T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
dan pengembangan atau Research and Development (R
and D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk
tersebut
berupaya
(Sugiyono,
menghasilkan
pengembangan
2010:407).
produk
komponen
yaitu
standar
Peneliti
model
perpustakaan
sekolah berwujud penambahan koleksi, melengkapi
sarana dan prasarana, pemberian bintek bagi tenaga
teknis perpustakaan, pengajuan bantuan, pengelolaan
dan pengembangan berupa otomasi pelayanan yang
kemudian diuji dan divalidasi.
Penelitian
dimaksudkan
komponen
Research
dan
Development
ini
untuk meneliti model pengembangan
standar
perpustakaan
yang
nantinya
memudahkan tenaga perpustakaan dalam pengelolaan
layanan sirkulasi. Tujuan akhir dari penelitian ini
adalah
tersusunnya
model
baru
pengembangan
komponen standar perpustakaan. Sehingga kerangka
isi
dan
komponen
berdasarkan
kajian
model
konsep
pengembangan
dan
teori
disusun
pengelolaan
perpustakaan, kajian konsep model pengembangan
komponen standar perpustakaan dan kajian empiris
kondisi
aktual
otomasi
pengelolaan
perpustakaan
untuk efektifitas dan efesiensi kerja perpustakaan.
Otomasi perpustakaan yang terdiri dari kartu digital,
43
sistem buku pengunjung digital, dan sistem buku
peminjaman digital.
3.2. Prosedur pengembangan
Menurut Sugiyono (2010: 312-316) terdapat
sepuluh langkah penelitian dan pengembangan. Sesuai
dengan karakterisitik subjek penelitian dipilih enam
langkah pengembangan mencakup tahapan studi
pendahuluan
dan
studi
pengembangan.
Studi
pendahuluan,
kegiatannya
meliputi
studi
literatur/pengumpulan data yang diperoleh dari
lapangan, mendeskripsikan, dan menganalisis temuan
lapangan berkaitan dengan permasalahan yang akan
dipecahkan
yaitu
kondisi
aktual
pengelolaan
perpustakaan sekolah SMA 12 Semarang, studi tentang
enam
komponen
dasar
standar
pengelolaan
perpustakaan sekolah dilanjutkan kegiatan observasi
dan analisis kondisi awal perpustakaan sekolah SMA
12 Semarang. Kedua yaitu tahap pengembangan.
Kegiatannya
meliputi
disain
produk
dengan
merumuskan
model
pengembangan
memberikan
masukan pada setiap komponen pengelolaan standar
perpustakaan sekolah, melakukan validasi model
pengembangan pengelolaan perpustakaan sekolah
melalui judgment expert yaitu kegiatan FGD kemudian
merevisi rancangan model secara kolaboratif hasil dari
judgment
expert
selanjutnya
model
divalidasi.
Selanjutnya adalah uji coba produk di lapangan secara
terbatas. Alur penelitian dan pengembangan Research
and Development dalam penelitian ini dijelaskan
gambar berikut ini :
44
Gambar 3.1
Bagan Prosedur Penelitian R & D
(Sumber Sugiyono 2010:316)
1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN
Studi
Literatur
Studi tentang 6
komponen
perpustakaan
Deskripsi
dan analisis
temuan
2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN
Uji Coba
Produk
(Terbatas)
Validasi Produk
dan Revisi Disain
Masukan dari ahli
dan teman sejawat
Evaluasi dan
perbaikan
Uji Coba Produk
Lebih Luas
Disain Produk
merumuskan model
pengembangan
standar
perpustakaan
sekolah
Evaluasi dan
penyempurnaaa
Model Hipotetik
3. TAHAP EVALUASI
Model Final
Test Awal,
Implementasi Model
Test Akhir
45
Selanjutnya
menggunakan
dalam
enam
penelitian
langkah,
ini
hanya
dijelaskan
gambar
berikut ini.
Gambar 3.2
Bagan Prosedur Penelitian R & D
1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN
Studi
Literatur
Deskripsi
dan analisis
temuan
Studi tentang 6
komponen
perpustakaan
2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN
Uji Coba
Produk
Validasi Produk
dan Revisi
Disain
Masukan dari
ahli dan teman
sejawat
Berikut ini
Disain Produk
Merumuskan model
pengembangan
komponen standar
perpustakaan
sekolah
adalah penjelasan dari setiap tahap
pengembangan
1. Studi literatur
Studi literatur dapat digunakan sebagai bahan
untuk
perencanaan
produk
tertentu
yang
diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di
perpustakaan.
Literatur
yang
diperoleh
peneliti
berupa buku-buku, dokumen dan leaflet. Melalui
studi literatur dapat dikaji ruang lingkup suatu
produk,
keluasan
penggunaan,
kondisi-kondisi
pendukung agar produk dapat digunakan atau
46
diimpelementasikan
secara
optimal,
serta
keunggulan dan keterbatasannya.
2. Studi tentang enam komponen perpustakaan
Peneliti
mengumpulkan
komponen
standar
data
tentang
perpustakaan
enam
sekolah
berdasarkan pada UU Perpustakaan No. 43 Tahun
2007 tentang standar minimal perpustakaan sekolah
yaitu
koleksi,
sarana
dan
prasarana,
layanan,
tenaga perpustakaan, pendanaan, pengelolaan dan
pengembangan.
3. Diskripsi dan analisis temuan
Peneliti mendiskripsikan enam komponen standar
perpustakaan
dan
menganalisis
hasil
temuan,
sehingga akan ditemukan perubahan dari model
awal
perpustakaan
sekolah
menjadi
model
pengembangan komponen standar perpustakaan
sekolah.
4. Desain produk
Peneliti
merumuskan
model
pengembangan
komponen standar perpustakaan sekolah dengan
membuat rancangan untuk penambahan koleksi
buku fiksi hibah dari siswa, penambahan fasilitas
catridge printer iP 2770 hitam dan warna, pengadaan
kartu digital, memberikan bintek tenaga teknis
perpustakaan,
pengajuan
bantuan
kepada
perpustakaan daerah Jawa Tengah, pengadaaan
lomba
menulis
resensi
buku,
pemberian
label
barcode pada koleksi serial dan inventarisasi koleksi
digital.
5. Validasi Produk
47
Untuk memberikan evaluasi model pengembangan
komponen
standar
perpustakaan
sekolah,
dihadirkan ahli untuk menilai produk baru yang
dirancang. Tujuan ahli menilai produk baru untuk
mengetahui kelemahan dan keunggulannya.
6. Uji Coba Terbatas
Uji coba produk yang dapat mewakili pengembangan
enam komponen standar perpustakaan sekolah
adalah penambahan koleksi fiksi hibah dari siswa
satu kelas dibuat secara berkelompok, sarana dan
prasarana dengan penambahan fasilitas catridge
warna dan hitam printer iP 2770, layanan dengan
pengadaan kartu digital perpustakaan diujicobakan
pada satu kelas dengan siswa berjumlah 36 orang,
tenaga perpustakaan dengan pengiriman tenaga
teknis
perpustakaan
mengikuti
bintek/diklat,
pendanaan dengan pengajuan bantuan buku ke
Perpusda Jateng, pengelolaan dan pengembangan
dengan pemberian barcode pada koleksi serial,
mengikuti lomba resensi buku dan otomasi layanan
digital.
3.3. Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah adalah: Kepala
Sekolah, Kepala Perpustakaan, pustakawan, guru, dan
siswa SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran
2013/2014 yang berjumlah 36 siswa. Subjek dipilih
dengan
asumsi
sering
memanfaatkan
fasilitas
perpustakaan sekolah.
Sugiyono (2009: 117) mengemukakan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
48
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kelas
kelas X sebanyak 36 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
purposive sampling adalah teknik pengumpulan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Dalam teknik ini
mengambil beberapa sampel sesuai tujuan penelitian,
sampel yang diambil adalah siswa-siswa yang sering
megunjungi perpustakaan sekolah minimal 3 kali
dalam satu minggu.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan:
3.4.1 Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan
sedang
pengamatan
berlangsung
terhadap
(Sukmadinata,
kegiatan
yang
2007:
220).
Kebutuhan terhadap model pengembangan komponen
standar perpustakaan sekolah di SMA N 12 Semarang
diperoleh peneliti melalui kegiatan pengumpulkan data
tentang enam komponen standar perpustakaan sekolah
berdasarkan pada UU Perpustakaan Nomor 24/2007
tentang standar layanan minimal perpustakaan sekolah
yaitu koleksi, sarana dan prasarana, layanan, tenaga
perpustakaan,
pendanaan,
dan
pengelolaan
dan
pengembangan.
49
Dilakukan observasi terhadap keenam komponen
standar
perpustakaan
kondisi
dari
sekolah
masing-masing
untuk
mengetahui
komponen.
Kemudian
setiap komponen akan dianalisis dan diberikan skor
dengan rentang nilai 1 sampai 4. Hasil observasi
dijadikan rujukan untuk penilaian SWOT. Dari hasil
analisis SWOT dapat diketahui kelemahan komponen
perpustakaan sekolah yaitu layanan perpustakaan
belum
menerapkan
teknologi
infromasi.
Diketahui
bahwa dari keenam komponen standar perpustakaan
sekolah tersebut ternyata bahwa komponen layanan
memperoleh skor yang paling rendah bila dibandingkan
dengan
komponen
yang
lain.
Kondisi
tersebut
dikarenakan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah
masih
menggunakan
sistem
konvensional
kegiatan sirkulasi peminjaman dan
untuk
pengembalian
buku.
3.4.2 Focus Group Discussion (FGD)
Diskusi kelompok terfokus atau dikenal dengan
isitilah Focus Group Discussion (FGD). FGD digunakan
untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna
inter-subjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh
peneliti karena dihalangi oleh dorongan subjektivitas
peneliti. Dalam konteks penelitian ini FGD digunakan
untuk
membandingkan
informasi
dari
beberapa
informan, misalnya membandingkan informasi antar
guru, pustawakan dan kepala sekolah.
3.5. Keabsahan Data
Keabsahan temuan ini, peneliti melakukan teknik
triangulasi. Pemeriksaan yang dilakukan penulis yaitu
50
triangulasi metode dan sumber. Triangulasi metode
dengan cara membandingkan data hasil
SWOT
dengan
hasil
FGD.
Trianggulasi
observasi
sumber
dilakukan dengan cara membandingkan data atau
informasi dari sumber pertama dengan sumber kedua
untuk mendapatkan keakuratan dan kejelasan data
atau informasi.
3.6. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh setelah penelitian berupa
skor mutu layanan perpustakaan sekolah, matrikulasi
hasil observasi SWOT dan simpulan aktifitas FGD yang
dianalisis untuk memperoleh jawaban dari masalah
yang
dirumuskan
pengembangan
pada
komponen
penelitian
standar
ini.
Untuk
perpustakaan
sekolah di SMA 12 Semarang digunakan analisis
deskriptif.
3.7
Perencanaan Desain Produk
Penulis
pengembangan
menyusun
komponen
rancangan
standar
model
perpustakaan
sekolah di SMA Negeri 12 Semarang mencakup enam
komponen
yaitu:
1)
Koleksi
buku
perpustakaan
sekolah.; 2) Sarana dan Prasarana; 3) Layanan; 4)
Tenaga Perpustakaan; 5) Pendanaan dan 6) Pengelolaan
dan pengembangan.
51
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
dan pengembangan atau Research and Development (R
and D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk
tersebut
berupaya
(Sugiyono,
menghasilkan
pengembangan
2010:407).
produk
komponen
yaitu
standar
Peneliti
model
perpustakaan
sekolah berwujud penambahan koleksi, melengkapi
sarana dan prasarana, pemberian bintek bagi tenaga
teknis perpustakaan, pengajuan bantuan, pengelolaan
dan pengembangan berupa otomasi pelayanan yang
kemudian diuji dan divalidasi.
Penelitian
dimaksudkan
komponen
Research
dan
Development
ini
untuk meneliti model pengembangan
standar
perpustakaan
yang
nantinya
memudahkan tenaga perpustakaan dalam pengelolaan
layanan sirkulasi. Tujuan akhir dari penelitian ini
adalah
tersusunnya
model
baru
pengembangan
komponen standar perpustakaan. Sehingga kerangka
isi
dan
komponen
berdasarkan
kajian
model
konsep
pengembangan
dan
teori
disusun
pengelolaan
perpustakaan, kajian konsep model pengembangan
komponen standar perpustakaan dan kajian empiris
kondisi
aktual
otomasi
pengelolaan
perpustakaan
untuk efektifitas dan efesiensi kerja perpustakaan.
Otomasi perpustakaan yang terdiri dari kartu digital,
43
sistem buku pengunjung digital, dan sistem buku
peminjaman digital.
3.2. Prosedur pengembangan
Menurut Sugiyono (2010: 312-316) terdapat
sepuluh langkah penelitian dan pengembangan. Sesuai
dengan karakterisitik subjek penelitian dipilih enam
langkah pengembangan mencakup tahapan studi
pendahuluan
dan
studi
pengembangan.
Studi
pendahuluan,
kegiatannya
meliputi
studi
literatur/pengumpulan data yang diperoleh dari
lapangan, mendeskripsikan, dan menganalisis temuan
lapangan berkaitan dengan permasalahan yang akan
dipecahkan
yaitu
kondisi
aktual
pengelolaan
perpustakaan sekolah SMA 12 Semarang, studi tentang
enam
komponen
dasar
standar
pengelolaan
perpustakaan sekolah dilanjutkan kegiatan observasi
dan analisis kondisi awal perpustakaan sekolah SMA
12 Semarang. Kedua yaitu tahap pengembangan.
Kegiatannya
meliputi
disain
produk
dengan
merumuskan
model
pengembangan
memberikan
masukan pada setiap komponen pengelolaan standar
perpustakaan sekolah, melakukan validasi model
pengembangan pengelolaan perpustakaan sekolah
melalui judgment expert yaitu kegiatan FGD kemudian
merevisi rancangan model secara kolaboratif hasil dari
judgment
expert
selanjutnya
model
divalidasi.
Selanjutnya adalah uji coba produk di lapangan secara
terbatas. Alur penelitian dan pengembangan Research
and Development dalam penelitian ini dijelaskan
gambar berikut ini :
44
Gambar 3.1
Bagan Prosedur Penelitian R & D
(Sumber Sugiyono 2010:316)
1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN
Studi
Literatur
Studi tentang 6
komponen
perpustakaan
Deskripsi
dan analisis
temuan
2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN
Uji Coba
Produk
(Terbatas)
Validasi Produk
dan Revisi Disain
Masukan dari ahli
dan teman sejawat
Evaluasi dan
perbaikan
Uji Coba Produk
Lebih Luas
Disain Produk
merumuskan model
pengembangan
standar
perpustakaan
sekolah
Evaluasi dan
penyempurnaaa
Model Hipotetik
3. TAHAP EVALUASI
Model Final
Test Awal,
Implementasi Model
Test Akhir
45
Selanjutnya
menggunakan
dalam
enam
penelitian
langkah,
ini
hanya
dijelaskan
gambar
berikut ini.
Gambar 3.2
Bagan Prosedur Penelitian R & D
1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN
Studi
Literatur
Deskripsi
dan analisis
temuan
Studi tentang 6
komponen
perpustakaan
2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN
Uji Coba
Produk
Validasi Produk
dan Revisi
Disain
Masukan dari
ahli dan teman
sejawat
Berikut ini
Disain Produk
Merumuskan model
pengembangan
komponen standar
perpustakaan
sekolah
adalah penjelasan dari setiap tahap
pengembangan
1. Studi literatur
Studi literatur dapat digunakan sebagai bahan
untuk
perencanaan
produk
tertentu
yang
diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di
perpustakaan.
Literatur
yang
diperoleh
peneliti
berupa buku-buku, dokumen dan leaflet. Melalui
studi literatur dapat dikaji ruang lingkup suatu
produk,
keluasan
penggunaan,
kondisi-kondisi
pendukung agar produk dapat digunakan atau
46
diimpelementasikan
secara
optimal,
serta
keunggulan dan keterbatasannya.
2. Studi tentang enam komponen perpustakaan
Peneliti
mengumpulkan
komponen
standar
data
tentang
perpustakaan
enam
sekolah
berdasarkan pada UU Perpustakaan No. 43 Tahun
2007 tentang standar minimal perpustakaan sekolah
yaitu
koleksi,
sarana
dan
prasarana,
layanan,
tenaga perpustakaan, pendanaan, pengelolaan dan
pengembangan.
3. Diskripsi dan analisis temuan
Peneliti mendiskripsikan enam komponen standar
perpustakaan
dan
menganalisis
hasil
temuan,
sehingga akan ditemukan perubahan dari model
awal
perpustakaan
sekolah
menjadi
model
pengembangan komponen standar perpustakaan
sekolah.
4. Desain produk
Peneliti
merumuskan
model
pengembangan
komponen standar perpustakaan sekolah dengan
membuat rancangan untuk penambahan koleksi
buku fiksi hibah dari siswa, penambahan fasilitas
catridge printer iP 2770 hitam dan warna, pengadaan
kartu digital, memberikan bintek tenaga teknis
perpustakaan,
pengajuan
bantuan
kepada
perpustakaan daerah Jawa Tengah, pengadaaan
lomba
menulis
resensi
buku,
pemberian
label
barcode pada koleksi serial dan inventarisasi koleksi
digital.
5. Validasi Produk
47
Untuk memberikan evaluasi model pengembangan
komponen
standar
perpustakaan
sekolah,
dihadirkan ahli untuk menilai produk baru yang
dirancang. Tujuan ahli menilai produk baru untuk
mengetahui kelemahan dan keunggulannya.
6. Uji Coba Terbatas
Uji coba produk yang dapat mewakili pengembangan
enam komponen standar perpustakaan sekolah
adalah penambahan koleksi fiksi hibah dari siswa
satu kelas dibuat secara berkelompok, sarana dan
prasarana dengan penambahan fasilitas catridge
warna dan hitam printer iP 2770, layanan dengan
pengadaan kartu digital perpustakaan diujicobakan
pada satu kelas dengan siswa berjumlah 36 orang,
tenaga perpustakaan dengan pengiriman tenaga
teknis
perpustakaan
mengikuti
bintek/diklat,
pendanaan dengan pengajuan bantuan buku ke
Perpusda Jateng, pengelolaan dan pengembangan
dengan pemberian barcode pada koleksi serial,
mengikuti lomba resensi buku dan otomasi layanan
digital.
3.3. Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah adalah: Kepala
Sekolah, Kepala Perpustakaan, pustakawan, guru, dan
siswa SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran
2013/2014 yang berjumlah 36 siswa. Subjek dipilih
dengan
asumsi
sering
memanfaatkan
fasilitas
perpustakaan sekolah.
Sugiyono (2009: 117) mengemukakan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
48
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kelas
kelas X sebanyak 36 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
purposive sampling adalah teknik pengumpulan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Dalam teknik ini
mengambil beberapa sampel sesuai tujuan penelitian,
sampel yang diambil adalah siswa-siswa yang sering
megunjungi perpustakaan sekolah minimal 3 kali
dalam satu minggu.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan:
3.4.1 Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan
sedang
pengamatan
berlangsung
terhadap
(Sukmadinata,
kegiatan
yang
2007:
220).
Kebutuhan terhadap model pengembangan komponen
standar perpustakaan sekolah di SMA N 12 Semarang
diperoleh peneliti melalui kegiatan pengumpulkan data
tentang enam komponen standar perpustakaan sekolah
berdasarkan pada UU Perpustakaan Nomor 24/2007
tentang standar layanan minimal perpustakaan sekolah
yaitu koleksi, sarana dan prasarana, layanan, tenaga
perpustakaan,
pendanaan,
dan
pengelolaan
dan
pengembangan.
49
Dilakukan observasi terhadap keenam komponen
standar
perpustakaan
kondisi
dari
sekolah
masing-masing
untuk
mengetahui
komponen.
Kemudian
setiap komponen akan dianalisis dan diberikan skor
dengan rentang nilai 1 sampai 4. Hasil observasi
dijadikan rujukan untuk penilaian SWOT. Dari hasil
analisis SWOT dapat diketahui kelemahan komponen
perpustakaan sekolah yaitu layanan perpustakaan
belum
menerapkan
teknologi
infromasi.
Diketahui
bahwa dari keenam komponen standar perpustakaan
sekolah tersebut ternyata bahwa komponen layanan
memperoleh skor yang paling rendah bila dibandingkan
dengan
komponen
yang
lain.
Kondisi
tersebut
dikarenakan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah
masih
menggunakan
sistem
konvensional
kegiatan sirkulasi peminjaman dan
untuk
pengembalian
buku.
3.4.2 Focus Group Discussion (FGD)
Diskusi kelompok terfokus atau dikenal dengan
isitilah Focus Group Discussion (FGD). FGD digunakan
untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna
inter-subjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh
peneliti karena dihalangi oleh dorongan subjektivitas
peneliti. Dalam konteks penelitian ini FGD digunakan
untuk
membandingkan
informasi
dari
beberapa
informan, misalnya membandingkan informasi antar
guru, pustawakan dan kepala sekolah.
3.5. Keabsahan Data
Keabsahan temuan ini, peneliti melakukan teknik
triangulasi. Pemeriksaan yang dilakukan penulis yaitu
50
triangulasi metode dan sumber. Triangulasi metode
dengan cara membandingkan data hasil
SWOT
dengan
hasil
FGD.
Trianggulasi
observasi
sumber
dilakukan dengan cara membandingkan data atau
informasi dari sumber pertama dengan sumber kedua
untuk mendapatkan keakuratan dan kejelasan data
atau informasi.
3.6. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh setelah penelitian berupa
skor mutu layanan perpustakaan sekolah, matrikulasi
hasil observasi SWOT dan simpulan aktifitas FGD yang
dianalisis untuk memperoleh jawaban dari masalah
yang
dirumuskan
pengembangan
pada
komponen
penelitian
standar
ini.
Untuk
perpustakaan
sekolah di SMA 12 Semarang digunakan analisis
deskriptif.
3.7
Perencanaan Desain Produk
Penulis
pengembangan
menyusun
komponen
rancangan
standar
model
perpustakaan
sekolah di SMA Negeri 12 Semarang mencakup enam
komponen
yaitu:
1)
Koleksi
buku
perpustakaan
sekolah.; 2) Sarana dan Prasarana; 3) Layanan; 4)
Tenaga Perpustakaan; 5) Pendanaan dan 6) Pengelolaan
dan pengembangan.
51