SINTESIS ANTIGEN AFLATOKSIN M1 -OVA ALBUMIN (Ova) SEBAGAI PEREAKSI AGAR GEL PRECIPITATION TEST (AGPT) Angriani Fusvita

Fusvita, A., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal : 162-167, April, 2015

162

SINTESIS ANTIGEN AFLATOKSIN M1-OVA ALBUMIN (Ova) SEBAGAI
PEREAKSI AGAR GEL PRECIPITATION TEST (AGPT)

Angriani Fusvita
Akademi Analis Kesehatan Kendari
Email : angrianif@yahoo.com

ABSTRACT
Synthesis aflatoksin M1 -Ova albumin (Ova) antigen used as Agar Gel Precipitation Test
(AGPT) reagent. The AFM1-Ova antigen was synthesized by reacting AFM1 standard and
Ova albumin using carboxymethoxylamine hemihydrochloride (CMO) as intermediate
reactions. The component of Reagent were AFM1-Ova antigen and antibody G (Ig G/serum)
used for AGPT. The result of AFM1-Ova Antigen synthesis were 3,45 mg/ml. AGPT result
showed bond precipitation reaction beetween specific antibody with AFM1-Ova antigen.
Therefore synthesis of AFM1-Ova antigen can be used to serology reagent test as AGPT.
Keywords : Aflatoxin, Ova albumin, Aspergillus flavus, Antigen


163

Sintesis Antigen Aflatoksin M1-Ova Albumin (Ova) Sebagai Pereaksi
Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

test atau ouchterlony´s double difution

PENDAHULUAN
Aflatoksin

adalah

sekelompok

senyawa yang terdiri dari kumarin dan
cincin

furan

rangkap


dua,

yang

mikotoksinnya terjadi secara alamiah dan
diproduksi

oleh

Aspergillus,

banyak

diantaranya

adalah

dan Aspergillus nomius. A.flavus hanya
menghasilkan aflatoksin B, sedangkan

A.parasiticus dan A. nomius menghasilkan
B

dan

G

(Lunggani,

Aflatoksin M1 (AFM1) merupakan
hasil hidroksilasi metabolit aflatoksin B1
(AFB1). Ketika hewan ruminansia diberi
makan dengan pakan yang mengandung
AFB1, metabolit ini dapat diubah menjadi
Dengan

demikian,

sering


digunakan

untuk

menganalisis antigen dan antibodi. Prinsip
dari uji ini yaitu adanya ikatan antibodi
spesifik dengan antigen.
Antigen merupakan dua makna
yang berbeda yaitu sebagai imunogen jika
digunakan untuk memproduksi antibodi
dan sebagai antigen penangkap antibodi
dalam

teknik

immunoassai

(Maryam

2007).


AFM1

memiliki bobot

molekul

rendah (BM=328) atau disebut senyawa
hapten sehingga harus dikonjugasikan

2007;Tekinsen dan Tekinsen, 2005).

AFM1.

paling

spesies

Aspergillus flavus Aspergillus parasiticus


aflatoksin

yang

konsentrasi

dengan protein pembawa seperti Ova
albumin (Ova) untuk dapat menangkap
antibodi

dalam

uji

serologi.

Tujuan

penelitian ini adalah mensintesis antigen
AFM1- Ova sebagai pereaksi Agar Gel

Precipitation Test (AGPT).

AFM1 dalam susu dan hasil olahannya
tergantung pada tingkat paparan dan

METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat

jumlah AFB1 yang tertelan (Pei et al.,
2009).

AFB1

hepatokarsinogen

dikenal

paling

Bahan


sebagai

kuat

pada

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah standar AFM1 dari

mamalia (Virdis et al., 2008). Meskipun

Aspergillus

flavus


yang

dikonjugasi

toksisitas AFM1 kurang dari senyawa

dengan Ova albumin sebagai antigen dan

induknya AFB1, akan tetapi senyawa ini

antibodi G (Ig G) kelinci . Bahan kimia lain

dikenal juga bersifat hepatotoksik dan

yang

karsinogenik (Lee et al., 2009).

carboxymethoxylamine hemihydrochloride


digunakan

adalah

diperlukan

(CMO), larutan refluks (piridin, methanol

pengujian

dan air suling), asam asetat glasial,

serologi. Gholib (2005) menyatakan salah

kloroform, carbodiimide (EDC), Phospate

satu

Buffer


Sintesis
sebagai
uji

AFM1-Ova

pereaksi
serologi

dalam
adalah

dengan

Saline

(PBS)

N-

EDC

dan

menggunakan Agar Gel Precipitation Test

hydroxysuccinimide

(AGPT). Agar Gel Precipitation Test lebih

larutan NHS. Alat-alat yang digunakan

dikenal sebagai double immunodifution

dalam

Fusvita, A., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal : 162-167, April, 2015

penelitian

(NHS).

dan

ini

meliputi

164

Sintesis Antigen Aflatoksin M1-Ova Albumin (Ova) Sebagai Pereaksi
Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

khoromatografi

lapis

tipis

(TLC),

sinar UV pada panjang gelombang 365

Evaporator, kaca preparat, cawan petri,

nm. Hasil reaksi AFM1-CMO

Hot plate, pengaduk magnet (magnetic

dengan dikeruk silika gel dari TLC plate

stirrer, sentrifuge dan spektrofotometer.

dan dilarutkan ulang dengan kloroform,

diambil

Antigen yang disintesis dari AFM1-

kemudian disentrifuge selama 5 menit

Ova dan Antibodi G (Ig G) digunakan

untuk menghilangkan residu silika gel.

sebagai

AFM1-CMO dikering anginkan

pereaksi

untuk

Agar

Gel

Precipitation Test (AGPT). Pengujian ini
dilakukan

dengan

berdasarkan

teknik

presipitasi (pengendapan) antigen oleh

tahap sintesis dengan Ova.

b. Sintesis AFM1-Ova
AFM1-CMO

antibodi yang sesuai (spesifik).

disintesis

mengkonjugasikan

a. Persiapan aflatoksin M1- CMO

untuk

menambahkan

dengan

Ova
larutan

dan

carbodiimide

oleh

(EDC) dan N-hydroxysuccinimide (NHS).

Wang et al. (2011) yang telah dimodifikasi

EDC disiapkan (1,0 mg EDC dalam 0,01

dengan

ml DMF) dan larutan NHS (0.8 mg dari

Metode

yang

digunakan

mempersiapkan

memungkinkan

konjugasi

AFM1-CMO
pembawa

NHS

di

0.01

ml

DMF)

setelah

itu

protein atau enzim. Percobaan dimulai

ditambahkan ke aflatoksin M1-CMO (0,5

dengan

0,5

mg

menambahkan

aflatoksin

M1

mg aflatoksin M1-CMO dalam 0,13 ml

1,5

mg

DMF). Hasil reaksi disimpan di suhu 300C

carboxymethoxylamine hemihydrochloride

selama

(CMO), yang dilarutkan dalam 6 ml larutan

magnetik stirer secara terus menerus.

refluks (1,0 ml piridin,

4,0 ml methanol

Dari campuran tersebut berisi 150 µl. Ova

dan 1,0 ml air suling) dalam labu ukur.

(1.5 mg Ova dalam 1,0 ml 0,1 M NaHCO3,

Setelah

pH

itu

reaksi

campuran

direflux

2

8,3)

jam

dengan

yang

telah

disiapkan

dengan lembut selama 2,5 jam secara

ditambahkan

terus-menerus dengan magnetik stirer,

tersebut, dan disimpan pada suhu 30oC.

labu ukur dibungkus dalam aluminium foil

Setelah reaksi, campuran dalam botol di

dan disimpan pada suhu 30oC semalam.

dialisis

Menggunakan Evaporator untuk

fosfat

reaksi

bertetes-tetes

pengadukan

ke

botol

dengan larutan 0,01 M buffer
mengandung

0,15

NaCl

M

campuran sampai hasil akhir 1 ml, dari

[phosphate buffered saline (PBS) pH 7,5]

sisa

selama 72 jam dengan dua kali pertukaran

campuran 1 ml tersebut dan

aflatoksin M1 standar diamati dengan TLC

buffer.

plate.

dikumpulkan untuk di diamati dengan TLC

TLC

Plate

dilarutkan

dalam

Setelah
dan

dialisis,

kloroform : metanol (9: 1) ditambah 1,5%

plate

asam asetat glasial, dan diamati di bawah

Precipitation Test (AGPT)

Fusvita, A., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal : 162-167, April, 2015

dilanjutkan

campuran
Agar

Gel

165

Sintesis Antigen Aflatoksin M1-Ova Albumin (Ova) Sebagai Pereaksi
Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

c. Agar Gel Precipitation Test (AGPT)
Uji ini dilakukan untuk antigen
AFM1-Ova.

Agar

gel

dibuat

dengan

melarutkan agarose 0,4 % dan 1,2 g PEG
6000, 0,1 % Na azide dalam 25 ml PBS
pH 7,4 dan 25 ml air suling pH 7,4.
Larutan ini dipanaskan sampai larut dan
warna larutan menjadi bening. Kemudian
larutan dipipet sebanyak 3,75 ml, dicetak
pada gelas obyek dan ditunggu sampai
memadat. Kemudian dibuat sumur-sumur

cukup banyak untuk digunakan pada
imunisasi mencit (sebagai imunogen) dan
sebagai antigen penangkap untuk AGPT .
Tabel 1. Hasil pengukuran spektrofotometer
standar Ova dan antigen AFM1-Ova
Absorbansi
(280 nm)
0
0,109
0,239
0,384
0,598
1,05

Bahan yang dipakai
Blanko (PBS 0,01 M)
Ova (0,25 mg/ml)
Ova (0,5 mg/ml)
Ova (1 mg/ml)
Ova (2 mg/ml)
AFM1-Ova (mg/ml)

dengan puncher diameter 2-3 mm, satu
sumur di tengah dimasukkan 25 µl antigen
AFM1-Ova dan 6 sumur dimasukkan 25 µl
antibodi G (IgG/serum). Gelas obyek
diletakkan di atas kertas yang basah agar
terjaga kelembabannya. Reaksi dibaca
setelah 24 jam. Reaksi positif ditunjukkan
dengan adanya pita presipitasi di antara
sumur antigen dan serum.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sintesis AFM1 – Ova
Konjugat AFMl-CMO yang diamati
dengan kromatografi lapis tipis memiliki Rf
=

0,9.

Hasil

konjugasi

pengukuran

AFM1-Ova

Ova

pada

0,25, 0,5, 1,0 dan 2,0 ng/mL dan diukur
dengan menggunakan spektrofotometer.
pengukuran

antigen AFM1-Ova

menggunakan

larutan standar Ova dengan konsentrasi 0,

Hasil

Gambar 1 Kurva standar Ova dalam

absorbansi

dan

penghitungan Ova terpapar pada Gambar
1 dan Tabel 1. Dengan menggunakan
persamaan linier regresi y = ax + b dari
kurva larutan standar Ova, maka diperoleh
konsentrasi Ova dalam antigen AFMl-Ova

Agar Gel Precipitation Test (AGPT)
Pada
AFM1-Ova

percobaan
yang

ini,

antigen

diperoleh

dengan

mereaksikan

AFM1

dan

menghasilkan

senyawa

yang

Ova
dapat

bereaksi positif dengan antobodi yang
terlihat pada Gambar 2. Reaksi positif
tersebut ditandai dengan terbentuknya
garis presipitasi diantara satu sumur yang

sebesar 3,45 mg/mL (Tabel 1). Jumlah ini
Fusvita, A., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal : 162-167, April, 2015

166

Sintesis Antigen Aflatoksin M1-Ova Albumin (Ova) Sebagai Pereaksi
Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

berisi Antigen AFM1-Ova dan antibodi G

chromatography (HPLC) atau enzyme-

(Ig G/serum). Hal ini menunjukkan adanya

linked immunosorbent assay (ELISA).

homologi antara antigen dan antibodi yang
dicerminkan oleh adanya garis presipitasi.

UCAPAN TERIMAH KASIH

Angi et al., 2009 menyatakan pada uji
presipitasi, pengikatan antara antigen dan

Terima

kasih

kepada

antibodi memerlukan struktur yang cocok

Penelitian Veteriner bogor Jawa Barat dan

antara keduanya. Ketika suatu antibodi

kepada

yang berdifusi ke agar memiliki kecocokan

Kendari sebagai institusi asal Peneliti

atau homolog dengan antigen maka akan

yang

terlihat garis presipitasi.

sehingga penelitian dapat berjalan dengan

Akademi
telah

Analis

Balai

Besar

Kesehatan

memberikan

dukungan

baik.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar 2. 1Reaksi positif dari uji AGPT
(a) antigen AFM1-Ova (b)
antibodi G (IgG/serum) (p)
2
garis
presipitasi
Reaksi
negatif uji AGPT (a) antigen
AFM1-Ova (b) PBS

KESIMPULAN
1. Hasil

sintesis

AFM1-Ova

diperoleh

sebanyak 3,45 mg/ml
2. Hasil

AGPT

menunjukkan

adanya

reaksi pembentukan pita presipitasi
ikatan antibodi spesifik dengan antigen
AFM1-Ova.

SARAN
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
membandingkan pengujian yang bersifat

Angi, A.H., Wibawan, I.W.T., Murtini, S.
2009. Kemampuan netralisasi
antibodi
spesifik
Avian
Influenza H5 terhadap beberapa
virus H5N1 Isolat lapang. Forum
pascasarjana. 32 (1): 55-66.
Gholib, D. 2005. Pengembangan teknik
serologi untuk pemeriksaan
Aspergillosis ayam. JITV. 10
(2): 143-149.
Lee, J. E., Kwak, B. M., Ahn, J. H., &
Jeon, T. H. 2009. Occurrence of
aflatoxin M1 in raw milk in South
Korea using an immunoaffinity
column
and
liquid
chromatography.
J
Food
Control. 20: 136–138.
Lunggani AT. 2007. Kemampuan Bakteri
Asam
Laktat
Dalam
Menghambat Pertumbuhan dan
Produksi
Aflatoksin
B2
Aspergilllus
flavus
BIOMA
ISSN: 1410-8801. 9 (2): 45 –
51.
Maryam, R. 2007. Produksi antibodi
monoklonal
menggunakan
konjugat
fumonisin
B1Ovaalbumin sebagai antigen
untuk deteksi fumonisin secara
imunoasai. Bogor: Indonesia:
IPB, Dr.Disertasi.

kuantitatif seperti High performance liquid

Fusvita, A., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal : 162-167, April, 2015

Sintesis Antigen Aflatoksin M1-Ova Albumin (Ova) Sebagai Pereaksi
Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

Pei, S.C. Zhang, Y.Y. Eremin, S.G. Lee,
W.J.
2009.
Detection
of
aflatoxin M1 in milk products
from China by ELISA using
monoclonal antibodies. J Food
Control. 20 :1080–1085.
Tekinsen, K.K. dan Tekinsen, O.C.
2005.Aflatoxin M1 in white pickle
and van otlu (herb) cheeses
consumed in southeastern in
Turkey. Food Control.7:565–
568.
Virdis, S. Corgiolu, G. Scarano, C. Pilo,
A.L. De Santis E.P L. 2008.
Occurrence of aflatoxin M1, in
tank bulk goat milk and ripened
goat cheese. J Food Control.
19: 44–49.
Wang, J.J. Liu, B.H. Hsu, Y.T. Yu, F.Y,
2011. Sensitive Competitive
Direct Enzyme-Linked
Immunosorbent Assay And
Gold Nanoparticle
Immunochromatographic Strip
For Detection Aflatoksin M1 In
Milk. J Food Control. 22:64-969.

Fusvita, A., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal : 162-167, April, 2015

167