makalah dan jenis dan ketetapan

BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian ketetapan menurut R. Soegijatno Tjakranegara.SH., ketetapan
ialah tindakan hukum yang sepihak dalam bidang pemerintahan dilakukan oleh
alat perlengkapan negara berdasarkan kewenangan khusus.
Menurut Van Vollen Hoven dan Van der pot mengatakan bahwa ketetapan
adalah suatu perbuatan hukum yang bersifat sebelah pihak dalam lapangan
pemerintah dilakukan oleh suatu badan pemerintah berdasarkan kekuasaan yang
istimewa.
Di dalam negara hukum seperti Indonesia, tindakan-tindakan kejahatan
masih sering dilakukan. Baik itu berupa penipuan, pembunuhan, koropsi, dan lainlain. Seringkali orang yang melakukan tindakan kejahatan ini dapat lolos dari
jeratan hukum, namun tidak sedikit pula yang tertangkap dan akhirnya menjalani
hukuman yang ditetapkan oleh pengadilan.
Sebagai warga negara yang ikut berpatisipasi dalam memajukan hukum di
Indonesia, kita sebagai mahasiswa dituntut juga berupaya untuk tidak terjerumus
ke dalam hal-hal yang merugikan bangsa, khususnya diri mahasiswa itu sendiri.
Maka dari itu, kita harus mempunyai sikap yang tegas dan enggan untuk
melalakukan tindakan melanggar hukum. Karena mahasiswa itu nantinya akan
menjadi pemimpin bangsa yang melanjutkan estafet kepemimpinan penguasa
sekarang. Jika dari sekarang mahasiswa itu rusak, mau jadi apa bangsa kita
nantinya.


HUKUM TATA USAHA NEGARA

1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Unsur- Unsur dalam Ketetapan.
Menurut R Soegijatno Tjakranegara SH. dalam bukunya yang berjudul
Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, ada lima unsure yaitu:
a

Tindakan pemerintah (Bestuurshandeling).

b

Tindakan hukum (rechtshandeling).

c


Tindakan alat perlengkapan negara (handeling van ecn overhelds organ).

d

Tindakan hukum public (publikrechtelijke handeling).

e

Tindakan sepihak (lenzijdige handeling).
Bila ditinjau dari pengertian ketetapan menurut Van Vollen Hoven dan Van

der pot dapat diambil empat unsure yang ada pada ketetapan yaitu:
a

Perbuatan hukum.

b

Sepihak.


c

Lapangan pemerintahan.

d

Adanya kekuasaan yang istimewa.

2.2. Macam- Macam Ketetapan.
A. Ketetapan positif.
Yaitu ketetapa yang menimbulkan hak dan kewajiban. Ketetapan positif ada
lima kateori yaitu sebagai berikut:
o menimbulkan keadaan hukum yang baru pada umum nya.
o menimbulkan keadaan hukum berhubung dengan suatu hal.
o mendirikan dan membubarkan badan hukum.
o menimbulkan kewajiban-kewajiban baru bagi seseorang atau beberapa orang
(perintah).
o memberikan hak-hak baru kepada seseorang atau beberapa orang (ketetapa
yang mengutungkan).


HUKUM TATA USAHA NEGARA

2

B. Ketetapan negative.
Yaitu ketetapan yang membuat reaksi terhadap suatu permintaan
/permohonan atau usul dan yang dapat merupakan:
o

pernyataan tidak berhak.
yaitu penolakan suatu permohonan dengan menyatakan bahwa undangundang tidak memberikan kewenangan terhadap apa yang dimohonkan,
sifatnya oleh karena itu declaratoir.

o

pernyataan tidak dapat diterima.
Yaitu

penolakan


permohonan

dengan

menyatakan

bahwa

permohonannya itu tidak berdasarkan hukum atau undanng-undang (sifat
decklaratoir)

dapat

juga

bersifat

konstitutif

kalau


undang-undang

memberikan kebebasan untuk meyimpangi syarat resmi karena alsan-alasan
khusus.
o

penolakan sama sekali.
Yaitu bersifat decklaratoir kalau undang-undang menetapkan bahwa suatu
permohonan harus ditolak.
C. Ketetapan konstitutif.
Yaitu ketetapan yang diambil administrasi kebebasan atau freles ermessen,

kebijaksanaan jika undang-undang memberi kebebasan untuk mengambil
keputusan sendiri.
D. Ketetapan declaratoir.
Yaitu ketetapan yang diambil administrasi semata-mata berdasarkan apa-apa
yang disebut dalam undang-undang.
E. Ketetapan yang menguntungkan.
Yaitu ketetapan yang memuat hal-hal yang menguntungkan bagi yang

bersangkutan antara lain:
a

pelulusan permohonan.

b

penganngkatan menjadi pegawai.

c

pemberian hak guna usaha.

HUKUM TATA USAHA NEGARA

3

Termasuk pula ketetapan yang menguntungkan yaitu;
1


dispensasi.
Yaitu ketetapan yang memuat pembesaran memenuhi kewajiban sebagai

tertera dalam undang-undang karena hal-hal yang khusus (relavatiologis) atau
perbuatan yang menyebabkan suatu perbuatan undanng-undang menjadi tidak
berlaku bagi suatu hal yang istimewa.
Contoh dispensasi Kabar adanya perlakuan istimewa bagi sejumlah
narapidana rupanya sudah sampai ke istana. Presiden SBY mengatakan semua
narapidana seharusnya memiliki hak yang sama di depan hukum. “Dengan kata
lain tidak ada dispensasi,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha,
Senin (11/1). Julian mengatakan, Presiden SBY mendengar kabar tak sedap itu
dari media massa. Menurutnya, Presiden telah memerintahkan Menteri Hukum
dan HAM Patrialis Akbar menindaklanjuti kabar tak sedap itu.
Pada Minggu (10/1), Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menggelar
inspeksi mendadak (sidak) ke rumah tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Dalam sidak itu, tim yang dipimpin Denny Indrayana ini menemukan perlakuan
istimewa terhadap sel sejumlah penghuni rumah tahanan, diantaranya terhadap
terpidana korupsi adalah Artalyta Suryani. Perlakuan istimewa itu berupa ruangan
sel yang disulap menjadi kamar mewah lengkap dengan peralatan elektronik dan
perabotannya

2

lisensi.
Yaitu izin untuk mengadakan perusahaan, dengan leluasa
Contoh lisensi adalah tisu Tessa yang dalam kemasannya menggunakan

gambar tokoh-tokoh Cartoon Network seperti Tweety, Sylvester, dkk. Dengan
adanya lisensi, pemegang hak lisensi yang dalam hal ini adalah Tessa memperoleh
keuntungan berupa kemasan dengan tokoh yang sudah dikenal luas. Bisa jadi,
anak kecil yang mengenal Tweety (atau anak besar yang pada masa kecilnya
mengenal Tweety) akan tergerak untuk membeli produk tersebut karena gambar
tokoh dalam kemasannya. Penggunaan gambar ini juga kemudian dapat
digunakan untuk mengangkat citra merek tersebut.

HUKUM TATA USAHA NEGARA

4

3


konsensi.
Pada hakikatnya adalah untuk membuka perusahaan yang dapat dinamakan

dengan lisensi , tetapi meliputi usaha yang luas yang sedikit banyak menyangkut
kepentingan umum.
Contoh konsensi Masalahnya mengapa daerah ini menjadi begitu penting buat
kedua negara sehingga statemen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui
juru bicaranya Doni Pati Jalal saat tiba di Kota Tarakan (7/03) dan statemen
langsung PM Malaysia Abdullah Achmad Badawi sehari kemudian menyatakan
wilayah kaya minyak yang diperkirakan mempunyai kandungan minyak 1 milyar
barrel dan gas 40 triliun kaki kubik itu milik pemerintah masing-masing. Karena
merasa berhak atas wilayah yang sangat kaya hasil tambang tersebut maka
masing-masing negara pun memberikan hak pengolahan kepada dua negara
berbeda yang diklaim Pemerintah Indonesia sebagai blok Ambalat Timur hak
konsensinya diberikan kepada Unucal Indonesia Ventures Ltd dan Blok Ambalat
dikelola kontraktor asal Italia yakni ENI.
Dan ini menjadi konflik ketika Kerajaan Malaysia melalui Perusahan
Migasnya Petronas memberikan hak konsesi kepada Shell untuk dieksplorasi. Dan
ternyata wilayah yang diberikan tersebut masih termasuk dalam wilayah Indonesia
. Kejadian pun mencapai puncaknya saat petugas yang akan membuat

mercusuar di wilayah Ambalat dikerjakan Pasukan Marin Tawau (Sabah
Malaysia) dan melalui foto yang sempat diabadikan salah seorang petugas secara
sembunyi-sembunyi, kegiatan penyiksaan itupun terungkap dan menimbulkan
krisis Ambalat.
F. Ketetapan yang tidak menguntungkan.
a. ketetapan

yang

memuat

perintah-perintah

(pembebanan

kewajiban).
b. ketetapan negative.
c. pelulusan sebagian suatu permohonan.
d

penarikan kembali ketetapan yang menguntungkan.

G. Ketetapan sepintas lalu.

HUKUM TATA USAHA NEGARA

5

kewajiban-

yaitu ketetapan yang mempunyai akibat sesuatu setelah dikeluarkan yang
kemudian selesai.
Menurut prira : yang termasuk ketetapan sepintas lalu yaitu:
a

ketetapan mengenai perubahan suatu rumusan dari ketetapan yang
terdahulu.

b

ketetapa negative.

c

ketetapan yang berisi penyabutan atau pembatalan.

d

ketetapan yang berisi pernyataan berlaku.

2.3. Syarat-Syarat Sahnya Ketetapan.
Menurut pendapat Vanderpot untuk sahnya ketetapan harus memenuhi
syarat-syarat yaitu antara lain:
1. Dibuat oleh badan / organ pemerintah yang berwenang.
a.

Berwenang menurut materinya ( Ratione Materiae).

b.

Berwenang menurut tempatnya ( Ratione Loci).

2. Tidak ada kekurangan-kekurangan yurudis yaitu jika dalam pernyataan
kehendak terdapat:
a.

Paksaan yaitu berat ringan paksaan tergantung dan ada tidaknya secara
gradual bagi yang bersangkutan.

b.

Kekeliruan yaitu kekeliruan yang sungguh – sungguh dan yang tidak
sungguh-sungguh.

c.

Tipuan yaitu syarat adanya tipuan harus ada keterampilan ( Kunstgrepen )
yaitu membuat sesuatu seolah-olah asli.

3. Bentuk Ketetapan
a. Lisan untuk hal-hal yang tidak begitu penting atau membawa akibat kekal.
b. Tertulis untuk hal-hal yang penting dan mempunyai akibat yang kekal.
4. Isi tujuan tidak bertentangan dengan peraturan dasarnya.
Mengenai hal ini menurut Kranenbrug Vergiting memberikan contohcontohnya sebagai berikut:

HUKUM TATA USAHA NEGARA

6

a. Ketetapan dikeluarkan tanpa alasan sebagaimana yang disebutkan dalam
peraturan dasaenya (Geen Oorzaak).
b. Atau ada alasannya tetapi alasan itu tidak diperlkenankan.
c. Atau jika tujuan ketetapan itu lain dari pada tujuan yang diterapkan atau
yang dimaksud oleh peraturan dasarnya (Detournement do Pouvoir).
Jika ketentuan tidak memenuhi syarat menurut pendapat A.V Donner.
a. Batal sama sekali.
b.

Berlakunya dapat digugat dengan.

-

Dibanding.

-

Dibatalkan ( Ambtahalve Vernisting ) karena ketetapan bertentangan
dengan undang- undang.

c.

Tidak diberikan persetuujuan untuk peneguhan jika persetujuan dari
istansi yang lebih atas diisyaratkan supaya ketetapan mempunyai kekuatan
hukum mutlak.

d.

Diberi tujuan dari ( Konvensi ) dari pada tujuan semulaapat .

5. Akibat jika ketetapan tidak sah
a.

Kekuatan Hukum Formil
Daya berlaku ketetapan yang bersumber dari adanya ketetapan yang
bersangkutan. Ketetapan yang bersangkutan tidak dapat dibantah lagi secara
yuridis.

b.

Kekuatan Hukum Materil
Daya

berlaku

yang

bersummber

dari

isi

ketetapan

yang

bersangkutan. Isi ketetapan : Yang mengutungkan, yang memberatkan, yang
bersangkutan, konsesi, lisensi, dispensi dan sebagainya yaitu berrdasarkan
atas.
Sehubungan dengan kekutan hukum teori berlakunya hukum ( Geldingstheorien ).
dari Hans Kelsen.
1. Ketetapan hukum yuridis ( Juridische gelding )= peraturan hukum yang
dibuat oleh instansi yang berwenang dan menurut prosedur hukum.
2. Kekuatan hukum Sosiologi ( Sociologishe gelding ) = peraturan hukum
yang benar-benar dianut oleh masyarakat.

HUKUM TATA USAHA NEGARA

7

3. Kekuatan hukum filosof (philosofische gelding) = peraturan hukum yang
secara filosofis diterima.
Kanenburg Vegting mengemukakan empat hal, jika seseorang yang
bersangkutan dapat membantah dengan jalan:
1.

Memohon banding (ada hak banding selama jangka waktu tertentu)

2.

Mohon dibatalkan oleh instansi yang berwenang.

3.

Diajukan kepada hakim biasa/ pengadilan administrasi.

4.

Dibiarkan saja tetapi jika diajukan hakim maka dibatalkan saja.

HUKUM TATA USAHA NEGARA

8

BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan perbedannya.
Dispensasi yaitu pembebasan (dari kewajiban), kelonggaran waktu, keringanan.
Lisensi merupakan izin atau perizinan suatu usaha atau surat izin usaha.
Sedangkan konsensi adalah perlawanan atau izin atau perizinan dalam hal umum.
Jadi, keputusan Tata Usaha Negara sebagai wadah atau perwujudan dari
berbagai bentuk penetapan noma-norma hokum secara tertilis yang dibuat oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.

HUKUM TATA USAHA NEGARA

9

DAFTAR PUSTAKA
http://www.anggijuve.blogspot.com/
http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/28008/Presiden-Tak-Ada-Dispensasi
http://wennyaulia.com/mengenal-beda-lisensi-dan-franchise.html/comment-page1
http://www.tarakankota.go.id/in/Berita_Kota.php?op=tarakan&mid=49
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1033
Maulana, Ahmad. 2008. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta : Absolut.
Tjakranegara, Soegijatno. 2000. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara di
Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika..

HUKUM TATA USAHA NEGARA

10