berpengaruh pada komunikasi begitupun sebaliknya.
Teori semacam ini menjelaskan bahwa dengan kebijakan- kebijakan yang dilahirkan pada
sebuah sistem politik, hingga tingkat tertentu berpengaruh pada pemberitaan sebuah
media. Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
bagaimana kecenderungan pemberitaan majalah berita nasional Tempo yang dapat dilihat
dari bagian halaman mukanya pada dua periode yang memiliki karakteristik sistem
politik yang berseberangan di Indonesia. Untuk menjawab permasalahan tersebut,
peneliti menggunakan metode analisis isi karena fokus penelitian terletak pada
kecenderungan pemberitaan majalah Tempo yang dicerminkan pada bagian halaman

muka dengan skala frekuensi. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode
observasi dan dokumentasi. Teknik random dan sampling digunakan untuk memilih 48
dari 96 halaman muka majalah tempo edisi tahun 1993/1994 dan 2009/2010, sementara
validitas data diuji melalui teknik dua pengkoding dan analisa data menggunakan data
frekuensi dan prosentasi intensitas.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa memang terdapat perbedaan yang signifikan
pada pemberitaan majalah Tempo pada periode I tahun 1993/1994 dan periode II tahun
2009/2010. Pemberitaan tentang isu-isu yang bersangkutan dengan oknum-oknum
pemerintahan pada periode II lebih banyak jika dibandingkan pada periode I. Penelitian
ini juga menemukan bahwa pada periode II ditemukan beberapa edisi yang mengangkat

Kuasi Eksperimental
Penelitian Pengaruh Salinitas dan Suhu Air Laut Terhadap Laju Korosi Baja A36
pada Pengelasan SMAW
presiden sebagai model dalam halaman muka sedangkan pada periode I tidak ditemukan
sama penelitian
sekali halaman
muka semacam
ini.
Pada

ini bahan-bahan
dan peralatan
yang dibutuhkan diantaranya: Baja A36
yang dilas menggunakan elektroda AWS A5.1 E6013, larutan NaCl dan seperangkat alat
Hasil
penelitian
inidigunakan
juga menunjukkan
bahwa penggunaan
teknik ilustrasi
pada
sel
tigadari
elektroda
yang
untuk pengujian
korosi. Pengelasan
dilakukan
dengan
pengemasan

halaman
muka
pada
periode
II
lebih
banyak
jika
dibandingkan
pada
periode
mengikuti WPS (Welding Procedure Specification) yang telah dibuat menggunakan
I. Kenyataan
semacam
ini memperlihatkan
adanya
peningkatan
kebebasan
pers
dan

proses
pengelasan
SMAW.
Material uji dipotong
pada
daerah las-lasan
untuk
kemudian
kebebasan
menyatakan
pada periode II. Hal ini berangkat dari sebuah
diuji
dan dihitung
sesuaipendapat
ASTM G-102.
pernyataan bahwa pemuatan ilustrasi atau karikatur mensyaratkan adanya kebebasan
menyatakan
pendapat dansel
kebebasan
pers pada

sebuah
sistem
Pengujian
menggunakan
tiga elektroda
dengan
bantuan
alatpolitik.
autolab potensiostat dan
software NOVA[Variasi salinitas yang digunakan adalah 320/00, 350/00 dan 380/00.
Sumber:
uns.ac.id
Sedangkan variasi suhu yang digunakan adalah 70C, 170C, 270C. Pembuatan
larutan
dengan salinitas yang berbeda-beda dilakukan dengan mencampurkan NaCl dalam air.
Misalnya, untuk membuat larutan dengan salinitas 350 /00 bisa dilakukan dengan
mencampur 35 gram NaCl dalam 1 kg air.
Survey
Setelah
maka akan

didapati penjelasan
mengenai pengaruh
Surveidilakukannya
LSI: Caloneksperimen,
Menteri Harus
Profesional
dan Komunikatif
kadar salinitas dan suhu air laut terhadap laju korosi. dapat diketahui jika kadar salinitas
laut
berpengaruh
terhadap
laju korosi agar
baja A36.
Semakin tinggi
salinitasnya,
maka
Masyarakat
Indonesia
menginginkan
menteri-menteri

dalam
kabinet SBY-Boediono
semakin
tinggi
lajuorang
korosinya.
mendatang
adalah
yang profesional dan cakap di bidangnya. Hal ini terungkap
dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tanggal 18-28 Juli 12
Korosi merupakan proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit lainnya,
Survei ini
dilakukan
kepada akan
1.270mengami
responden
yang dipilih
secara
acak ini
di seluruh

dimana
udara
atau elektrolit
reduksi.
Senyawa
di alam
yang termasuk
Indonesia
dan
dilakukan
dengan
teknik
wawancara.
larutan elektrolit adalah air hujan yang bersifat asam atau air laut yang mengandung
garam. Garam sendiri merupakan senyawa kimia yang bersifat pengoksida ataupun
Sebanyak
78,3 persen
responden
menginginkan
menteri
harus dijabat
orang yang
bersifat
pereduksi,
sehingga
otomatis
tingkatan kadar
garamnya
jika semakin
besar akan
komunikatif dan
6,9 persen menginginkan harus mewakili daerah di
mempercepat
lajuprofesional.
korosi.
Indonesia secara seimbang. Hanya 4,1 persen yang menginginkan menteri berasal dari
Parpol. Sebanyak
persen responden
menginginkan
menteri
dari
organisasi
Namun
demikian, 4,0
berdasarkan
teori pasivitas,
pada kadar
garamberasal
tertentu
yaitu
dengan
sosial
kemasyarakatan,
3,1
persen
menginginkan
harus
mewakili
kelompok
agama secara
kadar garam yang tinggi laju korosi akan menurun. Pasivitas adalah proses pengurangan
seimbang
dan 3,5
persen
tidakkorosi
tahu atau
daya
reaktivitas
suatu
elemen
atautidak
dapatmenjawab.
juga disebut sebagai contoh logam
terhadap kondisi lingkungan tertentu. Kondisi dimana laju korosi menurun pada kadar
garam
kondisi pasif menteri
sehinggayang
larutan
Penelititertentu
CSIS, Jdinamakan
Kristiadi menjelaskan,
bisagaram
disebutselain
cakapbisa
danbersifat
profesional
sebagai
katalisator
(pemicu/pemercepat)
juga
bias
bersifat
sebagai
inhibitor[9].
harus memiliki beberapa kriteria, yaitu ekspertis atau mengerti persoalan, mampu
berkomunikasi dengan baik dalam segala bidang, memiliki etika dan harus punya
Namun,
di calon
dunia,menteri
secara umum
dapatlebih
disimpulkan
jika semakin
tanggunguntuk
jawabukuran
sosial.perairan
Selain itu
juga harus
mengabdikan
dirinya
besar
kadar
salinitas
air
laut
semakin
besar
pula
laju
korosinya.
Hal
ini
karena
kadar
pada negara bukan pada kelompok atau partainya.
salinitas di perairan di dunia, yang umumnya dilalui kapal memiliki kadar garam sekitar
3% - 4%.
sumber: www.detiknews.com
Jika dikonversikan dalam kondisi sebenarnya, maka perairan yang memiliki kadar
salinitas lebih tinggi bias menyebabkan korosi yang lebih besar pada kapal berbahan
dasar baja A36 yang berlayar di sana. Untuk itu, ada baiknya memperhitungkan ketebalan
plat lambung yang akan digunakan dengan melihat salinitas air laut di daerah yang
nantinya akan menjadi rute pelayaran kapal yang akan dibangun.
Dalam penelitian ini dapat diketahui untuk setiap penambahan salinitas sebesar 30 /00
maka laju korosi rata-rata bertambah sebesar 0,0415 mmpy. Gambar 3 menyajikan grafik
laju korosi berdasarkan suhu air laut. Dari grafik tersebut dapat diketahui jika suhu
berpengaruh terhadap laju korosi. Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi laju
korosinya.
Sumber: http://ejurnal.its.ac.id



Contoh Penelitian Kualitatif
Analisis Wacana
Skema Benteng Barcelona di El Clasico
Lini belakang adalah sektor paling disorot Barcelona di awal musim, cedera plus faktor
usia Carles Puyol jadi sasaran tembak, situasi bahkan diperparah dengan sikap
manajemen Barcelona yang menolak mendatangkan bek baru di bursa transfer musim
panas lalu.
Sembilan pekan La Liga Spanyol berlalu, angin segar berhembus karena bek muda Marc
Bartra bisa menjawab keraguan, Barcelona pun mencatat sebagai tim paling sedikit
kebobolan. Kabar menyenangkan terus berhembus ke Camp Nou karena Puyol pulih
sayangnya sekarang kondisi Gerard Pique diragukan karena cedera.
Kesempatan Pique beraksi di Clasico masih terbuka namun Barca harus menyiapkan
beberapa skema seperti yang dilansir Marca di bawah ini. Pada awalnya semua
memberikan indikasi duet bek tengah Barcelona di Clasico tidak akan berubah, persis
seperti yang terlihat di San Siro saat Blaugrana meladeni tantangan AC Milan. Akan
tetapi performa kurang maksimal Mascherano membuka lebar kembalinya Puyol
sebagai starter. Mudahnya, andai Pique dinyatakan pulih rasanya Tata Martino bakal
memasang duet lawas Pique-Puyol.
Jika Pique tidak bisa bermain, Tata harus mencari solusi salah satunya yang bisa
dimunculkan adalah Puyol dan Bartra. Duet keduanya masih menyajikan keseimbangan.
Nama pertama menghadirkan kekuatan berkat kemampuan membaca pola serangan
lawan, pengalaman dan pengaruh besar pada tim, nama kedua lebih menggaransi
keunggulan bola-bola atas.

Kemungkinan lainnya yang bakal diambil Tata ketika Pique harus absen adalah duet
antara Puyol dan Mascherano. Keduanya dikenal sebagai pemain dengan kemampuan
teknik di atas rata-rata, tetapi postur tubuh bisa jadi masalah saat harus berurusan dengan
set-piece mematikan Los Blancos.
Sumber: goal.com
Studi kasus
ABSTRAK ELI HERLINA, HUKUM PIDANA (Studi Kasus Terhadap Putusan
Tindak Pidana Korupsi Nomor : 1476/PID.B/2010/PN.BDG Dihubungkan Dengan
UU No.31 Tahun 1999 Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU No.20 Tahun 2001
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) Skripsi, Program Studi Ilmu
Hukum UNLA, 2011, Bandung.

Tindak Pidana Korupsi merupakan tindak pidana khusus yang diatur didalam UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tindak pidana
korupsi telah menjadi masalah serius bagi bangsa Indonesia, karena telah merambah
disemua lini kehidupan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, sehingga
memunculkan penilaian negatif bagi Negara dan bangsa Indonesia didalam pergaulan
masyarakat internasional. Berbagai cara telah ditempuh untuk pemberantasan tindak
pidana korupsi bersamaan dengan semakin canggihnya modus operandi tindak pidana
korupsi.
Studi kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan seorang pejabat Daerah yang akhirakhir ini banyak diungkap membuktikan adanya penyalahgunaan kewenangan yang
dilakukan pejabat daerah, sebagai contoh studi kasus terhadap Putusan Pengadilan Negeri
Bandung Nomor :1476 / PID.B / 2010 / PN. BDG atas nama terdakwa Drs.Priana
Wirasaputra, MM bin Drs Wasdi Wirasaputra sebagai pejabat Kepala Dinas Pariwisata
Kota Bandung , dimana putusan Hakim tidak sesuai dengan tindakan dan perbuatan yang
dilakukan terdakwa sesuai undang- undang tindak pidana korupsi dengan putusan hakim
mengadili terdakwa dengan putusan terdakwa tidak terbukti bersalah dengan vonis
“bebas”.
Untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan diatas, penulis menggunakan
metode penelitian yuridis normatif yang bertitik tolak dari ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku yang dianalisis secara kualitatif dan menggunakan
metode penafsiran hukum.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Bandung tersebut
berpedoman kepada Keputusan Pemerintah Daerah dan Kebijakan Pejabat Publik, haLini
mengesampingkan Uu yang mengatur tentang tindak pidana Korupsi yaitu UU No.31
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, Adanya Putusan ini dikhatirkan banyak terdakwa tindak pidana
korupsi tidak terjerat hukum yang mungkin saja tidak memberikan efek jera bagi seorang
pelaku tindak pidana korupsi.
Sumber: fhunla.ac.id

Etnografi

Manusia Penghuni Kutub Mempunyai Bola Mata dan Otak Lebih Besar
Penelitian terbaru menunjukkan orang yang hidup di daerah kutub mempunyai bola mata
dan otak yang lebih besar.
Peningkatan ukuran otak dan mata ini memungkinkan seseorang melihat lebih baik dari
pada mereka yang tinggal di katulistiwa.
"Seseorang yang tinggal di daerah kutub akan memiliki bola mata 20 persen lebih besar
dari mereka yang tinggal di equator," kata Kepala Institute of Cognitive & Evolutionary
Anthropology Universitas Oxford, Robin Dunbar seperti dilansir laman Discovery News.
"Orang yang tinggal di garis lintang tinggi mempunyai aktivitas visual yang lebih tinggi
dari pada yang tinggal di sekitar equator," tambah Dunbar.
"Intinya, mereka memiliki penglihatan lebih baik untuk mengatasi tingkat pencahayaan
yang kurang di daerah garis lintang tinggi."
Untuk penelitian ini, Dunbar dan koleganya, Eiluned Pearce meneliti 55 individu dari 12
populasi berbeda.
Penelitian ini difokuskan pada volume dan kapasitas tengkorak. Individu yang diteliti

merupakan orang yang hidup pada 200 tahun lalu dan tengkoraknya menjadi koleksi
Museum Universitas Oxford.
Penelitian menemukan hubungan yang signifikan antara garis lintang dengan volume
otak. Otak terendah dimiliki oleh jenis Micronesia yang banyak tinggal disekitar garis
katulistiwa dengan berat otak 40,6 ons.
Sedangkan otak yang lebih besar dimiliki jenis Scandinavia yang banyak tinggal di
sekitar kutub dengan berat 50,2 ons.
Tengkorak warga penghuni Kutub Utara tidak dimasukkan, tapi peneliti membuat
perkiraan 20 persen lebih besar berdasarkan data yang mereka punya.
Namun, para peneliti dengan cepat mengatakan volume otak ini tidak terkait dengan
tingkat kecerdasan.
"Intinya, yang kami maksudkan orang memiliki otak lebih besar pada orang yang tinggal
di garis lintang tinggi, bukan berarti mereka lebih cerdas. Ini hanya berarti mereka
memiliki peningkatan volume otak yang digunakan untuk penglihatan dan ini telah
meningkatkan ukuran otak secara keseluruhan," kata Pearce.
Bola mata yang lebih besar memungkinkan gambar yang jatuh ke daerah photoreceptor
lebih kecil sehingga lebih jelas untuk membedakan.
Jumlah pencahayaan di bumi semakin menurun seiring peningkatan garis lintang.
Sehingga, orang-orang yang tinggal di daerah garis lintang tinggi perlu meningkatkan
penglihatan.
Sumber :vivanews.com

C. Analisis
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah. Berbanding terbalik
dengan penelitian kuantitatif yang cenderung menampilkan data berupa numerik dibanding
naratif. Penelitian kuantitatif kerap dikatakan sebagai antitesis dari penelitian kualitatif.
Padahal, keduanya walaupun dilabelkan berbeda, saling berkaitan satu sama lain. Di dalam
penelitian kualitatif saja, penggunaan kata-kata (atau dalam hal ini data-data) yang bersifat
kuantitatif tentu saja tidak serta merta dapat dihindari. Analisis terhadap data yang disampaikan
oleh kuisioner sering menampilkan data yang terkesan deskriktif dan statistik.


Kuantitatif sendiri memiliki metode-metode penelitian antara lain :
Analisis Isi









Suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektik, dan
kuantitatif terhadap pesan yang tampak (Berelson & Kerlinger)
Survey
Suatu metode penelitian secara komprehensif. Bisa juga dengan pengumpulan data primer
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu.
Kuasi Eksperimental
Suatu metode penelitian berupa eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, dan
unit-unit eksperimen. Namun tidak menggunakan penempatan secara acak.
Sedangkan Penelitian Kualitatif mempunyai metode-metode sebagai berikut :
Analisis Wacana
Cara untuk memahami suatu objek penelitian dengan menganalisis medium yang dipakainya,
seperti bahasa.
Studi Kasus
Sutu metode yang melakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan
atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara sistematis dalam
melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya.
Etnografi
Strategi penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi
dan beberapa cabang sosiologi.
Dari beberapa pengertian metode-metode dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif tadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa kedua penelitian ini pada dasarnya tetap saling berhubungan. Survey
misalnya, tidak hanya digunakan dalam melakukan penelitian kuantitatif saja, namun juga
digunakan dalam penelitian kualitatif berupa survey wawancara yang bersifat mendalam.
Selain survey, keterkaitan lainnya juga ditemui pada analisi isi dan wacana. Analisis wacana
merupakan alternatif dari analisis isi. Jika analisis isi lebih menonjolkan pertanyaan-pertanyaan
berupa “apa (what)”, maka analisis wacana secara mendalam akan menekankan pada pertanyaan
“bagaimana (how)”. Dalam analisis wacana kita tidak hanya menganalisa isi dari suatu
penelitian, namun juga harus memahami pesan yang tersirat maupun tersurat yang terdapat
dalam penelitian tersebut.
Dalam hal etnografi sendiri, penelitian ditekankan pada menganalisa manusia itu sendiri. Dalam
hal ini, pengumpulan-pengumpulan data yang bersifat kuantitatif (yang kemudian dianalisa lebih
mendalam) akan sangat penting digunakan sebagai bagian dari triangulasi atas temuan-temuan
kualitatif. Begitu juga halnya dengan penelitian kuasi eksperimental, analisa secara lebih tersirat
dibutuhkan agar dapat mempertahankan argument yang tersurat.
Pada hakikatnya, kedua model penelitian ini memiliki kekurangan dan kelebihan satu sama lain.
Pelabelan perbedaan pada keduanya tidak serta merta membuat keduanya tidak saling
berhubungan. Para peneliti kualitatif tidak bisa sama sekali menghindari kuantifikasi. Penelitianpenelitian kuantitatif dan kualitatif pada dasarnya bertujuan menghasilkan informasi kepada
tujuannya masing-masing sebagai tugas dari peneliti dalam mereprensitasikan dirinya sebagai
pelaku komunikasi.
http://adrnsyh.blogspot.com/2013/12/metode-penelitian-kualitatif-dan.html