HIGH AVAILABILITY SERVER STORAGE MENGGUN

HIGH AVAILABILITY SERVER STORAGE MENGGUNAKAN
APLIKASI DRBD DAN HEARTBEAT BERBASIS SISTEM OPERASI
CENTOS 6.5 PADA JARINGAN WAN
Helmi Prasetyo1, (1)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Univeristas Mercu Buana, Meruya, Jakarta,
Indonesia Tel: +6285780704290, E-mail: [email protected]
Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

Abstrak
Teknologi backup, cluster, fail-over dan High Availability (HA) merupakan teknologi
yang banyak dibutuhkan dilingkungan perusahaan atau ruang lingkup bisnis yang
menggunakan sistem komputerisasi. Linux sebagai sebuah pilihan terbaik untuk sistem server
menyediakan berbagai macam tools powerful yang dapat dipergunakan dengan biaya
minimal. Ketersediaan data dan layanan sangat dibutuhkan yang bersifat sangat penting.
Apabila terjadi kerusakan data ataupun layanan, sangat dibutuhkan adanya server cadangan.
Sesuai dengan dasar teori dari teknologi High-Availability, yaitu ilmu untuk menciptakan
redundansi dalam setiap sistem dan subsistem untuk memastikan bahwa layanan tetap aktif
dan tersedia. Pada penelitian kali ini penulis membangun sistem clustering pada sistem
operasi linux CentOS 6.5 64bit dengan menggunakan aplikasi cluster Distributed Replicated
Block Device (DRBD) sedangkan untuk aplikasi fail-over menggunakan aplikasi Heartbeat.
Implementasi dilakukan pada jaringan Wide Area Network menggunakan dua buah

routermikrotik sebagai penghubung jaringan kedua serber. Hasil dari penelitian ini terlihat
bahwa proses sinkronisasi tiga file besar data yang diujikan memiliki status sinkronisasi yang
berbeda-beda. Bahwa semakin besar data yang dirubah semakin lama proses sinkronisasi data
dan semua tergantung pada kecepatan menulis/membaca harddisk dan infrastruktur bandwith
jaringan.
Keyword : High-availability, Failover, Heartbeat, Distributed Replicated Block
Device

A. Pendahuluan
Latar Belakang
Pada saat ini Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) semakin berkembang
dari tahun ke tahun, terutama dalam hal
jaringan keamanan komputer terkait
dengan keamanan penyimpanan data
server dilingkungan suatu organisasi,
pendidikan,
bisnis
maupun
instasi

pemerintahan.

Dalam penyimpanan data yang dapat
melayani pengguna secara online untuk
mudah diakses dimana saja dibutuhkan
sebuah data center. Namun sering kali data
center mengalami kerusakan, downtime,
dan bahkan kehilangan data-data yang
bersifat penting. Hal ini menyebabkan
layanan terhadap client terganggu dan
instansi tersebut dapat mengalami
kerugian yang sangat besar. Ada banyak
faktor yang menyebabkan sebuah data
center itu penting dalam penyimpanan data

antara lain ketersediaan infrastruktur pada
pusat-pusat layanan bisnis. Dalam
infrastruktur pada data center ini tentu saja
rentan terhadap gangguan mulai dari
bencana alam misalnya banjir, kebakaran,

mati listrik hingga ancaman kejahatan dan
gempa bumi. Sehingga perlu ada
pemecahan permasalahan yang terjadi
pada
penyimpanan
data/database
(Sugianto, 2012).
High
Availability
Server
Storage
merupakan solusi yang baik dalam bidang
teknologi (IT) untuk menyimpan data-data
penting. High Availability Server Storage
menjadikan
suatu
pelayanan
bagi
masyarakat agar data yang sudah
tersimpan pada data base tidak hilang

secara cepat saat server sedang mengalami
downtime
dengan
menggunakan
sekelompok
server
database
yang
terhubung antar server satu dengan yang
lainnya dan saat mendistribusikan data ke
server untuk disimpan dengan secara
otomatis data tersebut menduplikat dengan
system mirror. Metode ini sangat baik
dalam penanganan system management
server menjamin operasional bisnis tetap
berjalan sebagaimana mestinya sehingga
keberlangsungan
penyimpanan
data
duplicate tetap terjaga meski salah satu

pusat data mengalami gangguan(Solikin,
2011).
Setelah melakukan studi literatur dari
berbagai macam sumber, dapat diketahui
tidak ada penelitian yang menggunakan
konsep High Availability pada jaringan
WAN dan dari uraian diatas penulis
berkeinginan
membahas
dan
mengimplementasikan konsep High
Availability untuk ketersedian Server
Storage pada jaringan WAN menggunakan
software Distributed Replicated Block
Device (DRBD) dan Heartbeat
Tujuan Penelitian

Adapun tujuan
adalah :


dari

penelitian

ini

a. Membangun High Availability Server
Storage yang menggunakan sistem
operasi Linux CentOS 64 bit.
b. Untuk mengetahui sistem yang
dihasilkan
dari
server
yang
menggunakan high availability server
storage menggunakan DRBD dan
Heartbeat proses sharing data yang
dilakukan pada client ke server.
c. Merancang serta membangun
replicated data server pada jaringan

Wide
Area
Network
untuk
mengurangin terjadinya downtime atau
kegagalan pada server di satu tempat.
d. Mengetahui tinjauan terhadap
replicated data server menggunakan
DRBD dan heartbeat berbasis sistem
operasi CentOS 6.5 64 bit pada
jaringan WAN

Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam penulisan
MEMBANGUN HIGH AVAILABILTY
SERVER
STORAGE
MENGGUNAKAN APLIKASI DRBD
DAN
HEARTBEAT

BERBASIS
SISTEM OPERASI CENTOS 6.5
PADA JARINGAN WANterfokus pada
rumusan masalah, maka diperlukan
batasan masalah seperti dibawah ini:
a. High Availability Server Storage ini
diimplementasikan dengan dua server
yang aktif dan pasive menggunakan
DRBD dan Heartbeat
b. High Availability Server Storage ini
dilakukan
dengan
menggunakan
jaringan Wide Area Network (WAN)
menggunakan dua perangkat router
mikrotik untuk penghubung jaringan.

c. Aplikasi yang digunakan adalah
aplikasi opensource
d. Implementasi High Availability

Server Storage ini hanya membahas
perbandingan pada saat kegagalan
pada server atau downtime yang
dihasilkan
dengan
menggunakan
aplikasi DRBD dan Heartbeat dengan
menggunakan Windows sebagai client
untuk pengujian terhadap server.

B. Telah Pustaka
Dalam masyarakat masa kini teknologi
informasi sudah tidak dapat dipisahkan
oleh kegiatan sehari-hari, terdapat
beberapa aplikasi yang membutuhkan
proses cepat tetapi terkendala dengan
kondisi perangkat keras (hardware).
Fenomena ini menimbulkan ide
bagaimana jika resource-resource
yang banyak dan tersebar itu

digabungkan.
Karena
bisa
dibayangkan
apabila
resourceresource tersebut dapat digabungkan,
maka akan terbentuk suatu lingkungan
komputasi yang sangat besar. Solusi
ini dikenal sebagai high availabiity,
high
availability
menawarkan
pemanfaatan
ketersedian
penyimpanan
data
yang
dapat
memfasilitasi
masyarakat

untuk
mendistribusikan data pada server
dengan meminimaliskan downtime.
Setiap orang bisa menggunakannya
secara bebas sesuai kebutuhan
masing-masing, namun juga tetap
memberikan kuasa penuh terhadap
pemilik resource untuk mengatur
kebijakannya. Berbagai institusi bisnis,
pendidikan dan penelitian banyak
mengadopsi cara ini di departemennya
masing-masing, sehingga terbentuk
resource - resource yang tersebar
secara geografis.

Tulisan ini membahas beberapa tools
yang
bisa
dimanfaatkan
untuk
mendukung proses backup dan
recovery yang memiliki tujuan akhir
terciptanya suatu sistem yang handal
dan mampu memberikan benefit
optimal dalam penggunaannya. Sistem
clustering
pada
tulisan
ini
menggunakan aplikasi Distributed
Replicated Blok Device ( DRBD )
sedangkan untuk aplikasi fail-over
menggunakan Heartbeat dan untuk
mendukung
implementasi
High
Availability
menggunakan
service
Samba sebagai aplikasi file server
linux yang dapat diakses oleh client
yang menggunakan sistem operasi
Windows.
Cluster Computer
Sistem Cluster computing merupakan
beberapa komputer independen yang
digabungkan menjadi satu sistem
dengan menggunakan jaringan dan
software. Dalam pengertian mendasar,
dua atau lebih komputer digunakan
untuk menyelesaikan satu masalah
berasama-sama
adalah
sebuah
Cluster. Berbagai macam konfigurasi
dan metode telah tersedia saat ini,
yang memungkinkan membangun
Cluster dengan biaya murah karena
tidak membutuhkan perangkat khusus
(Anugrah Dwi dan Priyadi, 2009.).
Secara mendasar terdapat tiga macam
Cluster
 High-availability cluster atau Failover: bila ada layanan pada salah satu
mesin yang gagal, mesin lainnya akan
mengambil alih.
 Load-balancing: Load-balancing
cluster beroperasi dengan routing
semua pekerjaan melalui satu atau
lebih front-end node load-balancing,

yang
kemudian
mendistribusikan
beban kerja secara efisien antara node
aktif yang tersisa. Loadbalancing
cluster sangat berguna bagi mereka
yang bekerja dengan anggaran
Teknologi Informasi yang terbatas.
Mencurahkan beberapa node untuk
mengelola alur kerja sebuah cluster
memastikan
bahwa
kemampuan
pemrosesan yang terbatas dapat
dioptimalkan.
 High Performance Computing
Cluster: konfigurasi mesin untuk
memberikan kinerja maksimum yang
diperlukan.
Seperti
pada
loadbalancing,
tetapi
dengan
menambahkan
kemampuan
paralelisme dan bisa disebarkan ke
sejumlah mesin berbeda.
Suatu
sistem komputer yang terintegrasi atau
bekerja sebagai suatu komputer
individual.
Cluster
middleware
bertanggung
jawab
untuk
menyediakan suatu single
sistem
image
yang
dapat
dimanfaatkan oleh seluruh node
komputer cluster secara
bersama.
Sedangkan
programming environments tools
menyediakan kebutuhan dan
memberikan kemudahan pada
user
dalam
mengembangkan
program aplikasi
sekuensial atau paralel yang
dibutuhkannya seperti message
passing libraries.
Komponen yang terdapat pada
cluster komputer ialah :
 Node, dimana sistem cluster
terdiri dari beberapa node. Paling
sederhana terdiri dari
dua node. Node disini adalah
komputer yang mandiri, artinya
mampu memproses tugas

komputasi tanpa node lain.
 Sistem operasi, Sistem operasi
yang digunakan dalam cluster
harus mendukung
jaringan komputer
 Cluster Middleware yaitu
perangkat
lunak
yang
memungkinkan node yang ada
untuk dapat saling bekerja sama
 Aplikasi yang mendukung
pemindahan tugas (biasanya pada
high performance
cluster, menggunakan pustaka
Message Passing Interface atau
Paralel Virtual
Machine).
Manfaat Cluster Computer
Komputer
cluster
memiliki
manfaat lebih dari komputer
mainframe, termasuk:
1. Mengurangi Biaya: Harga
desktop konsumen off-rak telah
merosot dalam beberapa
tahun terakhir, dan hal ini
penurunan harga telah sesuai
dengan peningkatan besar
dalam kekuatan pemrosesan dan
kinerja mereka.
2. Pengolahan Power: Kekuatan
pemrosesan paralel dari cluster
kinerja tinggi, dalam
banyak kasus, terbukti biaya lebih
efektif daripada mainframe dengan
kekuatan yang sama.
3.
Peningkatan
Jaringan
Teknologi:Driving pengembangan
cluster komputer telah mengalami
kemajuan besar dalam teknologi
yang
berhubungan
dengan
jaringan,bersama
dengan
penurunan
harga
teknologi
tersebut.

High Availability
High availability cluster atau
Failover Cluster adalah cluster
komputer yang
diimplementasikan dengan tujuan
utama
untuk
meningkatkan
availabilitas layanan yang
disediakan cluster tersebut. High
availability
cluster
beroperasi
dengan menggunakan
banyak
komputer
dimana
komputer-komputer
tersebut
berguna untuk menyediakan
layanan ketika suatu sistem
komputer
mengalami
crash.
Secara normal, apabila suatu
server mengalami crash, maka
layanan yang disediakan server
tersebut akan terhenti
sampai server tersebut diperbaiki
(Nugroho Prasetyo, 2009).
Jenis-jenis High Availability
Ada dua jenis high availability,
yaitu continuous availability dan
failover
availability. Continuous avilability
adalah suatu pendekatan untuk
sistem komputer dan desain
aplikasi yang melindungi user
terhadap
downtime,
apapun
penyebabnya serta memastikan
bahwa pengguna tetap terhubung
ke data mereka, baik file data dan
aplikasi
bisnis.
Continuous
availability
menggambarkan
metode teknologi informasi untuk
menjamin kelangsungan bisnis.
Failover availability didefinisikan
sebagai
kemampuan
untuk
koneksi client yang berpindah dari
satu server ke server lainnya
dalam hal terjadin kegagalan
server sehingga aplikasi client

dapat terus beroperasi (Fox et al,
2012).
Replicated System
Replicated adalah suatu teknik
untuk melakukan copy dan
pendistribusian
data
melaksanakan sinkronisasi antara
objek-objek konsistensi data dapat
terjamin. Dengan menggunakan
replicated system ini, data dapat
didistribusikan melalui koneksi
jaringan lokal maupun internet.
Replikasi juga memungkinkan
untuk mendukung kinerja aplikasi
penyebaran data fisik sesuai
dengan penggunaannya, seperti
pemrosesan
transaksi
online
(Widhyaestoeti, 2011).

C. Metode Penulisan
Pada bab ini dijelaskan tahapan penelitian,
teknik pengumpulan data, rencana
pengolahan data, analisa serta evaluasi
yang digunakan pada penelitian ini.
TAHAPAN PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini mencakup beberapa langka,
yaitu studi literatur, pengumpulan data,
desain
eksperimen,
implementasi,
analisahasil pengujian, penulisan laporan
akhir dan publikasi.

Studi
Literatur

Desain
Eksperimen
dan
Implementas
i
Analisa Hasil

Pengumpula
n Data

Pengujian

Penulisan
Laporan dan
Publikasi

1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan penelusuran
literatur seperti buku, referensi- referensi
baik melalui perpustakan, internet dan lain
sebagainya tentang high availability server
storage, aplikasi replicated DRBD, samba
backup,
recovery,clustering
dan
bagaimana dalam membangun prototype
sistem high availability Server Storage.
bagaimana penerapannya terkait dengan
judul penelitian ini.
Gambar : Tahapan Penelitian

2. Perancangan dan Implementasi
Perancangan dan implementasi, metode ini
digunakan untuk melakukan analisis
kebutuhan, desain atau perancangan,
instalasi, setting, dan konfigurasi software
dan hardware yang dibutuhkan dalam
membuat sistem high availability Server
Storage yang meliputi dua komputer server
dan komputer client di dalam jaringan
Wide Area Network (WAN). Tahapan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Merancang topologi jaringan yang ingin
dibangun.
2) Konfigurasi Router Mikrotik untuk
membangun sebuah jaringan komputer
yang besar.
3) Instalasi sistem operasi di dua komputer
server menggunakan linux CentOS 6.5
64bit
dan
satu
komputer
client
menggunakan Windows 7.
4) Instalasi serta konfigurasi aplikasi
DRBD dan Heartbeat, aplikasi Samba
(sebagai file sharing) di kedua komputer
server.

3. Pengujian dan Evaluasi Aplikasi
Setelah
proses
perancangan
dan
implementasi telah selesai dilakukan
seperti instalasi dan konfigurasi di

komputer
server,
maka
dilakukan
pengujian berupa koneksi dari komputerkomputer tersebut. Setelah terkoneksi
dengan baik, pengujian berikutnya
dilakukan pada client untuk sharing data
ke server primary dan berikutnya dapat
dilihat data yang di replicated dari server
primary ke server secondary.

4. Analisa Hasil Pengujian
Tahap ini dilakukan dengan menguji
server yang sudah dilakukan konfigurasi
aplikasi DRBD dan Heartbeat sebagai
tolak ukur meminimalisirkan kehilangan
data disaat server primary mengalami
downtime. Dengan menggunakan client
mengakses data yang disimpan oleh server
primary melalui file sharing dan data yang
sudah di share ke server primary akan di
replicated ke server secondary maka data
yang disimpan menjadi dua di server
primary dan di server secondary.

Analisis Sintesis
Sesuai dengan metode penelitian yang
telah
dijelaskan
pada
bab
3
sebelumnya,hasil
dan
pembahasannya
adalah
sebagai
berikut:
Analisa Sistem High Availability
Pada analisa ini mengukur kecepatan
singronisasi data antara node 1
dengan node 2. Sebelum pengujian
dilakukan terlebih dahulu melihat
kecepatan menulis dan membaca
pada harddisk penyimpanan. Cara
mengetahui
kecepatan
harddisk
lakukan perintah berikut:
# hdparm –tT /deb/sdb
(Perintah untuk mengetahui kecepatan
membaca harddisk)

Gambar 3.1
harddisk

Kecepatan membaca

# dd if=/dev/zero of=test
count=16k conv=fdatasync

bs=64k

(Perintah
untuk
mengetahui
kecepatan menulis harddisk)

Gambar 3.1
harddisk.

Kecepatan

menulis

Dapat dilihat selain kecepatan jaringan
yang menentukan faktor sinkronisasi
data HighAvailability adalah dari
kecepatan membaca atau menulis
hardisk dari server yang dapat diukur
sebagai acuan kecepatan sinkronisasi
antara node 1 dengan node 2.
Selanjutnya
adalah
menganalisa
sinkronisasi data pada disk DRBD.

Dari data dua tabel diatas sudah dapat
menganalisa kondisi yang terjadi pada
server High availability. Semakin besar
data yang dirubah semakin lama
proses sinkronisasi data.
Pada Tabel 3.1 pengujian dilakukan
copy file dengan dua kondisi. Kondisi
pertama saat kedua server aktif dan
kondisi kedua saat salah satu server
terjadi down. Sedangkan pada Tabel
3.2 pengujian sinkronisasi dilakukan
pada saat server node 1 down
selanjutnya diaktifkan kembali akan
terlihat proses kecepatan dan waktu
sinkronisasi data dari server node 2
terhadap server node 1. Selain
kecepatan baca/tulis harddisk dan
spesifikasi server, untuk kecepatan
sinkronisasi tidak bisa dipastikan
karena faktor yang lebih utama adalah
pada
bandwith
jaringan
High
Availability itu dibangun.
Analisa sinkronisasi pada Tabel 3.1
dan Tabel 3.2 menggunakan terminal
pada server node 2 untuk memonitor
menggunakan perintah :
# watch cat /proc/drbd .
Perintah diatas akan menampilkan
setiap perubahan yang terjadi secara
real-time setiap detik. Untuk keluar
dari mode watch gunakan perintah

ctrl+c . Berikut contoh tampilan watch
pada tampilan terimanal node 2:

Gambar 3.3 Contoh tampilan watch
DRBD

Gambar 3.4
Contoh
sinkronisasi DRBD

tampilan

Kesimulan dan saran
1. High Avaibility Server Storage
menggunakan aplikasi Heartbeat dan
DRBD ini dapat melakukan proses
backup otomatis bagi server utama
(master) apabila sedang down yang
kemudian dialihkan kepada server
backup yang keduanya
dapat
mengoptimalkan kinerja jaringan serta
tingkat
High
Availability
pada
infrastruktur IT.
2. Topologi jaringan yang digunakan
dalam skripsi ini telah mendukung
konsep WAN( Wide Area Network )
dalam menghilangkan kesalahan pada
satu titik Sehingga apabila terjadi
gangguan pada salah satu node maka
kerja node yang lain tidak mengalami
dampak yang sama.
3. Keuntungan lain dari penggunaan
metode ini adalah bisa dilakukan
penjadwalan nonaktif server. Jadi
misalnya dalam satu minggu sebuah
server diistirahatkan selama satu hari.
Jadi
salah
satu
server
bisa

beristirahat. Tetapi untuk menerapkan
contoh ini tidak bisa hanya dua node,
minimal tiga node untuk tetap
membuat sebuah sistem memiliki
availability
(tingkat
ketersediaan
layanan) yang tinggi. Jadi, seandainya
ada
satu
node
yang
sedang
beristirahat, tetap ada dua node yang
aktif melayani user.
4. Kesimpulan dari analisa yang
dilakukan adalah semakin besar data
yang dirubah pada sistem High
Availability semakin lama proses
sinkronisasi
data.
Pengujian
sinkronisasi dilakukan dengan tiga file
besar data yang berbeda yaitu file
pertama sebesar 700MB memiliki
kecepatan rata-rata sinkronisasi data
7,556 K/sec waktu sinkronisasi data 1
menit 43 detik , file kedua 300 MB
memiliki
kecepatan
rata-rata
sinkronisasi data 8,156K/sec waktu
sinkronisasi data 46 detik, dan besar
data file ketiga 20MB memiliki
kecepatan rata-rata sinkronisasi data
8,156 K/sec waktu sinkronisasi data 4
detik. Analisa tersebut tidak bisa
dijadikan acuan karena itu semua
tergantung
pada
kecepatan
menulis/membaca
harddisk
dan
infrastruktur bandwith jaringan dimana
sistem High Availability dibangun.
5. High Avaibility Server Storage
menggunakan aplikasi Heartbeat dan
DRBD Merupakan konsep dimana
suatu server dapat berjalan dengan
maksimal,
karena
memiliki
ketersediaan yang tinggi didalam
jaringan. Memiliki node yang berlebih,
dimana node yang berlebih tersebut
dijadikan cadangan bagi node yang
mengalami gangguan.
Saran

Penulis berharap kedepannnya untuk
konsep High Availibility Server Storage
dapat
dikembangkan
dengan
memanfaatkan teknologi opensource
lain nya. Penulis juga menyarankan
HA sebaiknya tetap dilengkapi dengan
mekanisme backup lain seperti RAID
maupun backup manual dikarenakan
Sistem High Availibility Server Storage
tidak bisa berdiri sendiri.

Ucapan Terima Kasih
`Puji syukur kami panjatkan atas
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat-Nya Program Kegiatan
Mahasiswa ini dapat diwujudkan
sesuai dengan rencana. Melalui
kegiatan ini, tim penulis sangat
berharap dapat berkembang kearah
positif dan memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat di Indonesia.
Tim penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah
membantu secara teknis maupun
nonteknis. Sebagai penutup, tim
penulis memohon maaf atas segala
kesalahan
selama
kegiatan
ini
terlaksana dari awal sampai akhir.

Referensi
Alquran.
Diakses
dari
http://www.alquran-indonesia.com/
pada Juli 2014.
Distributed Replicated Block Device.
Di
akses
dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Distributed_
Replicated_Block_Device pada Juni
2014
Easy Samba server installation on
CentOS.
Di
akses
dari
http://lintut.com/easy-samba-

serverinstallation-on-centos-6-5/pada
Juli 2014
High Availability linux lamp. Diakses
dari
http://karedok.net/buku/highavailability-linux-lamp pada Juni 2014
High
Availability.
Diakses
dari
http://en.wikipedia.org/wiki/High_availa
bility pada Juli 2014
Linux CentOs5.5 CluserHA. Di akses
dari
http://overflow.web.id/source/LinuxCen
tOs5.5_ClusterHA.pdf pada Juli 2014
Samba
Serber.Di
akses
dari
http://blogdeddytkj.blogspot.com/2013/
02/samba-server-sejarahpengertianfungsi.html pada Juli 2014
Software Development For High
Availability Clusters. Diakses dari
http://www.drbd.org/ pada Juli 2014.
Tanenbaum,
Andrew
S.
2004.
”Jaringan Komputer, Edisi Bahasa
Indonesia, Jilid 1”, PT. Prenhallindo,
Jakarta
Utdirartatmo, F. 2004. Clustering PC di
Linux
dengan
OpenMosix
dan
ClusterKnoppix,
Penerbit
Andi,
Yogyakarta.
Rivai, Muhammad Andargini., 2014.
”Panduan Clustering ,Fail Over &
Linux
High
Availability
Server
menggunakan SLES”, PT. Exceellent
Infotama Kreasindo, Bekasi
Welly R , Mochamad . 2014 High
Availabilty Server Linux.pdf ,Lampung.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMAKAIAN LIMBAH PLASTIK HIGH DENSTY POLYETHYLENE (HDPE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT GESER BETON

1 49 12

AN ANALYSIS OF DESCRIPTIVE TEXT WRITING COMPOSED BY THE HIGH AND THE LOW ACHIEVERS OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMPN SUKORAMBI JEMBER

2 19 15

AN ANALYSIS OF DESCRIPTIVE TEXT WRITING COMPOSED BY THE HIGH AND THE LOW ACHIEVERS OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMPN SUKORAMBI JEMBER

11 83 16

PERANCANGAN PC ROUTER DAN PROXY SERVER SEBAGAI FILTERISASI DAN BANDWIDTH MANAGEMENT MENGGUNAKAN GNU/LINUX DISTRIBUSI SLACKWARE

0 12 29

THE DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIAL FOR MATH MODULE GRADE XI SCIENCE PROGRAM OF SENIOR HIGH SCHOOLS IN BANDAR LAMPUNG

13 132 95

PENGEMBANGAN SAMBA SERVER SEBAGAI PRIMARY DOMAIN CONTROLLER PADA DEBIAN 6.0 SQUEEZE STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR FMIPA UNIVERSITAS LAMPUNG (THE DEVELOPMENT OF SAMBA SERVER AS A PRIMARY DOMAIN CONTROLLER ON DEBIAN 6.0 SQUEEZE CASE STUDY : COM

2 20 46

THE DEVELOPMENT OF ECONOMICS SCRABBLE AS A LEARNING MEDIA IN THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL AT THE FIRST SEMESTER ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 PENGEMBANGAN SCRABBLE EKONOMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMA KELAS X SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2

0 24 75

THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA TUTORIALS OF MICROSOFT WORD OFFICE IN THE SUBJECT OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY JUNIOR HIGH SCHOOL IN PESAWARAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL INTERAKTIF MICROSOFT OFFICE WORD MATA PELAJARAN TEKNOL

7 42 130

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

EVALUATION PROGRAM OF LEARNING RESOURCES CENTER IN THE HIGH SCHOOL 2 KALIANDA SOUTH LAMPUNG

13 67 127