Perbedaan Lemak dan kolesterol sotong

“Perbedaan Lemak dan Kolesterol”
Posted on Juni 16, 2012 by fathi007
Pernahkan anda dibingungkan oleh istilah kolesterol, lemak, lipid, trigliserid, adiposa, fat…?
penjelasan berikut diharapkan dapat

menyederhanakan istilah-istilah tersebut. Dan karena saya masih belajar, mohon dibenarkan
jika terdapat kekeliruan….
Lipid adalah sebuah istilah yang diberikan untuk kelompok lemak (fat) dan substansi mirip
lemak (fatlike substance) dimana semuanya bersifat tidak larut dalam air dan larut dalam
pelarut nonpolar (seperti alkohol, ether, chloroform, benzene). Ada juga istilah lipid
kombinasi, contohnya antara lain glikolipid, lipoprotein, fosfolipid.
Lemak atau fat atau adiposa, adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Secara kimia kata
lemak adalah untuk senyawa triasilgliserol atau trigliserida. Trigliserid atau triacylglycerol
merupakan ester gliserol dengan tiga asam lemak. Asam lemak yang biasanya dikenal adalah
asam oleat, palmitat, atau stearat (ketiganya merupakan salah satu komponen asam lemak
pada lemak jaringan tubuh). Lemak yang merupakan bentuk simpanan lemak dalam tubuh
juga dalam bentuk trigliserida ini dan biasa disebut adiposa. Jenuh tidaknya lemak
tergantung dari asam lemaknya.
Sterol adalah bagian dari steroid, dan merupakan substansi mirip lemak. Kolesterol adalah
sejenis sterol yang tinggi pada hewan dan merupakan prekursor asam empedu dan hormon
steroid serta komponen penting dalam membran sel. Kata “kole (chole)” berasal dari bahasa

yunani yang berarti empedu. Kolesterol dihasilkan di hati dan jaringan lain, namun dapat
juga berasal dari diet sehari-hari. Kolesterol diangkut dalam plasma darah oleh lipoprotein
(lipid kombinasi, gabungan lipid dan protein) tertentu. Baik tidaknya kolesterol tergantung
dari lipoprotein yang membawanya. Kolesterol yang terakumulasi secara abnormal antara
lain membentuk batu empedu dan ateroma (plak dalam pembuluh darah).

Lemak jenuh (saturated fat): jika semua asam
lemaknya adalah asam lemak jenuh

Lemak /
Trigliserida

Lemak tidak jenuh
(unsaturated fat): jika
mengandung asam lemak
tidak jenuh

Lemak tak jenuh ganda
(polyunsaturated fat)


Lemak tak jenuh tunggal
(monounsaturated fat)
Kolesterol

Lipid

- “Baik”/ kolesterol HDL
Sterol

dll

Steroid

Substansi mirip
lemak

- “Jahat”/ kolesterol LDL

Hormon gonad


Hormon adrenocortical
dll
dll

Memang istilah lemak dan kolesterol sangat sering kita dengar, bisa dari keluarga kita,
tetangga kita atau mungkin dari dokter pribadi kita. Dan kolesterol sangat terkenal khususnya
beberapa tahun belakangan ini dimana banyak pasien yang datang berkonsultasi kepada
dokter lalu kemudian di vonis bahwa penyakt yang dideritanya akibat dari kadar koleterol
dalam darah yang melebihi batas normal. Atau bisa juga para dokter mengatakan bahwa kita
kelebihan lemak, lalu apa sebenarnaya beda anatara kolesterol dan lemak.
Lemak biasa disebut dengan lipid satu jenis zat yang kaya akan energy. Kandungan energy
yang terdapat pada lemak itulah yang kemudian digunakan oleh tubuh kita sebagai sumber
energy untuk melakukan proses metabolisme tubuh. Secara lebih rinci lemak dapat dibagi
dalam beberapa jenis yang mempunyai struktur kimia berbeda yang pertama adalah lemak
sederhana yaitu monigliserida, digliserida dan trigliseida. Yang kedua lemak majemuk yaitu
fosfolipid dan lipoprotein dan yang ketiga adalah turunan lemak salah satunya adalah
kolesterol. Jadi kolesterol adalah salah satu sub bagian dari lemak. Walaupun kolesterol
masuk kedalam golongan lemak atau lipid, akan tetapi keduanya merupakan substansi yang

berbeda, satu jenis makanan bisa saja tinggi kandungan lemaknya tetapi bebas kolesterol dan

sebaliknya.
Lalu apasih kolesterol itu…?
Dari struktur kimianya, kolesterol dapat diartikan sebagai senyawa lemak yang kompleks.
Sebagian besar kolesterol yang terdapat didalam tubuh manusia berasal dari tubuh itu sendiri,
organ hati merupakan penyumbang kolesterol terbesar sekitar 80 % dan 20 % nya berasal dari
makanan yang kita makan. Kolesterol tidak selalu berbahaya karena tubuh kita juga
memerlukan kolesterol untuk membuat hormone sex, membentuk dinding sel dan sebagainya.
Sesuatu dapat dikatakan buruk apabila sudah melebihi batas normal yang dibutuhkan,
kolesterol dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk tubuh kita dan akan berubah menjadi
masalah ketila kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal.
sampai disini dulu ya...semoga bermanfaat artikel selanjutnya kita bahas tentang jenid - jenis
kolesterol....Insya Alloh...

Ketika ada yang membahas kolesterol, trigliserida juga seringkali dibahas. Sebenarnya, apa
yang dimaksud dengan trigliserida?
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil
uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi
dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati.
Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini akan diserap usus dan masuk ke
dalam plasma darah yang kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk

klomikron dan VLDL (very low density lipoprotein).
Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi makanan
berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam
tubuh.
Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam jaringan misalnya
jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase.
Sisa hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LDL.
Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi tidak akan langsung digunakan
oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh
yang berfungsi sebagai energi cadangan tubuh.
Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek
trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar
kolesterol pun akan meningkat pula.
Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit sehingga tubuh
terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh
dapat membahayakan kesehatan.

Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak
yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan
energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari

cedera.

Apa Perbedaan Trigliserida dan Kolesterol?
Trigliserida dan kolesterol merupakan jenis-jenis lemak dasar yang terdapat dalam tubuh
manusia dan bersikulasi dalam aliran darah.
Walaupun keduanya sama-sama jenis lemak dasar dan memiliki kemiripan, tetapi ada
beberapa perbedaan di antara keduanya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Kolesterol
Trigliserida
Kolesterol akan disimpan dalam jaringan hati atau
Trigliserida akan disimpan dalam sel lemak di
dinding pembuluh darah.
bawah jaringan kulit.
Kolesterol berfungsi membangun sel-sel dan hormon- Fungsi trigliserida adalah menghasilkan energi
hormon tertentu dalam tubuh.
bagi tubuh.
Selain asupan makanan dengan lemak jenuh tinggi, beberapa penyebab tingginya trigliserida
adalah kegemukan, kurang bergerak, dan konsumsi makanan yang kaya karbohidrat
sederhana (gula, tepung).
Pada beberapa kasus, lonjakan trigliserida juga terkait dengan penyakit diabetes, penyakit

ginjal atau hati, serta faktor keturunan dalam keluarga.
Faktor genetik paling sulit diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati yang bertugas untuk
mengubah trigliserida yang berlebih untuk menjadi kolesterol telah mengalami cacat bawaan.
Meskipun begitu, konsumsi makanan yang sehat, ditambah aktivitas fisik yang teratur bisa
menurunkan kadar trigliserida yang berbonus pada naiknya jumlah kolesterol baik (HDL).
Diet untuk penderita hipertrigliseridemia (trigliserida berlebih) adalah dengan membatasi
asupan makanan yang tinggi lemak jenuh dan mengurangi karbohidrat sederhana seperti gula
dan tepung.
Bagi mereka yang kegemukan, penurunan berat badan biasanya efektif dalam menurunkan
kadar trigliserida.
Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/apakah-itutrigliserida.html#ixzz2fVPH5yjQ

Lemak dan kolesterol, apa bedanya?

Untuk dapat menjawab pertanyaan kolesterol dan lemak, samakah artinya?, ada baiknya
mengetahui beberapa fakta dan data mengenai lemak dan kolesterol berikut ini sebagaimana
diolah dari berbagai sumber, yaitu:


Kolesterol

Kolesterol merupakan senyawa turunan lemak yang terkandung dalam jenis makanan
tertentu berlemak tinggi atau dibuat oleh tubuh melalui hati atau liver dan berguna
bagi pembentukan hormon kortisol, estrogen, testosteron dan pelindung membran sel.
Karena terbuat dari senyawa lemak, kolesterol hanya bisa diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh menggunakan sistem transportasi yang berbasis lemak juga, yaitu
LDL.



Lemak
Lemak tubuh adalah suatu senyawa kimia di dalam tubuh yang berbentuk minyak,
sehingga tidak mudah larut dalam air. Berdasarkan fungsinya didalam tubuh, lemak
terbagi menjadi lemak struktural yang membentuk dinding sel serta lemak fungsional
yang membentuk hormon steroid atau lebih dikenal dengan kolesterol. Sedangkan
berdasarkan struktur kimianya, lemak terbagi menjadi lemak jenuh yang
meningkatkan resiko jantung koroner dan stroke karena mengandung LDL tinggi,
serta lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang memiliki kadar HDL
tinggi dan berguna untuk menurunkan resiko serangan jantung koroner dan stroke.

Berdasarkan data dan fakta di atas, kiranya jawaban atas pertanyaan kolesterol dan lemak,

samakah artinya?, adalah beda. Kolesterol merupakan salah satu bentuk lemak fungsional
sedangkan lemak secara keseluruhan sendiri memiliki fungsi yang beraneka ragam, yaitu
cadangan dan sumber energi, membantu pembuatan hormon dengan salah satu bahan
utamanya adalah kolesterol, serta fungsi utama lainnya adalah membentuk jaringan otak dan
syaraf. Semoga bermanfaat.

Kekacauan kode genetik pada sel kanker justru menjadikannya semakin
tumbuh subur. Sel-sel ini sangat berbeda dengan sel sehat. Perbedaan ini
membantu sel-sel kanker mengembangkan cara menolak obat-obatan dan
menjadikannya semakin menyebar ke tubuh.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Inggris menunjukkan bahwa sel-

sel tersebut menjadi stres dan kemudian membuat kesalahan menyalin kode
genetik mereka. Para ilmuwan mengatakan ketika memasok sel kanker dengan
bahan baku untuk tumbuh mungkin membuatnya kurang berbahaya.
Normalnya, sel sehat dalam tubuh manusia mengandung 46 kromosom. Namun,
beberapa sel-sel kanker dapat memiliki lebih dari 100 kromosom. Dan pola ini
tidak konsisten. Bahkan dengan sel tetanggapun bisa memiliki jumlah kromosom
yang berbeda.
Para ilmuwan di Cancer Research UK London Research Institute and the

University College London Cancer Institute telah berusaha memecahkan
bagaimana kanker menjadi begitu beragam. Ketika sel kanker membagi dirinya
membuat dua sel baru, kromosom tidak dibagi secara merata diantara
keduanya.
Penelitian menunjukkan bahwa permasalahan itu datang dari salinan kode
genetik kanker. Sel kanker mengkopi dirinya sendiri. Jika sel-sel kanker kehabisan
blok bangunan DNA, mereka kemudian mengembangkan repiklasi DNA stress.
Stress inilah yang menyebabkan kesalahan dan keragaman dari sel-sel itu.
"Ini seperti membangun gedung tanpa batu bata atau semen yang cukup," ujar
pemimpin peneliti Prof Charles Swanton. Namun, jika tubuh dapat menyediakan
blok DNA, maka replikasi DNA stres dapat dikurangi. Dan ini akan membatasi
keragaman sel yang bisa menjadi terapi.
Profesor Swanton mengatakan ini membuktikan bahwa replikasi stress adalah
masalah. Sekaligus proses ini bisa menjadi alat baru yang dapat dikembangkan
untuk mengatasi pertumbuhan sel kanker. Penelitian selanjutkan akan
menyelidiki apakah replikasi stres yang sama bisa menyebabkan keragaman lain
dalam tumor.

PENDAHULUAN
Klon berasal dari kata klόόn (yunani), yang artinya tunas. Kloning

adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad
hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai
susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar
mempunyai fenotip yang sama.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa jenis kloning yang
dikenal, antara lain :
1. Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang

diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik,
contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon
satu gen.
2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan
yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT
(Somatic Cell Nuclear Transfer).
3. Kloning Terapeutik
Kloning ini merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio
manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan
untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel
batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan
manusia dan penyembuhan penyakit.

Kloning reproduktif pertama kali dilakukan oleh seorang Ilmuan
Inggris, John Gurdon. Beliau berhasil melakukan kloning pada katak.
Kemudian para peneliti dengan antusias melakukan percobaan lain
pada mamalia. Sampai dengan tahun 1996 tepatnya 5 Juli, Ian Wilmut
dan para peneliti yang lain dari Roslin Institute di Edinburg
(Skotlandia) berhasil menciptakan biri-biri yang diberi nama Dolly,
akan tetapi penelitian ini dikatakan belum berhasil karena Dolly yang
seharusnya dapat mencapai umur 11 tahun ternyata hanya dapat
mencapai umur 6 tahun. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa
Dolly mengalami penuaan dini, menderita penyakit radang sendi, dan
infeksi paru kronis. Dari kenyataan ini, para peneliti mengambil
keputusan
untuk
melakukan
euthanasia[1]
pada
Dolly.
Bagaimana jika kloning reproduktif ini dilakukan pada manusia?
Peminakan sel-sel induk merupakan salah satu langkah awal dari baik
peminakan terapeutik, maupun peminakan reproduktif. Peminakan
terapeutik pada manusia mempunyai tujuan untuk kepentingan klinis
dalam rangka memperbaiki kualitas kehidupan menusia, maksud dari
peningkatan kualitas kehidupan manusia dilihat dari keuntungan
kloning itu sendiri yaitu: memproduksi organ tubuh untuk
transplantasi , menghindarkan penyakit, memecahkan permasalahan
reproduksi, menyediakan bahan riset.
Peminakan sel-sel induk dan proses diferensiasi ke arah pembentukan
tubuh embrionik pada manusia telah dilakukan (Thomson, et al.,
1998). Tubuh embrionik yang terbentuk dideteksi aktifitas
telomerasenya untuk meyakinkan bahwa sel-sel embrionik tersebut
bersifat totipoten dan dapat berdiferensiasi menjadi manusia apabila
dilakukan transfer embrio ke dalam rahim.[2],[3]
Peminakan yang dilakukan Thompson, et al., (1998) adalah sebagai

berikut:

1. Sel donor didapat dari embrio segar atau yang telah
dibekukan, yang diproduksi dengan pembiakan in vitro. Setelah
itu,

2. Embrio dipelihara sampai pada tahap blastula, 14 massa sel
bagian dalam diisolasi.dan diperoleh lima bentuk sel batang
dari lima embryo.dan didapatkan:

a. Tiga bentuk sel yang mempunyai karyotype XY normal
(H1,H13,H14)

b. Dua bentuk yang mempunyai karyotype XX normal (H7
dan H9)

3. Empat dari bentuk sel dibekukan selama 5 sampai 6 bulan
pada perkembangan yang tidak lagi terdeferensiasi.
Bentuk sel yang lain yaitu H9 dengan karyotype XX yang
dikulturkan tertahan selama 6 bulan dan terus dijalankan
selama lebih dari 8 bulan.

Dari uraian di atas berdasarkan pemikiran teoritis dan dengan adanya
metode – metode yang telah banyak dilakukan oleh para ahli, maka
terjadinya kloning pada manusia merupakan bukan suatu hal yang
tidak mungkin. Karena konsep dari kloning sendiri baik untuk manusia,
hewan, atau spesies yang lainnya adalah sama.
Kemajuan dalam pengembangan berbasis dasar biologi diperlukan
untuk mengatur sel batang embrionic secara efisien ke garis
keturunan manusia. Bagaimanapun, kemajuan dalam hal ini telah
dibuat secara in vitro pada deferensiasi sel batang embrionic menjadi
jaringan atau sel – sel yang spesifik dan tidak menutup kemungkinan
untuk dikembangkan lagi menjadi satu individu utuh dalam upaya
melakukan
kloning
terhadap
manusia
untuk
menghasilkan
manusia/individu baru.
Seperti telah diuraikan pada teknik kloning, bukti – bukti yang ada
tentang kloning yang telah dilakukan pada saat ini sudah sampai pada
tahap kloning embrio manusia yang telah membelah sampai masa
blastula yang terus dikembangkan sampai pada tahap sel – sel itu
telah berhenti terdeferensiasi.
Keterbatasan yang dihadapi pada kloning manusia:


Masa kritis replikatif tidaklah diamati
manapun.

untuk bentuk sel



Sel batang embryonic manusia didapat dari perkembangan dan
pemilihan koloni individu yang seragam dengan morfologi yang

tidak terdeferensiasi.


Sel batang tidak ada yang didapat dari pengembangan clon sel
tunggal. Oleh karena itu tidak bisa dikesampingkan adanya
kemungkinan bahwa ada variasi pengembangan diantara sel
yang tidak terdeferensiasi.



Banyak sel yang berkaitan dengan kanker. Jika sel yang
berkaitan dengan kanker ini dijadikan donor untuk kloning,
secara otomatis sel atau jaringan yang dihasilkan merupakan
sel kanker yang perkembangannya tidak dapat dikendalikan.



Belum ada metode untuk mendeteksi gen yang rusak.
Kerusakan gen dapat menyebabkan penyakit keturunan,
ketidaknormalan gen itu akan menjadikan ketidaknormalan sel,
sehingga mengakibatkan ketidaknormalan juga fungsi sel
tersebut.



Diperlukan banyak sel donor yang pada proses kloning
terbuang percuma. Untuk melakukan suatu percobaan
dibutuhkan beberapa ulangan, setiap ulangan membutuhkan
satu sel, sedangkan pada akhirnya hanya didapatkan satu hasil
kloning, ini berarti banyak sel yang terbuang.

Tingkat Keberhasilan
Sampai saat ini tingkat keberhasilan dari kloning sendiri pada manusia
belum mencapai tahap yang diinginkan karena banyaknya
keterbatasan – keterbatasan seperti yang diuraikan. Namun
perkembangan dan upaya untuk menuju keberhasilan kloning pada
manusia tetap dilakukan.
Jika menuruti bukti – bukti yang ada maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan kloning manusia baru sampai pada tahap pembelahan
menjadi beberapa sel embrionik saja, yang terdekat dari terbentuknya
suatu individu baru adalah pembelahan pada saat setelah tahap
Blastula.

PANDANGAN ETIKA
Setelah dilaporkannya tentang Dolly, seekor anak domba yang
berhasil di klon dari sel domba dewasa. Segera timbul pertanyaan di
masyarakat terutama para ahli, apakah nantinya manusia juga akan di
klon? Sebab,teknologi ini dapat diterapkan pada semua mamalia
termasuk juga manusia. Tetapi dengan demikian munculah masalah
etika, yang didasari berbagai pertanyaan seperti apakahg yang telah
dilakukan dengan hewan ini boleh juga dilakukan pada manusia?
Sejauh manakah manusia dapat dan boleh melangkah ke depan tanpa
kehilangan kemanusiaannya?
Para ilmuwan berpendapat dan memiliki keyakinan yang besar akan

hal ini dapat membantu pasangan yang infertilyang tidak bisa dibantu
dengan metode lain untuk bisa mendapatkan keturunan.
Dilihat dari tujuan kloning reproduktif yaitu penciptaan manusia baru
maka kloning manusia dapat dikatakan tidak etis karena tentu saja hal
ini menlampaui kekuasaan Tuhan.
Dilihat dari tujuan kloning dikatakan etis apabila digunakan untuk
tujuan kesehatan atau tujuan klinik. Penelitian yang berlangsung
menyangkut diri manusia harus bertujuan untuk menyempurnakan
tata cara diagnostic, terapeutik dan pencegahan serta pengetahuan
tentang etiologi dan tatogenesis. Dan juga kloning tidak
disalahgunakan
untuk
kepentingan
pribadi
yang
dari
pengembangannya untuk tujuan ekonomi, militerisme dan tindakantindakan kriminal.

Pandangan Agama
Dilihat dari tujuan kloning reproduktif yaitu penciptaan manusia baru
maka kloning manusia dapat dikatakan tidak etis karena tentu saja hal
ini melampaui kekuasaan Tuhan. Dalam Kitab Suci dikatakan, seluruh
sel tubuh berasal dari pati tanah. Selain itu, agama melihat reproduksi
dari hubungan seksual yang dipandang sebagai suatu proses
kehidupan yang sakral sebagai dimaksudkan oleh Tuhan, dan tidak
berhak dikacaukan oleh manusia. Hal ini menyimpang dari rencana
Tuhan.

Pandangan Hukum
Sampai saat ini, belum ada hukum yang menangani kloning manusia
terutama di Indonesia sendiri. Yang jelas untuk kloning reproduktif
sejauh ini 12 negara telah menentangnya. Presiden George Bush
menjelaskan bahwa kloning merupakan penyimpangan, karena hal ini
tidak menghormati kehidupan manusia dan harus dicegah.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa kloning pada manusia dapat
dikatakan tidak etis.

Pandangan Sosial
Masyarakat manusia intinya adalah proses interaksi sosial yaitu
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan suatu kelompok dengan
kelompok lainnya. Interaksi sosial yang dilakukan secara berulangulang serta bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, biasanya
menghasilkan hubungan-hubungan sosial. Bila hubungan sosial
tersebut dilakukan secara sistematis dan tertib maka hubungan sosial

tadi akan menjadi sistem sosial. Dengan demikian, sistim social
merupakan suatu wadah dan proses dari pola-pola interaksi sehingga
sistim ini mempunyai unsur-unsur pokok yaitu kepercayaan, perasaan,
tujuan, kaidah, kedudukan dan peranan yang mencakup posisi dan
hak serta kewajiban seseorang dan penerapannya dalam interaksi
sosial, kekuasaan, sanksi dan fasilitas. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kloning pada manusia pada saat ini dapat dikatakan
tidak etis tapi tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti
dapat dikatakan etis karena adanya situasi dan kondisi tertentu.

Pandangan Medis

1. Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu
pengetahuan yang membenarkan riset medis. Selain itu, riset
klinis hendaknya didasarkan atas percobaan laboratoris dan
eksperimen dengan binatang atau fakta – fakta ilmiah yang
sudah pasti.

2. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah, oleh ahli yang
berkompeten dan dibawah pengawasan tenaga medis yang
ahli dibidangnya.

3. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu
taksiran yang cermat terhadap bahaya–bahaya yang mungkin
terjadi didalamnya dan dibandingkan dengan manfaat yang
diperkirakan dapat diperoleh oleh orang yang menjadi objek
riset atau orang lain.

4. Dokter

seharusnya memberikan perhatian khusus dalam
menjalankan riset klinis yang mungkin merubah kepribadian
orang yang menjadi objek itu akibat obat-obatan atau
prosedur percobaan.

Jika prosedur diatas menjadi pertimbangan dilakukannya kloning,
maka kloning pada manusia dapat dibenarkan

Pandangan Pribadi
Menurut pandangan kami, kloning manusia dikatakan etis apabila
kloning ini digunakn untuk tujuan klinis dan tidak dipersalah gunakan,
dalam hal membantu kelangsungan hidup garis keturunan dari
pasangan – pasangan kurang subur untuk bisa memiliki anak. Karena
anak yang dihasilkan akan memiliki sumber genetik dari orang tuanya
sendiri dan dapat dikandung dalam rahim ibunya sendiri sehingga
tetap terjadi ikatan emosi antara janin dan orang tuanya, dan juga
akan tetap terawat/ terpelihara dengan penuh kasih sayang.
Jadi menurut pandangan kami dengan adanya kloning manusia ini
kami anggap bahwa hal ini etis. Tapi dengan satu syarat bahwa
kloning ini harus dilakukan demi kemanusiaan dan bukan untuk tujuan

lainya. Anak dari hasil kloning yang memiliki genetik yang sama
dengan induknya, dikandung oleh ibunya sendiri dan memiliki ikatan
emosional dengan ibunya, dan mendapatkan kasih sayang yang utuh
dari orang tuanya tentu merupakan hal yang lebih etis bagi keluarga
tersebut, daripada tidak mendapat keturunan atau bahkan dengan
sangat terpaksa harus mengadopsi anak yang tidak mewarisi genetik
dari orang tuanya yang kemungkinan akan mendapatkan kasih
sayang yang buruk dari orang tua angkatnya karena dianggap bukan
darah dagingnya sendiri yang keberadaannya hanyalah sebagai
pelengkap status dalam keluarga. Teknologi kloning ini tentu saja akan
sangat berarti bagi pasangan – pasangan yang memilki masalah
tersebut dan kami menyimpulkannya sebagai suatu tindakan yang
etis.