Metode Secant Analisis Numerik. docx

Gambar 5.7 Penjeasan grafik mengenai metode secant. Teknik ini serupa dengan teknik NewtonRhapson (Gambar 5.5) dalam arti bahwa suatu taksiran akan diramalkan oleh ekstrapolasi sebuah
garis singgung dari fungsi terhadap sumbu x, tetapi metode secant lebih menggunakan diferensi
daripada turunan untuk memakai kemiringan (slope).
Persamaan (5.7) adalah formula untuk metode secant. Perhatikan bahwa pendekatan itu
memerlukan dua taksiran awal x. tetapi karena f(x) tidak membutuhkan perubahan tanda diantara
taksiran, metode tidak digolongkan sebagai metode akolade.
CONTOH 5.6
Metode Secant
Pernyataan Masalah : Gunakan metode secant untuk menaksir akar f ( x )=e− x −x . Mulailah
dengan taksiran awal x−1=0 dan x 0=1,0 .
Solusi : ingat bahwa akar sesungguhnya adalah 0,56714329…
Iterasi pertama:
x−1=0

f (x−1 )=1,00000

x 0=1,0

f ( x 0 ) =−0,63212

x 1=1−


−0,63212 ( 0−1 )
=0,61270,|∈t|=8,0 %
1−(−0,63212 )

Iterasi Kedua:
x 0=1,0
x 1=0,61270

x 2=0,61270−

f ( x 0 ) =−0,63212
f ( x 1 )=−0,07081

−0,07081 ( 1−0,61270 )
=0,56384 ,|∈t|=0,58 %
−0,63212−(−0,07081 )

Iterasi Ketiga :
x 1=0,61270


f ( x 1 )=−0,07081

x 2=0,56384

f ( x 2 )=0,00518

−0,00518 ( 0,61270−0,56384 )
=0,56717 ,|∈t|=0,004 8 %
−0,07081−(−0,00518)
5.3.1 Perbedaan Antara Metode Secant dan Posisi Salah(palsu)
x 2=0,56384−

Perhatikan kesamaan antara metode secant dan posisi salah. Misalnya persamaan(5.7) dan (4.4)
adalah identic berdasarkan suku demi suku. Keduanya menggunakan dua taksiran awal untuk
menghitug suatu aproksimasi dari suatu kemiringan (slope) fungsi yang digunak untuk
berproyeksi terhadap sumbu x untuk suatu taksiran baru dari akar. Tetapi suatu perbedaan ritis
antar metode-metode yang berhubungan dengan bagaimana harga awal diganti oleh taksiran
baru. Ingat dalam metode posisi salah, taksiran terakhir dari akar menggantikan harga asli
manapun yang mengandung suatu harga fungsi dengan rtnda yang sama seperti f (xr ) .

Akibatnya dua taksiran senantiasa mengurung akar. Karenanya untuk semua maksud praktis,
metode selalu konvergen karena akar dijaga didalam akolade. Sebaliknya metode secant
mengganti harga-harga dalam deretan yang ketat, dengan harga baru x i+1 dengan x i , dan
x i menggantikan x i−1 . Sebagai hasilnya, dua harga terkadang dapat terletak pada ruas akar
yang sama. Untuk kasus tertentu, ini akan membawa kearah divergensi.
CONTOH 5.7
Perbandingan Konvergensi dari Teknik Secant dan Posisi Salah.
Pernyataan Masalah: Gunakan Metode posisi salah dan metode secant untuk menaksir akar
f ( x )=ln x . Mulailah komputansi dengan harag x 1=xi −1 =0,5 dan x μ=x i=5,0 .
Gambar 5.8
Perbandingan metode posisi salah dan metode secant. Iterasi pertama (a) dan (b) untuk kedua
teknik adalah identic. Tetapi iterasi kedua (c) dan (d), titik yang dipakai berbeda. Sebagaimana
akibatnya, metode secant dapat divergen, seperti yang ditunjukan dalam (d).
Solusi : untuk metode posisi salah, penggunaan persamaan (4.4) dan kriteria akolade untuk
mengganti hasil-hasil taksiran dalam:
x1

xr
Iterasi
1

0,5
5,0
1,8546
2
0,5
1,8546
1,2163
3
0,5
1,2163
1,0585
Seperti dapat dilihat (Gambar 5.8a dan c), taksiran konvergen pada akar sebenarnya=1.

Untuk metode secant, penggunaan persamaan (5.7) dan kriteria berurutan untuk mengganti hasilhasil taksiran dalam:
x i−1
xi
Iterasi
1
0,5
5,0

2
5,0
1,8546
Sebagaimana dalam gambar 5.8 d, pendekatan tersebut adlah divergen.

x i+1
1,8546
-0,10438

Walaupun metode secant boleh divergen, sewaktu konvergen membuat laju yang lebih cepat
daripada yang dilakukan metode posisi salah. Misalnya gambar 5.9 yang berdasarkan contoh 4.3,
4,6, 5,3, dan 5.6 menunjukan kelebihan metode secant. Kelemahan metode posisi salah
disebabkan kenyataan bahwa satu ujung selalu tetap agar menjaga pengukuran akar. Perilaku ini,
yang merupakan suat keuntungan yang mencegah divergen, adalah suatu kelemahan berkenaan
dengan laju konvergensi yang membuat taksiran diferensi menjadi sebuah taksiran aproksimasi
turunan yang kurang akurat.
5.3.2 Program Komputer untuk Metode Secant
Metode terbuka lainnya, suatu program computer untuk metode secant secara mudah diperoleh
dengan menggunakan baris 110 sedemikian sehingga dua tebakan awal adalah masukan dan
dnegan memasukkan persamaan (5.7) untuk baris 130 dalam gambar 5.4. disamping itu, pilihan

yang disarankan dalam pasal 5.2.3 untuk metode Newton Rhapson dapat juga diterapkan guna
keuntungan yang baik untuk program secant.
Gambar 5.9
Perbandingan kesalahan relative persen sebenarnya
f ( x )=e− x −x .

∈t buat metode untuk mencari akar

5.4 AKAR GANDA
Sebuah akar ganda behubungan dengan suatu titik dimana sebuah fungsi menyinggung sumbu x.
misalnya suatu akar dobel(bersekutu) dihasilkan dari:
f ( x )=(x−3)( x−1)(x −1)

(5.8)

Atau dengan pengalian suku-suku:
3
2
(5.9)
f ( x )=x −5 x + 7 x+3

persamaan tersebut mempunyai sebuah akar dobel, karena satu harga x membuat kedua suku
dalam Persamaan (5.8) sama dengan nol. Secara grfaik, ini sesuai dengan kurva yang menyentuk
sumbu x secara tangesnsial pada akar dobel. Periksa gambar 5.10 a pada x=1 . Perhatikan
bahwa fungsi menyentuh sumbu, tetapi tidak memotongnya pada akar.

Gambar 5.10 Contoh akar ganda yang menyinggung sumbu x. perhatikan bahwa fungsi tidak
memotong sumbu pada kedua sisi akar ganda genap(a) dan (c), sedangkan ia memotong sumbu
untuk kasus ganjil(b).
Sebuah akar tripel sesuai dnegan aksusu dimana suatu harga x membuat tiga suku dalam suatu
persamaan menjadi nol, seperti dalam:
f ( x )=(x−3)( x−1)(x −1)

Atau dengan mengalikan suku-suku:
f ( x )=x 4 −6 x3 +12 x 2−10 x+3 Perhatikan , penjelasan grafis (Gambar 5.10b) menunjukan
bahwa fungsi menyinggung sumbu pada akarnya, tetapi untuk hal ini sumbu dipotong.
Umumnya akar-akar ganda ganjil memotong sumbu, sedangkan yang genap tidak. Misalnya akar
kauadrapel pada gambar 5.10c tidak memotong sumbu.
Akar-akar ganda memperlihatkan sejumlah kesukaran pada kebanyakan metode numeric yang
dijelaskan dalam bagian II :
1. Kenyataan bahwa fungsi tidak berubah tanda pada akar ganda genap menghalangi

kegunaaan metode akolade yang dapat dipercaya dan telah dibicarakan dalam bab 4. Jadi
dari metode yang dicakup dalam buku ini, anda dibatasi pada metode terbuka yang boleh
jadi divergen.
2. Masalah lain yang mungkin sehubungan dengan kenyataan ialah tidak hanya f(x) tetapi
juga f’(x) menuju nol pada akar. Masalahnya pada metode Newton-Rhapson dan metode
secant, dimana keduanya mengandung turunan (atau taksiran) dalam penyebut masingmasing formula. Ini dapat menghasilkan pembagian dengan nol jika solusi konvergen
sangat mendekati akar. Suatu cara yang mudah untuk menanggulangi masalah ini
didasarkan pada kenyataan bahwa, dapat ditunjukkan secara teoretis (Ralston dan
Rabinowits, 1978) f(x) akan senantiasa mencapai nol sebeblum f’(x). karenya kalau
pemeriksaan nol untuk f(x) diikutsertakan kedalam program computer, komputasi dapat
terhenti sebelum f’(x) mencapai nol.
3. Dapat ditunjukanbahwa metode Newton-Rhapson dan metode secant secara linear,
daripada secara kuadratik, konvergen untuk akar-akar ganda(Raltson dan Ranibowitz,
1978). Modifikasi telah diusulkan untuk mengatasi masalah ini. Raltson dan Ranibowitz
(1978) menunjukkan bahwa sedikit perubahan dalam formulasi mengembalikan kedalam
konvergensi kuadratik, seperti dalam:
x
x
f ' (¿¿ i)
(¿¿ i)

f ¿
x i+1=x i−m ¿
(5.10)
Dimana m adalah multiplisitas akar (yakni m=2 untuk akar dobel, m=3 untuk akar tripel,
dan seterusnya). Tentu saja ini bisa merupakan alternative yang tidak memuaskan karena
tergantung pada pengetahuan sebelumnya dari multiplisitas akar.
Alternatif lain yang disarankan juga oleh Raltson dan Ranibowitz(1978) adalah dengan
mendefinisikan sebuah fungsi baru u ( x ) , yakni perbandingan

u ( x) =

f (x )
f '( x )
(5.11)

Dapat dilihat bahwa fungsi ini mempunyai akar-akar, semuanya pada lokasi yang sama
seperti fungsi orisinil. Karenanya Persamaan (5.10) dapat dimasukkan kedalam
persamaan (5.6) agar mengembangkan suatu bentuk alternative dari metode NewtonRhapson;
'
'

f ( x ) f ( x ) f ( x ) f (x)} over {{left [f'(x) right ]} ^ {2}
u ' ( x )=¿
(5.12)
Persmaan (5.10) dan (5.12) dapat dimasukan ke dalam persamaan (5.11) dan hasilnya
disederhanakan menjadi :
x
x
x
' (¿¿ i)
f¿
¿
x
(¿¿ i) f {(x} rsub {i} )
¿
¿
(¿¿ i)
(¿¿i) f '
¿
f¿
x i +1=x i−¿

(5.13)
CONTOH 5.8
Metode Newton-Rhapson yang dimodifikasi untuk Akar-akar Ganda
Pernyataan masalah : gunakan kedua metode Newton-Rhapson yang standar dan telah
dimodifikasikan untuk mengevaluasikan akar ganda dari Persamaan (5.9) adalah
f ' ( x )=3 x 2−10 x+ 7 , karenanya metode Newton-Rhapson standar untuk masalah ini
adalah [Persamaan (5.6)]:
3

x i+1=x i−

2

xi −5 x i +7 x i−3
2

3 x i −10 x i +7

Yang dapat diselesaikan secara iterasi untuk:
i
0
1
2
3

xi
0
0,428571429
0,685714286
0,823865400

|∈t|
100
57
31
17

%

4
0,913328983
8,7
5
0,955783293
4,4
6
0,977655101
2,2
Seperti yang diharapkan, metode ini konvergen secara linear kearah harga sebenarnya,
yaitu 1,0.
Untuk metode yang dimodifikasikan, turunan kedua adalah f (x)=6x-1 , dan hubungan
iterasinya adalah[Persamaan(5.13)] :
xi
i
|∈t| %
0
0
100
1
0,105263158
11
2
1,003081664
0,31
3
1,000002382
0,00024
Jadi, formula yang dimodifikasi adalah konvergen secara kuadratik. Kita dapat juga
memakia kedua metode untuk mencari akar tunggal pada x=3 . Dengan menggunakan
tebakan awal x 0=4 , memberikan hasil berikut :

Modifikasi |∈t|
4(33%)
2,636363637(12%)
2,820224720(6,0%)
2,961728211(1,3%)
2,998478719(0,051%)
2,999997682
5
3,0000000006 ( 2 ×10−7 ) %
( 7,7 ×10−5 ) %
Jadi, kedua metode akan konvergen secara cepat dengan metode standar yang lebih
efisien.
i
0
1
2
3
4

Standar, |∈t|
4(33%)
3,4(13%)
3,1(3,3%)
3,008695652(0,29%)
3,000074641 ( 2,5 ×10−3 ) %

Contoh diatas menunjukkan kompromi yang tercakup dalam pemilihan untuk metode
Newton-Rhapson yang dimodifikasikan. Walaupun akar ganda lebih banyak disukai,
namun kurang efisien dan memerlukan lebih banyak usaha komputasi daripada metode
standar untuk akar-akar sederhana. Perlu dicatat bahwa suatu versi metode secant yang
dimodifikasi dan cocok untuk akar ganda dapat juga dikembangkan dengan memasukkan
persamaan(5.10) kedalam persamaan (5.7). Hasil formulanya adalah (Raltson dan
Ranibowitz, 1978):

x
x
x
u(¿ ¿ i−1−xi )−u (xi )
(¿ ¿i−1−x i)
(¿ ¿i )
¿
u¿
x i+1=x i−¿

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6