Stroke dan pola hidup pasien

Stroke &
Pola Hidup
Pasien

PANDUAN
CAREGIVER
PERAWATAN SEHARI – HARI PASIEN STROKE

Disusun oleh:
Mahasiswa Residensi Keperawatan Neurologi bekerjasama dengan
Tim Keperawatan Neurosains RSCM

ii

PANDUAN CAREGIVER :
PERAWATAN SEHARI – HARI PASIEN STROKE
Seri 1 : Stroke & Pola Hidup Pasien

Tim Penyusun :
Anis Ika Nur Rohmah
Anja Hesnia Kholis

Ginanjar Sasmito Adi
Junaedi Yunding
Jufrika Gusni

Pembimbing :
Yunisar Gultom, S.Kp, MCIN
Ns. Siti Aisah , S.Kep.
Ns. Winda Wati, S.Kep.
Prof. DR. Ratna Sitorus, S.Kp, M.App.Sc
I Made Kariasa, S.Kp., MM, M.Kep., Sp.KMB
dr. Mohammad Kurniawan, Sp.S (K), FICA

Tahun : 2016

Booklet Panduan Caregiver Stroke

1

OTAK DAN STROKE


Booklet Panduan Caregiver Stroke

2

# Fungsi Otak
Otak merupakan pusat kendali
yang mengelola semua
kegiatan fisik, mental dan
fungsi emosional manusia. Hal
itu termasuk :








Motorik – fungsi pergerakan
dan koordinasi gerakan

Sensorik – seperti rasa raba,
sentuhan dan nyeri
Persepsi – bagaimana kita mengartikan informasi dari
perasaan kita.
Penglihatan – bagaimana cara melihat
Kognitif – berpikir, mengingat, memahami, perencanaan,
dan pemecahan masalah
Komunikasi – bicara dan memahami bahasa
Kepribadian – emosi dan perilaku

“Meskipun kedua sisi otak bekerjasama terlibat dalam
menjalankan fungsi otak, otak dibagi menjadi dua bagian, yaitu
belahan kiri dan kanan. Masing-masing belahan dibagi menjadi
daerah yang mengendalikan fungsi yang berbeda-beda. Sisi
kanan otak mengendalikan beberapa fungsi, yang sebelah kiri
juga mengendalikan beberapa fungsi lainnya. Beberapa fungsi
juga dikendalikan oleh kedua sisi otak.“

Booklet Panduan Caregiver Stroke


3
Otak bagian kiri
mengendalikan :
• Pergerakan anggota tubuh
dan sensasi (seperti rasa
raba, sentuhan dan nyeri)
dari tubuh bagian kanan
• Fungsi memahami masalah
• Memahami tulisan dan
bahasa
• Kemampuan
mempertimbangkan

Otak bagian kanan
mengendalikan :
• Fungsi pergerakan anggota
tubuh dan sensasi dari tubuh
bagian kiri
• Fungsi seni seperti : musik,
tarian, wawasan.

• Persepsi : kesadaran akan
lingkungan sekitarnya.

Otak Bagian Kiri

Otak Bagian Kanan
Tangan Kanan

Tangan Kiri

Pemahaman
bahasa

Musik

Kemampuan
menghitung

Pengenalan
ruangruang


Bakat dalam
kesenian

Kemampuan
memahami
masalah
Kesenian

Kemampuan
menulis dan
bahasa

Pertimbangan

Booklet Panduan Caregiver Stroke

kreativitas

Kesadaran dan

Wawasan

4
# Memahami Stoke
Stroke adalah serangan mendadak pada bagian otak yang
disebabkan karena terhentinya aliran darah di otak atau yang
menuju ke otak. Daerah otak yang terkena akan kekurangan
oksigen dan nutrisi. Hal ini akan merusak sel saraf dan
menyebabkan gangguan fungsi daerah otak tersebut. Jika
aliran darah tidak dikembalikan segera, maka sel saraf yang
rusak akan mati dan terjadi kerusakan fungsi otak selamanya.
Sel saraf yang mati tidak dapat diganti atau dikembalikan.

# Jenis Stroke
Stroke dapat dibagai menjadi dua, yaitu :
1. Stroke akibat penyumbatan
Terhentinya aliran darah di otak karena adanya sumbatan
pada pembuluh darah
Arteri


sumbatan pembuluh darah

2. Stroke akibat perdarahan
Terganggunya aliran darah di otak karena pecahnya
pembuluh darah
Arteri

Pecahnya pembuluh
darah menyebabkan
darah keluar dari
pembuluh darah

Booklet Panduan Caregiver Stroke

5
# Transient Ischemic Attack (TIA) / serangan penyumbatan
sementara
Ketika pembuluh darah di otak mengalami sumbatan
sementara, hal tersebut dapat menyebabkan munculnya TIA.
Gejala gangguan fungsi otak ini biasanya terjadi hanya

beberapa menit sampai satu jam. TIA tidak menyebabkan
kerusakan otak selamanya, namun tidak boleh diabaikan
karena merupakan pertanda meningkatnya kemungkinan
terjadinya stroke. Penanganan medis yang segera dapat
mengurangi risiko stroke lebih lanjut.
TIA dan stroke harus segera mendapatkan
penanganan yang cepat dan tepat.
Stroke menyebabkan kerusakan yang cepat dan
membunuh sel saraf otak. Kenali tanda – tanda
awal dan penanganan yang cepat. Semakin cepat
ditangani, kerusakan otak yang terjadi juga
minimal.
5 tanda stroke yang umum
Stroke dapat ditangani. Hal ini mengapa sangat penting untuk
mengenali dan menangani tanda-tanda serangan stroke.
Kelemahan – kehilangan kekuatan secara tiba-tiba pada
satu sisi tubuh, di daerah wajah, lengan, atau tungkai
Gangguan bicara – tiba-tiba mengalami bicara pelo/cadel
atau kesulitan berbicara atau pemahaman bahasa
Masalah penglihatan – tiba-tiba mengalami gangguan

penglihatan

Booklet Panduan Caregiver Stroke

6
Nyeri kepala – tiba-tiba sakit kepala yang hebat dan
tidak biasa
Pusing – tiba-tiba kehilangan keseimbangan, pusing
berputar, terutama jika bersamaan dengan gejala
yang lain di atas.
Jika seseorang mengalami salah satu gejala di atas,
segera hubungi petugas kesehatan.

Faktor Risiko Stroke
Siapa yang memungkinkan mengalami stroke? Apa saja yang
menjadi faktor risiko stroke? Ada 2 jenis faktor risiko stroke,
antara lain:
Jenis faktor risiko
Contoh faktor risiko
Faktor risiko yang - Hipertensi/tekanan darah tinggi

dapat diubah
- Tingginya kolesterol dalam darah
- Detak jantung yang tidak beraturan
- Diabetes
- Merokok
- Obesitas/ kegemukan
- Konsumsi alkohol
- Stress
Faktor risiko yang - Usia (paling banyak di atas 65
tidak
dapat
tahun)
dikontrol
- Suku
- Riwayat keluarga
- Riwayat stroke sebelumnya

Booklet Panduan Caregiver Stroke

7
Resiko stroke berulang berisiko pada pasien stroke
Mengalami stroke atau TIA meningkatkan risiko stroke
berulang. Risiko setelah mengalami stroke atau TIA tetap
tinggi selama 5 tahun. Secara keseluruhan, 30% dari pasien
stroke mengalami stroke kedua/berulang.

Menurunkan risiko stroke berulang
Pasien stroke dapat mengurangi risiko stroke berulang
dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah.
Menentukan tujuan bersama dengan caregiver dan
memotivasi pasien untuk terus berusaha.
Dampak stroke
Dampak dari stroke tergantung dari banyak hal. Beberapa
diantaranya adalah:
• Daerah otak yang mengalami gangguan.
• Luas daerah yang mengalami kerusakan
• Fungsi dari daerah yang mengalami kerusakan.
Stroke yang cukup luas dapat mengenai beberapa daerah otak
dan mempengaruhi banyak fungsi. Misalnya, stroke pada otak
kiri dapat merusak motorik, sensorik, dan fungsi bahasa. Hal
ini dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk bergerak,
merasakan sensasi dan berkomunikasi.
Dampak stroke yang sering terjadi
Dampak yang sering terjadi pada pasien stroke yaitu :
• Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh
• Gangguan penglihatan
• Ganngguan sensorik, seperti rasa raba, sentuhan dan
nyeri
• Gangguan komunikasi
• Kelelahan
• Kesulitan mengontrol BAK
• Gangguan orientasi/ mengalami kebingungan
Booklet Panduan Caregiver Stroke

8

POLA HIDUP SEHAT
PASIEN STROKE

Booklet Panduan Caregiver Stroke

9

Pentingnya gaya hidup sehat pada pasien stroke
Banyak kebiasaan hidup masyarakat yang dapat
mempengaruhi
kesehatannya,
diantaranya
kebiasaan
merokok, minum alkohol, mengkonsumsi makanan tinggi
kolesterol, dan stress. Hal ini dapat menimbulkan masalah
kesehatan pada manusia, salah satunya penyakit stroke.
Tujuan dalam mengendalikan gaya hidup sehat pada pasien
adalah untuk menjaga tubuh dengan memperhatikan hal-hal
tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan
dan olahraga. Selain itu, gaya hidup seseorang juga
mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya mengontrol
tekanan darah dan tidak merokok.

1. Kontrol tekanan darah
Tekanan darah tinggi
merupakan satu-satunya
faktor yang paling penting
dalam hal resiko stroke.
Mempertahankan tekanan
darah dibawah 140/90
mmHg dapat mengurangi
resiko stroke hingga 75-85
persen.
Pada
pasien
stroke disarankan untuk
memeriksakan
tekanan
darah maksimal satu bulan sekali.

Booklet Panduan Caregiver Stroke

10

2. Penggunaan aspirin /pengencer darah
Obat ini digunakan pada pasien Transient Ischemic Attack (TIA)
/serangan sumbatan sementara untuk mengurangi
kekambuhan. Efek samping aspirin misalnya rasa tidak enak di
perut, mual dan perdarahan saluran cerna. Biasanya pada
pemberian obat ini diberikan bersama obat mual untuk
mengurangi efek tersebut.

3. Jauhi rokok
Merokok meningkatkan resiko terkena
stroke dua sampai empat kali. Hal ini
berlaku untuk semua jenis rokok (sigaret,
pipa atau cerutu) dan untuk semua tipe
stroke,
terutama
pada
stroke
pendarahan dan stroke penyumbatan.
Merokok menyebabkan terbentuknya
plak pada pembuluh darah. Asap rokok
mengandung beberapa zat berbahaya yang sering disebut zat
oksidator. Zat oksidator ini menimbulkan kerusakan dinding
pembuluh darah sehingga merokok dapat memicu terjadinya
sumbatan aliran pembuluh darah dan menyebabkan darah
menggumpal sehingga beresiko terkena stroke.

4. Manajemen Nyeri
a. Pengertian nyeri
Nyeri adalah sensasi pada tubuh yang menyebabkan
ketidaknyamanan atau pasienan.
Nyeri dapat dijelaskan oleh:
 Berapa lama terjadi (durasi)
 Apa penyebabnya (sumber)

Booklet Panduan Caregiver Stroke

11
Durasi nyeri
Nyeri dibagi menjadi akut dan kronis
 Nyeri akut biasanya terjadi singkat. Nyeri ini berasal
dari sebuah peristiwa, seperti pembedahan atau
trauma. Jika tidak ditangani dengan tepat, nyeri ini
dapat berlanjut menjadi nyeri kronis.
 Nyeri kronis biasanya terjadi lebih dari 3 sampai 6
bulan. Nyeri ini lebih lama daripada waktu yang
dibutuhkan untuk penyembuhan luka. Nyeri kronis
mungkin dapat menyebabkan kecemasan, ketakutan,
depresi, dan gangguan tidur.
Sumber nyeri
Kerusakan jaringan merangsang nyeri menjadi lebih
tajam, tumpul atau sakit. Nyeri ini sangat mungkin
menjadi awal dari sumber kerusakan.
Kerusakan saraf dapat terjadi pada:
 Sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang)
 Sistem saraf perifer (saraf di luar sistem saraf
pusat)
Orang
yang
mengalami
kerusakan
saraf
mendeskripsikan nyeri antara lain seperti tajam,
terbakar, seperti kekagetan yang tiba-tiba, kesakitan,
tertusuk, terpotong, tembus, mati rasa. Pada beberapa
kondisi, bahkan sentuhan halus pun dapat
menyebabkan
nyeri
yang
teramat
sangat.
Mengidentifikasi
tipe
nyeri
sangat
penting.
Mengetahui tipe dari nyeri dapat membantu untuk
menentukan penanganan yang tepat.

Booklet Panduan Caregiver Stroke

12

b. Fakta penting tentang nyeri pada pasien
 Nyeri mungkin dirasakan pada bagian tubuh dengan
gangguan saat berpindah posisi
 Orang dengan demensia/pikun atau kerusakan kognitif
mengalami nyeri
 Nyeri mungkin terjadi bahkan pada saat seseorang
tidak sadar
 Nyeri berpengaruh pada kualitas hidup
Jika tidak ditangani dengan tepat, nyeri dapat:
 Menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, masalah
ingatan, depresi, mengganggu pengambilan sikap, dan
menurunkan nafsu makan
 Mengganggu kegiatan aktivitas harian, seperti mandi,
memakai baju, dan berhias
 Mengurangi
kemampuan
untuk
beraktivitas,
berinteraksi dengan orang lain, dan berpartisipasi pada
aktivitas-aktivitas hiburan
 Nyeri dapat meningkatkan sikap cepat marah dan
menyebabkan pasien menolak perawatan
c. Bagaimana caregiver dapat membantu pasien
 Cermati gejala yang mungkin mengindikasikan nyeri
pada pasien stroke
 Menyatakan nyeri pasien
 Melaporkan nyeri tersebut pada orang yang tepat,
seperti tenaga kesehatan
 Tidak memaksa lengan pasien untuk bergerak
 Menggunakan posisi yang tepat untuk melindungi
tangan dan lengan
 Melatih rentang gerak sendi yang diajarkan

Booklet Panduan Caregiver Stroke

13
Mengidentifikasi dan merawat nyeri bahu pasien stroke
lebih dini sangat penting. Perawatan menjadi sulit dan
bahkan akan lebih sulit lagi setelah nyeri timbul dalam
waktu yang lama.
d. Identifikasi nyeri pada pasien stroke
Pada pasien tidak sadar bukan berartipasien tidak dapat
merasakan nyeri. Pasien stroke mungkin tidak mengatakan
bahwa mereka merasakan nyeri, tetapi mereka bisa
mengekspresikan nyeri melalui:
Verbal
 Penggunaan kata-kata nyeri, seperti panas, gatal,
berdenyut
 Membuat suara seperti merintih, mengerang,
menangis, teregah-engah, mendesah
 Seruan dan makian, seperti sakit! Aduh! Stop!
Hentikan!
Fisik
 Menggosok atau memijat daerah nyeri
 Menahan, menopang suatu area, khususnya ketika
pasien bergerak
 Sering berpindah, gelisah, atau tidak dapat tenang
 Kelemahan fungsi berkemih dan buang air besar
Ekspresi wajah
 Mengerutkan dahi
 Meringis, menyeringai
Perubahan perilaku
 Bagi pasien yang biasanya aktif menjadi diam
 Bagi pasien yang biasanya diam, jadi gelisah
 Perubahan dalam selera makan

Booklet Panduan Caregiver Stroke

14

e. Pengkajian nyeri
Pengkajian nyeri sangat subyektif, sehingga nyeri yang
dirasakan masing-masing orang akan berbeda nilainya.
Skala nyeri
Penggunaan skala nyeri secara teratur membantu
mengetahui keparahan nyeri pasien. Anda dapat
menggunakannya untuk mengkaji nyeri pada waktu yang
berbeda, sebelum dan setelah tindakan.
Pengkajian skala nyeri mudah untuk digunakan. Pasien
diminta menyebutkan angka pada skala yang menunjukkan
jumlah nyeri yang dia rasakan. Pada skala ini. 0 berarti
tidak ada nyeri dan 10 berarti nyeri yang paling berat
dirasakan oleh pasien.

Rentang skala wajah

Booklet Panduan Caregiver Stroke

15
Pengetahuan dan pemahaman Anda tentang pasien
stroke memiliki peran penting dalam mengenali nyeri.
Bertanyalah pada pasien yang melaporkan nyeri untuk
informasi lebih lanjut:
 Bertanyalah menggunakan pertanyaan ya atau
tidak
 Gunakan kata-kata sederhana untuk membantu
pasien mengenali masalahnya
 Bertanyalah tentang nyeri selama atau setelah
pergerakan
 Bersabarlah dan berikan waktu. Pasien mungkin
membutuhkan waktu lebih untuk menjelaskan
apa yang dia rasakan
 Gunakan pengkajian skala nyeri secara berkala
untuk mengidentifikasi nyeri pasien.
 Diskusikan nyeri pasien dan manajemen nyeri
yang dilakukan dengan tim kesehatan. Pastikan
bahwa strategi nyeri dan obat-obatannya
adekuat.

Booklet Panduan Caregiver Stroke

16
DAFTAR PUSTAKA
Heart and Stroke Foundation of Ontario (2010). Development
the Ontario Stroke System in collaboration with Long
Term Care Stakeholders and based on the best practice
resource: Tips and Tools for Everyday Living
Heart and Stroke Foundation. (2013). Tips and Tools for
Everyday Living: A Guide for Stroke Caregivers.
NIH. (2015). NIH Clinical Center Patient Education Materials
Giving a subcutaneous injection. National Institutes of
Health,
1–5.
Retrieved
from
http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/s
ubq.pdf

Booklet Panduan Caregiver Stroke

iii
TIM PENYUSUN

Anis Ika Nur Rohmah, Lahir di Bantul tanggal
15 April 1988, merupakan lulusan S2
keperawatan di Universitas Indonesia.
Pernah menjadi dosen di Universitas
Muhammadiyah Malang, Dosen tamu di
Universitas Esa Unggul.
Email : [email protected]
Anja Hesnia Kholis, Lahir di Jombang tanggal 2
September 1988, Merupakan lulusan S2
keperawatan di Universitas Indonesia. Saat ini
bekerja di Stikes Pemkab Jombang. Pernah
bekerja di RSUD Kab. Jombang.
Email : [email protected]
Ginanjar Sasmito Adi, lahir di Jember Tanggal
10 Februari 1990, merupakan lulusan S2
keperawatan di Universitas Indonesia. Saat
ini bekerja di Universitas Muhammadiyah
Jember.
Email : [email protected]
Junaedi Yunding, lahir di Polman tanggal 5
Desember 1986, merupakan lulusan S2
keperawatan di Universitas Indonesia. Saat ini
bekerja di Stikes Marendeng Majene Sulawasi
Barat. Pernah bekerja di RSUD Kab. Majene.
Email : [email protected]

Booklet Panduan Caregiver Stroke

iv

Jufrika Gusni, lahir di sumatra Barat tanggal
5 Juni 1982, merupakan lulusan S2
keperawatan di Universitas Indonesia.
pernah menjadi staf pengajar di Stikes
Mercu Bakti Padang.
Email : [email protected]

Booklet Panduan Caregiver Stroke