BAB II PROSEDUR PENYALURAN GAS LPG 3 KG DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) - Prosedur Gas Lpg 3 Kg Pada Masyarakat Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kabupaten Deli Serdan

BAB II PROSEDUR PENYALURAN GAS LPG 3 KG DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) LPG (liquified petroleum gas), adalah campuran dari berbagai unsur

  hidrokarbonyang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butane (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana C2H6) dan pentana (C5H12). Sifat LPG terutama adalah sebagai berikut: 1.

  Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar.

  2. Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat.

  3. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.

  4. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.

  5. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah LPG (liquefied petroleum gas) terdiri dari campuran utama propan dan butan dengansedikit persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilen) dan beberapa fraksi C2 yanglebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan(C3H8), propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen (C4H8). LPGmerupakan campuran dari hidrokarbon tersebt yang terbentuk gas pada tekanan atmosfir,namun dapat diembunkan menadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kemudahannya, disimpan danditransport dalam bentuk cair dengan tertentu.

  Prosedur pembuatan Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengansuhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalamkolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasandengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon, maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekatdalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing. Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkandalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. LPG dapatdihasilkan dari hasil pemrosesan crude di kilang minyak, serta pemisahan komponen C3 danC4 dari gas alam maupun gas suar. Perolehan LPG dari lapangan gas sangat bergantung darikomposisi gas alam yang dihasilkan sumur gas. Proses pemisahan C3 dan C4 dari gas alamdilakukan terhadap gas alam yang sudah dikurangi kadar air dan gas-gas asamnya (H2S, merupakan, CO2). Sejumlah teknologi dasar pemisahan yang dikenal dalam rancangan LPG Plant yang terintegrasi dengan proses produksi adalah sebagai berikut :

1. Pemisahan dengan cara distilasi bertekanan, dimana berdasarkan perbedaan titik didihtiap-tiap komponen yang terkandung pada umpan.

  2. Pemisahan dengan cara penyerapan komponen C3-C4 oleh hidrokarbon cair ringan (light oil absorption), diikuti dengan pemisahan kembali C3-C4 dari hidrokarbon cair dengan cara distilasi.

  3. Pemisahan dengan cara mendinginkan gas-gas C3-C4 dengan silklus refrigerasihingga di bawah titik embunnya, sehingga gas-gas terpisah sebagai produk cair.

  4. Pemisahan dengan cara pendinginan, dengan memanfaatkan peristiwa penurunantemperatur gas jika dikurangi tekanannya secara mendadak, sehingga komponen C3-C4 mengalami pengembunan. Pemisahan komponen C3-C4 dengan menggunakan membran dengan ukuran porisedemikian sehingga komponen yang lebih ringan (C1-C2) mampu menerobosmembran, sedangkan komponen LPG tertinggal dalam aliran gas umpan. Namun pada umumnya unit LPG yang terdapat di kilang lebih dijumpai pemisahan berupa kolom-kolom distilasi bertekanan. Sebelum dipisahkan umpan yang akan masuk kedalam fraksinator (kolom), pada umumnya gas dicairkan lebh dulu, yakni dengan cara :didinginkan, ditekan, ditekan dan didinginkan, dan diekspansi. LPG yang berupa gas yangterbentuk dari unsur dominan C3H8 (C3) dengan C4H10 (C4) dengan perbandingankomposisi C3 dan C4 sebesar 70 % : 30 %, dimana dilakukan pemberian tekanan sampaidengan 300 psi sehingga unsur tersebut berubah fasa menjadi cair.Untuk memisahkan unsur-unsur yang ringan dan yang lebih berat, dapat dipakai alatFractinator (kolom distilasi), dimana Methane (C1), Ethane (C2), Propane (C3), dan Butane(C4) dapat dipisahkan secara sendiri-sendiri. Dapat pula Demethanizer digabung menjadiDemethanizer/Deethanizer yang diatur setara dengan Deethanizer yang berfungsi memisahkan C1 dan C2 bersama-sama. Begitu pula Depropanizer digabung menjadiDepropanizer/Debutanizer yang berfungsi untuk mengambil unsur C3 dan C4 dari produk proses sebelumnya yang akan menjadi kondensat. Kedua alat tersebut temperatur dan tekanankerjanya dipilih kondisi optimum yang sangat tergantung dari komposisi gas yang harusdiolah.

  Karena yang diolah gas bertekanan rendah maka diperlukan kompressor, agar tercapaitekanan keluaran yang diperlukan oleh alat Demethanizer / Deethanizer serta alatDepropanizer / Debutanizer. Proses pemisahan komponen LPG .

  Tahap selanjutnya yaitu proses refrijerasi. Proses ini berintikan pendinginan aliran gasalam umpan di bawah temperatur pengembunan fraksi LPG dengan menggunakan refrijeran berupa gas propana atau freon. Pendinginan ini menyebabkan terbentuknya campuranhidrokarbon cair yang terutama terdiri dari LPG yang melarutkan gas-gas ringan (metana danetana) serta fasa gas hidrokarbon ringan yang tidak terembunkan. Aliran hidrokarbon cair selanjutnya diumpankan ke kolom distilasi untuk dikurangi kadar gas ringannya.Pengurangan kadar gas ringan ini berlangsung pada temperatur rendah yakni sekitar 30°F.Proses pemisahan LPG yang menerapkan teknologi refrijerasi memiliki efisiensi pemisahan yakni sekitar 85% untuk komponen C3, 95% untuk komponen C4, dan 98% untuk fraksi hidrokarbon cair berat. Ada 3 (tiga) cara penyimpanan LPG, yakni Under Ground Tank (UGT), dibawah tekanan dan temperatur kamar dan refrigerated pada tekanan atmosfer ataulebih.

  Dampak terhadap lingkungan umumnya tidak ditimbulakn pada Industri pembuatanLPG karena pemerintah khusunya pemerintah telah menetapkan kebijakan serta AMDAL terkait dengan penyediaan LPG. Dampak yang sangat mencolok yaitu berkurangnya SDA minyak bumi atau minyak mentah karena digunakan sebagai bahan bahku LPG sehingga sekarang ini sudah marak terjadi kelangkaan LPG dan impor LPG secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan konsumen.

B. Prosedur Penyaluran Gas LPG 3 Kg.

  Kebutuhan gas saat ini sangat besar pada penduduk indonesia, ini disebabkan oleh diberhentikannya subsidi pemerintah pada minyak tanah sehingga mengakibatkan melonjaknya harga minyak tanah. Otomatis semua orang berpindah memakai gas daripada minyak tanah karena gas lebih murah. Pemerintah pun sudah mengatasi masalah ini dengan membagikan tabung gas dengan tujuan agar masyarakat berpindah dari pemakaian minyak tanah yang langka dan mahal sebagai bahan bakar kepada gas isi 3kg. Saat ini hampir 100% masyarakat memakai gas sebagai bahan bakar kompor, dengan demikian usaha penjualan gas isi 3kg menjadi peluang yang bagus untuk diusahakan. Gas isi 3kg dipilih karena kebanyakan masyarakat kita yang kebanyakan masyarakat menengah ke bawah memakai gas 3kg ini. Kalau sudah mencapai target penjualan yang diinginkan atau setidak-tidaknya usaha ini sudah mulai berjalan dan stabil baru disediakan gas yang berisi 5kg dan 12kg sebagai pelengkap.

  Untuk menjadi sub agen gas LPG 3kg pertama-tama harus dilihat lokasi pasar. Kalau di daerah Sumatera Utara persaingan sangat ketat sebab sudah banyak subagen-subagen lain yang sudah buka lebih dahulu dan sudah punya nama, sehingga harga menjadi saling menjatuhkan antar sesama sub agen yang mengakibatkan keuntungan berkurang atau sedikit. Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai dan menguntungkan langkah selanjutnya mendatangi agen gas LPG 3 Kg untuk menjadi sub agen dari agen tersebut.

  Apa saja yang harus disiapkan untuk memulai menjadi sub agen gas LPG 3kg adalah inventaris 1 unit mobil pick up untuk pengangkutan dari agen dan pengantaran ke toko-toko, tapi biasanya para agen memberi servise delivery order jadi cukup pakai sepeda motor yang tiga rodanya yang dapat menampung 50 tabung untuk pengantaran ke toko-toko pelanggan saja, jadi kalau satu hari dua kali pengiriman untuk 100 tabung, nanti kalau sudah banyak orderan baru membeli mobil pick up, dengan perhitungan mendapatkan harga yng lebih murah karena gas diambil sendiri dari agennya dan pesanan sudah banyak. Kalau ada agen didaerah yang telah disurvey dan cocok padat dan rame maka akan lebih baik bekerja sama dengan mereka, karena biasanya mereka juga mengasi jatah 30 toko pelanggannya. Jatah 100 tabung sehari itu adalah kebutuhan dari 30 toko pelanggan. Tapi bukan karena begitu kita puas, harus ada target yang harus dicapai.

  Langkah-langkah yang dibutuhkan yang dalam penyaluran gas LPG 3 Kg : 1.

  Mencari lokasi berpenduduk padat sekitar 4000 orang dan merupakan wilayah luar yang masih jarang subagen gasnya.

  2. Menemui agen gas terdekat untuk dijadikan suplaiyer dan melakukan negosiasi agar mendapatkan harga yang murah dengan memesan 200 tabung gas, 100 tabung dikirim ke toko-toko pelanggan dan 100 tabung lagi sebagai stok cadangan di gudang. Dengan demikian ketika 100 tabung telah habis dan tabung kosong dikirin ke agen untuk pemesanan 100 tabung terisi, stok yang 100 tabung digudang dikirin ke toko-toko pelanggan sehingga persediaan tidak kosong dan pengiriman tidak tersendat.

3. Menyewa tempat yang layak dan murah untuk dijadikan gudang tempat menampung stok cadangan.

  4. Berkeliling ke toko-toko untuk mendapat pelanggan baru, sampai mendapatkan setiap hari 60 pelanggan yang dapat menghabiskan 200 tabung perhari sampai mencapai target menghabiskan 300 tabung perhari, diliat dari perkembangan selanjutnya sampai titik jenuhnya.

  5. Menjual ke toko-toko dengan harga yang murah sehingga mendapat banyak pelanggan terutama untuk penjualan pertama tabung dan isinya jangan mengambil banyak untung sehingga harga dijatuhkan untuk menarik pelanggan baru (harga pasaran untuk pembelian tabung dan isi Rp150.000,- bisa dijatuhkan menjadi Rp135.000,-).

  6. Menyediakan dana cadangan untuk pembelian 100 tabung, ini ditujukan untuk pemesanan dari pelanggan baru yang berhasil didapat sehingga tidak mengganggu persediaan untuk pelanggan lama. Agar mendapatkan keuntungan dan target yang dituju atau setidak-tidaknya mendekati target yang dituju, dengan cara mengambil untung sedikit sehingga banyak yang berlangganan yang akhirnya juga untung banyak. Untung banyak karena banyaknya pelanggan, ini membutuhkan negosiasi yang baik kepada agen yang menyuplai agar mau memberi harga murah. Karena semakin banyak jumlah yang dipesan semakin murah harga yang didapat dari agen. Tetap mencari pelanggan baru setiap harinya, untuk itu diperlukan brosur atau pamphlet untuk disebarkan di seluruh wilayah radius berpenduduk 4000 orang dengan menuliskan harga eceran. Tapi diberitahukan bahwa kita agen, harus komitmen dengan mematok harga sesuai harga eceran, tapi kalau ada yang memesan banyak maka bisa diberi harga modal ditoko. Artinya menambah jumlah pelanggan sebanyak-banyaknya.

  Harga eceran adalah Rp14.000,- sedangkan harga untuk toko-toko untuk dijual lagi Rp12.500,- (modal dari agen Rp11.500,-) Kalau sehari dapat orderan dari toko-toko jatah langganan dari agen sebanyak 100 tabung, maka keuntungan yang dapat dihasilkan adalah 100 tabung X Rp1000,- keuntungan setiap tabung, total =Rp100.000,- itu baru melayani jatah pelanggan yang dikasi oleh agen. Kalau sudah mencapai target yang diinginkan yaitu 250 tabung perhari, maka keuntungan yang dihasilkan adalah Rp1000,- X 250 = Rp250.000,- perhari.

  Kalau banyak yang membeli eceran karena sudah terkenal, maka itu lebih bagus. Sebab dengan cara menjual dengan harga eceran semakin banyak keuntungan yang bisa didapat. Jika dijual dengan harga eceran keuntungan yang didapat per tabung adalah Rp2.500,- maka kalau bisa mencapai 50 tabung perhari yang laku dengan harga eceran akan dihasilkan keuntungan per hari Rp125.000,- total keuntungan penjualan eceran dan pesanan toko perhari Rp125.000,- ditambah Rp250.000,- sama dengan Rp375.000,. Dengan mendapat keuntungan Rp375.000,- perhari, maka sudah tercapai target yang ditujukan. Dan ditotal perbulan Rp375.000,- X 30hari = Rp11.250.000,- keuntungan yang dapat dihasilkan. Untuk mencapai target tersebut dengan cepat dan mudah dibutuhkan keuletan dan komitmen tetap semangat dan optimis bila ada kendala-kendala, seperti sulitnya menambah pelanggan.

  Bila ditemukan kasus kesulitan mendapat pelanggan, perlu dilakukan penyebaran dengan seluas-luasnya. Yang tak kalah pentingnya juga adalah kepandaian bernegosiasi dengan agen. Atau pandai-pandai mencari lobang baru dari agen lain yang memeberi harga lebih murah. Dengan mendapatkan lobang lebih murah, akan mempermudah mendapat pelanggan-pelanggan baru. Dan bahkan akan menambah keuntungan berlipat.

  Kalau sudah mendapat pelanggan yang banyak dan sesuai target jangan berhenti dan merasa puas sehingga pelayanan untuk pelanggan berkurang. Ini terkadang terjadi dan mungkin banyak terjadi sehingga banyak pelanggan yang kecewa. Bila itu terjadi pada penjual lain, maka peluang bagi yang tetap menjaga pelayanan untuk pelanggan, bahkan terus menambahkan pelayanan yang makin bagus. Hal ini bisa dengan menjaga agar pengiriman tidak pernah telat, melayani pemesanan kapan saja 24 jam sehari melalui pesan telfon bahkan dengan memesan lewat sms, dan lain-lainnya yang dapat mempermudah dan memanjakan pelanggan.

C. Bentuk-Bentuk Gas LPG

  LPG merupakan bahan bakar berupa gas yang dicairkan (Liquified Petroleum

  

Gasses ) merupakan produk minyak bumi yang diperoleh dari proses distilasi bertekanan tinggi. Fraksi yang digunakan sebagai umpan dapat berasal dari beberapa sumber yaitu dari Gas alam maupun Gas hasil dari pengolahan minyak bumi (Light

  End ). Komponen utama LPG terdiri dari Hidrokarbon ringan berupa Propana (C

  3 H 8 ) dan Butana (C H ), serta sejumlah kecil Etana (C H ,) dan Pentana (C H ).

  4

  10

  2

  6

  5

  12 LPG digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. LPG

  terutama digunakan oleh masyarakat tingkat menengah keatas yang kebutuhannya semakin meningkat dari tahun ketahun karena termasuk bahan bakar yang ramah lingkungan. Sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, LPG harus memenuhi beberapa persyaratan khusus dengan tujuan agar aman dipakai dalam arti tidak membahayakan bagi si pemakai dan tidak merusak peralatan yang digunakan serta effisien dalam pemakaiannya.

  Oleh sebab itu untuk menjaga faktor keselamatan, LPG dimasukan ke dalam tabung yang tahan terhadap tekanan yang terbuat dari besi baja dan dilengkapi dengan suatu pengatur tekanan. Disamping itu untuk mendeteksi terjadinya kebocoran LPG, maka LPG sebelum dipasarkan terlebih dahulu ditambahkan zat pembau (odor) sehingga apabila terjadi kebocoran segera dapat diketahui. Pembau yang ditambahkan harus melarut sempurna dalam LPG, tidak boleh mengendap.

  Untuk maksud itu digunakan etil merkaptan (C

  2 H

  5 SH) atau butil merkaptan

  (C H SH). Sedangkan dibidang industri produk elpiji digunakan sebagai

  4

  9

  pengganti freon, aerosol,refrigerant / cooling agent, kosmetik dan dapat pula digunakan sebagai bahan baku produk khusus.

  Jenis-Jenis LPG Sesuai dengan penggunaannya sebagai bahan bakar elpiji dibedakan atas:

1. LPG Mix, adalah camuran propane dan butana dengan komposisi antara 70-

  80% dan 20-30% volume dan diberi odorant (Mercaptant) dan umumnya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga.

  2. LPG propane dan Elpiji butana, adalah elpiji yang masing-masing mengandung propane 95 % dan butana 97,5 % volume dan diberi odorant (mercaptant), umumnya digunakan untuk keperluan industri. Syarat-syarat utama dalam pemakaian LPG adalah harus dipenuhinya. Syarat pembakaran pada saat digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor LPG harus memberi warna api kompor yang biru dan tidak memberi asap. Agar api kompor berwarna biru, maka komposisi campuran propana dan butana harus minimum

  • 97,5%. Sebaliknya jika LPG mengandung fraksi C

  5 (C 6 heavier) lebih dari

  maksimumnya yaitu 2,0% maka nyala api kompor agak kemerah-merahan. Jadi agar syarat pembakaran menjadi baik maka komposisi C

  2 harus maksimum 0,2% vol,

  • C dan C minimum 97,5% vol serta kandungan C5 (C heavier) maksimum 2,0%

  3

  4 6 vol.

  Syarat penguapan kemampuan menguap adalah sifat penting dalam penggunaan, LPG harus cukup mudah menguap agar mudah dinyalakan diwaktu dingin. Seperti diketahui saat dalam tabung gas LPG adalah berbentuk cair, namun saat dipakai dalam kompor (pada tekanan atmosfer) dengan cepat LPG berubah menjadi gas. Untuk memenuhi persyaratan penguapan maka Tekanan Uap LPG tidak boleh lebih dari 120 % vol.

  Syarat keselamatan dalam pemakaiannya sebagai bahan bakar rumah tangga, jika terjadi kebocoran maka LPG harus cepat dapat dideteksi dengan diberi bau yang khas, agar baunya cepat dikenali saat terjadi kebocoran maka pada LPG diberi campuran Ethyl atau Buthyl mercaptan sebanyak 50/100 AG.

  Saat masih di pabrik, jika terjadi kebocoran LPG di malam hari akan sangat berbahaya, karena Spesific Grafity LPG sama dengan atau lebih besar dari SG udara, maka LPG akan terdistribusi merata di atas tanah pada malam hari. Untuk menjaga

  

agar cairan LPG tidak merusak tabung gas dalam penyimpanan atau merusak kompor

dalam penggunaannya dengan terjadinya proses pengkaratan maka harus ada

o

persyaratan pemeriksaan Copper strip pada 100 F selama 1 jam dengan nilai

maksimum.

  Syarat kebersihan syarat kebersihan secara umum adalah dibatasinya

kandungan air dan kandungan belerang, dimaksudkan agar pada penggunaannya LPG

tidak memberikan kotoran sama sekali.

  Sifat LPG p erlu diketahui, gas LPG bersifat flammable (mudah terbakar).

  

Dalam batas flammabality, LPG adalah sumber api yang terbuka. Sehingga letupan

(percikan api) yang sekecil apapun dapat segera menyambar gas LPG.

  Maka untuk menjaga keamanan pastikan bahwa bau gas LPG telah hilang

sama sekali dari dalam rumah, walaupun membutuhkan waktu yang agak lama. Hal

ini karena sifat gas LPG yang sangat lamban berputar di udara.

  Sebagai bahan bakar, gas LPG mudah terbakar apabila terjadi persenyawaan

di udara. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan perlu diketahui beberapa

sifat khususnya. Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG

akan membentuk gas secara cepat, memuai dan sangat mudah terbakar. LPG

menghambur di udara secara perlahan sehingga sukar mengetahuinya secara dini.

  Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung bergerak

kebawah. LPG tidak mengandung racun. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun

tidak meninggalkan debu dan abu (sisa pembakaran). Cara penggunaannya cukup

mudah dan praktis.

  Proses pemisahan LPG berlangsung pada tekanan tinggi dan terjadi pada dua buah kolom pemisahan yaitu:

  1. Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan gas etana yang terkandung didalam umpan yang berasal dari puncak kolom stabilizer pada proses distilasi, dengan menggunakan prinsip distilasi bertekanan tinggi. Pada proses Deethanizer ini akan beroperasi dengan baik apabila semua etana yang terkandung dapat dipisahkan, sedang cairan di dasar kolom yang berupa cairan propana dan butana akan dipisahkan di kolom Depropanizer, sedang gasetana akan keluar dari puncak kolom serta dialirkan sebagai gas sistim atau untuk diproses lebih lanjut.

  2. Depropanizer di kolom depropanizer ini umpannya dari cairan dasar kolom deethanizer yang akan dipisahkan antara Propana dan Butana, sistim proses di depropanizer dan di deethanizer sama, baik kondisi maupun peralatannya. Adapun proses depropanizer diatur dengan tekanan tinggi dan temperatur relatif rendah. Diharapkan fraksi ringan akan menguap dan keluar dari puncak kolom sebagai produk propana, sedang cairan yang ada didasar kolom sebagai produk Butana.

Dokumen yang terkait

Prosedur Gas Lpg 3 Kg Pada Masyarakat Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kabupaten Deli Serdang)

6 143 82

Pengaruh Konversi Minyak Tanah Ke Gas LPG Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Rumah Tangga (Studi Deskriptif Terhadap Masyarakat Penerima Kompor Gas LPG di Desa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

2 46 105

STUDI LIMIT TEKANAN PADA TABUNG GAS LPG 3 Kg

1 5 6

STUDI LIMIT TEKANAN PADA TABUNG GAS LPG 3 Kg

2 42 95

ANALISIS TEGANGAN (STRESS) PADA TABUNG LPG 3 KG AKIBAT BEBAN INTERNAL PRESSURE

0 13 49

PENGARUH KEWAJARAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN LPG 3 KG DI KABUPATEN KLATEN

0 0 103

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Liquefied Petroleum Gas (LPG) 2.1.1. Definisi Umum LPG - Rancangan Sistem Pengontrolan dan Pengamanan Kebocoran LPG Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Menggunakan Media Informasi SMS

0 0 18

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN A. Pengertian Tempat Hiburan - Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda)

0 0 13

BAB II PENDELEGASIAN WEWENANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian Pendelegasian Wewenang - Prosedur Pendelegasian Wewenang Ditinjau dari Persepektif Hukum Administrasi Negara (Studi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Me

0 0 37